Professional Documents
Culture Documents
Nama kelompok:
1. Azika Sasmika (2012 0320 017) 8. Ratri Fahmi A. (2012 0320 157)
2. Dimas Wardiyono (2012 0320 9. Sita Tiari (2012 0320 174)
019)
3. Zainab Indriyan T. (2012 0320 10. Upik Mei A. (2012 0320 177)
038)
4. Adin Vivaldi (20120320066) 11. Nurul Maulidah (2012 0320 079)
5. Yudan Harry S. (2012 0320 068) 12. Ratri Imas P (2012 0320 178)
6. Nur Aulia R (2012 0320 147) 13. Evi Kurniawati (2012 0320 182)
7. Hafidha F. S. (2012 0320 136)
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
B. Permasalahan Mitra
C. Solusi yang ditawarkan
D. Tujuan kegiatan
E. Manfaat
F. Target Luaran
G. Kegiatan Penunjang
H. Jadwal Kegiatan
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Bencana
3. Penanggulangan Bencana
Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana. Sebagaimana didefinisikan dalam
UU 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana Penanggulangan
bencana adalah serangkaian kegiatan baik sebelum, saat dan sesudah terjadi
bencana yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, menghindari dan
memulihkan diri dari dampak bencana (IDEP,2007). Dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana, agar dapat berjalan dengan terarah, maka disusun
suatu rencana yang spesifik pada setiap tahapan penyelenggaraan
penanggulangan bencana. (BNPB,2008)
a. Pada tahap Prabencana dalam situasi tidak terjadi bencana,
dilakukan penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana
(Disaster Management Plan), yang merupakan rencana umum dan
menyeluruh yang meliputi pencegahan dan mitigasi. Pencegahan
adalah upaya yang dilakukan untuk menghilangkan sama sekali
atau mengurangi ancaman. Sedangkan mitigasi adalah upaya untuk
mengurangi atau meredam risiko. (IDEP,2007)
Contoh tindakan :
1) Pembuatan peta rawan bencana dan pemetaan masalah
2) Penelitian / pengkajian karakteristik bencana
3) Pengkajian/ analisis risiko bencana
4) Pembentukan organisasi atau satuan gugus tugas bencana
5) Perkuat unit-unit sosial dalam masyarakat
6) Pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan, bahaya,
larangan memasuki daerah rawan bencana dsb
7) Pengawasan terhadap pelaksanaan berbagai peraturan
tentang penataan ruang, ijin mendirikan bangunan, dan
peraturan lain yang berkaitan dengan pencegahan bencana.
8) Pelatihan dasar kebencanaan bagi aparat dan masyarakat
9) Pemindahan penduduk dari daerah yang rawan bencana ke
daerah yang lebih aman
10) Penyuluhan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat
11) Perencanaan daerah penampungan sementara dan jalur-jalur
evakuasi jika terjadi bencana
12) Pembuatan bangunan struktur yang berfungsi untuk
mencegah, mengamankan dan mengurangi dampak yang
ditimbulkan oleh bencana, seperti bangunan tahan gempa.
(BNPB, 2008)
1) Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Masuklah kebawah
meja untuk melindungi tubuh dari jatuhan benda benda.
Jika tidak memiliki meja, lindungi kepala dengan bantal.
Jika sedang menyalakan kompor, maka matikan segera
untuk mencegah terjadinya kebakaran.
2) Di sekolah
Berlindunglah dibawah kolong meja, jika gempa
mereda keluarlah berurutan carilah tempat lapang, jangan
berdiri dekat gedung, tiang dan pohon.
3) Di luar rumah
Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya
bisa muncul dari jatuhnya kaca- kaca dan papan-papan
reklame.
4) Di gedung mall, bioskop, dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari
kepanikan. Ikuti semua petunjuk dari petugas dan satpam.
5) Di gunung/ pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung.
Menjauhlah langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai,
bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran
dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke
dataran yang tinggi.
6) Di keteta api
Berpeganglah dengan erat pada tiang sehingga tidak
akan terjatuh seandainya kereta berhenti secara mendadak
7) Di dalam mobil
Saat terjadi gempabumi besar jauhi persimpangan,
pinggirkan mobil dikiri jalan dan berhentilah. Hentikan
mobil ditempat terbuka. Ikuti intruksi dari radio mobil. Jika
harus mengungsi keluarlah dengan segera dari mobil.
8) Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau
kebakaran. Jika terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung
dengan menggunakan interphone jika tersedia. (BNPB,2012)
4. Pertolongan Pertama
a. Pertolongan pertama pada perdarahan