Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masyarakat. Dengan kata lain
seluruh kepentingan yang menyangkut hajat hidup orang banyak itu harus atau
sudah mendapatkan apa yang menjadi haknya yaitu pelayanan yang baik, maka
1
bahwa setiap orang berhak medapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu, setiap
sehingga sistem pembiayaan akan menjadi lebih jelas, sarana dan prasarana
kesehatan dan kualitas sumber daya manusia serta peningkatan mutu pelayanan
bidang kesehatan perlu untuk selalu dibenahi agar bisa memberikan pelayanan
tentunya adalah pelayanan yang cepat, tepat, murah dan ramah. Mengingat
apabila didukung oleh masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani.
puskesmas yang ada di Indonesia baik milik pemerintah maupun swasta, selalu
2
kantin, ruang tunggu, apotik dan sebagainya. Dengan demikian masyarakat
lanjut (usila) yang akan menjadi beban program kesehatan. Disamping itu terjadi
Terjadi pula pergeseran pola makan dimana saat ini makanan siap saji
makanan yang pakai bahan pengawet bahan kimia sehingga terjadi perubahan
terhadap status kesehatan. Selain itu terjadi pula perubahan perilaku masyarakat
yang sudah jauh dari petunjuk hidup sehat. Akibatnya timbul beban ganda
masalah kesehatan.
jumlah jenis penyakit meningkat dan terjadi perubahan jenis penyakit yang
masyarakat akan sangat besar, mahal dan banyak masyarakat masih kurang
3
Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan
Agenda 100 hari Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu telah berupaya untuk
kesehatan dasar sampai rawat inap kelas III di semua unit pelayanan kesehatan
tidak ada lagi masyarakat di Sulawesi Selatan yang tidak dapat mengatasi
Selatan Nomor 13 tahun 2008, maka sejak awal agenda 101 hari pemerintahan
4
kesehatan sebagai instansi teknis yang ditugaskan dan diberi tanggungjawab
dalam pelaksanaannya.
Kesehatan Provinsi Sulsel, jumlah penduduk miskin saat ini mencapai 2.523.277
data 4,2 juta lebih penduduk yang tidak masuk dalam klien asuransi kesehatan
ini, setiap tahunnya sekira 25-30 persen di antara mereka sakit. Dinas Kesehatan
program kesehatan gratis setiap tahun sebanyak 1,5 juta hingga 2 juta orang.
Anggaran yang dibutuhkan untuk setengah tahun terakhir ini sekira Rp 40 miliar
kesehatan gratis ini merupakan dana sharing APBD Kota Makassar sebesar 60
5
persen dan APBD Provinsi Sulawesi Selatan 40 persen," kata Kadis Kesehatan
khususnya bagi masyarakat miskin, lanjut dia, persyaratan cukup mudah yakni
cukup membawa kartu Jamkesmas atau kartu Askes. "Apabila tidak memiliki
kedua kartu itu, maka akan terdaftar dalam program Jamkesda dengan
inap, sekaligus unit gawat darurat 24 jam. Kedelapan puskesmas yang dimaksud
Makassar ada beberapa kondisi faktual yang dapat ditemui dilapangan yakni
dengan luas maka tujuan dari program ini tidak dapat sesegera mungkin dicapai.
6
warga masyarakat sehingga tatanan untuk hidup bersih dan sehat sangat sulit
mengakui ada sejumlah layanan yang tidak masuk program tersebut. Adapun
jantung, ct scan, cuci darah, bedah syaraf, bedah plastik, penyakit kelamin akibat
Makassar ?
7
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi program
hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi yang berguna bagi
maupun pihak lain yang tertarik dalam bidang penelitian yang sama.
dan masukan bagi pihak puskesmas batua untuk meningkatkan peran dan
kesehatan gratis.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan menurut rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Upaya
untuk memahami adanya perbedaan antara yang diharapkan dengan fakta yang
telah yang telah terjadi telah menimbulkan kesadaran mengenai pentingya suatu
pendapat ahli.
Implementasi kebijakan menurut Van Metern dan Van Horn dalam Ismail
Those actions by public or private individual (or group) that are directed at
the achievement of objectives set forth in prior policy decision, yang
artinya tindakan-tindakan yang dilakukan baik individu-individu maupun
pejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah atau swasta yang
diarahkan pada tercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam
keputusan kebijaksanaan.
