You are on page 1of 25

http://jendela-fantasi.blogspot.

com/

Dua
SAAT ia sedang berada di luar, kamarnya diber-
sihkan oleh pelayan hotel dan AC-nya dinyalakan pe-
nuh. Setelah meletakkan tas, dompet, dan buku notes-
nya di atas sebuah meja, hal pertama yang dilakukan
Arden adalah mengatur suhu kamar itu, kemudian
membuka lebar-lebar pintu kaca menuju ke teras
pribadinya yang menghadap ke laut. Tarif kamar itu
memang mahal sekali, tapi panoramanya yang indah
membuat nilainya sepadan.
Ia menarik napas dalam-dalam, dan saat ia mela
kukan itu sebuah nama melintas di dalam pikirannya:
Drew McCasslin. Buruannya. Akhirnya ia bertemu de-
ngannya, berbicara dengannya. Dan ia sudah mende-
ngar laki-laki itu menyebut nama putranya. Matt.
Dalam waktu sekejap ia sudah mengganti gaun-
nya dengan sebuah jas handuk. Ia melangkah keluar,
duduk di salah satu kursi teras, menikmati kehangat-
an udara Hawaii. Ia menaikkan kakinya ke atas kursi,
dengan dagu bertopang di atas lututnya ia menerawa-
ngi hamparan laut yang membentang di hadapannya.
Drew mengira bahwa Gentry adalah nama man-
tan suaminya. Yang tidak diketahuinya adalah bahwa
ia telah melepaskan nama suaminya itu seperti seekor
binatang yang meninggalkan kulit lamanya begitu ia
selesai mengajukan surat permohonan cerainya. Ia
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
tidak mau berurusan lagi dengan Ronald Lowery,
bahkan namanya yang sial itu.
Pas di saat ia mengira bahwa amarahnya pada
akhirnya sudah mereda, perasaan itu justru muncul
kembali, persis seperti sekarang ini. Bak selapis tirai
kabut yang tidak bersuara, menyelubungi dirinya, me-
ngaburkan pandangannya, dan membuat sesak napas-
nya.
Apakah ia tidak akan pernah dapat melupakan
peristiwa yang menyakitkan hatinya di malam itu?
Saat mantan suaminya untuk pertama kalinya me-
nyinggung topik itu? Ia sedang berada di dapur rumah
mereka di Beverly Hills, menyiapkan makan malam. Ti
dak seperti biasanya. Ron langsung pulang ke rumah
setelah jam kantor. Sorenya ia menelepon Arden un-
tuk mengatakan bahwa tidak akan ada yang melahir-
kan malam itu, dan bahwa ia sudah melaksanakan
ronda kelilingnya lebih awal sehingga ia akan pulang
pada waktunya untuk makan malam bersamanya. Di
dalam suatu perkawinan yang dalam waktu singkat
ternyata sama sekali tidak sesuai dengan harapan
Arden, membuat makan malam bersama merupakan
suatu acara yang langka. Kalau Ron mau mencoba
untuk memperbaikinya, Arden akan memenuhi yang
menjadi bagiannya.
Apa yang akan kita rayakan? tanya Arden begi
tu ia masuk dengan membawa sebuah botol anggur.
Ronald mengecup pipinya. Apa saja, sahutnya
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
sambil lalu. Dari pengalaman, Arden tahu bahwa Ron
suka sekali menyimpan rahasia, bukan untuk kesena-
ngan yang kemudian ia berikan pada seseorang saat
mengungkapkannya, tapi karena itu membuatnya
merasa berada di atas angin. Arden sejak lama sudah
terbiasa untuk tidak mendesaknya lagi kalau sudah
begitu. Lebih sering daripada tidak, kejutan-kejutan
darinya berakhir dengan kurang menyenangkan.
Daging panggangnya akan matang sebentar
lagi. Bagaimana kalau kau menengok Joey sebentar? Ia
ada di ruang keluarga sedang menonton Sesame
Street.
Ya Tuhan, Arden. Aku baru saja sampai. Aku
belum mau mendengar omongan soal Joey. Sekarang
ambilkan aku minum.
Tanpa protes, Arden menurut, sebagaimana bi-
asanya. Joey kan anakmu, Ron, ujarnya saat mengu-
lurkan Scotch padanya. Ia begitu memujamu, tapi kali
an begitu jarang melakukan sesuatu bersama.
Ia tidak dapat melakukan hal-hal normal.
Arden betul-betul tidak menyukai cara suami-
nya menenggak minumannya kemudian menyodor-
kan gelasnya ke arahnya untuk diisi lagi tanpa meng-
ucapkan sepatah kata pun. Justru karena itulah kau
harus...
Cukup! Semestinya aku tahu bahwa kalau aku
pulang untuk membawa kabar bagus, kau akan meru-
sak segala-galanya dengan rengekanmu. Aku mau ke
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
ruang duduk. Panggil aku kalau makan malam sudah
siap. Untuk berdua. Aku mau membicarakan sesuatu
denganmu, jadi pastikan Joey sudah makan dan sete-
lah itu suruh tidur.
