You are on page 1of 8

PENDEKATAN TRANSCULTURAL NURSING, CHILD HEALTHCARE MODEL DAN

TRANSTHEORETICAL MODEL TERHADAP PENGETAHUAN


DAN BUDAYA KELUARGA
(The Effect of Transcultural Nursing, Child Healthcare Model and Transtheoretical Model
Approaches to Knowledge and Culture of Family)

Kadek Ayu Erika*


*Departemen Anak Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
Jl.Perintis Kemerdekaaan Km.10 Tamalanrea Makassar
E-mail: kadek20_uh@yahoo.com

ABSTRAK
Pendahuluan: Gaya hidup perkotaan dipicu oleh asupan makanan yang berlebih pada anak overweight dan obesitas.
Keluarga berpendapat bahwa anak gemuk adalah sehat dan tidak memiliki masalah kesehatan. Strategi untuk
meningkatkan pengetahuan dan budaya keluarga adalah dengan pendekatan transcultural nursing, child health care model
dan transtheoretical model dalam mengendalikan gaya hidup anak overweight dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk
membuktikan pengaruh pendekatan TCN, CHM dan TTM terhadap asupan makan anak overweight dan obesitas. Metode:
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Biringkanaya dan Tamalanrea, Makassar. Desain yang digunakan
adalah quasy eksperiment yaitu pre-test and post-test with control group design. Subyek penelitian adalah orang tua yang
memiliki anak overweight dan obesitas kelas 4 6 sekolah dasar. Sampel terdiri dari 31 anak kelompok perlakuan dan 33
anak kelompok kontrol. Sampel dipilih secara purposive. Intervensi penelitian dilakukan selama 6 bulan dengan pemberian
buku panduan gaya hidup sehat dan kunjungan rumah keluarga setiap bulan dengan menggunakan kuesioner. Pengukuran
IMT anak menggunakan WHO Anthro Plus software, 2007. Data dianalisis dengan univariat, bivariat dengan independent
t-test, mann-whitney test and paired t-test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan perubahan mean
sebelum dan setelah intervensi yaitu pengetahuan keluarga dengan nilai p = 0.00 dan budaya keluarga dengan nilai p =
0.00. Diskusi: Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh pendekatan TCN, CHM, dan TTM dalam meningkatkan
pengetahuan dan budaya keluarga dalam mengendalikan gaya hidup anak overweight dan obesitas. Pentingnya pendidikan
kesehatan dengan memberikan buku pedoman gaya hidup sehat dan dampak pada anak obesitas.

Kata kunci: transcultural nursing theory, child health care, transtheoretical model, pengetahuan, budaya keluarga

ABSTRACT
Introduction: Urban lifestyle fueled by excessive food intake in overweight and obese children. Famili esassumethatobese
children are healthy and have no health problems. Strategies to improve the knowledge and culture of the family is the
approaches of TCN, CHM dan TTM. This study aims to prove the influence of TCN, CHM and TTM to knowledge and
cultures familyin controlling lifestyle of over weight and obese children. Method: This research was conducted in the
areas of Biring kanaya and Tamalanrea Subdistricts, Makassar from August 2013 to March 2014. It used the Quasy
Experiment design namely pre-test and post-test with control group design. Research subjects were parents of overweight
or obese children in the 4th, 5th, and 6th grade of elementary school. There were 31 samples in the treatment group; and
33 samples in the control group. There were selected by using purposive sampling technique. The intervention was given
for six months by providing guide books on healthy lifestyle, and visiting the families every month to give questionnaires.
The measurements of childrens BMI was conducted by use WHOs Antrho Plus software, 2007. The data were analyzed
by using univariate, bivariate with Independent t-test, Mann-Whitney test and Paired t-test. Result: The results showed
that there were differences in mean changes before and after the intervention, namely knowledge of the family with p=0:00
and cultural family with p=0:00. Discussion: It was concluded that the effect of TCN, CHM, and TTM could improve
the knowledge and cultural family in controlling lifestyle of overweight and obese children. The importance of health
education is given to families with guide books about healthy lifestyles and the impact of child obesity.

