Professional Documents
Culture Documents
Skripsi
Oleh:
NIM: 123114024
YOGYAKARTA
2017
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Thesis
By:
YOGYAKARTA
2017
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Lawalata.
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Kata kunci: uji Chi-Square Pearson, uji Eksak F, alel, genotip, frekuensi
pengamatan, frekuensi harapan, kesetimbangan Hardy-Weinberg.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
Uji Eksak F ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Yogyakarta.
dengan baik karena dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, walaupun
menemui beberapa kendala baik dari dalam maupun luar diri penulis. Oleh sebab
itu, dengan tulus hati penulis ingin menyampaikan ucapan trima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M. Sc., selaku dosen pembimbing skripsi
penulis.
2. Bapak YG. Hartono, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Program Studi dan
4. Romo Prof. Dr. Frans Susilo, S.J., Bapak Dr. rer. nat. Herry P. Suryawan,
S.Si., M.Si., Bapak Ir. Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., Ibu M. V. Any
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Herawati, S.Si., M.Si., dan Ibu Lusia Krismiyati Budiasih, S.Si., M.Si.
Sains dan Teknologi yang juga telah banyak membantu dalam proses
administrasi.
6. Kedua orang tua yang sangat ku kasihi untuk setiap dukungan, doa,
7. Bonifasius Endo Gauh Perdana, partner yang luar biasa yang selalu
dalam penulisan skripsi ini. Dewita dan Anggun, sahabat perkuliahan yang
dan kepeduliannya.
Oxi, Putri, Sila, Budi, Rian, Bobi, Happy, Ega, Amalya, Arum, Ajeng,
Ilga, Juli, Tika, Ferny dan Noni yang telah memberikan dukungan dan
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada skripsi ini,
maka penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca untuk
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Probabilitas ................................................................................................... 25
M. P-value .......................................................................................................... 74
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sangat penting dalam genetika populasi. Castle, Hardy dan Weinberg (1908)
menegaskan adanya seleksi alam, mutasi, migrasi, perkawinan yang tidak acak,
penyimpangan genetik yang acak, aliran gen, frekuensi genotip, dan frekuensi alel
dari sebuah populasi tetap konstan dari generasi ke generasi. Frekuensi genotip
dapat dinyatakan sebagai fungsi yang sederhana dari frekuensi alel. Prinsip
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang terkait dengan fenotip. Ukuran sampel yang kecil juga dapat meningkatkan
homosigositas di dalam populasi. Pada populasi yang kecil, frekuensi alel dapat
bergeser dari generasi ke generasi, proses ini dikenal dengan pergeseran genetik.
populasi, digunakan hipotesis nol (H0) yang menunjukkan bahwa tidak ada
frekuensi genotip yang diobservasi dengan yang diduga. Pendekatan yang umum
Hardy-Weinberg.
gagal ketika ukuran sampel terlalu kecil atau kurangnya jumlah genotip masing-
masing sel. Uji kesesuaian Chi-Square Pearson sebaiknya tidak digunakan jika
frekuensi observasi genotip tertentu kurang dari lima (Robert C. Elson, dkk.
2012:23). Uji Eksak F lebih disarankan jika frekuensi harapan genotip kurang dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
hipotesis nol (H0) dari semua kemungkinan kombinasi genotip yang memiliki
frekuensi alel serta ukuran total sampel yang sama dengan sampel yang
diobservasi.
PENYIMPANGAN
pengujian
2. Uji Eksak F
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibicarakan pada tugas akhir ini, adalah:
F?
C. Batasan Masalah
penyimpangan tertentu.
manusia.
4. Tugas akhir ini tidak menganalisa lebih mendalam mengenai hal-hal selain
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini adalah kita
F. Metode Penulisan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah
metode studi pustaka, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku atau
penyimpangan-penyimpangannya.
G. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Tujuan Penulisan
E. Manfaat Penulisan
F. Metode Penulisan
G. Sistematika Penulisan
B. Probabilitas
I. Distribusi Hipergeometrik
J. Distribusi Chi-Square
L. Uji Hipotesis
M. P-value
Maksimum
Memenuhi HWE
KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG
A. Tabel Kontingensi
C. Uji Eksak F
Weinberg
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Alel
Tiap organisme berasal dari satu sel. Dalam sel tersebut terdapat bahan
sifat keturunan. Bahan sifat keturunan ini terdapat di dalam inti sel (nucleus).
Di dalam inti sel terdapat kromatin yang banyak sekali menghisap zat warna.
kromosom pada saat sel sedang giat membelah diri. Kromosom inilah yang
merupakan bahan sifat keturunan. Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu :
Jika diamati lebih dekat lagi dengan mikroskop, sebuah kromosom akan
yang bening.
Jika sebuah kromosom diamati lebih dekat lagi akan terlihat adanya tali-tali
halus yang berjejer vertikal terhadap poros kromonema. Pada tali-tali halus
inilah terdapat gen, yang merupakan unit terkecil bahan sifat keturunan. Gen
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
gen yang bertugas menumbuhkan karakter hidung, ada gen yang mengatur
pertumbuhan bentuk dan warna rambut, ada gen yang mengatur pigmentasi
pembelahan), maka gen juga berpasangan karena gen terletak pada masing-
kromosom selalu tetap. Untuk setiap individu dari suatu spesies bahkan untuk
setiap kromosom dalam satu tubuh, kedudukan gen selalu tetap. Tempat
kedudukan gen itu diukur berdasarkan berapa jarak gen tersebut dari ujung
loci). Umpamanya ada gen A, lokusnya adalah 28. Artinya, jarak gen tersebut
dari ujung kromosom adalah 28 unit. Setiap sel tubuh kromosom adalah
pigmentasi kulit secara normal. Gen ini mengalami mutasi, sehingga tak
mampu menghasilkan pigmentasi kulit secara normal atau tak bisa sama
sekali, maka individu dengan kondisi ini disebut albino. Gen A yang
bermutasi kini diberi simbol a. Gen yang bermutasi ini ditulis dengan huruf
kecil karena karakter yang ditumbuhkannya bersifat resesif. Artinya, jika pada
satu tubuh yang sama terdapat gen A dan gen a, maka gen a akan ditutupi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
dikalahkan oleh gen A. Gen A disebut dominan terhadap a. Kedua gen ini
masih terletak pada lokus yang sama. Gen-gen yang terletak pada lokus yang
sama tetapi memiliki karakteristik yang berbeda tetapi untuk satu tugas yang
sama disebut alel, dengan kata sifatnya yaitu sealel. A sealel dengan a. A
Pasangan kedua alel yang sama pada suatu individu (memiliki simbol
Pasangan kedua alel yang berbeda pada suatu individu (memiliki simbol yang
2. Frekuensi Alel
dengan kata lain seberapa sering varian gen tertentu terjadi pada sebuah
atau genotip. Frekuensi genotip merupakan proporsi dari heterozigot dan dua
hal ini memiliki nilai di dalam genetika dalam mengestimasi resiko yang
ditimbulkan oleh kelainan warisan tertentu pada suatu individu ketika tidak
11
Pada level yang lebih luas, pergeseran frekuensi alel di dalam populasi
dapat mengakibatkan perubahan kecil pada susunan genetika, hal ini disebut
dengan evolusi mikro, yang secara kolektif hal ini dapat mengakibatkan
evolusi.
populasi.
merupakan hal yang cukup umum terjadi. Oleh karena itu, kesetimbangan
genetika, yaitu tidak terjadinya perubahan pada frekuensi alel merupakan hal
yang jarang terjadi. Ketika evolusi mikro mengubah akumulasi untuk menjaga
dua organisme yang subur dari jenis kelamin yang berbeda di dalam suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
bersamaan, evolusi makro, atau bentuk dari spesies yang baru telah terjadi.
kelamin), frekuensi alel dapat dihitung dengan menggunakan dua cara, yaitu :
N) dari dua ratus orang yang dipilih secara acak di Ohio sebagai
berikut :
Total = 200
( )
Maka, p = f(M) = ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
( )
q = f(N) = ( )
( )
( ) ( ) ( )
( )
( ) ( ) ( )
14
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )( ) ( )
(identik).
