You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan waktu
& tenaga kepada penulis untuk menyusun Kumpulan Makalah Blok 17 MUSKULOSKELETAL.
Terlebih lagi penyusun berterimakasih kepada setiap dosen yang secara langsung membimbing
penulisan materi makalah ini pada setiap tutor, dan secara tidak langsung, dalam memberi
kuliah pakar, skill lab, maupun praktikum.

Adapun penulisan Kumpulan Makalah Blok 17 MUSKULOSKELETAL ini tergagas sebagai


bentuk penyelesaian tugas pada akhir blok ini, yang diberikan oleh dr.Louisa, dan karena
kebutuhan sebagai mahasiswa sendiri untuk dapat mendalami pengertian & pengetahuan
tentang Sistem Muskuloskeletal.

Kumpulan Makalah Blok 17 MUSKULOSKELETAL mencakup beberapa pembahasan penting


seputar dasar-dasar anatomi, fisiologi, dan embriologi dari Sistem Muskuloskeletal. Selain itu,
penulis juga membahas beberapa penyakit Sistem Muskuloskeletal yang sering di temukan
secara klinis. Adapun pembahasan-pembahasan tersebut meliputi definisi, klasisfikasi,
epidemiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, diagnosis anamnesis, fisik, penunjang,
differential diagnose- ,penatalaksanaan, komplikasi, serta prognosis pada setiap topik bahasan.

Demikianlah Kumpulan Makalah Blok 17 MUSKULOSKELETAL ini dibuat, penulis juga turut
mengucapkan terimakasih kepada nama-nama yang belum sempat disebutkan, baik orang tua
dan teman-teman khususnya FKUKI2013. Penulis berharap adanya Kumpulan Makalah Blok
17 MUSKULOSKELETAL dapat bermanfaat bagi pembaca yang ingin lebih lagi menggali
tentang system gerak & tulang. Pada akhir kata, penulis sangat membuka diri terhadap kritik &
saran yang membangun, demi perbaikan penulisan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Terimakasih.

8 Januari 2016

Tim Penulis
ETIOLOGIDANFAKTORRESIKORUPTURTENDONACHILLES

Etiologi:

1. Suddenforcedplantarflexionofthefoot
2. Violentdorsiflexionofaplantarflexedfoot

FaktorResiko:

1. Tendinosis:
Degenerasidanpelemahantendonyangdisebabkanolehprosespenyembuhanyang
tidaksempurna,karenapemakaiantendonyangterusmenerus(microtearkumulatif)
Olahragameningkatkandegenerasidanregenerasitendonsecarabersamaan,tetapi
degenerasitendonpuncaknya<36jamsetelaholahraga,sedangkanregenerasitendon
puncaknya<72jamsetelaholahraga
2. Umur>30tahun:
Seiringdenganusia,seratkolagentendonachilles membesar,danmenjadi kurang
elastis dankaku rentanterhadap ruptur.Proses ini disebabkan olehpenurunan
alirandarahketendon,hipoksialokal,produksiradikalbebas,gangguanmetabolisme
dan nutrisi dan akumulasi advanced glycation end products(AGEs). AGEs
menyebabkanfusifibrilkolagendanmeningkatkanaktivitastissuegrowthfactorpada
fibroblastfibrosis.

3. Obesitas:
Beratbadanyangberlebihandapatmeningkatkanbebanpadatendonachillespada
saatolahragayangmelibatkanaktivitasintensiftendonachilles(misalnyabermain
basket).

4. PenyakitSistemik:
Banyakpenyakitsistemikyangberhubungandengancacatumumdalammetabolisme
matriks dan struktur bahwa kekuatan kompromi tendon dan elastisitas atau hasil
dalam peradangan tendon atau penyisipan. Penyakit genetik (Homocystinuria
Ochronosis, Aspartylglucosaminuria, Menkes sindrom rambut keriting, sindrom
Marfan), penyakit endokrin dan penyakit metabolik (Diabetes mellitus, gangguan
adrenal,tiroiddanparatiroidgangguan)ataupenyakitrematik(Rheumatoidarthritis
arthritis reaktif dan Reiter S syndrome) dapat meningkatkan kerentanan terhadap
rupturtendon.

