Professional Documents
Culture Documents
Strategi korporasi (corporate strategy) adalah strategi yang berkaitan dengan pilihan arah
perusahaan secara keseluruhan, serta pengelolaan portofolio bisnis dan produk.
1. Strategi direksional
Startegi ini merupakan orientasi menyeluruh perusahaan terhadap pertumbuhan (growth),
stabilitas (stability), atau pengurangan (rethenchment). Ketiga orientasi tersebut biasanya
dikenal dengan pengertian grand strategy.
a. Strategi pertumbuhan (contoh: merger dan akuisisi)
Dua strategi pertumbuhan mendasar yaitu :
1. Strategi Konsentrasi (Concentration Strategy)
Pertumbuhan Vertikal (Vertical Growth
Pertumbuhan ini dapat dicapai baik secara internal dengan cara memperluas
operasi yang ada, atau secara eksternal melalui akuisisi. (contoh: Indomie)
Pertumbuhan Horizontal (Horizontal Growth)
Pertumbuhan horizontal dapat dicapai dengan cara memperluas operasi
perusahaan ke lokasi geografis lainnya dan/atau meningkatkan jangkauan
produk dan jasa yang ditawarkan pada pasar saat ini. (contoh: brownies
Amanda)
c. Strategi pengurangan
Strategi ini digunakan perusahaan ketika perusahan memiliki posisi kompetisi yang lemah
pada beberapa atau semua lini produknya, keadaan yang demikian yang mengakibatkan
performa yang rendah, turunnya penjualan, dan hilangnya laba.
1. Strategi Putar Haluan (Turnaround Strategy)
Strategi putar haluan menekankan perbaikan efisiensi operasional dan sangat tepat
digunakan ketika masalah yang dihadapi perusahaan sudah menjalar, tetapi belum
kritis. (contoh: melakukan konsolidasi)
2. Strategi Perusahaan Tawanan (Captive Company Strategy)
Strategi perusahaan tawanan, membuat perusahaan dapat mengurangi ruang lingkup
aktivitas fungsionalnya, seperti pemasaran, sehingga dapat mengurangi biaya secara
signifikan. (contoh: Simpson Industries, perusahaan pemasok suku cadang mobil dari
Birmingham-Michigan, mengizinkan sebuah tim khusus dari General Motors (GM)
mengawasi fasilitas produksi dan pembukuan serta mewawancarai karyawannya demi
kontrak jangka panjang )
3. Strategi Menjual/Divestasi (Sell-Out/Divestment Strategy)
Strategi menjual dapat dipahami jika manajemen masih dapat memperoleh harga yang
baik bagi para pemegang sahamnya dan karyawan dapat bertahan pada pekerjaannya,
dengan cara menjual seluruh perusahaan kepada perusahaan lain. (contoh: Ford
melakukan strategi divestasi dengan menjual unit bisnis Jaguar dan Land Rover kepada
Tata Motors pada tahun 2008 untuk membantu meningkatkan laba perusahaan pada
tahun 2009)
4. Strategi Kepailitan/Likuidasi (Bankruptcy/Liquidation Strategy)
Strategi kepailitan meliputi penyerahan manajemen perusahaan kepada pengadilan
sebagai usaha untuk menyelesaikan kewajiban perusahaan. (contoh: Perusahaan Riau
Airlines pada tahun 2008, yang sempat mengalami kesulitan financial yang
menyebabkan terhentinya kegiatan operasional perusahaan untuk sementara)
2. Analisis portofolio
Analisis ini merupakan salah satu alat bantu untuk mengembangkan strategi korporasi
pada perusahaan dengan multi bisnis. Dalam analisis ini, manajemen puncak memandang
lini produk dan unit bisnisnya sebagai serangkaian investasi yang diharapkan akan
memberikan keuntungan.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis portofolio adalah:
a. Matriks BCG (Boston Consulting Group Matrix) menunjukkan hubungan antara
tingkat pertumbuhan industri (growth rate of industry) di mana perusahaan bersaing,
dengan pangsa pasar relatifnya (relative market share).
b. Matriks GE. Matriks ini terdiri atas sembilan sel yang ditetapkan berdasarkan daya
tarik industri jangka panjang (long-term industry attractiveness) dan posisi kekuatan
bisnis dalam persaingan.
c. Matriks Internal Eksternal (Matriks IE)
Matriks internal eksternal dikembangkan dari model matriks GE namun menggunakan
parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan
penggunaan matriks IE ini adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat
korporasi yang lebih detail.
