Professional Documents
Culture Documents
1. Asam Folat
Asam Folat juga penting dalam membantu pembelahan sel. Asal Folat juga bisa
mencegah Anemia dan menurunkan resiko terjadinya NTD (Neural Tube Effects) dan
sebagai antidepresan.
Kekurangan Asam Folat menyebabkan bayi lahir dengan Bibir Sumbing, Bayi lahir
dengan berat badan rendah, Downs Syndrome, dan Keguguran. Bayi mengalami kelainan
pembuluh darah, rusaknya endotel pipa yang melapisi pembuluh darah, menyebabkan
lepasnya plasenta sebelum waktunya.
Kelainan lainnya adalah bayi mengalami gangguan buang air besar dan kecil, anak
tidak bisa berjalan tegak dan emosi tinggi. Pada anak perempuan, saat dewasa tidak
mengalami menstruasi. Pada ibu hamil, kekurang Asam Folat menyebabkan meningkatnya
resiko Anemia, sehingga ibu mudah lelah, letih, lesu dan pucat.
Sumber makanan yang mengandung Asam Folat dalah Hati Sapi (liver), brokoli, jeruk,
bayam, dan sebagainya. Roti dan Susu juga mengandung Asam Folat tinggi karena kini susu
dan tepung terigu telah difortifikasi mengandung Asam Folat. Kebutuhan Asam Folat untuk
ibu hamil dan usia subur sebanyak 400 mikrogram/hari atau sama dengan 2 (dua) Gelas Susu.
Mengkonsumsi Asam Folat tidak hanya ketika hamil, tetapi sebelum hamil juga sangat
dianjurkan. Banyak negara telah melakukan kebijakan dalam pengurangan NTD dengan
memwajibkan ibu mengkonsumsi Asam Folat.
2. Vitamin B6
Vitamin B6 atau yang dikenal juga sebagai piridoksin adalah golongan Vitamin B.
Pada wanita hamil memerlukan vitamin B6 sejumlah 1.9 miligram yang membantu untuk
membentuk antibodi, sel darah merah, dan neurotrasmiter.
Menurut beberapa penelitian diduga dengan konsumsi vitamin B6 akan membantu
mengurangi rasa mual - muntah pada beberapa wanita, tetapi tidak pada semua wanita.Dan
para ahli sendiri masih belum mengetahui dengan pasti bagaimana Vitamin B6 berpengaruh
untuk mengatasi rasa mual ini.
Untuk mengatasi rasa mual - muntah saat kehamilan, dosis vitamin B6 yang
diperlukan lebih besar, dimana dosis yang dianjurkan yaitu 10 mg untuk 3-4 kali sehari.
Vitamin B6 juga dapat anda konsumsi dari berbagai variasi makanan seperti pisang,
sereal, kentang, ikan, ayam , gandum, jagung, kacang-kacangan.
3. Zat Besi
Zat besi merupakan mineral yang diperlukan oleh semua sistem biologi di dalam
tubuh. Besi merupakan unsur esensial untuk sintesis hemoglobin, sintesis katekolamin,
produksi panas dan sebagai komponen enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk produksi
adenosin trifosfat yang terlibat dalam respirasi sel. Zat besi dapat disimpan di hepar, lien dan
sumsum tulang. Sekitar 70% zat besi yang ada di dalam tubuh berada dalam hemoglobin dan
3% dalam mioglobin (simpanan oksigen intramuskuler). Defisiensi zat besi akan
mengakibatkan anemia yang menurunkan jumlah maksimal oksigen yang dapat dibawa oleh
darah. Seorang wanita yang mengalami anemia biasanya tampak sangat letih, kehilangan
selera makannya dan merasa tidak mampu untuk mengatasi berbagai masalah. Tanpa diobati,
penyakit anemia dapat berlanjut pada keadaan gagal jantung. Karena itu, kita harus
menyadari bahwa gejala sesak nafas dan takikardia dapat disebabkan oleh anemia dan tidak
selalu berhubungan dengan kehamilan ibu.
Pada orang yang sehat, kehilangan zat besi dari tubuh adalah 1-2mg/hari. Zat besi
yang hilang ini akan digantikan oleh asupan zat besi rata-rata per hari yang di negara maju
berkisar sekitar 15-20mg. Sumber zat besi yang baik meliputi daging merah, telur, jenis
sayuran tertentu (seperti bayam) dan sereal atau biji-bijian yang utuh. Sebagian besar zat besi
yang terdapat dalam makanan memiliki bentuk feri (Fe3+). Sekret lambung akan melarutkan
zat besi dari makanan sehingga mempermudah proses reduksi menjadi bentuk fero ((Fe2+).
