Professional Documents
Culture Documents
PROGRAM DIPLOMA IV
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA
24
TIM PENYUSUN BUKU PEDOMAN LAPORAN SKRIPSI
a. Bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious
b. Menjunjungtinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral, dan etika
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan kemajuan peradapan berdasarkan Pancasila
d. Berperan sebagai warganegara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme
serta rasa tanggung jawab pada Negara dan bangsa
e. Menghargai keaneka ragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta
pendapat/temuan orang lain
f. Bekerjasama dan memiliki kepekaan social serta kepedulian terhadap masyarakat dan
lingkungan
g. Taat hokum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik
i. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri.
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dankewirausahaan
KATA PENGANTAR
Laporan Skripsi merupakan bentuk karya ilmiah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa
program D IV Politeknik Negeri Malang diakhir masa studi atau pada Semester VII.
Penulisan Laporan Skripsi sangat penting bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang
telah di peroleh semasa kuliah. Oleh karena itu,
penulisan buku pedoman Laporan Skripsi dimaksudkan untuk memberikan arahan bagi
mahasiswa dan juga para pembimbing dalam membuat proposal dan laporan, aktivitas
bimbingan dengan benar dan seragam. Buku ini diharapkan dapat memberikan petunjuk
secara umum, sehingga pola pikir dalam melaksanakan rangkaian kegiatan Laporan
Skripsi dapat lebih terarah agar seragam dan dapat selesai tepat waktu sesuai dengan
jadwal akademik yang telah ditetapkan.
Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan terdapat perbedaan di beberapa
pembimbing dalam memberikan arahan dan nilai, untuk itu dalam penentuan format dan
sistem penilaian dibuat sama, karena terdapat penekanan pemahaman tersendiri dalam
bidang keilmuanya. Buku panduan Laporan Skripsi akan direvisi secara berkala sesuai
dengan kurikulum yang berlaku dan kondisi keilmuan serta perkembangan Industri.
Penyusunan buku panduan ini membutuhkan waktu dan pemikiran, oleh karena itu kritik
dan saran dari berbagai pihak akan sangat bermanfaat guna penyempurnaan dimasa
mendatang. Apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah turut dalam penyusunan dan penyempurnaan buku ini. Semoga buku ini
dapat bermanfaat.
Tim Penyusun
PENDAHULUAN
Laporan Skripsi merupakan bagian mata kuliah wajib dari akademik yang harus
ditempuh oleh mahasiswa program studi diploma IV Teknik Elektronika sebelum
menyelesaikan studinya di Politeknik Negeri Malang. Laporan Skripsi ini
bertujuan untuk Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengamati kejadian /
permasalahan / metode baru diluar dunia perkuliahan dan mencari pernyelesaian
permasalahan melalui metode berdasarkan teori yang telah diperoleh selama
kuliah atau kajian pustaka dan boleh dikerjakan secara kelompok untuk sistem
yang komplek ( satu kelompok bisa 2 Mahasiswa atau lebih dengan judul yang
berbeda topik penelitianya).
Pengerjaan Laporan Skripsi selama berjalan harus melalui proses bimbingan oleh
pembimbing dengan periode bimbingan yang telah ditentukan. Untuk dapat maju
ujian Laporan Skripsi harus sudah mendapatkan persetujuan dari kedua
pembimbing (form persetujuan maju ujian). Penyempurnaan penulisan Laporan
Skripsi Contoh penulisan Laporan Skripsi ( sesuai dengan format panduan
penulisan Laporan Skripsi ) dan revisi alat bisa dilakukan setelah mahasiswa
selesai melakukan Ujian Laporan Skripsi sampai dengan batas waktu yang sudah
ditentukan.
Pada saat ujian Laporan Skripsi setiap mahasiswa akan dibimbing oleh satu orang
dosen pembimbing dan dua dosen penguji yang penentuannya dilakukan oleh
panitia dan disetujui oleh ketua majelis Laporan Skripsi.