Keywords: transcultural nursing theory, child health care, transtheoretical model, knowledge, cultural, family

PENDAHULUAN sosial ekonomi dan nutrisional yaitu perilaku


Overweight dan obesitas disebabkan makan dan pemberian makanan padat
oleh interaksi faktor genetik dan faktor terlalu dini pada bayi (Heird, 2002; Wong
lingkungan misalnya aktivitas, gaya hidup, et al., 2009). Overweight dan obesitas saat

262
Pendekatan Transcultural Nursing (Kadek Ayu Erika)

ini menduduki peringkat kelima sebagai Menurut Hassapidou et al., (2009) sosial
risiko global terjadinya kematian. Terdapat budaya dan kepercayaan tradisional yang
44% kasus Diabetes Mellitus, 23% penyakit berhubungan dengan gizi, dan kebanyakan
jantung iskemik dan 741% kanker disebabkan diturunkan selama berabad-abad dari ibu dan
oleh kelebihan berat badan/overweight dan nenek yang tinggal di negara berkembang.
obesitas. Prevalensi overweight dan obesitas Kepercayaan ini antara lain anak overweight
pada anak diperkirakan 35 juta terdapat di maupun obesitas sering dikatakan memiliki
negara berkembang dibandingkan dengan 8 lemak bayi yang orang tua percayaakan
juta yang ada di negara maju (WHO, 2010). hilang ketika usia mereka bertambah. Namun
Berdasarkan The National Youth Risk mayoritas dari merekaakan tetap mengalami
Behaviour Survey (YRBS) tahun 1999-2011 overweight atau obesitas selama hidupnya.
pada anak sekolah umur 912 tahun, prevalensi Berdasarkan wawancara dari ibu bahwa
obesitas mengalami peningkatan dari 10,6% mereka menganggap anak gemuk adalah sehat
menjadi 13% sedangkan overweight juga dan selama anak tidak memiliki keluhan sakit
meningkat dari 14,2% menjadi 15,2 (CDC, maka ibu tidak membawa anak ke pelayanan
2011). Berdasarkan penelitian Hudson (2009), kesehatan. Ibu tidak mengetahui perbedaan
prevalensi obesitas (15,6%) lebih tinggi overweight dan obes, serta dampak kesehatan
dibandingkan rerata nasional (10,4%), namun pada anak.
sebagian besar orang tua (86,5%) dari anak- Adanya dampak over weight dan
anak obesitas tidak menganggap anak-anak obesitas yang merugikan bagi anak menuntut
mereka obesitas. ditingkatkannya peran perawat dalam
Perubahan gaya hidup yang cepat pendidikan nutrisi bekerja sama dengan
termasuk pola makan dan aktivitas telah guru sekolah, orangtua dan anak untuk
menyebabkan peningkatan prevalensi anak merencanakan dan mengimplementasikan
obesitas (519 thn) di negara berkembang. pedoman nutrisi dan aktivitas fisik. Metode
Prevalensi obesitas pada anak usia 519 tahun yang dapat digunakan adalah dengan
mengalami peningkatan dari tahun 1999 pendekatan transcultural nursing theory yang
2004 di Indonesia yaitu pada obesitas dari berkaitan dengan budaya keluarga merawat
5,3% menjadi 8,6% sedangkan overweight, anak (Leininger, 2002), pendekatan child
dari 2,7% menjadi 3,7% (Gupta et al., 2012). health care model yaitu dengan promosi
Penelitian Sartika (2011) menemukan bahwa kesehatan dan pemeliharaan kesehatandalam
prevalensi obesitas (persentil > 95) pada anak semua aspek perawatan pada anak (Ball
rentang usia 515 tahun di Indonesia sebesar & Bindler, 2007), dan melalui pendekatan
8,3%.Berdasarkan Riskesdas (2010) prevalensi transtheoretical model yaitu perubahan
status gizi (IMT/U) anak gemuk umur 612 perilaku yang membantu anak dan orang tua
tahun adalah 9,2% di Indonesia lebih tinggi dalam menerapkan gaya hidup sehat anak
dibandingkan anak sangat kurus 4,6% dan (Prochaska, 2008). Penelitian ini menggunakan
kurus 7,6%. Di samping itu, anak gemuk pendekatan TCN, CHM, dan TTM melalui
berdasarkan jenis kelamin laki-laki berjumlah pendidikan kesehatan untuk meningkatkan
10,7% dan perempuan 7,7%. Jumlah anak pengetahuan dan budaya keluarga dalam
gemuk di kota (10,4%), dan di desa (8,1%). mengendalikan gaya hidup anak overweight
Anak gemuk di Sulawesi Selatan berjumlah dan obesitas.
3,9%. Berdasarkan hasil Riskesdas (2010)
terjadi peningkatan berat badan lebih pada
BAHAN DAN METODE
anak usia sekolah menurut jenis kelamin dan
terdapat di perkotaan. Menurut Riskesdas Rancangan penelitian ini menggunakan
(2013), prevalensi status gizi (IMT/U) anak Quasy exsperiment, yaitu pre-test and post-
umur 512 tahun sebesar 18,8% yang terdiri test with control group design. Penelitian
dari 10,8% overweight dan 8% obesitas. dilaksanakan di wilayah Kecamatan

