You are on page 1of 12

2.

2 LOKASI YANG DIKUNJUNGI

2.1 CANDI BOROBUDUR

Candi Borobudur diyakini merupakan peninggalan kerajaan dinasti Sailendra pada masa
pemerintahan raja Samartungga dari Kerajaan Mataram Kuno dan selesai dibangun pada abad ke-
8.banyak sekali misteri candi borobudur yang belum terkuak ,apa sebenarnya nama asli candi
borobudur tidak ada prasasti atau buku yang menjelaskan dengan pasti tentang pembanguan
borobudur,ada yang mengatakan nama tersebut berasal dari nama samara budhara memiliki arti
gunung yang lerengnya terletak teras teras ada juga yang mengatakan borobudur berasal dari ucapan
para budha yang mengalami pergeseran satu satu nya tulisan yang menyebutkan borobudur pertama
kali adalah thomas Sir Thomas Stamford Raffles dalam bukunya yang berjudul sejarah pulau jawa
.para ahli sejarah memperkirakan Sir Thomas Stamford Raffles menyebut borobudur dari kata bore
dan budur ,bore artinya ialah desa sebuah desa yang terletak di dekat lokasi letak candi borobudur
ditemukan sedangkan budur artinya purba

Sejarah berdirinya candi borobudur diperkirakan dibangun pada tahun 750 masehi oleh Kerajaan
Syailendra yang pada waktu itu menganut agama budha,pembangunan itu sangat misterius karena
manusia pada abad ke 7 belum mengenal perhitungan arsitektur yang tinggi tetapi borobudur
dibangun perhitungan arsitektur yang canggih ,hingga kini tidak satu pun yang dapat menjelaskan
bagaimana cara pembangunan dan sejarah candi borobudur ini Sudah banyak ilmuan dari seluruh
penjuru dunia yang datang namun tidak satu pun yang berhasil mengungkapkan misteri
pembangunan borobudur. Salah satu pertayaan yang membuat para peneliti penasaran adalah dari
mana asal batu-batu besar yang ada di candi borobudur dan bagai mana menyusunnya dengan
presisi dan arsitektur yang sangat rapih. Ada yang memperkirakan batu itu berasal dari gunung
merapi namun bagaimana membawanya dari gunung merapi menuju lokasi candi mengingat
lokasinya berada di atas bukit.

Candi Borobudur memiliki 72 stupa yang berbentuk lonceng ajaib, Stupa terbesar terletak di
puncak candi sementara yang lain mengelilingi stufa hingga kebawah. Ketika ilmuan menggambar
denah candi borobudur, mereka menemukan pola-pola aneh yang mengarah pada fungsi borobudur
sebagai jam matahari, jarum jamnya berupa bayangan stupa yangbesar dan jatuh dibayangan stupa
yang bawa namun belum di ketahui secara pasti bagaimana pembagian waktu yang di lakukan
dengan menggunakan candi borobudur ada yang mengatakan jam pada candi borobudur
menunjukan tanda kapan masa bercocok tanam atau masa panen.

4
misteri candi borobudur dan angka 1

Bagian dalam rangka arsitektur candi borobudur bila di amati secara matematik ada
misteri yang menarik yang mengarah dari angka satu, beberapa bilangan yang berada di
candi bila di jumlahkan angkanya akan selalu menghasilkan angka satu bagaimana ceritanya,
sebelum menceritakan misteri angka satu perlu di ketahui tentang tingkatan ranas spiritual
budha yang ada di candi borobudur.Tingkatan yang pertam adalaha Kamadhatu yaitu dunia
yang masih di kuasai oleh kama atau nafsu rendah bagian ini sebagian besar tertutup oleh
tumpukan batu yang di buat untuk memperkuat konstruksi

candi tingkatan kedua adalah rupadhatu yaitu dunia sudah bisa membebaskan diri dari nafsu
tetapi masih terikat rupa dan bentuk area tersebut adalah 4 pundak teras yang membentuk
korang kriling yang ada pada dindingnya di hiasi galery relief lantai yang berbentuk persegi
pada 4 lorong itu ada 1.400 gambar relif panjang relif seluruhnya 2 setengah kilometer
dengan 1.212 panel dekoratif tingkatan ketiga adalah Arupadatu merupakan tingkatan
tertinggi yang melambangkan ketiadaan wujud yang sempurna pada area ini denah lantai
yang berbentuk lingkaran yang melambangkan bahwa manusia telah bebas dari segala
keinginan dari ikatan bentuk dan rupa namun belum mencapai Nirwana. Pertama candi
borobudur memiliki 10 tingkatan jika di jumlahkan 1 di tambah 0 hasilnya 1 angka satu
lainnya mucul pada area Arupadatu area ini adalah area 4 tingkat paling atas candi, pada
tingkat pertama terdapat satu candi tingkat kedua terdapat 16 candi tingkat ketiga terdapat
24 candi tingkat ke 4 terdapat 32 candi jumlah candi yang berada di area arupadhatu adalah
73 buah jika di jumlahkan 7 dan 3 hasilnya adalah 10 dan jika di jumlahkan lagi 1 dengan 0
hasilnya 1. angka satu yang terakhir muncul pada jumlah keseluruhan pada patung candi
borobudur ada 505 buah patung disana bila angkanya di jumlahkan hasilnya juga angka satu

