You are on page 1of 10

BAB II

LANDASAN TEORI
BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)

2.1 PENGERTIAN
BBLR adalah : keadaan bayi baru lahir dengan berat badan lahir kuran dari 2500
gram
BBLR adalah : keadaan yang disebabkan masa kehamilan kurangdari 37 minggu
dengan berat badan yang sesuai, bayi beratnya kurang dari berat
semestinya menurut masa kehamilannya (kecil untuk masa
kehamilan = KMK) atau kedua duanya. (Sarwono, ilmu
kebidanan, 2006)
WHO (1961) menggan istilah bayi prematur dengan bayi berat badan lahir rendah
(BBLR), karena disadari tidak semua bayi dengan berat badan kurang dari 2500
gram pada waktu lahir bukan bayi prematur. (Rustam mochtar, sinopsis obstetri.
1998)

2.2 ETIOLOGI
1. Faktor Ibu
Gizi saat hamil yang kurang
Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Penyakit menahun ibu : hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah
(perokok)
Faktor pekerja yang terlalu berat.
2. Faktor Kehamilan
Hamil dengan hidramnion
Hamil ganda
Perdarahan antepartum
Komplikasi hamil : preklamsi atau eklamsia, ketuban pecah dini
3. Faktor Janin
Cacat bawaan
Infeksi dalam rahim
4. Faktor yang masih belum diketahui
(Manuaba, Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana, 1998)
Sering faktor penyebab tidak diketahui ataupun kalau diketahui faktor penyebabnya
tidaklah berdiri sendiri, antara lain :
Faktor genetik atau kromosom
Infeksi
Bahan toksik
Radiasi
Insufisiensi atau disfungsi placenta
Faktor nutrisi
Faktor nutrisi seperti merokok, peminum alkohol, bekerja berat masa hamil,
placenta previa, kehamilan ganda, obat obatan dsb. (Rustam Mochtar, sinopsis
obstetri, 1998)

2.3 DIAGNOSTIK DAN GEJALA KLINIK


2.3.1 Sebelum Bayi Lahir
Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus prematurus,
dan lahir mati.
Pembesaran uterus tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
Pergerakan janin yang pertama (Quickening) terjadi lebih lambat.
Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut yang
seharusnya.
Sering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion atau hidramnion,
hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum.
2.3.2 Setelah Bayi Lahir
Bayi dengan retardasi pertumbuhan intrauterin
Bayi prematur yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
Bayi smll for date sama dengan bayi retardasi pertumbuhan intrauteri
Bayi prematur kurang sempurna pertumbuhan alat alat dalam tubuhnya.
Ciri ciri aktivitas bayi dengan BBLR berbeda beda sehingga perlu
diperhatikan gambaran umum kehamilan sebagai berikut :

Ingat hari pertama mentruasi
Denyut jantung terdengan pada usia 18 sampai 22 minggu
Fetal Quickening minggu 16 18
Pemeriksaan : TFU, USG
Penilaian secara klinik : berat badan lahir, panjang badan, lingkar dada,
lingkaran kepala. (Manuaba, Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB,
1998)

2.4 PENYULIT BBLR


Penyulit bayi dengan berat badan lahir rendah tergantung dari beberapa faktor
sebagai berikut :
Umur hamil saat persalinan
Makin muda umur kehamilan makin sulit beradaptasi dengan keadaan luar
rahim.
Asfiksia / iskemia otak
Dapat terjadi nekrosis dan pendarahan
Gangguan metabolisme
Menimbulkan asidosis, hipoglisemia, hiperbilirubinemia.
Mudah terjadi infeksi
Mudah terjadi sepsis dan meningitis
Gangguan panca indera, gangguan sistem motorik saraf pusat, hidrotefalis,
serebral palsi.
( manuaba, ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan KB, 1998)
2.5 PERAWATAN BAYI BBLR
Yang perlu diperhatikan adalah
Pengaturan suhu lingkungan
Bayi dimasukkan dalam incubator dengan suhu yang di atur :
BB dibawah 2 kg 35oC
BB 2 kg 2,5 kg 34oC
Suhu incubator di turunkan 1oC setiap munggu sampai bayi dapat di
tempatkan pada suhu lingkungan sekitar 24oC - 27 oC
Makanan bayi BBLR
Makanan diberikan dengan pipet sedikit-sedikit namun lebih sering
Pada bayi small for date sebaliknya kelihatan seperti orang kelaparan,
rakus minum dan makan akan tetapi harus diperhatikan kemungkinan
pnemonia aspirasi
(rustam mochtar, sinopsis obstetri, 1998)
2.6 PROGNOSIS
Kematian perinatal pada bayi berat badan lahir rendah 8x lebih besar dari bayi
normal pada umur kehamilan yang sama.
( Rustam Mochtar, Sinopsis Obstetri, 1998 )
BAB II
ASKEB TEORI
A. PENGKAJIAN
1. Data Subjektif
Biodata
a. Biodata bayi
Nama : untuk dapat mengidentifikasi ( mengenal dan agar tidak
keliru dengan penderita lain)/
Tanggal lahir : untuk mengetahui kapan bayi dilahirkan dan pemberian
terapi yang akan dilakukan.
Jenis kelamin : untuk memastikan dan membedakan bayi yang satu
dengan bayi yang lainnya
Status anak : untuk mengetahui status anak dalam keluarga
Jumlah saudara : untuk mengetahui tingkat kecukupan asuhan gizi dan
pola asuhan
b. Biodata orang tua
Untuk mengetahui nama orang tua, umur, agama, tingkat intelektual
orang tua, taraf hidup dan sosial ekonomi, serta alamat untuk memastikan
tempat tinggal.
Riwayat Maternal.
a. Riwayat Kesehatan Maternal
Untuk mengetahui apakah dari keluaga ibu mempunyai penyakit
menular, penyakit menurun atau penyakit kronis.
b. Riwayat Kesehatan Prenatal
Untuk mengetahui penyakit yang pernah dialami ibu karena
penyakit yang pernah dialami ibu yang dapat mempengaruhi bayi
c. Riwayat Kesehatan Intrnatal
Untuk mengetahui keadaan kehamilan, persalinan yang dapat
mempengaruhi bayi
Riwayat Tumbuh Kembang
Reflek
Reflek Morro : reflek yang timbul timbul rangsangan yang
diberikan tiba- tiba yaitu dengan menepuk
tempat tidur bayi.
Reflek Tonik neck : reflek bayi untuk mengangkat leher
Reflek Palmargraph : reflek mengenggam
Reflek Soeking : reflek menghisap
Reflek Rooting : reflek yang memutar, bisa diberi rangsangan
pada pipi dan bayi akan mencari rangsangan itu

