You are on page 1of 5

ANALISA JURNAL

Effect Of Ginger Infusion On Chemotherapy Induced Nausea And Vomiting In Breast


Cancer Patients

1. Judul Jurnal
Effect Of Ginger Infusion On Chemotherapy Induced Nausea And Vomiting In Breast
Cancer Patients

2. Latar Belakang
Kanker payudara atau Carsinoma Mammae adalah tumor ganas yang menyerang jaringan
payudara yang bersal dari kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan payudara. Kanker
paudara terjadi karena adanya kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan
diferensiasi sehingga sel ini tumbuh dan berkembang tanpa dapat dikendalikan. Sampai
saat ini kanker payudara masih merupakan tantangan besar di Indonesia. Menurut WHO
sebnayk 8-9% wanita mengalami kanker payudara dalam hidupnya. Sampai tahun 2012
ada sekitar 1,7 juta perempuan yang didiagnosis menderita kanker payudara. Menurut
Rikesdas 2013 secara nasional prevalensi penyakit kanker pada penduduk semua umur di
Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 347.792 orang. Angka kejadian kanker di
Kalimantan Selatan menduduki posisi ke 22 di Indonesia dengan kanker payudara
sebanyak 1.328 kasus. Di RSUD Ulin Banjarmasin, angka kejadian penderita kanker
payudara yang cukup tinggi pada tahun 2013 sebanyak 488 orang kemudian meningkat
pada tahun 2014 sebanyak 1.119 orang dan pada tahun 2015 sebanyak 1.018 orang. Oleh
karena itu, partisipasi semua pihak baik tenaga kesehatan maupun pasien, dan keluarga
diperlukan agar kanker payudara dapat dihindari.

3. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh air jahe (Ginger Infusion) untuk menangani mual dan mutah
akibat efek kemoterapi pada pasien kanker payudara.
b. Tujuan Khusus
1. Mengindentifikasi mual dan muntah sebelum air jahe diberikan.
2. Mengindentifikasi mual dan muntah setelah air jahe diberikan
3. Menganalisa pengaruh air jahe terhadap efek kemoterapi untuk mengurangi mual
dan muntah.

4. Waktu dan Tempat


Waktu : April sampai dengan Mei 2013
Tempat : RSUP Dr. M. Djamil Pedang, Indonesia

5. Populasi dan Sampel


Total populasi dalam penelitian ini adalah 20 orang dimana semuanya adalah perempuan.
Sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan total sampel yakni total keseluruhan
sampel adalah 20 orang. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok control
sebanyak 10 pasein dan kelompok intervensi sebanyak 10 pasien.
Kriteria Inklusi
1. Pasien dengan kanker payudara yang menerima kemoterapi CAF
(Cyclophosphamide Adriamycine-5-Fluoro Uracil)
2. Antiemtik ondansentron dan dexamethasone
3. Mampu berpartipasi dalam penelitian dan mengikuti prosedur penlitian sampai
selasai.
4. Menandatangani informed concent.
Kriteria Eksklusi
1. Responden yang mengundurkan diri
2. Tidak bisa membaca
3. Tidak menyukai jahe
4. Alergi terhadap jahe
5. Memiliki masalah dengan pembekuan darah

6. Metodologi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah purposive sampling. Alokasi dalm penelitian ini
terdiri dari 20 pasien kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok intervensi
dan kelompok control masing-masing 10 orang. Kelompok Intervensi diberikan pada hari
ke 2 setelah kemoterapi sampai hari ke 6. Pasien meminum air jahe tersebut, air jahe
disiapkan dalam 100 ml air, air dibuat dari Zingifer Officanale Varietas Rubrum. Jahe
dibersihkan dan kulitnya dikupas kemudian dihaluskan 2,5mm, lalu ditumbuk selam 15
menit dengan suhu 90 C, kemudian didinginkan dan disaring sampai 150 ml. responden
meminum 3x sehari dan tetap meminum obat antiemetic.

