You are on page 1of 8

PENGEMBANGAN MODEL INTENSI UNTUK TINGGAL

PADA TENAGA KEPERAWATAN HONORER


DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS AIRLANGGA
(Development of Intention to Stay Model for Temporary Nursing Staff in
RS UNAIR)

Ike Nesdia Rahmawati*, Nursalam*, Ninuk Dian Kurniawati*


*Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo Surabaya
Telp/fax: (031) 5913257
E-mail: nesdia@ymail.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Intensi untuk tinggal perawat merupakan hal yang penting untuk mengurangi tingkat turnover dan
meningkatkan stabilitas rumah sakit. Kualitas kehidupan kerja perawat (QNWL) telah diketahui memiliki pengaruh
terhadap intensi untuk tinggal, namun informasi yang ada masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengembangkan model intensi untuk tinggal pada tenaga keperawatan honorer di Rumah Sakit Universitas Airlangga.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian survey eksplanatif dengan pendekatan cross-sectional. Data
diperoleh melalui kuesioner yang diberikan kepada 32 perawat yang bekerja di unit yang berbeda di rumah sakit ini dengan
teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan partial least square (PLS). Hasil: QNWL mempengaruhi
kepuasan kerja tetapi tidak mempengaruhi komitmen. Komitmen secara signifikan dipengaruhi oleh kepuasan kerja. Tidak
ada pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi untuk tinggal. Komitmen secara signifikan mempengaruhi intensi untuk
tinggal. Pembahasan: QNWL secara tidak langsung mempengaruhi intensi untuk tinggal melalui kepuasan kerja dan
komitmen. Rekomendasi untuk meningkatkan intensi untuk tinggal adalah dengan mengembangkan kualitas kehidupan
kerja, kepuasan kerja, dan komitmen perawat. Rumah sakit perlu merekrut tenaga non-keperawatan untuk melaksanakan
billing dan tugas administratif. Saran untuk penelitian lebih lanjut adalah menganalisis pengaruh empowerment,
remunerasi, dan jenjang karir terhadap intensi untuk tinggal perawat.

Kata kunci: intensi untuk tinggal, kualitas kehidupan kerja perawat, kepuasan kerja, komitmen.

ABSTRACT
Introduction: Intention to stay of nurses is important to reduce turnover rate and to improve the stability of hospital.
Quality of nursing work life (QNWL) has been found to influence intention to stay. However, reliable information of this
effect is limited. The purpose of this study was to develop the model of intention to stay for temporary nursing staff in
RS UNAIR. Method: Anexplanative cross-sectional survey design was used in this study. Data were collected by using
questionnaire among 32 nurses working at different units in this hospital through simple random sampling and analyzed
by partial least square (PLS). Result: QNWL affected job satisfaction but did not affect commitment. Commitment was
significantly affected by job satisfaction. There was effect of job satisfaction on intention to stay. Commitment also
significantly affected intention to stay Discussion: QNWL is a predictor of intention to stay trough job satisfaction and
commitment. It is recommended that more focused interventions on QNWL, job satisfaction, and commitment developments
may improve intention to stay. Recruitment of non-nursing staff to carry out billing and administrative tasks is urgently
needed. Suggestions for further research is to analyze the effect of empowerment, remuneration, and career ladder on
nurses intention to stay.

Keywords: intention to stay, quality of nursing work life, job satisfaction, commitment.

PENDAHULUAN Cranley 2006). Dampak intensi untuk tinggal


Intensi perawat untuk tinggal yang yang rendah dapat meningkatkan turnover
rendah telah lama diperbincangkan dan perawat yang menyebabkan ketidakstabilan
menjadi isu global di dunia (Currie & Hill, kondisi tenaga kerja dan peningkatan
2012). Intensi untuk tinggal dipengaruhi biaya sumber daya manusia, seperti biaya
oleh kualitas kehidupan kerja perawat pelatihan yang telah diinvestasikan, biaya
(quality of nursing work life/QNWL) yang perekrutan, dan pelatihan kembali (Waldman,
rendah (Almalki, Fitz Gerald, & Clark, Kelly, Arora, & Smith, 2004). Fokus utama
2012), ketidakpuasan kerja (Sourdif, 2004), strategi peningkatan intensi perawat untuk
dan komitmen yang kurang (Tourangeau & tinggal adalah dengan meningkatkan QNWL,

