Professional Documents
Culture Documents
JAWAB:
2. Panhipopituitarisme Dewasa
4. Akromegali
Bila tumor asidofilik timbul sesudah masa remaja, sesudah epifisis tulang
panjang bersatu dengan batang tulang maka orang tidak dapat tumbuh lagi; namun
tulang dapatlebih tebal dan jaringan lunak terus bertumbuh. Pembesaran jelas
pada tulang tangan dan kaki, tulang mebranosa, tulang tengkorak, hidung, tepi
supraorbita, rahang bagian bawah dan tulang vertebra karena pertumbuhan tulang
ini tidak berhenti pada masa remaja.
Referensi :
Guyton, A, C., Hall, J,E. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:
EGC.
Termasuk protein total dan asam amino esensial untuk sintesis protein yang
dibutuhkan untuk tumbuh. Anak dengan malnutrisi tidak pernah mencapai potensi
pertumbuhan penuhnya mereka.
Bebas dari penyakit kronik dan kondisi lingkungan penuh stress
Referensi :
Diagnosis
Anamnesis
- Riwayat kelahiran dan persalinan, meliputi juga berat dan panjang lahir (untuk
mengetahui ada tidaknya pertumbuhan janin terhambat).
- Pola pertumbuhan keluarga (baik pertumbuhan linier maupun pubertas)
- Riwayat penyakit kronikdanobat obatan (misalnya steroid)
- Riwayat asupan nutrisi maupun penyakit nutrisi sebelumnya
- Riwayat pertumbuhan dan perkembangan (untuk sindrom)
- Data antropometri yang ada sebelumnya (untuk melihat pola pertumbuhan linier)
- Data antropometri kedua orang tua biologisnya (untuk menentukan potensi tinggi
genetik).
Pemeriksaan Fisik
- Terutama pemeriksaan antropometri berat badan dan tinggi badan serta lingkat
kepala
- Ada tidaknya disproporsi tubuh (dengan mengukur rentang lengan serta rasio
segmen atas dan segmen bawah)
- Menentukan adatidaknya stigmata sindrom, tampilan dismorfik tertentu, serta
kelainan tulang.
- Pemeriksaan tingkat maturasi kelamin (stadium pubertas).
- Pemeriksaan fisis lain secara general.
Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan radiologis
1. Umur tulang (bone age)
2. Bone survey, CT Scan atau MRI, USG kepala pada bayi (atas indikasi)
Skrining Penyakit Sistemik
- Darah perifer lengkap, urin rutin, feses rutin
- Laju endap darah
- Kreatinin, natrium, kalium, analisis gas darah (kadar bikarbonat), kalsium, fosfat,
alkali, fosfatase
Pemeriksan lanjutan
- Fungsi tiroid
- Analisis kromosom (hanya pada wanita)
- Uji stimulasi/provokasi untuk hormon pertumbuhan apabila fungsi tiroid dan
analisis kromosom normal.
Referensi :
Pudjiadi, A. (2009). Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Jakarta : IDAI.
1. Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2
kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan,
pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai
berfungsi.
2. Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini
pertumbuhan berlangsung pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi
transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi
asam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6
(Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan
berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf.
c. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan).
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita.
Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Referensi :
2. Perubahan fisik
Perempuan
Tahap perkembangan pubertas anak perempuan menurut Tanner
Laki-laki
Tahap perkembangan pubertas anak laki-laki menurut Tanner
Referensi :
Batubara, J, R, L,. (2010). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jurnal
Sari Pediatri. Diakses pada tanggal 28 Mei 2015.