Candi Borobudur dibangun diatas sebuah danau Purba

Misteri tentang adanya danau purba muncul ketika seorang seniman belanda mengajukan
sebuah teori bahwa dulunya dataran gedung tempat borobudur berdiri merupakan sebuah
danau, jika di lihat dari atas borobudur melambangkan sebuah bunga teratai, teratai
biasanya tumbuh di atas air postur budha yang berada di puncak borobudur melambangkan
sutra teratai yang banyak di temui dalam naskah agama budha teori ini menimbulkan
pertentangan yang cukup pelik. Para arkeolog menemukan bukti-bukti arkeologi yang
membuktikan bahwa kawasan sekitar borobudur pada masa pembangunan candi adalah
dataran kering bukan dasar danau purba sementara pakar geologi malah mendukung
seniman Belanda ini. Mereka menemukan endapan senimen lumpur di dekat candi
penelitian ini di lakukan tahun 2000 dan mendukung keberadaan danau purba di sekitar
borobudur bukti tersebut menunjukan bahwa dasar bukit dekat borobudur pernah kembali
terendam dan menjadi tepian danau sekitar abad ke-13 dan ke-14. itulah penjelasan tentang
candi borobudur yang membuktikan bahwa nenek moyang kita mampu membuat karya
megah sepanjang masa semoga karya ini terjaga dari generasi ke generasi.

Lebar dan panjang Candi Borobudur : 123


Keliling Candi Borobudur : 492
Tinggi Sekarang : 34,5
Batu andesit yang digunakan untuk bangunan candi sebanyak 55.000m3

5
2.2.2 PANTAI PARANGTRITIS

Sejarah Pantai Parangtritis antai parangtritis begitu erat kaitannya dengan mitos serta
misteri Nyi Roro Kidul yang tumbuh di dalamnya. Sejarah pantai parangtritis mencatat jika
cerita-cerita mengenai sejarah mitos parangtritis pantai di Yogyakarta. Dan Nyi Roro Kidul
muncul dalam kalangan masyarakat khususnya yang ada pada wilayah Yogyakarta sejak
ribuan tahun yang lalu. Fenomena-fenomena misterius yang terjadi pada wilayah pantai
parangtritis dan asal usul kisah nyi roro kidul menambah daya tarik tersendiri. Khususnya
bagi wisatawan untuk berkunjung ke pantai yang terkenal dengan ombak ganas-nya tersebut

Kepercayaan masyarakat setempat mengenai legenda Nyi Roro Kidul juga dengan sendirinya
melahirkan pesona tersendiri. Sehingga dapat menyedot jumlah wisatawan lebih besar
dibanding dengan pantai-pantai lainnya. Ada kepercayaan unik di Parangtritis.

Bisa percaya boleh tidak jika memakai pakaian berwarna hijau di Parangtritis bisa membawa
petaka. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar warna hijau merupakan warna kesukaan
Nyi Roro Kidul. Oleh sebab itu dikhawatirkan yang memakai baju atau kaos hijau akan
diseret ombak ke laut. Sebab dikehendaki oleh sang penguasa laut selatan

Mitos Pantai Parangtritis

Nama Parangtritis memiliki sejarah tersendiri. Zaman dahulu kala seseorang pangeran
bernama Dipokusumo yang melarikan diri dari Kerajaan Majapahit. Akhirnya datang ke
daerah tersebut untuk melakukan semedi. Saat melihat tetesan-tetesan air yang mengalir
dari celah batu karang, dia pun menamai daerah ini menjadi parangtritis. Nah dari kata
parang yang artinya batu dan tumaritis yang bisa diartikan sebagai tetesan air. Banyak sisi
menarik jika kita berwisata ke Parangtritis. Pemandangan alamnya yang cantik tentu saja
yang menjadi sajian utama. Untuk menikmatinya, kita dapat sekedar berjalan kaki menyusuri
pantai. Atau anda bisa menggunakan jasa Bendi atau pula tawaran menunggang kuda untuk
menjelajahi pantai.