313
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 313320

kepuasan kerja, dan komitmen perawat. Riset terintegrasi, sistematis, dan fleksibel. Literatur
keperawatan masih berfokus pada pengaruh keperawatan yang menjelaskan kerangka
faktor lingkungan kerja dan karakteristik konseptual atau model yang komprehensif,
perawat terhadap intensi perawat untuk yang secara teoritis menghubungkan masing-
tinggal tanpa kerangka teori yang mendasari masing faktor yang berpengaruh terhadap
(Cowden & Cummings, 2012). Penelitian intensi perawat untuk tinggal masih sangat
untuk mengembangkan model yang secara kurang (Cowden & Cummings, 2012).
utuh menjelaskan pengaruh QNWL, kepuasan Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini
kerja, dan komitmen terhadap intensi perawat diperlukan untuk mengembangkan model yang
untuk tinggal belum dilakukan. menjelaskan pengaruh kualitas kehidupan
Kejadian turnover perawat merupakan kerja perawat, kepuasan kerja, dan komitmen
akibat dari intensi perawat untuk tinggal organisasi terhadap intensi perawat untuk
yang rendah. Prevalensi kejadian turnover tinggal secara sistematis dan terintegrasi.
perawat di dunia berkisar dalam rentang
1021% per tahun (El-Jardali, Dimassi, Dumit,
BAHAN DAN METODE
Jamal, & Mouro, 2009). Negara maju seperti
Amerika dan Australia melaporkan rata-rata Desain penelitian yang digunakan
turnoverpada perawat lebih dari 20% per adalah survei eksplanatif dengan pendekatan
tahun (Hayhurst, Saylor, & Stuenkel, 2005). cross sectional yaitu penelitian yang dilakukan
Perawat honorer di RS UNAIR yang pindah untuk menemukan penjelasan tentang
atau keluar dari pekerjaannya adalah sebanyak hubungan antara variabel independen dan
11,4% pada tahun 2012. Laporan RS UNAIR dependen yang dikumpulkan pada waktu
pada tahun 2013 menunjukkan sebanyak yang sama (Nursalam, 2013). Penelitian ini
25,4% dari perawat RSUA memiliki kualitas dilakukan di RS UNAIR Surabaya pada bulan
kehidupan kerja dalam kategori kurang dan Februari sampai April 2014. Populasi penelitian
25,4% sedang. ini adalah tenaga keperawatan honorer di RS
Intensi perawat untuk tinggal yang UNAIR. Sampel pada penelitian ini sebanyak
rendah telah menjadi masalah serius bagi 32 orang yang dipilih dengan menggunakan
rumah sakit, di mana ketika proses perekrutan teknik simple random sampling sesuai dengan
yang telah berhasil menjaring staf perawat kriteria inklusi yaitu perawat dengan status
yang berkualitas pada akhirnya menjadi sia-sia pegawai honorer, perawat tersebut sehat secara
karena perawat yang direkrut tersebut telah fisik dan mental. Kriteria eksklusi adalah
memilih bekerja di tempat lain (Toly, 2001). perawat yang menolak menjadi responden
Prediktor yang secara konsisten mempengaruhi dan perawat yang sedang cuti.
intensi untuk tinggal adalah kepuasan kerja Variabel penelitian ini adalah QNWL,
dan komitmen (Hayes et al., 2006). Perawat kepuasan kerja, komitmen, dan intensi
yang tidak puas dengan pekerjaannya atau untuk tinggal. Data dikumpulkan dengan
perawat yang memiliki komitmen kurang memberikan kuesioner kepada perawat di
kuat terhadap organisasi tempat dia bekerja tempat kerja. Analisis data yang digunakan
akan memilih untuk keluar dari organisasi. dalam penelitian ini adalah partial least
Kepuasan kerja dan komitmen dibangun oleh square (PLS).
QNWL (Sirgy, Reilly, Wu, & Efraty, 2008).
QNWL juga memiliki peran penting dalam
HASIL
intensi untuk tinggal (Mosadeghrad, Ferlie, &
Rosenberg, 2011). Karakteristik demografi dari responden
Solusi untuk meningkatkan intensi penelitian menunjukkan bahwa usia responden
perawat untuk tinggal adalah dengan yang paling banyak adalah pada rentang usia
peningkatan QNWL (Brooks& Anderson, 2125 tahun sebanyak 68,8%. Jenis kelamin
2005), kepuasan kerja dan komitmen organisasi responden mayoritas adalah perempuan yaitu
(Wang, Tao, Ellenbecker & Liu, 2011) yang 84,4%. Sebagian besar responden belum

