You are on page 1of 37

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

DINAS PEKERJAAN UMUM

DAN PENATAAN RUANG 2017


SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan :

PEMBANGUNAN SARANA
DAN PRASARANA INSTANSI
PEMERINTAH JALAN
PERTANIAN BENGKALIS

Konsultan Perencana :

CV. ROMADA KONSULTAN


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

BAB I
PERSYARATAN UMUM

I.1. UMUM
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini, kontraktor
diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian
pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di dalam buku ini.
Bila terdapat ketidakjelasan dan/atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada pengawas untuk mendapatkan penyelesaian.
I.2. LINGKUP PEKERJAAN
Penyediaan tenaga kerja, bahan dan alat kerja yang dibutuhkan dalam melaksanakan
pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat kerja
maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung, sehingga seluruh pekerjaan
dapat selesai dengan baik.
I.3. SARANA KERJA
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja.
Kontraktor juga wajib memasukan identifikasi dari tepat kerja, nama, jabatan dan keahlian
masing-masing anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi perlatan yang digunakan
dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material di tapak yang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua
sarana yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.

I.4. GAMBAR-GAMBAR DOKUMEN


1. Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
(AR, INT, SR, LA, ME, EE dan SA) dalam Buku Uraian Pekerjaan ini, maupun
perbedaan yang terjadi akibat keadaan di tapak, kontraktor diwajibkan melaporkan hal
tersebut kepada Konsultan Pengawasa secara tertulis untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di tapak setelah konsultan pengawas berunding terlebih dahulu dengan
pengawas. Ketentuan tersebut di atas dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk
memperpanjang waktu pelaksanaan.
2. Semua ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan
selesai/terpasang.
3. Mengingat masalah ukuran sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan
meneliti terlebih dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian,
lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan.
Bila ada kerguan mengenai ukuran atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam
gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara tertulis kepada Konsultan.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

Dan Konsultan memberikan keputusan ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan
pegangan setelah berunding terlebih dahulu dengan Pengawas.
4. Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan/atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum pada gambar pelaksanaan tanpa koordinasi dahulu dengan Konstultan
Pengawas. Bila hal tersebut terjadi segala akibat yang terjadi menjadi tanggung jawab
Kontraktor baik dari segi biaya maupun waktu.
5. Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan,
segala gambar pelaksanaan yang telah disetujui di tempat pekerjaan.
Dokumen-dokumen ini harus dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat
sampai dengan serah terima pertama. Setelah serah terima pertama, dokumen-
dokumen tersebut akan didokumentasikan oleh pemberi tugas.

I.5. GAMBAR-GAMBAR PELAKSANAAN DAN CONTOH-CONTOH


1. Gambar-gambar pelaksanaan (soft drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrai,
jadwal, brosur atau data yang disiapkan kontraktor atau subkontraktor,
supplier/produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
2. Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukkan
bahan, kelengkapan, dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas untuk
menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawas.
3. Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan
segera semua gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang diisyaratkan dalam
dokumen kontrak atau Konsultan Pengawas. Gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus melampirkan keternagan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan
dokumen kontrak jika ada hal-hal demikian.
4. Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh
tersebut dengan dokumen kontrak.
5. Konsultan Pengawas akan memeriksa dan menolak atau menyetujui gambar-gambar-
gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya,
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-
syarat dalam dokumen kontrak dan syarat-syarat estetika.
6. Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta oleh Konsultan
Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh sampai disetujui.
7. Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan
dokumen kontrak, apabila perbedaan tersebut tidak diberitahukan secara tertulis
kepada Konsultan Pengawas.
8. Semua pekerjaan yang memperlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
yang harus disetujui Konsultan Pengawas, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada
persetujuan tertuluis dari Konsultan Pengawas.
9. Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirimkan pada Konsultan
Pengawas dalam 2 (dua) salinan, Konsultan Pengawas akan memperiksa dan

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

mencatumkan tanda Telah diperiksa tanpa perubahan atau telah diperiksa dengan
Perubahan atau ditolak.
Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua
dikembalikan kepada Kotnraktor untuk dibagikan atau diperlihat kepada
Subkontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
10. Contoh-contoh yang disebutkan dalam sepsifikasi teknis harus dikirmkan kepada
Konsultan Pengawas.
11. Biaya pengiriman gambar pelaksanaan, contoh, dan katalog kepada Konsultan
Pengawas menjadi tanggung jawab Kontraktor.

I.6. JAMINAN KUALITAS


Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan, bahwa semua bahan dan
perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat
teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak.
Apabila diminta, Kontraktor sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut
pada butir ini.
Sebelum mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas, maka pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor
sebelumnya.

I.7. NAMA PABRIK/MERK YANG DITENTUKAN


Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama Pabrik/merk dari suatu jenis
bahan/komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang
ditentukan. Jadi, tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan menyatakan
barang tersebut tidak terdapat lagi, dipasarkan, atau sukar didapatkan di pasaran.
Untuk barang-barang yang harus diimpor, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang,
Kontraktor haru sesegera munkgin memesan pada agennya di Indonesia.
Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan namun pada saat pemesanan bahan/merk
tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Pengawas akan menentukan sendiri alternative merek
lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang,
Kontraktor harus memberikan pada pemberi tugas fotokopi pemesanan material-material
tersebut telah dipesan (order import).

I.8. CONTOH-CONTOH
Contoh-contoh material yang dikehendaki Pemberi Tugas atau Wakilnya harus segera
disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara
sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan
dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti.
Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh pemberi tugas atau wakilnya
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bhan atau cara pengerjaan yang dipakai
tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

I.9. SUBSTITUSI
1. Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peraltan, perkakas, aksesori yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis atau
dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yang lengkap untuk
mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pemesanan.
2. Produk yang tidak disebutkan nama pabrikanya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang tidak disebutkan
nama pabriknya dalam spesifikasi teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis
nama Negara dari pabrik yang memproduksinya, katalog dan selanjutnya menguraikan
data yang menunjukkan secara benar bahwa produk-produk yang digunakan adalah
sesuai dengan spesifikasi teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan persetujuan
dari Pemilik/Pengawas.

I.10. MATERIAL DAN TENAGA KERJA


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan material
harus tahan terhadap iklim tropis.
Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus
mempunyai keterampilan yang memuaskan, diaman latihan khusus bagi para pekerja sangat
diperlukan dan Kontraktor harus melaksankannya.
Kontraktor harus melengkapi Surat Sertifikasi yang sah untuk setiap personal ahli yang
menyatakan bahwa personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun
memiliki pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.

I.11. KOORDINASI PEKERJAAN


Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi seluruh bagian yang terlibat
dalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini harus dikoordinir terlebih dahulu agar
gangguan dan konflik satu dengan lainnnya dapat dihindari.
Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan
konflik, serta harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

I.12. PERLINDUNGAN TERHADAP ORANG, HARTA BENDA DAN PEKERJAAN


1. Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin,
bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta mempelihara kelancaran lalu lintas, baik bagi
kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2. Orang-orang yang berkepentingan
Kontraktor harus melarang siapa pun yang tidak berkepentingan memasuki tempat
pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas
dan para penjaga.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

3. Perlindungan terhadap bangunan yang ada ;


Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh terhadap
segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan
sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan yang sejenis yang disebabkan
operasional Kontraktor, dalam arti semua kerusakan harus diperbaiki oleh Kontraktor,
sehingga dapat diterima oleh Pemberi Tugas.
4. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap
pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan kontrak siang dan malam.
Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan Subkontraktorm atas
kehilangan atau kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan.
5. Kesejahteraan, keamanan dan pertolongan pertama ;
Kontraktor harus mengadakan dan mempelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengamanan yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi
Tugas dan juga harus memenuhi ketentuan Undang-Undang yang berlaku pada waktu
itu.
Di lokasi pekerjaan, Kontrakro wajib menyediakan perlengkapan yang cukup untuk
pertolongan pertama yang mudah dicapai.Sebagai tambahan hendaknya di setiap lokasi
ditempatkan paling sedikit satu orang petugas yang telah dilatih dalam hal memberikan
pertolongan pertama.
6. Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan waktu-waktu
tertentu, sehingga tidak menyebabkan penambahan biaya.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN

II.
II.1.PEMBERSIHAN TAPAK PROYEK
1. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.
2. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.
3. Segala macam sampah-sampah dan barang bongkaran harus dikeluarkan dari tapak
proyek dan tidak dibenarkan untuk ditimbun di luar pagar proyek meskipun untuk
sementara.