3. Parenting strategy
Strategi parenting merupakan strategi yang memandang perusahaan sebagai sumber daya
dan kapabilitas yang dapat digunakan untuk membangun nilai bagi unit bisnis sekaligus
menghasilkan sinergi di antara berbagai unit bisnis tersebut. Strategi ini focus pada
kompetensi inti (core competencies) perusahaan induk (parent corporation) dan pada nilai
yang diciptakan dari hubungan antara induk dan unit-unit bisnisnya.
Contoh strategi korporasi:
Strategi unit bisnis merupakan suatu strategi bagaimana suatu/masing-masing unit bisnis yang
dimiliki korporasi tumbuh dan berkembang. Untuk itu ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan
manajemen pada tingkat unit bisnis yaitu:
1. Competitive (bersaing)
Dari ketiga pilihan tersebut, strategi yang paling banyak dan popular digunakan adalah strategi
bersaing. Salah satu konsep strategi pesaingan yang sangat popular adalah konsep yang
dikemukakan oleh salah seorang pakar ekonomi mikro persaingan Michael E. Porter adalah
konsep Strategi Generik. Strategi Generik Michael E. Porter meliputi:
Untuk menjalankan strategi kepemimpinan biaya secara berhasil, sebuah perusahaan harus
memastikan bahwa total biaya diseluruh rantai nilainya lebih rendah dari total biaya pesaing.
Terdapat dua cara untuk mencapai hal tersebut, antara lain:
a. Menjalankan aktivitas-aktivitas rantai nilai secara lebih efektif daripada pesaing dan
mengontrol berbagai faktor yang mungkin mendongkrak biaya aktivitas rantai nilai.
b. Memperbarui keseluruhan rantai nilai perusahaan untuk mengeliminasi atau memangkas
aktivitas-aktivitas yang menambah biaya.
Strategi kepemimpinan biaya rendah atau nilai terbaik akan sangat efektif dalam kondisi
kondisi berikut:
Google menggunakan sistem informasi untuk membedakan produk, dan mengadakan produk dan
jasa baru. Google mempunyai misi untuk memberikan pengalaman pencarian di Internet yang
terbaik dengan mewujudkan informasi dunia yang mudah diakses dan bermanfaat. Google,
pembuat mesin pencarian terbesar di dunia, menawarkan kecepatan, kemudahan pencarian
informasi di internet. Dengan mengakses lebih dari 1.3 milyar halaman web, Google
mengantarkan hasil yang relevan dengan semua pemakai di seluruh dunia kurang dari setengah
detik. Sampai hari ini, Google telah merespon lebih dari 100 juta permintaan pencarian dalam
sehari. Teknologi pencarian Google yang inovatif dan tata muka pemakainya yang elegan
menempatkan Google pada posisi yang jauh berbeda dari mesin pencarian generasi pertama yang
tersedia saat ini. Dibandingkan dengan hanya menggunakan teknologi kata kunci atau metasearch,
Google memakai teknologi terbaru PageRank yang sedang dipatenkan, teknologi ini menjamin
informasi-informasi yang terpenting akan ditampilkan dahulu. PageRank menampilkan
pengukuran yang objektif mengenai tingkatan halaman web dan diukur dengan cara
menyelesaikan sebuah persamaan dengan 500 juta variabel dengan lebih dari 2 milyar kondisi.
PageRank menggunakan struktur keterkaitan yang sangat luas seperti dalam sebuah struktur
organisasi. Pada intinya, Google menginterpretasikan sebuah keterkaitan dari Halaman A ke
Halaman B sebagai sebuah suara oleh Halaman A untuk Halaman B. Google menilai pentingnya
halaman web berdasarkan perolehan suara yang diperoleh. Google juga menganalisa halaman
yang memberikan suara. Metode-metode pencarian Google yang otomatis dan kompleks tidak
membolehkan adanya gangguan dari manusia. Tidak seperti mesin pencari yang lain, Google
disusun agar tak seorangpun dapat membeli tempat yang lebih tinggi di hasil pencarian atau
mengubah hasil pencarian untuk tujuan komersial. Pencarian Google adalah pencarian yang jujur
dan obyektif dalam mencari website yang bermutu tinggi dengan cara yang mudah.
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Disusun oleh
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Riau
2015