Ada cerita lain juga dari berbagai masyarakat yang menyebutkan jika datang di pantai ini
tidak boleh mengenakan baju berwarna hijau. Bahwa siapa saja yang mengenakan baju
berwarna hijau maka akan di tarik dengan cara tidak sadar ke tengah laut oleh Nyi Roro
Kidul. Serta kisah ini dibenarkan oleh beberapa masyarakat yang tinggal di kawasan pantai
ini. Cerita ataupun kisah kisah mistis tersebut kenyataannya tidak begitu membuat orang
takut untuk datang ke pantai ini. Justru sebaliknya semakin penasaran tetapi harus tetap
mematuhi aturan aturan yang telah ada jika tidak bisa jadi kisah misteri tadi bisa terjadi
pada anda.

6
2.2.3 MALIOBORO

Jalan Malioboro didirikan bertepatan dengan pendirian Kraton Yogyakarta. Dalam bahasa
Sansekerta, kata "malioboro" bermakna karangan bunga. Hal itu mungkin ada hubungannya
dengan masa lalu ketika Kraton mengadakan acara besar maka Jalan Malioboro akan
dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang
bernama Marlborough yang pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M.

Perkembangan pada masa itu didominasi oleh Belanda dalam membangun fasilitas untuk
meningkatkan perekonomian dan kekuatan mereka, Seperti pembangunan Stasiun Tugu oleh
Staat Spoorweg (1887) di Jalan Malioboro, yang secara fisik berhasil membagi jalan menjadi
dua bagian. Sementara itu, jalan Malioboro memiliki peranan penting di era kemerdekaan
(pasca-1945), sebagai orang-orang Indonesia berjuang untuk membela kemerdekaan mereka
dalam pertempuran yang terjadi utara-selatan sepanjang jalan.
Keberadaan Jalan Malioboro tidak terlepas dari konsep kota Yogyakarta yang ditata
membujur dengan arah utara - selatan, dengan jalan-jalan yang mengarah ke penjuru mata
angin serta berpotongan tegak lurus. Pola itu diperkuat dengan adanya "poros imajiner"
yang membentang dari arah utara menuju ke selatan, dengan kraton sebagai titik tengahnya.

"Poros" tersebut diwujudkan dalam bentuk bangunan, yaitu Tugu (Pal Putih) di utara, ke
selatan berupa jalan Margatama (Mangkubumi) dan Margamulya (Malioboro), Kraton
Yogyakarta, Jl. DI. Panjaitan, berakhir di panggung Krapyak. Jika titik awal (Tugu) diteruskan
ke utara akan sampai ke Gunung Merapi, sedang jika titik akhir (Panggung Krapyak)
diteruskan akan sampai ke Samudera Hindia. Di era kolonial (1790-1945) pola perkotaan itu
terganggu oleh Belanda yang membangun benteng Vredeburg (1790) di ujung selatan jalan
Malioboro. Selain membangun benteng belanda juga membangun Societeit Der Vereneging
Djogdjakarta (1822), The Dutch Governor's Residence (1830), Javasche Bank dan kantor Pos
untuk mempertahankan dominasi mereka di Yogyakarta. Komunitas Belanda di Yogyakarta
berkembang pesat sejak masa pemerintahan Sultan Hamengkubuwana VII ( 1877 - 1921).

Hal tersebut berkaitan erat dengan tumbuh dan berkembangnya perkebunan tebu,
berbagai jenis pabrik, perbankan, asuransi, perhotelan, dan pendidikan. Perkembangan
pesat juga terjadi pada masa itu yang disebabkan oleh perdaganagan antara orang Belanda
dengan orang Tionghoa. Dan juga disebabkan adanya pembagian tanah di sub-segmen Jalan
Malioboro oleh Sultan kepada masyarakat Tionghoa dan kemudian dikenal sebagai Distrik
Cina (Kawasan Pecinan).

7
2..4.4. KERATON YOGYAKARTA

Keraton atau dalam bahasa aslinya disebut Karaton berlokasi di pusat kota Yogyakarta.
Karaton artinya tempat dimana raja dan ratu tinggal, atau dalam kata lain Kadaton yang
artinya sama.

Dalam pembelajaran tentang budaya Jawa, arti ini mempunyai arti filosofis yang sangat
dalam. Arsitektur istana ini adalah Sri Sultan Hamengkubuwono I sendiri, yang merupakan
pendiri dari Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Keahliannya dalam bidang arsitektur
dihargai oleh ilmuwan berkebangsaan Belanda - Dr.Pigeund dan Dr.Adam yang
menganggapnya sebagai "arsitek dari saudara Pakubuwono II Surakarta".
Bangunan Kraton membentang dari utara ke selatan. Halaman depan dari Kraton disebut
alun-alun utara dan halaman belakang disebut alun-alun selatan. Desain bangunan ini
menunjukkan bahwa Kraton, Tugu dan Gunung Merapi berada dalam satu garis/poros yang
dipercaya sebagai hal yang keramat. Pada waktu lampau Sri Sultan biasa bermeditasi di
suatu tempat pada poros tersebut sebelum memimpin suatu pertemuan atau memberi
perintah pada bawahannya.