MANIFESTASI KLINIS RUPTUR TENDON ACHILLES

a) Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang


pergelangankakiataubetissepertiadanyarasasakitpadatendonachilles
sekitar13 incidiatastulangtumit.daerahinipalingsedikitmenerima
supplaidarahdanmudahsekalimengalamicederameskipunolehsebab
b) yangsederhanameskipunolehsepatuyangmenyebabkaniritasi.

c) Terlihatbengkakdankakusertatampakmemardanmerasakanadanya
kelemahan yang luas pada seratserat protein kolagen yang
mengakibatkanrobeknyasebagianseratatauseluruhserattendon.

d) Terlihatdepresiditendon35cmdiatastulangtumit

e) Tumittidakbisadigerakanturunnaik

f) Sebuahkesenjanganataudepresidapatdilihatditendonsekitar2cmdi
atastulangtumit

g) Biasanya snap tibatiba atau pop dirasakan di bagian belakang


pergelangankaki.Pasienmungkinmenggambarkansensasiditendangdi
bagianbelakangkaki.

h) Nyeribisaberat.nyeriyangdatangsecaratibatibaselamamelakukan
kegiatankhususnyasaatmengubaharahlariataupadasaatlarimendaki.
Atletmungkinmerasakanadanyabagianyanglembekbilamerabadaerah
sekitar tendon hal ini dikarenakan adanya cairan peradangan
yangberkumpuldibawahselaputperitenon.

i) NyerilokalbengkakdengangamblangkesenjangansepanjangAchilles
tendondekatlokasipenyisipandankekuatanplantarfleksilemahaktif
semuasangatmenyarankandiagnosis

PATOFISIOLOGI RUPTUR TENDON ACHILLES

Fungsi Tendon
- Meneruskan kekuatan dari otot ke tulang
- Sebagai penyangga dengan menyerap kekuatan eksternal untuk mencegah kerusakan
otot

Penyebab Ruptur Tendon Achilles


90% ruptur tendon achiles yang berkaitan dengan olahraga
Mekanisme akselerasi-deselerasi malfungsi dari unit jalur inhibisi
tendomuskular
Tendinopati degeneratif
Terjadi perubahan degeneratif / abnormalitas intrinsik (histologik) terjadi
ruptur
Fleksi plantar yang kuat dan tiba tiba; dorsoflexi hebat yang tidak terduga
Paling sering. Sering ditemukan pada pemain basket, penyelam, tenis, dan
olahraga lain yangn membutuhkan dorongan yang kuat pada kaki
Trauma
Erosi tendon akibat dari paratenonitis berkepanjangan
Faktor Intrinsik dan Faktor Ekstrinsik
Faktor intrinsik
Penyakit sistemik
Faktor lain
Faktor ekstrinsik
Obat obatan: steroid, quinolon
Aktivitas berat/berlebihan, akitivtas melompat and berlari, peningkatan
intensitas aktivitas, peningkatan durasi latihan, tangga, panjat tebing,
pemakaian sepatu yang tidak benar, dll

Degenerasi Tendon
Matriks intraseluler dan ekstraseluler
o Terjadi degenerasi kolagen, disorientasi serat tendon, dan
peningkatan substansi mukoid; namun tidak ada peningkatan sel
inflamasi ditemukan
o Jumlah dan variasi tenosit meningkat
o Peningkatan jumlah sel yang apoptosis
o Degenerasi patologis tendon Achilles
o Degenerasi mukoid: tendon menjadi kecoklatan atau keabu-abuan,
dengan banyak mukoid dan vakuola
o Degenerasi lipoid: peningkatan jumlah lipid dalam tendon,
peningkatan mRNA kolagen tipe I dan III, dan peningkatan konsentrasi
glutamat (glutamat nyeri)
Neovaskularisasi
o Berhubungan dengan rasa nyeri pada tendinosis
o Hasil klinis yang baik berhubungan engan berkurangnya dan/atau tidak
adanya neovaskularisasi
Kolagen
o Tendon yang berdegenerasi memiliki kolagen tipe I yang lebih
sedikit dan lebih banyak kolagen tipe III lebih tidak elastis
Histopatologi tendon
o Aktivasi selular dan peningkatan jumlah sel
o Peningkatan dalam substansia basal
o Kolagen yang tidak beraturan
o Neovaskularisasi
Klasifikasi patologi kompleks Achilles
o Paratenonitis: inflamasi dan penebalan paratenon, adhesi fibrin, kekakuan,
krepitus, dan nyeri saat gerakan aktif
o Tendinosis: intrasubstansi yang tidak beraturan dan degerasi tendon
o Paratenonitis dan tendinosis