Menurut Van Meter dan Van Horn dalam teorinya ini beranjak dari suatu
9
kebijaksanaan dengan prestasi kerja (performance). Kedua ahli ini menegaskan
dan interaksi sehari-hari yang tidka perlu mendapat perhatian dari para sarjana
isu-isu besar.
George C. Edward III dalam Ismail Nawawi (2009), bahwa berhasil atau
1. Komunikasi
mengetahui mengenai apa yang akan mereka kerjakan. Infromasi yang diketahui
para pengambil keputusan hanya bisa didapat melalui komunikasi yang baik.
10
1. Transmisi. Penyaluran komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan
jalan.
ambigu/mendua.
komunikasi kebijakan.
11
Menurut Winarno (2005:128) Faktor-faktor yang mendorong
mulai dari manajemen puncak sampai pada birokrasi tingkat bawah. Komunikasi
tahap tadi. Jika terdapat pertentangan dari pelaksana, maka kebijakan tersebut
semakin banyak lapisan atau aktor pelaksana yang terlibat dalam implementasi
12
Faktor komunikasi sangat berpengaruh terhadap penerimaan kebijakan
2. Sumber daya
sistem yang mempunyai implikasi yang bersifat ekonomis dan teknologis. Secara
(Tachjan, 2006:135)
1. Staf. Sumber daya utama dalam implementasi kebijakan adalah staf atau
13
menyelesaikan persoalan implementasi kebijakan, tetapi diperlukan
kebijakan.
ditetapkan.
dalam konteks yang lain, ketika wewenang formal tersedia, maka sering
berhasil.
14
3. Disposisi atau sikap
adalah sikap implementor. Jika implementor setuju dengan bagian-bagian isi dari
kebijakan maka mereka akan melaksanakan dengan senang hati tetapi jika
penghambatan lainnya.
Menurut pendapat Van Metter dan Van Horn dalam Agustinus (2006:162):
15
publik biasanya bersifat top down yang sangat mungkin para pengambil
keputusan tidak mengetahui bahkan tak mampu menyentuh kebutuhan,
keinginan atau permasalahan yang harus diselesaikan.
4. Struktur birokrasi
16
mempunyai hubungan baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka
diciptakan hanya untuk menjalankan suatu kebijakan tertentu. Ripley dan Franklin
setiap hierarkinya.
6. Birokrasi bukan kekuatan yang netral dan tidak dalam kendali penuh dari
pihak luar.
17
implementasi suatu kebijakan, maka hal ini akan menyebabkan ketidakefektifan
2005:150). Ukuran dasar SOP atau prosedur kerja ini biasa digunakan untuk
dalam organisasi yang kompleks dan tersebar luas, sehingga dapat menimbulkan
fleksibilitas yang besar dan kesamaan yang besar dalam penerapan peraturan.
baru yang membutuhkan cara-cara kerja baru atau tipe-tipe personil baru untuk
18
Namun demikian, di samping menghambat implementasi kebijakan SOP
perencanaan yang luwes dan kontrol yang besar atas program yang bersifat
fleksibel mungkin lebih dapat menyesuaikan tanggung jawab yang baru daripada
banyak lembaga birokrasi. Hal ini akan menimbulkan konsekuensi pokok yang
Pertama, tidak ada otoritas yang kuat dalam implementasi kebijakan karena
atas suatu bidang, maka tugas-tugas yang penting mungkin akan terlantarkan
19
Kedua, pandangan yang sempit dari badan yang mungkin juga akan menghambat
perubahan. Jika suatu badan mempunyai fleksibilitas yang rendah dalam misi-
misinya, maka badan itu akan berusaha mempertahankan esensinya dan besar
perubahan.
implementasi :
dikemukakan oleh Mazmanian dan Sabatier dalam Ismail Nawawi (2009) bahwa
20
b. Sumberdaya
penelitian ini berlandaskan pada satu acuan teori dari beberapa teori
menambahkan bahwa proses implementasi baru akan dimulai apabila tujuan dan
sasaran telah ditetapkan, program kegiatan telah tersusun dan dana telah siap
implementasi baru akan dimulai apabila tujuan dan sasaran telah ditetapkan,
program kegiatan telah tersusun dan dana telah siap dan telah disalurkan untuk
mencapai sasaran.
a. Isi kebijakan
21
1. Kepentingan yang dipengaruhi, bahwa setiap kebijakan yang akan diambil
2. Tipe manfaat, bahwa program yang memberikan manfaat secara kolektif akan
tersebut.