II.2.PENGUKURAN KEMBALI
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengani peil ketinggian
tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat yang telah ditera
kebenarannya.
2. Ketidakcocokkan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan harus
segera dilaporkan pada Pengawas.
3. Penentuan ketinggian titik dan sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodollith yang ketapatannya dipertanggungjawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan waterpass/theodollith beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pengawas selala pelaksanaan proyek.
5. Penggunaan sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Phytagoras hanya
dipergunakan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui Pengawas.
6. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggung jawab Kontraktor.

II.3.PEKERJAAN PENYEDIAAN AIR DAN DAYA LISTRIK


1. Air untuk pekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan membuat sumur pompa
di tapak proyek atau mengambil dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas
dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air
harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Pengawas.
2. Listrik untuk pekerja harus disediakan oleh Kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan. Dengan daya
sekurang-kurangnya 220KVA. Penggunaan diesel untuk pembangkit listrik hanya
diperkenankan untuk penggunaan sementara atas persetujuan Pengawas. Daya listrik
juga disediakan untuk suplai kantor direksi lapangan.
3. Segala biaya atas pemakaian daya dan air di atas adalah beban Kontraktor.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

BAB III
PEKERJAAN BETON

III.
III.1. UMUM
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan beton sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
dalam :
1. Surat Keputusan Standar Nasional Indonesia SK-SNI-T-91
2. Peraturan Umum tentang Bahan Bangunan Indonesia 1983 Standar Industri Indonesia.
3. Peraturan ACI
Pemborong harus melaksanakan pekerjaannya dengan ketepatannya dan kesesuaian yang
tinggi menurut RKS, gambar kerja dan instruksi-instruksi oleh Konsultan.
Dalam segala hal Konsultan berhak untuk memeriksa pekerjaan Pemborong.
Sehari sebelum pengecoran, pembesian harus diperiksa terlebih dahulu oleh Konsultan.
Dengan pemeriksaan oleh Konsultan tidak membebaskan Kontraktor dari tanggung
jawabnya.
Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan persyaratan yang ada dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat Pekerjaan (RKS) dan gambar-gambar rencana harus dibongkar dan diganti
atas biaya dari Kontraktor.
Sebelum Kontraktor memulai pekerjaan beton, maka Kontraktor harus membuat soft
drawing pembersian, detail-detail yang berhubungan dengan gambar-gambar Arsitek, ME yang
disetujui Konsultan.Shaft dan Sparing ME harus dilihat dan dicocokkan dengan gambar ME.
III.2. SEMEN
Semua semen yang digunakan adalah Portland Semen Jenis I dan harus memenuhi syarat-
syarat NI-8 dan SNI 0013-81 dan digunakan satu merk saja.Penggantian merek semen hanya
dapat dilakukan dengan persetujuan Konsultan.
Semen harus disimpan dalam gudang yang baik, untuk mencegah terjadinya kerusakan-
kerusakan, semen yang menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran, kena air atau
lembab, ditolak untuk digunakan, dan harus dikeluarkan segera dari proyek atas biaya
Kontraktor.
III.3. AGREGAT
Agregat harus sesuai dengan syarat-syarat SK-SNI-T-91. Agregat kasar harus berupa koral
atau crushed stones yang mempunyai susunan gradasi yang baik, padat (tidak porous) dan
cukup syarat kekerasannya (SII 0052-80).
Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan terhadap berat
kering).
1. Besar maksimum butir agregat kasar tidak boleh lebih dari 3.0 cm dan tidak dari
dimensi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang bersangkutan.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

2. Agregat kasar dan halus diangkat dan disimpan terpisah dan harus dicegah terjadinya
segregasi dari berbagai ukuran partikel.
Stok Piles harus dibentuk diatas spalaform dari beton kurus, kayu keras yang disetujui
dan agregat harus dijaga terhadap kebersihan dan bebas terhadap material-material
lain.
Kapasitas tempat harus disiapkan pada tempat sumbernya, atau pada site untuk
menjamin tersediannya kedua macam agregat tersebut dengan kwalitas dan grading
yang telah disetujui untuk menjamin kontiunitas pekerjaan.

III.4. AIR
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus mengikuti syarat SK-SNI-T-91.Sebaiknya
digunakan air bersih yang dapat dipergunakan untuk pengecoran beton sesuai dengan
rekomendasi labarotarium.
Sumber air yang akan digunakan harus disetujui Pengawas terlebih dahulu dan harus di tes,
tidak mengandung asam alkali, minyak zat organis yang bisa merusak beton dan tulangan (ph
7-8).

III.5. BAHAN PENCAMPURAN/ADMIXTURE


Admixture yang dicampurkan pada beton tidak diizinkan kecuali dengan persetujuan tertulis
dari Konsultan.
Untuk pasal tersebut di atas, maka Kontraktor harus sudah membuat percobaan
perbandingan berat dan W/C rasio dari penambahan admixture tersebut.
Hasil crushing tes kubus-kubus berumur 7, 14 dan 21 hari dari laboraturium yang berwenang
harus dilaporkan kepada Konsultan untuk disetujui.

III.6. MUTU BETON


Mutu beton yang digunakan adalah K-125, K-175 dan K-225.
Digunakan beton dengan perbandingan semen : pasir : koral : air tertentu dam harus
mendapat persetujuan Konsultan.

III.7. PEMBUATAN BETON DAN PERALATANNYA


Kontraktor bertanggung jawab penuh atas seluruh pembuatan beton uang baik dan
memenuhi syarat yang ditentukan.Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan
pencampuran material harus dengan persetujuan Konsultan.Seluruh operasi harus diinspeksi
dan dikontrol terus oleh Konsultan yang berpengalaman dan bertanggung jawab.
Mixer harus benar-benar kosong sebelum menerima material-material dari adukan
berikutnya.Mixer ini harus dibersihkan dan dicuci bila mixer tidak digunakan lebih dari 30
menit.Pencampuran kembali dari beton yang sebagian sudah terjatuh/mengeras tidak
diizinkan.
Temperatur beton harus dijaga sesuai pasal 13 guna menghindari shrinked.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

III.8. PENOLAKAN DARI BETON


Konsultan berhak menolak pekerjaan beton yang tidak memenuhi syarat, Kontraktor harus
mengganti/membongkar dan memperbaiki beton-beton yang tidak memenuhi syarat atas
biaya sendiri sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh Konsultan.
Kekuatan Beton harus sesuai dengan persyaratan dalam SK-SNI-T-91-1971 bab 4.5, 4.6, 4.7
dan 4.8.

III.9. SISTEM PERSIAPAN PENGECORAN


Sebelum pengecoran dimulai, semua alat-alat pengaduk dan pengakut beton sudah harus
dibersihkan dari kotoran dan air sisa.
Sebelum beton di cor :
1. Semua ruang-ruang yang tidak diisi beton harus bersih dari kotoran.
2. Cetakan dan pasangan dinding yang akan berhubungan harus dibasahi dengan air
sampai bersih dan tulangan harus terpasang dengan baik.
3. Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus dikerik dahulu dan kemudian
dibersihkan dari segala kotoran-kotoran dan dibasahi dengan laticrate.

