Professional Documents
Culture Documents
TUGAS BESAR
PEMINDAHAN TANAH MEKANIS
Analisa Alat Berat Pembangunan Jalan Kebun Durian Gunung
Sari
DISUSUN OLEH :
RENDI FAHREZA
13.22201.005
MITRA RAMA FITRI
11.22201.191
i
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
Tugas Besar Mata Kuliah Pemindahan Tanah Mekanis ini dengan judul Analisa
Alat Berat Pembangunan Jalan Kebun Durian Gunung Sari dengan baik.
Dalam penyusunan Tugas ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan
dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak khususnya bapak Fadrizal
Lubis. ST., MT. selaku dosen pembimbing mata kuliah Pemindahan Tanah
Mekanis.
Laporan ini ditulis dan disusun sebagai pelengkap nilai tugas semester
ganjil. Dengan adanya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat lebih mudah
memahami proses atau tahapan dalam suatu investasi. Besar harapan
penyusun,semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk penyusun dan pembaca
lainnya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis memohon ,kritik dan saran maupun
masukan yang membawa kearah perbaikan dan bersifat membangun sangat
penulis harapkan. Semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca dan mahasiswa yang lain.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN ...............................................................................1
1.1. Latar Belakang ................................................................................1
1.2. Rumusan Permasalahan ..................................................................2
1.3. Tujuan .............................................................................................2
1.4. Batasan Masalah..............................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................3
2.1. Sifat dan Jenis Material....................................................................3
2.2 Pekerjaan Jalan.................................................................................8
2.3 Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi ...............................................9
2.3.1 Proyek yang membutuhkan alat berat .....................................9
2.3.2 Klasifikasi alat berat................................................................10
2.3.3 Faktor-faktor pemilihan alat....................................................11
2.3.4 Faktor efisiensi dan koreksi alat berat.....................................12
2.3.5 Biaya pengoprasian alat berat .................................................14
2.3.6 Macam-macam alat berat ........................................................15
BAB III. DATA DAN PERHITUNGAN ..........................................................22
3.1. Data Tanah dan Lokasi Proyek .......................................................22
3.2. Data Alat-Alat yang Digunakan......................................................22
3.3. Kapasitas dan Produktifitas Alat Berat ...........................................24
3.3.1 Excavator ..............................................................................24
3.3.2 Motor Grader ........................................................................25
3.3.3 Compactor/Roller..................................................................26
3.3.2 Dump Truck ..........................................................................26
BAB IV. ANALISISA DAN PEMBAHASAN ..................................................27
4.1. Analisis Produktifitas Peralatan ......................................................27
iii
4.4.1 Excavator ..............................................................................27
4.4.2 Dump Truck ..........................................................................28
4.4.3 Motor Grader ........................................................................30
4.4.4 Compactor/Roller..................................................................31
4.2. Komposisi Alat ...............................................................................32
4.4.1 Jumlah alat berat ...................................................................32
4.4.2 Biaya operational alat berat ..................................................33
BAB V. PENUTUP............................................................................................39
5.1. Kesimpulan .....................................................................................39
5.2. Saran................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................40
iv
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
Jl. Yos Sudarso KM. 8 Rumbai Pekanbaru
Dosen Pembimbing
Perkembangan jalan pada saat ini sudah sangat pesat dan mempunyai
peran penting terutama yang menyangkut perwujudan perkembangan antar daerah
yang seimbang dan pemerataan hasil pembangunan. Karena jalan mempunyai
peranan yang sangat penting, maka pemerintah mempunyai hak dan kewajiban
pembinaan jaringan jalan dengan cara melakukan perencanaan, pemeliharaan,
serta pengelolaan sebagaimana mestinya.
Dalam proses pembangunan jalan tersebut, pemakaian alat berat sangatlah
diperlukan dalam mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan target
yang telah ditentukan dan bagaimana caranya menggunakan alat-alat berat secara
efisien, cermat dan tepat waktu. Agar kegiatan tersebut bisa selesai sesuai waktu
yang sudah direncanakan.
Pada pekerjaan tersebut sangat membutuhkan keahlian yang matang sehingga
kualitas yang diperoleh sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Alat-alat berat
yang akan dipergunakan pada proyek ini adalah : Excavator, Dump Truck, Motor
Grader, dan Compactor.
Perencanaan yang teliti untuk menggunakan peralatan dari hasil suatu
pemeriksaan lapangan (survey) yang cermat dan menggunakan peralatan baik
akan menghasilkan daya guna yang tinggi dan daya guna hasil yang baik, selain
itu perencanaan merupakan hal yang sangat penting dari pelaksanaan untuk
mencapai produksi yang diinginkan.
Adapun faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan penggunaan alat
berat adalah sebagai berikut :
1. Lokasi dan jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan,
2. Fungsi dan jenis alat berat yang akan digunakan, seperti untuk menggali,
mengagkut, menggusur, meratakan.
