Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Pendahuluan: Prevalensi penyakit hepar kronis beserta dampaknya terus meningkat. Salah satu zat hepatotoksik
yang berpotensi menyebabkan penyakit hepar kronis adalah karbon tetraklorida (CCl4). CCl4 menyebabkan kerusakan
hepar melalui reaksi stress oksidatif dan mekanisme biokimia. Proses ini dapat dicegah dengan penggunaan propolis
sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi potensi hepatoprotektor propolis terhadap hepar tikus
putih (Rattus Novergicus) yang diinduksi karbon tetraklorida (CCl4). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimental dengan rancangan pre-post test control study menggunakan 0,054 gr dan 0,108 gr propolis. Penelitian
menggunakan hewan coba 25 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan strain Wistar berumur 1216 minggu dengan
berat badan 125200 gr yang sehat. Tikus dikelompokkan menjadi lima kelompok. Kelompok I mendapatkan pakan
standar + sonde aquadest, kelompok II mendapatkan pakan standar + induksi carbon tetrachlorida 1% 1 mL + sonde
aquadest, kelompok III mendapatkan pakan standar + induksi carbon tetrachlorida 1% 1 mL + sonde propolis 0,054 gr,
kelompok IV mendapatkan pakan standar + induksi carbon tetrachlorida 1% 1 mL + sonde propolis 0,108 gr dan kelompok
V mendapatkan pakan standar + induksi carbon tetrachlorida 1% 1 mL + sonde sylimarin 50 mg/kg. Pada awal penelitian
dilakukan pengukuran berat badan. Setelah 30 hari perlakuan, masing-masing kelompok dilakukan pengukuran berat
badan, kadar interleukin-6 (IL-6), superoxide dismutase (SOD) dan pemeriksaan patologi anatomi hepar. Analisis IL-6
dan NAS score+fobrosis antar kelompok menggunakan uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji post hoc Mann
Whitney Analisis SOD antar kelompok menggunakan uji One-Way ANOVA yang dilanjutkan dengan uji post hoc LSD.
Hasil: Uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan pada IL-6, SOD, dan skor NAS+fibrosis antar kelompok
hewan coba. Diskusi: Hasil penelitian menunjukkan propolis 0,054 gr dan 0,108 gr menunjukkan aktivitas hepatoprotektif
terhadap kerusakan hepar yang diinduksi CCl4. Hasil penelitian juga dapat merekomendasikan propolis sebagai alternatif
pencegahan proses fibrosis hepar. Oleh karena itu perlu penelitian lebih lanjut potensi propolis sebagai antioksidan dan
hepatoprotektor perlu dilakukan ke pasien dengan penyakit hati.
ABSTRACT
Introduction: The prevalence of chronic liver disease continues to increase. One potentially hepatotoxic substances that
cause chronic liver disease is carbon tetrachloride. The process of liver damage can be prevented by the antioxidant role
of propolis. The aims of this research was to study the hepatoprotective potential of propolis toward hepar injury rats
induced by carbon tetrachlorida. Method: This was an experimental study with pre-post test. Twenty five male Wistar
rats aged 1216 week old, weighing 125200 gr were allocated into 5 groups. Group I: standard meal + aquadest-gavage;
group II: standard meal + CCl4 1% 1 mL + aquadest-gavage, group III: standard meal + CCl4 1% 1 mL + 0,054 gr
propolis-gavage, group IV: standard meal + CCl4 1% 1 mL + 0,108 gr propolis-gavage and group V: standard meal +
CCl4 1% 1 mL + sylimarin 50 mg/kg-gavage. IL-6, SOD, NAS score+fibrotic were measured after treatment. Analysed
of IL-6 and NAS score+fibrotic with Kruskal Wallis to Mann Whitney and analysed of SOD with One-Way ANOVA to
LSD. Results: The study showed that there were significant differences in IL-6, SOD and NAS score + fibrotic between
groups. Discussion: Provision of 0,054 gr and 0,108 gr have hepatoprotective potential toward hepar injury rats induced
by carbon tetrachlorida. Further research need to identify antioxidants and hepatoprotective potential of propolis on
human with liver disease.
