You are on page 1of 6

TEKNOLOGI

Freeze Drying Technology:


for Better Quality &
Flavor of Dried Products

52 | FOODREVIEW INDONESIA | VOL. VIII/NO. 2/FEBRUARI 2013


Freeze-drying technology has been developed since 2nd World War for the purpose of blood plasma
preservation in an emergency situation. Freeze drying technology is currently used in food industry to produce
better quality and flavor of dried food products. Instant coffee is one of the first and popular freeze dried food
product. The difference between freeze-drying technology and regular drying technology is on the mechanisms
of removing water content. Removal of water in freeze-drying technology occurs at low temperature and
through mechanism of sublimation, directly from solid (ice) to vapor. Freeze dried product have several
advantages; including (i) minimal shrinkage or structural change,(ii) rapid rehydration, (iii) high nutrient retention,
and (iv) minimal change in odor, flavor, and color.
Pengeringan beku (freeze drying) merupakan salah satu teknik pengeringan pangan.
Proses pengeringan-beku mulai dikembangkan pada saat Perang Dunia (PD)II; sebagai
teknik pilihan untuk pengawetan plasma darah guna keperluan darurat di medan perang.
Dengan teknologi pengeringan beku; maka dimungkinkan diperoleh stok plasma darah yang
tidak rusak dan bisa disimpan lama dengan tanpa memerlukan refrigerasi.

etelah PD II berakhir, berbagai jenis produk inovatif Hampir semua jenis buah dan

S teknologi ini kemudian


diaplikasikan untuk
pengembangan produk-produk
lainnya; terutama untuk
keperluan camping dan/atau
hiking, ekspedisi luar angkasa,
sayuran bisa dikering-bekukan;
termasuk kacang- kacangan,
jagung, tomat, berries, nanas dan
untuk konsumen umum. Produk obat, vaksin, enzim, dan lain lain-lain.
pangan pertama yang diproses sebagainya. Pada prinsipnya;
dengan teknologi pengeringan- berbagai bahan pangan yang Mekanisme pengeringan
beku adalah kopi; khususnya kopi cocok dan relatif mudah untuk beku
instan. Sebagaimana diketahui; proses pengeringan-beku adalah
Sebagaimana tersirat
saat ini produk kopi instan telah produk pangan larutan, lapis
dari namanya; prinsip teknologi
menjadi produk pangan praktis tipis daging, dan irisan buah/
pengeringan beku ini dimulai
yang populer di berbagai belahan sayuran, atau buah/sayuran utuh
dengan proses pembekuan
dunia, termasuk Indonesia. Saat yang berukuran kecil. Di pasaran
pangan, dan dilanjutkan dengan
ini berbagai jenis produk olahan global, bisa kita jumpai berbagai pengeringan; yaitu mengeluarkan/
lainnya; seperti buah, sayuran, jenis produk pangan kering-beku memisahkan hampir sebagian
daging, telur, bumbu, serta ini -seperti udang (utuh atau
besar air dalam bahan yang
berbagai jenis sup instan siap saji pun potongan), daging kepiting,
terjadi melalui mekanisme
banyak dihasilkan dari teknik lobster, daging sapi, dan daging
sublimasi. Secara ilustratif, proses
pengeringan-beku ini. ayam. Ada juga campuran aneka pengeringan beku ini dijelaskan
Namun demikian; teknologi sayur yang merupakan bagian
seperti pada Gambar 1.
pengeringan beku ini sangat sup; atau pun produk bubur Proses pengeringan
berperan penting pada yang siap disajikan hanya dengan
beku sebagaimana diilustrasikan
pengembangan dan produksi penambahan air panas saja.
pada Gambar 1, dapat dijelaskan