DAFTAR ISI
BAB I
PETUNJUK PELAKSANAAN LAPORAN SKRIPSI
Proses Bimbingan LS
a. Mahasiswa yang telah memperoleh Surat Pernyataan Pembimbing
segera melakukan bimbingan secara rutin dengan mengisi lembar
asistensi dan ditanda-tangani oleh pembimbing yang bersangkutan.
b. Waktu dan tempat bimbingan dapat ditentukan oleh masing-
masingpembimbing.
c. Mahasiswa tidak diperbolehkan mengganti pembimbing setelah proses
bimbingan berjalan.
d. Dalam hal pembimbing berhalangan maka Majelis dan panitia LS
berkordinasi untuk menunjuk pembimbing pengganti.
f. Apabila terjadi perubahan Judul LS, mahasiswa harus membuat surat
pernyataan tertulis yang disetujui oleh pembimbing untuk diserahkan ke
KPS atau panitia LS.
g. Naskah yang dapat diterima untuk mengikuti Sidang Laporan Skripsi
minimal telah melakukan 12 kali proses bimbingan, memenuhi
kelengkapan penulisan LS dan telah mendapat persetujuan dari
pembimbing untuk disidangkan.
Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada pembuatan robot beroda, navigasi robot merupakan suatu hal yang
sangat penting di dalam proses pergerakan robot. Karena hal ini menyangkut
bagaimana robot dapat bergerak sesuai dengan yang diharapkan pada lingkup
kerjanya. Dalam Hal ini arena navigasi robot berdasarkan arena Kontes Robot
Pemadam Api Indonesia (KRPAI) divisi beroda tahun 2015.
Pada robot beroda yang bergerak secara otomatis, Robot diharuskan dapat
bernavigasi menelusuri dinding. Hal ini merupakan ketentuan dari sistem pada
lomba robot ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat judul
IMPLEMENTASI KONTROL PID PADA MOTOR DC SEBAGAI
PENGGERAK ROBOT BERODA 4WD OMNI WHEELS DENGAN
METODE WALL FOLLOWING.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana mengatur kadar keasaman (pH) pada larutan hidroponik?
2. Bagaimana membuat alat pengatur kadar keasaman (pH) pada vertikal
hidroponik?
1.3 Batasan Masalah
1. Miniatur wadah air terbuat dari bahan plastik
2. Model tanaman yang akan digunakan yaitu sistem NFT (Nutrient Film
Technique).
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan Laporan Skripsi ini sebagai berikut:
1. Dapat mengatur kadar keasaman (pH) pada larutan hidroponik.
1.5 Luaran Laporan Skripsi
Luaran Laporan Skripsi ini menghasilkan luaran sebagai berikut:
1. Alat pengatur kadar kesaman (pH) pada vertikal hidroponik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam perancangan robot ini, robot dapat melakukan tugasnya secara otomatis,
bereksplorasi pada area labirin dengan pembacaan dinding menggunakan
sensor ultrasonic. Setpoint sistem berupa masukan jarak robot terhadap
dinding. Jarak tersebut terlebih dahuludibandingkan dengan jarak robot saat
awal dijalankan.hasil pembacaan sensor ultrasonik, perbandingan
tersebutakan menghasilkan nilai error. Nilai error digunakan untuk
menentukan jenis gerakan ataupun manufer yang harus dilakukan robot.
Penentuan ini berdasarkan apakah nilai error tersebut bernilai positif, negatif
atau nol. Misalkan saatrobot melakukan navigasi mengikuti dinding kanan
apabila nilai error sama dengan nol maka gerakan yangharus dilakukan
adalah maju, namun apabila jarak robot saat ini lebih besar dari nilai
setpoint (positif error) maka gerakan yang harus dilakukan adalah belok
kanan dan begitu pula sebaliknya apabila jarak robot saat ini kurang dari
nilai setpoint (negatif error) maka gerakan yang harus dilakukan adalah
berbelok kiri.
Di dalam pengolahan datanya, robot ini menggunakan mikrokontroller
ATmega 16. Setelah mendapatkan hasil pembacaan jarak, mikrokontroller
mengirim data lewat pengkondisi sinyal untuk menggerakkan aktuator berupa
motor DC. Manufer dari pergerakannya ditentukan oleh hasil pembacaan sensor
ultrasonic itu sendiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Perencanaan Alat
Perancangan sistem ini meliputi dari perancangan hardware serta
perancangan software dan diagram blok perencanaan alat, serta prinsip kerja
alat. Di dalam diagram blok akan menjelaskan bagian - bagian dari input,
kontroller, maupun output dalam proses pengaturan pwm serta menjelaskan
prinsip kerja dari keseluruhan robot.
utama.
viii
N
Nama Komponen Satuan Harga Satuan Harga
no.
