You are on page 1of 5

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI merupakan salah satu sumber makanan yang terbaik bagi bayi baru lahir

karena memiliki begitu banyak zat penting guna meningkatkan kekebalan

terhadap penyakit. Kelangsungan hidup seorang bayi diawali dengan interaksi

yang erat dan intensif anatara ibu dan bayi, dimana hal ini bisa terpenuhi dengan

proses menyusui secara eksklusif yang diberikan oleh ibu sampai bayi dalam usia

6 bulan. Pemberian ASI ini berdampak positif baik jangka pendek dan jangka

panjang. Dampak jangka pendek terhadap bayi adalah meningkatnya kualitas

sumber daya manusia kesehatan bayi, karena terhindar dari penyakit saluran

cerna. Dampak jangka panjang adalah pada saat usia dewasa nanti bayi terhindar

dari penyakit jantung, kegemukan, dan gangguan kognitif. Hal ini tercapai karena

ASI menganung semua kebutuhan nutrisi biofisik bayi untuk berkembang secara

optimal (Deswani, 2010).

Nutrisi yang tidak adekuat dapat menurunkan jumlah produksi ASI. Sebagian

data awal ibu menyusui di Desa Karang Dalam RW01 Kecamatan Sampang

memiliki permasalahan dalam kelancaran produksi ASI,dan dalam memenuhi

kebutuhan nutrisi selama menyusui tidak adekuat, ibu jugakurang mengetahui

tentang faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran produksi ASI dan dampak

jenis makanan yang dikonsumsi terhadap kelancaran produksi ASI. Ibu menyusui

sebaiknya tidak membatasi jenis makanan yang dikonsumsi dalam memenuhi

nutrisinya, yang terpenting adalah seimbang, tidak ada pantangan makanan, dan

1
2

menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan bayinya.

Hasil penelitian Binti Romawati (2013) didapatkan data ibu yang mengalami

permasalahan kelancaran produksi ASI sebanyak 72,2% dan ibu yang tidak

mengalami permasalahan kelancaran ASI sebanayak 2,7%. Dan data yang

didapatkan dari ibu menyusui yang pantang terhadap makanan sebanyak 66,7%

dan yang tidak pantang terhadap makanan sebanyak 33,3%. Menurut penelitian

Siti Aisah (2014) sebanyak 52,6% kelancaran produksi ASI cukup dan sebanyak

47,4% produksi ASI kurang. Faktor jenis makanan yang dikonsumsi ibu menyusui

sangat besar pengaruhnya terhadap proses kelancaran produksi ASI.

Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 10 Februari 2016 di

Wilayah Desa Karang Dalam RT04/RW01 Kecamatan Sampang terhadap 7 ibu

menyusui yang memberikan susu formula ditemukan 4 orang menyatakan bahwa

hal tersebut mereka lakukan karena produksi ASI tidak banyak, dan ASI tidak

mau keluar. Dan dari 4 orang ibu tersebut mengatakan bahwa mereka pantang

terhadap makanan padahal tidak ada alergi jenis makanan, sedangkan 3 orang ibu

lainnya mengaku tidak pantang terhadap makanan apapun.