FOODREVIEW INDONESIA | VOL. VIII/N0.2/FEBRUARI 2013 | 53


dalam bahan pangan (crust) di permukaan; yang akan
secara kontinyu akan memberikan hambatan bagi difusi
berkurang melalui uap dari bagian basah ke udara
proses sublimasi. lingkungan. Akibatnya, proses
Mekanisme ini pengeringan akan terhambat
berbeda dengan dan terhenti, menghasilkan
proses pengeringan produk yang bagian luar sudah
biasa; dimana kering -bahkan terlalu kering
pengeringan biasa dan menjadi kerak- tetapi bagian
Gambar 1. Skema ilustratif mekanisme terjadinya
terjadi melalui tengahnya masih basah. Kasus
pengeringan beku.
mekanisme demikian sering disebut sebagai
penguapan case-hardening. Pada Gambar 3B,
dengan menggunakan diagram (evaporasi) yang biasanya terjadi proses pengeringan beku terjadi
fase air pada Gambar 2. Dari pada suhu tinggi. Perbedaan melalui mekanisme sublimasi
Gambar tersebut bisa diketahui antara proses pengeringan beku yang terjadi pada suhu dingin.
bahwa dengan mengendalikan dengan pengeringan biasa dapat Karena itu, proses gelatinisasi,
kondisi tekanan (P) dan suhu diilustrasikan pada Gambar 3. karamelisasi, dan denaturasi tidak
(T), air dapat berbentuk gas Pada Gambar 3A, proses terjadi, sehingga pada bagian
(uap), cair (air) atau padatan pengeringan biasa terjadi melalui pangan yang kering tidak terjadi
(es). Pada kondisi tertentu - mekanisme penguapan pada perubahan pembentukan kerak.
yaitu pada kondisi tekanan 4,58 suhu panas, sehingga bagian Dengan demikian, uap air bisa
torr (610,5 Pa) dan suhu 0C, pangan yang kering akan terjadi berdifusi dengan baik dari bagian
air akan berada pada kondisi perubahan kimia (gelatinisasi basah ke udara lingkungan,
kesetimbangan antara uap, air pati, karamelisasi gula, dan/ sehingga bisa dihasilkan produk
dan es (Gambar 2A). Titik dimana atau denaturasi protein) yang yang kering dengan baik . Secara
terjadi kesetimbangan antar ketiga menyebabkan terbentuknya kerak
fase tersebut disebut sebagai titik
tripel. Titik triple untuk air terjadi
pada pada tekanan (P) 4.58 torr
dan suhu (T)=0C. Untuk bahan
dalam kondisi beku pada tekanan
yang dipertahankan tetap dibawah
tekanan triple (Pt=4,58 torr), dan
kemudian suhu produk dinaikkan
maka yang terjadi adalah peristiwa
sublimasi, yaitu perubahan fase
dari padat (es) ke uap (lihat
Gambar 2B). Jika kondisi ini Gambar 2. Diagram fase air untuk menjelaskan proses sublimasi
dipertahankan, maka air (es) pada pengeringan beku.