6. Sumber daya yang dilibatkan, bahwa setiap keputusan yang diambil akan
b. Konteks kebijakan
1. Kekuasaan, kepentingan dan strategi aktor yang terlibat, bahwa mereka yang
22
tingkat pemerintah pusat dan pemerrintahan daerah, baik itu kalangan
mungkin secara intensif ataupun tidak, tergantung konten dari program dan
alokasinya.
tujuan, birokrat berhadapan dengan dua masalah yang timbul dari interaksi
menjaga ketaatan agar hasil akhir dari kebijakan dapat dicapai walaupun
23
mereka yang akan menerima manfaat dari pelayanan yang diberikannya agar
tujuan kebijakan dan program dapat tercapai. Agar efektif, maka implementor
harus memiliki keahlian dalam seni berpolitik dan harus memahami dengan
program-programnya.
rencana. Dalam hal ini, program merupakan bagian dari perencanaan, sering
pula diartikan bahwa program adalah kerangka dasar dari pelaksana suatu
(1987:19) yang mengemukakan bahwa program adalah cara untuk memilih dan
24
Pariata Westra dkk (1989:236) : Program adalah rumusan yang memuat
pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat bahwa program tidak saja tercantum tujuan
mengatakan bahwa :
sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran , atau masyarakat yang
program adalah suatu jenis rencana yang kongkret karena di dalamnya sudah
dari suatu perencanaan, program dapat pula dikatakan sebagai gabungan dari
operasional tertentu
25
didukung oleh ketersedian anggaran, sehingga tujuan program dapat tercapai
Dengan penjabaran yang tepat terlihat dengan jelas paling sedikit lima
hal, yaitu :
5. Tenaga kerja yang dibutuhkan, baik ditinjau dari sudut kualifikasinya maupun
apabila ditinjau dari wujud hasil yang dicapai atau outcomes, karena dalam
26
proses tersebut turut bermain dan terlihat berbagai unsur yang pengaruhnya
suatu program sekurang-kurangnya terdapat tiga unsur yang penting dan mutlak
yang jelas, penentuan ukuran prestasi yang jelas serta biaya dan waktu.
yang tepat.
27
anggaran yang dibutuhkan dan kapan waktu pelaksanaannya agar program yang
menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati
pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal,
sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan
mengenai kesehatan.
a state of complete physical, mental, and social well being and not merely
the absence of illness or indemnity. (sesuatu keadaan yang sejahtera
menyeluruh baik fisik, mental, dan social dan tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan).
Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal
karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya
pengertian yang satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain.
sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit
28
merupakan proses yang berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam pengertian ini
maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur
unsur fisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa merupakan
Sulawesi Selatan. Salah satu janji yang paling dinantikan oleh masyarakat
29
Departemen Kesehatan mempersiapkan Rancangan Undang-Undang
SKN (Sistem Kesehatan Nasional). RUU ini akan menjadi acuan bagi peraturan
1992. Tetapi untuk lebih menyempurnakan, maka dibuatlah UU SKN yang baru,
Kamis (31/7).
Menurut Sujudi, nantinya akan ada UU kesehatan lain yang mengacu pada UU
Saat ini RUU SKN masih berupa rancangan. Rancangan tersebut baru
cepat sehingga tahun ini pula mudah-mudahan bisa mulai dijalankan. Lebih
Peran masyarakat dalam SKN meliputi tiga hal, yaitu ikut memberikan
30
mengawasi pelayanan masyarakat dengan menggunakan potensi yang
masyarakat setinggi-tingginya.
c) pemeriksaan tinja
d) pemeriksaan sputum
e) pemeriksaan malaria/DDR
f) pemeriksaan widal
a. jahit luka;
b. ganti verband;
c. cross insisi;
31
d. insisi abses;
f. perawatan :
a) luka ringan;
b) luka sedang;
c) luka berat.
c.tumpatan tetap;
d.tumpatan sementara;
e.insisi abses;
5. Pelayanan dasar kesehatan ibu dan anak (kia) dan keluarga berencana
3) pelayanan imunisasi
a. suntik
b. pil
6) Perawatan payudara;
7) Tindik telinga.
