You are on page 1of 12

ADAPTASI KARDIOVASKULAR TERHADAP LATIHAN FISIK

Oleh : Akmarawita kadir


Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRAK
Tujuan latihan adalah meningkatkan kekuatan, ketahanan, kelentukan, kelincahan dan kecepatan.
Kekuatan-kekuatan ini berhubungan dengan struktur dan faal dalam tubuh. Kalau latihan itu dikerjakan
secara teratur dan sesuai dengan cara berlatih, maka diharapkan adanya perubahan-perubahan
(adaptasi) yang menunjang tercapainya kekuatan-kekuatan tersebut. (Soekarman. 1986)

CARDIOVASCULAR ADAPTATION TO PHYSICAL TRAINING


By: Akmarawita Kadir
Lecturer Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya
ABSTRACT
The purpose of the exercise is to increase strength, endurance, flexibility, agility and speed.
These powers relate to the structure and function in the body. If exercise is done regularly and in
accordance with the way practice, it is expected that any changes (adaptations) that support the
achievement of these forces.

PENDAHULUAN mencapai suatu performa/penampilan yang


Tujuan latihan adalah baik ada beberapa fase yang harus
meningkatkan kekuatan, ketahanan, diperhatikan, yaitu fase overload,
kelentukan, kelincahan dan kecepatan. restoration, adaptation dan reversal.
Kekuatan-kekuatan ini berhubungan (Moyna. 2001)
dengan struktur dan faal dalam tubuh. Tujuan overload (latihan dengan
Kalau latihan itu dikerjakan secara teratur beban lebih, dari beban sebelumnya)
dan sesuai dengan cara berlatih, maka adalah agar kemampuan kardiovaskuler
diharapkan adanya perubahan-perubahan (jantung dan peredaran darah) dan
(adaptasi) yang menunjang tercapainya kemampuan otot-otot kerangka dapat
kekuatan-kekuatan tersebut. (Soekarman. berkembang terus, sampai terjadinya
1986) proses adaptasi, sehingga meningkatkan
Dalam suatu latihan yang performa/penampilan.
terprogram (physical training) untuk
Gbr 1. Super compensation cycle. A. Program latihan yang overload satu atau lebih sistem
fisiologis. B. sel-sel, jaringan-jaringan dan organ-organ diperbaiki. C. Perbaikan fitness yang
disebabkan perubahan struktur dan fungsi. D. Fitness menurun bila program latihan
dihentikan. (Moyna. 2001)
Adaptasi fisiologi pada latihan kekuatan otot jantung, dan
fisik sangat tergantung pada umur, kekuatan ini dapat bertambah
intensitas, durasi, dan frekuensi latihan, dengan adanya latihan.
faktor genetik, dan cabang olahraga yang (3) Jumlah darah yang dikembalikan
dipertandingkan. ke jantung. Latihan olahraga yang
Oleh karena itu latihan-latihan berjalan secara ritmik, dan
yang dikerjakan adalah terutama untuk menekan pembuluh darah balik
ketahanan jantung dan paru, maka dengan (vena) pada otot-otot kaki, dapat
sendirinya yang terlihat adalah salah mengembalikan jumlah darah
satunya perubahan pada kedua organ yang cukup banyak dan
tersebut, yang bertujuan untuk membantu menaikkan stroke
meningkatkan kemampuan mengangkut volume (Sumosardjuno. 1994,
oksigen. (Soekarman. 1986) Guyton. 2000)

