You are on page 1of 68

ASPARAGUS

The fleshy green spears of asparagus are both


succulent and tender and have been considered a
delicacy since ancient times. This highly prized
vegetable arrives with the coming of spring, when
its shoots break through the soil and reach their 6-
8 inch harvest length. In California the first crops
are picked as early as February, however, their
season generally is considered to run from April
through May. The growing season in the Midwest
and East extends through July.

Tombak hijau berdaging asparagus keduanya lezat


dan lembut dan telah dianggap lezat sejak zaman
kuno. Sayuran ini sangat berharga tiba dengan
datangnya musim semi, ketika pucuk-pucuknya
menembus tanah dan mencapai panjang 6-8 inch
panen mereka. Di California tanaman pertama dipetik
pada awal Februari, bagaimanapun, musim mereka
umumnya dianggap dijalankan dari April sampai Mei.
Musim tanam di Midwest dan Timur meluas sampai
Juli.

What's New and Beneficial about Asparagus

Recent research has underscored the value of


careful storage and speedy consumption of fresh
asparagus. The key scientific finding here
involves respiration rate. Like all vegetables,
asparagus doesn't instantly "die" when it is
picked, but instead, continues to engage in
metabolic activity. This metabolic activity
includes intake of oxygen, the breaking down of
starches and sugars, and the releasing of carbon
dioxide. The speed at which these processes
occur is typically referred to as "respiration
rate." Compared to most other vegetables,
asparagus has a very high respiration rate. At
60 milligrams of carbon dioxide release per hour
per 100 grams of food (at a refrigerator
temperature of 41F), this rate is five times
greater than the rate for onions and potatoes;
three times greater than the rate for lettuce
and tomato; and twice as great as the rate for
cauliflower and avocado. Asparagus' very high
respiration rate makes it more perishable than
its fellow vegetables, and also much more likely
to lose water, wrinkle, and harden. By wrapping
the ends of the asparagus in a damp paper or
cloth towel, you can help offset asparagus' very
high respiration rate during refrigerator
storage. Along with this helpful step, you will
want to consume asparagus within approximately
48 hours of purchase.
Wild asparagus (Asparagus racemosus) is a
species of asparagus with a long history of use in
India and other parts of Asia as a botanical
medicine. Many medicinal qualities of wild
asparagus have been associated with
phytonutrients present in its roots, and
especially one type of phytonutrients called
saponins. Recent research has shown that the
species of asparagus most commonly consumed
in the U.S. (Asparagus officinalis) also
contains saponins, not only in its root portion
put also in its shoots. Saponins found in
common, everyday asparagus include asparanin A,
sarsasapogenin, and protodioscin. Asparagus
even contains small amounts of the diosgenin -
one of the best-studied saponins that is
especially concentrated in yam. Saponins in food
have repeatedly been shown to have anti-
inflammatory and anti-cancer properties, and
their intake has also been associated with
improved blood pressure, improved blood sugar
regulation, and better control of blood fat
levels.
You may have heard about two foods chicory
root and Jerusalem artichoke that are widely
recognized as providing health benefits for our
digestive tract. These health benefits involve a
special area of digestive support called
"prebiotics" offered by a compound known as
inulin. Both chicory root and Jerusalem
artichoke contain rich concentrations of inulin, a
unique type of carbohydrate called a
polyfructan. Unlike most other carbs, inulin
doesn't get broken down in the first segments
of our digestive tract. It passes undigested all
the way to our large intestine. Once it arrives at
our large intestine, it becomes an ideal food
source for certain types of bacteria
(like Bifidobacteria and Lactobacilli) that are
associated with better nutrient absorption,
lower risk of allergy, and lower risk of colon
cancer. Researchers now know that asparagus
belongs among the list of foods that contain
inulin. While approximately 5% lower in inulin
than chicory root and Jerusalem artichoke,
asparagus is a food that contains a valuable
amount of unique carb and may provide our
digestive tract with some equally unique health
benefits.
with some equally unique health benefits.

Nutrients in
Asparagus
1.00 cup raw (134.00 grams)
Nutrient%Daily Value
vitamin K69.6%

vitamin A20.2%

folate17.4%

iron15.9%

vitamin B112.6%

vitamin C12.5%

copper12.5%
tryptophan12.5%

vitamin B211.1%

fiber10.9%

manganese10.5%

molybdenum8.9%

potassium7.7%

vitamin E7.5%

phosphorus6.9%
vitamin B36.5%

vitamin B66%

protein5.9%

choline5%

zinc4.8%

magnesium4.6%

selenium4.4%
vitamin B53.7%

calcium3.2%

Calories (26)1%

This chart graphically details the %DV that a


serving of Asparagus provides for each of the

Penelitian terbaru telah menggarisbawahi nilai


penyimpanan hati-hati dan konsumsi cepat asparagus
segar . Temuan ilmiah kunci di sini melibatkan laju
respirasi . Seperti semua sayuran , asparagus tidak
langsung " mati " ketika diambil , tetapi sebaliknya,
terus terlibat dalam aktivitas metabolik . Aktivitas
metabolik ini mencakup asupan oksigen ,
dipatahkannya pati dan gula , dan melepaskan karbon
dioksida . Kecepatan di mana proses ini terjadi
biasanya disebut sebagai " tingkat respirasi . "
Dibandingkan dengan kebanyakan sayuran lainnya ,
asparagus memiliki tingkat respirasi yang sangat
tinggi . Pada 60 miligram karbon dioksida rilis per
jam per 100 gram makanan ( pada suhu lemari es dari
41 F ) , tingkat ini adalah lima kali lebih besar dari
tingkat untuk bawang dan kentang , tiga kali lebih
besar dari tingkat untuk selada dan tomat ; dan dua
kali lebih besar sebagai tingkat untuk kembang kol
dan alpukat . Laju respirasi yang sangat tinggi
Asparagus ' membuatnya lebih tahan lama daripada
rekan sayuran , dan juga jauh lebih mungkin untuk
kehilangan air , kerut , dan mengeras . Dengan
membungkus ujung asparagus dalam basah kertas
atau kain handuk , Anda dapat membantu
mengimbangi asparagus ' laju respirasi yang sangat
tinggi selama penyimpanan lemari es . Seiring dengan
langkah bermanfaat ini , Anda akan ingin
mengkonsumsi asparagus dalam waktu kurang lebih
48 jam dari pembelian .
Asparagus liar ( Asparagus racemosus ) adalah
spesies asparagus dengan sejarah panjang digunakan
di India dan bagian lain di Asia sebagai obat botani .
Banyak kualitas obat asparagus liar telah dikaitkan
dengan fitonutrien hadir dalam akarnya , dan
terutama satu jenis fitonutrien yang disebut saponin
. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa spesies
asparagus paling umum dikonsumsi di Amerika
Serikat ( Asparagus officinalis ) juga mengandung
saponin , tidak hanya di bagian akarnya dimasukkan
juga dalam pucuk-pucuknya . Saponin ditemukan
kesamaan , asparagus sehari-hari termasuk
asparanin A , sarsasapogenin , dan protodioscin .
Asparagus bahkan mengandung sejumlah kecil
diosgenin - salah satu saponin yang terbaik -
dipelajari yang terutama terkonsentrasi di yam .
Saponin dalam makanan telah berulang kali telah
terbukti memiliki sifat anti - inflamasi dan anti -
kanker , dan asupan mereka juga telah dikaitkan
dengan tekanan darah membaik , regulasi gula darah
meningkat , dan kontrol yang lebih baik kadar lemak
darah .