32
6. Surat keterangan lahir;
rawat inap lanjutan pada RSUD dibebaskan dari biaya rawat jalan dan
Puskesmas.
3. Peraturan Daerah Provinsi Sulsel Nomor 2 Tahun 2009 tentang Kerja Sama
Di Kota Makassar.
Kesehatan Gratis Di Provinsi Sulsel. Pada Bab II Tujuan dan Sasaran Bagian
33
mempunyai identitas (KTP/Kartu Keluarga), tidak termasuk yang sudah
peserta, dan penetapan oleh Bupati Atau Walikota. Pendataan sasaran dilakukan
secara berjenjang, mulai dari tingkat Desa/ Kelurahan yang dilakukan oleh tim
2009).
pelaksanaan, yang terdiri atas tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
secara efektif dan efesien. Sementara tujuan khusus dari pelaksanaan pelayanan
34
a. Membantu dan meringankan beban masyarakat dalam pembiayaan pelayanan
kesehatan.
Selatan.
Selatan.
Anggaran sebesar itu diperuntukkan bagi 76,4 juta warga miskin di seluruh
Sulsel, jumlah penduduk miskin saat ini mencapai 2.523.277 jiwa. Mereka
data 4,2 juta lebih penduduk yang tidak masuk dalam klien asuransi kesehatan
35
ini, setiap tahunnya sekira 25-30 persen di antara mereka sakit. Dinas Kesehatan
program kesehatan gratis setiap tahun sebanyak 1,5 juta hingga 2 juta orang.
Anggaran yang dibutuhkan untuk setengah tahun terakhir ini sekira Rp 40 miliar
PPK langsung melalui kas negara. Penyaluran dana ini tetap dalam kerangka
pembiayaannya.
Jumlah penduduk Sulawesi Selatan tahun 2008 sebesar 7,5 juta jiwa,
maupun Jamkesmas sebanyak 3,1 juta jiwa, sementara sisanya yakni sebanyak
4,4 juta jiwa, inilah yang kemudian ditanggung oleh pemerintah daerah melalui
adanya program pelayanan gratis ini, target tersebut justru telah terlewati yakni
36
kemudian semakin menguatkan bahwa pelayanan kesehatan gratis menunjang
program Jamkesmas.
pelayanan kesehatan gratis ini dapat dilihat dari besarnya anggaran yang di
alokasikan, dimana pada tahun 2008 anggaran yang disiapkan untuk itu sebesar
Rp. 81,8 000.000.000,00. Pada tahun 2009 alokasi anggaran untuk Kabupaten
dan Kota sebesar 30,4 Milyar dengan asumsi 40% bersumber dari propinsi dan
kesehatan gratis pada tahun 2011 mencapai Rp38,7 miliar. "Alokasi anggaran
kesehatan gratis ini merupakan dana sharing APBD Kota Makassar sebesar 60
persen dan APBD Provinsi Sulawesi Selatan 40 persen," kata Kadis Kesehatan
Makassar dr Naisyah tun Asikin, sementara itu besaran anggaran untuk Rumah
Sakit Provinsi, Rumah Sakit Regional dan Balai Kesehatan mencapai angka
dilakukan menurut rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Upaya
untuk memahami adanya perbedaan antara yang diharapkan dengan fakta yang
pelaksanaan.
37
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi sebuah
atau sikap, dan struktur birokrasi, atau lebih mendetailnya berikut dijelaskan pada
Gambar 1.