3. Tenaga dan kapasitas alat berat
4. Metode dan cara opersional alat berat
5. Biaya peralatan berupa biaya kepemilikan dan opersional alat berat.
Ini menunjukkan bahwa penggunaan alat-alat berat merupakan suatu
masalah yang kompleks. Untuk iti sangat diperlukan keahlian/keteralmpilan yang
cermat dan teliti dalam penggunaan alat-alat berat untuk suatu proyek.
1.3 Tujuan
Tujuan utama adalah untuk membuat inventarisasi alat-alat berat,
berdasarkan type dan jenisnya serta kapasitas kerjanya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
1. Klasifikasi Material
Material yang akan dipindahkan dapat dikelompokkan berdasarkan besarnya
butiran. Umumnya dikelompokkan menjadi tiga yaitu material batu, material
tanah dan material batu tanah.
2. Berat Isi
Alat berat memiliki kapasitas tertentu. Berat isi perlu diketahui untuk
memperkirakan kemampuan alat dalam memindahkan dan mengangkut
material dari bank material ke tempat yang dituju.
3. Kegemburan Material
Tanah yang telah dipisahkan dari tanah asalnya baik dengan cara menggali,
maupun mengangkutnya memiliki kegemburan yang tidak sama dengan
keadaan aslinya di bank material. Kegemburan ini harus diperhitungkan
untuk menentukan jumlah yang dibutuhkan sesuai dengan keadaan padat
setelah pemadatan.
4. Penyusutan Material
Material yang diangkut dalam keadaan gembur sehingga jika dilakukan
pemadatan maka volume material akan berubah menjadi lebih kecil dari
sebelumnya. Hal ini disebut sebagai penyusutan material. Berikut ini adalah
perkiraan berat/volume beberapa jenis material dalam keadaan lepas dan asli.
Tabel 2.2 : Berat/Volume Material
Lepas Asli Faktor
No. Material
Kg/m3 Lb/yd3 Kg/m3 Lb/Yd3 Beban
1 Lempung alam 1.160 2.800 2.020 2.400 82
2 Lempung kering 1.480 2.500 1.840 3.100 81
3 Lempung basah 1.660 2.800 2.080 3.500 80
4 Lempung & koral kering 1.420 2.400 1.660 2.800 85
5 Lempung & koral basah 1.540 2.600 1.840 3.100 85
6 75% batu & 25% tanah 1.960 3.300 2.790 4.700 70
7 50% batu dan 50% tanah 1.720 2.900 2.280 3.850 75
8 25% batu & 75% tanah 1.570 2.650 1.960 3.300 80
9 Tanah gumpalan kering 1.510 2.250 1.900 3.200 80
10 Tanah galian basah 1.600 2.700 2.020 3.400 79
5
11 Tanah berlapis 1.520 2.100 1.540 2.600 81
12 Koral sirtu 1.930 3.250 2.170 3.650 89
13 Koral kering 1.510 2.550 1.690 2.850 89
14 Pasir kering lepas 1.429 2.400 1.600 2.700 89
15 Pasir basah 1.840 3.100 2.080 3.500 89
16 Batu pasir 1.510 2.550 2.520 4.250 60
17 Lapisan tanah 950 1.600 1.370 2.300 70
18 Trap rock pecah 1.750 2.950 2.610 4.400 67
Sumber : Rochmanhadi, 1992
Pada kegiatan pemindahan tanah mekanis, tanah juga memiliki faktor
konversi. Faktor konversi tanah tersebut dapat dilihat pada tabel 2.3 berikut ini.
Faktor ini turut diperhitungkan dalam menentukan volume tanah yang
diangkut/dipindahkan.
Tabel 2.3 : Faktor Konversi Tanah
Kondisi Kondisi Kondisi Kondisi
Jenis Material
Awal Asli Lepas Padat
Tanah pasir (sand) (A) 1,00 1,11 0,99
(B) 0,90 1,00 0,80
(C) 1,05 1,17 1,00
Tanah biasa (sand clay) (A) 1.00 1,25 0,90
(B) 0,80 1,00 0,72
(C) 1,11 1,39 1,00
6
(B) 0,88 1,00 0,91
(C) 0,97 1,10 1,00
7
2.2 Pekerjaan Jalan
Proyek konstruksi memiliki pengertian yang luas meliputi seluruh kegiatan
pembangunan fisik, struktur dan infra struktur yang dilakukan oleh sekelompok
orang dengan memakai berbagai macam peralatan bantu dalam pelaksanaannya.
Menurut Barrie (1990) proyek konstruksi adalah proyek pada industri konstruksi
yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :
1. Konstruksi Bangunan Gedung (Building Construction)
2. Bangunan Permukiman (Residential Construction)
3. Konstruksi Rekayasa Berat (Heavy Engineering Construction) dapat dibagi
dalam dua kategori, yaitu :
a. Konstruksi jalan raya (high way), yang mencakup penggalian (excavate),
pengeringan drainase, pengerasan jalan dan jembatan.
b. Konstruksi berat, meliputi pembuatan bendungan, saluran, pekerjaan
bangunan laut, jembatan besar dan rel kereta api.