7. Hasil Penelitian
Dalam kelompok intervensi yang diberikan air jahe didapatkan perubahan yang
signitifkan dalam mual dan muntah, sedangkan dalam kelompok control tidak terdapat
perubahan yang signitifkan.

8. Pembahasan
Zingifer Officanale Varietas Rubrum adalah jahe merah yang memiliki rimpang kecil
berwarna merah sampai jingga muda dan berserat kasar aromanya tajam dan sangat
pedas. Kandungan minyak atsiri yakni 2,58%-2,72%. Jahe bekerja sebagai anti mual dan
muntah melalui beberapa mekanisme. Pertama, jahe menstimulasi motilitas traktus
gastrointestinal yang sebelumnya diturunkan oleh hormone progesteron dan menstimulasi
disekresikannya saliva, empedu serta produksi sekresi lambung yang lain. Kedua, jahe
dapat menghambat aktivasi 5-HT3, serta memiliki efek yang mirip dengan ondansentron
yang menyebabkan perut berkontraksi sehingga timbul perasaan mual dan muntah.
Ketiga, jahe mengendurkan dan melemahkan otot-otot saluran pencernaan sehingga mual
dan muntah dapat berkurang. Keempat, jahe menghambat efek karminatif, sehingga
menghambat pengeluaran gas lambung. Kelima, jahe memiliki dimenhydranate. Keenam,
jahe dapat menurunkan efek sisklotin melalui hambatan saraf pusat/perifer dengan
meningkatkan 5-Hydroksytryptamin, dopamine dan substansi p.

9. Kelebihan dan Kekurangan


Kekurangan :

- sampel dalam penelitian ini sedikit, karena hanya menggunaan 20 sampel

- batasan kemoterapi tidak di tentukan


Kelebihan :

- Intervensi yang diberikan mudah untuk diterapkan, bahan mudah di dapat dan harga
terjangkau.
10. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efek dari penggunaan air jahe pada mual
muntah yang timbulkan oleh kemoterapi terdapat penurunan yang signifikan terhadap
mual dan muntah padakelompok intervensi dan lebih baik dari pada kelompok kontrol.
Terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok intervensi dan kontrol.
b. Saran
Penggunaan air jahe sangat dianjurkan sebagai terapi pelengkap untuk mengurangi
efek dari kemoterapi seperti mual dan muntah.

11. Implikasi Keperawatan


Dampak positif dari air jahe (ginger infusion) dapat menjadi salah satu intervensi perawat
dalam mengurangi mual dan muntah pada pasien kanker payudara setelah menjalani
kemoterapi. Perawat dapat memberikan Health Education untuk mengoptimalkan
intervensi keperawatan yang bertujuan untuk mengurangi mual dan muntah akibat dari
kemoterapi. Serta dapat digunakan sebagai alternatif pengganti obat-obatan medis, sebagai
perencanaan pulang bagi pasien untuk mengatasi mual muntah saat dirumah. Sebab,
dengan adanya health education berupa penjelasan tentang manfaat air jahe maka
pengetahuan pasien akan meningkat sehingga pasien akan menjadi lebih paham dan
kooperatif untuk meningkatkan status kesehatannya.
PICO

P : Total populasi dalam penelitian ini adalah 20 orang dimana semuanya adalah perempuan.
Sampel dalam peneltian ini adalah menggunakan total sampel yakni total keseluruhan sampel
adalah 20 orang.

I : Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok kontrol sebanyak 10 pasien dan
kelompok intervensi sebanyak 10 pasien. Intervensi dilakukan pada waktu 2 sampai 6 hari
setelah kemoterapi.

C : Kelompok intervensi yaitu diberikan air jahe dan kelompok kontrol tidak diberikan air jahe.

O : Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efek dari penggunaan air jahe pada mual
muntah yang timbulkan oleh kemoterapi terdapat penurunan yang signifikan terhadap mual dan
muntah padakelompok intervensi dan lebih baik dari pada kelompok kontrol. Terdapat perbedaan
yang signifikan pada kelompok intervensi dan kontrol.

You might also like