Proses Penyembuhan Tendon

Fase inflamasi

Eritrosit dan sel inflamasi (terutama neutrofil) datang ke lokasi kerusakan


Dalam 24 jam pertama, monosit dan makrofag muncul dan memfagositosis jaringan
jaringan nekrotik
Faktor vasoaktif dan kemotaktik dikeluarkan meningkatkan permeabilitas vaskular,
inisiasi angiogenesis, stimulasi proliferasi tenosit, dan rekrutmen sel sel inflamasi
lebih banyak
Tenosit secara bertahap migrasi ke tempat luka dan menginisiasi sintesi kolagen tipe
III
2. Fase proliferasi

Sintesis kolagen tipe III mencapai puncak dan terus berlangsung hingga beberapa
minggu
Kandungan air dan glikosaminoglikan pada fase ini memiliki konsentrasi yang tinggi
3. Fase remodeling
Setelah kurang lebih enam minggu, fase remodeling dimulai, dengan penurunan sintesis
seluler, kolagen, dan glikosaminoglikan

Tahap konsolidasi (minggu ke 6 10)


o Terjadi perubahan jaringan dari seluler ke jaringan fibrosa
o Metabolisme tenosit tinggi, dan bersama dengan serat kolagen menyatu
segaris dengan arah stres (robekan, luka)
o Proporsi kolagen tipe I banyak disintesi pada fase ini
Tahap maturasi (setelah minggu ke 10)
o Terjadi perubahan bertahap jaringan fibrosa menjadi tendon yang membentuk
jaringan parut yang berjalan selama satu tahun
o Pada akhir dari tahap ini, metabolisme tenosit dan vaskularisasi tendon
menurun

DIFERENTIALDIAGNOSISRUPTURTENDONACHILLES

DiagnosticConsiderations
DifferentialdiagnosisofAchillestendinosisincludesthefollowing:

Achillesbursitis(ie,pumpbump)
Ankleosteoarthritis
Calfinjuriesandsyndromes
Fascialtears
Gastrocsoleusmusclestrainorrupture:Usuallyatearofthemedialheadofthe
gastrocnemius
Haglunddeformity(pumpbump)
Inflammatoryarthropathies(eg,Reitersyndrome,psoriaticarthritis)
PartialAchillestendonrupture
RupturedBakercyst
Syndesmosis
Tendinousxanthomas(eg,hyperbetalipoproteinemia,hyperlipoproteinemias)
Tennisleg(tearoftheplantaristendon)
Vascularinjuries

DifferentialDiagnoses
AnkleFractureinSportsMedicine

AnkleImpingementSyndrome

AnkleSprain

AthleticFootInjuries

CalcaneofibularLigamentInjury

CalcaneusFractures

ChronicExertionalCompartmentSyndrome

DeepVenousThrombosis

RetrocalcanealBursitis

RetrocalcanealBursitis

TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI RUPTUR TENDON ACHILLES

Penatalaksaan yang dapat dilakukan pada kasus ini adalah :

a) Stabilisasi awal
Setelah diagnosis dibuat, pergelangan kaki harus splinted dalam equinus dengan baik empuk
untuk membantu elevasi mengendalikan pembengkakan.