Anda mungkin pernah mendengar tentang dua


makanan - akar chicory dan Jerusalem artichoke -
yang secara luas diakui sebagai memberikan manfaat
kesehatan bagi saluran pencernaan kita . Manfaat
kesehatan ini melibatkan area khusus dukungan
pencernaan disebut " prebiotik " yang ditawarkan
oleh senyawa yang dikenal sebagai inulin . Kedua akar
chicory dan Jerusalem artichoke mengandung
konsentrasi kaya inulin , jenis yang unik dari
karbohidrat disebut polyfructan a . Tidak seperti
kebanyakan karbohidrat lainnya , inulin tidak bisa
dipecah dalam segmen pertama dari saluran
pencernaan kita . Melewati tercerna sampai ke usus
besar kita . Setelah tiba di usus besar kita , menjadi
sumber ideal makanan untuk beberapa jenis bakteri (
seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli ) yang
berkaitan dengan penyerapan nutrisi yang lebih baik
, rendahnya risiko alergi , dan menurunkan risiko
kanker usus besar . Para peneliti sekarang tahu
bahwa asparagus milik di antara daftar makanan
yang mengandung inulin . Sementara sekitar 5 %
lebih rendah pada inulin dari akar chicory dan
Jerusalem artichoke , asparagus adalah makanan
yang mengandung jumlah berharga dari karbohidrat
yang unik dan dapat memberikan saluran pencernaan
kita dengan beberapa manfaat kesehatan yang sama
unik .

Health Benefits

Anti-Inflammatory and Anti-Oxidant Benefits

It's not surprising to see asparagus being


heralded as an anti-inflammatory food because it
provides a truly unique combination of anti-
inflammatory nutrients. Among these anti-
inflammatory nutrients are asparagus saponins,
including asparanin A, sarsasapogenin,
protodioscin, and diosgenin. One of these saponins
(sarsasapogenin) has been of special interest in
relationship to amyotrophic lateral sclerosis (ALS),
also known as "Lou Gehrig's Disease." Even though
ALS is classified as a chronic, neurodegenerative
disease and is not currently accepted as an
autoimmune disorder, excessive, unwanted
inflammation may play an important role in the death
of certain nerve cells (motor neurons) in ALS. Other
anti-inflammatory nutrients in asparagus include the
flavonoids quercetin, rutin, kaempferol and
isorhamnetin.

Alongside of these anti-inflammatory


phytonutrients, asparagus provides a wide variety of
antioxidant nutrients, including vitamin C, beta-
carotene, vitamin E, and the minerals zinc,
manganese, and selenium. In addition to the
antioxidant nutrients above, this much-loved
vegetable may also contain a valuable amount of the
antioxidant glutathione (GSH). GSH is one of the
body's best-studied antioxidants; it consists of
three amino acids glutamic acid, glycine, and
cysteine combined into one molecule. At least one
published study has estimated the amount of GSH in
fresh asparagus to average 28 milligrams per 3.5
ounces. Several studies have compared the overall
antioxidant capacity of asparagus to the antioxidant
capacity of other vegetables, and the results for
asparagus have been impressive. Asparagus
compares favorably with many of the cruciferous
vegetables like cabbage and cauliflower, and while it
ranks lower than some of the green leafy vegetables
like spinach, it is still very high on the list of
antioxidant foods.

Anti-inflammatory and antioxidant nutrients are


some of the best risk reducers we know for common
chronic health problems including type 2 diabetes
and heart disease. These nutrients are also special
risk reducers in the case of certain cancer a
special area of asparagus health benefits that is
covered in the following section.

Digestive Support

As described earlier in our "What's New and


Beneficial about Asparagus" section, asparagus is
unusual as a digestive support food. One key factor
in this regard is its inulin content. Like chicory
root and Jerusalem artichoke, asparagus contains
significant amounts of the nutrient inulin. Inulin is a
unique type of carbohydrate called a polyfructan,
and in practical terms, healthcare practitioners
often refer to it as a "prebiotic." Unlike most
other carbs, inulin doesn't get broken down in
the first segments of our digestive tract. It
passes undigested all the way to our large intestine.
Once it arrives at our large intestine, it becomes an
ideal food source for certain types of bacteria
(like Bifidobacteria and Lactobacilli) that are
associated with better nutrient absorption, lower
risk of allergy, and lower risk of colon cancer. While
approximately 5% lower in inulin than chicory root
and Jerusalem artichoke, asparagus is a food that
contains a valuable amount of this unique carb and
can help support our digestive health in this unique
way.

Alongside of its unusual inulin content, asparagus is


rich in fiber (about 3 grams per cup, including about
2 grams of insoluble fiber and 1 gram of soluble
fiber) and also contains a noteworthy amount of
protein (about 4-5 grams per cup). Both fiber and
protein help stabilize our digestion and keep food
moving through us at the desirable rate. (By
contrast, too much fat can slow down our digestion
rate more than desired, and too much sugar or
simple starch can speed it up more than desired.
We're not surprised to see species of asparagus
like Asparagus racemosus (commonly known as
Shatavari) having a long history of use in treatment
of digestive problems in certain healthcare
traditions (like ayurvedic medicine), and it makes
sense to us that asparagus be considered as a great
food for improving digestive support in most diets.

Heart Health and Blood Sugar Regulation

While we have yet to see large-scale dietary


studies that examine chronic diseases in humans
and asparagus intake, we would expect asparagus
intake to show reduced chronic disease risk in
two particular areas, namely, heart disease and
type 2 diabetes. While there is some preliminary
research in both areas, both areas need more
attention from asparagus researchers. Our desire
to see more research in these areas is based on
several factors.
First is the amazing B-vitamin content of asparagus.
In our food rating system, asparagus emerges as an
excellent source of folic acid and vitamin B1 and a
very good source of vitamins B2, B3 and B6.
Asparagus also contains the B vitamins choline,
biotin, and pantothenic acid. Because B vitamins play
a key role in the metabolism of sugars and starches,
they are critical for healthy blood sugar
management. And because they play a key role in
regulation of homocysteine, they are critical in
heart health has well. (Homocysteine is an amino
acid, and when it reaches excessive levels in our
blood, it is a strong risk factor for heart disease.)

Second, along with its impressive list of B vitamins,


asparagus provides us with about 3 grams of dietary
fiber per cup, including more than 1 gram of soluble
fiber. Intake of soluble fiber has repeatedly been
shown to lower our risk of heart disease, and our
risk of type 2 diabetes can be significantly lowered
as our intake of dietary fiber increases.

Finally, there is the anti-inflammatory/antioxidant


factor. Heart disease and type 2 diabetes are both
considered chronic diseases that evolve in
relationship to chronic, excessive inflammation and
oxidative stress. The outstanding antioxidant and
anti-inflammatory nutrient composition of asparagus
would seem to make it a no-brainer for inclusion as a
risk reducer in both of these chronic disease areas.
We expect future studies to establish asparagus as
a standout for lowering our risk of cardiovascular
and blood sugar problems.