FISIOLOGI KARDIOVASKULER Cardiac output


PADA LATIHAN Cardiac output (curah jantung)
Jantung adalah dua buah pompa adalah jumlah darah yang di pompa oleh
berotot yang terletak dalam satu alat. jantung setiap menit. Ini bisa naik sesuai
Jantung bagian kiri memompa darah ke dengan kenaikan tingkat kerja sampai pada
seluruh jaringan tubuh dan jantung bagian titik kelelahan.
kanan memompa darah ke paru. Serat otot Perbedaan nyata antara pelari
jantung berhubungan sedemikian rupa yang betul-betul terlatih dan yang kurang
sehingga seluruh serat-serat otot jantung baik kondisinya terletak pada jumlah
berfungsi seakan-akan satu otot. Jantung cardiac output-nya, atau pada jumlah
mempunyai sifat untuk menimbulkan darah yang dapat di pompa setiap menit ke
irama kontraksi sendiri (Fox. 1993, dalam otot-otot dalam bandanya.
Soekarman. 1986). Darah yang di pompa dari jantung
setiap denyut nya ditentukan oleh laju
Stroke Volume pemompaan jantung (heart rate) dan
Stroke volume (isi sekuncup) jumlah darah yang dikeluarkan (stroke
adalah volume atau jumlah darah yang di volume) sehingga cardiac output dapat
pompa oleh jantung pada setiap dihitung :
denyutannya. Ada beberapa faktor yang Cardiac Output = Heart Rate x
mempengaruhi jumlah darah yang dapat di Stoke Volume
pompa keluar oleh jantung, yaitu : Di samping itu cardiac output juga dapat
(1) Besarnya ventrikel (bilik jantung) dihitung dengan cara mengetahui
itu sendiri. Dengan melakukan konsumsi oksigen maksimal seseorang
latihan Ventrikel dapat bertambah selama satu menit dan perbedaan rata-rata
besar. antara kandungan oksigen pada arteri dan
(2) Kekuatan dari jantung waktu vena (a-v O2 diff). (Sumosardjuno. 1994,
memompa. Hal ini tergantung dari Guyton. 2000)

Konsumsi O2 (ml/menit)
Cardiac Output = ----------------------------------x 100
a-v O2. diff

Aliran Darah dikirim ke daerah yang paling tinggi


Darah di pompa oleh jantung ke kebutuhan metabolismenya, yaitu otot-
berbagai bagian tubuh kita, sesuai dengan otot. Daerah-daerah yang kurang
kebutuhan jaringan masing-masing. membutuhkannya, yaitu aktivitas
Selama melakukan latihan olahraga, darah
metabolismenya sedikit, hanya mendapat maka diperlukan lebih besar tenaga dari
sedikit darah, misalnya usus. ventrikel untuk memompa sejumlah darah
Pada hari-hari dengan cuaca yang yang sama ke sirkulasi pulmoner atau
panas, kulit mendapat darah yang cukup sirkulasi sistemik. Lama-kelamaan terjadi
untuk membantu mendinginkan badan. hipertropi otot jantung yang kalau tetap
Karenanya darah mengalir ke kulit, tidak diadakan koreksi dapat menjadi
sehingga mengakibatkan darah yang (dekompensasi) payah jantung.
berada di otot-otot berkurang. Hal ini Jantung bagian kiri memompa
menerangkan mengapa dalam latihan di darah ke sirkulasi sistemik lebih luas dan
tempat yang panas tidak diperbolehkan. mempunyai tahanan yang tinggi,
(Sumosardjuno. 1994, Guyton 2000) sedangkan sirkulasi pulmoner mempunyai
tahanan yang rendah. Oleh karena itu otot
Tekanan Darah ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel
Tekanan darah adalah tekanan dari kanan.
darah yang berada di pembuluh-pembuluh Jantung sebagai pompa
darah pada waktu jantung berdenyut, ini mempunyai sifat untuk mengeluarkan
disebut sistolik. Sedangkan yang berada rangsangan secara berirama. Dalam
di antara denyutan jantung, tekanannya keadaan biasa irama jantung berasal dari
disebut tekanannya disebut diastolik. simpul SA (Sino auricular node) yang
(Sumosardjuno.1994) terletak di atrium kanan. Selanjutnya
Supaya jantung dapat berfungsi semua bagian dari jantung mengikuti
sebagai pompa yang baik, maka pada irama dari simpul S-A ini. Banyak faktor
jantung didapatkan katub-katub. Katub- yang mempengaruhi irama dari simpul ini,
katub ini menjaga agar jantung bekerja diantaranya adalah rangsangan suhu yang
lebih efektif. Katub antara atrium dan meningkat, kekurangan oksigen, turunnya
ventrikel menutup pada waktu kontraksi tekanan darah, ketokolamin dan lain-lain.
otot ventrikel. Apabila terjadi kebocoran, (Fox. 1993, Guyton. 2000)
Gambar2. Sistem kardiovaskuler (Silverthorne. 2001)