Kemudian Ron meninggalkan ruangan. Arden
mengikuti dengan matanya dari belakang, sambil da-
lam hati menertawakan postur tubuhnya yang mulai
tampak tidak keruan. Ketika Arden berkenalan de-
ngan Ron sebagai seorang mahasiswa kedokteran, ia
masih amat membanggakan tubuhnya yang atletis.
Kemudian karena terlalu sering menghadiri acara
minum-minum, perutnya tidak lagi rata dan kencang.
Bokongnya menjadi semakin rata dan pinggulnya me-
lebar. Ia sama sekali tidak gaya dan menarik seperti
dulu lagi. Dan ia tahu itu. Yang masih dapat diandal-
kannya kini prakteknya sebagai seorang ahli kandung
an, di mana ia telah mengorbankan hampir segala-
galanya. Bahkan cinta Arden kepadanya.
Namun Arden toh berusaha untuk tampil sim-
patik dan menarik ketika makan malam bersama Ron
hari itu. Joey sudah berada di tempat tidurnya setelah
mendapat kecupan ala kadarnya dari ayahnya. Hidang
an yang tersaji tampak nikmat sekali, karena di masa
itu Arden memang sedang senang masak-memasak.
Oke, ujar Arden sambil tersenyum dari sebe-
rang meja ke arah suaminya, begitu Ron selesai de-
ngan potongan kedua pie apelnya, kau akan ceritakan
padaku sekarang apa yang sebetulnya sedang kita ra-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
yakan?
Akhir dari semua permasalahan yang ada,
sahut Ron tanpa merinci.
Akhir dari semua permasalahan, bagi Arden, ber
arti melihat Joey dalam keadaan sehat walafiat dan hi-
dup normal seperti seorang bocah berusia tiga tahun
pada umumnya. Tapi dengan simpatik ia bertanya,
Masalah? Ada masalah di klinik?
Yeah, tapi... Ia menghela napas. Arden, kau
tahu bahwa belakangan ini aku perlu... santai, sedikit
hiburan. Karena setiap dari hari ke hari yang kude-
ngar adalah keluhan wanita-wanita yang sakit perut
atau jeritan-jeritan mereka yang akan melahirkan.
Arden mencoba untuk menahan dirinya. Ayah-
nya tak pernah mempermasalahkan hal itu dalam
praktek yang ditekuninya selama hidupnya, hingga
akhirnya berkembang menjadi yang tebaik di kota Los
Angeles. Tidak seperti Ron, ia tidak pernah bersikap
tidak toleran dalam menghadapi penderitaan pasien-
pasiennya.
Aku berjudi sedikit, lalu... Ia mengangkat bahu
nya sambil tersenyum kecut dengan cara yang ia ang-
gap meluluhkan hati. Aku terperangkap. Aku terjebak
di dalam utang.
Arden membutuhkan beberapa waktu untuk
mencerna apa yang baru didengarnya. Kemudian
beberapa saat lagi untuk memerangi rasa paniknya.
Yang pertama yang ia pikirkan adalah Joey. Perawatan
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
medisnya betul-betul mahal sekali. B-berapa... berapa
besar utangmu?
Cukup untuk membuat aku terpaksa menjual
praktekku atau mengagunkannya senilai yang tidak
akan pernah bisa kutebus seberapa banyak pun bayi
yang kubantu kelahirannya.
Arden mulai merasa mual. Ya Tuhan. Praktek
ayahku.
Brengsek kau! teriak Ron sambil meninju
permukaan meja dengan demikian kerasnya sehingga
perabotan porselen dan kristal di atasnya bergetar.
Bukan praktek ayahmu lagi, tapi milikku! Milikku!
Kau dengar? Ia cuma seorang dokter daerah pinggiran
dengan metode-metodenya yang kuno, kemudian aku
mengubah klinik itu menjadi...
Pabrik. Begitulah cara kau mengelolanya. Tan-
pa perasaan apa-apa pada mereka yang kaurawat.
Aku menolong mereka.
Oh, kau memang seorang dokter yang baik.
Salah satu di antara yang terhebat. Tapi kau bekerja
tanpa perasaan, Ron. Kau tidak menganggap mereka
yang kaurawat sebagai individu. Kau cuma peduli
pada rekeningnya.
Kau tidak pernah protes tinggal di sini dan ter-
daftar sebagai anggota klub yang paling terkemuka di
daerah ini...
Kau yang mau tinggal di sini dan mau menjadi
anggota klub itu, bukan aku.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Begitu seorang pasien meninggalkan klinikku,
ia akan merasa sebagai orang yang paling kaya di
dunia.