4. Kesetimbangan Hardy-Weinberg
genetika di dalam individu yang merupakan anggota dari kolam gen. Kolam
gen merupakan jumlah keseluruhan alel dalam sebuah populasi tunggal. Hal
ini menunjukkan bahwa efek dari evolusi akan dirasakan oleh individu, tetapi
Menurut Hardy dan Weinberg, evolusi tidak akan terjadi jika dalam
15
5. Perkawinan acak
kesetimbangan Hardy-Weinberg.
memberi pengaruh pada fenotip dikeluarkan dari populasi pada seleksi alam.
terjadinya evolusi.
Alel
A a
p q
A p AA = p2 Aa = pq
Alel
a q Aa = pq aa = q2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
frekuensi alel.
sederhana ,
ekspresi ini secara sederhana mempunyai arti bahwa semua alel dominan dan
semua alel resesif mencakup semua alel-alel untuk gen dalam suatu populasi.
mungkin untuk gen dengan dua alel menggunakan bentuk ekspansi Binomial
17
sebagai berikut :
1. Perkawinan Sedarah
18
2. Perkawinan Asortatif
fenotip yang berbeda (perkawinan asortatif negatif), yang dalam hal ini
tertimbang.
19
( )
pasangan diperoleh dengan rumus dengan k merupakan
banyaknya alel.
AA / Aa /
A A A a aa / aa A a
AA Aa
A AA AA A AA Aa a Aa aa
A AA AA a Aa aa a Aa aa
AA = 1;
Jumlah AA = 4 Jumlah Jumlah aa = 4
Aa = 2; aa =1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
AA / Aa /
A A AA / aa A A A a
Aa AA
A AA AA a Aa Aa A AA Aa
A Aa Aa a Aa Aa A AA Aa
AA = 2; AA = 2;
Jumlah Jumlah Aa = 4 Jumlah
Aa = 2 Aa = 2
Aa / aa A a aa / AA a a aa / Aa a a
a Aa aa A Aa Aa A Aa Aa
a Aa aa A Aa Aa a aa aa
Aa = 2; Aa =2;
Jumlah Jumlah Aa = 4 Jumlah
Aa = 2 aa = 2
dan aa) dalam suatu populasi. Dengan kata lain, perkawinan asortatif
positif.
22
sebagai akibat dari mutasi dan seleksi alam. Perubahan ini semata-
4. Mutasi
terjadi selama duplikasi DNA pada saat pembelahan sel. Mitosis dan
banyak operasi kompleks yang harus tepat selesai agar duplikasi DNA
dapat terjadi, sehingga mutasi berpotensi terjadi pada saat mitosis dan
Mutasi dapat terjadi secara alami sebagai hasil dari kesalahan pada
23
hal mutasi sebagai subyek dari seleksi alam, mutasi harus ditunjukkan
resesif yang mana jarang ditunjukkan pada fenotip, alel resesif menjadi
5. Seleksi alam
dan tak bisa diprediksi. Seleksi alam dapat dilihat pada penyakit-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
6. Aliran gen
Evolusi dapat pula terjadi sebagai hasil dari gen yang ditransfer
25
B. Probabilitas
Definisi 2.1
Ruang sampel dari sebuah percobaan merupakan himpunan yang terdiri dari
Definisi 2.2
Sebuah ruang sampel diskrit memuat berhingga atau tak terhingga terbilang titik
sampel.
Definisi 2.3
Sebuah kejadian di dalam ruang sampel diskrit S merupakan koleksi dari titik-titik
Definisi 2.4
Untuk setiap kejadian A pada S (A merupakan himpunan bagian dari S), P(A)
Aksioma 1 : ( )
Aksioma 2: ( )
S, maka
( ) ( )
Definisi 2.5
Probabilitas bersyarat dari kejadian A, dengan kejadian B yang telah terjadi yaitu
( )
( | )
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Definisi 2.6
Dua kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika salah satu dari hal-hal di bawah
ini dipenuhi :
( | ) ( )
( | ) ( )
( ) ( ) ( )
Definisi 2.7
Variabel acak merupakan fungsi bernilai real dengan domainnya berupa ruang
sampel.
Definisi 2.8
elemen dalam populasi dan sampel. Jika sebarang sampel diambil dan
sampel tersebut dikatakan acak, dan hasilnya disebut sebagai sampel acak.
Definisi 2.9
27
Definisi 2.10
Definisi 2.11
y.
Definisi 2.12
1. ( ) , untuk semua y
tak nol.
Contoh 2.1 :
Seorang supervisor pada sebuah perusahaan memiliki 3 pria dan 3 wanita yang
bekerja pada perusahaan tersebut. Dia ingin memilih 2 pekerja untuk sebuah
pekerjaan yang khusus. Dia akan melakukan pemilihan secara acak agar tidak
Penyelesaian :
- Percobaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
3 pria, misalkan A, B, C.
3 wanita, misalkan 1, 2, 3.
- Ruang sampel terpilihnya 2 pekerja adalah S = {AB, AC, AC, 1A, 1B, 1C,
sampel acak.
karena supervisor harus memilih 0 pekerja dari 3 wanita dan 2 pekerja dari 3 pria.
( )( )
( ) ( )
secara sama,
( )( )
( ) ( )
( )( )
( ) ( )
. /. /
atau dengan ( ) ( )
.
2. ( ) ( ) ( ) .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Definisi 2.13
Maka, nilai harapan dari Y, yang disimbolkan dengan E(Y) didefinisikan dengan
( ) ( )
Teorema 2.1
( ) merupakan fungsi bernilai real dari Y. Maka nilai harapan dari ( ) yaitu
, ( )- ( ) ( )
Bukti :
, ( ) - ( ) ( )
. /
, ( )- ( )
( )
{ . / }
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
( )
. /
( ) ( )
Definisi 2.14
Jika Y merupakan variabel acak dengan rata-rata ( ) , variansi dari variabel
acak Y didefinisikan sebagai nilai harapan dari ( ) , yaitu
( ) ,( ) -
Standar deviasi dari Y merupakan akar pangkat dua positif dari ( )
Teorema 2.2
Bukti :
( ) ( ) ( )
Teorema 2.3
, ( )- , ( )-
Bukti :
31
, ( )- ( ) ( ) ( ) ( ) , ( )-
Teorema 2.4
, ( ) ( ) ( )- , ( )- , ( )- , ( )-
Bukti :
f(y)
, ( )- ( ) ( ) , ( )-
(ii) Hipotesa
, ( ) ( ) ( )- , ( )- , ( )- , ( )-
, ( ) ( ) ( ) ( )-
, ( ) ( ) ( ) ( )- ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
, ( ) ( ) ( )- ( ) , ( )- ( )
, ( )- , ( )- , ( )- , ( )-
Definisi 2.15
Definisi 2.16
1. ( ) ( )
2. ( ) ( )
Definisi 2.17
kontinu untuk
Definisi 2.18
( ) yaitu
( )
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
variabel acak Y.
