You are on page 1of 1

Dahsyatnya Tasbih

Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. dan tak ada suatu apapun
melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun (Al-Isr: 44)

Sejak matahari terbit sampai terbenam kemudian terbit lagi di hari berikutnya, lalu terbenam dan kembali terbit lagi,
tidak putus-putusnya seluruh makhluk alam semesta ini bertasbih kepada Allah Swt. Mereka bertasbih kepada Allah
dengan bahasa masing-masing. Burung-burung, angina bertasbih

Imam Ath-Thabrani pernah meriwayatkan sebuah hadits sahih dari sahabat Abu Darda. Ia pernah mengisahkan
bahwa suatu hari Rasulullah Saw. pernah mengambil tujuah buah kerikil. Maka kerikil-kerikil itu bertasbih di tangan
Rasulullah Saw. Abu Darda mendengar sendiri dengungannya.
Kemudian Nabi meletakkan kerikil-kerikil itu di tangan Abu Bakar, maka kerikil-kerikil itu pun bertasbih lagi.
Kemudian beliau meletakannya di tangan Umar dan mereka masih bertasbih. Lalu beliau meletakannya di tangan
Utsmn maka mereka bertasbih lagi.
Ada banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan dari tasbih. Antara lain:
Pertama, Tasbih Adalah Penyebab Datangnya Pertolongan
Ungkapan tasbih Nabi Yunus adalah tasbih yang paling utama. Demikian kata Rasulullah Saw. dalam sebuah sabdnya.
Inilah ucapan tasbih yang diiringi oleh persaksian keesan Allah dan pengakuan diri sebagai orang yang zalim.
Lailahaila anta subhanaka innii kuntu minadzolimin
Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang-orang yang zalim
Dalam tiga kegelapan itu, yaitu gelap di dalam perut ikan, gelap di dalam lautan dan gelap malam hari, Nabi Yunus
terus bertasbih mensucikan Tuhannya dan mengakui kesalahan yang ia perbuat.
Beliau tiada henti bertasbih, ikan2 dan tumbuhan2 yg hidup didasar laut mendengar tasbih nabi yunus, kemudian
semua makhluk lautpun berkumpul di sekitar ikan paus sambil mengucap tasbih seperti apa yg diucapkan nabi
yunus, atas perintah Allah ikan tersebut pergi ke daratan dan mengeluarkan nabi yunus
Sesungguhnya hanya Allah yang Mahabersih dan Mahasuci dari segala dosa, Dialah pemilik segala kesempurnaan
dan terbebas dan berbagai macam kekurangan. Sementara manusia masih terus diliputi oleh dosa dan salah, khilaf
dan alpa,lalai dan lupa, sampai kapanpun.

Kekuasan mutlak dan tak terbatas berada di tangan Allah Swt. Hati dan pikiran manusia berada dalam genggaman-
Nya. Dia pun sangat-sangat penyayang. Maka saat kita berada di tengah kedua sifat ini, yaitu kemahakuasaan yang
terbatas dan rasa sayang kepada hamba yang luar biasa, apalagi yang menghalangi kita untuk meminta? Yang kita
perlukan adalah yakin dan berusaha membersihkan diri

Kedua, Untaian Kata Paling Utama


Saudaraku, pernah kita menghitung jumlah kata yang pernah kita ucapkan? Kalau belum, mungkin kita bisa mencoba
bersama-sama seperti yang sering dilakukan oleh Yahya bin Muaadz, seorang ulama dari kalangan tabiin.
Sampai kini, entah berapa ratus ribu jumlah kata yang kita keluarkan sejak bangun pagi sampai tidur lagi. Begitu
mudah lisan ini berucap, bahkan seringkali tanpa dipikirkan terlebih dahulu. Ketika kata belum keluar, ia masih
menjadi tawanan kita. Tapi setelah kata itu keluar, kitalah yang menjadi tawanannya. Kita akan menjadi tawanan
kata-kata buruk yang kita ucap tanpa sadar, bahkan kata-kata itu akan menjadi penyebab celaka

Hanya ada dua pilihan: berkata-kata yang baik, atau lebih baik diam. Kata-kata yang baik itupun perlu
memperhatikan kapan dan dimana kita mengucapkannnya. Sebab tidak semua kata-kata yang baik bisa diucapkan
kapan dan dimana saja semau-mau kita.
Bila kata-kata yang buruk itu hasilnya adalah penyebab bencana, maka kata-kata yang baik dapat mengundang
rahmat dan berkah. Kata yang baik mengundang simpati, menarik hati, menumbuhkan rasa sayang dan kedamaian.

Kata-kata dzikir adalah jaminan keuntungan. Hanya dalam waktu 5 menit, seseorang dapat meraih berton-ton
pahala, mendapatkan keridhaan dan kecintaan Allah, menjaga waktu agar tak terbuang sia-sia.
Rasulullah tercinta pernah memberikan sebuah pesan singkat yang sangat berharga:
Dua kata yang mudah diucapkan oleh lisan, berat dalam timbangan, sangat dicintai oleh Dzat yang Maha Penyayang,:
Subhanallahi wa bihamdihi Subhanallahil Azhim (HR. Bukhari dan Muslim).

You might also like