Kau memang pintar mengambil hati. Aku tahu
itu, Ron. Aku tidak sebodoh itu. Tapi itu semua cuma
sekadar basa-basi. Kau bisa mengambil hati seseorang
sampai ia mengira bahwa kau betul-betul peduli.
Ron menyandarkan tubuhnya, kemudian menye
lonjorkan kakinya ke depan. Ekspresinya licik sekali.
Kau tahu itu dari pengalaman? gumamnya.
Arden mengalihkan pandangannya ke piring-
nya. Dalam waktu yang cukup singkat setelah mereka
menikah ia mulai menyadari bahwa keromantisan
suaminya dalam mengekspresikan cintanya bukanlah
untuk memenangkan hati seorang istri yang akan me-
ngasihinya, melainkan sebuah praktek klinik yang su-
dah mempunyai nama dan laku. Ya. Aku tahu menga-
pa kau menikahi aku. Kau mengincar klinik ayahku.
Dengan sengaja kau mengakalinya sampai akhirnya ia
kena serangan jantung dan meninggal. Kini kau sudah
mendapatkan apa yang kauinginkan. Amarahnya
akhirnya tidak tertahankan lagi. Dan sekarang kau
bilang padaku bahwa kau akan kehilangan segala-
galanya karena kau berjudi!
Seperti biasa, kau selalu mengambil kesimpul-
an seenaknya tanpa memperhatikan baik-baik ucapan
ku. Ia menuang anggur ke dalam gelasnya untuk ia
tenggak sekaligus. Ada sebuah peluang bagiku untuk
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
menghasilkan uang banyak.
Caranya? Obat-obatan terlarang?
Ron menatap istrinya dengan pandangan tidak
simpatik, namun ia toh melanjutkan bicaranya. Kau
ingat waktu aku mengupayakan bayi untuk diadopsi
sepasang suami-istri sekitar setahun yang lalu? Mere-
ka tidak mau ribut-ribut, tidak mau repot, pokoknya
seorang bayi dengan surat-surat resmi.
Aku ingat, sahut Arden dalam nada waswas.
Apa yang ada di dalam kepalanya saat itu? Jual-beli
bayi di luar jalur hukum. Ia punya potensi untuk mela-
kukan itu. Arden menggigil.
Aku berkenalan dengan teman mereka hari ini.
Dalam suatu pertemuan rahasia Karena mereka orang
terkenal. Ia berhenti sebentar untuk mendramatisir
suasana, dan Arden tahu bahwa suaminya mengharap
ia memohon padanya agar mau menyingkapkan identi
tas mereka. Tapi di kemudian hari Arden menyesal
bahwa ia tidak melakukan itu. Aku belum pernah ber
temu dengan pasangan yang begitu menginginkan se-
orang bayi seperti pasangan ini. Mereka sudah mengu
payakan segalanya supaya si istri bisa hamil. Hasilnya
nihil. Tapi si suami sudah diperiksa. Kondisinya seper-
ti sebuah pistol yang siap tembak, ujarnya sok lucu.
Arden menyimak dengan serius, ekspresinya tidak ber
ubah. Kubilang bahwa aku akan mengupayakan cara
bagi mereka untuk mengadopsi seorang bayi tanpa
ribut-ribut. Tapi istrinya menolak. Ia hanya mau bayi
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
suaminya.
Rasanya aku menangkap maksudmu.
Dari suaminya, dari benih suaminya, ujarnya
dalam nada seakan ia pemain teater. Mereka memin-
ta padaku untuk mencarikan seorang ibu yang cocok
untuk mengandung bayi mereka dengan sperma si su-
ami. Presto! Mereka mendapat bayi.
Aku pernah dengar tentang ibu-ibu seperti itu.
Bagaimana tanggapanmu? Apa itu mungkin? Apakah
kau akan melakukan itu untuk mereka?
Ron tertawa. Tentu saja. Aku akan melakukan
itu untuk mereka demi imbalan uang yang mereka jan
jikan. Seratus ribu dolar. Lima puluh buat si ibu. Lima
puluh untukku.
Arden menahan napasnya. Seratus... Tentunya
orang kaya terkenal.
Mereka cuma menuntut seorang bayi yang
sehat serta jaminan bahwa rahasia mereka terjaga. Itu
saja, Arden. Artinya suatu pemasukan yang tidak ter-
daftar. Mereka bilang bahwa mereka akan membayar
secara tunai.
Tidak etis memang, tapi toh tidak melanggar
hukum. Sulit bagi Arden untuk membayangkan bahwa
ada wanita yang mau melakukan itu. Dimana bisa
kaudapatkan seseorang yang bersedia mengandung
seorang anak hanya untuk dilepas begitu saja setelah
itu.
Ron menatap lurus-lurus ke dalam matanya. Ar-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
den merasakan bulu kuduknya berdiri. Untuk sesaat
mereka sama-sama seperti terpaku. Kurasa aku tidak
perlu mencarinya jauh-jauh, ujarnya kemudian.