( ) ()
Definisi 2.19
1. ( ) untuk semua y,
2. ( )
Contoh :
Misalkan {
Penyelesaian :
Karena fungsi densitas f(y) merupakan turunan dari fungsi distribusi F(y), jika
( )
( ) ( )
( )
( )
{
34
2. - ( )
Definisi 2.20
( ) ( )
Teorema 2.5
, ( )- ( ) ( )
Teorema 2.6
Bukti :
( ) ( ) ( )
Teorema 2.7
, ( )- , ( )-
Bukti :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
, ( )- ( ) ( ) ( ) ( ) , ( )-
Teorema 2.8
, ( ) ( ) ( )- , ( )- , ( )- , ( )-
Bukti :
f(y)
, ( )- ( ) ( ) , ( )-
(v) Hipotesa
, ( ) ( ) ( )- , ( )- , ( )- , ( )-
, ( ) ( ) ( ) ( )-
, ( ) ( ) ( ) ( )- ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
, ( ) ( ) ( )- ( ) , ( )- ( )
, ( )- , ( )- , ( )- , ( )-
Definisi 2.21
( ) ( )
Definisi 2.22
bersama, maka
1. ( )
2. ( )
Contoh 2.2:
Misalkan 3 bola diambil dari sebuah kantong yang berisi 3 bola merah, 4 bola
putih dan 5 bola biru. Jika X adalah banyaknya bola merah yang terambil dan Y
adalah banyaknya bola putih yang terambil. Carilah fungsi peluang bersama dari
X dan Y.
Penyelesaian :
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Banyaknya cara mengambil 0 bola dari 3 bola merah, 0 bola dari 4 bola putih, dan
Banyaknya cara mengambil 1 bola dari 3 bola merah, 0 bola dari 4 bola putih, dan
seterusnya.
Banyaknya kemungkinan bola merah dan bola putih yang terambil ditunjukkan
P(x,y) x
y 0 1 2 3 Total baris
3 4/220 4/220
Definisi 2.23
didefinisikan sebagai
( ) ( )
Definisi 2.24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
( ) ( )
bersama.
Definisi 2.25
1. ( )
2. ( )
Contoh 2.3:
jenis: krim, kopi dan kacang. Terdapat 2 jenis cokelat yaitu cokelat hitam dan
cokelat putih. Misalkan dipilih secara acak 1 kotak, dan variabel acak X dan Y
menyatakan persentase dari cokelat putih dan cokelat hitam yang berisi krim
( )
( ) {
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Jawab :
1. ( )
2. ( )
[ ]
[ ]
Teorema 2.9
Misalkan dan merupakan variabel acak kontinu yang saling bebas dan ( )
, ( ) ( )- , ( )- , ( )-
Bukti :
, ( ) ( )- ( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
( ) ( ) * ( ) ( ) +
( ) ( ) , ( )-
, ( )- ( ) ( ) , ( )- , ( )-
Definisi 2.26
( ) ( ) ( )
Definisi 2.27
( , ,, ) adalah
, ( )- ( ) ( )
bersama ( ), maka , ( )-
( ) ( )
Contoh 2.4:
41
( ) {
Tentukan E( ).
Penyelesaian :
( ) ( )
( )
( + ) +
Teorema 2.10
Misalkan dan merupakan variabel acak diskrit yang saling bebas dan ( )
, ( ) ( )- , ( )- , ( )-
Bukti :
, ( ) ( )- ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
( ) ( ) * ( ) ( )+
( ) ( ) , ( )-
, ( )- , ( )-
Teorema 2.11
, ( )- , ( )-
Teorema 2.12
, ( ) ( ) ( )-
, ( )- , ( )- , ( )-
Definisi 2.28
( ) ,( )( )-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Teorema 2.13
maka
( ) ,( )( )- ( ) ( ) ( )
Bukti :
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) {
Penyelesaian :
Maka ( ) ( ) . ]
( +
( ) ( ) ( -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
( ) ( ) ( +
( ]
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Teorema 2.14
( ) dan ( ) Definisikan
a. ( ) .
b. ( ) ( ) ( ),
c. ( ) ( ).
Bukti :
Teorema di atas terdiri dari 3 bagian, bagian (a) mengikuti Teorema 2.11 dan
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
( ) , ( )- [ ]
[ ( )]
[ ( ) ( )( )]
( ) ,( )( )-
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) *, ( )-, ( )-+
*( ) ( )+
,[ ( )] * ( )+-
* ( )( )+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
,( )( )-
( )
Contoh 2.5:
( ) , ( ) , ( ) , ( ) , ( ) ,
. Jika . Tentukan ( ).
Penyelesaian :
Teorema 2.13)
( ) ( ) ( ) ( )
( )( ) ( )( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )( )( )( )
( )( )( )( ) ( )( )( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
47
( ) ( )( )( ) ( )( )( ) ( )( )( ) ( )( )( )
( )( )( ) ( )( )( )
identik dan saling bebas. Masing-masing ulangan tersebut memberikan hasil yang
terdiri dari dua hasil. Misalnya pada masing-masing tembakan yang mengenai
target hanya ada dua kemungkinan yaitu mengenai target atau meleset. Percobaan
Definisi 2.29
disimbolkan dengan p dan tetap sama dari satu ulangan ke ulangan lain.
48
dengan y.
Definisi 2.30
( ) ( )
individu.
dengan q = 1 - p
Bentuk percobaan Binomial diperoleh dari fakta bahwa hasil dari masing-
masing percobaan merupakan salah satu dari dua kemungkinan hasil dan
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) .
p(y) memenuhi sifat penting untuk sebuah fungsi probabilitas karena p(y) bernilai
49
( ) ( ) ( )
Teorema 2.15
( ) dan ( )
Bukti :
Definisi 2.31
Misalkan Y adalah variabel acak diskrit dengan fungsi probabilitas p(y). maka
( ) ( )
( ) ( ) ( )
( )
( )
( ) ( )
Jumlahan pada baris terakhir merujuk pada bentuk distribusi Binomial. Jika faktor
( )
( )
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
( )
( )
( )
( )
Definisi 2.32
( ) ,( ) -
Teorema 2.16
Misalkan Y adalah variabel acak diskrit dengan fungsi probabilitas p(y) dan
rata=rata ( ) , maka
( ) ,( ) - ( )
Bukti :
,( ) - , -
( ) ( )
Tetapi ( ), sehingga
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
, ( )- ( ) ( ) ( )
( ) , ( )- ( ) , ( )-
, ( )- ( )
( )
, ( )-
( ) ( )
Dapat dilihat bahwa bentuk penjumlahan di atas sangat mirip dengan probabilitas
sehingga diperoleh
( )
, ( )- ( )
( ) ( )
( )
( )
( )
( ) ( )
, ( )- ( )
( ) , ( )- ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
dan
( ) ( )
,( ) - ( )
Definsi 2.33
2. Hasil dari masing-masing ulangan berada pada satu dari sejumlah k kelas
atau sel.