Anti-Cancer Benefits

As a result of its very strong anti-inflammatory and


antioxidant nutrient composition, we would
definitely expect to see a food like asparagus
showing up as a risk reducer for certain cancers.
Chronic, excessive inflammation and chronic
oxidative stress are risk factors for a variety of
cancer types, and both unwanted phenomena are
related to deficient dietary intake of anti-
inflammatory and antioxidant nutrientsexactly the
kind of nutrients that are especially plentiful in
asparagus. Most of the studies we've seen on the
anti-cancer benefits of asparagus have been studies
on rats and mice, or studies on specific types of
cancer cells. For this reason, we would describe
asparagus cancer research as preliminary, and not
yet validated by large-scale studies involving humans
and dietary intake. But the trends in animal
studies and cell studies are clear - asparagus and
asparagus extracts can change the metabolic
activity of cancer cell types, and these changes
are protective in nature and related to better
regulation of inflammation and oxidative stress.
Cancer cells from the liver are best-studied in this
regard.

One confusing area of research on asparagus and


cancer involves leukemia. And while this arena has
focused upon enzymes related to an amino acid in
asparagus, rather than asparagus itself, we thought
to include information on it here to clarify this
arena for you in case you had come across
information on this topic.

Leukemia is a type of cancer involving the bone


marrow and its production of white blood cells. In
leukemia, white blood cells are not produced in a
normal way and do not behave in a normal way, and
for these reasons are called leukemia cells. One
unusual aspect of leukemia cells is their need to
obtain a specific amino acid called asparagine from
other cells or from the fluid portion of the blood. If
leukemia cells can be prevented from obtaining
asparagine, they can sometimes have difficulty
surviving. In the mid-1950's and 1960's,
researchers discovered that the injection of an
enzyme called asparaginase into persons diagnosed
with leukemia could sometimes result in decreased
levels of blood asparagine in the blood and selective
destruction of leukemia cells through asparagine
deprivation. Prescription injection of asparaginase
enzymes is still used in treatment of acute
lymphoblastic leukemia (ALL). Asparagus has become
entangled in this fascinating set of events involving
leukemia because the name of the amino acid
"asparagine" and the name of the enzyme
"asparaginase" clearly imply a connection with
asparagus. Both the amino acid and the enzyme are
present in asparagus, just as their names imply.
However, we are not aware of any research showing
a treatment connection between leukemia and
dietary intake of asparagus. The only research
we've seen involves injection of the purified,
prescription enzyme medication. In addition, we
know that pharmaceutical companies do not use
asparagus as a source of the asparaginase enzyme,
but rather, rely on bacteria as their enzyme
production source.

Description

Asparagus is a perennial garden plant belonging to


the Lily family (Liliaceae). While approximately 300
varieties of asparagus have been noted, only 20 are
edible.

Asparagus, its fleshy spears topped with bud-like


compact heads, is often thought of as a luxury
vegetable, prized for its succulent taste and tender
texture. It is harvested in the spring when it is 6 to
8 inches tall. While the most common variety of
asparagus is green in color, two other edible
varieties are available. White asparagus, with its
more delicate flavor and tender texture, is grown
underground to inhibit its development of
chlorophyll content, therefore creating its
distinctive white coloring. It is generally found
canned, although you may find it fresh in some
select gourmet shops, and it is generally more
expensive than the green variety since its
production is more labor intensive. The other
edible variety of asparagus is purple in color. It
is much smaller than the green or white variety
(usually just 2 to 3 inches tall) and features a
fruitier flavor. It also provides benefits from
phytonutrients called anthocyanins that give it its
purple color. With prolonged cooking, the purple
color may disappear.

History

Asparagus has been prized as an epicurean delight


and for its medicinal properties for almost 2000
years. Its presence across most continents is partly
due to its many different species. Some of these
species like Asparagus officinalis are widely
cultivated and consumed as staple foods. Other
species - like Asparagus racemosus, widely found in
India and the Himilayas - have been used in a more
medicinal context. In the case of Asparagus
racemosus, also known as Shatavari, there is a long
history of use in Ayurvedic medicine, especially in
relationship to digestive problems. Various species
of asparagus were cultivated by Egyptian cultures
beginning as early as 3000 B.C., and by European
cultures including early Greek and Roman cultures.
Asparagus also became particularly popular in
France during the 18th century during the rule of
Louis XIV. In terms of commercial production, China
(587,500 tons) and Peru (186,000 tons) are
currently the world's largest producers and
exporters of asparagus. Next in line as commercial
producers are the United States (102,780 tons) and
Mexico (67,247 tons).

How to Select and Store

Since asparagus varieties most commonly available in


the U.S. are green in color, you are most likely to
find these green-colored varieties in your grocery
store. However, asparagus growers are able to take
these same varieties of asparagus, pile dirt on top
of the shoots when they start to poke through the
ground, and then allow the shoots to continue
growing beneath the dirt. This process prevents
sunlight from falling on the shoots and results in
asparagus shoots that are white in color. While you
are most likely to find white asparagus in canned
form, you can also find it fresh in some select
gourmet shops, and it is generally more expensive
than the green variety. Other varieties of asparagus
can be purple in color. These varieties typically have
a higher sugar content than green and white
varieties and for this reason have a sweeter taste.
(Of course, even with this higher sugar content,
asparagus is anything but a high-sugar food. We're
talking about 3 grams of total sugar per cup of
fresh asparagus less than half of the amount in
an extra small apple.)

Asparagus stalks should be rounded, and neither fat


nor twisted. Look for firm, thin stems with deep
green or purplish closed tips. The cut ends should
not be too woody, although a little woodiness at the
base prevents the stalk from drying out. Once
trimmed and cooked, asparagus loses about half its
total weight. Use asparagus within a day or two
after purchasing for best flavor and texture. Store
in the refrigerator with the ends wrapped in a damp
paper towel.

Tips for Preparing and Cooking

Tips for Preparing Asparagus

Thin asparagus does not require peeling. Asparagus


with thick stems should be peeled because the
stems are usually tough and stringy. Remove the
tough outer skin of the bottom portion of the stem
(not the tips) with a vegetable peeler. Wash
asparagus under cold water to remove any sand or
soil residues. It is best to cook asparagus whole.

The Healthiest Way of Cooking Asparagus

Of all of the cooking methods we tried when cooking


asparagus, our favorite is Healthy Saut. We think
that it provides the greatest flavor and is also a
method that allows for concentrated nutrient
retention.

To Healthy Saut asparagus, heat 5 TBS of broth


(vegetable or chicken) or water in a stainless steel
skillet. Once bubbles begin to form add whole
asparagus, cover, and Healthy Saut for 5 minutes.
Transfer to a bowl and toss with our Mediterranean
Dressing. (See our 5-Minute Healthy Sauted
Asparagus recipe for details on how to prepare this
dish.)

If you want to cut asparagus into small pieces, it is


best to cut them after they are cooked. Asparagus
can be served hot or cold.

How to Enjoy

A Few Quick Serving Ideas

Add cold asparagus to your favorite salad.


Toss freshly cooked pasta with asparagus, olive
oil and your favorite pasta spices. We especially
enjoy thyme, tarragon and rosemary.
Chopped asparagus make a flavorful and colorful
addition to omelets.
Healthy saute asparagus with garlic, shiitake
mushrooms and tofu or chicken for a complete
meal.