III.10. PENGKUTAN DAN PENGECORAN BETON


1. Pengecoran beton boleh dilakukan apabila Konsultan telah memerika dan menyetujui
cetakan dan bekisting, tulangan, angkur dan lain-lain. Kontraktor harus mendapat izin
dari Konsultan setiap kali akan memulai mengecor.
2. Isi dari mixer yang dikeluarkan pada satu operasi yang kontiunitas haris diangkut tanpa
timbulnya segregasi. Metode pengangkutan dapat digunakan apabila Kontraktor telah
mengajukan proposal cara-cara pengangkutan yang disetujui Konsultan.
3. Semua peralatan yang digunakan untuk pengangkutan harus dibersihkan dan dicuci, bila
pekerjaan terhenti lebih lama dari 30 menit.
4. Beton tidak boleh dijatuhkan bebas dari ketinggian lebih dari 1,5 m. pengecoran harus
dilaksanakan dengan menghindari timbulnya segregasi dan menjamin suatu pengecoran
yang tidak terputus. Beton harus diletakan dalam lapisan tidak lebih dari 60 cm
tebalnya dan dipadatkan sesuai spesifikasi, tanpa timbulnya segregasi.
5. Beton, cetakan atau penulangan tidak boleh diganggu sampai kurang lebih 24 jam
setelah beton dicor. Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari. Pengecoran
beton dari suatu bagian pekerjaan tidak boleh dimulai apabila tidak dapat diselesaikan
siang hari, kecuali Konsultan menigizinkan dikerjakan pada malam hari. Izin tidak akan
diberikan kalau system penerangan yang dipersiapkan Kontraktor belum disetujui
Konsultan.
6. Beton yang dijatuhkan melalui tulangan harus dituangkan ke dalam bekisting dengan
syarat harus dicegah adanya pemisahan bahan-bahan.
7. Untuk dinding, kolom atau bagian yang dianggap tinggi beton tidak boleh dicor dari
atas ke bawah, tetapi harus dibuat agar pengecoran beton dari sisi bekisting.
Saluran curam todak boleh dipergunakan untuk pengecoran beton, saluran curam harus
dibuat dari metal yang dapat mengalirkan adukan beton tanpa terjadinya pemisahan bahan
dan harus dicor dengan sudut tidak lebih datar dari perbandingan 1 (satu) tegak, 2 (dua)
mendatar.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

III.11. PEMADATAN BETON


1. Beton tidak harus dipadatkan keseluruhannya dengan mechanical vibrator kecuali yang
dapat dikerjakan oleh orang-orang berpengalaman dan telah mendapatkan pelatihan
untuk pekerjaan tersebut.
Pekerjaan beton yang telah selesai harus merupakan satu massa yang bebas dari
lubang-lubang, segregasi dan keropos.
2. Vibrator yang digunakan harus mempunyai frekuensi tidak kurang dari 6.000 cycles per
menit dan mempunyai lengan sepanjang 6 meter. Harus doperlihat, agar semua bagian
dari beton yang digetarkan tidak menyebabkan segregasi dari material-material oleh
karena over vibration. Vibrator tidak boleh dikenakan pada tulangan yang telah masuk
pada betin yang mulai mengeras.
3. Banyaknya vibrator yang digunakan harus disesuaikan dengan volume dan kecepatan
pengecoran.

III.12. PERAWATAN
1. Beton baru harus dilindungi dari hujan lebat, aliran air hujan dan dari kerusakan yang
disebabkan oleh alat-alat.
Dua jam setelah pengecoran beton, semua beton harus selalu dalam keadaan basah,
paling sedikit 14 hari dengan cara dibasahi dengan air terus-menerus, direndam dengan
air.
2. Bekisting kayu dibiarkan tinggal agar beton itu tetap basah selama perawatan untuk
mencegah retak pada sambungan dan pengeringan beton yang terlalu cepat. Air yang
dipergunakan untuk perawatan harus bersih dan sama sekali bebas dari unsur-unsur
kimia yang mungkin menyebabkan perubahan warna pada beton.
3. Sangat dilarang mempergunakan lantai yang masih muda umurnya untuk tempat
penimbunan/lalu lintas alat berat.

III.13. PERLINDUNGAN DARI KEADAAN ALAM


1. Cuaca Panas
Bila perlu dipergunakan rangkaian instalasi penahan angina naungan, fog spraying, atau
menutuo dengan penutup basah yang berwarna muda yang dibuat dari bagian yang telah
selesai di cor. Dan tindakan perlindungan yang harus segera diambil setelah pengecoran
dan pekeraan kahir selesai dikerjakan.

2. Suhu Beton
Suhu beton harus diukur pada titik pengecoran, bila thermometer menunjukkan suhu
beton pada 300 C, perlu mulai dilakukan persiapan untuk menghentikan kegiatan
pembetonan daan pembetonan harus dihentikan bila suhu beton mencapai 32 0C atau
digunakan campuran air es. Bila cuaca terlalu panas > 32 0C, maka harus dilakukan
perlindungan dengan tenda-tenda plastic pada waktu pengecoran.

3. Musim Hujan
Tidak diperbolehkan mengecor selama turun hujan dan beton yang baru dicor harus
segera dilindungi dari curahan hujan.Penghentian beton yang baru dicor harus dilindungi
terhadap pengikisan aliran air hujan (terutama pada balok kolom dan dinding).Sebelum

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

pengecoran berikutnya dikerjakan maka seluruh beton yang kena hujan/aliran air harus
diperiksa, diperbaiki dan dibersihkan dulu terhadap beton-beton yang
tercampur.Pengecoran selajutnya harus mendapatkan izin Konsultan lebih
dahulu.Kontraktor harus bertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini.

III.14. SIAR PELAKSANAAN


Siar pelaksanaan harus ditempatkan sedemikian, sehingga tidak banyak mengurangi
kekuatankonstruksi.Bila siar-siar pelaksanaan tidak ditunjukkan dalam gambar-gambar
rencana, maka tempat siar-siar pelaksanaan harus disetujui oleh Konsultan.Penyimpangan
tempat siar pelaksanaan dari pada yang ditunjukkan dalam gambar harus disetujui oleh
Pemberi kerja / Pengawas.
Pada pelat dan balok siar-siar pelaksanaan harus ditempatkan kira-kira seperempat
bentang dimana terdapat gaya lintang yang terkecil. Bila pada balok ditengah-tengah
bentangnya terdapat oertemuan dengan balok, maka siar pelaksanaan ditempatkan sejauh
dua kali lebar balok dari pertemuan/persilangan.

III.15. PEKERJAAN AKHIR PELAT


Pelat beton harus dilicinkan atau dikasarkan sesuai dengan lokasi dan pemakaian ruang
dengan sendok besi.

III.16. BETON SITE MIX


Semua beton site mix harus disetujui oleh Pengawas Direksi.
Perbandingan campuran dari semen, agregat kasar dan agregat halis harus sesuai dengan
standar yang berlaku pada dina PU Kabupaten Bengkalis dan disetujui oleh Pengawas
Direksi. Secara periodic harus dilakukan tes untuk meneutkan kadar air dari agregat untuk
menentukan pengaturan tambahan air yang dicampurkan.
Tanpa dilakukan peninjauan dengan persetujuan Konsultan tidak melepaskan Kontraktor
dari tanggung jawab atas semua beton site mix dimana harus memenuhi syarat dari
spesifikasi.