263
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 262269

Biringkanaya dan Tamalanrea Makassar. HASIL


Kelompok perlakuan diberikan intervensi
Ha si l p e nel it ia n me nu nju k k a n
pendidikan kesehatan selama 6 bulan melalui
bahwa antara kelompok perlakuan dan
pendekatan TCN, CHM, dan TTM dengan
kelompok kontrol telah memiliki kesetaraan/
memberikan buku panduan gaya hidup sehat
homogenitas. Hasil uji homogenitas antara
dan leaflet pada anak dengan berat badan
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
berlebih, sedangkan kontrol tidak diberikan
pada jenis kelamin anak didapat nilai p=0,313,
intervensi, hanya berupa leaflet. Sebelum
pendidikan ayah didapat nilai p=0,856,
intervensi dilakukan screening awal di
pendidikan ibu didapat nilai p=0,453,
sekolah untuk mendapatkan anak overweight
pendapatan keluarga didapat nilai p=0,329,
atau obesitas di SD Inpres Tamalanrea 15.
riwayat kegemukan orang tua didapat nilai
Setelah itu dilakukan kunjungan rumah untuk
p=0,694, riwayat kesehatan keluarga didapat
memperoleh data tentang pengetahuan dan
nilai p=0,306, dan status keluarga didapat
budaya keluarga. Kunjungan rumah dilakukan
nilai p=0,112.
setiap bulan dengan memberikan pendidikan
Hasil penelitian ini menunjukkan
kesehatan pada kelompok perlak uan,
bahwa tidak terdapat perbedaan untuk jenis
sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan
kelamin anak, pendidikan ayah, pendidikan
pendidikan kesehatan.
ibu, pendapatan keluarga, riwayat kegemukan
Subjek penelitian adalah keluarga yang
orang tua, riwayat kesehatan keluarga, dan
memiliki anak overweight atau obesitas sekolah
status keluarga antara kelompok perlakuan
dasar kelas 4,5 dan 6 yang dipilih dengan
dan kelompok kontrol (tabel 1).
metode purposive sampling (Sastroasmoro Gambar 1 menunjukkan perubahan
& Ismael, 2011) yaitu memilih sampel yang jumlah keluarga yang memiliki pengetahuan
memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah dalam persentase pada kelompok perlakuan
sampel sebanyak 64 orang yaitu terdapat 31 dan kontrol setiap bulan selama 6 bulan.
kelompok perlakuan dan 33 kelompok kontrol. Grafik menunjukkan terjadi peningkatan
Subyek bersedia dan mengisi informed consent, pengetahuan pada kelompok perlakuan
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, yang mencapai 100% (31 keluarga) pada
suku Bugis atau Makassar yang beragama bulan keenam setelah intervensi, sedangkan
Islam dan berada pada tahap action. Variabel kelompok kontrol mengalami fluktuasi
independen adalah pendekatan TCN, CHM, dan hanya 36,4% keluarga yang memiliki
dan TTM sedangkan variabel dependen pengetahuan baik di akhir bulan keenam.
adalah pengetahuan dan budaya keluarga. Gambar 2 menunjukkan perubahan
Penelitian ini telah mendapatkan persetujuan jumlah keluarga yang memiliki budaya
dari Komite Etik Fakultas Kedokteran mendukung dalam persentase pada kelompok
Universitas Hasanuddin dengan nomor surat perlakuan dan kontrol setiap bulan selama
1197/H4.8.4.5.31/PP36-KOMETIK/2013. 6 bulan. Graf ik menunjuk kan terjadi
Pengisian kuesioner dengan wawancara peningkatan budaya keluarga pada kelompok
langsung, dilakukan oleh tim yang sudah perlakuan yang mencapai 100% (31 keluarga)
dilatih.Semua sampel yang terpilih, dilakukan pada bulan keenam, sedangkan kelompok
pengukuran oleh tim terlatih sebanyak 4 orang kontrol cenderung statis dan hanya 15,2%
meliputi pengukuran BB dan TB, kemudian keluarga yang memiliki budaya mendukung
untuk menentukan IMT anak menggunakan di akhir bulan keenam.
WHO AntrhoPlus software berdasarkan WHO, Hasil penelitian tabel 2 menunjukkan
2007 untuk anak usia 518 tahun. Kuesioner nilai mean pengetahuan keluarga pada
pengetahuan dan budaya keluarga telah kelompok perlakuan sebelum intervensi
dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. yaitu 3.65 dan setelah intervensi yaitu 10.26,
Kuesioner diberikan sebelum intervensi dan sedangkan nilai mean perubahan yaitu 6.61;
setiap kunjungan rumah. Data yang diperoleh sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan
menggunakan uji Mann whitney U Test. nilai mean perubahan yaitu 0.54. Hal ini

