You are on page 1of 2

2.1.

1 Pengertian alergi

Alergi merupakan suatu kelainan reaksi berlebih (hipersensitivitas) sistem imun tubuh
terhadap subtansi spesifik (alergen) yang mengakibatkan kerusakan jaringan.21-22 Respon alergi
sebagian besar dimediasi oleh imunoglobulin E (IgE) dan dibagi dalam tiga fase, yaitu :

1. Fase sensitisasi Alergen, protein dengan berat molekul antara 5-80 kDa, dapat memasuki
tubuh melalui berbagai macam rute seperti kulit, saluran nafas, saluran pencernaan, maupun
sengatan lebah. Saat pertama kali memasuki tubuh manusia, alergen akan dijamu dan diproses
dalam endosome antigen presenting cells (APCs) pada lokasi terjadinya kontak. APC yang
mengandung alergen ini akan bermigrasi menuju organ limfe sekunder dan mempresentasikan
Major Histocompatibility Complex (MHC) kelas II kepada sel limfosit T Helper yang masih
polos (Th0). Kesesuaian antara reseptor Th0 dengan MHC kelas II serta tersedianya
kostimulator, menyebabkan sel Th0 mengeluarkan Interleukin-4 (IL-4) yang merubah proliferasi
sel Th ke arah Th2. Sel Th2 ini akan meregulasi sel limfosit B (sel B) untuk memproduksi
Imunoglobulin (Ig) tertentu masih melalui IL-4. Pada orang dengan alergi, Th1 tidak cukup kuat
menghasilkan Interferon gamma (IFN- ) untuk mengimbangi aktivitas dari Th2. Th2 akan aktif
memproduksi IL-4 yang menyebabkan sel B menukar produksi antibodi dari IgM menjadi IgE.
IgE yang dihasilkan sebagian besar akan menempel pada reseptor IgE berafinitas tinggi (FcRI)
pada sel mast, basofil, serta eosinofil yang aktif.
2. Fase reaksi Pada paparan ulang, alergen akan segera bereaksi silang dengan bagian Fc
dari minimal 2 reseptor IgE yang menempel pada sel pengekspresi FcRI. Agregasi dari sel-sel
tersebut, menginisiasi kaskade sinyal dari sel pengekspresi FcRI yang berujung dengan
dikeluarkannya produk simpanan granul sitoplasma, sintesis, dan sekresi mediator serta faktor
pertumbuhan. Pada sel mast misalnya, beberapa menit setelah terpapar ulang alergen, sel mast
akan mengalami degranulasi yaitu suatu proses pengeluaran isi granul ke lingkungan ekstrasel
yang berupa histamin, prostaglandin, serta sitokin-sitokin yang menimbulkan berbagai gejala
klinis. Mediator-mediator yang menyebabkan gejala klinis pada alergi ini digolongkan menjadi
yang sudah terbentuk dan baru dibentuk saat degranulasi terjadi. Yang sudah terbentuk dan
tersimpan didalam granul sel adalah histamin, heparin, serotonin, dan faktor kemotaksis.
Sedangkan yang baru dibentuk adalah leukotrien, tromboksan, prostaglandin, dan platelet
activating factor.
3. Fase reaksi lambat Fase ini dimulai sekitar 2-6 jam setelah paparan alergen dan mencapai
puncaknya setelah 6-9 jam. Mediator inflamasi yang dikeluarkan dari hasil degranulasi sel mast
menarik sel T serta sel mast untuk menginduksi sel imun yang lain seperti basofil, eosinofil, dan
monosit bermigrasi ke tempat kontak. Sel-sel ini masing-masing akan memproduksi substansi
inflamasi spesifik yang mengakibatkan aktivitas imun berkepanjangan dan kerusakan jaringan.