Y1 + Y2 + Y3 + + Yk = n.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Definisi 2.34
Multinomialdengan parameter n dan p1, p2, , pk jika fungsi probabilitas dari Y1,
( ) ( )
( )
probabilitas Multinomial :
54
bereaksi terhadap satu dari tiga cara ketika diberikan stimulus, percobaan tersebut
memberi hasil sebuah nomor yang menunjukkan tikus tersebut akan masuk ke
kasus khusus dari percobaan Multinomial ketika terdapat kelas yang disimbolkan
dengan k bernilai 2.
Probabilitas dua sel, yaitu p dan q = 1 p dari percobaan Binomial diganti dengan
Multinomial.
Teorema 2.17
Jika Y1, Y2, , Yk berdistribusi Multinomial dengan parameter n dan p1, p2,, pk
maka
1. ( ) ( )
2. Cov( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Bukti :
semua sel, tidak termasuk sel i, digabungkan menjadi sel yang lebih besar.
Kemudian setiap ulangan akan memberi hasil pada sel i atau sel lain selain sel i,
( ) ( )
dan
Maka,
sebagai berikut :
( )
( )
( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
Kovarian yang diperoleh bernilai negatif, yang diduga karena hasil yang bernilai
cukup besar pada sel s akan mengakibatkan nilai pada sel i menjadi kecil.
I. Distribusi Hipergeometrik
elemen yang memiliki satu dari dua karakteristik. Elemen-elemen yang berwarna
elemen dipilih secara acak dari populasi. Variabel acak Y merupakan banyaknya
elemen yang berwarna merah di dalam sampel. Variabel acak inilah yang
57
N. Jika masing-masing elemen pada populasi diberi nomor dari 1 sampai N, titik
(5,7,8,64,17,,87).
n posisi
Jumlahan total dari titik sampel pada S akan berjumlah sama dengan banyaknya
cara memilih himpunan bagian yang terdiri dari sejumlah n elemen dari
bahwa semua titik sampel memiliki peluang yang sama. Hal ini menyebabkan
( )
( )
Jumlahan total dari titik sampel pada kejadian numerik Y=y merupakan
banyaknya titik sampel pada S yang memuat sejumlah y merah dan (n - y) hitam.
cara memilih sejumlah y elemen yang berwarna merah untuk mengisi posisi y
dari banyaknya cara memilih y dari total keseluruhan r atau . /. Jumlahan total
dari banyaknya cara memilih sejumlah (n - y) elemen yang berwarna hitam untuk
58
elemen yang berwarna merah dan sejumlah (n-y) elemen yang berwarna hitam.
Definisi 2.35
. /. /
( )
( )
. /( ) ( )
Bukti :
59
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )
sebagai berikut :
60
( ) ( )
Di sisi lain,
( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )
Dengan , , ,diperoleh
( )( ) ( )( ) ( )( ) ( )
. /( ) ( )
Rata-rata dan variansi dari variabel acak yang berditribusi hipergeometrik dapat
sejumlah n elemen secara acak dengan r adalah sukses dan N r adalah yang
gagal.
Teorema 2.18
61
( ) ( ) . /( )( )
Bukti :
. /
( )
( )
. / ( ) (1)
( ) ( ( ))
( )( )
( ) ( )
( )
( )( ) ( )( ) ( )( )
( )
( ) ( ) ( )
( )( )
merupakan nilai harapan dari distribusi hipergeometrik,
( )
( )( )
jumlahannya bernilai 1 karena merupakan jumlah keseluruhan dari
( )
( )( )
( )
( )
( )( )
( )
62
( )( )( ) ( )( )
( )
( ) ( )
( )( )( )
Untuk , merupakan nilai harapan dari distribusi
( )
hipergeometrik, diperoleh
( )( )
( )
( )
( )( )
merupakan jumlahan keseluruhan probabilitas dari distribusi
( )
( )( )
( )
( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )
( ( ) )
( )
( )( )
( )
( )
J. DISTRIBUSI CHI-SQUARE
Misalkan ada 100 bola (n=100) yang dihempaskan di dalam kotak-kotak dan
diketahui p1 = peluang bola masuk ke kotak 1 = 0.1. Berapa banyak bola yang
63
( ) ( )( )
( )
nilai harapannya untuk masing-masing sel. Jika hipotesis ini benar, banyaknya
Dengan kata lain, secara intuitif dapat digunakan statistik uji yang melibatkan
sejumlah k selisih.
( )
Karl Pearson mengajukan sebuah statistik uji, yang merupakan fungsi dari kuadrat
, ( )- , -
( )
, ( )- , - , -
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
, - ,( ) ( )-
( )
, - , -
( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
diperoleh . Untuk n yang besar, Z mendekati distribusi normal
( )
standar.
ketika . Diperoleh,
( )
Bukti :
Bukti dari teorema limit pusat dipandang dari fungsi pembangkit momen yang
Tuliskan :
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
( )
berikut :
() () () () [ ( )]
dan
() ( ) [ ( )]
() ( ) ( ) ( )
( )
()
Diperoleh,
( )
() * ( ) +
( )
* +
Jika,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
( )
Akhirnya,
( )
() * + ( )
Persamaan (2) merupakan fungsi pembangkit momen untuk sebuah variabel acak
dengan
. Ketika n besar,
( ) ( )
berdistribusi normal dengan rata-rata ( ) dan variansi
Menurut Teorema 2.19 (Teorema Limit Pusat) jika Y merupakan variabel acak
binomial dengan parameter n dan p, dan jika n besar, maka Y/n mendekati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
( )
dan variansi Secara ekuivalen untuk n yang besar, Y
sebagai berikut :
Teorema 2.20
dan
( )
Bukti :
2,, n. variabel acak dari bersifat independen karena variabel acak dari juga
68
() ( )
diperoleh ,
() () () ()
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
Persamaan (3) merupakan FPM dari distribusi Chi-Square dengen derajat bebas 1.
Chi-Square, maka untuk k=2 dan untuk n yang besar, mendekati distribusi Chi-
numerik yang cukup penting karena mendeskripsikan hubungan yang luas dengan
unik dari Y karena banyak distribusi berbeda dapat menghasilkan rata-rata dan
standar deviasi yang sama. Ukuran deskriptif numerik yang dibahas akan
menentukan p(y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Definisi 2.36
dinotasikan sebagai .
Definisi 2.37
Nilai harapan dari momen ke-k dari sebuah variabel acak Y didefinisikan sebagai:
,( )
Dinotasikan sebagai .