264
Pendekatan Transcultural Nursing (Kadek Ayu Erika)

Tabel 1. Analisis karakteristik responden pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Kelompok
Karakteristik responden Perlakuan Kontrol p
n (31) % n (33) %
Jenis kelamin
Laki-laki 18 58.1 15 45.5 0.313
Perempuan 13 41.9 18 54.5
Pendidikan ayah
Tinggi 20 64.5 22 66.7 0.856
Rendah 11 35.5 11 33.3
Pendidikan ibu
Tinggi 14 45.2 18 54.5 0.453
Rendah 17 54.8 15 45.5
Pendapatan keluarga
Tinggi 31 100 32 97 0.329
Rendah 0 0 1 3
Riwayat kegemukan orang tua
Ada riwayat 29 93.5 30 90.9 0.694
Tidak ada riwayat 2 6.5 3 9.1
Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan
Keluarga berisiko
Keluarga berisiko 22
22 7171 27 27 81.8 81.8 0.306 0.306
Keluarga tidak
Keluarga tidak berisiko 99 29
29 6
6 18.2
18.2
berisiko
StrukturStruktur
keluargakeluarga
Keluarga inti Keluarga inti 26
26 83.9
83.9 22 22 66.7 66.7 0.112 0.112
Keluarga besar Keluarga besar 55 16.1
16.1 11 11 33.3 33.3

Gambar
Gambar 1. Perubahan
1.Perubahan Pengetahuan
Pengetahuan Keluarga Keluarga

Gambar 2. Perubahan Budaya Keluarga


Gambar 2. Perubahan Budaya Keluarga
265
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 262269

Tabel 2. Perbedaan rerata pengetahuan keluarga sebelum dan setelah intervensi antara kelompok
perlakuan dengan kelompok kontrol

Skor Pengetahuan Keluarga


Waktu Pengamatan Kelompok Nilai p*
Mean Min Maks Med SD
Perlakuan 3.65 1.00 8.00 3.00 1.58 0.34
Pret test
Kontrol 3.94 2.00 7.00 4.00 1.34
Perlakuan 10.26 8.00 12.00 10.00 1.32 0.00
Post Test
Kontrol 4.48 2.00 9.00 4.00 1.54
Perubahan (Post-Pre) Perlakuan 6.61 1.00 11.00 6.00 2.08 0.00
Kontrol 0.54 -4.00 5.00 0.00 2.09
*Uji Mann whitney