WHFoods Recipes That Feature Asparagus


Garlic Shrimp Salad
Mediterranean Pasta Salad
Steamed Salmon and Asparagus with Mustard
Dill Sauce
Stir-Fried Seafood with Asparagus
15-Minute Healthy Sauteed Chicken & Asparagus
15-Minute Healthy Sauteed Asparagus and Tofu
Miso Stir-Fry
Primavera Verde
5-Minute Healthy Sauteed Asparagus
Warm Asparagus Salad

Individual Concerns

Contrary to popular belief, persons who experience


a strong odor coming from their urine after eating
asparagus are not in any danger from eating this
vegetable. Their urine odor following consumption of
asparagus is a far more complicated issue than you
might expect. Several dozen studies in this area
have failed to come up with any simple explanation
of this asparagus and urine odor phenomenon.

Two major factors are clearly involved in asparagus


and urine odor: one factor is a person's ability to
produce odor-emitting substances from asparagus.
There is little agreement among studies in this
regard, primarily because researchers are not in
agreement about which asparagus-derived
substances actually produce the odor. At least 21
different substances have been proposed as the
odor-producing substances from asparagus! Some
studies indicate that very few people metabolize
asparagus in such a way as to generate odor-
producing substances. Other studies indicate that
two out of every three people produce such
substances. A second factor involved with asparagus
and urine odor is a person's ability to perceive
odors. In some studies, 50% of all study
participants appear unable to perceive odors in urine
from asparagus. To make matters even more
complicated, there does not appear to be any
patterned relationship between a person's ability to
generate odor-producing substances from asparagus
and a person's ability to perceive asparagus-related
odors. There are very likely to be genetic
tendencies involved with both production of odor-
related substances from asparagus and perception
of those substances, but detection of genetic
tendencies (called genetic polymorphisms) remains
incomplete. (In the case of odor perception,
however, some research is beginning to point to a
single nucleotide polymorphism, rs4481887, as being
associated with the inability to smell odor-related
substances from asparagus.)

Despite the many remaining mysteries about urine


odor and asparagus, no research studies have
suggested a link between asparagus consumption,
urine odor, and health risk. There are no studies to
indicate that a strong urine odor from asparagus is
a reason for us to exclude asparagus from our diet
or that health benefits from asparagus vary along
with the presence or absence of urine odor. If you
detect a strong urine odor following consumption of
asparagus, and you're concerned about this odor,
you can obviously avoid consumption asparagus in
your diet. But from a research standpoint, you will
also be missing out on the health benefits of this
unique food.
Substances Associated with the Urine Odor from
Asparagus

methanethiol
1-propene-3-isothiocyanate
3-methylthiophene
bis-(methythio)methane
carbon disulfide
carbon oxide sulfide
dimethyl disulfide
dimethyl sulfide
dimethyl sulfone
dimethyl sulfoxide
dimethyl trisulfide
E-methylthio-1-propene
hydrogen sulfide
Methylpropylsulfide
S-methyl-2-propenthioate
S-methyl-thioacrylate
Tetrahydrothiophene
methanesulfonic anhydride
butyrolactone
1,4-bis(methythio)-butane
S-methyl-3-(methythio)thiopropionate
Asparagus and Purines
Asparagus contains naturally-occurring substances
called purines. Purines are commonly found in plants,
animals, and humans. In some individuals who are
susceptible to purine-related problems, excessive
intake of these substances can cause health
problems. Since purines can be broken down to form
uric acid, excess accumulation of purines in the body
can lead to excess accumulation of uric acid. The
health condition called "gout" and the formation of
kidney stones from uric acid are two examples of
uric acid-related problems that can be related to
excessive intake of purine-containing foods. For this
reason, individuals with kidney problems or gout may
want to limit or avoid intake of purine-containing
foods such as asparagus. For more on this subject,
please see "What are purines and in which foods are
they found?"
Nutritional Profile

Asparagus contains a unique array of


phytonutrients. Like chicory root and Jerusalem
artichoke, it is an important source of the digestive
support nutrient, inulin. Its anti-inflammatory
saponins include asparanin A, sarsasapogenin,
protodioscin, and diosgenin. Flavonoids in asparagus
include quercetin, rutin, kaempferol and
isorhamnetin. In the case of purple asparagus,
anthocyanins are also among asparagus' unique
phytonutrients. Asparagus is an excellent source of
anti-inflammatory vitamin K, heart-healthy folate,
vitamin B1, vitamin C, and vitamin A (in the form of
beta-carotene) and bone-building copper. Asparagus
is a very good source of energy-producing vitamin
B2, and B3 as well as phosphorus; heart-healthy
potassium, vitamin B6 and dietary fiber;
antioxidant-promoting vitamin E and manganese; and
muscle-building protein.

In-Depth Nutritional Profile


In addition to the nutrients highlighted in our
ratings chart, an in-depth nutritional profile
forAsparagus is also available. This profile includes
information on a full array of nutrients, including
carbohydrates, sugar, soluble and insoluble fiber,
sodium, vitamins, minerals, fatty acids, amino acids
and more.

Introduction to Food Rating System Chart


In order to better help you identify foods that
feature a high concentration of nutrients for the
calories they contain, we created a Food Rating
System. This system allows us to highlight the foods
that are especially rich in particular nutrients. The
following chart shows the nutrients for which this
food is either an excellent, very good, or good
source (below the chart you will find a table that
explains these qualifications). If a nutrient is not
listed in the chart, it does not necessarily mean
that the food doesn't contain it. It simply means
that the nutrient is not provided in a sufficient
amount or concentration to meet our rating criteria.
(To view this food's in-depth nutritional profile that
includes values for dozens of nutrients - not just
the ones rated as excellent, very good, or good -
please use the link below the chart.) To read this
chart accurately, you'll need to glance up in the top
left corner where you will find the name of the food
and the serving size we used to calculate the food's
nutrient composition. This serving size will tell you
how much of the food you need to eat to obtain the
amount of nutrients found in the chart. Now,
returning to the chart itself, you can look next to
the nutrient name in order to find the nutrient
amount it offers, the percent Daily Value (DV%)
that this amount represents, the nutrient density
that we calculated for this food and nutrient, and
the rating we established in our rating system. For
most of our nutrient ratings, we adopted the
government standards for food labeling that are
found in the U.S. Food and Drug Administration's
"Reference Values for Nutrition Labeling."
Manfaat kesehatan

Manfaat Anti- inflamasi dan Anti - Oxidant

Ini tidak mengejutkan untuk melihat asparagus


sedang digembar-gemborkan sebagai makanan anti -
inflamasi karena memberikan kombinasi yang benar-
benar unik nutrisi anti - inflamasi . Di antara nutrisi
anti - inflamasi saponin asparagus , termasuk
asparanin A , sarsasapogenin , protodioscin , dan
diosgenin . Salah satu saponin ini ( sarsasapogenin )
telah minat khusus dalam hubungan dengan
amyotrophic lateral sclerosis ( ALS ) , juga dikenal
sebagai " Penyakit Lou Gehrig . " Meskipun ALS
diklasifikasikan sebagai , penyakit
neurodegenerative kronis dan saat ini tidak diterima
sebagai gangguan autoimun , , peradangan yang tidak
diinginkan yang berlebihan mungkin memainkan peran
penting dalam kematian sel-sel saraf tertentu (
motor neuron ) di ALS . Nutrisi anti - inflamasi
lainnya dalam asparagus termasuk flavonoid
quercetin , rutin , kaempferol dan isorhamnetin .