Pada latihan terjadi dua kejadian atlet, sedangkan pada seorang yang tidak
yaitu peningkatan curah jantung (cardiac terlatih mencapai 90 x/menit. Isi sekuncup
output) dan redistribusi darah dari otot- (stroke volume) pada seorang atlet lebih
otot yang tidak aktif ke otot-otot yang besar daripada yang bukan atlet. Hal ini
aktif. Curah jantung tergantung dari isi terjadi pada waktu istirahat maupun pada
sekuncup (stroke volume) dan frekuensi waktu bekerja. Curah jantung maksimum
denyut jantung (hart rate). Kedua faktor (cardiac output) pada seorang atlet dapat
ini meningkat pada waktu latihan. mencapai 40 l/menit. Curah jantung sangat
Redistribusi darah pada waktu latihan mempengaruhi maksimum daya serap
menyangkut vasokonstriksi pembuluh oksigen. Boleh dikatakan lebih besar curah
darah yang memelihara daerah yang tidak jantung, lebih besar pula daya serap
aktif vasodilatasi dari otot yang aktif yang oksigennya (Fox. 1993, Soekarman.
disebabkan oleh kenaikan suhu setempat, 1986).
CO2 dan asam laktat serta kekurangan
oksigen.(Fox. 1993, Soekarman.1986) Pengendalian Cardiovascular
Pada latihan yang mengakibatkan Bermacam-macam informasi dari
frekuensi jantung meningkat serta isi semua bagian tubuh dikirimkan ke pusat
sekuncup meningkat, maka curah jantung pernafasan dan sirkulasi. Dengan
juga meningkat. Pada atlet, irama jantung berdasarkan informasi ini pusat
dalam keadaan istirahat lebih rendah mengirimkan rangsangan untuk
dibandingkan dengan seorang yang tidak penyesuaian (adaptasi) terhadap
terlatih. Irama jantung pada waktu istirahat kebutuhan.
dapat mencapai 40 x/menit pada seorang

Gambar 3. Gambaran respon kardiovaskuler saat latihan. Central command memulai proses
respon, yang dipertahankan dalam kondisi keseimbangan melalui sistem feedback dari
kardiopulmonar serta baroreseptor arterial, dan sistem neurologik. (Moyna. 2001)
Di bawah ini akan diberikan alat-alat dari 3100 cc menjadi 600 cc.
gambar penyesuaian organ tubuh baik Dalam waktu istirahat ventilasi per menit
jantung dan peredaran darah pada orang 4-15 liter per menit. Pada waktu latihan
dalam keadaan istirahat dan yang latihan. ventilasi per menit meningkat sampai
Dari gambar di bawah ini terlihat mencapai 180 liter per menit. Yang
perubahan dari cardiac output, distribusi terpenting dalam olah raga adalah
ke otot yang aktif dari 650 cc menjadi kemampuan jantung dan paru secara
20.850 cc, distribusi yang menurun pada sempurna. (Soekarman. 1986)

Gambar 4 Penyesuaian organ tubuh pada keadaan istirahat dan latihan. (Soekarman. 1986)

ADAPTASI SISTEM perubahan-perubahan berupa penurunan


KARDIOVASKULER tahanan vaskuler (vascular resistance)
Perubahan fungsi sistem untuk mengimbangi peningkatan
kardiovaskuler selama latihan tergantung perfusi otot, dan peningkatan cardiac
pada tipe (dinamis atau statis) dan output untuk meningkatkan ambilan
intensitas latihan. Selama latihan dinamis oksigen. Yang pada akhirnya akan
(seperti lari, renang, atau bersepeda) akan meningkatkan tekanan arteri rata-rata.
merangsang kontraksi kelompok otot-otot Respon kardiovaskuler pada
besar. Sehingga menyebabkan latihan dinamik dan static sangat berbeda,
respon/perubahan akut yang besar pada pada latihan static (high intensity, strength
sistem kardiovaskuler yaitu sangat exercise, dan latihan yang membatasi
meningkatnya cardiac output, heart rate, kontraksi otot seperti angkat berat atau
dan tekanan darah sistolik, dan sedikit latihan isometric) didapatkan hasil sedikit
peningkatan pada tekanan rata-rata arteri peningkatan ambilan oksigen, cardiac
dan tekanan darah diastolik. Respon akibat output, dan stroke volume daripada latihan
latihan dinamik ini, akan merangsang dinamik. Tetapi pada latihan static lebih
pusat otak, dan apabila latihan diteruskan meningkatkan tekanan darah dan tekanan
akan memberikan signal mekanisme rata-rata arteri. (Fahey. 1984, Fletcher.
umpan balik pada kardiovaskular center di 1995, Levine. 2001).
batang otak, sehingga menimbulkan
Gambar. 5 Respon Hemodinamik pada latihan dinamik (regular, rhythmic contraction of
large muscle group), dan static (isometric or high intensity sustained contraction) (Levine.
2001)
Latihan endurance (aerobic) meningkatkan kapasitas sistem
menyebabkan banyak perubahan adaptasi kardiovaskular. (Fahey. 1984, Fox. 1989,
pada sistem kardiovaskuler. Perubahan ini Soekarman. 1986, Sumosardjuno. 1994,
dapat dilihat pada tabel 1. Latihan aerobic Seiler. 1996, Wilmore. 2003)
(daya tahan) ini sangat baik untuk