Di sekeliling Kraton dan di dalamnya terdapat sistem pertahanan yang terdiri dari
tembok/dinding.
Kompleks Kraton Yogyakarta setiap hari dibuka untuk masyarakat umum mulai dari pukul
07.30-13.00, kecuali pada hari Jumat sampai dengan pukul 12.00 WIB. Bagian-bagian
keraton dari utara ke selatan adalah: Gapura Gladag (sudah tidak ada), Gapura Pangurakan
nJawi/luar, Gapura Pangurakan Lebet/dalam, Alun-alun Utara, Kompleks Pagelaran,
Kompleks Siti Hinggil, Gerbang Brojonolo, Kompleks Kamandhungan Lor/utara, Gerbang Sri
Manganti, Kompleks Sri Manganti, Gerbang Donopratopo, Kompleks Kedhaton (kediaman
resmi dan pusat istana), Gerbang Kamagangan, Kompleks Kamagangan, Gerbang Gadhung
Melati, Kompleks Kamandhungan Kidul/selatan, Gerbang Kamandhungan, Sapit
Urang/pamengkang, Kompleks Siti Hinggil Kidul/selatan (sekarang disebut Sasana Hinggil),
Alun-alun Selatan, Gerbang Besar Nirbaya (Biasa disebut Plengkung Gadhing).

8
2.2.5 TAMAN PINTAR

Taman Pintar Yogyakarta (TPY ) adalah salah satu wisata pendidikan atau wisata edukasi
paling banyak di kunjungi di Yogyakarta. Rasanya belum lengkap bila mengunjungi kota
Yogyakarta tidak menyempatkan diri bermain ke Taman Pintar Yogyakarta bersama keluarga
dan anak-anak. Pada bangunannya menampilkan nuansa modern dan tradisional yang
mempunyai keindahan tersendiri. Taman ini menawarkan wahana belajar dan rekreasi yang
cukup lengkap untuk anak-anak, baik usia pra sekolah sampai tingkat sekolah menengah.
Pada rentang usia tersebut merupakan generasi penerus yang potensial mendapat
pencerahan belajar ilmu dann tekhnologi (iptek)

Taman Pintar didirikan atas gagasan dari Walikota Yogyakarta Herry Zudianto SE, Akt, MM
yang selanjutnya dibangun diatas tanah seluas 12.000 m2. Wisatawan yang masuk ke taman
ini bisa langsung mencoba dan menyaksikan hasil karya dari sebuah inovasi dan teknologi
dan permainan yang sangat menarik dan banyak bermuatan edukasi pagi anak-anak.

Terbentuknya taman pintar Yogyakarta semacam ini sebelumnya terinspirasi dari


berdirinya pusar peragaan iptek yang sudah ada sebelumnya yang berlokasi di Taman Mini
Indonesia Indah Jakarta yang selanjutnya menjadi contoh untuk pengembangan di daerah
lain. Di Yogyakarta dengan Taman Pintarnya, dan di Jawa Timur dengan Jawa Timur Parknya
dan semoga segera menyusul daerah lain untuk membangun tempat wisata berorientasi
pendidikan untuk anak-anak.

Taman Pintar dibangun mulai bulan Mei 2006 dan setahun kemudian pada tanggal 9 Juni
2007 diresmikan oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono X
bersama dua menteri yaitu Menteri Riset dan Tekhnologi ( Menristek ), Kusmayanto
Kadiman, P.h.D dan menteri Pendidikan Nasional ( Mendiknas ), Prof. Dr. Bambang Sudibyo,
MBA.

Taman ini menawarkan model edukasi atau pembelajaran yang memadukan konsep
pendidikan dan permainan dengan media yang menarik sehingga dapat merangsang
keingintahuan anak dan memancing kreativitas anak terhadap iptek. Maskot Taman Pintar
yang berupa Burung Hantu Memakai Blangkon. Burung hantu diartikan sebagai burung
yang memiliki kepekaan yang tinggi, sanggup merasakan dan mempelajari keadaan alam dan
lingkungan yang ada disekitarnya. Sedangkan Blangkon merupakan pakaian adat Yogyakarta
untuk menutup kepala laki-laki.

