You are on page 1of 3
B. Situasi Pernaskahan di Indonesia B.1 Pernaskahan Melayu Bahasa Melayu tersebar di berbagai daerah, seperti Aceh, Minangkabau, Siak, Riau, Palembang, Bengkulu, Jakarta, dan Riau. Naskah-naskah Melayu tersimpan di perpustakaan, museum, dan rumah penduduk yang memiliki warisan dari para orang mereka. Menurut Ding Choo Ming, naskah Melayu sebagian besar berasal dari salinan abad ke-19 meskipun ada beberapa naskah yang lebih tua dari abad itu. Usianya yang tua membuat banyak naskah yang rusak. Hal seperti ini tidak dapat dihindari. Berapa jumlah naskah Melayu yang ada? Beberapa peneliti berusaha menghitung naskah-naskah tersebut. Ismail Hussein mengatakan Jumlahnya 5000 naskah, Chambert-Loir mengatakan 4000 naskah yang tersebar 1 26 negara, dan Russel Jones mengatakan jumlahnya 10.000.000 naskah. Hampir selurun naskah Melayu ditulis dengan dua aksara, yaitu aksara Arab Melayu (Jawi) dan Latin dalam bahasa Melayu. Dalam hal alas naskah, naskah Melayu hanya mengenal kertas sebagal alas tulls. 'si teks yang terkandung dalam Naskah Melayu menurut Liaw Yock Fang (1991, Jilid | dan 1) diktasitikasikan menjadi 10 kelompok, yaitu Kesusastraan rakyat, epos India dan sastra wayang, cerita Panji, kesusastraan zaman Islam, cerita berbingkai, sastra kitab, sastra sejarah, undang- undang Melayu, dan pantun serta syair. Karya-karya puncak sastra Melayu, yaitu Hikayat Panji Semirang, Syair Perahu oleh Hamzah Fansuri, Sejarah Melayu, cerita berbingkai Seribu Satu Malam, B. Situasi Pernaskahan di Indonesia B.2 Pernaskahan Lampung Berdasarkan penelitian Pudjiastuti (1995:60) naskah Lampung ditulis dengan aksara Lampung yang dikenal dengan had Lampung atau Surat Lampung. Aksara Lampung termasuk dalam rumpun tulisan Kanganga. Orang-orang tua di daerah Sumatera Selatan menyebut aksara Lampung dengan ‘Surat Ulu” atau “Surat Ugan". Kebanyakan peneliti aksara Lampung merupakan perkembangan aksara devanagari yang berasal dari india. Tulisan itu terdiri atas tiga unsur,yekni induk huruf (kalabai surat), anak huruf atau tanda bunyi (benah surat) dan tanda baca. Berikut ini contoh pribahasa berbahasa lampung dengan aksara latin 1. ‘Di kedo biduk teminding di san wat tentmbo. Artinya : Pandai-pandailah membawa diri, bersikaplah sesuai dengan adat istiadat setempat. 2. Dang happu di kemutib, beguno ki.gayah. Artinya : Jangan meremehkan orang yang tidak punya atau orang bodoh; siapa tahu dalam keadaan tertentu justru mereka yang bisa membantu. — B. Situasi Pernaskahan di Indonesia B.3 Pernaskahan Jawa Naskah Jawa tersimpan hamper di 27 negara, diantaranya Indonesia, Inggris, Belanda, Rusia, Jerman, dan Italia. Bahasa yang digunakan dalam naskah Jawa ada tiga, yaitu bahasa Jawa Kuna, Tengahan, dan Jawa baru. Aksara yang digunakan, yaitu aksara Jawa atau hanacaraka, sedangkan aksara Arab yang menggunbakan bahasa Jawa disebut pegon. Selain lontar, naskah Jawa juga ditulis di atas kertas baik kertas tradisional maupun kertas Eropa. Kertas tradisional disebut dluwang seperti gambar berikut Naskah Jawa dilatarbelakanagi agama Hindu, Budha, dan Islam. Drai segi isi naskah Jawa mengancung isi yang beragam, diantaranya obat-obatan, primbon, cerita Panji, cerita wayeng, sastra sejarah dil, Contohnye: Babad Tanah Jawi atau Babad Diponegoro (KBG;5), Cerita panj Panji Angreni, Panji Dewakusuma Kembar, dan Panji Kuda Semirang. Cerita wayang, misalnya Bharatayuddha, Serat Kitab Kufah dan Serat Wirld Hidayat. Contoh halaman naskan Babad Tanah Jawi seperti tampak pada gambar berikut ini. G B. Situasi Pernaskahan di Indonesia B.3 Pernaskahan Jawa Berikut dikutipkan contoh Serat Witid Hidayat Kutipan Serat Wirid Hidayat Sajatine ora ana apaapa ant dik maksih awang-ancung dining ana sawyi-cugji, Rang ana dhingin Ingsun, sajatine ang maka suci anglinputs ing sipat Ingsun, anartaning asman Jngsun, amratandhant ing apngalingsun. (Sesungguhnya tidak ada apa-apa Karena pada waktu masih dalam keadaan kosong, belum ada sesuatupun, yang ada hanyalah Aku. Tidak ada tuhan selain Aku. Aku adalah hakikat Zat yang Maha Suci yang meliputi sifat-Ku, yang menyertai Nama-Ku, dan yang menandai perbuatanKu.) sumber htto://sisablena.wordoress.com B. Situasi Pernaskahan di Indonesia Indonesia memiliki kekayazn dalam pernaskahan. Hal ini sejalan dengan beragamnya suku bangsa di Indonesia. Naskah-naskah yang banyak ini tersebar di berbagai wilayah baik di dalam maupun di luar negeri. Di dalam negeri, naskah-naskah daerah di simpan di berbagal perpustakaan dan lembaga resmi miliki pemerintah dan swasta. Di luar negeri naskah-nasakah Indonesia tersimpan di perpustakaan seperti Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Amerika, dan Malaysia. Bagaimana naskah-naskah ini bisa sampai ke negara-negara tersebut? Menurut perjalanan sejarah di indonesia negara-negara tersebut pernah datang dan menjajah indonesi pada masa itulah banyak naskah yang diambil dan di bawa ke negara mereka. Cara yang kedua melalui perdagangan. Banyak naskah yang berkualitas, balk yang diperdagangkan oleh orang- ‘orang yang memang berjiwa bisnis sehingga naskah-naskah tersebut dapat beroindah tancan ke pemilik perorangan dan bisa juga masuk ke dalam perpustakaan pemerintah setempat. Beberapa situasi pernaskahan daerah akan diuraikan berikut ini

You might also like