Di samping ini fitonutrien anti - inflamasi , asparagus


menyediakan berbagai macam zat gizi antioksidan ,
termasuk vitamin C , beta -karoten , vitamin E , dan
mineral seng , mangan , dan selenium . Selain nutrisi
antioksidan di atas , sayuran ini banyak digemari
juga mungkin mengandung sejumlah berharga dari
antioksidan glutathione ( GSH ) . GSH adalah salah
satu antioksidan terbaik - dipelajari tubuh ,
melainkan terdiri dari tiga asam amino - asam
glutamat , glisin , dan sistein - digabungkan menjadi
satu molekul . Setidaknya satu studi yang
dipublikasikan memperkirakan jumlah GSH dalam
asparagus segar untuk rata-rata 28 miligram per 3,5
ons . Beberapa penelitian telah membandingkan
kapasitas antioksidan keseluruhan asparagus dengan
kapasitas antioksidan sayuran lainnya , dan hasil
untuk asparagus telah mengesankan . Asparagus baik
dibandingkan dengan banyak sayuran seperti kubis
dan kembang kol , dan sementara itu peringkat lebih
rendah daripada beberapa sayuran berdaun hijau
seperti bayam , masih sangat tinggi pada daftar
makanan antioksidan .

Nutrisi anti - inflamasi dan antioksidan adalah


beberapa reduksi risiko terbaik yang kita tahu untuk
masalah kesehatan kronis umum termasuk diabetes
tipe 2 dan penyakit jantung . Nutrisi ini juga pengecil
resiko khusus dalam kasus kanker tertentu - area
khusus manfaat kesehatan asparagus yang tercakup
dalam bagian berikut .

Dukungan pencernaan
Seperti dijelaskan sebelumnya dalam " Apa yang
Baru dan bermanfaat tentang Asparagus " bagian
kami , asparagus tidak biasa sebagai dukungan
pencernaan makanan. Salah satu faktor kunci dalam
hal ini adalah konten inulin nya . Seperti akar chicory
dan Jerusalem artichoke , asparagus mengandung
sejumlah besar inulin gizi . Inulin adalah jenis yang
unik dari karbohidrat disebut polyfructan , dan
dalam hal praktis , praktisi kesehatan sering
menyebutnya sebagai " prebiotik . " Tidak seperti
kebanyakan karbohidrat lainnya , inulin tidak bisa
dipecah dalam segmen pertama dari saluran
pencernaan kita . Melewati tercerna sampai ke usus
besar kita . Setelah tiba di usus besar kita , menjadi
sumber ideal makanan untuk beberapa jenis bakteri (
seperti Bifidobacteria dan Lactobacilli ) yang
berkaitan dengan penyerapan nutrisi yang lebih baik
, rendahnya risiko alergi , dan menurunkan risiko
kanker usus besar . Sementara sekitar 5 % lebih
rendah pada inulin dari akar chicory dan Jerusalem
artichoke , asparagus adalah makanan yang
mengandung jumlah berharga dari karbohidrat unik
dan dapat membantu mendukung kesehatan
pencernaan kita dengan cara yang unik ini .

Di samping kandungan inulin yang tidak biasa ,


asparagus kaya akan serat ( sekitar 3 gram per
cangkir , termasuk sekitar 2 gram serat larut dan 1
gram serat larut ) dan juga mengandung sejumlah
penting dari protein ( sekitar 4-5 gram per cangkir )
. Kedua serat dan protein membantu menstabilkan
pencernaan kita dan menjaga makanan bergerak
melalui kita pada tingkat yang diinginkan . (
Sebaliknya , terlalu banyak lemak dapat
memperlambat laju pencernaan kita lebih dari yang
diinginkan , dan terlalu banyak gula atau pati
sederhana dapat mempercepatnya lebih dari yang
diinginkan . Kami tidak terkejut melihat jenis
asparagus seperti Asparagus racemosus (umumnya
dikenal sebagai Shatavari ) memiliki sejarah panjang
digunakan dalam pengobatan masalah pencernaan
dalam tradisi kesehatan tertentu ( seperti obat
ayurveda ) , dan masuk akal untuk kita bahwa
asparagus dianggap sebagai makanan besar untuk
meningkatkan dukungan pencernaan di sebagian
besar diet .

Kesehatan Jantung dan Peraturan Gula Darah

Sementara kita belum melihat studi diet berskala


besar yang meneliti penyakit kronis pada manusia
dan asupan asparagus , kita akan mengharapkan
asupan asparagus untuk menunjukkan risiko penyakit
kronis berkurang di dua wilayah tertentu , yaitu ,
penyakit jantung dan diabetes tipe 2 . Meskipun ada
beberapa penelitian pendahuluan di kedua daerah ,
baik daerah perlu mendapat perhatian lebih dari
para peneliti asparagus . Keinginan kami untuk
melihat lebih banyak penelitian di bidang ini
didasarkan pada beberapa faktor .

Pertama adalah menakjubkan konten B - vitamin dari


asparagus . Dalam sistem penilaian makanan kita ,
asparagus muncul sebagai sumber yang sangat baik
dari asam folat dan vitamin B1 dan sumber yang
sangat baik dari vitamin B2 , B3 , dan B6 . Asparagus
juga mengandung vitamin B kolin , biotin , dan asam
pantotenat . Karena vitamin B memainkan peran
kunci dalam metabolisme gula dan pati , mereka
sangat penting untuk pengelolaan gula darah yang
sehat . Dan karena mereka memainkan peran kunci
dalam regulasi homocysteine , mereka sangat penting
dalam kesehatan jantung memiliki baik . (
Homosistein adalah asam amino , dan ketika
mencapai tingkat yang berlebihan dalam darah kita ,
itu adalah faktor risiko yang kuat untuk penyakit
jantung . )
Kedua , bersama dengan daftar mengesankan dari
vitamin B , asparagus menyediakan kami dengan
sekitar 3 gram serat per cangkir , termasuk lebih
dari 1 gram serat larut . Asupan serat larut telah
berulang kali terbukti dapat menurunkan risiko
penyakit jantung , dan risiko kami diabetes tipe 2
dapat secara signifikan menurunkan asupan kami
meningkat serat makanan .

Akhirnya , ada faktor anti-inflammatory/antioxidant


. Penyakit jantung dan diabetes tipe 2 keduanya
dianggap penyakit kronis yang berkembang dalam
hubungan dengan kronis , peradangan yang
berlebihan dan stres oksidatif . Saldo antioksidan
dan komposisi nutrisi anti - inflamasi asparagus
tampaknya akan membuatnya menjadi no- brainer
untuk dimasukkan sebagai peredam risiko di kedua
daerah-daerah penyakit kronis . Kami berharap
penelitian yang akan datang untuk membangun
asparagus sebagai menonjol untuk menurunkan risiko
masalah kardiovaskular kami dan gula darah .