4. Konstruksi Industri (Industrial Construction)
Berdasarkan pendapat di atas, proyek pembangunan jalan dimasukkan ke
dalam kelompok konstruksi rekayasa berat dengan kategori khusus konstruksi
jalan raya.
Direktorat Jendral Bina Marga dalam Petunjuk Teknis Perencanaan dan
Penyusunan Program Jalan Kabupaten, mengelompokkan penanganan jalan
menjadi dua yaitu :
1. Pekerjaan peningkatan jalan merupakan upaya meningkatkan kelas atau
kemempuan jalan.
2. Pemeliharaan jalan adalah pekerjaan untuk menjaga agar permukaan ruas
jalan kembali seperti kondisi semula dan diperlukan untuk memungkinkan
suatu proyek pekerjaan berat agar tetap bertahan selama jangka waktu sesuai
dengan umur yang direncanakan.
Dimana elemen atau sub pekerjaan jalan meliputi :
1. Lapisan pondasi bawah (Sub Base)
2. Lapisan pondasi atas (Base Course)
3. Lapisan permukaan (Surface)
4. Bangunan pelengkap
8
2.3 Alat Berat untuk Proyek Konstruksi
Manusia menggunakan alat bantu dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Peralatan yang digunakan terdiri dari alat bantu ringan seperti sekop, cangkul,
linggis dan alat berat seperti excavator, bulldezer, roller dan lain-lain.
9
2.3.2. Klasifikasi alat berat
Susy Fatena (2002) mengelompokkan alat berat sesuai dengan fungsional
alat dan operasionalnya. Lebih rinci lagi, klasifikasi tersebut adalah :
1. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Klasifikasi ini membagi alat berat berdasarkan fungsi utama alat, yang terdiri
dari :
a. Alat pengolahan lahan; peralatan yang termasuk kelompok ini adalah
dozer untuk memapas semak dan pepohonan, scraper untuk pengangkatan
tanah paling atas, motor grader untuk pembentukan permukaan tanah agar
rata.
b. Alat pengangkut material; fungsinya memindahkan atau mengangkut
material ke tempat lain. Peralatan yang termasuk kelompok ini adalah
crane untuk mengangkut dan memindahkan material secara vertikal
kemudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang
relatif kecil. Belt, truk, wagon digunakan untuk mengangkut material lepas
dengan jarak tempuh yang relatif jauh.
c. Alat pemindahan material; yang termasuk dalam kategori ini adalah alat
yang biasanya tidak digunakan sebagai alat transportasi tetapi digunakan
untuk memindahkan material dari satu alat ke alat lainnya seperti loader
dan dozer.
d. Alat pemadat; pemadatan dilakukan untuk pembuatan jalan, baik jalan
tanah, jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Yang
termasuk kelompok ini adalah tamping roller, pneumatic-tired roller, dan
compactor.
e. Alat pemproses material; alat ini untuk mengubah batuan dan mineral alam
menjadi suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan seperti cruser, concrete
batch plant dan asphalt mixing plant.
f. Alat penempatan akhir material; peralatan yang termasuk kelompok ini
adalah concrete spreader, asphalt paver, motor grader dan alat pemadat.
10
2. Klasifikasi Operasional Alat Berat
Klasifikasi ini berdasarkan pergerakan alat berat dalam pengoperasiannya
yang dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain atau tidak dapat
digerakkan/statis. Alat berat dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a. Alat dengan penggerak; alat penggerak merupakan bagian dari alat berat
yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat
penggerak adalah crawler atau kelabang dan ban karet. Belt merupakan
alat penggerak pada conveyor belt.
b. Alat statis; yang termasuk dalam kategori ini adalah tower crane, batching
plant, dan crusher plant.
11
4. Pembatasan dari metode yang dipakai.
Pembatasan yang mempengaruhi pemilihan alat berat antara lain peraturan
lalu lintas, biaya dan pembongkaran. Selain itu metode konstruksi yang
dipakai dapat membuat pemilihan alat berubah.
5. Ekonomi.
Selain biaya investasi atau biaya sewa alat, biaya operasi dan pemeliharaan
juga merupakan faktor penting dalam pemilihan alat berat.
6. Jenis proyek.
Proyek konstruksi yang satu dengan yang lainnya memiliki kebutuhan alat
berat yang berbeda-beda, tergantung jenis proyeknya.
7. Lokasi proyek
Kondisi lokasi proyek menentukan pemilihan pengunaan alat berat, lokasi
proyek di dataran tinggi memerlukan alat berat yang berbeda dengan lokasi
proyek di dataran rendah.
8. Jenis dan daya dukung tanah
Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis material yang akan dikerjakan dapat
mempengaruhi alat berat yang akan dipakai. Tanah dapat dalam kondisi
padat, lepas, keras atau lembek. Kebutuhan alat berat berbeda pada masing-
masing kondisi tanah tersebut.
9. Kondisi lapangan
Kondisi medan yang sulit dan medan yang baik merupakan faktor yang juga
mempengaruhi pemilihan alat berat.