KOMUNIKASI
IMPLEMENTASI
SUMBER DAYA
DISPOSISI/SIKAP
STRUKTUR BIROKRASI
38
KERANGKA PEMIKIRAN
IMPLEMENTASI
PROGRAM
TUJUAN
KESEHATAN
GRATIS (STUDI PROGRAM
KASUS
PUSKESMAS
KESEHATAN
BATUA GRATIS
MAKASSAR)
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
IMPLEMENTASI:
1. KOMUNIKASI
2. SUMBER DAYA
3. DISPOSISI/SIKAP
4. STRUKTUR
BIROKRASI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
puskesmas ini merupakan puskesmas yang terbesar dan merupakan salah satu
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian.
dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks
40
Puskesmas Batua Makassar. Penelitian deskriptif ini dimaksudkan untuk
berkenan dengan masalah dan unit yang sedang di teliti. Variable yang diteliti
ini, maka yang menjadi unit analisis adalah program kesehatan gratis yang
purposive sampling yaitu informan yang dipilih dengan secara sengaja atau
41
memiliki pengetahuan tentang cirri-ciri tertentu yang telah didapat dari populasi
sebelumnya.
Salah satu jenis teknik ini adalah sampel purposive, yaitu suatu teknik
penarikan sampel yang digunakan dengan cara sengaja atau menunjuk langsung
4. Dan dari target group, yaitu masyarakat yang menjadi sasaran dari
konsep penting yang digunakan dalam penelitian ini, maka di kemukakan focus
42
a. Komunikasi, penyampaian informasi dari pembuat program kepada aparat
dengan baik.
kesehatan gratis.
Sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan para
berikut :
1. Data Primer
langsung terhadap objek penelitian yang diteliti untuk memperoleh data yang
43
b. Interview (wawancara), dilakukan dengan wawancara langsung atau tanya
2. Data Sekunder
pengumpulan data dengan cara membaca dan menelaah bahan bacaan atau
dengan penelitian.
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari
inti, proses dan pernyataan yang perlu dijaga, sehingga tetap berada
Gratis (Studi Kasus Puskesmas Batua Makassar) yang telah didapatkan, baik
44
dipilih data yang diperlukan dan dikelompokkan kepada kelompok informasi yang
telah disusun.
45
BAB IV
persimpangan jalur lalu lintas dari arah selatan dan utara dalam provinsi di
Sulawesi, dari wilayah kawasan Barat ke wilayah selatan Indonesia. Dengan kata
lain, wilayah kota Makassar berada koordinat 119 derajat bujur timur dan 5,8
derajat lintang selatan dengan ketinggian bervariasi antara 1-25 meter dari
permukaan laut.
0 5 derajat ke arah barat, diapit dua muara sungai yakni sungai tallo yang
bermuara di bagian utara kota dan sungai jeneberang yang bermuara di selatan
kota. Luas wilayah kota Makassar seluruhnya berjumlah kurang lebih 175,77 km2
daratan dan termasuk 11 pulau di selat Makassar ditambah luas wilayah perairan
Kelurahan dengan 885 RW dan 4446 RT. Diantara kecamatan tersebut, ada
46
Kota Makassar bervariasi antara 0 - 25 meter dari permukaan laut, dengan suhu
yang terdiri dari 610.270 jiwa laki-laki dan 662.079 jiwa perempuan. Jumlah
rumah tangga di Kota Makassar tahun 2009 mencapai 296.374 rumah tangga.
Dengan Kecamatan Tamalate memiliki posisi nomor satu untuk jumlah penduduk
terbesar di Kota Makassar yakni sebanyak 154.464 jiwa pada tahun 2009.
penduduk sebesar 145.090 jiwa pada tahun 2009, disusul oleh Kecamatan Tallo
sebesar 35.684 rumah tangga. disusul dengan Kecamatan Tallo dengan jumlah
rumah tangga sebesar 35.618 rumah tangga dan Kecamatan Tamalate terbesar
ketiga dengan jumlah rumah tangga sebesar 32.904 rumah tangga. sedangkan
kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil dan jumlah rumah tangga terkecil
29.064 jiwa dan jumlah rumah tangganya adalah sebesar 7.177 rumah tangga.
penduduk sebesar 3,57 persen per tahun. Sedang kecamatan yang memiliki laju
47
Mamajang yakni sebesar 0,45 persen per tahun. Penduduk Kota Makassar tahun
2010 tercatat sebanyak 1.339.374 jiwa yang terdiri dari 661.379 laki-laki dan
dapat ditunjukkan dengan rasio jenis kelamin penduduk kota Makassar, yaitu
sekitar 92,17 % yang berarti setiap 100 penduduk wanita terdapat 92 penduduk
laki-laki.