Definisi 2.38
Fungsi pembangkit momen m(t) dari sebuah variabel acak Y didefinisikan sebagai
berikut:
() ( )
Fungsi pembangkit momen dari Y ada jika terdapat sebuah konstanta b yang
( ) ( ) ( )
( ) ( ) ( )
( ) ( ) * + ( )
( ) ( ) ( ) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Teorema 2.21
() ( )(
+ )
Dengan kata lain, jika terdapat turunan ke-k dari m(t) terhadap t dan pada t = 0,
Bukti :
() ( )(
atau ), merupakan turunan ke-k dari m(t) terhadap t. Karena
() ( )
diperoleh
( )( )
( )( )
( )( )
( )( ) ( )
71
( )( )
Teorema 2.22
() () ()
() () () ()
Jika semua variabel-variabel acak memiliki fungsi pembangkit momen yang sama
Bukti :
Bukti dari teorema di atas merujuk pada fakta bahwa nilai harapan dari variabel
acak yang independen merupakan hasil kali nilai-nilai harapan. Jika dan
saling bebas, maka dan juga bebas (untuk suatu t). Diperoleh,
() [ ( )]
, -
, - , - () ()
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Misalkan X dan Y merupakan variabel acak diskrit yang terdiri dari bilangan bulat
positif tak nol dengan fungsi pembangkit momen M X(t) dan MY(t), masing-
masing konvergen untuk |t| < . Maka X dan Y memiliki distribusi yang sama jika
Dengan kata lain, distribusi probabilitas diskrit secara unik ditentukan oleh
Bukti :
Jika X dan Y memiliki distribusi yang sama maka secara trivial jelas bahwa MX(t)
Jika X dan Y merupakan bilangan berhingga yang tak nol. Misalkan X bernilai tak
() ()
L. UJI HIPOTESIS
mengobservasi alam, membuat teori dan menguji teori tersebut berdasarkan hasil
hipotesis yang berhubungan dengan satu atau lebih parameter populasi, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
mengklaim bahwa dia akan memenangkan lebih dari 50 % suara pada pemilihan
walikota dan keluar sebagai pemenang. Jika klaim Jones diragukan, harus
ditunjukkan bahwa Jones tidak dipilih oleh lebih dari 50 % pemilih. Hipotesis
yang mendukung hal ini disebut hipotesis alternatif, yang diperoleh dengan
kurang dari 0,5, disimbolkan dengan p. Jika dapat ditunjukkan bahwa hipotesis
ditolak.
3. Statistik uji, merupakan fungsi dari ukuran sampel yang akan menjadi
dari statistik uji yang akan digunakan untuk mengevaluasi hipotesis nol.
Jika nilai dari statistik uji terletak pada daerah penolakan RR, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Jika nilai dari
Definisi 2.39
kesalahan tipe I dinotasikan dengan . Nilai dari disebut level dari pengujian.
M. P-value
pengujian hipotesis. Seringkali nilai yang kecil yang lebih disarankan. Seorang
sedangkan penguji yang lain dapat memilih nilai . Hal ini mungkin
terjadi, misalkan ada dua orang yang menganalisis data yang sama dan sampai
Definisi 2.40
75
Semakin kecil nilai p-value, semakin kuat bukti bahwa hipotesis nol
ditolak. Jika nilai P-value terlalu kecil untuk meyakinkan, maka sebaiknya
hipotesis nol ditolak. P-value merupakan nilai terkecil dari yang dapat menolak
hipotesis nol. Jika nilai yang diinginkan lebih besar atau sama dengan p-value,
hipotesis nol ditolak untuk nilai tersebut. Hipotesis nol seharusnya ditolak untuk
sebarang nilai yang turun sampai dan termasuk dengan p-value. Dengan kata
lain, jika lebih kecil dari p-value, hipotesis nol tidak dapat ditolak.
Contoh perhitungan P-value akan ditunjukkan dengan Contoh 2.7 sebagai berikut:
Contoh 2.7
Diketahui terdapat sampel yang terdiri dari sejumlah n = 15 pemilih. Akan diuji
Interpretasikan hasilnya.
Penyelesaian :
Telah disebutkan bahwa seharusnya ditolak untuk nilai yang kecil dari Y. P-
76
kesimpulan bahwa Jones tidak memiliki suara terbanyak dalam pemilihan. Jika
Gambar 2.1
Jika ingin menolak hipotesis nol untuk nilai yang kecil dari sebuah
( )
Secara analog, jika ingin menolak hipotesis nol untuk nilai W yang besar,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
disingkat PKM. Metode ini akan ditunjukkan lewat contoh 3.1 sebagai berikut :
Contoh 3.1.
Jawab :
, , . Diperoleh,
) | ) )
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
[ )] [ ) ] ) )
[ )]
( ) )( )
) )
79
contoh, jika terdapat sampel acak dari genotip untuk sebuah populasi, sampel ini
dalam sampel acak tersebut. Hal ini juga berlaku untuk sampel dari alel. Penduga
distribusi Multinomial.
lainnya, yaitu
dari variabel, tidak hanya 1, jadi terdapat variabel yang harus dicari
turunannya. Berikut merupakan notasi dari fungsi probabilitas bersama dari fungsi
kemungkinan :
) )
) ( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
digunakan jika ada batasan untuk parameter, pada kasus ini pembatasnya adalah
) )
diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
sisi kiri persamaan ini adalah n, dan sisi kanannya adalah Diperoleh yang
sebagai berikut :
diperoleh
) )
berikut
) )
) )
82
yang berbeda dari frekuensi yang akan diduga terhadap kesetimbangan Hardy-
Weinberg.
) [ ) ) )
) )]
) [ )]
[ ) )] [ ) )]
) ) [ )]
) ) ) [ ) ]
) )
) )
)
) )
dengan membuat kedua persamaan di atas sama dengan nol dan menyelesaikan
sistem dari dua persamaan di atas untuk kedua parameter dan f diperoleh
(1)
) )
) (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
sebaliknya akan menjadi positif. Penyebut merupakan hasi dari perhitungan alel.
Contoh 3.2 :
Grup gen darah yang lain pada manusia selain sistem ABO adalah golongan darah
MN. Golongan darah ini terdiri dari 2 alel yaitu alel M dan alel N, dan merupakan
Jawab :
Perhatikan data yang ditunjukkan oleh Crow (1986). 208 sampel dari populasi
M MM 119
MN MN 76
N NN 13
84
[ ) ]
)
dan
) ) )
[ ) ][ ) ]
alel memiliki konsep yang sama dengan pengujian terhadap dua alel, tetapi
notasinya berbeda karena terdapat lebih banyak alel dan genotip, Sebagai contoh,
( ) ( )
( ) ( )
85
1. Uji Chi-Square
hal ini mengakibatkan terdapat kesulitan untuk menghitung nilai eksak dari level
menemukan sebuah statistik uji yang sangat berguna untuk pengujian hipotesis
kontinu. Untuk menjamin pendekatan yang baik, maka digunakan aturan dasar
pengamatan dengan nilai harapan kuadrat terhadap nilai ekspektasi untuk mencari
nilai p atau membandingkan nilai tersebut dengan nilai pada tabel distribusi
melihat ada atau tidaknya perbedaan antara frekuensi pengamatan dari sejumlah k
sel dengan frekuensi harapannya. Frekuensi harapan dari sebuah sel diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
dengan menggunakan teori probabilitas tentang variabel tersebut. Jika hasil dari
tidak memiliki nilai yang sama dengan frekuensi harapan dari sel tersebut.
berikut :
Sejumlah n obyek pengamatan yang secara acak dipilih dari sebuah populasi yang
kategori. Data-data tersebut dibuat dalam bentuk tabel yang terdiri dari sejumlah k
Tabel 3.1
Frekuensi pengamatan n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Frekuensi dugaan dari masing-masing sel pada contoh 3.3 dihitung dengan
) ) )
dengan phi, yang merupakan huruf Yunani untuk pi) dapat dikomputasikan
sebagai berikut :
dengan,
setiap percobaan.
yang diamati dan diduga diperhatikan anatara satu dan lainnya. Untuk menghitung
frekuensi dugaan dari sebuah sel harus memenuhi satu dari beberapa hal sebagai
berikut :
88
tersedia.