b) Nonoperative

orthosis pergelangan kaki


indikasi treatment harus individual kepada pasien Selama 10 minggu berikutnya, pergelangan
kaki secara bertahap dibawa ke posisi plantigrade dengan perubahan cor kira-kira setiap 2
minggu. Berat tubuh diperbolehkan setelah 6 minggu.Setelah casting, angkat tumit biasanya
dipakai selama beberapa bulan.
c) Operative

perbaikan langsung
indikasi lebih sering terjadi pada cedera akut (<6 minggu)
rekonstruksi dengan interposisi EDL atau plantaris.

d) Terapi Fisik

Banyak rehabilitasi tersedia. Umumnya, terapi awalnya melibatkan progresif, gerakan kaki
aktif dan berkembang menjadi berat tubuh dan memperkuat. Ada tiga hal yang perlu diingat
saat merehabilitasi sebuah Achilles pecah:

rentang gerak, Rentang gerak ini penting karena dibutuhkan ke dalam pikiran ketatnya
tendon diperbaiki. Ketika awal rehabilitasi pasien harus melakukan peregangan ringan dan
meningkatkan intensitas sebagai waktu mengizinkan dan nyeri.

kekuatan fungsional, tendon ini penting karena merangsang perbaikan jaringan ikat, yang
dapat dicapai saat melakukan "peregangan pelari," (menempatkan jari-jari kaki beberapa inci
sampai dinding sementara tumit Anda ada di tanah). Melakukan peregangan untuk
mendapatkan kekuatan fungsional juga penting karena meningkatkan penyembuhan pada
tendon, yang pada gilirannya akan menyebabkan kembali cepat untuk kegiatan. Peregangan
ini harus lebih intens dan harus melibatkan beberapa jenis berat bantalan, yang membantu
reorientasi dan memperkuat serat kolagen di pergelangan kaki terluka. Sebuah hamparan
populer digunakan untuk tahap rehabilitasi adalah menaikkan kaki pada permukaan yang
tinggi.
kadang-kadang dukungan orthotic. Ini tidak ada hubungannya dengan peregangan atau
memperkuat tendon, melainkan di tempat untuk menjaga pasien nyaman. Ini adalah
menyisipkan dibuat custom yang sesuai ke dalam sepatu pasien dan membantu dengan
pronasi tepat kaki, yang merupakan yang dapat menyebabkan masalah dengan Achilles.

e) Operasi

Tindakan operasi dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan
kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam
penatalaksanaan tendon yang terputus.

Tindakan non operasi dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya
dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk
dilakukan tindakan operasi.

Ada dua jenis operasi, operasi terbuka dan operasi perkutan.


operasi terbuka sayatan dibuat di bagian belakang kaki dan tendon Achilles dijahit
bersama-sama. Dalam pecah lengkap atau serius tendon plantaris atau otot vestigial lain
dipanen dan melilit tendon Achilles, meningkatkan kekuatan tendon diperbaiki. Jika kualitas
jaringan buruk, misalnya cedera telah diabaikan, ahli bedah mungkin menggunakan mesh
penguatan ( kolagen , Artelonatau bahan lainnya degradable).

perkutan operasi, ahli bedah membuat beberapa sayatan kecil, bukan satu sayatan besar,
dan menjahit tendon kembali bersama-sama melalui sayatan. Pembedahan mungkin tertunda
selama sekitar satu minggu setelah pecah untuk membiarkan pembengkakan turun. Untuk
pasien menetap dan mereka yang memiliki vasculopathy atau risiko untuk penyembuhan
miskin, perkutan bedah perbaikan mungkin pilihan pengobatan yang lebih baik daripada
perbaikan bedah terbuka.
(v.sammarco, MD, et al. 2009)

Penatalaksanaan operasi pada kasus rupture tendon Achilles :

1. Open operative repair


2. Percutaneous operative
3. Non operative

Tindakan operasi terbuka

Membuat sayatan memanjang sekitar 1 cm di medial tendon achilles dengan


menghindari iritasi dialas kaki
Sayatan dilakukan melalui kulit dan jaringan subkutan selumbung tendon (paratenon)
Ujung tendon dilakukan debridement kemudian dijahit dengan nonabsorbable