Faktor yang mempengaruhi tidak lancarnya produksi ASI dikarenakan ibu

kurang memenuhi kebutuhan nutrisinya, karena pada saat dilakukan wawancara

ibu mengatakan kurang menyukai sayuran dan ada juga yang pantangan makanan

(padahal ibu tidak memiliki alergi bahan makanan tertentu). Ibu juga menyatakan

tidak tahu tentang cara peningkatan produksi ASI. Budaya yang ada di Kelurahan
3

Karang Dalam Kecamatan Sampang adalah setiap ibu menyusui tidak

diperbolehkan mengkonsumsi ikan laut, telur, daging ayam, dan sayuran-sayuran

hijau dan hanya diperbolehkan mengkonsumsi kuahnyaa saja dari sayuran

tersebut. Sedangkan kandungan dari sayur-syuran dapat memperlancar produksi

ASI. Asupan nutrisi yang dikonsumsi ibu menyusui akan merangsang hormon

prolaktin dalam memproduksi ASI, hisapan bayi juga membantu memperlancar

produksi ASI karena pada saat bayi menghisap payudara, receptor pada nipple

meningkatkan impuls dan nasafagus juga mempengaruhi hipotalamus sehingga

meningkatkan prolaktin dan mempengaruhi epitel, sehingga alveoli terus

memproduksi ASI. Untuk meningkatkan produksi ASI ibu menyusui perlu

mengelola menu makan yang bergizi, meningkatkan frekuensi menyusui,

mengosongkan payudara setelah anak selesai menyusui, menjaga kondisi

psikologi ibu, dan melakukan perawatan payudara.

Meskipun tidak mudah merubah pola asupan makan ibu menyusui, namun

adanya dukungan keluarga dan petugas kesehatan akan membantu ibu dalam

proses meningkatkan produksi ASI. Ibu sebaiknya diberikan pengetahuan tentang

pentingnya pemenuhan kebutuhan nutrisi pada masa masa menyusui. Peran

sebagai petugas kesehatan adalah memberikan pendidikan kesehatan dengan

memberikan penyuluhan untuk memberikan dorongan kepada ibu dengan cara

memberikan informasi tentang kelancaran produksi ASI, khususnya pengaruh

jenis makanan yang dikonsumsi terhadap kelancaran produksi ASI. Memberikan

pengetahuan tentang manfaat ASI, dan mengajak keluarga untuk ikut memotivasi

ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya.


4

B. Pembatasan Masalah

Banyak faktor yang mempengaruhi kelancaran produksi ASI

diantaranyafaktor frekuensi meyusui, faktor psikologi ibu, faktor nutrisi, faktor

menghindari susu formula, dan faktor perawatan payudara. Peneliti fokus pada

faktor nutrisi, sedangkan faktor yang mempengaruhi nutrisi adalah faktor

pengetahuan, faktor prasangka, faktor kebiasaan memilih makanan, faktor

kesukaan yang berlebihan terhadap satu jenis makanan, faktor ekonomi, dan

faktor fisiologis. Dari faktor tersebut peneliti melakukan penelitian faktor

kebiasaan memilih jenis makanan berhubungan dengan kelancaran produksi

ASI(Arifin 2011). Namun karena keterbatasan waktu pada penelitian ini, maka

peneliti hanya membatasi pada Hubungan Jenis Makanan Yang Dikonsumsi Ibu

Menyusui Dengan Kelancaran Produksi ASI di Desa Karang Dalam RT 04 RW

01 Kecamatan Sampang

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menentukan rumusan masalah

sebagai berikut :

Adakah hubungan jenis makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dengan

kelancaran ASI di Desa Karang Dalam RT04/RW01 Kecamatan Sampang ?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan jenis makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dengan

kelancaran ASI di Desa Karang Dalam RT04/RW01 Kecamatan Sampang.


5

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi jenis makanan yang dikonsumsi ibu menyusui di Desa

Karang Dalam RT04/RW01 Kecamatan Sampang.

b. Mengidentifikasi kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui di Desa Karang

Dalam RT04/RW01 Kecamatan Sampang.

c. Menganalisis hubungan jenis makanan yang dikonsumsi ibu menyusui dengan

kelancaran ASI di Desa Karang Dalam RT04/RW01 Kecamatan Sampang.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Teoritis

Hasil penelitian diharapkan mampu memberikan masukan untuk

perkembangan ilmu maternitas khususnya pada ibu menyusui yang berhubungan

dengan kelancaran produksi ASI.

2. Praktis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pemberian pelayanan

asuhan keperawatan pada kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui yang

disebabkan karena jenis makanan yang dikonsumsi.

You might also like