Proses ini merupakan proses fisiologi yang penting karena zat besi hanya dapat diserap dalam
bentuk fero. Normalnya, penyerapan zat besi akan diatur dengan teliti sehingga jumlah zat
besi yang diserap hanya cukup untuk menggantikan zat besi yang hilang. 3-10% asupan zat
besi setiap harinya akan diserap. Penyerapan ini terutama berlangsung dalam duodenum
bagian proksimal tempat sel-sel mukosa mengatur efisiensi penyerapan zat besi.
Jumlah zat besi yang diserap akan bergantung pada sejumlah faktor seperti kandungan
makanan, simpanan zat besi dalam tubuh, kecepatan produksi sel darah merah dan apakah
pasien meminum zat besi atau tidak.
Jika simpanan zat besi dalam tubuhnya rendah, penyerapan akan meningkat sampai
30% bahkan 70% pada kehamilan yang lanjut ketika zat besi yang diekstraksi oleh sel-sel
mukosa usus dengan proporsi yang lebih besar bisa diangkut lewat mekanisme pembawa
dalam plasma darah. Bila di dalam tubuh simpanan zat besinya tinggi, sel-sel mukosa hanya
mengangkut sejumlah kecil zat besi ke dalam plasma. Di dalam plasma, zat besi akan terikat
dengan protein pengangkut, yaitu transferin. Sebagian besar zat besi disimpan dalam sel
sebagai feritin. Feritin merupakan bentuk simpanan zat besi dalam jaringan, dan ditemukan
dalam sel-sel yang melapisi usus, hati, ginjal, lien serta sumsum tulang. Pengukuran kadar
feritin serum menghasilkan suatu indeks simpanan besi dalam jaringan. Untuk memperbarui
simpanan zat besi tersebut diperlukan asupan zat besi per oral yang kontinu selama beberapa
bula sesudah konsentrasi hemoglobin diperbaiki.
Keseimbangan zat besi diatur oleh penyerapannya, akan tetapi, tidak ada mekanisme
yang sederhana untuk mengatur eliminasi zat besi terutama bergantung pada rontoknya sel-
sel mukosa yang melapisi usus. Karena itu, pemberian zat besi yang berlebihan pada orang
yang rentan akan menimbulkan kelebihan zat besi yang dinamakan
hemosiderosis/hemokrematosis. Di eropa terdapat 12-13% wanita yang heterozigus dan 0,3-
0,5 % yang homozigus untuk gen hemokromatosis. Jika para wanita ini mengkonsumsi zat
besi ( dalam bentuk tablet ) dengan dosis yang tinggi, mereka dapat mengalami kelebihan
beban zat besi yang akan merusak hati dan pankreas. Beberapa penyelidikan yang dilakukan
baru-baru ini menunjukkan bahwa gen-gen ini meningkatkan kerentanan terhadap kelebihan
zat besi pada gagal ginjal
Dapat menyebabkan mual muntah, keram lambung, nyeri ulu hati dan konstipasi. Minum
tablet besi pada saat makan atau segera sesudah makan dapat mengurangi gejala mual yang
menyertainya tetapi juga akan menurunkan jumlah zat besi yang dikonsumsi. Kepada wanita
yang menggunakan zat besi harrus diingatkan bahwa tinjanya dapat menjadi hitam selama
menjalani terapi zat besi, keadaan ini dapat menutupi setiap perdarahan gastrointestina
b. Defisiensi micronutrient
Absorpsi zink dalam kalsium dapat menurun dengan pemberian tablet zat besi. Defisiensi
zink pernah disertai dengan anemia, absorpsi folat yang jelek, retardasi pertumbuhan intra
uteri, partus prematur, berat lahir rendah dan kesembuhan luka yang buruk. Gangguan
keseimbangan zink lebih cenderung terjadi pada vegetarian, perokok dan peminum berat.
Akan tetapi, suplementasi zink yang berlebih akan menyebabkan iritasi lambung,
aterosklerosis dan anemia yang terjadi nsekunder karena defisiensi tembaga. Zat besi dapat
meningkatkan kebutuhan terhadap mikronutrient lain dengan menstimulasi pembentukan sel
darah merah yang juga meningkatkan kebutuhan tubuh terhadap asam folat.