Tabel. 1 Adaptasi kardiovaskuler yang didapat pada latihan daya tahan


(endurance/aerobic) (Fox. 1989, Fahey. 1984)
FACTOR REST SUBMAXIMAL MAXIMAL
EXERCISE EXERCISE
HEART SIZE - -
HEART RATE
STROKE VOLUME
A-V 02 DIFFERENT O
CARDIAC OUTPUT O O
WORK CAPACITY - -
SYSTOLIC BLOOD PRESSURE O O O
DIASTOLIC BLOOD PRESSURE O O O
MEAN ARTERIAL BLOOD PRESSURE O O O
TOTAL PERIPHERAL RESISTANCE O O O
CORONARY BLOOD FLOW
BRAIN BLOOD FLOW O O O
VISCERAL BLOOD FLOW O O
INACTIVE MUSCLE BLOOD FLOW O O O
ACTIVE MUSCLE BLOOD FLOW O O
SKIN BLOOD FLOW O O O
BLOOD VOLUME - -
PLASMA VOLUME - -
RED CELL MASS O - -
HEART VOLUME - -
Symbol :
= meningkat
= menurun
O= tidak ada perubahan

Peningkatan Ukuran Jantung ( Heart (non endurance/anaerobic) seperti lari


Size ) cepat, gulat, dan lain-lainnya maka
Ukuran jantung pada atlit pada peningkatan ukuran disebabkan oleh
umumnya lebih besar bila dibandingkan penebalan dinding ventrikel dengan tanpa
dengan bukan atlet. Pada atlet untuk peningkatan volume ventrikel. Bersamaan
olahraga ketahanan (endurance/aerobic) dengan peningkatan ukuran jantung, juga
maka peningkatan ukuran jantung didapatkan peningkatan jumlah kapiler
disebabkan peningkatan volume ventrikel (Fox 1993, Soekarman 1986, Fleck 1992,
tanpa peningkatan tebal otot. Sedangkan Sumosardjuno 1994, Seiler 1996, Wilmore
pada atlet untuk gerakan-gerakan cepat 2003)

Tabel 2. Cardiac morphology adaptations at rest (Fleck 1992)


Wall thickness
Left ventrikel
Septal
Right ventrikel No Change
Chamber volume
Left ventrikel or No Change
Right ventrikel No Change
Left ventrikel mass or No Change

Penurunan Frekuensi Jantung/Denyut dari frekuensi pengeluaran impuls dari


Nadi (Bradikardi) paru jantung. Dengan perubahan volume,
Dengan penurunan frekuensi maka isi sekuncup (stroke volume)
jantung, maka jantung mempunyai menjadi lebih besar dan bila cadangan
cadangan denyut jantung (Heart Rate denyut jantung meningkat hasilnya curah
Reserve/HRR) yang lebih tinggi. jantung (cardiac output) akan menjadi
Penurunan frekuensi jantung ini lebih tinggi dan dengan begitu
disebabkan oleh peningkatan tonus saraf pengangkutan oksigen menjadi lebih
Parasimpatis, penurunan saraf tinggi lagi. (Soekarman 1986, Fox 1993,
Parasimpatis, penurunan saraf simpatis Fahey 1984, Seiler 1996, Wilmore 2003)
atau kombinasi. Juga terjadi penurunan
Gambar. 6 Respon Heart rate sebelum dan setelah latihan. (Fahey 1984, Seiler 1996)