)
[ ] )
3. Uji Hipotesis
Untuk merujuk pada hipotesis nol dan hipotesis alternatif, omicron (o)
dan E merepresentasikan frekuensi pengamatan dan frekuensi harapan dari sel ke-
i pada populasi yang diamati. Dengan merujuk pada frekuensi pengamatan dan
sejumlah k sel, frekuensi pengamatan dari sebuah sel memiliki nilai yang sama
dengan frekuensi harapan dari sel tersebut. Dengan mengacu pada data sampel,
89
(pada populasi yang direpresentasikan oleh sampel, setidaknya satu dari sejumlah
k sel frekuensi pengamatan dari sebuah sel tidak bernilai sama dengan frekuensi
dugaan sel tersebut. Dengan melihat pada data sampel, hal ini merujuk pada
sel. Penolakan terhadap Ho bisa merupakan hasil dari perbedaan antara frekuensi
dugaan dan frekuensi pengamatan dari satu sel, dua sel, , sejumlah sel
c. Menentukan .
g. Kesimpulan.
90
Contoh 3.3:
mengambil sebuah buku dari perpustakaan pada masing-masing hari selama 6 hari
dalam seminggu (asumsikan perpustakaan tersebut tutup pada hari Minggu). Dia
mencatat jumlah buku yang dipinjam dalam seminggu dan memperoleh frekuensi
sebagai berikut : Senin 20, Selasa 14, Rabu 18, Kamis 17, Jumat 22, dan Sabtu 29.
Asumsikan tidak diperbolehkan meminjam lebih dari satu buku dalam seminggu.
Jawab :
c. = 0.05
d. Statistik uji :
)
[ ]
f. Perhitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pada contoh 3.3 yaitu seseorang akan membawa satu buku dari
haruslah bernilai satu, dalam kasus ini karena nilai 1/6 dijumahkan
pada kolom 3.
fekuensi harapan dibagi dengan fekuensi dugaan dari sel tersebut. (kolom
6 tabel 3.2)
kolom 6. Pada contoh 3.2, persamaan (4) menunjukkan nilai dari = 6.7.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Tabel 3.2
)
Sel ( ) ( )2
1/Senin 20 20 0 0 0
2/Selasa 14 20 -6 36 1.8
3/Rabu 18 20 -2 4 0.2
4/Kamis 17 20 -3 9 0.45
5/Jumat 22 20 2 4 0.2
6/Sabtu 29 20 9 81 4.05
g. Kesimpulan.
frekuensi harapan.
Uji Chi-Square hanya digunakan jika tidak ada frekuensi harapan yang
kurang dari 1. Uji Chi-Square digunakan jika tidak lebih dari 20 % dari sel yang
memiliki frekuensi harapan kurang dari 5 (David J. Sheskin. 2000:361). Jika hal-
menganalisa tabel kontingensi. Uji Eksak Fisher lebih bersifat eksak, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
uji Chi-Square lebih bersifat pendekatan. Ronald Fisher, seorang biolog dan
statistikawan, yang menemukan uji ini. Uji Eksak Fisher digunakan untuk
menganalisa sampel yang independen. Himpunan data ini sering disebut tabel
banyaknya kolom. Uji Eksak Fisher lebih akurat daripada uji Chi-Square untuk
Secara umum, uji Eksak Fisher sering digunakan untuk tabel kontingensi 2
x 2. Uji ini digunakan untuk data kategorikal yang merupakan hasil dari
klasifikasi obyek ke dalam dua kelompok yang saling bebas. Uji Eksak Fisher
jenis klasifikasi. Fisher mengemukakan bahwa uji ini menuntun pada hipotesis nol
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Contoh 3.4:
Seorang peneliti melakukan sebuah studi untuk mengevalusi efek dari kondisi
studi ini.Kedua belas subyek tersebut dipilih secara acak untuk dikelompokkan ke
dalam dua kondisi percobaan. Kelompok 1 yang terdiri dari 6 subyek diberikan
subyek diberikan percobaan tetapi tidak dalam kondisi bising. Setelah percobaan
yang berlangsung selama 1 jam, seorang lelaki meminta mereka untuk membantu
dia membawa barang bawannya menuju mobilnya. Tercatat 1 dari 6 subyek pada
Jawab :
Data dari contoh di atas dapat diringkas ke dalam bentuk tabel kontingensi 2 x 2
Tabel 3.3
Pilihan Tindakan
Kelompok Jumlah
Menolong Tidak menolong
Kelompok 1 1 5 6
Kelompok 2 5 1 6
Jumlah 6 6 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
berikut :
( )( )
) )
( )
jika total marginal dari masing-masing baris dan kolom berjumlah enam. Tujuh
berikut :
Baris 1 0 6 6
Baris 2 6 0 6
Jumlah kolom 6 6 12
( )( )
) )
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Baris 1 1 5 6
Baris 2 5 1 6
Jumlah kolom 6 6 12
( )( )
) )
( )
Baris 1 2 4 6
Baris 2 4 2 6
Jumlah kolom 6 6 12
( )( )
) )
( )
Baris 1 3 3 6
Baris 2 3 3 6
Jumlah kolom 6 6 12
( )( )
) )
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Baris 1 4 2 6
Baris 2 2 4 6
Jumlah kolom 6 6 12
( )( )
) )
( )
Baris 1 5 1 6
Baris 2 1 5 6
Jumlah kolom 6 6 12
( )( )
) )
( )
Baris 1 6 0 6
Baris 2 0 6 6
Jumlah kolom 6 6 12
( )( )
) )
( )
( )( )
)
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Variabel Y
Total
Kategori 1a Kategori 1b
Variabel Kategori 2a a b a+b
X Kategori 2b c d c+d
mencari probabilitas dari salah satu sel pada tabel (daripada harus mencari
probabilitas dari empat sel). Gunakan sel (kategori 1a, kategori 2a) dan
* +* +
) )
* +
kondisi berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
) ) ) )
)
Bukti :
* + )
merupakan koefisien binomial dengan distribusi probabilitas
hipergeometrik. Diperoleh :
* +* +
)
* +
) )
) )
( ) ))
)( ) ) ))
) ) ) )
( ) ))
) ) ) )
)
dengan N = ( ) )).
100
Tabel 0
Tabel 0
Dengan jumlahan total marginal tetap, yaitu Untuk menghitung
frekuensi pengamatan pada Tabel 3.3. Tabel 3.4: Keluaran 1 merupakan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
yang lebih ekstrim daripada kondisi yang ditunjukkan pada Tabel 3.3, karena
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa ke-enam subyek pada kondisi yang tidak diberi
perlakuan bising memilih untuk menolong sedangkan ke-enam subyek yang diberi
BAB IV
KESETIMBANGAN HARDY-WEINBERG
pada sebuah populasi, rumusan hipotesis nol adalah tidak terdapat perbedaan yang
c. Menentukan .