270
Potensi Hepatoprotektor Propolis terhadap Hepar Tikus Putih (Diah Krisnansari, dkk.)
Kejadian penyakit hepar sering dikaitkan berpotensi menyebabkan penyakit hepar kronis
dengan angka morbiditas dan kerugian adalah karbon tetraklorida (CCl4).
ekonomi yang besar (Jules, 2008). Penyakit Karbon tetraklorida (CCl4) merupakan
hepar kronis merupakan penyebab kematian salah satu zat hepatotoksik yang dapat
terbesar ketiga setelah penyakit kardiovaskuler menghasilkan radikal bebas yang dapat
dan kanker pada pasien yang berusia tertimbun dalam lemak tubuh, hepar dan
4546 tahun di negara maju. Di seluruh dunia sumsum tulang belakang. CCl4 menyebabkan
penyakit hepar kronis menempati urutan ke kerusakan hepar melalui reaksi stres oksidatif
tujuh penyebab kematian. Sekitar 25.000 dan mekanisme biokimia (Monika, 2012).
orang meninggal setiap tahun akibat penyakit Proses kerusakan hepar akibat induksi karbon
hepar kronis (Chung & Podolsky, 2004). tetraklorida dapat dicegah dengan peran
Mortalitas penyakit hepar (hepatitis B dan C, antioksidan (Tjok & Wibawa, 2012).
sirosis hepar, kanker hepar) di Indonesia tahun Pengobatan penyakit hepar masih
20032004 adalah 46.300 jiwa, lebih tinggi terbatas efikasi dan sulit dijalankan (Lee et
dari Malaysia yaitu 4.500 jiwa (WHO, 2009). al., 2007). Penderita penyakit hepar sering
Indonesia merupakan negara dengan kali melakukan pengobatan ketika kondisinya
penderita hepatitis terbanyak urutan ketiga kronis. Tidak ada pengobatan standar untuk
setelah India dan Cina. Sekitar 57,5 juta fibrosis hepar. Oleh sebab itu, perlu adanya
penduduk Indonesia terkena infeksi kronik pengobatan alternatif sebagai upaya preventif
HCV (Depkes, 2007). Data Kementerian dan atau kuratif penyakit hepar (Seeff et al.,
Kesehatan Republik Indonesia (2010) 2001; Lee et al., 2007).
menyebutkan bahwa sekitar 130 juta orang Penelitian tentang nut r isi yang
menderita hepatitis B dan 7 juta orang digunakan untuk obat penyakit hepar telah
menderita hepatitis C, 50% berpotensi banyak dilakukan baik yang dapat mencegah,
menderita hepatitis kronik dan 10% berpotensi memproteksi dan memperbaiki penyakit
menderita sirosis hepar dan kanker hepar. hepar. Nutrisi yang dapat digunakan sebagai
Hepar adalah organ sentral dalam obat penyakit hepar adalah yang memiliki
metabolisme tubuh dan penting untuk efek antioksidan. Antioksidan menghambat
pertahanan hidup, baik berupa perlindungan, aktivasi hepatic stellate cells (HSC),
detoksifikasi maupun metabolisme. (Price, mencegah apoptosis hepatosit dan mengurangi
2005). Hepar adalah organ pertama setelah fibrosis hepar eksperimental (Oeij. 2012;
saluran pencernaan yang terpapar oleh bahan- Tjok dan Wibawa, 2012). Obat herbal sudah
bahan yang bersifat toksik, sehingga sangat dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif
potensial mengalami kerusakan sehingga pengobatan terhadap berbagai penyakit (Tasduq