54 I FOODREVIEW INDONESIA | VOL. VIII/N0.2/FEBRUARI 2013


detil, perbedaan utama antara
pengeringan beku dengan
Tabel 1. Perbedaan antara pengeringan biasa dan pengeringan beku. pengeringan biasa dapat diamati
pada Tabel 1.
Kriteria Pengeringan Biasa Pengeringan Beku
Proses di industri
37-93C (tergantung tekanan Secara industri, fasilitas
Suhu Pengeringan Dibawah titik beku
dan aliran udara) pengolahan dengan teknik
Mekanisme pengeringan-beku umumnya
Penguapan (evaporasi) Sublimasi cukup besar dan memerlukan
pengeringan
peralatan yang cukup modern.
Laju pengeringan Lambat dan tidak komplit Cepat, dan lebih komplit Secara skematis; proses produksi
pangan kering-beku disajikan
Umumnya pada tekanan
Tekanan Tekanan vakum pada Gambar 4. Segera setelah
atmosfir
proses pengeringan-beku,
Tidak menyebabkan produk perlu dikemas secara
permukaan yang
Sering menghasilkan kedap. Pengemasan memegang
keriput, lebih porus,
permukaan yang keriput, kurang peranan yang penting untuk
densitas lebih rendah,
porus, densitas tinggi, kurang mempertahankan mutu produk
mudah disegarkan
Mutu Produk mudah dibasahkan (disegarkan)
kembali, warna normal, kering- beku; karena sifat khas
kembali, warna kegelapan, mutu
mutu flavor dan produk kering-beku yang memang
flavor, nilai gizi berkurang (Lihat
nilai gizi lebih dapat bersifat sangat higroskopis. Untuk
Gambar 3A)
dipertahankan (lihat
itu, pemilihan jenis pengemas akan
Gambar 3B)
sangat menentukan masa simpan
Biaya Lebih murah Lebih mahal produk kering-beku tersebut.
Untuk produk
dengan nilai ekonomi a. Proses Pembekuan
Untuk pengeringan umum,
cukup tinggi, Sebagaimana diketahui, proses
cocok untuk sayur-sayuran dan
Kegunaan umum mikroenkapsulasi, pengeringan-beku didahului
biji-bijian, kurang/tidak cocok
produk instan, cocok dengan proses pembekuan. Pada
untuk daging dan produk daging
untuk daging dan
produk daging
prakteknya; proses pembekuan
dilakukan dengan membuat
lapisan produk pangan pada
rak-rak (nampan) yang terbuat
dari metal. Untuk produk yang
telah mengalami pendinginan
atau pembekuan sebelumnya;
rak atau nampan hendaknya
juga didinginkan terlebih dulu;
sehingga tidak terjadi pelelehan
(thawing) pada produk. Untuk
produk kopi -misalnya- hasil
seduhan kopi (pre-brewed coffee)
dalam bentuk larutan kental
dituangkan dalam nampan datar
yang lebar. Rak atau nampan yang
telah siap, kemudian dimasukkan
dalam ruang pembeku dengan
suhu -40F (-40C). Pada suhu ini,
produk akan membeku dengan
Gambar 3. Perbedaan mekanisme proses pengeringan biasa (A) dan proses cepat dan akan dihasilkan produk
pengeringan beku (B). beku yang tidak merusak tekstur.
Secara umum, kualitas produk
juga akan ditentukan oleh kualitas

FOODREVIEW INDONESIA | VOL. VIII/N0.2/FEBRUARI 2013 | 55


produk beku. Faktor utama
proses pembekuan yang akan
mempengaruhi mutu produk
kering-beku yang dihasilkan
adalah faktor kecepatan
pembekuan. Proses pembekuan
dapat dibedakan menjadi (i)
pembekuan cepat (quick freezing)
dan (ii) pembekuan lambat (slow
freezing). Pembekuan cepat
biasanya dilakukan pada suhu
pembekuan sangat rendah, sampai
sekitar - 40C, sehingga waktu
pembekuan terjadi dengan cepat.
Sebaliknya, pembekuan lambat
dilakukan pada suhu diatas
-24C, sehingga memerlukan
waktu pembekuan yang lebih
lama. Secara lebih detil, aspek
pembekuan ini pernah dibahas
pada FOODREVIEW Edisi Juli
2007.

b. Pengeringan (Proses sublimasi)


Proses pengeringan (sublimasi)
dilakukan dengan cara
memasukkan produk beku ke
dalam ruangan vakum. Harus
dipertahankan bahwa kondisi
proses (P dan T) tetap di bawah
titik triple, sehingga bisa dijamin
bahwa proses sublimasi bisa
terjadi, dan tidak terjadi proses
pelelehan. Dalam hal ini, kristal-
kristal es yang berada pada
struktur produk pangan dipaksa
untuk langsung mengalami
Gambar 4. Skema umum proses produksi pangan kering-beku sublimasi. Hal ini bisa dicapai
(lihat Gambar 3) dengan menjaga
ruangan tetap vakum (biasanya
tekanan ruangan sublimasi
dipertahankan sekitar 0.036 psi
atau sekitar 0.0025 bar) dan suhu
kemudian dinaikkan secara
terkontrol sampai mencapai
sekitar 100F (38C) sehingga
terjadi proses sublimasi. Dalam
mekanisme alat freeze dryer, uap
air yang dihasilkan ini kemudian
disedot dan dikondensasikan
sehingga tidak membasahi produk
yang sedang dikeringkan
(Gambar 5).