12
Tabel 2.4 : Faktor Efisiensi Berdasarkan Jam Kerja
Jumlah jam kerja Faktor efisiensi
60 menit perjam 1,00
55 menit perjam 0,91
50 menit perjam 0,83
45 menit perjam 0,75
40 menit perjam 0,67
Sumber : Darmansyah Nabar, 1998
13
munjung, contoh ; pasir kering, tanah
berpasir
Penggalian dan Menggali dan memuat tanah liat yang 0,80 0,90
pemuatan yang agak keras, pasir campur kerikil, tanah liat
sulit dengan kadar air yang tinggi
Penggalian dan Batu bongkahan dengan bentuk yang 0,70 0,80
pemuatan yang sulit tidak beraturan dan banyak ruangan
diantara tumpukannya, batu hasil ledakan,
batu-batu bundar
Sumber : Rochmanhadi, 1984
14
2. Biaya pelumas
Perkiraan penggunaan pelumas per jam biasanya didasarkan pada jumlah
waktu operasi dan lamanya penggantian pelumas.
3. Biaya roda
Biaya roda yang diperhitungkan adalah perkiraan keausan atau yang disebut
penyusutan.
4. Biaya perawatan
Biaya perawatan dikeluarkan pada pemakaian alat berat, makin tua usia alat
berat, biaya perawatannya relatif meningkat.
5. Biaya perbaikan
Kerusakan-kerusakan yang terjadi selama pemakaian alat berat perlu
diperhitungkan sebab tidak selalunya pengoperasian alat berat berjalan mulus.
6. Biaya operator
Operator adalah orang yang menggerakkan alat berat dan dibayar untuk
melakukannya. Bagi alat yang disewa biasanya biaya sewa yang dibebankan
sudah diperhitungkan dengan biaya operator, sesuai dengan kesepakatan sewa
yang terjadi.
15
Gambar 2.1 Excavator
Tabel 2.7 : Kapasitas Bucket dan Daya Dukung Excavator
Kapasitas Bucket
Model Alat HP
(m3)
PC 100 0,18 0,55 79
PC 120 0,18 0,60 84
PC 150 0,18 0,65 99
PC 180 0,57 1,00 105
PC 200 0,50 1,17 125
PC 210 0,36 1,17 125
PC 220 0,44 1,26 153
PC 240 0,44 1,26 153
PC 300 0,50 2,10 306
PC 360 0,52 1,80 317
PC 400 1,30 2,29 323
PC 650 2,40 3,70 404
PC 750 2,80 3,10 444
PC 1000 3,10 5,40 542
PC 1100 3,10 6,50 611
PC 1600 4,30 11,0 808
Sumber : Komatsu Ltd, 1992
16
Tabel 2.8 : Standar waktu Siklus Excavator Backhoe
Sudut Ayun
Model Alat
45o 90o 90o 180o
PC 60 10 13 13 16
PW 60 10 13 13 16
PC 80 11 14 14 17
PC 100 11 14 14 17
PW 100 11 14 14 17
PC 120 11 14 14 17
PC 150 13 16 16 19
PW 150 13 16 16 19
PC 180 13 16 16 19
PC 200 13 16 16 19
PW 210 14 17 17 20
PC 220 14 17 17 20
PW 240 15 18 18 21
PC 300 15 18 18 21
PC 360 16 19 19 22
PC 400 16 19 19 22
PC 650 18 21 21 24
PC 1000 22 25 25 28
PC 1600 24 27 27 30
Sumber : Komatsu, 1992
17
40% - 70% 0,8 1,0 1,3 1,6
di atas 70% 0,9 1,1 1,5 1,8
2. Motor Grader
Fungsi utana dari motor grader adalah untuk membuat jalan, seperti
membetnuk jalan (grading), meratakan jalan, dan finishing.
c) Puss plate
Komponen ini digunakan untuk menumbangkan pohon atau mendorong
alat lain pada saat terjebak dalam lumpur. Push plate juga berfungsi
sebagai pemberat (counterweight) untuk menjaga agar roda depan tidak
terangkat pada saat alat tersebut digunakan untuk melakukan pekerjaan
ripping.
18
d) Scariffer
Scarifier digunakan untuk menggali material material keras seperti aspal
atau lapisan es yang tidak mampu digali dengan menggunakan blade.
Banyaknya jumlah gigi yang terdapat pada scarifier tergantung pada
kekerasan material yang akan digali.
e) Extension blade
Dengan menggunakan extension blade ini, blade dapat diperpanjang baik
satu sisi maupun kedua sisi. Pekerjaan yang dilakukan dapat lebih efisien
tetapi hanya dapat digunakan untuk pekerjaan pekerjaan ringan saja.
3. Roller
Roller digunakan untuk pemadatan. Pemadatan tanah dilakukan untuk
mengurangi rongga antar-partikel tanah sehingga volume tanah menjadi lebih
kecil.