Wajah Arden berubah menjadi pucat. Tentunya
bukan dirinyalah yang dimaksudkan suaminya. Istri-
nya sendiri! Ron, ujar Arden, hatinya sebal mende-
ngar nada panik di dalam suaranya, kau kan tidak
punya maksud untuk membujukku...
Ya.
Arden langsung berdiri dan memutar tuhuhnya,
tapi laki-laki itu sudah keburu berada persis di bela-
kangnya. Lengannya nyaris keluar dari sendinya saat
ia mengentakkan tubuh Arden agar berhadap-hadap
an dengannya. Wajahnya gelap, dan percikan ludah-
nya ke mana-mana saat ia berkata dalam nada geram,
Coba kaupikirkan, Arden. Kalau kaulakukan ini untuk
ku, uangnya buat kita semua. A-aku... kita nggak usah
membaginya dengan siapa-siapa.
Aku akan mencoba untuk melupakan percakap
an ini, Ron. Tolong lepaskan tanganku. Kau menyakiti
aku.
Keadaannya akan lebih parah kalau kau dide-
pak keluar dari rumah yang nyaman ini. Dan bagaima-
na dengan Joey? Biaya perawatannya akan terus meng
gerogoti kita habis-habisan. Juga warisan ayahmu
yang berharga itu. Apakah kau akan membiarkan
klinik itu tenggelam dalam utang hanya karena kau
mempertahankan prinsip-prinsip mulukmu?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Arden merenggut lengannya dari cengkeraman
Ron, dan sudah akan meninggalkannya. Namun apa
yang baru diucapkannya membuatnya berpikir lagi,
meskipun idenya betul-betul tidak waras sama sekali.
Ia tidak dapat membiarkan Ron melepas hasil jerih
payah ayahnya hanya gara-gara kalah berjudi. Dan
Joey! Bagaimana kalau mereka tidak dapat membayar
biaya perawatannya lagi?
A-aku yakin... m-mereka menemuimu bukan
dengan harapan bahwa istrimu yang akan menjadi ibu
bagi bayi mereka.
Mereka tidak akan tahu. Mereka tidak ingin
tahu siapa ibu si bayi dan juga tidak ingin ibu si bayi
tahu siapa mereka. Mereka mau bayi ini lahir sebagai
anak mereka sendiri. Yang mereka tuntut hanya
seorang wanita yang sehat untuk melahirkan seorang
bayi yang sehat. Hanya sebagai semacam sarana.
Jadi aku cuma itu di matamu, Ron? Semacam sa
rana untuk menebus utang-utangmu? Semacam sara-
na untuk mendapatkan uang?
Kau toh tidak menggunakannya untuk hal-hal
yang lain. Apa salahnya kalau kaugunakan untuk me-
ngandung seorang bayi.
Arden merasa amat terpukul menanggapi peng-
hinaan suaminya. Memang betul. Jarangnya frekuensi
hubungan seks mereka selalu merupakan suatu masa-
lah di antara mereka. Arden tidak memiliki pandang-
an negatif terhadap seks. Ia tumbuh dewasa dengan
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
pandangan yang sehat mengenai seks berkat keter-
bukaan ayahnya, dengan suatu respek untuk kesakral-
annya, dengan antisipasi yang positif terhadapnya.
Yang membuatnya risi adalah kebiasaan suaminya da-
lam berhubungan seks. Tanpa basa-basi lebih dahulu,
tanpa kelembutan, tanpa kasih sayang. Selama berta-
hun-tahun ia menurut saja sampai akhirnya ia tidak
tahan lagi dan mulai mencari berbagai macam alasan.
Daripada memulai suatu perdebatan sengit,
yang biasanya akan berlanjut dengan pemaksaan seks
atas dirinya, ia berkata, Aku tidak ingin mengandung
lagi. Mengandung anak suami orang. Aku memiliki
Joey dengan berbagai macam pertimbangan. Aku
capek sekali begitu pulang dari rumah sakit. Rasanya
fisikku sudah tidak kuat lagi untuk itu. Apalagi secara
psikis.
Kau kuat kalau kau mau. Dan jangan sok naif
mengenai mengandung anak orang lain. Itu kan cuma
suatu proses biologis. Sebuah sperma dan sebuah te-
lur. Jadi seorang bayi. Cuma itu.
Arden mulai merasa muak. Bagaimana suami-
nya bisa bersikap seperti itu atas keajaiban yang ia
saksikan setiap hari? Arden tidak tahu kenapa ia ma-
sih juga berdiri di sana untuk berdiskusi dengan sua-
minya, kecuali kalau ia melihat kemungkinan peluang
jalan keluar baginya.
Lalu apa yang akan kita katakan pada orang-
orang? Maksudku, kalau aku pulang kelak dari rumah
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
sakit tanpa bayi.
Kita bisa bilang bahwa si bayi lahir dalam kea-
daan tidak bernyawa, bahwa kita terpukul dan tidak
menginginkan suatu upacara pemakaman, atau entah
apa pun.