1 Minimum Sistem
Rp 100.000,- Rp 100.000,-
.1 ATMega16 1 Buah
Rp 850.000,- Rp 850.000,-
2. Motor DC 1 Buah
Rp 125.000,- Rp 125.000,-
3. LCD 20x4 1 Buah
Rp 30.000,- Rp 30.000,-
4. Keypad 4x4 1Buah
Rp 5000,- Rp 15.000,-
5. Kabel Pelangi 1Meter
Rp 1.795.000.-
Jumlah
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 2004. Pembelajara Perancangan Sistem Kontrol PID dengan Software
MATLAB. Jurnal Teknik Elektro Universitas Yogyakarta.
Arief, Ulfah Mediaty, 2011. Pengujian Sensor Ultrasonik PING untuk Pengukuran Level
Ketinggiandan Volume Air.
Asrofi, Anan , 2014.NAVIGASI ROBOT MOBIL 3WD OMNI-WHEELED
MENGGUNAKAN ARM PROCESSOR. Skripsi Teknik Elektro Politeknik
Negeri Malang.
Asrofi, Nurchrowi, 2010. ROBOT PENYEDOT DEBU BERBASIS
MIKROKONTROLER AT89S52. Skripsi Teknik Informatika Universitas
Pembangunan Nasional VETERAN.
Buku Panduan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2015. Direktorat
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta.
2015................................................
BAB III
TATA CARA PENYUSUNAN DAN PENULISAN LS
SKRIPSI
Digunakan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Skripsi Diploma IV
Warna Sampul
Kuning Gading
Oleh :
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
MOHAMMAD HABIB AYDAN
NIM 1141170012
NIP 197711202005011002
NIP 196001011985031012
NIP 197307132002122002
NIP 195606281985031001
Mengetahui, Menyetujui,
ABSTRAK
Mohammad Habib Aydan. 2015. Implementasi Kontrol PID pada Motor DC Sebagai
Penggerak Robot Beroda 4WD Omni wheels dengan Metode Wall Following. Skripsi,
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri malang.
Pembimbing(I) Ir. Totok Winarno, MT. Pembimbing(II) Sungkono, ST., MT
Pada umumnya robot beroda wall following yang digunakan dalam Kontes Robot
Pemadam Api Indonesia ini menggunakan dua buah roda penggerak utama. Manuver
yang dilakukan pada robot bergantung pada jumlah roda dan sistem mekanik dari roda
robot. Kekurangan dari desain dua roda ini terletak pada keterbatasannya dalam
bermanuver. Oleh karena itu didesainlah robot beroda untuk wall following dengan
menggunakan roda 4 WD omni wheels. Kelebihannya adalah memungkinkan roda
maupun robot untuk bisa bergerak dengan bebas ke berbagai arah seperti : maju, mundur,
geser kanan, geser kiri, serong kanan, serong kiri dan seterusnya. Arah gerak robot
tergantung dari kombinasi pengaturan gerak pada setiap motor.
Pada hasil percobaan dapat dianalisa bahwa kecepatan putaran motor dan nilai
konstanta pada PID sangat berpengaruh terhadap maneuver robot dan pada hasil
pengujian robot. Penggunaan PID menjadikan sistem maneuver robot menjai lebih stabil.
Robot ini dapat bergerak mengikuti dinding serta dapat bermanuver ke segala arah : maju,
mundur, geser kanan, geser kiri, serong kanan depan, serong kiri depan, serong kanan
beelakang, serong kiri belakang dan berputar. Dengan Metode trial and error diperoleh
nilai konstanta PID yang paling baik dari hasil percobaan sejauh ini yaitu : Kp = 12, Kd =
140, Ki = 3 dengan respon yang cukup stabil dengan osilasi simpangan sebesar 2.4 cm
dari setpoint.