Peraturan Daerah) diinput dari Puskesmas Batua Kota Makassar. Sebagai salah
Di mana dalam pelaksanaan tugas, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada
48
c. Gerakan adalah upaya cepat tindak dalam pemberian pelayanan kesehatan
masyarakat
Adapun Visi dan Misi Puskesmas Batua dalam hal ini sebagai salah satu
Visi
Misi :
5. Mengembangkan kemitraan
Secara umum tugas pokok dan fungsi Pusat Kesehatan Masyarakat atau
Dalam hal ini ada empat Kelurahan yaitu Borong, Batua, Tello Baru, dan Paropo,
49
IV.5 Struktur Organisasi Diklat Puskesmas Batua Kota Makassar
3. Sekretaris : Arfain,SKM
4. Bendahara : Lusiana,AMK
1) Dr.Hj.Eny Murtini,M.Kes
1) drg. Nurwahidah
c). Keperawatan :
1) S1 Kep :
1) Herawati,S.Kp,Ns
2) Marwah,Skp,Ns
2) D3 Kep :
1) Ramluddin,SKM
3) Abd. Latif,SKM
4) Maritha Pasenggong,AMK
5) Muliana,AMK
6) Sundari,AMK
7) Reskiati Aprianti,AMK
50
d). D3 Kebidanan :
1) Hermin Lambe,SKM
2) Herlina AR,A.Mkeb
3) Adriyani Amiruddin,A.MKeb
e). Farmasi :
1) Decy Tandilinting,S.Si.Apt
2) Miryam (SMK,D3,S1)
f). FKM :
1) Epidemiologi :
1) Ramluddin,SKM
2) Naba,SKM
2) AKK :
1) Abd.Latif,SKM
2) Arfain,SKM
3) H.Muchlis Ali,SKM
3) Gizi/Kespro :
1) Hermin Lambe,SKM
2) Hj. Rosdiana,AMKG
3) Naomi,B.Sc
4) Kesling/Promkes :
1) Nurjannah,SKM
2) Rita,AMKL
g). APIKES :
1) (Rekam Medik) :
51
1) Ramluddin,SKM
2) Syarifuddin,AMK
3) Hj.Kurniati, S.Sos
1) H. Muchlis Ali,SKM
2) Nurhaedah,BSc
1) Naba,SKM
j). D3 Gizi :
1) Rosdiana,AMKG
2) Naomi Pangingi,B.Sc
3) Nurhaedah, B.Sc
1) Ramluddin,SKM
2) Nurlaela Ridha
IV.6 Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Puskesmas Batua Makassar
1. Kepala Puskesmas
52
c. Menjabarkan dan membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan
menyelenggarakan Fungsi :
53
d. Membimbing siswa/mahasiswa yang melakukan praktek klinik
5. Bagian GIzi
mempunyai tugas :
6. Bagian Loket/Kartu
54
7. Bagian Kamar Obat
Golongan IV 2 Orang
Golongan II 8 Orang
Honorer 1 Orang
Total 47 Orang
55
Tabel 1.2 Keadaan Pegawai Puskesmas Batua Kota Makassar
Laki-laki 8 orang
Perempuan 39 Orang
Total 47 Orang
Jumlah
No. Bulan
Jamkesda Jamkesmas Askes Total
1 Januari 4272 298 747
2 Februari 3802 225 688
3 Maret 4268 250 780
4 April 4348 234 737
5 Mei 4780 285 795
6 Juni 4274 236 693
7 Juli 4150 202 756
8 Agustus 3630 205 620
9 September 3458 168 661
10 Oktober 3298 270 770
11 November 3142 264 699
12 Desember 3542 300 733
Jumlah 46964 2937 8679 58,580
Sumber : Puskesmas Batua Kota Makassar,2011
56
Data Tabel di atas menunjukkan bahwa tercatat 46.964 jiwa yang
program kesehatan gratis dalam empat tahun terakhir sebagaimana yang tertera
di bawah ini.