Tapi bagaimana dengan para staf rumah sakit?
Kan ada peraturan ketat yang melarang dokter untuk
merawat sendiri anggota keluarganya. Bagaimana ca-
ra kau menukar, memberikan b-bayiku... bayi itu kepa
da seorang wanita yang tidak pernah hamil dan mem-
berikan klarifikasi bahwa yang punyaku meninggal?
Kau tidak usah pusing soal itu, Arden, sahut
Ron dalam nada tidak sabar. Biar aku yang urus de-
tailnya. Dengan uang semua akan diam. Para perawat
di ruang bersalin semuanya setia padaku. Mereka
akan melakukan apa yang kukatakan.
Rupanya ia sudah biasa melakukan transaksi-
transaksi seperti itu. Namun bagi Arden ini merupa-
kan suatu hal baru, yang memberikan perasaan tidak
enak pada dirinya.
Bagaimana cara k-kita... melakukannya?
Kini setelah menganggap bahwa istrinya mau di
ajak bekerja sama, Ron menjadi antusias. Pertama-
tama kita harus memastikan dahulu bahwa kau tidak
sedang hamil. Ia menyeringai culas. Tapi itu bisa
dipastikan, tidak jadi masalah. Ya, kan? Aku akan
menunjukkan kepada mereka catatan medismu, yang
tidak ada cacat celanya. Tidak ada masalah saat kau
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
mengandung pertama kali. Kita tanda tangani kontrak
nya. Prosedurnya aku selesaikan di kantor.
Bagaimana kalau aku sampai tidak mengan-
dung?
Kau pasti akan mengandung. Aku akan memas-
tikannya.
Bulu kuduk Arden berdiri. Aku harus memper-
timbangkannya lebih dahulu, Ron.
Buat apa..., ujarnya dalam nada meninggi. Tapi
begitu melihat Arden mengangkat dagunya, ia melu-
nakkan cara pendekatannya dan mencoba bersikap le-
bih simpatik. Oke. Aku mengerti. Pikirkanlah selama
beberapa hari tapi mereka menginginkan jawabannya
menjelang akhir minggu ini.
Arden memberikan jawabannya pada keesokan
paginya. Ron betul-betul senang sekali waktu itu. Ke-
mudian Arden mengajukan persyaratan-persyaratan
nya.
Kau bilang apa? desisnya.
Kubilang, aku mau setengah dari jumlah uang
yang kauterima setelah bayi itu lahir, berikut dengan
surat-surat cerai kita, yang sudah ditandatangani dan
dilegalisir. Kita tidak berhubungan intim selama aku
mengandung. Begitu aku keluar dari rumah sakit de-
ngan uangku, aku tidak mau melihatmu lagi.
Kau tidak akan meninggalkanku, Sayang. Kalau
ada seseorang yang ditinggalkan di sini, maka itu ada-
lah kau! Demi reputasi klinik itu, kau tidak akan me-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
ninggalkanku.
Dulu mungkin. Ketika ayahku masih hidup. Ta-
pi begitu kau mengelolanya, perlahan-lahan reputasi-
nya terus memburuk. Aku tidak mau di situ untuk
menyaksikannya menjadi semakin parah. Klinik itu
bukan lagi sesuatu yang dapat kubanggakan. Arden
menegakkan tubuhnya. Kau sudah memanfaatkanku
untuk memperoleh klinik itu. Kini lakukan apa yang
kau mau dengan klinik itu. Aku akan mengandung
bayi ini, karena uangnya akan memungkinkanku dan
Joey terbebas darimu. Ini terakhir kali kau masih da-
pat memanfaatkan aku, Dr. Ronald Lowery.
Suaminya menyetujui semua persyaratan yang
diajukannya. Meskipun ia tidak pernah mengungkap-
kan apa-apa, Arden merasa yakin bahwa para kreditor
nya mulai menekan dirinya. Sebagai seseorang yang
sudah terdesak ia tidak memiliki pilihan lain selain
menerima persyaratan-persyaratan itu. Kemudian,
ketika Arden meninggalkan rumah sakit, dengan pera-
saan dilecehkan, kosong, tapi bebas, ia sama sekali ti-
dak menyesali keputusannya. Uang yang ia peroleh se
telah sembilan bulan itu akan memungkinkan dirinya
memberikan perawatan yang lebih baik kepada Joey.
Tapi kini, setelah hampir dua tahun berlalu, ia
mulai merasa tidak enak akan keputusannya untuk
mengandung anak seseorang yang tidak ia kenal sama
sekali. Impian pasangan McCasslin terwujud begitu Ar
den mengandung seorang bayi laki-laki. Anak itu telah
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
memperkaya kehidupan mereka, dan bagi Drew men-
jadi semacam jangkar untuk bertahan, alasan untuk
terus hidup di saat hampir seluruh dunianya terasa se
akan runtuh. Tidakkah itu cukup untuk membebaskan
Arden dari perasaan bersalahnya? Mengapa ia terus
dihantui oleh perasaan itu? Biar bagaimanapun seka-
rang sudah terlambat baginya untuk mengubah apa
yang terjadi.