314
Pengembangan Model Intensi untuk Tinggal (Ike Nesdia Rahmawati, dkk.)

Tabel 1. Kualitas kehidupan kerja tenaga keperawatan honorer RS UNAIR

Kurang Sedang Baik Total


Variabel QNWL
f % f % f % f %
Worklife-Homelife 2 6.3 21 65.6 9 28.1 32 100.0
Work design 2 6.3 26 81.3 4 12.5 32 100.0
Work context 0 0 12 37.5 20 62.5 32 100.0
Work world 4 12.5 21 65.6 7 21.9 32 100.0
QNWL 0 0 18 56.3 14 43.8 32 100.0

Tabel 2. Kepuasan kerja tenaga keperawatan honorer RS UNAIR


Variabel Kepuasan Tidak Puas Netral Puas Total
Kerja
f % f % f % F %
Rewards 12 37.5 4 12.5 16 50.0 32 100.0
Scheduling 4 12.5 3 9.4 25 78.1 32 100.0
Coworkers 1 3.1 0 0 31 96.9 32 100.0
Interaction
0 0 0 0 32 100.0 32 100.0
opportunities
Professional
4 12.5 2 6.3 26 81.2 32 100.0
opportunities
Work control &
1 3.1 1 3.1 30 93.8 32 100.0
responsibility
Recognition 0 0 0 0 32 100.0 32 100.0
Kepuasan Kerja 5 15.6 1 3.1 26 81.3 32 100.0

menikah yaitu sejumlah 65,6%. Ditinjau rewards yaitu sebesar 37,5%. Kemudian
dari pengalaman kerja jumlah terbanyak disusul indikator scheduling dan professional
adalah responden yang tidak pernah bekerja opportunities dengan jumlah yang sama
sebelumnya baik sebagai perawat maupun pada responden yang tidak puas yaitu 12,5%
dosen keperawatan yaitu sebesar 56,3%. (Tabel 2).
Hasil QNWL jika ditinjau secara Ha si l d a r i va r iabel kom it me n
keseluruhan setelah dikomposisikan lebih dari menunjuk kan bahwa sebanyak 68.8%
separuh tenaga keperawatan honorer di RS responden memiliki komitmen afektif tinggi,
UNAIR memiliki QNWL pada kategori cukup tetapi masih terdapat 31,3% yang memiliki
yaitu 56,3%. Hasil pengumpulan data tentang komitmen afektif pada kategori sedang.
QNWL pada tabel di atas dapat dijabarkan Komitmen kontinuan dan komitmen normatif
bahwa nilai tertinggi pada ketiga dimensi yang dimiliki responden menunjukkan
worklife-homelife, work design, dan work nilai cukup yaitu sebesar 71,9% dan 78,1%
world adalah pada kategori cukup dengan (Tabel 3).
besar persentasi secara berurutan adalah Tingkat intensi untuk tinggal yang
65,5%, 81,3%, dan 62,5%. Hanya pada dimensi dimiliki oleh sebagian besar responden adalah
work context yang memiliki nilai tertinggi pada kategori sedang yaitu sebesar 68,8%.
pada kategori baik (Tabel 1). Sebanyak 21,9% responden memiliki intensi
Kepuasan kerja menunjukkan bahwa untuk tinggal tinggi dan 9,4% adalah rendah
sebagian besar responden menyatakan puas (Tabel 4).
yaitu sebanyak 81,3% dan yang tidak puas Uji model menggunakan PLS dilakukan
sebesar 15,6%. Responden menyatakan tidak melalui dua tahap. Tahap awal uji model
puas paling banyak adalah pada indikator dengan PLS dilakukan analisis terhadap