Kata Kunci robot wall following, omni wheels, PID.
ABSTRACT
Mohammad Habib Aydan. 2015. Implementasi Kontrol PID pada Motor DC Sebagai
Penggerak Robot Beroda 4WD Omni wheels dengan Metode Wall Following. Skripsi,
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri malang.
The wall folloing robots that used in Fire Fighting Robot contest of Indonesia
generally using prime two wheels. amount of the wheels and mechanics system of wheels
robot will determaining how the robot to be manuveuring. deficiency of two wheels
design is less manuveuring than four wheels. Therefore to be created wheeled robot for
wall following using 4WD omni wheels. The advantages of it is moving robot can going
to everywhere like example : forward, backward, slide right, slide left, right oblique, left
oblique and etc. moving direction of the robot determaining with combination of motors
setting.
At the result of the experiment, can be analyzed that rotation speed of motor and PID
constant value are very affected to the robot maneuver and result of the robot test. The
use of PID can make robot maneuver system be more stable. This robot can move by
following the wall and also can maneuvered in all direction: forward, backward, slide left,
slide right, right oblique forward, left oblique forward, right oblique backward, left
oblique backward, and rotating. With trial and error method, gained the best constant
value PID of the experimental result so far that is: Kp = 12, Kd = 140, Ki = 3 with the
stable response and oscillation deviation of 2.4 cm from the setpoint.
Key Words - Wall Following Robot, Omni Wheels, PID
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis yang berjudul Implementasi Kontrol PID pada Motor DC Sebagai
Penggerak Robot Beroda 4WD Omni wheels dengan Metode Wall Following ini
dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains Terapan, Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Elektronika,
Politeknik Negeri Malang.
1) Ibu dan Ayah saya yang selalu mendoakan dan memotivasi saya.
2) Ir. Tundung Subali Patma selaku Direktur Politeknik Negeri Malang
3) Bapak Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT selaku Ketua Jurusan Teknik
Elektro Politeknik Negeri Malang
4) Bapak Totok Winarno, Ir., MT selaku KPS D IV Teknik Elektronika
Politeknik Negeri Malang serta selaku dosen pembimbing I
5) Bapak Sungkono, ST., MT. selaku dosen pembimbing II
6) Teman-teman seperjuangan dan TIM Robot Polinema 2015 yang telah
membantu setiap hari selama pembuatan alat.
7) Seluruh dosen dan staff program studi Teknik Elektronika Politeknik
Negeri Malang.
Meskipun dalam proses penulisan Penelitian ini dimungkinkan bantuan
dan kerjasama dari berbagai pihak, namun setiap kesalahan yang terdapat
didalamnya merupakan kelalaian dan tanggng jawab penulis. Penulis menyakini
bahwa penyusunan Penelitian ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi
positif dalam pengembangan pendidikan
Malang, 24 Agustus 2016
Penulis
Contoh Penulisan LS: Daftar isi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK...............................................................................................................i
ABSTRACT............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................viii
DAFTAR TABEL..................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN
2.2 Omniwheels.................................................................................... 9
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ....................................................................................66
5.2 Saran ..............................................................................................66
DAFTAR TABEL
1
2
BAB. 1
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
24
2
2.1 Mikrokontroller
Saat ini jenis mikrokontroller yang paling banyak digunakan adalah AVR karena
harganya yang murah dan opensource. Mikrokontroller AVR ini adalah buatan
dari Atmel yang memiliki 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel
dengan mode compare, interupsi internal maupun eksternal, serial UART,
WatchdogTimer, dan mode power saving serta masih banyak lagi. Mikrokontroller
2
Sumber:http://www.robot-electronics.co.uk/htm/srf08tech.shtml
......................................................
Set point merupakan keadaan tertentu yang ingin dicapai. Sensor berfungsi
satuan yang sama seperti satuan set point. Keluaran sensor merupakan sinyal
umpan balik (feedback) yang akan dikurangkan dengan set point menghasilkan
sinyal error. Jika satuan dari keluaran sudah sama dengan set point maka blok
sensor dapat dihilangkan sehingga sinyal umpan balik (feedback) adalah keluaran
plant. Sinyal error diproses oleh kontroler lalu menghasilkan sinyal kontrol yang
diumpankan ke plant, dengan tujuan agar keluaran dari plant sama dengan set
2
point, yang berarti sinyal error bernilai (atau mendekati) nol. Dalam metode
memperkuat...............................