Sementara merenungkan kembali kejadian yang
kemudian membawanya ke tempat yang terpencil ini,
tubuhnya sama sekali tidak bergerak. Sekarang ia ber-
diri untuk melemaskan otot-ototnya yang terasa kaku
karena posisi duduknya sebelumnya. Ia melewatkan
malam yang tenang di dalam kamarnya, dengan menu
lis-nulis sedikit, sambil menimbang-nimbang kapan ia
akan mengatakan kepada Drew McCasslin siapa ia se-
benarnya, dan bagaimana ia dapat meminta padanya
agar diizinkan untuk melihat putranya.
***
Hai. Drew berlari ke sudut lapangan tenis
sambil menengadahkan wajahnya ke arahnya. Arden
sedang menempati mejanya yang biasa. Tampangmu
sejuk seperti ketimun.
Dan kau tampak panas.
Drew tertawa. Aku memang kepanasan. Gary
benar-benar membuatku kewalahan hari ini.
Sebaliknya juga kelihatannya. Arden telah me-
ngikuti babak terakhir pertandingan yang berlang-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
sung dengan seru itu, dan menurutnya penampilan
Drew tadi betul-betul sesuai dengan potensinya sebe-
lum musibah dan alkohol mempengaruhi permainan-
nya.
Drew tampak senang bahwa Arden memperhati
kan. Yeah, aku berhasil melakukan beberapa pukulan
yang baik, ujarnya merendah. Lumayan untuk mem-
perbesar nafsu makanku.
Tidak perlu terburu-buru. Aku menikmati per-
mainanmu.
Drew membungkukkan tubuhnya dalam-dalam,
kemudian sambil berlari kecil kembali ke tengah-te
ngah lapangan dan berseru kepada Gary yang tampak
sudah penat bahwa waktu istirahat mereka sudah ha-
bis. Dalam pertandingan berikutnya Drew betul-betul
bermain dengan serius sekali. Ia menyambut bola per-
tama Gary dengan pukulan seorang pro andalan klub-
nya. Beberapa kali terjadi deuce sebelum Drew meraih
dua angka secara berturut-turut untuk memenangkan
pertandingan itu.
Tanpa memedulikan sorak-sorai cewek-cewek
yang kembali bergerombol seperti sekumpulan kupu-
kupu di balik pagar lapangan, Drew melangkah de-
ngan letih menuju ke tempat Arden berada. Bukan-
kah biasanya seorang matador melemparkan telinga
atau ekor atau apa pun bagian dari si banteng ke arah
pujaannya sebagai dedikasinya kepadanya?
Arden tertawa. Kukira begitu. Tapi kumohon, ja
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
ngan kaupotong telinga si Gary.
Aku tidak punya apa-apa untuk kulempar kecu
ali sebuah bola tenis. Atau sebuah handuk penuh keri-
ngat.
Aku pilih bolanya.
Drew melambungkan bolanya ke arahnya, yang
ditangkap Arden dengan tangkas, lalu ia mengangguk
dengan luwes sebagai tanda terima kasih. Tolong
pesankan empat gelas air minum untukku. Aku akan
segera bergabung denganmu, ujar Drew.
Arden memperhatikan saat ia menyelempang-
kan tali tasnya di pundaknya kemudian berjalan me-
nuju ruang ganti. Ia melambaikan tangannya ke arah
Arden sebelum menghilang di balik pintu tebal yang
terbuat dari metal itu.
Pernah terpikirkah dalam benaknya wanita
yang telah melahirkan anaknya? tanya Arden dalam
hati sambil melambai ke arah pelayan untuk meme-
sankan air minum untuk Drew dan juga segelas es teh
lagi untuknya. Pernahkan terpintas dalam pikirannya
bagaimana perasaan wanita itu saat mengandung
benihnya di dalam tubuhnya? Suatu keintiman yang
sama sekali tidak intim.
***
Pada hari Ron memutuskan bahwa Arden se-
dang subursetelah melakukan pemantauan atas
suhu tubuhnya dengan sebuah termometer khusus se-
lama beberapa hari berturut-turutia menyuruhnya
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
untuk datang ke kliniknya setelah jam prakteknya. Da
lam keadaan telanjang dan tidak berdaya, Arden ber-
baring di atas meja pemeriksaan sementara suaminya
memasukkan ke dalam rahimnya sebuah tabung, yang
akan diisi dengan cairan semen beku melalui sebuah
jarum suntik dan dibiarkan di situ sampai ia menge-
luarkannya sendiri kemudian di rumah. Kalau seluruh
proses berjalan lancar, hasilnya akan positif.
