You are on page 1of 5

BAB 6

PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas tentang hubungan jenis makanan yang dikonsumi ibu

menyusui dengan kelancaran produksi ASI di Kelurahan Karang Dalam RW 01

Kecamatan Sampang, Madura.

A. Pembahasan

1. Jenis Makanan

Jenis makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dapat dilihat pada tabel 5.10

menunjukkan dari 19 responden, sebagian besar (57,9%) ibu dalam

mengkonsumsi jenis makanan dapat dikategorikan tidak baik. Ibu menyusui di

kelurahan Karang Dalam RW 01 hampir seluruhnya mempunyai kebiasaan

memilih jenis makanan, dan tidak suka terhadap satu jenis makanan tertentu pada

saat menyusui, padahal ibu tidak memiliki alergi tertentu terhadap satu jenis

makanan apapun.Berdasarkan hasil kuisioner ibu menyusui di Kelurahan Karang

Dalam RW 01 Kecamatan Sampang Madura hampir seluruhnya (89%) jarang

mengkonsumsi telur sebagai lauk, sebagian besar (63%) tidak pernah

mengkonsumsi daging sapi, sebagian besar (53%) jarang mengkonsumsi daging

ayam, hampir setengahnya (47%) tidak pernah mengkonsumsi buah-buahan, dan

hampir seluruhnya (80%) tidak pernah mengkonsumsi susu. Berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan pada saat penelitian ada ibu yang memiliki alasan

bahwa ada larangan larangan tertentu dari orang tua tentang mengkonsumsi suatu

jenis makanan, dengan alasan dikhawatirkan akan mempengaruhi rasa ASI.

59
60

Menurut Dewi (2011) mengkonsumsi makanan yang bergizi akan sangat

berpengaruh terhadap produksi ASI, bila makanan yang dikonsumsi mengandung

gizi seimbang dan teratur maka kelenjar pembuat ASI dapat bekerja optimal.

Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi adalah pengetahuan, prasangka,

kebiasaan memilih jenis makanan, kesukaan yang berlebihan terhadap satu jenis

makanan, ekonomi, dan faktor fisiologis. Berdasarkan tabel 5.4 menunjukkan dari

19 responden sebagian besar (73,7%) ibu menyusui tidak mengetahui cara

memperlancar produksi ASI. Hasil wawancara pada saat dilakukan penelitian, ibu

menyusui mengaku tidak mengetahui cara memperlancar produksi ASI dan

mereka juga menyatakan tidak ada pengaruh makanan terhadap kelancaran

produksi ASI. Pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi yang dapat

memperlancar produksi ASI kurang mereka dapatkan. Sehingga mereka masih

banyak yang pantang terhadap satu jenis makanan tertentu walaupun mereka tidak

memiliki alergi terhadap suatu makanan. Berdasarkan teori dari Arifin (2006)

menyatakan bawa rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat

mempengaruhi pola konsumsi makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh

kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan gizi.

2. Produksi ASI

Produksi ASI ibu menyusui di Kelurahan Karang Dalam RW 01 Kecamatan

Sampang Madura dapat dilihat pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa dari 19

responden sebagian besar (57,9%) kelancaran ASI pada ibu menyusui tidak

lancar. Untuk memproduksi ASI yang baik, ibu harus memperhatikan jenis

makanan yang dikonsumsi. Kelancaran produksi ASI dipengaruhi oleh beberapa


61

faktor yaitu, faktor frekuensi menyusui, faktor kondisi psikologi ibu, faktor

nutrisi, faktor menghindari pemberian susu formula, dan faktor perawatan

payudara (Dewi, 2011).

Faktor psikologi ibu mempengaruhi kelancaran produksi ASI, berdasarkan

tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 19 responden hampir seluruhnya (84,2%)

mengalami kekhawatiran setelah melahirkan. Kondisi psikologi ibu yang baik

dapat berdampak baik bagi ibu untuk kelancaran produksi ASI. Keadaan psikologi

ibu yang baik akan memotifasi untuk menyusui bayinya sehingga hormon yang

berperan pada produksi ASI akan meningkat karena produksi ASI dimulai dari

proses menyusui kan merangsang produksi ASI, sesuai dengan teori Dewi (2011)

kondisi psikologi ibu dapat mempengaruhi produksi ASI karena butuh

penyesuaian pada ibu pasca melahirkan dalam memasuki fase baru dan

pengalaman baru menjadi orang tua juga tidaklah mudah dan tidaklah selalu

menjadi hal yang menyenangkan bagi setiap wanita sehingga dapat

mempengaruhi kondisi ibu dan berdampak pada kelancaran produksi ASI.

Faktor perawatan payudara juga mempengaruhi kelancaran produksi ASI,

berdasarkan tabel 5.9 menunjukkan bahwa dari 19 responden hampir seluruhnya

(78,9%) tidak melakukan perawatan payudara. Perawatan payudara bermanfaat

merangsang payudara untuk mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon

prolaktin dan oksitosin. Perawatan payudara seharusnya juga harus dilakukan ibu

pasca melahirkan untuk menghindari tersumbatnya saluran susu karena kotor pada

puting susu sehingga ASI keluarnya tidak lancar, dan apabila ASI tidak bisa

keluar dapat terjadi pembengkakan pada payudara. Menurut Dewi (2011)


62

mengatakan bahwa perawatan payudara bermanfaat merangsang payudara untuk

mempengaruhi hipofise untuk mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin,

selain itu perawatan payudara juga bertujuan menjaga kebersihan.

3. Hubungan antara jenis makanan yang dikonsumsi ibu dengan kelancaran

produksi ASI

Hasil uji statistik dengan menggunakan Mann-Whitney di peroleh nilai =

0,000 < (0,05) sehingga Ho ditolak yang artinya ada hubungan antara jenis

makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dengan kelancaran produksi ASI.

Apabila makanan yang ibu makan mengandung cukup protein dan pola makan

teratur, maka produksi ASI akan berjalan dengan lancar. Dan apabila ibu sedang

menyusui bayinya tidak mendapat asupan gizi dan protein yang seimbang, maka

akan terjadi gangguan pada produksi ASI. Hasil dari kuisioner sebagian besar ibu

tidak suka mengkonsumsi ayam, ikan laut, dan telur, karena mereka menganggap

bahwa ayam, telur, dan ikan laut dapat menyebabkan ASI berbau amis sehingga

anak tidak mau menyusu yang mengakibatkan ASI tidak lancar. Ada juga ibu

yang tidak mengkonsumsi sayuran dengan alasan tidak suka, sehingga asupan zat

besi dari sayur tidak ibu dapatkan.

Oleh karena itu dalam hal ini tenaga kesehatan memegang peranan penting

untuk tetap meningkatkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh dan bermutu

dengan bekal ilmu dan keterampilan yang dimiliki sehingga dapat memberi

pengetahuan atau informasi untuk mengetahui pentingnya memperhatikan asupan

gizi dan protein dari jenis makanan yang dikonsumsi untuk membantu kelancaran

produksi ASI, sehingga bayi mendapatkan ASI dan ibu yang sering menyusui
63

akan membantu proses produksi ASI sehingga ASI keluar lancar. Memberikan

ASI juga merupakan keuntungan, semua keuntungan ini tidak hanay dirasakan

oleh bayi, tetapi juga dirasakan oleh ibu, lingkungan dan juga negara.

B. Keterbatasan

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih banyak keterbatasan

dalam penelitian yang dilakukan. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah :

1. Instrumen dibuat oleh peneliti, belum dilakukan uji normalitas.

2. Peneliti tidak meneliti semua faktor yang mempengaruhi nutrisi.

You might also like