You are on page 1of 8

PENANGANAN GHPR

No Dokumen :

No.Revisi :0
SOP
TanggalTerbit :

Halaman :1 dari 4

1. Pengertian Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh virus rabies, dan ditularkan melalui gigitan hewan
penular rabies terutama anjing, kucing dan kera.Luka gigitan hewan penular
rabies adalah luka yang disebabkan oleh gigitan hewan yang dicurigai dapat
berpotensi menularkan virus rabies

2. Tujuan - Mencegah penularan virus rabies, serta mengurangi resiko infeksi virus
rabies

- Menanggulangi penularan virus rabies dari hewan ke manusia

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas no.tentang Penyelenggaraan Program

4. Referensi - Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas tahun 2007

- Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI Situasi dan Analisis


Rabies tahun 2014

5. Prosedur ALAT

1. Kran dengan air bersih yang mengalir

2. Kasa steril

3. Sarung tangan bersih

4. Needle dan spuit 1 cc

5. Kapas alkohol

1
6. Sabun

7. Pinset sirugik dan anatomis

8. Gunting jaringan

9. Gunting perban

10. Cairan antiseptik

11. Kom

12. Bengkok

13. Vaksin anti rabies

14. Serum anti rabies jika tersedia

15. Plaster

16. Cairan steril atau NaCl

17. Salep antibiotik atau sufratul

6. Langkah- Perawatan luka gigitan


Langkah 1. Jelaskan prosedur pembersihan luka pada pasien dan aspek yang perlu
dinilai dalam mempertimbangkan pemberian suntikan VAR atau SAR,
beri pengertian sejak awal mengenai perlu atau tidaknya pemberian
VAR dan SAR. Cari pemiliki hewan yang dicurigai penular rabies (jika
ada) dan amati apakah anjing meninggal atau menunjukan gejala infeksi
rabies jangka waktu 2 minggu setelah gigitan.

2. Minta persetujuan menangani luka pada pasien dan atau keluarga

3. Siapkan alat dan bahan

4. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih

5. Bebaskan area sekitar luka dari pakaian yang menghalangi

6. Cuci luka gigitan hewan tersangka rabies dengan air (sebaiknya air yang
mengalir), dengan sabun atau detergent selama 10 15 menit, bila perlu
gunakan kasa untuk membantu membersihkan.

7. Keringkan luka dengan kasa steril.

2
8. Ganti sarung tangan yang basah dengan sarung tangan bersih yang baru.

9. Beri antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain) pada


luka.

10. Nilai besarnya luka, usahakan membersihkan luka sebersih mungkin,


dengan menggunakan pinset, kasa dan cairan antiseptik. Luka gigitan
tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi jika sangat
diperlukan dan hanya berupa jahitan situasonal.

11. Setelah luka sudah bersih, tutup dengan menggunakan sufratul atau salep
antibiotik, lalu tutup dengan kasa dan plaster.

12. Jika pasien membutuhkan suntikan VAR karena termasuk luka beresiko
infeksi dan anjing terbukti terinfeksi rabies maka selanjutnya dilakukan
prosedur penyuntikan VAR.

13. Jika pasien dinilai belum membutuhkan suntikan VAR/SAR maka


pasien dan hewan yang dicurigai diobservasi selama 2 minggu dari
gigitan atau dapat dikonfirmasi dengan dokter hewan setempat, jika
memungkinkan maka spesimen otak hewan dicurigai/penular rabies
dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Apabila hewan mati maka,
pasien harus mendapat suntikan VAR/SAR, sesuai dengan resiko yang
ada.

Prosedur penyuntikan VAR (dilakukan 2 orang)

1. Siapkan VAR (dalam hal ini VERORUB), kapas dan alkohol. Serta
sarung tangan bersih.

2. Jelaskan prosedur penyuntikan dan minta izin pada pasien dan atau
keluarga pasien, termasuk jelaskan jadwal suntikan kedua dan ketiga dari
VAR.

3. Petugas mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan.

4. Bersihkan area deltoit kiri dan kanan pasien dengan kapas alkohol secara
memutar dari arah dalam ke luar.

5. Tunggu sebentar hingga alkohol kering

6. Dengan bantuan perawat kedua atau asisten suntikan VAR secara


bersamaan pada deltiot kanan dan kiri secara intra muscular. Dosis untuk
dengan 4 kali pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus),
3
hari ke 7 satu kali pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian.

7. Tarik jarum suntik keluar, tekan daerah suntikan beberapa saat.

8. Tutup kembali spuit dan lepaskan needle dari spuit lalu, buang needle
dan spuit terpisah sesuai tempatnya pada sampah medis.

9. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

10. Tanyakan kondisi pasien dan catat tindakan.

11. Jika SAR juga tersedia dan pasien beresiko tinggi maka VAR dan SAR
dapat diberikan secara bersamaan, cara pemberiannya sama diatas. Dosis
untuk anak dan dewasa sama yaitu Dasar 0,5 ml dengan 4 kali
pemberian yaitu hari ke 0 (dua kali pemberian sekaligus), hari ke 7 satu
kali pemberian dan hari ke 21 satu kali pemberian. Ulangan 0,5 ml pada
anak dan dewasa pada hari ke 90.

12. Apabila pasien dinilai membutuhkan SAR namun tidak terdapat SAR
pasien dapat dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang memiliki SAR,
setelah luka dirawat.