Sikapmu sama dinginnya seperti saat kau mela
kukannya secara alami, Arden, ujar Ron sambil me-
nyeringai ke arahnya.
Pokoknya cepat, sahut Arden dalam nada ca-
pek. Ucapan-ucapan sinis suaminya sudah tidak mem-
bangkitkan reaksi apa-apa lagi di dalam dirinya.
Masa rasa ingin tahumu tidak tergugah sedikit
pun? Hmm? Kau tidak ingin tahu bagaimana tampang-
nya? Siapa dia? Harus kuakui bahwa dia tampan. Apa
kau tidak mau dirangsang sedikit supaya tidak tahu-
tahu jadi begitu saja? Tangannya meraih dada Arden.
Aku bisa melayanimu. Semua sudah pulang.
Arden menepis tangannya. Ron tertawa tak
simpatik. Apakah ia sungguh-sungguh mengira bahwa
seringai culasnya itu akan membuat hatinya tergerak?
Arden membuang mukanya untuk menyembunyikan
setetes air matanya yang bergulir turun. Cepat sele-
saikan, kumohon.
Kita akan ulangi lagi ini besok, ujar Ron begitu
Arden menghela dirinya ke dalam posisi duduk.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Besok?
Dan besoknya lagi. Tiga hari selama kau sedang
berovulasi. Ron mencondongkan tubuhnya, kemudi-
an membelai paha Arden. Sesudah itu kita tunggu
hasilnya.
Arden berdoa dalam hati mudah-mudahan ia
langsung mengandung. Setelah membiarkan dirinya
dilecehkan oleh suaminya seperti itu, ia benar-benar
merasa enggan untuk mengulangi seluruh prosedur
ini kembali pada bulan berikutnya. Doanya ternyata
dikabulkan. Setelah enam minggu, Ron akhirnya yakin
bahwa ia sedang mengandung. Ia mengabari pasangan
suami-istri itu bahwa si ibu sudah mengandung. Ia
menyampaikan kepada Arden bahwa mereka senang
sekali.
Kau harus pastikan bahwa kau merawat dirimu
baik-baik, ujarnya mengancam. Aku tidak mau terja-
di sesuatu yang akan mengacaukan ini semua.
Aku juga tidak, sahut Arden ketika itu, sambil
menutup pintu kamar tidurnya persis di muka suami-
nya.
Baginya, kehidupan di dalam kandungannya ti-
dak memiliki wujud seorang bayi, suatu sosok dengan
suatu pribadi. Baginya, si bayi cuma merupakan suatu
sarana yang memungkinkan dirinya dan Joey memili-
ki peluang untuk dapat meraih kebahagiaan, bebas
dari Ron, dengan keserakahan dan keegoisannya.
Selama minggu-minggu pertama di masa mual-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
mual dan pusing, dan selama hari-hari yang panjang
dan melelahkan, ia mengantar Joey bolak-balik ke ru-
mah sakit. Ia mencoba untuk tidak menyesali kehadir-
an si janin yang tidak boleh sampai ia cintai. Setiap
kali ada yang memberikan ucapan selamat kepada me
reka, ia memaksa dirinya untuk tersenyum dan me-
nanggapi dengan senang perhatian mereka, termasuk
rangkulan sok sayang suaminya.
Ketika untuk pertama kali ia merasakan janin-
nya bergerak, ia betul-betul bahagia. Namun cepat-
cepat ia tepiskan perasaan itu ke dalam, salah satu su-
dut hatinya. Hanya pada waktu malam, saat ia berada
sendirian di dalam kamar dan mengusapkan lotion ke
atas perutnya yang semakin membesar, ia membiar-
kan dirinya mempertanyakan keberadaan si bayi. Apa
kah jenisnya laki-laki atau perempuan? Apakah mata-
nya biru atau cokelat? Apakah mungkin ia mewarisi
matanya yang hijau?
Dan pada saat itulah Arden mulai mempertanya
kan siapa si ayah, yang benihnya ia kandung. Bagai-
mana tampangnya? Apakah ia seorang laki-laki yang
baik? Apakah ia akan menjadi seorang ayah yang
baik? Apakah ia mencintai istrinya? Tentunya demiki-
an. Istrinya begitu mencintai suaminya sehingga rela
membiarkan wanita lain mengandung anaknya. Apa-
kah mereka bersama-sama saat laki-laki itu...
***
Apa yang kaulamunkan?
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Oh! Arden tersentak, tangannya menempel di
dadanya saat ia berpaling ke sosok yang mengusik
lamunannya.
Maaf, ujarnya sungguh-sungguh. Aku tidak
bermaksud mengejutkanmu.
Tidak apa. Sungguh. Arden tahu bahwa wajah-
nya merah padam saat itu dan tampangnya menunjuk
kan kalau ia salah tingkah.
Mudah-mudahan lamunanmu asyik.
