Professional Documents
Culture Documents
KRONOLOGIS KASUS
1
BAB II
ANALISA KASUS
2
BAB III
PASAL YANG TERKAIT
Pelaku dijerat oleh pasal mengenai pemerasan yang diatur dalam pasal 368
KUHPidana. Dalam ketentuan Pasal 368 KUHP tindak pidana pemerasan diramuskan
dengan rumusan sebagai berikut :
Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hukum, memaksa orang lain dengan kekerasan atau ancaman kekerasan,
untuk memberikan sesuatu barang, yang seluruhnya atau sebagian adalah milik orang
lain, atau supaya memberikan hutang maupun menghapus piutang, diancam, karena
pemerasan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
Ketentuan Pasal 365 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) berlaku dalam tindak pidana
ini.
Dalam pasal diatas terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
A. Unsur obyektif yaitu unsur yang terdapat di luar diri si pelaku tindak pidana,
yang meliputi unsur-unsur:
1. Memaksa .
2. Orang lain.
3. Dengan kekerasan atau ancaman kekerasan.
4. Untuk memberikan atau menyerahkan sesuatu barang (yang seleruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain).
5. Supaya memberi hutang.
6. Untuk menghapus piutang.
B. Unsur subyektif, yaitu unsur yang terdapat di dalam diri si pelaku tindak pidana
yang meliputi unsur unsur :
1. Dengan maksud.
2. Untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain.
Kaitannya dengan kasus diatas pelaku memenuhi semua unsur-unsur di atas,
baik yang subjektif maupun yang obyektif. Pelaku memeras korban setiap minggu
dengan cara memaksa untuk memberikan uang Rp 150.000,-, korban pun terpaksa
memenuhi permintaan pelaku. Barang yang diserahkan adalah uang, yang akhirnya
digunakan oleh pelaku untuk membeli rokok dan minuman keras untuk dirinya sendiri.
Artinya, pelaku telah memeras korban untuk menguntungkan dirinya sendiri.