315
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 313320

Tabel 3. Komitmen tenaga keperawatan honorer RS UNAIR


Rendah Sedang Tinggi Total
Variabel Komitmen
f % f % f % f %
Afektif 0 0 10 31.3 22 68.8 32 100.0
Kontinuan 1 3.1 23 71.9 8 25.0 32 100.0
Normatif 4 12.5 25 78.1 3 9.4 32 100.0

Tabel 4. Intensi untuk tinggal tenaga keperawatan honorer RS UNAIR


Variabel Rendah Sedang Tinggi Total
f % f % f % f %
Intensi untuk Tinggal 3 9.4 22 68.8 7 21.9 32 100.0

item reliability (validitas tiap indikator) yang Hasil analisis uji model menunjukkan
ditentukan dari nilai loading factor. Semua ada pengaruh yang signifikan dari QNWL
indikator pada variabel QNWL, kepuasan terhadap kepuasan kerja dengan koefisien
kerja, dan komitmen memiliki nilai loading jalur adalah 0,77 dan T-statistik adalah
factor > 0.5 dan nilai t-statistik > 1.96 sehingga 20,22. QNWL tidak berpengaruh terhadap
dinyatakan valid. Beberapa indikator pada komitmen dengan koefisien jalur adalah -
variabel intensi untuk tinggal yaitu item 7, 0,30 dan T-statistik adalah 1,82. Komitmen
9, dan 10 memiliki nilai loading factor< 0.5, secara signifikan dipengaruhi oleh kepuasan
tetapi nilai t-statistiknya > 1.96, sehingga tetap kerja dengan koefisien jalur adalah 0,65 dan
dinyatakan valid. T-statistik adalah 8,01. Tidak ada pengaruh
Tahap selanjutnya dari uji model kepuasan kerja terhadap intensi untuk tinggal
menggunakan PLS adalah menilai reliabilitas dengan koefisien jalur adalah 0,162 dan T-
variabel dengan melihat nilai Cronbachs Alpha statistik adalah 2,07. Intensi untuk tinggal
dan nilai Composite Reliability (reliabilitas secara signifikan dipengaruhi oleh komitmen
konstruk). Nilai Cronbachs Alpha dan nilai dengan koefisien jalur adalah 0,67 dan T-
Composite Reliability pada variabel QNWL, statistik adalah 10,61 (Tabel 5).
Kepuasan kerja, komitmen, dan intensi Hasil a k h i r uji h ipotesis d a r i
untuk tinggal adalah > 0.07 (0,862, 0,889, pengemba nga n model i ntensi u nt u k
0,809, 0,724) sehingga dinyatakan memiliki tinggal pada tenaga keperawatan honorer
reliabilitas tinggi. di RS UNAIR Surabaya dapat dilihat pada
Gambar 1.

Tabel 5. Rekapitulasi hasil analisis model intensi untuk tinggal pada tenaga keperawatan honorer di
RS UNAIR Surabaya
Path
No Hipotesis T-Statistik Keterangan
coefficient
1. Pengaruh QNWL terhadap kepuasan kerja 0.7708 20.2244 Signifikan
Tidak
2. Pengaruh QNWL terhadap komitmen -0.3036 1.8214
Signifikan
3. Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen 0.6465 8.0199 Signifikan
Pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi untuk
4. 0.162 2.0737 Signifikan
tinggal
Pengaruh komitmen terhadap intensi untuk
5. 0.6748 10.6161 Signifikan
tinggal