Matanya benar-benar biru berlatar kulitnya
yang bernuansa terbakar sinar matahari, dan dibing-
kai bulu matanya yang cokelat dan tebal. Giginya pu-
tih mengilat. Tubuhnya menebarkan aroma sabun dan
cologne yang mewah dan segar. Sepertinya ia memang
sengaja membiarkan rambutnya yang kelihatan masih
lembap itu menjadi kering oleh panas matahari.
Gara-gara apa yang baru saja dilamunkannya
itu, Arden berusaha untuk tidak memperhatikannya
sebagai seorang pria dengan wajah dan tubuh. Wajah
yang tampan. Tubuh yang seksi. Pipi Arden serasa ter-
bakar begitu ia teringat apa yang dilakukan Ron agar
ia mengandung. Ia mengalihkan pandangannya sambil
membasahi bibirnya. Aku tidak melamun, sahutnya
dalam nada yang ia harap terdengar ringan. Cuma me
renung. Segalanya begitu indah. Gulungan ombaknya.
Desiran angin.
Drew menempati sebuah kursi di seberangnya.
Ia mengenakan celana panjang berwarna gading dan
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
polo shirt biru laut. Ia meminum air dingin dari salah
satu gelas yang tersaji di depannya, dan kemudian
berkata, Kadang-kadang aku suka turun ke pantai di
depan rumahku, terutama di waktu malam. Dan du-
duk selama sejam atau lebih tanpa menyadari sudah
berapa lama aku di situ. Rasanya seperti tidur, meski-
pun aku sama sekali tidak tidur.
Kurasa bawah sadar kita memiliki suatu cara
untuk mengisolasi kita di saat kita membutuhkan kete
nangan.
Ah-ha, jadi itu yang sedang kaulakukan? Kau
sedang berusaha meniadakan keberadaanku.
Arden tertawa. Mana mungkin ada wanita nor-
mal yang ingin meniadakan keberadaan seorang laki-
laki dengan senyum seperti itu. Sama sekali tidak.
Setidaknya, tidak sebelum kau mentraktirku makan
siang, ujarnya meledek.
Persis seperti Matt. Selalu minta imbalan sebe-
lum ia mau memeluk atau mencium. Namun begitu ia
melihat perubahan di wajah Arden, ia mengumpat di
dalam hatinya. Arden, ehm... Arden, aku tidak bermak
sud melecehkan dirimu. Aku tidak mengharapkan im-
balan apa-apa. Maksudku...
Aku tahu maksudmu, potong Arden, sambil ter
senyum lagi. Dan aku tidak tersinggung. Sungguh.
Drew menyipitkan matanya saat memperhati-
kan bentuk mulut Arden. Meskipun itu patut diper-
timbangkan, bukan? Soal mencium, maksudku.
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
Masa? sahut Arden pendek.
Arden telah menghabiskan sepanjang pagi un-
tuk memutuskan apa yang akan ia pakai. Kini ia me-
rasa kurang enak karena ulahnya yang begitu nekat.
Berbulan-bulan setelah Joey meninggal, ia telah mem-
biarkan dirinya tenggelam di dalam kesedihannya. Se-
belum memulai misinya ini, ia rajin sekali berolahra-
ga, mulai makan dengan benar, memperhatikan pera-
watan kuku dan kulit wajahnya, memotong rambut
dan membeli pakaian baru yang sesuai dengan angga-
rannya yang terbatas. Hasilnya betul-betul menakjub-
kan. Begitu terkekangnyakah ia ketika masih bersama
Ron? Penampilannya menjadi jauh lebih baik daripa-
da sebelumnya. Tidak terkecuali hari ini.
Strapless hitamnya menempel di tubuhnya, me-
ngikuti lekuk tubuhnya dengan indah. Rok putihnya
berpotongan modis dengan kancing-kancing di sisi
kirinya. Ia telah membiarkannya terbuka mulai dari
batas tengah pahanya. Kakinya tampak kecokelatan
dan mulus di balik bahannya yang putih. Sepatu san-
dalnya yang bertumit rendah terbuat dari kulit ber-
warna hitam dengan tali-tali yang melilit di pergelang-
an kakinya. Satu-satunya perhiasan yang dikenakan-
nya adalah sebuah gelang putih dan sepasang anting-
anting berbentuk cincin yang besar di telinganya.
Sewaktu ia berdiri di depan cermin di kamar-
nya, ia menilai penampilannya keren. Keren dan mo-
dis. Kenapa sekarang ia merasa bahwa penampilan-
http://jendela-fantasi.blogspot.com/
nya terlalu seksi?
Karena cara Drew menatap dirinya. Ia merasa
bahwa laki-laki itu tahu reaksi tubuhnya saat itu.
Sebelumnya ia tidak pernah menilai dirinya sensual.
Namun kini di bawah tatapan laki-laki itu seluruh
keberadaannya seakan menggelenyar.
Mungkin sebaiknya kita mulai dengan makan
siang lebih dahulu, usul Drew kemudian.
Oke.

You might also like