19
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemadatan antara lain :
a) Gradasi material yang akan dipadatkan.
b) Kadar air dari material.
c) Usaha pemadatan
Pemadatan dilakukan dengan beberapa cara :
a) Memberikan getaran untuk partikel kering dan seragam.
b) Memberikan tekanan di atasnya untuk material yang liat dan banyak
mengandung air.
c) Memberikan tekanan dengan berat yang tetap, getaran dan kombinasi
keduanya pada tanah yang mengandung partikel halus dan sedikit lembab.
Jenis alat berat yang dipakai dalam proyek konstruksi tergantung pada
kebutuhan dan jenis pekerjaan. Ada tujuh macam jenis roller yang
dipergunakan pada kegiatan konstruksi seperti tamping roller, modified
tamping roller, smooth-wheel roller, pneumatic-tired roller, vibrating
compector, vibrating plate manual, dan compactor manual. Untuk
pemadatan badan jalan baru dapat dipakai vibrating steel drum roller.
Metode yang dipakai untuk pemadatan oleh alat-alat pemadat terdiri dari :
1. Peremasan (kneading)
Tanah diremas oleh gigi pada roda sehingga udara dan air yang terdapat di
antara partikel material dapat dikeluarkan.
2. Pemberat (static weight)
Permukaan tanah ditekan oleh suatu pemberat tertentu secara perlahan-
lahan.
3. Getaran (Vibrating)
Dengan memberikan getaran, partikel tanah yang kecil dapat masuk di
antara partikel yang lebih besar untuk mengisi rongga yang ada.
4. Tumbukan (impact)
Proses pemadatan dengan cara menjatuhkan benda dari suatu ketinggian.
20
4. Dump Truck
Dump truck dipakai untuk mengangkut material ke tempat yang relatif jauh
dari asal material. Pemilihan jenis alat pengangkutan mempertimbangkan
kondisi lapangan, volume material, waktu dan biaya.
21
BAB III
DATA DAN PERHITUNGAN
2. Motor Grader
Sesuai dengan fungsinya, motor grader dipakai untuk meratakan tanah yang
telah dihampar aggregat. Data teknis motor grader yang digunakan adalah :
a) Type alat = Mitsubishi MG 20
b) Lebar efektif blade (W) = 2,40 m
c) Jarak kerja rata-rata (D) = 50 m
d) Kecepatan (V)
Lintasan 1 = 6,2 km/jam
Lintasan 2 = 9,8 km/jam
Lintasan 3&4 = 7,2 km/jam
Lintasan 5&6 = 5,3 km/jam
Lintasan 7&8 = 4,5 km/jam
e) Panjang hamparan (Lh) = 14550 m
f) Jumlah lintasan (n) = 8 lintasan
g) Tebal penghamparan (T) = 0,15 m
h) Efisiensi alat (E) = 0,80
i) Waktu tetap = 1,5 menit
3. Dump Truck
Aggregt yang telah diholling oleh bucket excavator selanjutnya diangkut oleh
truk ke tempat penghamparan. Dump truck yang digunakan memiliki data
teknis sebagai berikut :
a) Merek Nissan Diesel tipe CWB 450 HD
b) Kapasitas bak 14 m3
c) Daya 176 HP
d) Kecepatan angkut 40 km/jam
e) Kecepatan kembali 50 km/jam
f) Jarak angkut 19,55 km
g) Waktu tetap 4,5 menit
h) Produksi kerja excavator 277,27 m3/jam
i) Faktor isi 0,9
j) Faktor efisiensi kerja 50 menit/jam
4. Compactor / Roller
Aggregt yang telah dihampar dan diratakan oleh bucket motor grader
selanjutnya dipadatkan menggunakan Compactor/Roller. Compactor yang
digunakan memiliki data teknis sebagai berikut :
a) Merk Alat Berat : Bomag Komatsu BW 217 D
b) Daya/Tenaga Alat : 198 HP
c) Lebar Efektif Pemadatan (W) : 1,5 meter
d) Diameter Drum Penggilas (B) : 1,219 meter
23
e) Berat Operasional : 6.670 kg
f) Berat Drum Penggilas : 3.251 kg
g) Effesiensi Kerja (E) : 0,8 (Baik)
h) Jam Kerja/Hari : 8 jam
i) Jenis Tanah : Tanah biasa
j) Kecepatan Operasional Alat : 2 km/jam
k) Jumlah Lintasan (N) :8
l) Tebal Pemadatan (T) : 0,15 cm
24
3. Menghitung produktifitas kerja kasar
Produksi kerja kasar excavator adalah jumlah material yang sanggup digali
excavator dalam satu jam tanpa memperhitungkan faktor efisiensi kerja.