III.17. BAJA TULANGAN


1. Mutu baja U-24 dan U-32, jenis-jenis besi ini harus mempunyai tegangan limit elastis
karateristik asesuai dengan yang tercantum dalam SK-SNI-T-91. Suplai besi haruslah
dari satu sumber yang disetujui oleh Konsultan.
2. Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada
ukuran posoiso pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari SK-
SNI-T-91.
3. Pembengkokan tersebut dilakukan olleh tenaga ahli, untuk itu dengan menggunakan
alat-akat dan tidak menimbulkan cacat, patah, retak dan sebagainya.
4. Sebelum penyetelan dan pemasangan dimulai, Kontraktor harus membuat rencana
kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan yang sebelumnya harus diserahkan
kepada Konsultan untuk mendapatkan persetuan.
5. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa, sehingga selama pengecoran tidak berubah
tempatnya.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

6. Sebelum baja tulangan dipasang, baja harus bebas dari kulit besi, karat, lemak, kotoran
serta bahan-bahan lain yang dapta mengurangi daya lekat. Pembesian harus diperiksa
lagi dan dibersihkan jika terjadi kelambatan dalam pengecoran. Sambungan batang
tulangan dengan menggunakan las tidak diizinkan.
7. Pelapisan. Sebelum pemasangan besi beton bertulang, bekisting yang dipergunakan
untuk beton yang tidak perlu diplester lagi (expose concrete) harus dilapisi dengan
minyak yang tidak meninggalkan bekas pada beton.
8. Khusus untuk bekisiting kolom, maka pada tepi bawah kolom pada 2 sisi harus
dibuatkan pembukaan untuk mengeluarkan kotoran-kotoran yang terdapat pada dasar
kolom. Pembukaan ini boleh ditutup setelah dasar kolom diperiksa kebersihannya dan
disetujui oleh Konsultan. Hal yang sama harus dikerjakan pada balok-balok yang tinggi
atau pada dinding beton.
9. Bangunan tidak boleh mengalami perubahan bentuk, kerusakan atau pembebanan yang
melebihi beban rencana dengan adanya pembongkaran bekisting pada beton.
Pertanggungjawaban ats keselamatan pada pembongakaran menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
10. Waktu minimum untuk pembongkaran bekisting. Waktu minimum dari saat selesainya
pengecoran beton sampai dengan pembongkaran bekisting dari bagian-bagian struktur
harus ditentukan dari percobaan kubus benda uji yang memberikan kuat desar
minimum seperti terncantum pada daftar sebagai berikut :
No. Bagian-bagian Struktur Waktu Minimum Pembongkaran
Bekisting (hari)
1. Sisi Balok dinding dan Kolom 3
yang tidak dibebani
2. Penyangga pelat lantai 21
3. Penyangga Balok 21

Kecuali jika digunakan additive waktu pembongkaran bekisting bisa dipercepat.Penggunaan


dan jenis additive yang digunakan harus disetujui oleh Konsultan.

III.18. BETON RAPAT AIR


1. Beton rapat air disyaratkan berat semen minimum 375 kg/m 3 beton.
2. Semua pembuatan beton rapat air diberi lapisan waterproofing dan khusus untuk baik
air harus waterproofing yang tidak beracun, sedang bak air di bawah menggunakan
waterproofing luar dan dalam.
3. Dalam hal penggunaan additive sebagai campuran dalam adukan beton dan proporsi
adukannya, Kontraktor harus terlebih dahulu meminta persetujuan Konsultan.

III.19. BETON RABAT


IV. Beton rabat dari adukan 1pc : 3Psr : 5 kr, dicetak bagian per bagian, memenuhi syarat PUBB
(Ni. 3-19570 SK-SNI-T-91(NI.2-1971). Bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar dan
mendapatkan petunjuk-petunjuk serta persetujuan dari Konsultan.
V.
VI.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

BAB IV
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1
UMUM
1.1.Standard dan Peraturan
Semua bahan, peralatan dan penyelenggaraan pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
penyedia harus sepenuhnya mengikuti RKS ini dan, kecuali bilamana disebutkan lain, harus
mentaati semua Standar Nasional Indonesia dan peraturan standar lain yang dikeluarkan
oleh Badan Nasional atau setempat yang berwenang, seperti :

1.1.1. Pedoman Mendirikan Bangunan Gedung (SKB-1.2.53.1987 UDC.69.002)


1.1.2. Pedoman Instalasi Listrik (SNI 0225-1987-D)
1.1.3. SNI 03-3990-1995, Tentang Tata Cara Instalasi Penangkal Petir untuk Bangunan
1.1.4. SNI 0255-1997, Tentang Peraturan Umum Instalasi Listrik
1.1.5. SNI 15-2049-1994, Tentang Semen Portland
1.1.6. SNI 03-1727-1989, Tentang Pengerjaan Baja untuk Gedung
1.1.7. SNI 03-1736-1989, Tentang Struktur Bangunan Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Rumah dan Gedung
1.1.8. SNI 03-2410-1989, Tentang Tata Cara Pengecatan Dinding Tembok dengan Cat Emulsi
1.1.9. SNI 03-3527-1994, tentang Mutu Kayu Bangunan
1.1.10. SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (Bahan Bangunan Bukan
Logam)
1.1.11. SK SNI S-05-1989, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B ( Bahan Bangunan Dari Besi /
Baja)
1.1.12. SK SNI S-04-1989-F, Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan Bangunan dari Logam
bukan besi)
1.1.13. SK SNI 03-1994-03, Spesifikasi tentang Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran
1.1.14. SNI 03-2408-1991 / SK SNI T-09-1990-F, Spesifikasi tentang Tata Cara Pengecatan
Logam.

1.2. Setiap bahan peralatan dan/atau penyelenggaraan pekerjaan yang belum disyaratkan di
dalam stardar atau peraturan diatas, harus dilaksanakan sesuai dengan standar yang
berlaku di negara asalnya.
1.3. Kecuali bimana disebutkan lain, setiap merk yang disebutkan dalam RKS ini harus
dianggap sebagai suatu usaha untuk menetapkan suatu dasar mutu, model dan / atau type
dari bahan atau peralatan yang akan disuplai dan dipasang oleh penyedia.
1.4. Penyedia diperkenankan, sejauh mutunya sama untuk mengajukan merk lain kepada
Direksi/Pengawas yang akan mempertimbangkan dan memberikan persetujuannya.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 2
TITIK REFERENSI
Peil lantai dari bangunan kantor yang berdekatan atau jalan sebagaimana yang tertera pada
gambar, harus dipakai sebagai referensi dalam menentukan semua peil ketinggian dari
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh penyedia.

PASAL 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
3.1. Keterangan Umum
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan persiapan yang dibutuhkan, sebelum pekerjaan
yang sesungguhnya dapat dimulai. Seluruh pekerjaan persiapan harus dilaksanakan sesuai
persyaratan yang tercantum dibawah ini.

3.2. Pengukuran dan Pematokan


Penyedia harus mengerjakan pematokan dan pengukuran untuk menentukan batas-batas
pekerjaan, serta garis-garis kemiringan tanah, sesuai dengan gambar rencana. Hasil
pengukuran ini harus dituangkan kedalam gambar kerja yang memuat tentang pembagian
lokasi/areal kerja untuk disetujui oleh Pejabat Pelaksana Teknis/Pengawas, sehingga jadwal
pelaksanaan berikutnya dapat dilaksanakan.
Bilamana setelah diperiksa oleh Pengawas / PPTK terdapat hal hal yang perlu diperbaiki,
maka Penyedia wajib untuk melaksanakan pengukuran ulang, dalam pengukuran ini harus
ada patok referensi yang tidak boleh diganggu dan harus selalu dijaga.
Sebelum pekerjaan tersebut dapat dimulai, Penyedia harus memberitahukannya kepada
PPTK/Pengawas, selambat-lambatnya 48 jam sebelumnya secara tertulis. Pekerjaan
pematokan yang telah selesai diukur oleh Penyedia, harus segera dimintakan
persetujuannya kepada PPTK/Pengawas.
Penyedia harus menyediakan alat-alat ukur beserta perlengkapannya, juru ukur, dan
pekerja yang diperlukan oleh PPTK/Pengawas untuk melaksanakan pengawasan hasil
pematokan atau lainnya yang serupa.
Semua tanda dan patok yang dipasang harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik.
Apabila ada patok yang rusak atau hilang, harus segera diganti dengan yang baru, dan
pemasangannya harus diketahui dan disetujui oleh PPTK/Pengawas.
Pada keadaan dimana ada penyimpangan dari gambar rencana, maka Penyedia wajib untuk
mengajukan gambar penampang dari daerah yang menyimpang tersebut kepada
Pengawas/PPTK untuk dijadikan gambar pelaksanaan pengganti gambar lama.

