Professional Documents
Culture Documents
ANALISIS KASUS
25 tahun dengan diagnose open fractur tibia fibula sinistra diklasifikasikan menjadi
ASA III, yaitu pasien dengan penyakit sistemik berat, yang membatasi aktivitas
dengan teori tanpa faktor resiko untuk penurunan pengosongan lambung dan resiko
aspirasi. 4
anestesi. Regional anestesi dilakukan agar pasien sadar, nyaman, dan tidak merasa
nyeri saat pembedahan berlangsung. Teknik epidural anestesi adalah suatu teknik
neuroaksial dengan kegunaan yang lebih luas daripada spinal anestesi. Blokade
epidural dapat dilakukan didaerah lumbal, torakal, atau servikal. Epidural sakral
Dapat digunakan sebagai suntikan dosis tunggal atau dengan pemasangan kateter
sehingga dapat dilakukan pemberian bolus intermiten atau infus kontinyu. 1,2
Pada epidural anestesi mempunyai keuntungan dan kerugian. Pada kasus ini
9
secara drastis, dilakukan pada operasi yang lebih lama dibandingkan dengan spinal
selektif yang ditemukan secara perifer pada terminal saraf vagal dan secara sentral
dalam zona pemicu kemoreseptor dari area postrema yang merupakan pusat
merupakan golongan benzodiazepine yang larut air, onset kerjanya 30-60 detik
apakah digunakan sebagai obat anestesi primer, untuk suplemen anestesi umum,
atau untuk analgesia. Obat anestesi lokal yang berefek singkat sampai sedang
10
banyak digunakan dalam praktik anestesiologi. Mempunyai potensi 1000x lebih
kuat dibandingkan dengan petidin dan 50-100x lebih kuat dari morfin. Seperti
halnya preparat opioid lainnya selain efek analgetik, fentanil juga memiliki efek
menyebabkan lebih rendahnya total dosis obat anestesi lokal yang digunakan, maka
inkremental.3,4
Tidak seperti anestesi spinal, yang tujuan akhirnya yaitu masuknya jarum
keberhasilan yang tinggi, epidural anestesia tergantung pada deteksi yang bersifat
subjektif terhadap adanya loss of resistance atau hanging drop. Juga, lebih besarnya
variabel anatomis pada ruangan epidural dan penyebaran obat anestesi lokal kurang
epidural, waktu untuk mendapatkan efek blokade juga sudah cukup, kadang-kadang
epidural blok tidak berhasil. Blok unilateral dapat terjadi bila obat dimasukkan
melalui kateter yang keluar dari ruang epidural atau ke lateral. Kemungkinan
kejadian ini meningkat bila ujung kateter yang masuk ruang epidural terlalu
panjang. Bila terjadi blokade unilateral dapat diatasi dengan menarik kateter 1-2 cm
11
dan didorong lagi dengan posisi pasien diputar dengan daerah yang tidak terblok
dan saturasi oksigen setiap 5 menit secara efisien dan terus-menerus, dan pemberian
berikut:
4 cc/kgBB/jam x 10 kg pertama
2 cc/kgBB/jam x 10 kg kedua
1 cc/kgBB/jam x sisanya
sebagai berikut:
12
Pemberian cairan operasi jam pertama:
(recovery room), dimana dilakukan pemantauan tanda vital meliputi nadi, respirasi
dan saturasi oksigen serta menghitung skor bromage. Pada pasien ini didapatkan
skor total: 2, yaitu tidak dapat mengangkat tungkai bawah tetapi masih dapat
menekuk lutut yang berarti pasien boleh kembali ke ruang rawat inap.
13