2.1.2 Manifestasi klinis alergi

Manifestasi klinis alergi (asma, alergi makanan, alergi obat, alergi serbuk bunga,
dermatitis atopi, dll) merupakan ekspresi dari aktivitas mediator-mediator reaksi alergi (pada
tabel 2) di sekitar daerah yang terpapar (terlokalisir) dan dapat juga berlangsung sistemik.
Variasi manifestasi klinis dimungkinkan pada tiap jenis alergi dikarenakan jaringan tempat
terjadinya kontak terhadap antigen yang berbeda-beda. Namun, hal ini juga berarti dapat terjadi
kesamaan manifestasi klinis antar jenis alergi. Manifestasi klinis yang sering timbul pada bayi
adalah tipe cepat (dalam hitungan menit hingga 2 jam setelah terpapar alergen) yang diperantai
oleh IgE dengan gejala utama adalah ruam kulit, eritema perioral, angioedema, urtikaria, dan
anafilaksis. Bila gejala timbul lama (dalam 1 hingga 2 minggu) setelah paparan, mengenai
saluran cerna berupa kolik, muntah, dan diare biasanya bukan diperantarai IgE (bisa diperantarai
neutrofil).

You might also like

  • Bab I-2
    Bab I-2
    Document32 pages
    Bab I-2
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • OKLUSI ARTERI RETINA
    OKLUSI ARTERI RETINA
    Document11 pages
    OKLUSI ARTERI RETINA
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Cover Fix
    Cover Fix
    Document1 page
    Cover Fix
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Stomatitis Tinjauan Pustaka
    Stomatitis Tinjauan Pustaka
    Document16 pages
    Stomatitis Tinjauan Pustaka
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • 4
    4
    Document5 pages
    4
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • TRAUMA KIMIA MATA
    TRAUMA KIMIA MATA
    Document10 pages
    TRAUMA KIMIA MATA
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • JURNAL
    JURNAL
    Document5 pages
    JURNAL
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Jiwa
    Jiwa
    Document2 pages
    Jiwa
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Ujian Akhir Coas Mata
    Ujian Akhir Coas Mata
    Document20 pages
    Ujian Akhir Coas Mata
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Document33 pages
    Presentation 1
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document2 pages
    Bab I
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • MAKALAH Peptic Ulcer
    MAKALAH Peptic Ulcer
    Document30 pages
    MAKALAH Peptic Ulcer
    LempahBelatjan
    No ratings yet
  • Document 1
    Document 1
    Document3 pages
    Document 1
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Crao Dan Crvo
    Crao Dan Crvo
    Document10 pages
    Crao Dan Crvo
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Anatomi Hidung Word
    Anatomi Hidung Word
    Document5 pages
    Anatomi Hidung Word
    Anonymous RRmC64
    No ratings yet
  • Tugas Gilut
    Tugas Gilut
    Document16 pages
    Tugas Gilut
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Kasus Kasus Imbalming
    Kasus Kasus Imbalming
    Document10 pages
    Kasus Kasus Imbalming
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Kelompok F
    Kelompok F
    Document2 pages
    Kelompok F
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Stomatitis Tinjauan Pustaka
    Stomatitis Tinjauan Pustaka
    Document16 pages
    Stomatitis Tinjauan Pustaka
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Document15 pages
    Bab Ii
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Jiwa
    Jiwa
    Document2 pages
    Jiwa
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Pppkkrrrssss
    Pppkkrrrssss
    Document1 page
    Pppkkrrrssss
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Stomatitis Contak Alergica
    Stomatitis Contak Alergica
    Document2 pages
    Stomatitis Contak Alergica
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document2 pages
    Bab I
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Fluor Albus
    Fluor Albus
    Document4 pages
    Fluor Albus
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Ke Simp Ulan
    Ke Simp Ulan
    Document1 page
    Ke Simp Ulan
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Kasus 3
    Kasus 3
    Document9 pages
    Kasus 3
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Karsinoma Tiroid
    Karsinoma Tiroid
    Document19 pages
    Karsinoma Tiroid
    ratih agriditha
    No ratings yet
  • Anatomi Mata
    Anatomi Mata
    Document11 pages
    Anatomi Mata
    Kadek Eka
    No ratings yet