3.3. Pembersihan dan Pembongkaran


Pekerjaan Pembersihan dilakukan sebelum pekerjaan dimulai tanpa mengganggu aktifitas
pekerjaan lain dan sebelumnya Penyedia harus meminta izin terlebih dahulu dari
Pengawas/PPTK.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

3.4. Pelaksanaan Pekerjaan


Pekerjaan pembangunan harus dilakukan sedemikian rupa hingga tidak terjadi kecelekaan
dan pekerja-pekerja harus dilengkapi dengan helm-helm pengaman dan safety belt.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan, Penyedia harus meneliti terlebih dahulu adanya pipa-
pipa, kabel-kabel atau instalasi lainnya.

3.5. Pembuangan sampah dan sisa pembongkaran


Puing hasil bongkaran harus dibuang ketempat yang ditunjukkan oleh PPTK/Pengawas dan
harus diratakan. Semua sampah harus dibuang, sehingga tidak mengganggu jalannya
pekerjaan atau lingkungan sekitar.
PASAL 4
PEKERJAAN URUGAN PASIR

4.1. Keterangan Umum


Pekerjaan Pengurugan pasir yang dilaksanakan, seperti pengurugan pasir dibawah lantai
dan sebagainya.

4.2. Kontrol dan Batasan


Pengurugan pasir harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang tercantum di dalam
SK SNI S-04-1989-F.

4.3. Persyaratan Bahan


Pasir urug yang dipakai harus bersih dan cukup keras, sesuai dengan persyaratan yang
tercantum didalam SK SNI S-04-1989-F, pasir laut dapat digunakan, asal dicuci secara
memadai.

4.4. Pelaksanaan Pekerjaan


Pengurugan pasir harus dilaksanakan denagn cara menebarkan, meratakan dan
memadatkannya secara mekanis sampai diperoleh ketebalan yang sesuai dengan gambar.
Pekerjaan pengurugan pasir baru dapat dilaksanakan setelah penggalian dan pemadatan
tanah disetujui oleh Pengawas/PPTK. Urugan pasir tidak boleh ditutup oleh konstruksi
atau pekerjaan lain sebelum disetujui PPTK/Pengawas. PPTK/Pengawas berhak untuk
membongkar pekerjaan diatasnya, bilamana urugan pasir tersebut belum disetujui
olehnya.

PASAL 5
PEKERJAAN PASANGAN BATA
5.1. Keterangan Umum
Pasal ini menguraikan seluruh pekerjaan pasangan batu bata yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia, baik yang dimaksudkan sebagai pekerjaan sub struktur, Pekerjaan super
struktur, maupun struktur lainnya yang dibutuhkan sesuai dengan gambar.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

5.2. Kontrol dan Batasan


Pasangan batu bata harus dilaksanakan dengan mengikuti persyaratan yang tercantum di
dalam SK SNI 03-1994-03 dan semua perintah yang disampaikan oleh PPTK/Pengawas.

5.3. Persyaratan Bahan

5.3.1. Bata Merah


Bata merah yang digunakan harus merupakan bata dari tanah liat yang telah dibakar
secara cukup, yang memiliki ukuran dan bentuk yang seragam, dengan sudut-sudut yang
runcing dan mempunyai permukaan yang rata, serta tidak retak dan memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam SK SNI S-04-1989-F.
Sebelum bata merah dikirim ke tempat pekerjaan, Penyedia harus mengajukan contohnya
kepada Pengawas/PPTK untuk disetujui, lengkap dengan keterangan sumber asalnya, nama
pabriknya, dan laporan hasil pengujiannya secara tertulis.
Pada pengajuan tersebut, Penyedia harus menjamin bahwa hanya satu sumber yang akan
ditunjukkannya sebagai asal bata merah yang akan digunakan untuk seluruh pekerjaan.
Kualitas yang diisyaratkan adalah seperti eks lokal, ukuran besar atau setaraf.

5.3.2. Semen Portland


Semen Portland yang dipakai adalah semen portland biasa kwalitas satu seperti yang
diproduksi oleh semen Padang, yang memenuhi syarat-syarat yang tercantum di dalam
SNI 15-2049-1922. Untuk seluruh pekerjaan hanya diperkenankan satu merk semen saja,
dan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam kemasan-kemasan aslinya.
Semua semen harus disimpan di gudang yang mempunyai sistim ventilasi alami dan
ditempatkan diatas landasan yang dinaikkan sekurang-kurangnya 30 cm di atas lantai,
untuk menjaga semen dari air dan kelembaban yang dapat mempengerahui mutu semen
yang bersangkutan. Sak-sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya
melebihi 2 m atau maksimum 10 zak. Semen yang melebihi over sak harus dikeluarkan
dari tempat pekerjaan.
Penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga semen yang disimpan paling lama
dapat dipakai paling dulu. Pemakaian semen harus menurut urutan pengirimannya. Semen
yang telah disimpan lebih lama dari 60 hari kalender, tidak boleh dipakai.

5.3.3. Pasir Pasang


Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta memenuhi persyaratan yang
tercantum di dalam SK-SNI S-04-1989-F.
Air yang dipakai harus bersih, tidak berlumpur, berminyak atau bahan-bahan kimia (asam
alkali), mengandung organisme yang dapat merusak adukan atau beton. Bilamana air yang
akan digunakan ternyata meragukan, PPTK/Pengawas berhak untuk memerintahkan
Penyedia untuk mengirimkannya ke laboratorium yang disetujui untuk diperiksa dan
semua biaya yang timbul karenanya harus ditanggung oleh penyedia. Air yang mengandung
garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

5.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pasangan batu bata harus dilaksanakan oleh tukang batu yang berpengalaman. Semua batu
bata yang akan dipasang harus dibasahi sebelumnya, bata yang patah tidak boleh dipasang
pada bidang lurus. Semua nat antar bata yang terjadi harus memeliki ketebalan yang
seragam dan tidak boleh lebih dari 1 cm. Pekerjaan yang telah selesai dipasang harus terus
dibasahi selama 10 hari sejak selesainya pemasangan.
Bidang permukaan dari pasangan bata harus benar-benar vertikal dan diperiksa setiap
jarak tertentu dengan menggunakan besi lot. Bagian atas dari dinding harus dibasahi
secukupnya sebelum lapisan batu bata yang baru diterapkan, untuk memperoleh bidang
kerja yang baru. Pasangan dinding batu bata harus dipasang keatas secara uniform dan
tidak ada satu bagian batu batapun yang dipasang keatas lebih tinggi dari 150 cm dalam
seharinya, untuk menjaga penurununan yang tidak sama dari pasangan dinding tersebut.
Dalam hal terdapat pasangan dinding bata yang cukup panjang, yang dirasakan tidak
mungkin terjangkau untuk sekali pemasangan, maka ujung pasangan harus dibuat
bertangga. Sudut-sudut dinding pertemuan dan setiap 6 m2 pasangan batu bata harus
diperkuat dengan menggunakan beton bertulang praktis ukuran 12x12 cm, atau balok
horizontal beton bertulang praktis.
Setiap pekerjaan bata yang berhubungan dengan kolom, balok atau dinding beton harus
diberi stek besi dia 12 cm jarak 90 cm. Semua pasangan bata harus dilaksanakan dengan
menggunakan adukan semen pasir dengan komposisi seperti yang tercantum dibawah ini :

5.4.1. Adukan Rapat Air


Adukan rapat air yang terdiri atas 1 bagian semen : 3 bagian pasir dipakai untuk semua
pasangan batu bata dibawah lantai sampai 20 cm diatas lantai. Adukan ini harus pula
dipakai disemua pasangan bata yang ketebalannya lebih kecil dari 1 bata (1/2 bata) seperti
pada dinding sekat WC dan atau pada dinding yang berdekatan dengan sumber air, pada
kasus mana adukan rapat air ini harus dipakai sampai ketinggian 150 cm diatas lantai.

5.4.2. Adukan Biasa


Adukan biasa yang terdiri atas 1 bagian semen : 4 bagian pasir harus dipakai pada semua
pasangan bata, kecuali pada kondisi seperti yang disebutkan diatas (5.4.1.).

PASAL 6
PEKERJAAN PLASTERAN

6.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan semua pekerjaan plesteran yang harus dilaksanakan oleh Penyedia
berdasarkan kontrak.