dapat mengakibatkan peradangan sel-sel hepar et al., 2005). Antioksidan yang terkandung
(hepatitis) ataupun kematian sel (nekrosis) dalam obat herbal dapat digunakan sebagai
(Robins & Kumar, 1995). Kerusakan pada terapi pada penyakit hepar melalui mekanisme
hepar juga akan menyebabkan terganggunya pertahanan dari radikal bebas, ROS dan proses
metabolisme di dalam tubuh, sehingga inflamasi (Vitaglione, Morisco, Caporaso,
terjadilah gangguan homeostasis (Price, dan Fogliano, 2004). Propolis telah digunakan
2005). secara luas di dunia. Propolis mengandung
Etiologi penyakit hepar kronis yang antioksidan dan mempunyai efek anti
banyak terjadi di Asia antara lain virus inflamasi, immunoregulator, bakteriostatik
hepatotropik dan nonhepatotropik, reaktivasi dan bakterisid (Ansorge, Reinhold, dan
hepatitis B atau C, agen infeksius yang Lendeckel, 2003; Tsai et al., 2009). Sampai
berkembang di hepar, alkohol, penggunaan saat ini belum ada penelitian mengenai
obat hepatotoksik, hepatitis autoimun (Wilsons potensi hepatoprotektor propolis sebagai
disease) dan intervensi bedah serta etiologi antioksidan yang diharapkan dapat mengobati
hepatotoksik yang belum diketahui (Sarin, penyakit hepar. Penelitian ini bertujuan untuk
et al., 2009). Salah satu zat hepatotoksik yang mengetahui potensi hepatoprotektor propolis
271
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 270278
272
Potensi Hepatoprotektor Propolis terhadap Hepar Tikus Putih (Diah Krisnansari, dkk.)
Tabel 1. Karakteristik rerata IL-6 tiap Tabel 2. Karakteristik rerata SOD tiap
kelompok kelompok
IL-6 SOD
Kelompok Kelompok
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD
I 0,62 0,75 0,68 0,05 I 88.20 111.40 98.74 8.74
II 2,70 3,11 2,94 0,16 II 58 71 64,98 5,89
III 0,86 1,01 0,95 0,07 III 64.50 83.00 74.12 7,63
IV 0,70 0,88 0,78 0,07 IV 74,50 112,00 94,24 14,16
V 0,98 1,15 1,07 0,06 V 84,50 126,70 100,96 18,50
Fibrosis Staging
Stage I: Zone 3 perivenular perisinusoidal /
pericellular fibrosis, focal or extensive
Stage II: As above with focal or extensive periportal fibrosis
Stage III: Bridging fibrosis, focal or
extensive
Stage IV: Cirrhosis
Tabel 4. Hasil uji post hoc steatosis, balloning, inflamasi dan fibrosis
Kelompok Kelompok p steatosis p balloning p inflamasi p fibrosis
I II 0,005 0,005 0,005 0,005
III 0,003 0,005 0,003 0,005
IV 0,005 0,005 0,005 0,005
V 0,004 0,004 0,004 0,004
II III 0,134 0,118 0,134 0,549
IV 0,212 0,118 0,339 0,549
V 0,014 0,042 0,014 0,513
III IV 0,519 1,000 1,000 1,000
V 0,014 0,905 0,014 0,221
IV V 0,189 0,905 0,065 0,221
273
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 270278
Gambar 1. Gambaran hepar hewan coba Gambar 4. Gambaran hepar hewan coba
kelompok I. kelompok IV.
Gambar 2. Gambaran hepar hewan coba Gambar 5. Gambaran hepar hewan coba
kelompok II. kelompok V.
274
Potensi Hepatoprotektor Propolis terhadap Hepar Tikus Putih (Diah Krisnansari, dkk.)