Jumlah
No. Tahun Total
Jamkesda Jamkesmas Askes
1 2008 36576 9163 7940 53679
2 2009 34439 8266 7813 50518
3 2010 54607 4795 8007 67409
4 2011 46964 2937 8679 58580
Rata-rata 43146.5 6290.25 8109.75 57546.5
Sumber : Puskesmas Batua Kota Makassar, 2011
mengalami penurunan dari tahun 2008 ke tahun 2009 sebanyak 3.161 jiwa,
kenaikan dari tahun 2009 ke tahun 2010 sebanyak 16.891 jiwa, dan
57
BAB V
Bab ini memuat penjelasan atau uraian mengenai hasil penelitian dan
pembahasan tentang :
gratis
juga tidak terlepas dari timbulnya permasalahan sosial atau ekses-ekses negatif
dalam Pasal-Pasal.
58
Dasar hukum dari program kesehatan gratis sebagai kebijakan yang
secara penuh (full power) dalam melaksanakan tata kelola pendanaan, dan
59
Demikian juga yang terjadi pada Tim pengendali provinsi, tim pengendali
kabupaten, dan pelaksana tingkat rumah sakit (Pasal 39 ayat 1 Pergub No. 13
tahun 2008) belum memilki kewenangan secara penuh (full power) sebagai
lembaga eksekutif. Apalagi dengan mengacu pada asas otonomi daerah, Perda
Perda menjadi mutlak untuk dibentuk oleh Gubernur bersama dengan DPRD
dalam program kesehatan gratis ini, tidak mesti dengan langsung saja
gratis.
walaupun hal ini tampak sepele. Penting untuk diperhatikan oleh Pemerintah
dikeluarkan, walaupun untuk tujuan kesejahteraan agar ada dasar hukum yang
kuat. Hanya hukum (lex) sebagai peraturan yang dapat melegitimasi kebijakan
(willekeur).
60
Disamping itu, untuk mengkritisi undang-undang bagaimana mekanisme
Administarsi Negara yaitu sifat dasar dari suatu peraturan. Apa yang menjadi
tujuan dari suatu peraturan dan apa yang menjadi dasar hukum lahirnya suatu
peraturan. Hal ini dapat dilihat pada kata konsiderant mengingat, menimbang dan
sulawesi selatan dalam suatu sistem pembiayaan yang jelas, sarana dan
jaringannya dan pelayanan kesehatan rujukan di kelas III rumah sakit pemerintah
daerah, yang tidak dipungut biaya dan obat yang diberikan menggunakan obat
generik
untuk pengobatan umum kurang terlayani secara maksimal. Pasien rawat inab
61
kelas III yang berada di puskesmas batua kurang diperhatikan pelayanannya
oleh perawat dan dokter, dokterpun hanya sekali-kali melakukan cek up pada
setiap pasien. Adapun pasien di ruang persalinan masih ada yang mengeluhkan
1. Operasi jantung.
2. Kateterisasi jantung.
4. CT Scan.
6. Beda syaraf.
Artinya hanya orang yang memiliki kekayaan yang dapat menggunakan fasilitas
Makassar, khususnya Puskesma Batua yang dalam hal ini bertugas menangani
62
penduduk yang terganggu kesehatan dalam wilayah kerjanya. Oleh karena itu
masyarakat.
pengelolaan hidup sehat, tidak jarang dikeluhkan oleh warga sekitar karena
V.2.1 Komunikasi
mengetahui apa yang akan mereka kerjakan. Pengetahuan atas apa yang akan
mereka kerjakan dapat berjalan bila komunikasi berjalan dengan baik, sehingga
itu, kebijakan yang dikomunikasikan pun harus tepat, akurat, dan konsisten.
63
Terdapat tiga indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
kesehatan yang memadai. Yang paling penting dalam operasional program ini
64
Adapun media sosialisasi yang di gunakan oleh puskesmas batua untuk
dan banner.
yakni hanya melalui baligho, spanduk serta banner yang hanya penulis
para pelaksana akan isi dari program ini, tentu saja masyarakat memiliki
dengan maksimal.
Komunikasi yang diterima oleh para pelaksana program atau pihak yang
65
Dengan kejelasan informasi maka akan mendukung pihak manapun dan
lisan maupun tulisan dapat saja menimbulkan pertanyaan jelas atau tidak
untuk pengobatan umum di sini ndak dibayar, tapi kalau cabut gigi
pemeriksaan dan tindakan medik yang di bebaskan biaya adalah pencabutan gigi
66
Jadi, berdasarkan wawancara tersebut penulis menyimpulkan bahwa
jelas dan konsisten tetapi bukan hanya faktor tersebut yang mempengaruhi
sebuah program merupakan salah satu faktor yang harus selalu diperhatikan.