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Untuk uji satu arah, hipotesis nol ditolak jika nilai P-value yang diperoleh
Untuk uji dua arah, hipotesis nil ditolak jika P-value yang diperoleh lebih
kurang dari atau sama dengan peluang dari tabel pengamatan, atau dapat
g. Kesimpulan.
A. Tabel Kontingensi
104
subyek ke dalam dua kategori variabel. Dua kategori variabel tersebut adalah
variabel mendefinisikan baris dari tabel tersebut dan satu variabel lainnya
pada Tabel 4.1. Misalkan sebagai banyaknya pengamatan untuk baris ke-
Tabel 4.1
Variabel kolom
Kolom 1 Kolom j Kolom C Total
Baris 1
Variabel Baris i
Baris
Baris R
Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Proporsi untuk nilai-nilai pada Tabel 4.1 diperoleh seperti yang ditunjukkan oleh
Tabel 4.2
Variabel kolom
Kolom 1 Kolom j Kolom C Total
Baris 1
Variabel Baris i
Baris
Baris R
Total
dengan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Nilai harapan dan proporsi harapan untuk baris ke-i dan kolom ke-j disimbolkan
obyek-obyek ke dalam dua variabel. Satu variabel memiliki kategori pada baris
dan variabel lainnya memiliki kategori pada kolom. Kombinasi dari kategori sel
dan kolom disebut sel-sel (cells). Untuk menggunakan metode statistika tertentu
pada tabel tersebut, obyek-obyek harus dibentuk dalam satu baris dan kolom
Tabel kontingensi yang memiliki dua baris dan dua kolom dinamakan
Tabel 4.3
Variabel kolom,
Variabel baris, 1 2 Total
Sukses X1 X2 X
Gagal
Total
dengan,
107
= + , total kegagalan
dan variabel V2 yang dapat dipakai untuk mempelajari asosiasi antara variabel V1
dan V2, atau untuk menguji hipotesis tentang independensi antara variabel V1 dan
sama untuk kedua populasi. Proporsi sampel yang dihitung untuk dua kelompok
memberikan sebuah dugaan dari parameter untuk populasi pada umumnya, yang
disimbolkan dengan .
108
alasan mengapa banyaknya total dari kesuksesan dibagi dengan total ukuran
sukses (sel-sel yang berada pada baris pertama dari tabel kontingensi) adalah
sebagai berikut:
(sel-sel yang berada pada baris pertama dari tabel kontingensi) adalah sebagai
berikut:
pengamatan dari alel AA, Aa, aa pada sebuah lokus tunggal sebagai ,
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
( )
frekuensi harapan, maka pembilang akan semakin besar, dan pembilang akan
semakin kecil Sjika nilai frekuensi pengamatan dan frekuensi harapan cukup
dekat. Hal ini menunjukkan bahwa jika hipotesis nol benar. Dengan
kata lain, T berdistribusi Chi-Square dengan derajat bebas sama dengan jumlah
kategori yang digunakan dikurangi satu. Jika parameter yang digunakan belum
mengikuti distribusi Chi-Square secara asimtotik untuk ukuran sampel yang besar.
Asumsi dari distribusi Chi-Square bisa gagal untuk ukuran sampel yang cukup
kecil atau jumlah frekuensi genotip yang kurang pada suatu sel. Pengujian dengan
menggunakan Uji Chi Square Pearson akan ditunjukkan lewat contoh sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Contoh 4.1
Tabel 4.4
Baris Genotip
1 AA 85
2 Aa 418
3 aa 497
yaitu :
1. Hipotesis nol :{
dipenuhi.
3. = 0.05
4. Statistik uji
( )
5. Daerah kritis.
6. Perhitungan.
, , dan .
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
berikut :
Genotip AA
Genotip Aa
Genotip aa
Tabel 4.5
Baris Genotip
1 AA 85 86.44
2 Aa 418 415.13
3 aa 497 498.44
3.84.
7. Kesimpulan.
Hardy-Weinberg.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
C. UJI EKSAK F
Uji eksak F dapat digunakan untuk ukuran sampel yang cukup kecil,
atau jika lebih dari 20 % dari frekuensi genotip pada sel kurang dari 5. Uji
Eksak F merupakan metode untuk menghitung nilai P-value yang akurat untuk
genotip yang memiliki frekuensi alel dan ukuran sampel yang sama dengan
kejadian yang kurang dari atau sama dengan peluang kejadian pengamatan
merupakan nilai eksak P-value. Hipotesis nol ditolak jika nilai P-value kurang
dan
berikut,
dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
secara berturut-turut.
(1)
dengan
Dapat dilihat Uji Eksak Fisher tidak membutuhkan frekuensi alel. Perhitungan
peluang merupakan fungsi dari banyaknya alel dan genotip yang diamati.
Jumlahan dari rumus peluang kejadian yang kurang dari atau sama dengan
probabilitas dari genotip pengamatan merupakan nilai P-value dari uji Eksak
F.
memiliki frekuensi alel yang sama dari himpunan data yang diamati.
Perhatikan bahwa satu dari himpunan frekuensi genotip ini akan memiliki
114
Contoh 4.2
Misalkan telah dikumpulkan data dari 20 individu pada satu lokus seperti
Tabel 4.6
115
1. Hipotesis nol :{
dipenuhi.
3. = 0.05
4. Statistik uji
5. Daerah kritis.
6. Perhitungan.
Dengan merujuk pada dasar Teori perhitungan P-value untuk uji Eksak
sebagai berikut:
116
No.
1 13 0 7
2 12 2 6
3 11 4 5
4 10 6 4
5 9 8 3
6 8 10 2
7 7 12 1
8 6 14 0
( ) bernilai 0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 4.8
k 1 13 0 7 0.0000
2 12 2 6 0.0006
a
3 11 4 5 0.0145
n 4 10 6 4 0.1070
5 9 8 3 0.3057
6 8 10 2 0.3669
d
7 7 12 1 0.1779
i 8 6 14 0 0.0274
t Total Peluang 1.0000
Excel.
118
Tabel 4.9
Peluang kejadian
13 0 7 0.0000
12 2 6 0.0006
11 4 5 0.0145
6 14 0 0.0274
10 6 4 0.1070
7 12 1 0.1779
9 8 3 0.3057
8 10 2 0.3669
kurang dari atau sama dengan probabilitas dari data pengamatan. Sehingga,
diperoleh
7. Kesimpulan.
Karena nilai P-value > maka diterima, sehingga tidak ada bukti untuk
119
WEINBERG
Hardy-Weinberg dipenuhi.
Contoh 4.3
Perhatikan sebuah sifat resesif autosomal: jari tengah lebih pendek daripada
jari kedua dan jari keempat. Jika frekuensi alel dominan dan resesif diketahui,
maka frekuensi genotip dapat dihitung, dan dapat melacak sifat tersebut pada
menunjukkan jari tengan yang pendek (Gambar 4.1). Frekuensi alel dominan
resesif, karena sifat jari tengah pendek ini hanya merefleksikan satu genotip.