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT
alat. Di dalam diagram blok akan menjelaskan bagian - bagian dari input,
kontroller, maupun output dalam proses pengaturan pwm serta menjelaskan
prinsip kerja dari keseluruhan robot.
3.1.1 Kerangka Konsep Pelaksanaan Skripsi
Dalam skripsi ini ada beberapa kerangka konsep yang akan dilakukan
untuk melakukan pelaksanaan skripsi. Kerangka konsep tersebut antara lain
adalah sebagai berikut:
Gam
6) Motor sebagai aktuator pada robot. Agar robot dapat bergerak perlu
adanya aktuator, yaitu berupa motor dc.
8) Mikrokontroller Atmega128
Pada desain robot beroda ini terdapat beberapa bagian pada desain
mekaniknya.
48
2
0 0 Diam
1 1 Diam
Dari data pada table kebenaran diatas, dapat analisa bahwa salah satu
kaki basis transistor harus berlogika 1 atau 0 agar dapat memutarkan motor,
karena transistor NPN pada rangkaian ini berfungsi sebagai saklar, dan jika
kaki basis transistor diberikan logika 1 maka arus dari basis akan mengalir ke
emitor sehingga transistor mengalami kondisi saturasi atau ON . Putaran arah
motor ditentukan oleh pin basis transistor 1 dan transistor 2. Secara
keselurahan, rangkaian driver motor DC siap untuk digunakan
Namun pada fungsinya di robot ini, pin input diver ini proses
kendalinya menggunakan 1 buah logic dan 1 buah PWM. Fungsinya dari
PWM agar kecepatan pada motor ini dapat bervariasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan :
1. Sistem driver motor H-Bridge dinilai lebih efektif untuk mengontrol motor pada robot ini
dikarenakan memiliki operasi 4 quadran, yaitu forward, reverse, motoring dan breaking.
2. Penerapan PID trial and error dirasa cukup efektif pada sistem robot beroda 4 WD
dengan metode wall following ini dengan hasil yang cukup stabil pada nilai tunning
parameter P = 12, D = 140 dan I = 3 dengan besar eror rata-rata simpangan terhadap set
point sebesar 3cm dengan waktu 06.55 detik dalam jarak tempuh 150cm dengan
kecepatan 141 cm/.menit
3. Penggunaan roda omni ini dirasa cukup efektif pada sistem ini, karena kebebasan gerak
rodanya mampu mempercepat haluan untuk bermanuver terhadap dinding. Dengan
kecepatan 141 rpm robot dapat mencapai dengan stabil dalam waktu 4.05 detik.
5.2 Saran
Beberapa saran yang penulis sampaikan karena modul mikrokontroler AVR ini
masih memiliki beberapa kelemahan :
1. Motor yang digunakkan sebaiknya menggunakan motor yang mempunyai torsi cukup
besar sesuai dengan berat robot.
2. Perlunya uji coba lagi untuk metode PID yang lebih baik lagi.
3. Penggunan rotary encoder dirasa perlu ditambahkan agar parameter perhitungan maneuver
robot bisa lebih mendetail dan lebih baik.
4. Algoritma program sebaiknya menggunakan algoritma yang bersifat adaptif dan
intelektual, sehingga robot dapat bernavigasi lebih cerdas.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad, 2004. Pembelajara Perancangan Sistem Kontrol PID dengan Software
MATLAB. Jurnal Teknik Elektro Universitas Yogyakarta.
Arief, Ulfah Mediaty, 2011. Pengujian Sensor Ultrasonik PING untuk Pengukuran Level
Ketinggiandan Volume Air.
Asrofi, Anan , 2014.NAVIGASI ROBOT MOBIL 3WD OMNI-WHEELED MENGGUNAKAN
ARM PROCESSOR. Skripsi Teknik Elektro Politeknik Negeri Malang.