4
7. Bagan Alir
Pemeriksaan fisik untuk Minta persetujuan Siapkan alat dan bahan,
Anamnesa pasien mengkonfirmasi anamnesa pasien untuk cuci tangan, kenakan
mengenai luka dan menilai luka serta membersihkan luka dan sarung tangan bersih,
gigitan, dan hewan tindakan yang dibutuhkan jelaskan prosedur bebaskan luka
yang menggigit pembersihan luka

Cuci luka dengan air


Nilai luka (besar dan Beri cairan antiseptik Keringkan luka
bersih yang mengalir
luas, jumlah), pada luka dengan dengan kasa steril.
dengan sabun 10-15
kasa, Ganti sarung tangan
menit
baru

Perlu dijahit?
Lakukan
(Usahakan jahitan
tidak di- situasional
jahit)

Jelaskan observasi
Luka bersih, berikan Jelaskan pada Apakah hewan dicurigai
salep antibiotik/ pasien resiko luka hewan dapat penular selama 2
sufratul, tutup luka tinggi atau rendah ditangkap/ minggu
dengan kasa observasi?

Hewan mati/
Beri VAR/SAR
terbukti
sesuai resiko luka
terinfeksi
tinggi dan rendah rabies?

Resiko rendah Resiko tinggi Rawat luka sebagai luka


biasa tanpa di- beri
VAR/SAR atau

Segera beri VAR Segera beri VAR dan


SAR
Stop VAR jika hewan
terbukti sehat dan luka
resiko tinggi resiko t
Hewan mati
/terbukti ter- Lanjutkan VAR
infeksi
rabies?

Stop VAR

8. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

5
1. Ruang Tindakan
9. Unit terkait

10. Dokumen terkait. 1. Rekam Medis

11. Rekaman historis


No Yang di ubah Isi perubahan Tanggal mulai
perubahan
di berlakukan

6
PENANGANAN GHPR
No. Dokumen :
No. Revisi :0
DAFTAR
TILIK Tanggal Terbit :
Halaman :1

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak berlaku

1 Apakah Petugas menjelaskan prosedur pembersihan luka pada


pasien dan aspek yang perlu dinilai dalam mempertimbangkan
pemberian suntikan VAR atau SAR, beri pengertian sejak awal
mengenai perlu atau tidaknya pemberian VAR dan SAR?

2 Apakah Petugas Meminta persetujuan menangani luka pada pasien


dan atau keluarga?

3 Apakah Petugas menyiapkan alat dan bahan?

4 Apakah Petugas mencuci tangan dan kenakan sarung tangan bersih?

5 Apakah Petugas membebaskan area sekitar luka dari pakaian yang


menghalangi?

6 Apakah Petugas mencuci luka gigitan hewan tersangka rabies


dengan air (sebaiknya air yang mengalir), dengan sabun atau
detergent selama 10 15 menit, bila perlu gunakan kasa untuk
membantu membersihkan?

7 Apakah Petugas Keringkan luka dengan kasa steril?

8 Apakah Petugas menggaanti sarung tangan yang basah dengan


sarung tangan bersih yang baru?

9 Apakah Petugas memberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat


merah dan lain-lain) pada luka?

10 Apakah Petugas menilai besarnya luka, usahakan membersihkan


luka sebersih mungkin, dengan menggunakan pinset, kasa dan
cairan antiseptik. Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit,
kecuali jahitan situasi jika sangat diperlukan dan hanya berupa
jahitan situasonal?

11 Apakah Petugas Setelah luka sudah bersih, tutup dengan


menggunakan sufratul atau salep antibiotik, lalu tutup dengan kasa
dan plaster?

12 Apakah Petugas Jika pasien membutuhkan suntikan VAR karena

7
termasuk luka beresiko infeksi dan anjing terbukti terinfeksi rabies
maka selanjutnya dilakukan prosedur penyuntikan VAR?

13 Apakah Petugas Jika pasien dinilai belum membutuhkan suntikan


VAR/SAR maka pasien dan hewan yang dicurigai diobservasi
selama 2 minggu dari gigitan atau dapat dikonfirmasi dengan
dokter hewan setempat, jika memungkinkan maka spesimen otak
hewan dicurigai/penular rabies dibawa ke laboratorium untuk
diperiksa. Apabila hewan mati maka, pasien harus mendapat
suntikan VAR/SAR, sesuai dengan resiko yang ada?

14 Apakah Petugas menyiapkan VAR (dalam hal ini VERORUB),


kapas dan alkohol. Serta sarung tangan bersih?

15 Apakah Petugas menjelaskan prosedur penyuntikan dan minta izin


pada pasien dan atau keluarga pasien, termasuk jelaskan jadwal
suntikan kedua dan ketiga dari VAR?

16 Apakah Petugas mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan?

17 Apakah Petugas membersihkan area deltoit kiri dan kanan pasien


dengan kapas alkohol secara memutar dari arah dalam ke luar?

18 Apakah Petugas menunggu sebentar hingga alkohol kering?

19 Apakah Petugas Dengan bantuan perawat kedua atau asisten


suntikan VAR secara bersamaan pada deltiot kanan dan kiri secara
intra muscular. Dosis untuk dengan 4 kali pemberian yaitu hari ke 0
(dua kali pemberian sekaligus), hari ke 7 satu kali pemberian dan
hari ke 21 satu kali pemberian?

20 Apakah Petugas menarik jarum suntik keluar, tekan daerah suntikan


beberapa saat?

21 Apakah Petugas menutup kembali spuit dan lepaskan needle dari


spuit lalu, buang needle dan spuit terpisah sesuai tempatnya pada
sampah medis?

22 Apakah Petugas melepaskan sarung tangan dan cuci tangan?

23 Apakah Petugas menanyakan kondisi pasien dan catat tindakan?

24 Apakah Petugas Memberikan SAR pada pasien beresiko tinggi jika


SAR tersedia? VAR dan SAR dapat diberikan secara bersamaan.

25 Apakah Petugas Menilai pasien membutuhkan SAR namun tidak


terdapat SAR pasien dirujuk ke pusat pelayanan kesehatan yang
memiliki SAR?

You might also like