Kemudian, dapat dilakukan perhitungan proporsi dari tiga genotip yang akan
a. Homozigot dominan = DD
120
b. Homozigot resesif = dd
c. Heterozigot
Pada populasi di atas, 9 persen dari individu berjari tengah pendek. Akan
genotip dari wanita (genotip DD, Dd, dd) akan berpasangan dengan masing-
masing dari genotip pada pria (genotip DD, Dd, dd) dan begitu pula
yang dikenal yaitu 49 persen bergenotip DD, 42 persen bergenotip Dd, dan 9
Tabel 4.10
Kemungkinan
Proporsi di dalam Frek. (relatif) Genotip keturunan
pasangan
populasi
Pria Wanita DD Dd dd
0.49 DD 0.49 DD 0.2401
0.49 DD 0.42 Dd 0.1029 0.1029
0.49 DD 0.09 dd 0.0441
0.42 Dd 0.49 DD 0.1029 0.1029
0.42 Dd 0.42 Dd 0.0441 0.0882 0.0441
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
perubahan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Hal ini ditunjukkan dengan
frekuensi relatif yang tidak berubah dari kondisi awal (halaman) dan pada tabel
4.10.
Gambar 4.1
Generasi 1
Jari tengah
Fenotip Jari normal Jari normal
pendek
Genotip DD Dd dd
Frek. genotip
Semua D d Semua d
D Semua D
Semua D
122
0.70 0.30
Gamet pria
D (p = 0.7) d (q = 0.3)
Gamet D (p = 0.7) dd = Dd =
Wanita d (q = 0.3) Dd = dd =
Generasi 2
Jari Normal Jari Normal Jari tengah pendek
DD Dd dd
0.49 0.42 0.09
Pada Gambar 4.1 dapat terlihat bahwa frekuensi genotip tidak mengalami
WEINBERG
karakter gen ADHD tersebut diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya.
123
pada masa kanak-kanak, dan dalam beberapa kasus, ADHD tetap ada hingga
merupakan hasil dari interaksi antara beberapa gen dan faktor lingkungan.
Faraone dkk menduga heretabilitas sebesar 76%, yang merupakan proporsi dari
variansi fenotip yang diduga berasal dari variansi genetik. 24% merepresentasikan
variansi kelainan yang diduga berasal dari variasi lingkungan, dengan kasus
kerabat pasien mungkin memiliki gen pembawa ADHD, akan tetapi tidak
dinilai dari frekuensi genotip VNTR III exon dari gen reseptor dopamine D4
(DRD4). Genotip dari III exon dari 48 bp VNTR mengulangi dari gen DRD4
diperoleh dari reaksi rantai polimerase dari sampel yang terdiri dari 30 orang tua
dengan kasus ADHD. Gen DRD4 relevan pada ADHD karena ekspresinya pada
Cara memperoleh data: (keterangan : tidak terdapat data asli (raw data))
Orang tua dengan kasus ADHD diambil dari sampel anak-anak yang
kelainan ini terhadap anak-anak Meksiko usia sekolah (Barris O dkk, data tidak
Meksiko.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Sampel akhir terdiri dari 30 orang tua, dengan 14 pria dan 16 wanita, dengan rata-
rata usia 49.1 tahun. Para orang tua menjawab kuisioner berdasarkan kriteria
dikenai perak nitrat. Ukuran alel diperoleh dengan membandingkan pita gel yang
polimorfisme DRD4 yang diamati, yaitu: enam kromosom (c) dengan dua alel
(1.5%); and 16c dengan 7r (27%). Distribusi genotip dari 30 orang tua yaitu dua
orang tua (p) dengan 2r/2r (6.67%); 1p dengan 2r/4r (3.33%); 1p dengan 2r/5r
(3.33%); 1p dengan 3r/4r (3.33%); 15p dengan 4r/4r (50%); 4p dengan 4r/7r
Hasil:
125
digunakan uji Chi-Square dan Eksak Fisher. Diperoleh hasil sebagai berikut :
a. Distribusi genotip dari exon polimorfisme DRD4 III pada orang tua yaitu
2 orang (6.68%) dengan the 2r/2r genotip, satu orang (3.33%) dengan the
2r/4r genotip, satu orang (3.33%) dengan the 2r/5r genotip, satu orang
(3.33%) dengan the 3r/4r genotip, 15 orang (50%) dengan the 4r/4r
genotip, 4 orang (13.33%) dengan the 4r/7r genotip, and 6 orang (20%)
Kesimpulan:
Pada sampel dari orang tua dengan kasus ADHD, distribusi alel dari gen
diikuti oleh polimorfisme 7r DRD4 IIIe. Hal ini diduga karena 4r DRD4 IIIe
126
DRD4 IIIe yang berlebih, yang mana merupakan gen kandidat ADHD. Mengingat
WEINBERG
(sumber: journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/biogenesis/article/view/480)
Wonokarto
127
5 AB 24
6 OO 136
Akan diuji apakah karakter genetik populasi Bedeng 61B Desa Wonokarto
1. Hipotesis nol :
dipenuhi.
3. = 0.05
4. Statistik uji
( )
5. Daerah kritis.
Hipotesis nol ditolak jika nilai Chi-Square hitung > nilai Chi-
6. Perhitungan.
Tipe golongan darah terdiri dari 3 alel yaitu alel A, B dan 0. Masing-
128
Frekuensi ketiga alel tersebut adalah p (Alel A), q (Alel B), dan r (alel 0),
A B O
p q r
A p
B q
O r
Sehingga diperoleh,
OA,yaitu
yaitu
129
yaitu
atas.
genotip harapan.
Genotip AA
Genotip AO
Genotip BB
Genotip BO
Genotip AB
Genotip OO
130
Tabel Frekuensi Genotip Harapan dan Pengamatan dari Populasi Warga Bedeng
61B
Probabilitas Probabilitas
Baris Genotip
Pengamatan harapan
1 AA 11 10.2595
2 AO 75 74.834
3 BB 16 15.655
4 BO 93 92.442
5 AB 24 25.347
6 OO 136 136.462
berikut :
( )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
7. Kesimpulan.
diterima dan nilai P-value < , sehingga sehingga tidak ada bukti untuk
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
bersifat acak, dan frekuensi alel yang sama antara laki-laki dan
dipenuhi.
2. Uji Chi-Square dan uji Eksak F merupakan dua uji yang digunakan
Eksak digunakan untuk sampel yang kecil dan menghitung nilai p-value
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Uji Chi-Square.
B. SARAN
Pearson dan Uji Eksak F. Ada beberapa metode lain seperti metode
penyimpangan Hardy-Weinberg.
DAFTAR PUSTAKA
Brooker, Robert J. (2009). Genetics Analysis & Principles, Third Edition. New
Springer.
Maiste, Paul. (2006). Probability and Statistics for Bioinformatics and Genetics.
Baltimore: Spring.
Education.
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Walpole, Ronald E., Raymond H. Myers, Sharon L. Myers, Keying Le. (2012).
Whitley, Elise., Jonathan Ball. Juni 2002. Critical Care. Vol. 6, No. 3.
https://ccforum.biomedcentral.com/articles/10.1186/cc1493. Maret
2002.
LAMPIRAN
Appendix 3 yang digunakan dalam mencari hasil untuk distribusi Binomial dan
Education.)
136