9
Motto yang dipakai taman ini diambil dari ajaran Ki Hadjar Dewantara yaitu : 3 N : Niteni
(mengingat/memahami), Nirokake (menirukan) dan Nambahi (mengembangkan). Dalam
relevansinya dengan proses belajar ilmu pengetahuan dan tekhnologi mengacu pada konsep
3 A yaitu : Adopt, Adapt dan Advance. Taman Pintar berisi materi yang terbagi menurut
kelompok usia dan penekanan materi. Untuk kelompok usia dibagi lagi menjadi tingkat pra
sekolah, taman kanak-kanak, sekolah dasar sampai sekolah menegah. Sedangkan untuk
penekanan materinya disampaikan dalam bentuk interaksi antara pengunjung dengan
materi yang disampaikan melalui bentuk anjungan yang ada seperti : anjungan pengenalan,
anjungan pengenalan ilmu-ilmu dasar, anjungan permainan dan anjungan penerapan iptek.
Konsep pembelajaran yang dipakai pada taman ini garis besarnya bertujuan untuk
meningkatkan mutu penguasaan materi pendidikan yang diberikan di sekolah ditengah
menurunnya minat baca dari masyarakat dan anak-anak pada khususnya.Dengan model alat
peraga, anak-anak akan lebih tertarik untuk mengembangkan kemampuannya sehingga
dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan pola pikirannya sendiri. Orang tua
diharapkan aktif dalam memilih wahana pembelajaran dan permainan yang sesuai dengan
usia anak. Jangan dipaksakan dalam pembelajaran dengan alat peraga tersebut. Taman
pintar sebagai kawasan yang terpadu dari berbagai macam wahana belajar dalam satu lokasi
merupakan keistimewaan tersendiri sehingga Taman Pintar ini sekarang sudah menjadi
tempat wisata favorit dan menjadi ikon wisata pendidikan di Yogyakarta. Taman Pintar ini
dibangun dengan biaya Rp.53 milyar yang berisi enam zona yang didalamnya terdapat isi
materi antara lain : Gedung Memorabilia, Gedung Kotak lantai 2, Gedung Oval lantai 2,
Gedung oval lantai 1, Gedung Paud barat dan timur dan Playground Area.Zona-zona tersebut
mempunyai beberpa wahana tersendiri seperti Taman Bermain, Penjelajah Kecil, Titian
Penemuan, Petualangan Lingkungan, Jembatan Sains, Titian Sains, Indonesiaku, Tekhnologi
canggih dan Populer.Area untuk tempat bermain anak-anak sangat luas, seperti di wahana
taman bermain anak yang merupakan ruang publik bagi pengunjung dan berfungsi sebagai
ruang tunggu. Di tempat tersebut anak anak dapat belajar tentang sains seperti cakram
warna, dinding berdendang dan permainan air.

Lokasi Taman Pintar Yogyakarta

Taman Pintar berlokasi di Jalan Penembahan Senopati No.3, Yogyakarta. Lokasi ini dahulu
digunakan untuk shooping center yang sekarang dipindah sebelah utara taman ini,
bersebelahan dengan Taman Budaya Yogyakarta.

2.2.6. MUSEUM DIRGANTARA

10
Museum TNI AU diresmikan pada tanggal 4 April 1969 oleh Panglima Angkatan Udara
Laksamana Udara Rusmin Nuryadin berkedudukan di Makowilu V Tanah Abang Bukit,
Jakarta.

Dengan pertimbangan antara lain bahwa Yogyakarta merupakan tempat lahir dan pusat
perjuangan TNI AU periode 1945-1949 serta tempat penggodokan Karbol AAU, maka pada
bulan November 1977 Museum AURI di Jakarta dipindahkan dan diintegrasikan dengan
Museum di Ksatrian AAU di Pangkalan Adisutjipto, Yogyakarta, dan tanggal 29 Juli 1978
diresmikan sebagai Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala.

Mengingat semakin bertambahnya koleksi, maka pada tahun 1984 Museum dipindahkan ke
Wonocatur menempati sebuah gedung bersejarah. Gedung tersebut semasa penjajahan
Belanda adalah sebuah pabrik gula dan pada waktu pendudukan Jepang digunakan sebagai
Depo Logistik. Pada bulan Oktober 1945 BKR dan para pejuang kemerdekaan berhasil
merebut Pangkalan Udara Maguwo (sekarang Lanud Adisutjipto) dari tangan Jepang,
termasuk segala unsur logistik dan fasilitasnya yang kemudian digunakan sebagai unsur
kekuatan awal TNI Angkatan Udara.