Gambar 5. Skema umum sistim pengering beku

56 | FOODREVIEW INDONESIA | VOL. VIII/N0.2/FEBRUARI 2013


Pengemasan Untuk lebih memperpanjang umur Referensi
Faktor penting untuk bisa simpan, terutama untuk produk Considine, Douglas M., Ed. Food and
mempertahan kualitas "premium" kering-beku yang sensitif terhadap Food Production Encyclopedia. Van
Nostrand Reinhold Company, 1982.
dari produk kering-beku adalah oksigen, sering pula dikemas
Hui, Y.H., Ed. Encyclopedia of Food
pengemasan. Produk kering- dengan kemasan vakum. Penting Science and Technology, Volume 2. John
beku mempunyai sifat sangat diperhatikan bahwa proses Wiley and Sons, 1992.
higroskopis -mudah menyerap pengemasan hendaknya dilakukan
air. Karena itu, diperlukan proses segera setelah proses pengeringan- Hariyadi, P. Pengeringan Beku dan
beku berakhir. Aplikasinya di Industri Pangan. Diunduh
pengemasan dan pemilihan bahan
dari http://seafast.ipb.ac.id/lectures/
pengemas yang tepat; sehingga Purwiyatno Hariyadi itp530/11-itp%20530-pengeringan-beku.
akan mampu melindungi produk pdf
dari kemungkinan menyerap air.

Karakteristik produk kering-beku

P roduk pangan kering hasil


proses pengeringan beku ini
adalah produk kering -bukan
Kedua, karena produk ini
bisa disimpan dengan tanpa
memerlukan referigerasi,
kata lain; produk kering-beku
umumnya lebih higroskopis;
lebih mudah direhidrasi, lebih
produk beku. Produk yang maka -lagi-lagi- biaya mudah dilarutkan.
dihasilkan sering disebut sebagai pengiriman serta biaya
produk pangan kering-beku penyimpanan (shipping Kelima, karena struktur
(freeze dried foods), dengan and storage costs) juga menjadi fisik produk pangan
beberapa karakteristik umum ditekan. kering-beku bisa dipertahankan
sebagai berikut: selama proses pengeringan-
Pertama; sebagaimana produk Ketiga, produk kering-beku beku, dan secara keseluruhan
kering lainnya; produk kering- merupakan produk yang stabil, proses pengeringan berlangsung
beku merupakan produk tidak rentan ditumbuhi kapang pada suhu rendah, maka pangan
yang sangat ringan. dan khamir, apalagi bakteri, kering-beku yang dihasilkan
Karakter ini penting; karena karena proses pengeringannya akan mampu mempertahankan
penurunan berat produk (pengurangan air) menyebabkan warna, bentuk, tekstur, dan
yang dihasilkan ini pada praktek nilai aktivitas air menjadi flavor.
perdagangan akan turun
mengurangi biaya pengiriman Namun demikian,
dan transportasi (shipping Keempat, proses pengeringan proses pengeringan-beku juga
and transportation cost). Faktor yaitu proses pengurangan air mempunyai kelemahan terutama
"ringan" ini telah menyebabkan yang dilakukan melalui proses karena faktor biaya. Peralatan
produk kering merupakan sublimasi- akan menyebabkan yang diperlukan untuk proses
produk populer bagi kalangan produk kering yang porus. pengeringan-beku memerlukan
atau komunitas "boaters", Porositas ini akan investasi yang relatif besar.
"hikers" atau "camper" yang mempermudah proses Hal ini menyebabkan produk-
harus menggendong proses rehidrasi produk kering-beku dipasarkan
bekal pangan dengan ransel di produk; sehingga dengan harga yang relatif mahal
pundaknya. akan mempermudah dibandingkan dengan produk
pula proses persiapan kering sejenis.
untuk konsumsinya. Dengan

You might also like