Asrofi, Nurchrowi, 2010. ROBOT PENYEDOT DEBU BERBASIS
MIKROKONTROLER AT89S52. Skripsi Teknik Informatika Universitas
Pembangunan Nasional VETERAN.
Buku Panduan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2015. Direktorat Penelitian
dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta. 2015
Dairobi, Moh. Irham, 2014. Robot Penjejak Garis Mechanum Wheels Berbasis PID. Skripsi
Prodi T Elektronika Politeknik Negeri Malang.
Margana, 2012. Aplikasi Motor DC 1000 W 48V Penggerak Mobil Listrik Ramah
Lingkungan.Jurnal T Mesin Polines
BAB IV
TATA TULIS
Lebih baik menggunakan banyak tabel yang sederhana daripa sedikit tabel yang isinya terlalu
banyak dan kompleks. Penyajian tabel dalam karya ilmiah/LS, ada tata caranya tersendiri,
yaitu:
a. Semua tabel diberi nomor urut dengan angka Arab, seperti: 1, 2, 3 atau penomoran
dengan penunjuk bab, seperti 4.1, yang artinya tabel tersebut terdapat pada bab IV dan
muncul pertama pada bab tersebut. Jadi, untuk setiap bab, nomor urut tabel dimulai
dari nomor 1.
b. Judul tabel ditempatkan di atas tabel dengan huruf kapital pada setiap awal kata.
Penyajian Gambar, Istilah gambar mengacu pada grafik, diagram, bagan, foto, peta,
chart, denah, dan gambar lainnya. Melalui gambar, dapat disajikan data secara visual yang
dapat dengan mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca. Penyajian gambar dalam
LA/skripsi hendaknya mengikuti beberapa pedoman sebagai berikut:
a. Semua gambar dinomori dengan angka Arab seperti pada tabel
b. Judul gambar ditulis di bawah gambar, tidak di atasnya. Cara penulisan judul
gambar sama dengan judul tabel.
c. Gambar hendaknya yang sederhana sehingga dapat menyampaikan ide dengan jelas
dan mudah dipahami meskipun tanpa penjelasan secara tekstual.
d. Gambar hendaknya digunakan secara hemat karena teks yang terlalu banyak disertai
gambar dapat mengurangi nilai penyajian data.
e. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditematkan pada
halaman tersendiri
f. Penunjukan gambar dalam teks harus menyebutkan nomornya, tidak menggunakan
kata-kata gambar di bawah ini atau gambar di atas. Misalnya: Berdasarkan
gambar
4.1 dapat dinyatakan bahwa ....
Contoh:
spasi.
2. Rumus diketik dengan jarak spasi sesuai dengan kebutuhan.
3.3.3 Batas tepi
1. Tepi atas dan tepi kiri: 4 cm
2. Tepi bawah dan tepi kanan: 3 cm
3.3.4 Pengisian ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah sedapat mungkin diisi penuh. Pengetikan
dimulai dari
batas tepi kiri kecuali alinea baru, persamaan, daftar, gambar, judul, atau hal-hal yang khusus.
B.5. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan ke-6 dari batas tepi kiri ketikan.
B.6. Bilangan dan satuan
1. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.
2. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik.
3. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misal 10 kg, 70
cm, 34 s, dan yang lain.
B.7. Judul Bab, Sub Bab, dan Sub Sub Bab
1. Judul Bab ditulis seluruhnya dengan huruf besar, diketik tebal dengan ukuran 14pt, dan
diatur supaya simetris, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
2. Judul Sub Bab dicetak tebal tanpa diakhiri dengan titik. Semua kata diawali dengan huruf
besar, kecuali kata penghubung dan kata depan. Kalimat pertama sesudah judul sub bab
dimulai dengan alinea baru. Judul sub bab bila lebih dari satu baris maka ditulis satu spasi.
3. Judul Sub Sub Bab diketik mulai dari batas tepi kiri dan dicetak tebal, hanya kata pertama
diawali huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah judul sub sub bab
dimulai dengan alinea baru.
B.8. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, dapat digunakan urutan
dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
B.9. Letak simetris
Gambar, tabel dan judul gambar/tabel diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan
3.5 Lampiran