4. Vitamin C
Vitamin C diberikan untuk penyerapan zat besi dalam tubuh ibu hamil dan
meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil. Mulai diberikan bersamaan dengan pemberian
tablet besi, dengan dosis yang dianjurkan 50 mg per hari.Sumbernya yaitu : buah buahan
dan sayur sayuran.
5. Kalsium
Kalsium merupakan salah satu zat yang dibutuhkan ibu hamil. Karena kalsium akan
diperlukan dalam pembentukan tulang dan gigi janin. Jika cadangan kalsium yang dimiliki
ibu hamil tidak mencukupinya, maka janin akan mengambil cadangan kalsium yang dimiliki
tulang dan gigi ibu. Akibatnya ibu hamil akan sering mengalami keluhan sakit gigi maupun
nyeri pada ototnya.
Secara alamiah, saat hamil wanita sudah memiliki cadangan kalsium yang cukup
untuk pembentukan tulang dan gigi janin. Hanya saja, jika terjadi kekurangan, kemungkinan
besar karena kurangnya asupan gizi saat hamil dan terlalu lelah. Dalam kondisi normal,
wanita hamil sudah memiliki cadangan khusus. Namun, jika kondisi lelah, kurang tidur dan
makan, ini bisa menyebabkan kontraksi otot.
Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga
kehamilan. Pada masa inilah janin mulai tumbuh dengan pesat, terutama pembentukan tulang
dan giginya. Kebutuhannya sekitar 1.200 mg per hari sama dengan mengonsumsi 2 gelas
susu atau 125 g keju, jauh lebih banyak di banding kebutuhan kalsium selama tidak hamil
yang hanya 1.000 mg per hari.
Untuk sumber kalsium sendiri ada banyak sumber kalsium. Di antaranya telur, susu,
ikan teri, ikan salmon, sardin, sayuran berwarna hijau, kacang-kacangan (kacang kedelai,
kacang tanah) dan wijen. Bila kebutuhan akan kalsium tidak terpenuhi, janin akan mengambil
cadangan kalsium dari tulang ibu. Akibatnya, rangka tulang akan cepat rapuh karena terjadi
demineralisasi dan ibu akan mengalami keropos tulang dini. Sedangkan dampak kekurangan
kalsium secara langsung pada janin tak ada.Untuk mengetahui gejala kekurangan kalsium,
salah satunya adalah jika gusi sering terasa sakit, gusi berdarah, HB rendah, sering lesu, dan
lainnya.
Vitamin C dan gula susu (laktosa) juga membantu penyerapan kalsium, sedangkan
makan tinggi lemak, protein dan tinggi serat akan menurunkan penyerapannya.
6. Vitamin B kompleks
Vitamin B kompleks mulai diberikan umur kehamilan lebih dari 32-36 minggu
dengan dosis pemberian 2-3x per hari
7. Vitamin B1
Mulai diberikan pada umur kehamilan 37 minggu dengan dosis 100-200 mg per
hari.Vitamin B1 ini diperlukan untuk merangsang saraf ada saat persalinan sehingga
terjadinya his yang menandai persalinan.Sumbernya yaitu ; bekatul beras, ragi, sayur
sayuran, susu, kuning telur, dan hati.
8. Vitamin B12
Vitamin B12 terdiri dari cincin forfirin, atom Co, basa dietilbenzimedazol, ribose dan
asam fospat. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan anemia perniosa disamping bersifat
megaloplastik juga disertai gangguan neurologik yang dapat menyebabkan kecacatan seumur
hidup.Vitamin ini didapat dari makanan yang bersifat hewani seperti: hati, ginjal, lambung.,
kuning telur, susu kering bebas lemak, dan kepiting, kebutuhan vitamin ini akan meningkat
selama kehamilan trimester kedua dan ketiga yakni ketika asupan energi meningkat.
Diposkan oleh valentina dewi di 07:13
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Pengikut
2010 (9)
o Desember (1)
valentina dewi o November (6)
Hanya mahasiswi o Oktober (2)
yang ingin berbagi OBAT DAN SUPLEMEN YANG
cerita dan DIBERIKAN PADA IBU HAMIL
pengalaman SYNTOCINON
Lihat profil lengkapku
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.