6.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan plesteran harus dilaksanakan oleh Penyedia dengan mengikuti syarat yang
tercantum di dalam SK SNI 03-1994-03 dan petunjuk yang disampaikan oleh
PPTK/Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

6.3. Persyaratan Bahan

6.3.1. Semen Portland


Semen Portland yang digunakan harus memenuhi syarat yang tercantum di dalam SNI 15-
2049-1992.

6.3.2. Pasir Pasang


Pasir Pasang yang digunakan harus memenuhi syarat yang tercantum di dalam SK SNI S-
04-1989-F. Demikian juga air yang digunakan harus memenuhi seperti pasal 5.3.3. RKS ini.

6.3.3. Persyaratan Campuran Plasteran


Proporsi adukan dan campuran harus mengikuti persyaratan dibawah ini :

No. Uraian Portland Cement Pasir


1. Plesteran kedap air 1 2
2. Plesteran sudut 1 3
3. Plesteran beton 1 3
4. Plesteran biasa 1 4

6.3.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pekerjaan plesteran harus dapat dilaksanakan, setelah semua nat pasangan bata dikorek
dan dibersihkan dengan sikat kawat. Seluruh permukaan pasangan bata harus dibasahi
dengan air, sebelum adukan plesteran ditebarkan.
Selama pemasangan harus dijaga tidak terjadi gelombang-gelombang dan selama 7 hari
sejak selesainya plesteran bidang yang diplester diusahakan tetap basah.
Adukan untuk pekerjaan plesteran ini harus sama dengan yang dipakai pada pekerjaan
pasangan batu bata. Plesteran hanya dapat dimulai setelah pasangan bata / beton benar-
benar kering, sebelum pekerjaan dapat dimulai, Penyedia harus membuat / memasang
kepala plesteran. Pemasangan kepala plesteran harus dirancang begitu rupa, dengan
menggunakan benang-benang pembantu dan alat lot sehinggan nantinya akan diperoleh
hasil plesteran yang benar-benar rata dan tegak lurus.
Jarak Kepala Plesteran tidak boleh lebih dari 1 m. Kepala Plesteran harus dibiarkan
mengering sebelum garis plesteran pembantu dapat dibuat. Garis plesteran pembantu
harus dibuat tegak lurus dan ditarik dengan menggunakan kayu yang telah diketam rata,
sedemikian rupa sehingga diperoleh garis plesteran yang rata dan tegak lurus (lot).
Plesteran sesungguhnya baru dapat dimulai setelah garis Plesteran pembantu cukup
kering.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 7
PEKERJAAN PASANGAN BATU ALAM

7.1. Keterangan Umum


Pekerjaan ini menguraikan pekerjaan pemasangan batu alam yang harus dilaksanakan oleh
Penyedia berdasarkan kontrak. Pekerjaan ini mencakup penyediaan, pengiriman dan
pemasangan dari semua jenis batu alam, sebagaimana tertera dalam gambar.

7.2. Kontrol dan Batasan


Dalam melaksanakan semua pekerjaan pemasangan batu alam, Penyedia harus mengikuti
semua syarat yang tercantum di dalam SK SNI S-04-1989-F, SK SNI S-03-1994 03, dan
semua perintah / petunjuk yang disampaikan oleh PPTK/Pengawas selama berlangsungnya
pekerjaan.

7.3. Persyaratan Bahan


Batu alam yang digunakan adalah jenis batu candi warna hitam kwalitas I, batu alam yang
dipakai harus merupakan yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam SK SNI S-
04-1989-F.
Sebelum batu alam dapat dikirim ke tempat pekerjaan. Penyedia harus mempersiapkan
dan mengajukan contoh batu alam yang akan dipakai, secara tertulis kepada
PPTK/Pengawas untuk disetujui ukuran, permukaan dan warnanya.

7.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pasangan batu alam harus dilaksanakan oleh tukang yang berpengalaman, dan sebelum
dipasang, penyedia harus memeriksa kerataan bidang yang akan dipasang batu alam.
Pemasangan batu alam menggunakan adukan 1 bagian semen : 3 bagian pasir pasang dan
dipasang sedemikian rupa dengan rapi.
Pemotongan batu alam menggunakan mesin potong dan bagian atau batu alam yang caccat
akan ditolak oleh PPTK/Pengawas. Batu alam yang dipasang diberikan coating agar tidak
berlumut.
Semua batu alam yang tidak memenuhi persyaratan yang tercantum dalam RKS ini, baik
kualitas bahan maupun cara pemasangan harus dibongkar dan diganti tanpa biaya
tambahan dari pihak Pejabat Pembuat Komitmen.

PASAL 8
PEKERJAAN KACA
8.1. Keterangan Umum
Pasal ini menguraikan semua pekerjaan kaca yang harus dilaksanakan oleh penyedia
berdasarkan kontrak, yang terdiri atas penyediaan, pengiriman dan pemasangan semua
kaca yang harus dipasang pada jendela dan pintu, serta kaca cermin pada kolom dalam
dan wastafel seperti yang tertera pada gambar.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

8.2. Kontrol dan Batasan


Semua kaca dan cermin harus dilaksanakan dengan mengikuti semua syarat yang
tercantum di dalam SK SNI S-04-1989-F dan semua petunjuk yang disampaikan oleh
PPTK/Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

8.3. Persyaratan Bahan

8.3.1. Kaca yang digunakan harus kwalitas I yang ada dipasaran, ketebalan 7 mm, dan untuk kaca
jenis tempered ketebalan 12 mm, mempunyai permukaan rata / tidak bergelombang. Kaca
yang sampai ke lokasi pekerjaan harus masih dalam peti aslinya, masih dilengkapi nama
pabriknya, kualitas serta ukuran ketebalan. Pemotongan hanya dapat dilakukan ditempat
pekerjaan, semua kaca harus disimpan di tempat yang bersih, tidak lembab dengan
temperatur diatas titik embun. Bilamana tidak dimungkinkan di dalam ruangan, maka kaca
harus dilindungi dengan terpal atau tutup plastik, dan harus diperiksa secara berkala untuk
menghindarinya dari uap air yang dapat merusak kaca.

8.3.2. Cermin yang digunakan merupakan cermin kwalitas I dengan ketebalan 6 mm yang ada
dipasaran, dan diberikan frame allumunium.

8.4. Penyelenggaraan Pekerjaan

8.4.1. Contoh kaca yang akan dipakai harus diajukan kepada PPTK/Pengawas untuk disetujui,
dan harus dilengkapi dengan semua keterangan yang perlu, untuk meyakinkan bahwa
bahan yang diajukan memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam RKS ini.

8.4.2. Sebelum memulai pekerjaan pemasangan kaca, Penyedia harus memeriksa semua
sponengan dimana kaca akan dipasang, untuk meyakinkan kelurusan, kesikuan dan
kerataannya. Sponengan juga harus bebas dari semua tonjolan yang dapat menggangu
pemasangan kaca.

8.4.3. Ukuran kaca diambil dari ukuran yang terdapat dilapangan dimana kaca akan dipasang,
ukuran kaca memberikan celah yang cukup untuk bergerak tanpa restriksi dari sponengan
yang ada. Kaca yang dipasang tidak boleh bergetar, di coret dengan kapur atau bahan
lainnya, Penyedia bertanggung jawab atas ketepatan kaca yang dipasang.

8.4.4. Cermin pada washtafel dipasang dengan menggunakan bracket yang disetujui PPTK /
Pengawas. Cermin yang dipasang harus benar-benar waterpass dan pas dengan keramik
dinding yang telah dipasang.

8.4.5. Semua pekerjaan yang rusak, kesalahan pemasangan atau tidak memenuhi persyaratan
harus diganti oleh Penyedia tanpa tambahan biaya dari Pengguna Jasa.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 9
PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING KERAMIK
10.1. Keterangan Umum
Pekerjaan ini menguraikan pemasangan Keramik, dinding/lantai keramik yang harus
dilaksanakan penyedia sesuai dengan kontrak.
Pekerjaan ini mencakup pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan dari semua
jenis dinding/lantai, sebagaimana tertera dalam gambar.

