Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan komponen utama dari seluruh cairan yang berada dalam
tubuh. Tubuh terdiri atas 60 % air, sementara 40 % sisanya merupakan zat padat
tergantung dari usia, jenis kelamin, dan banyak atau sedikitnya lemak tubuh.1
tidak terpisahkan. Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh sudah diatur
wanita lebih rendah dibandingkan pria karena wanita memiliki lebih banyak
lemak dibanding pria, dan lemak mengandung sedikit air. Sementara neonatus
atau bayi sangat rentan terhadap kehilangan air karena memiliki kandungan air
Dalam keadaan normal, air dan elektrolit masuk melalui saluran cerna,
melaui proses penyerapan air dan elektrolit tersebut, masuk ke dalam sirkulasi,
pengolahan, air dan elemen yang terlarut sebagai hasil olahan, kembali masuk
terkait.1,3
1
Ginjal, yang merupakan salah satu organ penting dalam sistem irigasi
di dalam tubuh, diandaikan sebagai sebuah pintu air yang berfungsi menahan
dalam jumlah yang banyak apabila terdapat kelebihan air di dalam tubuh.
Terapi cairan dan elektrolit adalah salah satu terapi yang sangat
resusitasi, langkah D (drug and fluid treatment) dalam bantuan hidup lanjut,
langkah yang lainnya. Tindakan ini seringkali merupakan langkah life saving
pada pasien yang menderita kehilangan cairan yang banyak seperti dehidrasi
tindakan transfusi bisa dilakukan pada periode prabedah, pada saat pembedahan
dan pasca bedah. Sedangkan pada kasus non bedah, bisa dilakukan setiap saat
tergantung indikasi.1
sangat bergantung dari: jenis kelamin, usia, status fisik, dan aktivitas seseorang.
Tujuan pokok transfusi darah pada pasien yang menderita anemia adalah: untuk
2
meningkatkan kemampuan darah, sehingga perfusi dan oksigenasi jaringan
dapat dipertahankan.1,4,5
defisit komponen darah yang diderita pasien juga diberikan transfusi misalnya:
minor sebaiknya dipasang infus dan terapi cairan intravena.. Beberapa pasien