Tabel 3. Perbedaan rerata budaya keluarga sebelum dan setelah intervensi antara kelompok perlakuan
dengan kelompok kontrol
Skor Budaya Keluarga
Waktu Pengamatan Kelompok Nilai p*
Mean Min Maks Med SD
Pret test Perlakuan 2.10 1.00 4.00 2.00 0.94 0.38
Kontrol 1.88 1.00 4.00 2.00 0.78
Post Test Perlakuan 4.68 2.00 6.00 5.00 1.17 0.00
Kontrol 2.03 1.00 5.00 2.00 1.02
Perubahan (Post-Pre) Perlakuan 2.58 -1.00 5.00 3.00 1.54 0.00
Kontrol 0.15 -2.00 3.00 0.00 1.12
*Uji Mann whitney

menunjukkan mean perubahan pengetahuan dan masyarakat sangat mempengaruhi status


keluarga lebih besar pada kelompok perlakuan. kesehatan anak (Ball & Bindler, 2007).
Hasil uji Mann whitney kedua kelompok Perawatan diri menurut Orem dalam Alligood
didapatkan nilai p=0.00, artinya terdapat (2010) bahwa praktek kesehatan atas kesadaran
perbedaan pengetahuan keluarga antara kedua diri sendiri adalah untuk mempertahankan
kelompok pada bulan keenam. hidup, sehat, dan keadaan sejahtera. Menurut
Ha sil penelit ia n pa d a t abel 3 Virginia Henderson, 1966 dalam Potter dan
menunjukkan nilai mean budaya keluarga Perry (2005) bahwa peran perawat adalah
pada kelompok perlakuan sebelum intervensi untuk meningkatkan tingkat pemahaman
yaitu 2.10 dan setelah intervensi yaitu 4.68, klien terhadap kesehatan. Pengambilan
sedangkan nilai mean perubahan yaitu keputusan merupakan bagian integral dari
2.58; sedangkan pada kelompok kontrol model trans the oretical dalam perubahan
didapatkan nilai mean perubahan yaitu 0.15. perilaku yang membantu anak dan orang tua
Hal ini menunjukkan mean perubahan budaya dengan membuat keputusan yang lebih efektif
keluarga lebih besar pada kelompok perlakuan. untuk mengurangi perilaku risiko kesehatan
Hasil uji Mann whitney setelah intervensi dari overweight, obesitas dan meningkatkan
pada kedua kelompok didapatkan nilai p=0.00, perilaku sehat (Prochaska, et al., 2008).
artinya terdapat perbedaan budaya keluarga Pentingnya pengetahuan keluarga
antara kedua kelompok pada bulan keenam. dalam mengubah perilaku anak, dapat dilihat
pada grafik perubahan pengetahuan pada
kelompok perlakuan meningkat dari bulan ke
PEMBAHASAN
bulan mencapai 100% pengetahuan keluarga
Kelu a rga ha r us terlibat d ala m tentang gaya hidup pada bulan keenam. Hal
perawatan kesehatan anak, karena keluarga ini disebabkan karena di awal kunjungan,