Activity Daily Living


Aktivitas yang berhungan dengan pemenuhan nutrisi, eliminasi, istirahat,
personal hygiene.

2. Data Objektif
Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
Untuk mengetahui keadaan pasien.
b. Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran bayi
c. TTV
Nadi : frekuensi nadi/menit (120 160 x/menit)
Suhu : temperatur (365 - 37 oC)
Respirasi : untuk mengetahui frekuensi nafas
(16 24 x/menit)
d. Antropometri
BB : 2500 4000 gram
PB : 48 52 cm
LILA : 11 14 cm
LIDA : 30 38 cm
LIKA : 30 35 cm
o Fronto Occipitalis : 34 cm
o Mento Occipitalis : 35 cm
o Sub Occipitu Occipitalis : 32 cm
Pemeriksaan Fisik
Kepala : simetris atau tidak, molage atau tidak, caput succadenenium
atau tidak.
Muka : simetris atau tidak, pucat atau tidak, oedema atau tidak
Hidung : ada polip atau tidak, ada sekret atau tidak, cacat bawaan
atau tidak
Gigi : tumbuh gigi atau tidak
Telinga : simetris atau tidak, ada labioskisis atau tidak, ada
penumpukan serumen atau tidak
Mulut : stomatitis atau tidak, ginggivitis atau tidak, karies gigi atau
tidak
Leher : ada pembesaran kelenjar limfe, K. Tiroid, V. Jugularis atau
tidak
Mamae : keadaan puting susu, pembengkakan buah dada atau tidak,
pengluaran air susu.
Ketiak : ada pembesaran kelenjar limfe atau tidak
Abdomen : ada pembesaran abnormal atau tidak, ada pembesaran
talpus atau tidak
Urogenital : pada wanita labia mayora menutup atau tidak, perdarahan
atau tidak. Pada pria skrotum ada atau tidak, testis ada
atau tidak.
Anus : ada atresia ani atau tidak
Ekstremitas
Bawah : pergerakan aktif atau tidak, jumlah jari lengkap atau
tidak
Atas : pergerakan aktif atau tidak, jumlah jari lengkap atau
tidak
B. INTERPRESTASI DATA DASAR
Dilakukan untuk menegakkan diagnosa, masalah dan kebutuhan untuk
memutuskan hal tersebut kita mengambil data subjektif dan data objektif yang
mendukung tegaknya diagnosa.
Diagnosa : bayi baru lahir fisiologis
Ds : -
Do : - k/u baik
- TTV
- Nadi : normal 120 160 x/menit)
- Suhu : normal 365 - 37 oC
- Respirasi : normal 16 24 x/menit
- Antropometri : BB : 2500 4000 gram
PB : 48 52 cm
- Reflek morro : normal atau tidak
- Reflek Rooting : normal atau tidak
- Reflek Soeking : normal atau tidak
- Reflek grapshing : normal atau tidak
C. INDENTIFIKASI DIAGNOSA dan MASALAH POTENSIAL
Mengindentifikasi diagnosa/masalah potensial yang akan terjadi berdasarkan/diagnosa
yang sudah di indentifikasi
D. INDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Mengindentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter untuk dikonsultasikan
dan ditandatangani bersama dengan anggota tim kesehatan lain.
E. PENGEMBANGAN RENCANA (INTERVENSI)
Merencanakan asuhan penyuluhan yang rasional sesuai dengan lanjutan dari langkah
sebelumnya.
F. IMPLEMENTASI
Mengarahkan atau melaksanakan asuhan secara efisien dan aman Sesuai dengan
intervensi dan kondisi pasien.
G. EVALUASI
Menyesuaikan dengan implementasi dan kondisi ibu dalam bentuk narasi
menggunakan SOAP
S : Subjektif (yang dilaporkan pasien)
O : Objektif (yang didapatkan dari hasil pemeriksaan)
A : Assement (data gabungan DS dan DO untuk diagnosa)
P : Plining (pengembangan rencana selanjutnya/penyuluhan lebih lanjut)

You might also like