316
Pengembangan Model Intensi untuk Tinggal (Ike Nesdia Rahmawati, dkk.)

Gambar 1. Pengembangan model intensi untuk tinggal pada tenaga keperawatan


honorer di RS UNAIR Surabaya

PEMBAHASAN lain. Upaya untuk mengatasi ketidaksesuaian


pemikiran antara pimpinan dan perawat dapat
Kualitas kehidupan kerja (QNWL)
dilakukan dengan cara pimpinan lebih terbuka
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
terhadap kriteria dan hasil penilaian prestasi
kepuasan kerja. Tingkat QNWL yang dimiliki
perawat sehingga dapat diketahui dan diterima
oleh sebagian besar tenaga keperawatan di RS
oleh seluruh perawat serta tidak menimbulkan
UNAIR dalam kategori sedang.
kecurigaan dan pertanyaan bagi perawat.
Subvariabel QNWL yang paling tinggi
kualitasnya bagi tenaga keperawatan honorer QNWL yang dimiliki oleh perawat
di RS UNAIR adalah work context dan yang di RS UNAIR tidak berpengaruh terhadap
terendah adalah work design. komitmen.Hasil penelitian bertentangan
Hasil analisis menggunakan PLS, work context dengan penelitian oleh Ahmadi, Salavati,
adalah yang paling memberikan pengaruh & Rajabzadeh (2012) pada karyawan di
dalam membentuk QNWL. Subvariabel work organisasi publik yang menyatakan kualitas
world adalah yang paling kecil pengaruhnya kehidupan kerja berhubungan dengan
dalam membentuk QNWL. komitmen. Penelitian dari Birjandi, Birjandi,&
Hasil penelitian sesuai dengan Ataei (2013) juga menyatakan bahwa terdapat
penelitian yang dilakukan oleh Gayathiri hubungan yang positif secara signifikan antara
& Ramakrishnan (2013) yang menyatakan kualitas kehidupan kerja dan komitmen.
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Ketidaksesuaian disebabkan karena
kualitas kehidupan kerja terhadap kepuasan penelitian tersebut dilakukan pada responden
kerja. Penelitian lain yang mendukung adalah non keperawatan di mana karakteristiknya
penelitian oleh Manojlovich & Laschinger mungkin berbeda dengan perawat. Sebagian
(2007) yang menyatakan bahwa kualitas besar responden belum memiliki pengalama
kehidupan kerja perawat berpengaruh terhadap kerja sehingga perawat belum memiliki
kepuasan kerja. pembanding terhadap kualitas kehidupan kerja
Penambahan tenaga seperti tenaga yang dirasakan saat ini. QNWL mempengaruhi
administrasi dan pekarya atau asisten perawat komitmen secara tidak langsung melalui jalur
diharapkan dapat meningkatkan QNWL karena variabel kepuasan kerja perawat.
perawat dapat fokus pada asuhan keperawatan Kepuasan kerja menunjukkan ada
sedangkan masalah administrasi, billing, dan pengaruh terhadap komitmen pada tenaga
transportasi dapat dilakukan oleh tenaga keperawatan honorer di Rumah Sakit