KOLEKSI MUSEUM
Museum TNI AU memiliki lebih dari 10.000 koleksi komponen alutsista dan 40 pesawat
terbang dari negara barat sampai timur, serta terdapat koleksi berupa diorama-diorama,
foto-foto,

lukisan-lukisan, tanda-tanda kehormatan, dan lain-lain yang disusun dan ditata berdasar
kronologi peristiwa. (Koleksi pesawat antara lain) Pesawat WEL RI X merupakan produksi
pertama bangsa Indonesia yang dibuat pada tahun 1948 oleh Biro Rencana dan Konstruksi,
Seksi Percobaan Pembuatan Pesawat Terbang, Magetan, Madiun, dibawah pimpinan Opsir
Udara III (Kapten) Wiweko Supomo. Pesawat ini memakai mesin Harley Davidson 2 Silinder
model tahun 1928.

Pesawat Pembom Guntai direbut dari Jepang saat Belanda melancarkan aksi blokade
terhadap dirgantara Indonesia, pesawat buatan tahun 1930 ini dengan penerbangnya Kadet
Mulyono melaksanakan pemboman terhadap kedudukan lawan di Semarang pada tanggal
29 Juli 1947.

Pesawat Jet Star merupakan pesawat kepresidenan hadiah dari pemerintah Amerika
Serikat kepada Presiden RI Soekarno, pernah digunakan dalam kunjungan ke beberapa
negara antara lain Malaysia, Singapura, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

Berbagai jenis pesawat pemburu, latih, dan angkut periode 1950-1965.Diorama Sekbang I
Taloa, Amerika Serikat, Sekbang India, Sekbang Andir, dan Sekolah Perwira Teknik Udara.

MONUMEN PERJUANGAN TNI AU


Monumen Perjuangan TNI AU dahulu disebut Monumen Ngoto dibangun oleh AURI pada
tanggal 1 Maret 1948. Maksud dibangunnya monumen ini adalah untuk mengenang dan
memperingati peristiwa jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA akibat serangan dua pesawat
pemburu Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947. Dalam peristiwa ini tiga tokoh
perintis TNI AU gugur, diantaranya Marsda TNI (Anumerta) Agustinus Adisutjipto, Marsda
TNI (Anumerta) Prof.Dr.Abdulrachman Saleh, dan Opsir Muda Udara I (Anumerta)
Adisumarmo Wiryokusumo.
11
Monumen ini pernah dua kali mengalami pemugaran, yang pertama pada bulan Juli 1981
saat Kasau dijabat oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi dan yang kedua berdasarkan Skep
Kasau nomor Skep/78/VII/2000 Kasau dijabat oleh Marsekal TNI Hanafie Asnan, dan pada
saat itu Monumen Ngoto diubah menjadi Monumen Perjuangan TNI AU. Pemberian nama
tersebut adalah agar para prajurit-prajurit TNI AU dapat mengambil teladan tentang
semangat juang, semangat berbakti, pengorbanan dan kepahlawanan mereka. Peristiwa
jatuhnya pesawat Dakota VT-CLA pada tanggal 29 Juli 1947 oleh TNI Angkatan Udara
dijadikan momentum sebagai Hari Bhakti TNI Angkatan Udara, sehingga tanggal 29 Juli tiap
tahunnya selalu diperingati.

Pesawat Dakota VC-CLA milik perusahaan penerbangan India yang dicarter untuk
mengangkut sumbangan obat-obatan untuk Palang Merah Indonesia, yang ditembak jatuh
oleh dua pesawat pemburu Kitty Hawk Belanda saat akan mendarat di PU Maguwo.

2.2.7. CANDI PRAMBANAN

Berawal pada suatu ketika di zaman kerajaan dahulu kala di bumi nusantara ini.
Tersebutlah dua kerajaan Hindu yang cukup besar di Pulau Jawa. Yakni Kerajaan Pengging
dengan rajanya yaitu Prabu Damar Moyo, Kerajaan yang satunya adalah Kerajaan Pengging
dengan rajanya

Prabu Boko.Dikisahkan bahwa Kerajaan Pengging adalah sebuah kerajaan Hindu di Jawa
yang sangat maju dan rakyatnya pun sangat makmur sentosa. Prabu Damar Moyo yang
merupakan Raja Pengging, adalah seorang raja yang sangat baik hati dan bijaksana.
Beliau memerintah rakyatnya dengan sangat adil. Hal Inilah yang membuat Kerajaan
Pengging menjadi damai dan sangat makmur.
Raja Damar Moyo memiliki seorang putra bernama Bandung Bondowoso yang sangat
perkasa dan gagah berani.

Sementara di bagian lain lagi, Kerajaan Boko merupakan sebuah keraton yang masih berada
di bawah wilayah kerajaan Pengging. Sesuai dengan namannya Keraton Boko ini diperintah
oleh seorang raja bernama Prabu Boko. Di ceritakan bahwa Prabu Boko dikenal sebagai
seorang raksasa bengis dan kejam berwajah menyeramkan, dan juga gemar memakan
daging manusia. Konon Prabu Boko juga sangat dikenal sebagai raja yang lalim, kejam, dan
sangat semena-mena dalam memerintah kerajaannya.