10.2. Kontrol dan Batasan


Dalam melaksanakan semua pekerjaan dinding/lantai, Penyedia harus mengikuti semua
syarat yang tercantum di dalam SK SNI S-04-1989-F, SK SNI S-03-1994-03, aturan yang
dibuat pabrikan dan petunjuk yang di sampaikan PPTK/Pengawas.

10.3. Persyaratan Bahan


Lantai/dinding granit yang dipakai adalah tile polish dan unpolish (berbagai ukuran)
kwalitas I, demikian juga untuk keramik, Semua jenis bahan dinding/lantai didatangkan
kelokasi pekerjaan dalam bentuk kemasan aslinya, masih terbungkus dalam kotak, dengan
mencantumkan nama pabriknya, type/nomor produksi dan keterangan lainnya.

10.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Pelaksanaan pekerjaan dinding/lantai ini harus dikerjakan oleh tukang yang berpengalaman
di bidangnya, dan seluruh permukaan dinding/lantai yang akan dipasang harus dalam
kondisi rata dan kuat. Sebelum pemasangan dilakukan Penyedia wajib mengukur daerah
dinding/lantai yang akan dipasang terlebih dahulu dan berdasarkan ukuran yang
diperolehnya dari lapangan, wajib merancang tata letak terlebih dahulu sesuai dengan
gambar kerja yang telah disetujui PPTK/Pengawas.
Pasangan dinding/lantai granit/keramik dilaksanakan dengan adukan semen. Bilamana tidak
ditentukan lain, nat antar keramik harus dibuat sekecil mungkin dan warna pada nat
disesuaikan dengan warna keramik/granit, dan pemotongan granit/keramik dilaksanakan
dengan menggunakan mesin, bahan yang cacat tidak diperkenankan untuk dipasang.
Khusus untuk pemasangan pada dinding harus sudah diplester terlebih dahulu.

PASAL 10
PEKERJAAN CAT AIR

10.1. Keterangan Umum


Pasal ini mencakup uraian tentang semua pekerjaan pengecatan dinding baik luar maupun
dalam yang harus dilaksanakan oleh penyedia berdasarkan kontrak dan seperti tertera
dalam gambar.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

10.2. Kontrol dan Batasan


Semua pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan oleh penyedia sesuai dengan persyaratan
yang tercantum di dalam SNI 03-2408-1991, SK SNI T-09-1990-F, spesifikasi pengecatan
yang dikeluarkan oleh pabrik, dan semua perintah dan petunjuk yang disampaikan oleh
PPTK/Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

10.3. Persyaratan Bahan

10.3.1. Plamur Tembok


Plamur tembok harus merupakan plamur acrylic emulsion yang berkwalitas I, warna
ditentukan kemudian.

10.3.2. Cat Tembok/Plafond (cat air)


Cat emulsi/watershield yang digunakan merupakan cat yang berkwalitas I, warna cat
ditentukan kemudian.

10.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Semua dinding/plafond yang akan dicat harus bersih dari kotoran debu, minyak. Pada
bagian dalam bangunan harus diplamur dan diamplas hingga rata baru dicat penutup
emulsion 3 lapis, demikian juga pada bagian luar bangunan dilakukan dengan cat dasar dan
diamplas lalu dicat penutup 3 lapis dengan cat watershield.
Selama proses pencampuran dan pengecatan penyedia harus mematuhi instruksi dari
pabrik atau seizin KPA dan PPTK/Pengawas.

PASAL 11
PEKERJAAN PLAFOND

12.1. Keterangan Umum


Pasal ini mencakup semua pekerjaan pengadaan, perakitan dan pemasangan dari plafond
Gypsum/Kalsi board, yang harus dilaksankan oleh Penyedia, sesuai gambar dan RKS ini.

12.2. Kontrol dan Batasan


Pekerjaan ini harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh
pabrik gypsum board, serta harus mengikuti semua syarat yang tercantum dalam RKS ini
dan semua petunjuk yang disampaikan oleh PPTK selama perlangsungnya pekerjaan.

12.3. Persyaratan Bahan

12.3.1. Gypsum board dan Kalsiboard


Gypsumboard yang dipakai harus memiliki ketebalan minimal 8,90 mm dan Kalsiboard
yang dipakai memiliki ketebalan minimal 5,96 mm, terdiri atas inti yang terbuat dari
gypsum liner yang dilem, permukaan akhir dari liner tersebut harus halus dan rata.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

Kualitas gypsum board yang diisyaratkan adalah kwalitas I yang ada dipasaran.

12.3.2. Besi Rangka


Besi bentuk rangka langit-langit yang dipakai adalah rangka puring atau besi hollow,
sedangkan penggantung menggunakan steel rod hanger 4 mm yang dapat dstel naik turun.

12.3.3. List Plafond


List Plafond dipakai sesuai dengan merk gypsum yang dipakai.

12.4. Syarat Pekerjaan


Elevasi ketinggian pemasangan plafond harus mengikuti yang diisyaratkan dalam gambar
dan pekerjaannya harus dilakukan oleh tukang khusus plafond yang berpengalaman, besi
rangka harus dipasang dengan menggunakan penggantung dari kawat 4 mm atau lainnya
dan hubungan antar besi rangka harus dilaksanakan dengan keling atau cara lainnya yang
disetujui PPTK/Pengawas.
Setelah selesainya pemasangan besi rangka, perlu diperiksa kembali bidang pemasangan
yang kaku, rata dan sifat datar. Pemasangan gypsum dilakukan dengan pengunci skrup
gypsum. Pemotongan gypsum menggunakan gergaji besi pada ukuran yang tepat sehingga
diperoleh bidang sambungan yang baik, setelah pemotongan tepi pada bagian pemotongan
harus dihaluskan.
Setelah pemasangan gypsum selesai, bekas-bekas skrup dan bidang sambungan harus
diplamur rata dengan plamur tembok dan diamplas sehingga diperoleh bidang yang halus
dan sifat datar.
Pemasangan kalsiboard sama dengan gypsumboard, dan tempat pemasangan untuk
kalsiboard pada kamar mandi, sisi luar bangunan dan piri-piri atap, selebihnya
menggunakan gypsumboard.
PASAL 13
PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN

13.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan pemasangan rangka atap baja ringan untuk bangunan utama yang
harus dikerjakan oleh Penyedia sebagimana yang tertera pada gambar.

13.2. Kontrol dan Batasan


Dalam mengerjakan pekerjaan atap ini, Penyedia harus mengikuti semua persyaratan yang
tercantum di dalam SK SNI-06-1989-F, dan semua perintah yang disampaikan oleh
PPTK/Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

13.3. Persyaratan Bahan


Rangka atap yang dipakai harus merupakan rangka atap baja ringan kwalitas I yang ada
dipasaran, dengan perbandingan 55 % allumunium dan 45 % zink. Ketebalan Baja ringan
tipe C.75 sebesar 0,75 mm dan reng R.40 sebesar 0,35 mm. Dan pada bagian tertentu
menggunakan besi WF 200 x 150.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

13.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Sebelum pemasangan rangka atap baja ringan, penyedia harus memberikan brosur dan
jaminan (garansi) dari sub kontrak rangka atap mengenai konstruksi dan kekuatan dari
pada rangka atap yang akan dipasang.
Rangka atap baja ringan harus dipasang dengan jarak minimal seperti yang diisyaratkan
pada gambar, kecuali ada hal lain yang dipersyaratkan dan mendapat persetujuan dari
PPTK/Pengawas.
Rangka atap harus dipasang sedemikian rupa pada semua jurusan untuk menjamin bahwa
semua bahan tersebut terikat dengan baik satu dengan yang lain, sehingga mampu
menahan beban diatasnya dan beban angin.

PASAL 14

PEKERJAAN ATAP MULTI ROOF

14.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan pemasangan atap genteng metal / bitumen yang harus dikerjakan
oleh penyedia sebagai mana yang tertera pada gambar.