266
Pendekatan Transcultural Nursing (Kadek Ayu Erika)

keluarga telah diberikan buku panduan sampai keenam mencapai 100%. Keluarga
gaya hidup sehat kemudian diberikan 5 menyatakan bahwa anak yang gemuk belum
kali intervensi pendidikan kesehatan setiap tentu sehat, camilan makanan manis, minuman
kunjungan keluarga meliputi pendidikan bersoda tidak baik untuk anak, makanan
kesehatan tentang gaya hidup sehat, asupan siap saji juga tidak baik bagi anak, setelah
makan, aktivitas fisik, perilaku hidup sehat intervensi keluarga menyadari pentingnya
dan dampak kesehatan sehingga semua aktivitas fisik teratur dan asupan makan yang
keluarga memiliki pengetahuan yang baik bergizi seimbang bagi anaknya yang gemuk.
dalam mengendalikan gaya hidup pada anak Bud aya mempenga r u h i pra k t i k
overweight dan obesitas. Buku panduan gaya pemberian makan anak dalam hal keyakinan,
hidup sehat ini menjamin bahwa keluarga dan nilai, dan perilaku yang berkaitan dengan
anak menerima informasi yang diperlukan makanan yang berbeda (Brus, et al., 2005).
untuk mempertahankan kesehatan optimal Fitzgibbon dan Beech (2009) melaporkan
anak. Pola hidup sehat menurut Notoatmodjo bahwa orang tua dari anak overweight dan
(2007) adalah segala upaya untuk menerapkan obesitas mengalami kesalahan persepsi yaitu
kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari- tidak melihat anak mereka sebagai overweight,
hari. sehingga orang tua dieksplorasi dalam aspek
Hal ini sejalan dengan penelitian Gupta budaya tentang ukuran tubuh dan bentuk,
(2005) bahwa melalui pendidikan kesehatan serta program intervensi untuk mengubah pola
dalam perawatan anak menggunakan handout, makan dan pola aktivitas anak.
orang tua percaya dan sangat berguna untuk Peran perawat dalam pendekatan
menerima informasi kesehatan sehingga TCN, CHM, dan TTM adalah peran sebagai
dapat meningkatkan pengetahuan orang tua. culture care preservation, accommodation
Pendekatan dengan mengubah kognitif orang d a n re pat t e r n i ng a d ala h memba nt u
tua dapat menumbuhkan perilaku hidup menciptakan, memodifikasi budaya keluarga
sehat pada anak overweight dan obes. Hal yang sehat dengan perilaku hidup sehat
ini sesuai dengan Notoatmodjo (2003) bahwa dalam mengendalikan gaya hidup anak
pendidikan kesehatan adalah suatu kegiatan obes itu dengan aktivitas fisik teratur dan
atau usaha menyampaikan pesan kesehatan asupan makan yang sehat dan seimbang. Hal
kepada masyarakat, kelompok, dan individu. ini sesuai Leininger, 2002 daam Alligood
Hal ini sejalan dengan standar pendidikan (2010) bahwa perawat mengembangkan
klien/keluarga menurut The Joint Commission perencanaan perawatan berdasarkan data
on Accreditation of Health care Organization karakteristik dimensi budaya, menyampaikan
(JCAHO), 1995 dalam Potter & Perry (2005) kepada keluarga dan dapat dimodifikasi bila
adalah klien/keluarga diberikan pendidikan diperlukan kemudian perawat melaksanakan
yang dapat meningkatkan pengetahuan, dan mengobservasi outcome perawatan
keterampilan dan perilaku yang diperlukan budaya.
untuk memberikan keuntungan penuh
dan intervensi kesehatan yang dilakukan
SIMPULAN DAN SARAN
oleh institusi. Hal ini menunjukkan bahwa
pendekatan TCN, CHM, dan TTM sangat Simpulan
efektif dalam meningkatkan pengetahuan Pendekatan ketiga model yaitu trans
keluarga dalam mengendalikan gaya hidup cultural nursing, child health care model, dan
sehat anak obes. transtheoretical model memberikan pengaruh
Budaya keluarga yang mendukung yang signif ikan dalam meningkatkan
menunjukkan ada perbedaan sebelum dan pengetahuan dan budaya keluarga dalam
setelah intervensi. Dapat dilihat juga pada mengendalikan gaya hidup anak overweight
grafik perubahan budaya terjadi peningkatan dan obesitas melalui buku panduan gaya hidup
budaya yang mendukung dari bulan pertama anak sehat.