Manfaat Anti- Kanker

Sebagai hasil dari komposisi gizinya sangat kuat anti


- inflamasi dan antioksidan , kita pasti akan
mengharapkan untuk melihat makanan seperti
asparagus muncul sebagai peredam risiko untuk
kanker tertentu . Kronis, peradangan yang
berlebihan dan stres oksidatif kronis merupakan
faktor risiko untuk berbagai jenis kanker , dan
kedua fenomena yang tidak diinginkan terkait
dengan dengan defisiensi asupan makanan anti -
inflamasi dan antioksidan nutrisi - persis jenis
nutrisi yang sangat banyak terutama dalam
asparagus . Sebagian besar penelitian yang telah kita
lihat pada manfaat anti - kanker dari asparagus
telah studi pada tikus dan tikus , atau studi tentang
jenis tertentu dari sel-sel kanker . Untuk alasan ini ,
kami akan menjelaskan penelitian kanker asparagus
sebagai awal , dan belum divalidasi oleh penelitian
berskala besar yang melibatkan manusia dan asupan
makanan . Tapi tren dalam studi hewan dan studi sel
yang jelas - asparagus dan ekstrak asparagus dapat
mengubah aktivitas metabolik dari jenis sel kanker ,
dan perubahan ini pelindung di alam dan berhubungan
dengan regulasi yang lebih baik dari peradangan dan
stres oksidatif . Sel-sel kanker dari hati yang
terbaik - dipelajari dalam hal ini .

Salah satu bidang yang membingungkan penelitian


tentang asparagus dan kanker melibatkan leukemia .
Dan sementara arena ini telah difokuskan pada
enzim yang berkaitan dengan asam amino dalam
asparagus , daripada asparagus itu sendiri , kami
pikir untuk memasukkan informasi tentang itu di sini
untuk memperjelas arena ini untuk Anda jika Anda
telah menemukan informasi tentang topik ini .

Leukemia adalah jenis kanker yang melibatkan


sumsum tulang dan produksi sel darah putih . Pada
leukemia , sel darah putih tidak diproduksi dengan
cara yang normal dan tidak berperilaku dengan cara
normal, dan untuk alasan ini disebut sel leukemia .
Salah satu aspek yang tidak biasa sel leukemia
adalah kebutuhan mereka untuk mendapatkan asam
amino tertentu yang disebut asparagin dari sel-sel
lain atau dari bagian cairan darah . Jika sel-sel
leukemia dapat dicegah dari mendapatkan asparagin ,
mereka kadang-kadang dapat mengalami kesulitan
hidup . Pada pertengahan 1950-an dan 1960-an , para
peneliti menemukan bahwa suntikan enzim yang
disebut asparaginase menjadi orang didiagnosis
dengan leukemia kadang-kadang bisa mengakibatkan
penurunan tingkat asparagin darah dalam darah dan
kehancuran selektif sel-sel leukemia melalui
kekurangan asparagin . Resep injeksi enzim
asparaginase masih digunakan dalam pengobatan
leukemia lymphoblastic akut ( ALL) . Asparagus telah
menjadi terjerat dalam set yang menarik dari
peristiwa yang melibatkan leukemia karena nama
asam amino " asparagin " dan nama enzim "
asparaginase " jelas menyiratkan koneksi dengan
asparagus . Kedua asam amino dan enzim yang hadir
dalam asparagus , seperti nama mereka menyiratkan
. Namun, kita tidak menyadari setiap penelitian
menunjukkan hubungan antara pengobatan leukemia
dan asupan makanan asparagus . Satu-satunya
penelitian yang kami telah melihat melibatkan injeksi
dimurnikan , obat enzim resep . Selain itu, kita tahu
bahwa perusahaan-perusahaan farmasi tidak
menggunakan asparagus sebagai sumber enzim
asparaginase , melainkan , bergantung pada bakteri
sebagai sumber enzim produksi mereka .
deskripsi

Asparagus adalah tanaman kebun abadi milik


keluarga Lily ( Liliaceae ) . Sementara sekitar 300
varietas asparagus telah dicatat , hanya 20 yang
dapat dimakan .

Asparagus , tombak berdaging yang atasnya dengan


tunas - seperti kepala kompak , sering dianggap
sebagai sayuran mewah , berharga untuk rasa lezat
dan tekstur lembut . Hal ini dipanen di musim semi
ketika itu adalah 6 sampai 8 inci tinggi . Sedangkan
varietas yang paling umum dari asparagus hijau
dalam warna , dua varietas lainnya yang dapat
dimakan yang tersedia. Asparagus putih , dengan
rasa yang lebih halus dan tekstur lembut , tumbuh
bawah tanah untuk menghambat perkembangannya
dari kandungan klorofil , sehingga menciptakan
warna putih yang khas . Hal ini umumnya ditemukan
kaleng , meskipun Anda mungkin merasa segar di
beberapa pilih toko gourmet , dan umumnya lebih
mahal dibandingkan dengan berbagai hijau karena
produksinya lebih padat karya . Berbagai lainnya
yang dapat dimakan dari asparagus ungu di warna.
Hal ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan berbagai
hijau atau putih ( biasanya hanya 2 sampai 3 inci
tinggi ) dan memiliki rasa fruitier . Hal ini juga
memberikan manfaat dari fitonutrien yang disebut
anthocyanin yang memberikan warna ungu . Dengan
memasak berkepanjangan , warna ungu mungkin
hilang .

sejarah

Asparagus telah dihargai sebagai menyenangkan


penggemar makanan dan minuman dan untuk sifat
obat selama hampir 2000 tahun . Keberadaannya di
sebagian besar benua sebagian karena banyak
spesies yang berbeda . Beberapa spesies ini - seperti
Asparagus officinalis - secara luas dibudidayakan
dan dikonsumsi sebagai makanan pokok . Spesies lain
- seperti Asparagus racemosus , banyak ditemukan
di India dan Himilayas - telah digunakan dalam
konteks yang lebih obat . Dalam kasus Asparagus
racemosus , juga dikenal sebagai Shatavari , ada
sejarah panjang digunakan dalam pengobatan
Ayurvedic , terutama dalam hubungan dengan
masalah pencernaan . Berbagai jenis asparagus yang
dibudidayakan oleh budaya Mesir dimulai sedini
3000 SM , dan dengan budaya Eropa termasuk awal
budaya Yunani dan Romawi . Asparagus juga menjadi
sangat populer di Perancis pada abad ke-18 pada
masa pemerintahan Louis XIV . Dalam hal produksi
komersial, Cina ( 587.500 ton ) dan Peru ( 186.000
ton ) saat ini produsen terbesar di dunia dan
eksportir asparagus . Berikutnya sejalan sebagai
produsen komersial Amerika Serikat ( 102.780 ton )
dan Meksiko ( 67.247 ton ) .
Cara Memilih dan Menyimpan

