You are on page 1of 9

Bumi tempat kita tinggal bukanlah sebuah ruang ciptaan Allah SWT yang sama persis bentuk dan

karakternya, bumi itu hamparan yang bervariasi dengan karakter yang berbeda, perbedaan karakter
inilah yang meharuskan kita untuk bisa membagi ruang-ruang tersebut berdasarkan fungsi terbaik
mereka masing, fungsi ruang tersebut di bagi berdasarkan karakteristik mereka masing-masing.
Kesalahan menempatkan fungsi membuat kita akan menuai banyak masalah bahkan bencana.

Pembagian fungsi kawasan merupakan hal yang paling perlu dilakukan dalam memulai perencanaan
ruang, kawasan atau wilayah untuk menciptakan keteraturan dan keselarasan, melakukan pembatasan-
pembatasan kegiatan tertentu terhadap sebuah ruang yang karena kegiatan tersebut fungsi ruang itu
akan berkurang atau akan kehilangan fungsinya. Pembagian fungsi lingkungan di mulai dengan melihat
dan menelaah faktor lingkungan kawasan tersebut bagaimana kita melihat sebuah ruang atau wilayah
berdasarkan daya dukung wilayah tersebut, kita tidak boleh menilai bahwa ruang itu sama dalam
pengelolaannya, ada ruang yang berfungsi untuk menampung kegiatan kita, ada ruang yang berfungsi
memberikan perlindungan terhadap ruang yang kita tempati ada pula ruang yang akan menyuplai
kebutuhan pokok kita.

Fungsi ruang sebuah wilayah sangat berkaitan dengan 4 hal bencana, aktivitas manusia, makanan dan
air bersih. Pembagian fungsi ruang pada dasarnya bertujuan agar manusia dapat beraktivitas dengan
baik terhindat dari bencana, memiliki suplai makanan yang baik dan ketersediaan air bersih yang
melimpah.

Maka pembagian fungsi ruang harus mengacu pada data- data lingkungan seperti kemiringan lereng,
jenis tanah, curah hujan, aliran sungai, dan data lingkungan lain

Pada tulisan ini kita akan mencoba membuat analisis dan peta pembagian fungsi kawasan dengan
menggunakan 3 data yaitu kemiringan lereng, jenis tanah dan curah hujan. Ketiga data ini akan di
analisis dengan mengunakan tools union overlay analysis dengan menggunakan software ArcGIS 10

Pada tulisan ini digunakan metode pembagian fungsi kawasan berdasarkan SK Menteri Pertanian No SK
Menteri Pertanian No 83/Kpts/Um/8/1981
Kami menggunakan data curah hujan, jenis tanah dan kemiringan lereng Kabupaten Wajo Provinsi
Sulawesi Selatan dengan sistem koordinat WGS 1984 UTM Zone 51S

Add data ketiga data-data tersebut dan pastikan ketiganya dalam posisi dengan presisi sama seperti
gambar di atas
Kemudian pastikan setiap shp memiliki sistem koordinat yang telah terdefinisikan seperti pada gambar
diatas

Buka tabel atribut masing-


masing shp dan buat field
baru untuk mengisikan
bobot dari masing wilayah,
beri nama dengan nama
yang mudah di ingat agar
setelah di overlay nantinya
kita bisa mengetahui mana
bobot dari masing-masing
shp, contoh untuk jenis
tanah kita beri nama
bobot_tan
Isikan nilai bobot berdasarkan kriteria standar penentuan kawasan yang
telah di upload dan dapat anda lihat pada halaman akhir tulisan ini

Setelah bobot di isikan pada masing-masing shp, kita dapat memulai


untuk melakukan overlay union terhadap data-data tersebut pada
arctoolbox klik analysis tools  overlay  union

Pada jendela union seperti


pada gambar disamping
masukan ketiga data yang
akan di overlay dengan
mengklik tombol oven atau
tanda plus pada jendela union
atur lokasi penyimpanan hasil
overlay pada output feature
class pilih join attribute all
kosongkan nilai xy tolerance
kemudian klik ok
Setelah proses overlay selesai maka akan muncul shp baru yang merupakan hasil penggabungan dari
ketiga data shp yang tadi kita overlay

Buat field baru dengan


nama bobot kawasan
seperti pada gambar di
samping, field ini yang
akan digunakan untuk
menghitung jumlah dari
ketiga bobot (Lereng,
jenis tanah dan curah
hujan)
Jumlahkan bobot
kawasan dengan
menggunakan tools field
calculator pada attribute
option contoh hasil
penjumlahan seperti
pada gambar di samping

Langkah selanjutnya kita


membuat field baru yang
akan di isi dengan zona
wilyaha berdasarkan
Metode fungsi kawasan dari
SK Menteri Pertanian No
83/Kpts/Um/8/1981,seperti
gambar di samping
Gambar diatas merupakan hasil dari overlay union untuk menentukan fungsi kawasan berdasarkan tiga
data (Lereng, Jenis tanah, dan curah hujan) metode ini masih merupakan metode yang cukup sederhana
masih banyak indikator lain yang digunakan untuk membuat analisa fungsi lahan yang lebih baik seperti
sempadan sungai, kawasan rawan bencana, sempadan laut, kawasan lindung tertentu, jalur
penerbangan dan lain-lain, tapi pada prinsipnya untuk mengembangkan analisa yang lain juga denga
metode yang hampir sama dengan tutorial ini.
Tutorial ini atas kerjasama;

1. Center of Urban and Regional Study (CENTURY) Program Studi Pengembangan


Wilayah dan Kota, Universitas Hasanuddin
2. Makassar GIS Community and Study (MAGICS)
3. 1stPWK UNHAS

Kritik, saran, masukan ,pertanyaan mengenai tutorial ini dan info lebih lanjut
silahkan ke link-link di bawah ini :
http://ir1gisplan.wordpress.com
http://www.facebook.com/groups/196098573756558?ap=1
http://www.facebook.com/irwan.pwk
irwan_pwk@yahoo.com

Link Metode Pembagian fungsi kawasan

http://www.ziddu.com/download/18303517/MetodePenetapanFungsiKawasan_edit.ppt.html

You might also like