Rumus yang dipakai adalah :
3600
PKK = q ...................................................................................... (3.3)
Cm
4. Menghitung produktifitas kerja aktual
Rumus yang dipergunakan untuk menentukan produksi kerja aktual excavator
adalah sebagai berikut :
3600
Q = q .F .................................................................................. (3.4)
Cm
Keterangan :
Q = produksi kerja aktual (m3/jam)
q = kapasitas aktual (m3)
Cm = waktu siklus (detik)
F = faktor efisiensi
25
3.3.3. Compactor / Roller
1. Perhitungan produksi kerja kasar
W xLxS
PKK = .................................................................................... (3.9)
P
Dimana :
W = Lebar efektif pemadatan
L = Ketebalan pemadatan
S = Kecepatan pemadatan
P = Jumlah lintasan
2. Perhitungan produksi kerja aktual
PKA (m2/jam) = PKK x faktor efisiensi kerja ........................................(3.10)
26
BAB IV
ANALISA PERHITUNGAN
Q =
1,345536000,83
(14,5)
= 277.27 m3/jam
Volume Agregat
T =
Q
11880
=
277,27
27
= 42,85 jam
42,85 jam
= = 5,36 hari ~ 6 hari
8 jam
Berdasarkan hasil perhitungan yang sisesuaikan model dan kapasitas excavator
yang digunakan untuk holling agregat dengan volume tanah lepas 11880 m3
dibutuhkan waktu 6 hari kerja untuk satu unit excavator.
28
3. Waktu siklus
a. Waktu muat
q1.60
tm =
Qp
=
14m 60menit / jam
3
277,27m 3 / jam
= 3,02 menit
b. Waktu angkut
D1 x60
t1 =
V1
=
19,55km60menit / jam
40km / jam
= 29,325 menit
c. Waktu kembali
D1 x60
t2 =
V1
=
19,55km60menit / jam
50km / jam
= 23,460 menit
d. Total waktu siklus
Cm = tm + t1 + t2 + .+tn
= (3,02 + 29,325 + 0,7 + 1,1) menit
= 57,605 menit
4. Produksi kerja kasar
60menit / jam
PKK = 12m 3 12,499m 3
57,605menit
5. Produksi kerja aktual
PKA = PKK x faktor efisiensi
= 12,499 x 0,83
= 10,374 m3/jam
29
6. Waktu yang dibutuhkan
Volume Tanah
T =
PKA
11880m 3
=
10,374m 3 / jam
= 1145,16 jam
Dalam 1 hari 8 jam kerja sehingga :
1145,16
T =
8
= 143,15 ~ 144 hari
Berdasarkan hasil perhitungan yang sisesuaikan model dan kapasitas Dump Truck
yang digunakan untuk pengangkutan agregat tanah lepas dengan volume 11880
m3 dibutuhkan waktu 144 hari kerja untuk satu unit DumpTtruck.
Lintasan 1 =
14550m 60menit / jam = 140,81 menit
6200m / jam
Lintasan 2 =
14550m 60menit / jam = 89,08 menit
9800m / jam
Lintasan 3&4 =
14550m 60menit / jam = 121,25 menit
7200m / jam
Lintasan 5&6 =
14550m 60menit / jam = 164,72 menit
5300m / jam
30
Lintasan 7&8 =
14550m 60menit / jam = 194,00 menit
4500m / jam
Waktu tetap = 1,5 menit x 8 lintasan = 12 menit
Total waktu siklus = (140,81 + 89,08+ 121,25 + 164,72 + 194,00 + 12)
= 721,86 menit
3. Produktifitas kerja kasar
PKK = Luas lintasan x jumlah siklus
60menit / jam
= 34920. 2902,50m 2 / jam
721,86
4. Produktifitas kerja aktual
PKA = PKK x tebal penghamparan x faktor efisiensi
= 2902,50 m2/jam x 0,15 x 0,80
= 348,3 m3/jam
5. Waktu yang dibutuhkan
Volume Tanah
T =
PKA
11880m 3
=
348,3m 2 / jam
= 34,11 jam
Dalam 1 hari 8 jam kerja sehingga :
34,11
T =
8
= 4,26 ~ 5 hari
Berdasarkan hasil perhitungan yang sisesuaikan model dan kapasitas Motor
Grader yang digunakan untuk Perataan dengan panjang hamparan 14550 m dan
dengan volume tanah lepas 11880 m3 dibutuhkan waktu 5 hari kerja untuk satu
unit Motor Grader.
4.4.4 Compactor/Roller
Aggregat yang sudah dihampar dan diratakan memerlukan tindakan
pemadatan yang dilakukan oleh compactor/roller. Perhitungan produktivitas
compactor/roller adalah sebagai berikut :
31
1. Produksi kerja kasar
WxLxS 1,50,152000
PKK = = = 56,25 m3/jam
P 8
2. Produksi kerja aktual
PKA = PKK x faktor efisiensi
= 56,25 m3/jam x 0,80
= 45,00 m3/jam
3. Waktu yang dibutuhkan
Volume Tanah
T =
PKA
9900m 3
=
45m 3 / jam
= 220 jam
Dalam 1 hari 8 jam kerja sehingga :
220
T =
8
= 27,5 ~ 28 hari
Berdasarkan hasil perhitungan yang sisesuaikan model dan kapasitas
Compacrot/roller yang digunakan untuk Pemadatan dengan volume pemadatan
9900 m3 dibutuhkan waktu 28 hari kerja untuk satu unit Compactor/Roller.