Tindakan operasi perkutan

Teknik perkutan lebih populer


Meminimalkan risiko terjepitnya saraf sural
Insisi kecil (1 cm) dibuat di lokasi ruptur (baik melintang maupun membujur) yang
memungkinkan ruptur terlihat
Tendon bagian proksimal dijepit dan dijahit perkutan melalui tendon yang lebih
proksimal dan ditarik masuk ke selubung tendon. Proses ini diulang dibagian distal
dan kemudian jahitan ini diikat bersama-sama

Tindakan non operasi


Penggunaan Gips

Menggunakan gips panjang di kaki dengan lutut tertekuk (30-40 derajat)/ fleksi dan
tumit equinus (selama 2-3 minggu), pemasangan gips pendek di kaki (selama 8
minggu)
Pasien tidak boleh menumpu beban selama 6 minggu pertama

Bruce Fungsional

Dengan menahan beban sedang. Dengan menggunakan penjepit fungsional atau boot
pra-fabrikasi
Pasien dimulai dengan menaikan pergelangan kaki plantar fleksi 45 derajat.
Kemudian diturunkan menjadi netral (6 sampai 12 minggu).
Latihan plantar fleksi aktif dengan dorsofleksi selama beberapa waktu dan kemudian
menjalani protokol penguatan yang lebih agresif
Proses penyembuhan luka :

Fase inflamasi (0-10 hari)

Urutan ini sama sama dengan penyembuhan luka, tendon menjadi lebih lemah

Fase proliferasi (4-21 hari)

Sebuah kalus fibrovascular terbentuk di sekitar tendon dan menyatukan semua


struktur luka menjadi satu bagian
.
Fase Maturasi/Pematangan (28-120 hari)

Orientasi longitudinal dari fibroblas dan fiber dimulai


Pada 45 hari, kolagen lisis dan pembentukan kolagen mencapai kesetimbangan
Pada 90 hari, pembentukan awal bundel kolagen mulai terlihat
pada 120 hari bundel ini tampak seperti yang terlihat pada tendon normal.

Pencegahan terjadinya rupture tendon Achilles :

1. Lakukan pemanasan dan peregangan sebelum melakukan kegiatan olahraga


2. Biasakan latihan yang memperberat betis
3. Jangan memaksakan latihan jika kaki terasa lelah
4. Jaga berat badan ideal agar tidak obesitas
5. Kenangkan sepatu yang baik dengan bantalan yang tepat

KOMPLIKASIDANPROGNOSISRUPTURTENDONACHILLES

Komplikasi

Darianalisispada356pasien:

Rerupturerate:kejadianpadabedahterbukalebihseringdibandingbedahperkutan.Serta,
kejadian pada nonoperative lebih sering Komplikasi dengan kejadian terbanyak pada
kelompokbedah:

kelemahansensasi(sarafsuralpalingumum)

lukainfeksiataudehiscence

Padaoperasiperkutanangkainfeksiyanglebihrendah,tingkatlebihtinggirerupture,dan
tingkattinggicederasarafsural.

Sedangkankejadiankomplikasipadanonoperasi:

pemanjangantendonyangberlebihan,

DeepveinThrombosis.
Padapasienyangtidakditanganisekitar4minggu,tidakjarangdidapatikelemahantungkai
bahkan

setelahmenjalanitindakan.

Selainitubeberapakecatatanpadakulitpunseringmenjadikomplikasipenyerta,seperti:

infeksikulit,

bekaslukayangluas,

danpembentukansinus.

Keluhanminoryangbiasadialamipasienbahkansetelahoperasiadalahrasapanas/terbakar
pada

kaki&kesemutan/baal

Prognosa

Prognosis yang baik untuk kedua bedah dan nonoperatively, tidak ada perbedaan yang
berarti.Pasiendapatkembalikeolahraga,kekuatanisokinetic,dayatahan,ataugerakankaki
pada1tahun.

You might also like