275
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 270278
silymarin. Penelitian Ismail, Aksu dan Seven ROS dan sitokin yang memperparah keadaan
(2010) juga menunjukkan suplementasi inflamasi (Ansorge, Reinhold, dan Lendeckel,
propolis 1 g/kg selama 42 hari pada ayam 2003). Hal ini tampak pada gambaran hepar
pedaging yang mendapat paparan 220 ppm Pb kelompok III dan IV di mana proses inflamasi
dapat menurunkan aktivitas SOD. dan fibrosis berkurang dibandingkan dengan
Uji Kruskal Wallis menunjukkan kelompok II dan V.
adanya perbedaan yang bermakna pada Sylimarin merupakan komponen
steatosis, balloning, inflamasi dan fibrosis avonoid alami dari tumbuhan berduri Silybum
antar kelompok. Uji ini dilanjutkan dengan uji marianum telah dikenal sebagai terapi anti
post hoc yang menunjukkan adanya perbedaan fibrotik potensial. Senyawa tersebut berfungsi
steatosis pada kelompok I dan II, I dan III, I sebagai antioksidan dan dapat mengurangi
dan IV, I dan V, II dan V, dan kelompok III kerusakan hepar dengan sitoproteksi dan
dan V. Selain itu, diperoleh perbedaan yang inhibisi fungsi sel Kupffer. Uji coba pada
bermakna pada balloning antara kelompok pasien sirosis menunjukkan adanya sedikit
I dan II, I dan III, I dan IV, I dan V, dan kelebihan dalam hal survival pada pasien
kelompok II dan V. Perbedaan inflamasi terjadi sirosis alkoholik dengan penyakit Child-Pugh
pada kelompok I dan II, I dan III, I dan IV, I A. Namun penelitian dengan melibatkan
dan V, II dan V, III dan V. Perbedaan fibrosis responden lebih besar dan kontrol sedang
terjadi pada kelompok I dan II, I dan III, I dan dijalankan untuk menilai efikasi sylimarin
IV, I dan V. secara definitif (Myers, 2008).
Nekrosis sentrilobular terjadi tiga Ekstrak propolis berair (APE) dilaporkan
sampai dua belas jam setelah paparan CCl4. dapat melindungi hepar tikus terhadap
Kerusakan awal terjadi pada membran cedera karbon tetraklorida (CCl4) melalui
sel. Namun bukan akibat metabolit CCl4. penurunan kebocoran sitosol enzim laktat
CCl4 melarutkan membran lipid sel yang dehidrogenase (LDH), penurunan peroksida
menyebabkan membran lebih permeabel. lipid dan pemeliharaan seluler konten glutation
Peningkatan permeabillitas membran sel tereduksi (GSH) (Aiman et al., 2002). Senyawa
menyebabkan peningkatan kehilangan ion utama propolis tectochrysin-- mempunyai
kalium dan enzim aspartat aminotransferase potensi antioksidan yang poten. Tectochrysin
(AST) serta akumulasi ion kalsium dan secara signifikan dapat menurunkan aktivitas
air intrasel sehingga mengakibatkan sel transaminase serum yang meningkat akibat
membengkak dan nekrosis. Toksisitas kerusakan hepar yang diinduksi oleh CCl4 pada
lanjutan disebabkan oleh metabolit CCl4 yang tikus. Tectochrysin meningkatkan aktivitas
bergantung pada sitokrom CYP2E1. Aktivasi enzim antioksidan seperti hepar dismutase
sitokrom ini lebih lanjut menyebabkan kaskade superoksida sitosol, katalase, dan glutation
fibrosis hepar (Luo et al., 2004). Nekrosis peroksidase pada tikus yang diinduksi CCl4
sel hepatosit tersebut berlangsung terus serta penurunan yang signifikan produksi
menerus mengakibatkan fisbrosis. Fibrosis MDA (Lee et al., 2007).
ini irreversibel sehingga proteksi terjadinya
fibrosis sangat penting. Salah satu yang dapat
SIMPULAN DAN SARAN
mengurangi kejadian fibrosis adalah dengan
peran antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Antioksidan propolis menghambat propolis 0,054 gr dan 0,108 gr menunjukkan
aktivasi hepatic stellate cells (HSC), mencegah aktivitas hepatoprotektif terhadap kerusakan
apoptosis hepatosit dan mengurangi fibrosis hepar yang diinduksi CCl4 yang ditunjukkan
hepar eksperimental. Propolis juga sebagai dengan menurunnya IL-6 dan SOD dan
immunoregulator yang dapat meningkatkan persentase ker usakan sel hepar yang
status imunitas sehingga dapat melindungi lebih rendah. Hasil penelitian juga dapat
sel hepar dari kerusakan dengan menekan merekomendasikan propolis sebagai alternatif
aktivitas sel kupffer dalam menghasilkan pencegahan proses fibrosis hepar. Oleh karena
276
Potensi Hepatoprotektor Propolis terhadap Hepar Tikus Putih (Diah Krisnansari, dkk.)