32
11880m3 / jam
Lama kerja excavator =
277,27 m3 / jam
= 42,85 jam ~ 43 jam
= 5,38 hari ~ 6 hari
b. Dump Truck
Jumlah dump truck yang dibutuhkan untuk melayani 1 unit excavator
Produksi dump truck = 10,374 m3/jam
277,27 m3 / jam
Jumlah dump truck =
10,374m3 / jam
= 26,74 unit ~ 27 unit
Lama kerja dump truck = Lama kerja excavator
= 43 jam
= 6 hari
c. Motor Grader
Jumlah motor grader = 1 unit
Produksi motor grader = 348,30 m3/jam
11880m3
Lama kerja alat =
348,30m / jam
= 34,11 jam ~ 35 jam
= 5 hari
d. Compactor/Roller
Jumlah compactor = 1 unit
Produksi compactor = 45 m3/jam
9900m3
Lama kerja alat =
45m3 / jam
= 220 jam
= 27,5 hari ~ 28 hari
33
ini tidak dimunculkan biaya operator. Besarnya biaya operasional pada masing-
masing alat berat adalah sebagai berikut :
1. Biaya sewa alat berat
Berikut ini adalah daftar harga sewa alat berat yang akan dipakai pada proyek
galian dan timbunan tersebut adalah :
a. Excavator Komatsu tipe PC 200 Rp 225.000,00/jam
b. Dump Truck Nissan Diesel tipe CWB 450 Rp 80.000,00/jam
c. Motor Grader MG 20 Rp 225.000,00/jam
d. Bomag Komatsu BW 217 D Rp 205.000,00/jam
34
2. Dump truck Nissan Diesel tipe CWB 450 HD, daya 176 HP
BBM = 0,158 liter/HP/jam
= 0,158 liter/HP/jam x 176 HP
= 27,808 liter/jam
Pelumas = 0,006 liter/HP/jam
= 0,006 liter/HP/jam x 176 HP
= 1,056 liter/jam
3. Motor Grader Mitshubisi MG 20, daya 125 HP
BBM = 0,158 liter/HP/jam
= 0,158 liter/HP/jam x 125 HP
= 19,75 liter/jam
Pelumas = 0,006 liter/HP/jam
= 0,006 liter/HP/jam x 125 HP
= 0,75 liter/jam
4. Bomag Komatsu BW 217 D, daya 198 HP
BBM = 0,158 liter/HP/jam
= 0,158 liter/HP/jam x 198 HP
= 31,284 liter/jam
Pelumas = 0,006 liter/HP/jam
= 0,006 liter/HP/jam x 198 HP
= 1,188 liter/jam
Perhitungan biaya operational alat perunit/jam adalah sebagai berikut :
1. Excavator
Harga sewa = Rp 225.000,00/jam /jam
BBM = 19,75 liter/jam x Rp 12.425,00
= Rp 245.394,00
Pelumas = 0,75 liter/jam x Rp 32.000,00/liter
= Rp 24.000,00
Biaya 1 unit excavator / jam = Rp 225.000 + Rp 245.394 + Rp 24.000
= Rp 273.394
35
2. Dump Truck
Harga sewa = Rp 80.000,00/jam
BBM = 27,808 liter/jam x Rp 12.425,00
= Rp 345.515,00
Pelumas = 1,056 liter/jam x Rp 32.000,00/liter
= Rp 33.792,00
Biaya 1 unit dump truk/jam = Rp 80.000 + Rp 345.515 + Rp 33.792
= Rp 459.307
3. Motor Grader
Harga sewa = Rp 225.000,00/jam
BBM = 19,75 liter/jam x Rp 12.425,00
= Rp 245.394,00
Pelumas = 0,75 liter/jam x Rp 32.000,00
= Rp 24.000,00
Biaya 1 unit alat /jam = Rp 225.000 + Rp 245.394 + Rp 24.000
= Rp 494.394,00
4. Compactor
Harga sewa = Rp 205.000,00/jam
BBM = 31,284 liter/jam x Rp 12.425,00
= Rp 388.704,00
Pelumas = 1,188 liter/jam x Rp 32.000,00
= Rp 38.016,00
Biaya 1 unit compactor/jam = Rp 205.000 + Rp 388.704 + Rp 38.016
= Rp 631.720,00
36
Perhitungan biaya operational alat berat dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Biaya operational alat berat perunit/jam
37
meratakan dan 1 unit compactor/roller untuk pemadatan, biaya yang ibutuhkan
sebesar Rp 710.796.604,00.
Untuk perhitungan alternatif 2 dan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.3 dan
tabel 4.4.
