Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
Polip nasi adalah masa lunak yang mengandung banyak cairan di dalam
mukosa. Polip dapat timbul pada laki-laki ataupun perempuan, dari usia
teori yang mengarahkan polip ini sebagai manifestasi dari inflamasi kronis,
oleh karena itu, tiap kondisi yang menyebabkan adanya inflamasi kronis pada
seperti rinitis alergi ataupun non alergi, sinusitis, intoleransi aspirin, asma,
syndrome.1
B. Epidemiologi
terjadi antara usia 20-60 tahun dengan pucak usia di atas 50 tahun. Kejadianya
Amerika Serikat prevalensi polip nasi diperkirakan antara 1-4%. Pada anak-
anak sangat jarang ditemukan dan dilaporkan hanya sekitar 0,1%. Penelitian
Larsen dan Tos di Denmark memperkirakan insidensi polip nasi sebesar 0,627
1
per 1000 orang per tahun. Di Indonesia studi epidemiologi menunjukkan
C. Anatomi
Secara umum, hidung dapat dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
oleh tulang, kulit dan otot. Osteokartilago hidung dibungkus oleh beberapa otot
yang berfungsi dalam pergerakan hidung meski minimal. Kulit yang melapisi
tulang hidung dan tulang rawan hidung merupakan kulit yang tipis dan mudah
dibagian dalamnya terdiri atas dua kavum berbentuk seperti terowongan yang
Setiap kavum nasi terhubung dengan nostril dibagian depan dan choana
yang berisi kelenjar sebasea dan rambut hidung dan dibagian lateralnya
2
terdapat tiga susun turbin konka yang disebut konka nasalis superior, media
dan inferior.
maupun interna. Persarafan hidung terdiri atas fungsi sensorik dan autonom.
terbesar.
3
D. Definisi
Polip nasi adalah massa lunak yang tumbuh di dalam rongga hidung.
Kebanyakan polip berwarna putih bening atau keabu abuan, mengkilat, lunak
karena banyak mengandung cairan (polip edematosa). Polip yang sudah lama
dan dapat bilateral. Polip yang berasal dari sinus maksila sering tunggal dan
E. Etiologi
dan sinus.
mukosa hidung.5
F. Patofisiologi
melalui tempat yang sempit akan menyebabkan tekanan negatif pada daerah
sekitarnya. Jaringan yang lemah akan terhisap oleh tekanan negatif ini
ini menjelaskan mengapa polip banyak berasal dari area yang sempit di
4
Pada tingkat permulaan ditemukan edema mukosa yang kebanyakan
terdapat di daerah meatus medius. Kemudian stroma akan terisi oleh cairan
interseluler, sehingga mukosa yang sembab menjadi polipoid. Bila proses terus
berlanjut, mukosa yang sembab makin membesar dan kemudian akan turun ke
Penyebab tersering adalah sinusitis kronik dan rinitis alergi. Dalam jangka
sinus dan pada akhirnya membentuk suatu struktur bernama polip. Biasanya
terjadi di sinus maksila, kemudian sinus etmoid. Setelah polip terrus membesar
di antrum, akan turun ke kavum nasi. Hal ini terjadi karena bersin dan
pengeluaran sekret yang berulang yang sering dialami oleh orang yang
mempunyai riwayat rinitis alergi karena pada rinitis alergi terutama rinitis
alergi perennial yang banyak terdapat di Indonesia karena tidak adanya variasi
musim sehingga alergen terdapat sepanjang tahun. Begitu sampai dalam kavum
nasi, polip akan terus membesar dan bisa menyebabkan obstruksi di meatus
media.4
serupa dengan mukosa sinus dan mukosa hidung normal. Membran basal
tebal, stoma edematosa, sel-selnya terdiri dari campuran limfosit, sel plasma,
5
dapat mengalami metaplasia epitel karena sering terkena aliran aliran udara
menjadi epitel transisional, kubik atau gepeng berlapis tanpa kertinisasi, yang
kelenjer ini muncul setelah polip terbentuk. Hellquist membagi polip nasi
dominan, tipe III polip dengan hiperplasia kelenjer seromusinosa dan tipe IV
Gambar 5. Sel mast yang bergranula dan beberapa neutrofil pada stroma
6
Terdapat formasi baru pada glandula
polip.
panah)
7
Sebuah kista (C) kista (C) tersebut Hasil dari ekspansi kista
keluar
Gejala utama yang ditimbulkan oleh polip hidung adalah rasa tersumbat
hebat dapat menyebabkan gejala hiposmia atau anosmia. Bila polip ini meluas
Bila penyebabnya adalah alergi, maka gejala yang utama ialah bersin
dan iritasi di hidung. Pada rinoskopi anterior polip hidung seringkali harus
Polip :
Bertangkai
Mudah digerakkan
8
Konsistensi lunak
mengecil.4
Gambar 10. Gejala mayor pada penyakit polip nasi. (Dikutip dari
kepustakaan 8)
9
H. Pemeriksaan penunjang
10
I. Klasifikasi
kepustakaan 6)
mackay :
11
rinoskopi anterior hanya terlihat dengan pemeriksaan
endoskopi.
hidung.
J. Penatalaksanaan
1. Medikamentosa
kortikosteroid :
(tappering off).
hilang.
2. Operatif
12
terdapat sinusitis, perlu dilakukan drenase sinus. Oleh karena itu
melihat adanya sinusitis yang menyertai polip ini atau tidak. Selain
itu, pada pasien polip dengan keluhan sakit kepala, nyeri di daerah
boleh dilupakan.
1. Intranasal
2. Ekstranasal.4
Teknik operasi yang dapat dilakukan untuk penanganan polip
1978.
K. Prognosis
juga perlu ditujukan kepada penyebabnya, misalnya alergi. Terapi yang paling
ideal pada rinitis alergi adalah menghindari kontak dengan alergen penyebab
dan eliminasi.4
13
L. Kesimpulan
1. Polip nasi adalah massa lunak yang tumbuh di dalam rongga hidung.
4. Gejala utama yang ditimbulkan oleh polip hidung adalah rasa sumbatan
di hidung. Sumbatan ini tidak hilang timbul dan makin lama semakin
hiposmia atau anosmia. Bila polip ini menyumbat sinus paranasal, maka
dan rinore.
dan CT-Scan.
6. Klasifikasi dan stadium polip nasi Stadium polip nasi menurut mackay
14
8. Rekurensi polip nasi sering terjadi, hingga perlu dilakukan eliminasi
faktor resiko
Gambar 14. Algoritme penanganan polip nasi. (Dikutip dari kepustakaan 10)
15
16
17