Peningkatan Volume Darah Dan Peningkatan Stroke Volume


Hemoglobin Akibat dari pembesaran otot
Kemampuan mengangkut oksigen jantung akan menyebabkan volume darah
tergantung dari jumlah hemoglobin dan meningkat, maka dengan demikian jantung
jumlah darah. Apabila hemoglobin dapat menampung darah lebih banyak, dan
meningkat, maka kemampuan mengikat dengan sendirinya stroke volume pada
oksigen juga meningkat. Namun waktu istirahat menjadi lebih besar.
peningkatan hemoglobin akan Karena stoke volume pada waktu istirahat
menyebabkan viskositas darah meningkat menjadi lebih besar, maka hal ini
sehingga akan menyebabkan memungkinkan jantung memompa darah
meningkatnya tekanan dalam pembuluh dalam jumlah yang sama setiap menit
darah yang berakibat kapasitas dengan denyutan lebih sedikit.
mengangkut oksigen justru menurun. Jantung atlet endurance memiliki
Yang mengikat bukanlah jumlah Hb/100 stroke volume jauh lebih besar daripada
cc darah, tetapi jumlah Hb total. orang yang tidak terlatih dengan umur
Peningkatan jumlah Hb total ini yang sama. Baik pada waktu istirahat
disebabkan karena peningkatan volume maupun pada waktu latihan. Latihan daya
darah sesudah latihan yang cukup lama, tahan ini meningkatkan stroke volume saat
maka jumlah darah meningkat dari 5 l istirahat, selama latihan sub maksimal dan
menjadi 6 l. (Soekarman 1986. Fox. 1993) latihan maximal (Soekarman. 1986,
Sumosardjuno. 1994, Fahey. 1984,
Fox.1993, Seiler. 1996, Wilmore. 2003)

Gambar. 7 Perubahan stroke


volume
(Fahey. 1984)
Cardiac Output menit, dan maksimumnya sekitar 20-30
Ada tendensi cardiac output tidak liter per menit. Pada orang normal dan
mengalami perubahan saat istirahat dan betul-betul terlatih dapat mencapai 40 liter
kerja yang sub maximal, tetapi sangat per menit. (Soekarman. 1986,
meningkat pada kerja yang maksimal. Sumosardjuno. 1994, Fahey. 1984, Fox.
Cardiac output pada waktu 1993, Seile.r. 1996, Wilmore. 2003)
istirahat lebih kurang antara 4-6 liter per

Gambar. 8 Perubahan cardiac


output.
(Fahey. 1984)

Peningkatan Jumlah Kapiler mempunyai kemampuan untuk


Latihan endurance yang lama mengangkut dan mempergunakan oksigen
untuk suatu kompetisi menyebabkan lebih besar daripada orang yang tidak
pembesaran otot rangka, yang diikuti oleh terlatih. Karena itu dapat mengkonsumsi
meningkatnya pembuluh darah kapiler oksigen lebih banyak per-unit massa otot,
pada otot tersebut. Pembuluh darah kapiler dan dapat bekerja lebih tahan lama.
pada otot bertambah banyak, sehingga (Soekarman. 1986, Sumosardjuno. 1994,
memungkinkan difusi oksigen di dalam Fahey. 1984, Fox. 1993, Seiler. 1996,
otot dapat lebih mudah, akibatnya Wilmore. 2003)

Gambar. 9 Perubahan jumlah kapiler antara yang terlatih dan yang tak terlatih
Gambar. 10 Perubahan diameter serabut otot antara yang terlatih dengan tak terlatih (Fox.
1993)

Tekanan Darah secara cepat dan kadang-kadang dapat


Pada waktu istirahat, tekanan yang mencapai 200 atau 250 mmHg (respon
normal adalah 120 mmHg sistolik dan 80 akut). Sedangkan tekanan diastolik
mmHg diastolik (120/80). Selama perubahannya hanya sedikit.
melakukan olahraga, tekanan sistolik naik (Sumosardjuno. 1994, Fahey. 1984)
Gambar. 11 Perubahan tekanan
darah. (Fahey. 1984)

Latihan Daya tahan/endurance (training) mendukung peningkatan metabolic untuk


cenderung menurunkan tekanan systole, peningkatan cardiac output. (Fahey. 1984)
diastole dan tekanan rata-rata arteri. Aliran darah otot rangka
Penurunan tekanan darah ini penting untuk cenderung rendah selama latihan
menghindari terjadinya resiko penyakit- submaximal dan meningkat pada latihan
penyakit jantung. (Fahey. 1984) maximal. Pada otot yang aktif (latihan
Selama latihan daya tahan yang maximal) kecenderungan arteriole untuk
bersifat dinamis (lari, bersepeda, dll) menekan jaringan lain (selain otot), dan
terjadi dilatasi kapiler dalam otot yang mengalihkan darah ke otot yang sedang
sedang bekerja menurunkan tahanan arteri aktif. (Lamb. 1984)
terhadap aliran darah, yang melebihi dari
vasokonstriksi pembuluh darah pada Arteriovenous Oksigen Different
jaringan yang tidak bekerja. Oleh karena Latihan fisik menyebabkan
itu pengaruh perubahan diameter perbedaan a-v O2 yang lebih besar,
pembuluh darah selama latihan terutama pada latihan maximal.
menurunkan tekanan darah. (Lamb. 1984) Peningkatan a-v O2 ini disebabkan oleh
jumlah kandungan oksigen yang di
Aliran Darah konsumsi oleh jaringan (otot) meningkat
Dengan training, akan semakin banyak kandungan oksigen
menurunkan aliran darah coroner pada semakin besar perbedaannya. Peningkatan
istirahat, maupun selam latihan perbedaan a-v O2 ini juga dipengaruhi oleh
submaximal. Peningkatan stroke volume distribusi aliran darah, karena jaringan
dan penurunan heart rate menyebabkan yang secara metabolic lebih aktif (seperti
penurunan konsumsi oksigen otot jantung. pada latihan maximal) mengandung
Peningkatan aliran darah koroner terjadi oksigen lebih banyak dibandingkan
pada latihan maximal, ini untuk jaringan yang kurang aktif. (Fahey. 1984,
Fox. 1993)