317
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 313320

Universitas Airlangga Surabaya. Sebagian Jalu r koef isien kepuasan ker ja


besar perawat puas terhadap pekerjaan yang menunjukkan kontribusi yang kecil terhadap
dijalaninya. Ketidakpuasan paling banyak intensi untuk tinggal meskipun secara statistik
pada indikator imbalan (rewards). Menurut signifikan.
Wang et al. (2011) kepuasan kerja memiliki Kepuasan kerja berpengaruh langsung
hubungan yang kuat dengan komitmen. terhadap intensi untuk tinggal, namun hasil
Perawat yang memiliki komitmen yang kuat yang lebih besar akan didapat jika kepuasan
merasa bahwa tujuan dari pekerjaan mereka kerja yang dimiliki perawat dikembangkan
telah sesuai dengan tujuan pribadi dan harapan menjadi suatu komitmen dalam diri perawat
yang ditandai dengan tingkat kepuasan kerja untuk tetap tinggal di institusi tempat perawat
yang tinggi. Penelitian oleh Mosadeghrad et bekerja.
al. (2008) juga menyatakan ada hubungan Komitmen memiliki pengaruh terhadap
yang positif antara kepuasan kerja dengan intensi untuk tinggal pada tenaga keperawatan
komitmen. Temuan tersebut menunjukkan honorer di RS UNAIR. Sebagian perawat
bahwa perawat yang memiliki kepuasan kerja memiliki komitmen pada kategori sedang.
tinggi juga memiliki tingkat komitmen yang Model konsep dari Cowden & Cummings
tinggi pada instansi kesehatan tempat perawat (2011) menunjukkan bahwa intensi untuk
bekerja. Upaya untuk meningkatkan komitmen tinggal dipengaruhi oleh respon kognitif kerja
perawat adalah dengan meningkatkan kepuasan di mana salah satu faktor yang paling utama
kerja perawat terutama pada pembenahan adalah komitmen terhadap organisasi. Liou
sistem imbalan di rumah sakit (konsistensi (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa
waktu pemberian gaji perawat, pemberian komitmen merupakan prediktor dari intensi
informasi tentang rincian gaji), transparansi untuk tinggal, sehingga manajer keperawatan
penilaian kinerja perawat, serta perbaikan atau harus berupaya memperkuat komitmen tenaga
penambahan alat kesehatan yang rusak. keperawatan untuk meningkatkan intensi
Analisis pengaruh kepuasan kerja untuk tinggal.
terhadap intensi untuk tinggal menunjukkan Mayoritas perawat di RS UNAIR
hasil yang signifikan, namun kontribusi merupakan lulusan dari Universitas Airlangga
kepuasan kerja dalam mempengaruhi intensi sehingga mereka memiliki keterikatan emosi
untuk tinggal relatif kecil, dilihat dari nilai yang kuat saat bekerja di rumah sakit dari
path coeffisien yang rendah. universitas tempat mereka memperoleh
Mosadeghrad, et al., (2008) menyatakan pendidikan. Bangunan RS UNAIR yang
bahwa kepuasan kerja dan komitmen memiliki baru menambah kenyamanan perawat dalam
hubungan terhadap turnover sehingga sangat bekerja. Terdapat beberapa faktor yang
penting untuk menguatkan keduanya dan menurunkan tingkat komitmen perawat.
menerapkannya pada kebijakan bagian sumber Faktor tersebut antara lain adalah pengakuan
daya manusia pada institusi kerja. Berdasarkan dari pimpinan atas kinerja perawat, status
hasil analisis pengaruh komitmen terhadap kepegawaian, penilaian yang dirasa perawat
intensi untuk pindah lebih besar daripada subyektif, dan imbalan.
pengaruh kepuasan kerja terhadap intensi
untuk pindah.
SIMPULAN DAN SARAN
Wang, et al., (2011) menyatakan bahwa
hubungan antara kepuasan kerja terhadap Simpulan
intensi untuk tinggal dinyatakan positif secara Model intensi untuk tinggal pada tenaga
signifikan demikian juga hubungan antara keperawatan honorer dapat dikembangkan
komitmen terhadap intensi untuk pindah. melalui peningkatan kualitas kehidupan kerja
Namun jika dilihat dari besarnya kontribusi (QNWL), kepuasan kerja, dan komitmen.
dalam mempengaruhi intensi untuk tinggal, Kualitas kehidupan kerja perawat terbukti
komitmen memiliki nilai yang lebih besar berpengaruh terhadap intensi untuk tinggal
dibandingkan dengan kepuasan kerja. melalui jalur kepuasan kerja dan komitmen.

318
Pengembangan Model Intensi untuk Tinggal (Ike Nesdia Rahmawati, dkk.)

Rekomendasi untuk meningkatkan intensi Cowden, T. L.& Cu m mi ngs, G. G.