Karena varietas asparagus paling umum tersedia di


AS hijau dalam warna , Anda kemungkinan besar
untuk menemukan varietas ini berwarna hijau di toko
kelontong Anda . Namun, petani asparagus dapat
mengambil ini varietas yang sama dari asparagus ,
tumpukan kotoran di atas tunas ketika mereka mulai
menyodok melalui tanah , dan kemudian
memungkinkan tunas untuk terus tumbuh di bawah
tanah . Proses ini mencegah sinar matahari jatuh
pada tunas dan menghasilkan tunas asparagus yang
berwarna putih . Sementara Anda paling mungkin
untuk menemukan asparagus putih dalam bentuk
kalengan , Anda juga dapat menemukan segar di
beberapa pilih toko gourmet , dan umumnya lebih
mahal dibandingkan dengan berbagai hijau . Varietas
lain asparagus bisa ungu di warna . Varietas ini
biasanya memiliki kadar gula yang lebih tinggi
daripada varietas hijau dan putih dan untuk alasan
ini memiliki rasa manis . (Tentu saja , bahkan dengan
kandungan gula yang lebih tinggi ini , asparagus
adalah sesuatu tetapi makanan tinggi gula Kita bicara
sekitar 3 gram gula total per cangkir asparagus
segar - . . Kurang dari setengah dari jumlah dalam
apel ekstra kecil )

Asparagus batang harus dibulatkan , dan tidak


gemuk atau memutar . Carilah perusahaan , batang
yang tipis dengan mendalam kiat hijau atau keunguan
ditutup . Memotong ujung tidak boleh terlalu kayu ,
meskipun woodiness kecil di dasar mencegah tangkai
kering. Setelah dipangkas dan dimasak , asparagus
kehilangan sekitar setengah berat total . Gunakan
asparagus dalam satu atau dua hari setelah
pembelian untuk rasa terbaik dan tekstur . Simpan
dalam lemari es dengan ujung dibungkus handuk
kertas basah .

Tips Mempersiapkan dan Memasak

Tips Mempersiapkan Asparagus

Tipis asparagus tidak memerlukan mengelupas .


Asparagus dengan batang tebal harus dikupas karena
batang biasanya sulit dan benang . Lepaskan kulit
luar yang keras dari bagian bawah batang ( bukan
tips ) dengan pengupas sayuran . Cuci asparagus
dengan air dingin untuk menghilangkan pasir atau
tanah residu . Cara terbaik adalah untuk memasak
asparagus keseluruhan .

Paling Sehat Cara Memasak Asparagus


Dari semua metode memasak kami mencoba saat
memasak asparagus , favorit kami adalah Tumis
Sehat . Kami berpikir bahwa itu memberikan rasa
terbesar dan juga merupakan metode yang
memungkinkan untuk retensi hara terkonsentrasi .

Untuk Tumis Sehat asparagus , panas 5 TBS kaldu (


sayur atau ayam ) atau air dalam wajan stainless
steel . Setelah gelembung mulai terbentuk
menambahkan seluruh asparagus , tutup , dan Tumis
Sehat untuk 5 menit . Transfer ke mangkuk dan
aduk dengan Dressing Mediterania kami . ( Lihat 5 -
Minute Sehat tumis Asparagus resep kami untuk
rincian tentang bagaimana mempersiapkan hidangan
ini . )

Jika Anda ingin memotong asparagus ke dalam


potongan-potongan kecil , yang terbaik adalah untuk
memotong mereka setelah mereka matang .
Asparagus dapat disajikan panas atau dingin .

Cara Nikmati

Beberapa Cepat Melayani Ide

Tambahkan asparagus dingin untuk salad favorit


Anda.

Aduk baru dimasak pasta dengan asparagus , minyak


zaitun dan rempah-rempah pasta favorit Anda. Kami
terutama menikmati thyme , rosemary dan tarragon .

Asparagus cincang membuat tambahan beraroma dan


berwarna-warni untuk omelet .

Sehat tumis asparagus dengan bawang putih , jamur


shiitake dan tahu atau ayam untuk makanan lengkap .

WHFoods Resep Itu Fitur Asparagus


Garlic Shrimp Salad

Pasta Salad Mediterania

Steamed Salmon dan Asparagus dengan Mustard


Sauce Dill

Aduk -Goreng Seafood dengan Asparagus

15 - Menit Sehat Tumis Ayam & Asparagus

15 - Menit Sehat Tumis Asparagus dan Tofu

Miso Stir - Fry

Primavera Verde

5 - Minute Sehat Tumis Asparagus

Warm Asparagus Salad

Kekhawatiran individual

Berlawanan dengan kepercayaan populer , orang-


orang yang mengalami bau yang kuat yang berasal
dari urine mereka setelah makan asparagus tidak
dalam bahaya dari makan sayuran ini . Bau urine
mereka setelah konsumsi asparagus adalah jauh
lebih rumit masalah dari yang Anda harapkan .
Beberapa studi lusin di daerah ini telah gagal untuk
datang dengan penjelasan sederhana asparagus dan
bau urine ini fenomena .

Dua faktor utama yang jelas terlibat dalam


asparagus dan urin bau : salah satu faktor adalah
kemampuan seseorang untuk menghasilkan zat bau -
emitting dari asparagus . Ada sedikit kesepakatan di
antara studi dalam hal ini , terutama karena peneliti
tidak setuju tentang yang zat asparagus yang
diturunkan benar-benar menghasilkan bau .
Sedikitnya 21 zat yang berbeda telah diusulkan
sebagai zat bau - memproduksi dari asparagus !
Beberapa studi menunjukkan bahwa sangat sedikit
orang memetabolisme asparagus sedemikian rupa
untuk menghasilkan zat penghasil bau . Penelitian lain
menunjukkan bahwa dua dari setiap tiga orang
menghasilkan zat-zat tersebut . Faktor kedua yang
terlibat dengan asparagus dan urin bau adalah
kemampuan seseorang untuk memahami bau . Dalam
beberapa penelitian, 50 % dari semua peserta studi
tampaknya dapat merasakan bau dalam urin dari
asparagus . Untuk membuat keadaan menjadi lebih
rumit , ada tampaknya tidak akan ada hubungan
bermotif antara kemampuan seseorang untuk
menghasilkan zat bau - memproduksi dari asparagus
dan kemampuan seseorang untuk melihat bau -
asparagus terkait. Ada sangat mungkin menjadi
kecenderungan genetik yang terlibat dengan kedua
produksi zat - bau terkait dari asparagus dan
persepsi zat tersebut , tetapi deteksi
kecenderungan genetik ( disebut polimorfisme
genetik ) tetap tidak lengkap . ( Dalam kasus
persepsi bau , namun, beberapa penelitian mulai
menunjukkan polimorfisme nukleotida tunggal ,
rs4481887 , sebagai dikaitkan dengan
ketidakmampuan untuk mencium bau zat - terkait
dari asparagus . )