itu perlu penelitian lebih lanjut potensi propolis enzymes in broilers exposed to lead-
sebagai antioksidan dan hepatoprotektor perlu induced oxidative stress. Asian-Aust. J.
dilakukan ke pasien dengan penyakit hepar. Anim. Sci., 23 (11), 14821489.
Jules, D., 2008. Chronic hepatitis. In:
harrisons principles of internal
KEPUSTAKAAN medicine seventeenth edition. New
Alvina, 2010. Type IV Collagen As Marker Of York: McGraw Hill.
Fibrosis In Nonalcoholic Liver Disease. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Universa Medicina, May-August, 2010. Hepatitis masalah kesehatan
29(2). dunia. Jakarta: Kementerian Kesehatan
Ansorge, S., Reinhold, D., and Lendeckel, Republik Indonesia.
U., 2003. Propolis And Some Of Its Kim, H.-Y., Park, J., Lee, K.-H., Lee, D.-U.,
Constituents Down-Regulate DNA Kwak, J.-H., Kim, Y. S., et al. 2011.
Synthesis And Inflammatory Cytokine Ferulic acid protects against ccl4-liver
Production But Induce TGF-1 injury in mice. Toxicology, 104111
Production of Human Immune Cells. Krisnansari, D., Sulistyo, H., Ati, V.R.B.,
Zeitschrift fur Naturforschung. Section 2012. Efek propolis terhadap fungsi
C, 58 (78), 580589. dan perlemakan hati tikus putih (rattus
Basu, S., 2003. Carbon tetrachloride-induced norvegicus) model hiperkolesterolemia.
lipid peroxidation: eicosanoid formation Penelitian tidak dipublikasikan.
and their regulation by antioxidant Purwokerto: FKIK Universitas Jenderal
nutrients. Toxicology, 189, 113127 Soedirman.
Chung, R.T., and Podolsky, D.K. 2004. Lee, C.H., Park, S.W., Kim, Y. S., Kang, S.
Cirrhosis and Its Complications. S., Kim, J. A., Lee, S. H., et al. 2007.
In Harrisons Principles of Internal Protective mechanism of glycyrrhizin
Medicine. 16 th Edition. New York: on acute liver injury induced by
McGraw-Hill. carbon tetrachloride in mice. Biology
Depkes, RI., 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Pharmacology Bulletin, 30 (10), 1898
Jakarta: Depkes RI. 1904.
El-Khatib, A.S., Agha, A.M., Mahran, Linawati, M., dan Bagiada, M. 2008. Pengaruh
L.G., dan K hayyal, M.T., 2002. propolis terhadap sekresi interleukin-
Prophylactic Effect of Aqueous Propolis 12 pada supernatan kultur makrofag
Extract against Acute Experimental dari penderita tuberkulosis paru yang
Hepatotoxicity in vivo. Z. Naturforsch, diinfeksi mycobacterium tuberculosis.
57c, 379385. Penelitian tidak dipublikasikan.
Ferreira, E. A., Gris, E. F., Felipe, K. B., Correia, Luo, Y.-J., Yu, J.-P., Shi, Z.-H., dan Wang, L.
J. F., Cargnin-Ferreira, E., Filho, D. 2004. Ginkgo biloba extract reverses
W., et al. 2010. Potent Hepatoprotective CCl4-Induced liver fibrosis in rats.
Effect in CCl4-Induced Hepatic Injury World Journal of Gastroenterology, 10
in Mice of Phyloroacetophenone from (7), 10371042.