untuk tinggal adalah dengan mengembangkan 2012. Nursing theory and concept
kualitas kehidupan kerja, kepuasan kerja, dan development: A theoretical model of
komitmen perawat. Rumah sakit perlu merekrut clinical nurses intentions to stay in their
tenaga non-keperawatan untuk melaksanakan current positions. Journal of Advanced
billing dan tugas administratif. Nursing, 68(7) pp. 16461657.
El-Jardali, F., Dimassi, H., Dumit, N., Jamal,
D.& Mouro, G. 2009. A national cross-
Saran
sectional study on nurses intent to
Peningkatan intensi untuk tinggal leave and job satisfaction in Lebanon:
perawat dapat dilakukan melalui peningkatan implications for policy and practice.
QNWL, kepuasan kerja, dan komitmen. Model BMC Nursing, 8(3), pp. 113.
intensi untuk tinggal perawat dapat digunakan Gayathiri, R.& Ramakrishnan, L. 2013.
oleh RS UNAIR sebagai upaya untuk Quality of work life - linkage with
mempertahankan perawat agar tidak pindah job satisfaction and performance.
atau keluar dari rumah sakit. Penelitian lebih International Journal of Business and
Management Invention, 2(1), pp. 18.
lanjut perlu dilakukan untuk menganalisis
Hayes, L. J., OBrien-Pallas, L., Duffield,
pengaruh empowerment, remunerasi, dan
C., Shamian, J., Buchan, J., Hughes,
jenjang karir terhadap intensi untuk tinggal F., Laschinger, H. K. S., North, N. &
perawat. Stone, P. W. 2006. Nursing turnover: A
literature review. International Journal
KEPUSTAKAAN of Nursing Studies. 43, pp. 237263.
Hayhurst, A., Saylor, C. & Stuenkel, D. 2005.
Ahmadi, F., Salavati, A.& Rajabzadeh, E. Work Environmental Factors and
2012. Survey relationship between Retention of Nurses. Journal of Nursing
quality of work lifeand organizational Care Quality, 20(3), pp. 283288.
commitment in public organization in Liou, S. R. 2009. Nurses intention to leave:
Kurdistan Province. Interdisciplinary Critically analyse the theory of reasoned
Journal of Contemporary Research in action and organizational commitment
Business, 4(1), pp. 235246. model. Journal of Nursing Management,
Almalki, M. J., Fitz Gerald, G. & Clark, M. 17, pp. 9299.
2012. The relationship between quality Manojlovich, M.& Laschinger, H. 2007. The
of work life and turnover intention of nursing worklife model: extending
primary health care nurses in Saudi and refining a new theory. Journal of
Arabia. BMC Health Services Research, Nursing Management, 15, pp. 256
12, pp. 314. 263.
Birjandi, M., Birjandi, H.& Ataei, M. 2013. Mosadeghrad, A. M., Ferlie, E. & Rosenberg,
The relationship between the quality D. 2011. A study of relationship
of work life and organizational between job stress, quality of working
commitment of the employees of Darab life and turnover intention among
cement company: Case study In Iran. hospital employees. Health Services
International Journal of Economics, Management Research, 24(4), pp. 170
Business and Finance,1(7), pp. 154 181.
164. Nursalam, 2013. Metodologi penelitian ilmu
Brooks, B. A.& Anderson, M. A. 2005. keperawatan pendekatan praktis.
Defining quality of nursing work life. Jakarta: Salemba Medika
Nursing Economics,23(6), pp. 319326. Sirgy, M., Reilly, N. P., Wu, J.& Efraty, D.
Currie, E. J.& Hill, R. A. 2012. What are the 2008. A work-life identity model of
reasons for high turnover in nursing? A well-being: Towards a research agenda
discussion of presumed causal factors linking quality-of-work-life (QWL)
and remedies. International Journal of programs with quality of life (QOL).
Nursing Studies, 49(9), pp. 11801189.

319
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 313320

Applied Research in Quality of Life, Understanding and Strengthening


3(3), pp. 181202. Determinants. Journal of Advanced
Sourdif, J. 2004. Predictors of nurses intent Nursing, 55(4), pp. 497509.
to stay at work in a university health Waldman, J. D., Kelly, F., Arora, S. & Smith,
center. Nursing Health Science, 6(1), H. L. 2004. The Shocking Cost ofT
pp. 5968. urnoverinHealthCare.Heath Care
Toly, A. A. 2001. Analisis faktor-faktor yang Management Review, 29(1), pp. 27.
mempengaruhi turnover intention pada Wang, L., Tao, H., Ellenbecker, C. H. & Liu,
staf kantor akuntan publik. Jurnal X. 2012. Job satisfaction, occupational
Akuntansi dan Keuangan, 3(2), pp. commitment and intent to stay among
102125. Chinese nurses: a cross-sectional
Tourangeau, A. E. & Cranley, L. A. 2006. question naire sur vey. Journal of
Nurse Intention to Remain Employed: Advanced Nursing, 68(3), pp. 539549.

320

You might also like