38
Tabel 4.2 Biaya Operasional Alternatif 1
Jumlah Total
Produksi Alat Lama Kerja Alat Biaya Operational Alat
Alat Produksi Alat
No Nama Alat
Sewa Alat BBM Pelumas
(unit) (m3/jam) (m3/jam/unit) (Jam) (Hari) Total (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Excavator 1 277.27 277.27 43 5,38 225000 245394 24000 21,258,942.00
2 Dump Truck 27 10.37 280.098 43 5,38 80000 345515 33792 533,255,427.00
3 Motor Greder 1 348.30 348.3 35 4,38 225000 245394 24000 17,303,790.00
4 Compactor 1 45 45 220 27,50 205000 388704 38016 138,978,400.00
Total Biaya Operasional 710,796,559.00
Sumber : Analisa Perhitungan, 2016
Waktu yang dihabiskan untuk menyelkesaikan seluruh pekerjaan selama 39 hari dengan rincian sebagai berikut :
1. untuk holling dan muat diperlukan waktu 6 hari
2. untuk menghampar dan meratakan diperlukan waktu 5 hari
3. untuk memadatkan diperlukan waktu 28 hari.
39
Tabel 4.3 Biaya Operasional Alternatif 2
Jumlah Total
Produksi Alat Lama Kerja Alat Biaya Operational Alat
Alat Produksi Alat
No Nama Alat
Sewa Alat BBM Pelumas
(unit) (m3/jam) (m3/jam/unit) (Jam) (Hari) Total (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Excavator 2 277.27 554.54 11 1,34 225000 245394 24000 10,591,482.53
2 Dump Truck 53 10.37 554.54 11 1,34 80000 345515 33792 262,992,440.72
3 Motor Greder 2 348.30 696.6 9 1,07 225000 245394 24000 8,431,525.58
4 Compactor 2 45 90 66 8,25 205000 388704 38016 83,387,040.00
Total Biaya Operasional 365,402,488.82
Sumber : Analisa Perhitungan, 2016
Waktu yang dihabiskan untuk menyelkesaikan seluruh pekerjaan selama 13 hari dengan rincian sebagai berikut :
1. untuk holling dan muat diperlukan waktu 2 hari
2. untuk menghampar dan meratakan diperlukan waktu 2 hari
3. untuk memadatkan diperlukan waktu 9 hari.
40
Tabel 4.4 Biaya Operasional Alternatif 3
Jumlah Total
Produksi Alat Lama Kerja Alat Biaya Operational Alat
Alat Produksi Alat
No Nama Alat
Sewa Alat BBM Pelumas
(unit) (m3/jam) (m3/jam/unit) (Jam) (Hari) Total (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Excavator 2 277.27 554.54 11 1.34 225000 245394 24000 10,591,482.53
2 Dump Truck 53 10.37 554.54 11 1.34 80000 345515 33792 262,992,440.72
3 Motor Greder 1 348.30 348.3 34 4.26 225000 245394 24000 16,863,051.16
4 Compactor 1 45 45 264 33.00 205000 388704 38016 166,774,080.00
Total Biaya Operasional 457,221,054.41
Sumber : Analisa Perhitungan, 2016
Waktu yang dihabiskan untuk menyelkesaikan seluruh pekerjaan selama 37 hari dengan rincian sebagai berikut :
1. untuk holling dan muat diperlukan waktu 2 hari
2. untuk menghampar dan meratakan diperlukan waktu 2 hari
3. untuk memadatkan diperlukan waktu 33 hari.
41
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari perhitungan diatas di dapat bahwa penggunaan alat yang paling ekonomis
adalah menggunakan alternatif 2 dengan data sebagai berikut :
1. Alat yang digunakan dalam proyek galian dan timbunan jalan Kebun Durian
Gunung Sari adalah sebagai berikut :
a. Excavator 2 unit
b. Dump Truck 53 unit
c. Motor Grader 2 unit
d. Compactor/Roller 2 unit
2. Waktu yang diperlukan untuk pekerjaan jalan Kebun Durian Gunung Sari
adalah sebagai berikut :
a. untuk holling dan muat diperlukan waktu 2 hari
b. untuk menghampar dan meratakan diperlukan waktu 2 hari
c. untuk memadatkan diperlukan waktu 9 hari.
3. Biaya yang dikeluarka untuk operational alat adalah sebagai beikut :
a. Excavator 1 unit = Rp 10.591.482,53
b. Dump Truck 27 unit = Rp 262.992.440,72
c. Motor Grader 1 unit = Rp 8.431.252,58
d. Compactor/Roller 1 unit = Rp 83.387.040,00
e. Total = Rp 365.402.488,82
5.2. Saran
1. Alat-alat berat yang digunakan harus dimonitor supaya jangan sampai alat
yang menganggur pada jam kerja
2. Mengusahakan penggunaan tenaga professional yang berpengalaman dan
berdisiplin tinggi dalam pengelolaan alat, sehingga mendapatkan produksi
kerja yang maksimal serta tepat waktu
3. Analisa diatas berdasarkan kondisi alat ideal lebih baik, dilakukan penelitian
berdasarkan kondisi actual.
DAFTAR PUSTAKA
Qamariah, N., L., Analisa Produktifitas Peraltan Dalam Pekerjaan Aggregat Pada
Ruas jalan Simpang 3 Samboja KM. 38 Balikpapan Loa Janan,
Universitas 17 Agusutus 1945, Samarinda
http://visionlink-blog.blogspot.com/2014/09/pengenalan-alat-berat-4motor-
grader.html