Myrcia mutif lora. Libyan Journal Monika, B., 2012. Propolis prevents hepatorenal
Medical. 4891 (5), 110. injury induced by chronic exposure
Fu, Y., Zheng, S., Lin, J., Ryerse, J., and Chen, to carbon tetrachloride. hindawi
A., 2008. Curcumin Protects the Rat publishing corporation. Evidence-
Liver from CCl4-Caused Injury and Based Complementary and Alternative
Fibrogenesis by Attenuating Oxidative Medicine. Volume 2012, Article ID
Stress and Suppressing Inflammation. 235358, 12 pages. doi:10.1155/2012/
The American society for pharmacology 235358.
and experimental therapeutics mol Myers, RP. 2008. Non-invasive markers of
pharmacol, 73(2), 399409. liver fibrosis: playing the probabilities.
Ismail, S., Aksu, T and Seven, P.T., 2010. Liver International, 56,1328-31.
The effects of propolis on biochemical Oeij, A.A., 2012. Fibrosis Hati. JKM, 8 (2),
parameters and activity of antioxidant 198210.
277
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 270278
Park, C. M., Cha, Y. S., Youn, H. J., Cho, C. W., Siwi, A.C., 2012. Pengaruh pemberian kafein
dan Song, Y.S., 2010. Amelioration of terhadap skor aktivitas histologi hati
Oxidative Stress by Dandelion Extract tikus yang diinduksi karbon tetraklorida
through CYP2E1 Suppression against (ccl4). Penelitian tidak dipublikasikan.
Acute Liver Injury Induced by Carbon Tasduq, S. A., Kaiser, P., Gupta, D.K. et
Tetrachloride in Sprague-dawley Rats. al. 2005. Protective Effect of A 50%
Phytotherapy Research, 24 (9), 1347 Hydroalcoholic Fr uit Extract Of
1353 Emblica Officinalis Against Anti-
Price, S. A., 2005. Patofisiologi konsep klinis Tuberculosis Drugs Induced Liver
proses-proses penyakit. Volume 1. Toxicity. Phytotherapy Research, 19
Jakarta: EGC. (3), 193197.
Robins and Kumar. 1995. Buku ajar patologi Tjok, I.A.S., and Wibawa, I.D.N., 2012.
II. Jakarta: EGC. Pendekatan diagnosis dan terapi
Sarin, S.K., Ashish, K., John, A.A., Yogesh, fibrosis hati. Denpasar: Bagian/SMF
K.C., Sheung, TF., Hitendra, GH., Ilmu Penyakit Dalam FK Universitas
Janaka, DS., Saeed, SH., Rajiv, J., Udayana/RS Sanglah,
Piyawat, K., George, KL., Qing, L., Tsai, C.-F., Hsu, Y.-W., Chen, W.-K., Chang,
Kaushal, M., Rosmawati, M., Qin, W.-H., Yen, c.-C., Ho, Y.-C., et al. 2009.
N., Salimur, R., Archana, Rastogi, Hepatoprotective Effect of Electrolyzed
Stephen, M.R., Puja, S., Didier, S., Reduced Water Against Carbon
Samir, S., Barjesh, CS. 2009. Acute- Tetrachloride-Induced Liver Damage in
on-chronic liver failure: consensus Mice. Food and Chemical Toxicology,
recommendations of the Asian Pacific 47, 20312036.
Association for The Study of The Liver Vitaglione, P., Morisco, F., Caporaso, N., and
(APASL). Hepatology International, 3, Fogliano, V., 2004. Dietary antioxidant
26982 compounds and liver health. Critical
Seeff, L. B., Lindsay, K. L., Bacon, B. R., Reviews in Food Science and Nutrition,
Kresina, T. F., dan Hoofnagle, J. H. 44 (78), 575586.
2001. Complementary and alternative World Health Organization. 2009. Table 2
medicine in chronic liver disease. Estimated Total Death (000), by Cause
Hepatology, 34 (3), 595603. and WHO Member State, 2004 (a,m).
Department of Measurement and Health
Information, Ganeva.
278