Dalam hal ini sumber daya yang dimaksud adalah staf yang cukup,
khususnya pada puskesmas batua. Indikator sumber daya terdiri dari dari
disebabkan oleh karena staf yang tidak mencukupi, memadai, ataupun tidak
mencukupi, tetapi diperlukan staf yang cukup serta memiliki kemampuan yang
menyatakan :
67
Semuanya pegawai yang diturunkan dalam hal pelaksanaan program
pasien yang begitu banyak. Sehingga beberapa pasien yang penulis temui
sedang ingin berobat terkadang tidak dilayani oleh petugas loket, dengan
alasan sudah tutup. Banyaknya juga laporan oleh pasien rawat inab yang
sering kehilangan barang bawaan ini menandahkan masih minim staf yang
masing. Kalaupun ada tenaga dari luar kesehatan misalnya dari sospol
68
Terkait dengan informasi tersebut, berdasarkan temuan penulis di
adanya seorang kepala ruang yang tidak sesuai dengan keahlian yang
dimiliki.
yang telah di tetapkan. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala
69
para pelaksana terhadap peraturan dan regulasi pemerintah berjalan
baik.
c. Kewenangan
itu nihil, maka kekuatan para implementer dimata publik tidak terlegitimasi,
inab pasien, dan lain-lain yang tercantum dalam program kesehatan gratis.
Implementer mungkin saja memiliki staf yang cukup, mengerti apa yang
akan berhasil.
70
Dalam pelaksanaan pogram kesehatan gratis memerlukan sarana dan
semua yang ada atau Nampak yang anda lihat di puskesmas batua, baik
6. Pustu : 1 unit
7. Poskesdes : 1 unit
71
9. Kendaraan roda dua : 3 unit
12. Listrik
adalah sikap implementor. Jika implementor setuju dengan bagian-bagian isi dari
kebijakan maka mereka akan melaksanakan dengan senang hati tetapi jika
bila personel yang ada tidak melaksanakan kebijakan yang diinginkan oleh
birokrasi telah sesuai dengan prosedur dan penempatan pegawai sudah tepat
72
Insentif merupakan salah-satu teknik yang disarankan untuk mengatasi
cara menambah keuntungan atau biaya tertentu mungkin akan menjadi faktor
bahwasanya benar insentif tambahan itu tidak ada, sehingga banyak pegawai
pegawai.
birokrasi tidak kondusif pada kebijakan, maka hal ini akan mengakibatkan
73
sumber daya menjadi tidak efektif dan menghambat jalannya kebijakan.
baik.
dari tuntunan internal akan kepastian waktu, sumber daya, serta kebutuhan
mengatakan:
peraturan daerah.
Yakni berupa penyimpanan obat yang sesuai dengan standar suhu yang
74
kedaluwarsa, serta pemenuhan gudang obat berstandar Internasional sehingga
b. Fragmentasi
telat datang bahkan tak jarang pulang kerja sebelum waktunya. Ini
75
BAB VI
PENUTUP
VI.I Kesimpulan
berikut :
terlihat dari :
kesehatan gratis
c. Disposisi
d. Struktur Birokrasi
76
VI.2 Saran
menjalankan tugasnya.
gratis dengan baik dan jika ada keluhan mengenai program kesehatan
solusinya.
77
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Nawawi, Ismail. 2009. Public Policy Analisis, Strategi Advokasi Teori dan
Praktek. Surabaya: PMN
Winarno, Budi. 2005. Teori & Proses Kebijakan Publik. Yogyakarta: Media
Pressindo
Agustino, Leo. 2006. Politik & Kebijakan Publik. Bandung: AIPI Bandung
Peraturan Undang-undang
1. Peraturan Daerah Provinsi Sulsel Nomor 2 Tahun 2009 tentang Kerja Sama
78
2. Pergub Sulsel Nomor 13 Tahun 2008 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Di Kota Makassar.
Lainnya
79