Meskipun banyak misteri yang tersisa tentang bau


urin dan asparagus , tidak ada studi penelitian telah
menyatakan adanya hubungan antara konsumsi
asparagus , bau urine , dan risiko kesehatan . Belum
ada penelitian untuk menunjukkan bahwa bau urin
yang kuat dari asparagus adalah alasan bagi kita
untuk mengecualikan asparagus dari diet kita atau
bahwa manfaat kesehatan dari asparagus bervariasi
bersama dengan ada atau tidak adanya bau urin .
Jika Anda mendeteksi bau urin yang kuat setelah
mengkonsumsi asparagus , dan Anda khawatir
tentang bau ini , Anda jelas dapat menghindari
konsumsi asparagus dalam diet Anda . Tapi dari
sudut pandang penelitian , Anda juga akan kehilangan
manfaat kesehatan dari makanan yang unik ini .
Zat Terkait dengan Bau Urine dari Asparagus

methanethiol

1 - propena - 3 - isothiocyanate

3 - Methylthiophene

bis - ( methythio ) metana

karbon disulfida

oksida karbon sulfida

dimetil disulfida

dimetil sulfida

dimetil sulfon

dimetil sulfoksida

dimetil trisulfide

E - methylthio - 1 - propena

hidrogen sulfida
Methylpropylsulfide

S - methyl - 2 - propenthioate

S - methyl - thioacrylate

Tetrahydrothiophene

anhydride metanasulfonat

butyrolactone

1,4- bis ( methythio ) - butana

S - methyl - 3 - ( methythio ) thiopropionate

Asparagus dan Purin

Asparagus mengandung zat yang terjadi secara


alamiah disebut purin . Purin biasanya ditemukan
pada tumbuhan , hewan , dan manusia . Pada
beberapa individu yang rentan terhadap masalah -
purin terkait, asupan berlebihan zat ini dapat
menyebabkan masalah kesehatan . Karena purin bisa
dipecah untuk membentuk asam urat , akumulasi
kelebihan purin dalam tubuh dapat menyebabkan
akumulasi kelebihan asam urat . Kondisi kesehatan
yang disebut " gout " dan pembentukan batu ginjal
dari asam urat adalah dua contoh dari masalah -
asam urat terkait yang dapat terkait dengan asupan
makanan yang berlebihan yang mengandung purin .
Untuk alasan ini , individu dengan masalah ginjal atau
gout mungkin ingin membatasi atau menghindari
asupan makanan yang mengandung purin seperti
asparagus . Untuk lebih lanjut tentang topik ini ,
silakan lihat " Apa purin dan di mana makanan yang
mereka temukan ? "

Profil gizi

Asparagus mengandung array yang unik dari


fitonutrien . Seperti akar chicory dan Jerusalem
artichoke , itu adalah sumber penting dari nutrisi
dukungan pencernaan , inulin . Saponin anti -
inflamasi meliputi asparanin A , sarsasapogenin ,
protodioscin , dan diosgenin . Flavonoid dalam
asparagus termasuk quercetin , rutin , kaempferol
dan isorhamnetin . Dalam kasus ungu asparagus ,
anthocyanin juga berada di antara fitonutrien unik
asparagus ' . Asparagus merupakan sumber yang
sangat baik anti - inflamasi vitamin K , jantung sehat
folat , vitamin B1 , vitamin C , dan vitamin A ( dalam
bentuk beta - karoten ) dan tulang - bangunan
tembaga . Asparagus merupakan sumber yang sangat
baik dari energi memproduksi vitamin B2 , dan B3
serta fosfor , jantung sehat kalium , vitamin B6 dan
serat makanan , antioksidan mempromosikan vitamin
E dan mangan , dan protein otot - bangunan .

In-Depth Profil Gizi

Selain nutrisi disorot dalam peringkat chart kita ,


profil yang mendalam gizi untuk Asparagus juga
tersedia . Profil ini mencakup informasi tentang
array penuh nutrisi , termasuk karbohidrat , gula ,
serat larut dan tidak larut , natrium , vitamin ,
mineral , asam lemak , asam amino dan banyak lagi.

Pengantar Makanan Penilaian Sistem Bagan

Asparagus
1.00 cup raw
134.00 grams
26.80 calories
DV Nutrient World's Health
Nutrient Amount (%) Density Foods Rating
vitamin K 55.74 mcg 69.7 46.8 excellent
vitamin A 1013.04 IU 20.3 13.6 excellent
folate 69.68 mcg 17.4 11.7 excellent
iron 2.87 mg 15.9 10.7 excellent
vitamin B1 0.19 mg 12.7 8.5 excellent
vitamin C 7.50 mg 12.5 8.4 excellent
copper 0.25 mg 12.5 8.4 excellent
tryptophan 0.04 g 12.5 8.4 excellent
vitamin B2 0.19 mg 11.2 7.5 very good
fiber 2.74 g 11.0 7.4 very good
manganese 0.21 mg 10.5 7.1 very good
molybdenum 6.70 mcg 8.9 6.0 very good
potassium 270.68 mg 7.7 5.2 very good
vitamin E 1.51 mg (ATE) 7.5 5.1 very good
phosphorus 69.68 mg 7.0 4.7 very good
vitamin B3 1.31 mg 6.5 4.4 very good
vitamin B6 0.12 mg 6.0 4.0 very good
protein 2.95 g 5.9 4.0 very good
choline 21.44 mg 5.0 3.4 very good
zinc 0.72 mg 4.8 3.2 good
magnesium 18.76 mg 4.7 3.2 good
selenium 3.08 mcg 4.4 3.0 good
vitamin B5 0.37 mg 3.7 2.5 good
calcium 32.16 mg 3.2 2.2 good
Dalam rangka untuk lebih membantu Anda
mengidentifikasi makanan yang memiliki konsentrasi
tinggi nutrisi untuk kalori yang dikandungnya , kami
menciptakan sebuah Food Rating System . Sistem ini
memungkinkan kita untuk menyoroti makanan yang
sangat kaya nutrisi tertentu . Grafik berikut
menunjukkan nutrisi yang makanan ini baik sangat
baik , sangat baik , atau baik sumber ( di bawah
grafik Anda akan menemukan meja yang menjelaskan
kualifikasi ini ) . Jika nutrisi tidak tercantum dalam
tabel, itu tidak berarti bahwa makanan tidak
mengandung itu . Ini hanya berarti bahwa gizi tidak
disediakan dalam jumlah yang cukup atau konsentrasi
untuk memenuhi kriteria peringkat kami. ( Untuk
melihat profil makanan ini mendalam gizi yang
mencakup nilai-nilai selama puluhan nutrisi - bukan
hanya yang dinilai sangat baik , sangat baik , atau
yang baik - . Silakan gunakan link di bawah grafik)
Untuk membaca grafik ini akurat , Anda akan perlu
sekilas di sudut kiri atas di mana Anda akan
menemukan nama makanan dan ukuran porsi yang kita
digunakan untuk menghitung komposisi gizi makanan
itu . Ukuran melayani ini akan memberitahu Anda
berapa banyak makanan yang Anda perlu makan
untuk mendapatkan jumlah nutrisi yang ditemukan
dalam grafik . Sekarang , kembali ke chart itu
sendiri , Anda dapat melihat di sebelah nama gizi
untuk menemukan jumlah gizi itu menawarkan ,
persen Harian Nilai ( DV % ) bahwa jumlah ini
mewakili , kepadatan gizi yang kita dihitung untuk
makanan ini dan nutrisi , dan rating kami didirikan
pada sistem peringkat kami . Untuk sebagian besar
dari peringkat gizi kami , kami mengadopsi standar
pemerintah untuk pelabelan makanan yang ditemukan
di Food and Drug Administration AS " Nilai
Referensi Nutrisi Labeling . "
Reference Values for Nutrition Labeling." Read
more background information and details of our
rating system.
World's Healthiest
Foods Rating Rule
DV>=75% OR
excellent
Density>=7.6 AND DV>=1
DV>=50% OR
very good
Density>=3.4 AND DV>=5
DV>=25% OR
good
Density>=1.5 AND DV>=2

In-Depth Nutritional Profile for Asparagus

You might also like