Akan tetapi dibalik wujudnya yang sangat bengis dan mengerikan, ternyata Prabu Boko
memiliki seorang puteri yang sangat cantik jelita paras wajahnya. Roro Jonggrang, begitulah
12
nama Puteri Prabu Boko. Selain memiliki seorang puteri yang rupawan, Prabu Boko juga
memiliki seorang patih kepercayaan. Patih tersebut bernama Patih Gupala yang juga
berwujud seorang raksasa.

Sejarah Candi Prambanan Yogyakarta - Peperangan Dua Kerajaan

Dikisahkan pada suatu ketika Prabu Boko memiliki keinginan untuk memperluas keratonnya
dan juga menguasai Kerajaan Pengging yang kala itu menjadi Kerajaan yang sangat kuat. Lalu
berundinglah Prabu Boko bersama dengan patihnya yaitu Patih Gupala, serta menyusun
berbagai strategi untuk memberontak dan menyerang Kerajaan Pengging. Ketika segala
persiapan selesai dan semua kekuatan telah terhimpun, lalu berangkatlah Prabu boko, sang
patih, diikuti seluruh pasukan Keraton Boko menyerang Kerajaan Pengging.

Kemudian tentu dapat di duga, sebuah pertempuran sengit pun terjadi. Pertempuran antar
dua kerajaan ini berlangsung sangat sengit dan mengorbankan banyak prajurit dari kedua
kerajaan tersebut. Tidak sedikit prajurit meregang nyawa, rakyat jelata juga tidak kalah
menderita dan banyak juga yang menjadi korbannya. Tak hanya korban jiwa, ternyata
perekonomian kerajaanpun menjadi lumpuh, banyak rakyat menderita kelaparan, terserang
penyakit, dan lain sebagainya

Mengetahui keadaan yang semakin memburuk ini lalu Prabu Damar Moyo mengutus
anaknya yaitu Pangeran Bandung Bondowoso untuk melawan Prabu Boko dan merenggut
nyawanya. Mendapat perintah dari sang ayah, berangkatlah Bandung Bondowoso menuju
medan peperangan. Pertarungan antara Bandung Bondowoso dan Prabu Boko pun pecah.
Dalam pertarungan duel ini akhirnya Pangeran Bandung Bondowoso dapat mengalahkan
Brabu Boko dan membunuhnya.

Mengetahui rajanya kalah dan terbunuh, sang Patih Dwarapala pun melarikan diri pulang
menuju keraton Boko. Melihat hal itu Bandung Bondowoso tidak tinggal diam, Bandung
Bondowoso merasa harus menumpaskan pemberontakan ini sampai tuntas ke akar-akarnya,
Ia pun mengejar Patih Dwarapala menuju Keraton Boko.

Setiba Keraton Boko, sang Patih Dwarapala pun melaporkan apa yang terjadi kepada Puteri
Roro Jonggrang. Mendapat kabar bahwa ayahnya telah dibunuh oleh Bandung Bondowoso,
Roro Jonggran marah bukan kepalang. Dan mengetahui bahwa Bandung Bondowoso sedang
dalam perjalanan menuju keratonnya, akhirnya Roro Jonggrang menyusun siasat untuk
menghadapi Bandung Bondowoso.

Sejarah Berdirinya Candi Prambanan - Kekalahan Keraton Boko

Tatkala Bandung Bondowoso tiba di Keraton Boko, alangkah terkejutnya dia melihat ternyata
Prabu Boko mempunyai seorang puteri yang sangat cantik rupawan.
Melihat kecantikan Roro Jonggrang yang sangat menggoda, membuat Bandung Bondowoso
jatuh hati kepadanya, serta berniat mempersuntingnya.

Saat mengetahui niat dan gelagat Bandung Bondowoso ini kemudian Puteri Roro Jonggrang
pun melancarkan siasat yang telah di susun olehnya. Dia mengatakan kepada Bandung
Bondowoso bahwa dia bersedia dijadikan isteri Bandung Bondowoso, akan tetapi ada 2
syarat yang harus dipenuhi. Karena terlanjur terpincut dengan Roro Jonggrang yang jelita,

13
Bandung Bondowoso pun tidak kuasa bersedia memenuhi 2 persyaratan tersebut sebelum
menikahi Roro Jonggrang.
Syarat-syarat yang harus di penuhi oleh Bandung Bondowoso tersebut adalah:
1. Membuat sebuah sumur Jalatunda
2. Mendirikian 1000 Candi dalam waktu satu malam

pada akhirnya Sang Pangeran pun bersedia memenuhi kedua persyaratan tersebut. Di
mulailah dia membangun sumur yang diminta oleh sang putri. Setelah sumur Jalatunda
selesai di buat, Roro Jonggrang meminta Bandung Bondowoso untuk masuk ke dalam sumur
tersebut. Ketika Bandung Bondowoso sudah masuk ke dalam sumur Jalatunda, Roro
Jonggrang memerintahkan Patih Gupala untuk menimbun sumur dengan tanah dan
mengubur hidup-hidup Bandung Bondowoso di dalamnya.