267
Jurnal Ners Vol. 9 No. 2 Oktober 2014: 262269

Saran Hassapidou, M., Papadopoulou, S.,K.,


Frossinis, A., Kaklamanos, I., &
Pentingnya penyuluhan dan perlunya
Tzotzas, T. 2009. Sociodemographic,
sosialisasi buku panduan gaya hidup sehat
ethnic and dietary factors associated
pada anak usia sekolah dasar kepada with childhood obesity in Thessaloniki,
pemerintah, sekolah-sekolah, dan keluarga Northern Greece. Hormones (Athens),
dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan 8: 5359.
mengubah budaya masyarakat tentang anak Hudson, C.E., Cherry, D.J., Ratcliffe, S,J.,
gemuk, sehingga dampak risiko penyakit dapat & McClellan, L.C. 2009. Head start
dicegah, meningkatkan kesehatan dan kualitas childrens lifestyle behaviors, parental
hidup anak. Perlu sosialisasi pendekatan trans perceptions of weight, and body mass
cultural nursing, child health care model, index. Journal of Pediatric Nursing,
dan transtheoretical model sebagai referensi Elsevier, 24(4), pp. 292301.
bagi tenaga pengajar dan peserta didik dalam Heird, W.C. 2002. Parental feeding behavior
proses pembelajaran. and childrens fat mass. American
Journal Clinical Nut rition, 75:
451 452.
KEPUSTAKAAN Leininger, M. 2002. Culture care theory:
Alligood, M.R. 2010. Nursing theory: A major contribution to advance
Utilization & applicaton. Fourth transcultural nursing knowledge and
Edition. Missouri: Mosby Elsevier. practices. Journal of Transcultural
Ball, J., & Bindler, R. 2007. The Bindler-Ball Nursing, 13(3), pp. 189192.
Healthcare model: A new paradigm for Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan & perilaku
health promotion. Pediatric Nusing, kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
33(2): 121126. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi kesehatan &
Brus, M.B., Morris, J.R., Dannison, L.L., ilmu perilaku. Edisi 2. Jakarta: Rineka
Orbe, M.P., Quitugua, J.A., & Palacios Cipta.
R.T. 2005. Food, culture, and family: Potter, P.,A., & Perry A.,G. 2005. Buku ajar
Exploring the coordinated management fundamental keperawatan: Konsep,
of meaning regarding childhood obesity. proses, dan praktik. Vol. 1. E/4. Jakarta:
Health Commun, 18: 155175. EGC.
Centers for Disease Control and Prevention Prochaska, J.O., Butterworth, S., Redding,
(CDC). 2011. Trends in the Prevalence C.A., Burden, V., Perrin, N., Leo, M.,
of Obesity, Dietary Behaviours, and Flaherty, R.M., Prochaska, J.M. 2008.
Weight Control Practices National Initial efficacy of BMI, TTM tailoring
YRBS: 19912011. (Online). (www.cdc. and HRIs with multiple behaviors for
gov/yrbss, diakses 7 April 2013). employee health promotion. Prev Med,
Fitzgibbon M.L., & Beech, B.M. 2009. The 46(3), pp. 226231.
role of culture in the context of school- Riset Kesehatan Dasar. 2010. Badan penelitian
based BMI screening. Pediatrics, 124: dan pengembangan kesehatan. Jakarta:
S50S62. Kementerian Kesehatan RI.
Gupta, N., Goel K., Shah P., & Misra, A. Riset Kesehatan Dasar. 2013. Badan penelitian
2012. Childhood obesity in developing dan pengembangan kesehatan. Jakarta:
countries: Epidemiology, determinants, Kementerian Kesehatan RI.
and prevention. Endocrine Reviews Sartika, R.A.D. 2011. Faktor risiko obesitas
(EndoJournals), 33(1), pp. 4870. pada anak 515 tahun di Indonesia.
Gupta, R.S., Shuman, S., Taveras, E.M., Sistem Informasi Jurnal Ilmiah Makara
Kulldorff, M., & Jonathan, A. 2005. Kesehatan Universitas Indonesia. Seri
Opportunities for health promotion Kesehatan, 15(1): 3743.
education in child care.Pediatrics,116(4): Sastroasmoro, S., & Ismael. 2011. Dasar-dasar
499-505. Metodologi Penelitian Klinis, Edisi 4.
Jakarta: Sagung Seto.

268
Pendekatan Transcultural Nursing (Kadek Ayu Erika)

Wong, D.L., Eaton, M.H.. Wilson, D., World Health Organization (WHO). 2010.
Winkelstein, M.L., & Schwartz, P. 2009. Population-based prevention strategies
Wongs Essentials of Pediatric Nursing, for childhood obesity: report of a WHO
6th Edition.Vol.1.Missouri: Mosby Inc. forum and technical meeting. Geneva:
Department of Child and Adolescent
Health and Development.

269

You might also like