Gambar. 12 Perubahan
A-V O2 Difference.
(Fahey. 1984)
KESIMPULAN
Adaptasi fisiologi pada latihan Fahey, B. 1984. Exercise Physiology,
fisik sangat tergantung pada umur, Human Bioenergetics and Its
intensitas, durasi, frekuensi latihan, faktor Applications. USA. Johon Eiley &
genetik, dan cabang olahraga yang Sons.
ditekuni (tipe latihan, baik static maupun
dinamik). Guyton A.C. 2000. Text Book of Medical
Tujuan dari adaptasi fisiologi Physiology. 10th. Ed. USA. W.B.
adalah untuk ketahanan jantung dan paru, Saunders Co.
yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan untuk mengangkut oksigen. Levine B.D. 2001. Exercise Physiology for
Latihan endurance (ketahanan) The Clinician. In Exercise and
menyebabkan banyak perubahan Sports Cardiology. Editor :
(adaptasi) pada sistem kardiovaskuler. Thompson P.D., McGraw-Hill
Adaptasi kardiovaskuler pada Companies, Inc.
latihan fisik menyebabkan volume total
(stroke volume) dari jantung meningkat, Lamb D.R. 1984. Physiology of Exercise
kenaikan ini disebabkan oleh Responses an Adaptation. 2th. Ed.
membesarnya rongga jantung. Maka Macmillan Publishing Company.
jantung dapat menampung darah lebih
banyak, sehingga stroke volume pada Moyna N.M. 2001. Principles of Exercise
waktu istirahat menjadi lebih besar, hal ini Training For Physicians, In
memungkinkan jantung untuk memompa Exercise and Sports Cardiology.
darah dalam jumlah yang sama setiap Editor: Thompson P.D., McGraw-
menit dengan denyutan lebih sedikit. Hill Companies, Inc.
Adaptasi kardiovaskuler ini juga
menyebabkan peningkatan volume darah Silverthorne D.V. 2001. Human
dan hemoglobin, jumlah kapiler otot dan Physiology an Integrated
mempengaruhi cardiac output, tekanan Approach. 2th. Ed. New Jersey P
darah, aliran darah serta A-V O2 diff. Hall, Inc.
Terjadinya proses adaptasi
kardiovaskuler terhadap latihan fisik ini Sumosardjuno S. 1994. Pengetahuan
adalah terutama untuk mencegah Praktis Kesehatan dalam
kerusakan jaringan, khususnya Resiko Olahraga 2. Jakarta. PT.
penyakit jantung. Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA Soekarman R. 1986. Dasar Olahraga


Fox E.L., Bowers R.W., Foss M.L. 1993. untuk Pembina, Pelatih dan Atlit.
The Physiological Basis for Jakarta. CV. Haji Masagung.
Exercise and Sport. 5th. Ed.
Boston-USA. WCB/McGraw-Hill. Seiler S. 1996. Myocardial Adaptations to
Training. Article of Burns
Fletcher G.F, Balady G., 1995. Exercise Telecommunications center. April.
Standards, A statement for 1996. Montana State University
Healthcare Professionals From Bozeman.
The American Heart Association,
Article of Circulation. American Wilmore J.H. 2003. Aerobic Exercise and
Heart Association, Inc Endurance. J of The Physician
and Sports medicine, Vol.31 - No.
Fleck S.J. 1992. Cardiovascular Response 5 May. 2003.
to Strength Training, in Strength
and Power in Sport. Edited : Komi
P.V., International Olympic
Committee, London. Blackwell
Scientific Publication.

You might also like