Ternyata usaha Roro Jonggrang dan sang patih tidak berjalan lancar, Bandung Bodowoso
dengan mengerahkan ilmu kesaktiannya, telah berhasil menyelamatkan diri keluar dari
dalam sumur yang telah di timbun tersebut. Mengetahui bahwa ia di jebak Bandung
Bondowoso pun sangat marah kepada Roro Jonggrang dan mendatangi Roro Jonggrang.
Akan tetapi berkat kecantikannya dan bujuk rayu Roro Jonggrang, membuat kemarahan
Bandung Bondowoso mereda. Dan Bandung Bondowoso bersedia memenuhi persyaratan
yang kedua, yakni membangun 1000 candi dalam waktu 1 malam.

Sejarah Candi Prambanan Jawa Tengah - Siasat Putri Roro Jonggrang

Permintaan untuk membangun 1000 candi dalam waktu semalam bukanlah perkara yang
mudah bagi Bandung Bondowoso meski ia terkenal sangat sakti. Lantas dia pun
mengerahkan segala kekuatannya dan meminta bantuan para Jin untuk membuat 1000
candi untuknya, dan para jin pun bersedia membantu.

Mengetahui bahwa Bandung Bondowoso meminta bantuan jin, Roro Jonggrang yang
memang sebenarnya hanya ingin mengalahkan Bandung Bondowoso dan tidak rela bila
Bandung Bondowoso bisa menyelesaikan 1000 candi dalam semalam, Roro Jonggrang
memutar otaknya dan mengeluarkan siasat yang lainnya. Guna menggagalkan usaha
Bandung Bondowoso membangun 1000 candi, ia meminta bantuan para gadis dari
keratonnya.Gadis- gadis itu diperintah untuk membakar jerami dan menumbuk lesung(alat
tradisional jawa untuk menumbuk padi). Jerami pun dibakar agar lagit terlihat terang seperti
pagi saat matahari mulai terbit. Kemudian lesung-lesung dipukul agar ayam berkokok
pertanda pagi sudah tiba.

Saat mendengar suara lesung-lesung yang dipukuli, maka ayam-ayam jantan pun bangun
dan mulai berkokok semua karena mengira bahwa pagi telah tiba. Sementara para jin yang
sedang bekerja membangun candi melihat langit mulai terang dan ayam-ayam jantan mulai
berkokok-kokok, juga mengira bahwa hari telah pagi. Mengetahui pagi telah tiba mereka pun
menghentikan pekerjaan mereka membangun candi.

Sejarah Candi Prambanan - Candi Sewu Dan Mitosnya


Melihat para jin yang tiba-tiba berhenti bekerja karena di kira hari telah pagi, Bandung
Bondowoso pun terkejut dan curiga dengan yang terjadi. Lalu Bondowoso memanggil Roro
Jonggrang untuk menghitung seluruh candi yang telah jadi dibangun tersebut. Setelah
dihitung jumlahnya, ternyata candi yang telah selesai dibuat hanya berjumlah 999 buah.

14
Menyadari tipu muslihat dari Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso pun murka dan akhirnya
mengutuk Puteri Roro Jonggrang menjadi candi yang ke 1000. Sungguh ajaib, seketika itu
juga tubuh Puteri Roro Jonggrang berubah menjadi patung batu.

Bukan hanya itu saja Bandung Bondowoso juga mengutuk para gadis yang telah membantu
muslihat Roro Jonggrang menjadi perawan tua dan seumur hidup mereka tidak pernah
menikah.

Semenjak saat itulah Candi Prambanan mulai dikenal masyarakat, dan 100 candi yang
berada di sekitarnya. Selain itu Candi Prambanan juga dikenal dengan Candi Sewu. Kata
Sewu jika dalam bahasa Indonesia berarti seribu. Mitos juga mengatakan bahwa, barang
siapa ada sepasang kekasih yang mengunjungi Candi Prambanan Yogyakarta maka diyakini
pasangan kekasih itu tidak akan langgeng hubungannya, konon mereka akan berpisah. Inilah
Sejarah Candi Prambanan dan Kisah Roro Jonggrang, sobat pembaca boleh mempercayai
atau tidak, kami kembalikan lagi kepada Anda.

15

You might also like