You are on page 1of 6

TUGAS

TEKNO & PROSES MANUFAKTUR 1 +


PROJECT

NAMA KELOMPOK

DIMAS AGUNG BUDIYAWAN (4314210042)


Shaping Processes

1. Solidification Proses

Casting (logam) / molding (plastik) : Dimana material awal adalah material kerja
yang dipanaskan hingga menjadi liquid atau semi liquid.

a. Casting/pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam


cair dan cetakan untuk menghasilkan komponen dengan bentuk yang
mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan
atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk
yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga dan kembali ke bentuk
padat, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor padat digunakan untuk
proses sekunder.

Secara umum proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam,


yaitu traditional casting dan non-traditional atau contenporary casting.
Perbedaan secara mendasar di antara keduanya adalah bahwa contenporary
casting tidak bergantung pada pasir dalam pembuatan cetakannya dan biasanya
digunakan unutk menghasilkan produk dengan geometri yang kecil
dibandingkan bila menggunakan traditional casting. Hasil coran non-
traditional casting juga tidakmemerlukan proses tambahan unutk penyelesaian
permukaan. Jenis logam yang kebanykan digunakan di dalam proses
pengecoran adalah logam besi bersama-sama dengan aluminium, kuningan,
perak, dan beberapa material non logam lainnya.

Beberapa proses pengecoran traditional yang dikenal antara lain adalah


send-mold casting, dry-sand casting, shell-mold casting, full-mold casting dan
vacuum mold casting. Sedangkan beberapa teknik non- traditional yang banyak
dipakai antara lain high-pressure die casting, permanent mold casting,
centrifugal casting, invesment casting dan plaster-mold casting.

1. Kemampuan dan Keuntungan Pengecoran

Pengecorn dapat membentuk komponen dengan geometri


eksternal/internal yang komplek.
Beberapa proses pengecoran dapat langsung membentuk geometri akhir
produk (net shape) sehingga tidak memerlukan proses manufaktur
lainnya.

Pengecoran dapat digunakan ntuk membuat komponen yang sangat


besar (>100 ton).

Proses pengecoran dapat dilakukan menggunakan berbabgai jenis


logam yang dapat dipanaskan hingga lebur (liquid state).

Beberapa metoda pengecoran cocok untuk produksi masal.

2. Kekurangan Pengecoran

Sifat menyerap/merembes (porosity).

Keakuratan demensi geometrik dan kerataan permukaan yang rendah.

Bahaya/resiko keselamatan kerja saat peleburan logam.

Mechanical strenght yang rendah.

3. Komponen yang dapat dibuat dengan casting

Blok mesin untuk kendaraan bermotor, kerangka, rel kereta, pipa,


rumah pompa.

b. Molding

Injection molding perbedaan dengan die casting adalah cara material dan
masuk ke rongga cetakan. Injection molding di khususkan untuk material non
logam, mis gelas, plastik dan karet. Butiran plastik dimasukkan dalam hopper
kemudian feed screw butiran plastik dipanaskan oleh elemen pemanas
kemudian pada waktu sampai nozzle sudah berupa cairan plastik dan cairan
ditekan masuk ke rongga cetakan. Die pada injection casting dilengkapi
dengan sistem pendingin untuk membantu proses pembekuan (solidifikasi).

2. Particulate Processing : Material awal adalah powder/bubuk, dipadatan (pressing) &


dipanaskan (sintering) untuk mendapatkan geometri yang diinginkan.
3. Deformation Processes : Pembentukan material pengaplikasian gaya / beban
berdasarkan kekuatan / kemampuan material. Material awal adalah padat liat (ductile
solid) & kadang kala dipanaskan lebih dulu pada temperatur dibawah titik lebur untuk
meningkatkan keliatannya. Contoh proses deformasi : forging, extrusion, rolling,
bending
4. Material Removal Processes : Beberapa proses terpenting seperti bubut (turning), bor
(drilling), frais (milling), sekrap (planning), gerindra (grinding)

Proses material removal non tradisional : Pengerjaan laser, pancaran electron, erosi
kimia, electric discharge, dll
Proses pemotongan logam yang disertai dengan terbentuknya material sisa dalam
bentuk geram (chip). Pada proses pemesinan terjadi gerakan relatif antara pahat
potong dan benda kerja. Secara prinsip pahat potong jauh lebih keras dari benda
kerja sehingga dengan adanya gerakan relatif dan disertai dengan terjadinya gya
geser antara pahat dan benda benda kerja maka material benda kerja akan terpotong.
Tujuan proses pemesinan secara umum adalah untuk menghasilkan benda kerja
sesuai dengan ukuran bentuk dan kekasaran permukaan yang diminta. Tiga hal yang
terakhir ini sering disebut dalam istilah manufaktur adalah keterpenuhan atas
spesifikasi geometrik yang diminta pada produk. Proses pemesinan dewasa ini sering
dikategorikan atas proses pemotongan dengan pahat, proses abrasif dan proses
pemesinan non-konvensional.

You might also like