14.2. Kontrol dan Batasan


Dalam melaksanakan pekerjaan atap ini, penyedia harus mengikuti semua persyaratan
yang tercantum dalam SK SNI-06-1989-F, dan semua perintah yang disampaikan oleh
PPTK/Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

14.3. Persyaratan Bahan


Atap multiroof yang dipakai harus merupakan atap kwalitas I yang ada dipasaran dengan
ketebalan 0,30 mm. Perabung yang di pakai harus dari jenis yang sama dan merk yang
sama.

14.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Sebelum dipasang gording/reng teerlebih dahulu harus dipasang allumunium foil dan jika
diperlukan menggunakan kawat kasa. Gording baja ringan harus dipasang dengan
mengikuti jarak yang dipersyaratkan pada gambar.
Atap bitumen/metal harus dipasang sedemikian rupa sehingga terancang dengan baik satu
dengan yang lainnya pada semua jurusan. Tidak ada yang cacat pada pemasangan dalam
mencocokkan dimensinya.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 16
PEKERJAAN CAT MINYAK / KILAT

16.1. Keterangan Umum


Pasal ini mencakup uraian tentang semua pekerjaan pengecatan kayu/besi yang harus
dilaksanakan penyedia berdasarkan kontrak, seperti pengecatan kosen kayu, besi pagar,
pintu kayu dan lain sebagainya seperti yang tertera dalam gambar.

16.2. Kontrol dan Batasan


Semua pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan oleh penyedia sesuai dengan persyaratan
yang tercantum di dalam SNI 03-2408-1991, SK SNI T-09-1990-F, Spesifikasi pengecatan
yang dikeluarkan oleh pabrik, dan semua perintah/petunjuk yang disampaikan oleh
PPTK/Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

16.3. Persyaratan Bahan


Politur melamik yang dipakai untuk pengecatan kayu harus merupakan cat politur dari
jenis melamik kwalitas I
Cat, plamur kayu/besi, dan lain-lain harus didatangkan ke lokasi pekerjaan dalam kemasan
aslinya, lengkap dengan merk, keterangan jenis, warna, formula, dan cara cara
pemakaian. Segel baru dapat dibuka setelah akan digunakan.

16.4. Penyelenggaraan Pekerjaan

16.4.1. Persiapan
Semua permukaan kayu/besi yang akan di cat harus diamplas terlebih dahulu, dengan
amplas no.3 lalu amplas no.1, sampai diperoleh permukaan yang halus dan licin.

16.4.2. Pengecatan pendahuluan


Untuk pengecatan besi dilakukan dengan cat meni besi untuk menghindari dari korosi.
Sementara pengecatan kayu disesuaikan dengan aturan dari brosur/pabrik.

16.4.3. Pengecatan akhir


Menurut aturan dari pabrik, atau mengikuti arahan dari pengawas/PPTK baik untuk warna
maupun finishing pengecatan.
Pengecatan harus dilakukan oleh tukang yang berpengalaman dan untuk bagian atau
bidang yang tidak dicat harus terlebih dahulu di protect/dilindungi dari kemungkinan
terkena cat.
Bilaman selama pekerjaan atau selama pemeliharaan ada bidang-bidang yang terkotori
atau menjadi cacat akibat pekerjaan atau orang-orang yang berada dibawah tanggung
jawab penyedia, maka bidang tersebut harus dicat kembali atau dibersihkan sampai
diterima oleh PPTK/KPA.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 17
PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

17.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan semua pekerjaan kunci dan alat penggantung yang dibutuhkan oleh
pemasangan pintu dan jendela, yang harus dilaksankan oleh penyedia berdasarkan
kontrak.

17.2. Kontrol dan Batasan


Kecuali bilamana disebutkan lain, semua pekerjaan kunci dan alat penggantung yang
dipakai harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam SK SNI-05-1989, SK SNI-06-
1989-F dan semua petunjuk yang disampaikan PPTK/pengawas.

17.3. Persyaratan Bahan

17.3.1. Engsel Pintu / Jendela dan Ventilasi


Engsel pintu/jendela allumunium menggunakan engsel kualitas baik.

17.3.2. Kunci Tanam


Kunci tanam untuk pintu kayu menggunakan kunci tanam dari type mortise lockset
dengan kwalitas I
Kunci tanam untuk pintu allumunium yang khusus dan berkwalitas I

17.3.3. Kait Angin / Grendel Jendela


Kait angin dan grendel jendela allumunium harus merupakan kwalitas I yang ada di
pasaran.

17.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang yang baik dan trampil, dan
Penyedia wajib mengajukan contoh bahan untuk disetujui oleh PPTK baru dapat
didatangkan ke lokasi pekerjaan. Pengajuan ini harus melampirkan sumber dimana akan
dibeli, merek dan ukuran kualitas masing-masing bahan.

PASAL 18
PEKERJAAN PAGAR STAINLES STEEL

18.1. Keterangan Umum


Pasal ini menguraikan pemasangan railling yang harus dikerjakan oleh penyedia
sebagaimana yang tertera pada gambar.

18.2. Kontrol dan Batasan

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

Dalam melaksanakan pekerjaan railling, penyedia harus mengikuti semua persyaratan yang
tercantum dalam spesifikasi teknis, dan semua perintah yang disampaikan oleh
PPTK/Pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

18.3. Persyaratan Bahan


a. Tiang railling menggunakan pipa stainless steel 2
b. Pegangan railling menggunakan pipa stainless steel 2
c. Penguat railling menggunakan pipa stainless steel 1
d. Ornamen dinding railling menggunakan ornamen motif stainless steel.
Semua material yang digunakan harus kwalitas I.

18.4. Penyelenggaraan Pekerjaan


Rangka railling harus dipasang dengan kokoh sesuai yang dipersyaratkan. Railling dipasang
sedemikian rupa sehingga terancang dengan baik, kokoh serta berfungsi untuk pegangan,
hal ini harus dikerjakan oleh ahlinya.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

BAB V
PEKERJAAN KELISTRIKAN
PASAL 1
UMUM

1.1. Penyedia wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan teknis yang ditulis dalam buku ini,
juga wajib mengikuti/memenuhi persyaratan umum yang dikeluarkan oleh PPTK dan KPA.
1.2. Dalam penawaran, penyedia wajib melampirkan daftar peralatan / bahan yang akan
dipasang, baik brosur, katalog, diagram, ukuran, warna dan keterangan lain yang
diterbitkan oleh pabrik pembuat dan penandai spesifikasi peralatan / bahan yang akan
dipasang dengan jelas.
1.3. Penyedia wajib menyertakan ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat peralatan yang
dipasang untuk mengawasi, memeriksa dan menyetel peralatan sehingga sistem
beroperasi dengan sempurna.
1.4. Jika Penyedia menemukan kesalahan dalam gambar perencanaan, atau spesifikasi teknisnya
maka penyedia wajib memberitahukan kepada PPTK secara tertulis untuk mendapatkan
penjelasan.
1.5. Penyedia harus membuat gambar-gambar instalasi (shop Drawing) yang diperlukan
sebelum memulai pekerjaan untuk diperiksa dan disahkan oleh konsultan , PPTK dan
KPA.
1.6. Penyedia wajib menyerahkan contoh peralatan/bahan yang akan dipasang kepada PPTK
jika diminta, jika contoh yang diberikan ditolak, maka penyedia wajib mengganti sesuai
arahan yang diberikan.
1.7. Peralatan / bahan yang dipasang harus memenuhi persyaratan pengujian pabrik dan
pengujian instansi yang berwenang.
1.8. Semua peralatan/bahan/instalasi harus baru dan dirancang khusus untuk daerah tropis dan
mendapat jaminan dari pabrik pembuatnya.
1.9. Jika dikarenakan pekerjaan, Penyedia harus membongkar, membobok, menggali dan lain-
lain, penyedia harus mengembalikannya ke keadaan seperti semula.
1.10. Penyedia harus memperhitungkan adanya pembobokan dinding untuk pekerjaan instalasi
listrik.
1.11. Penyedia harus membersihkan lengkungan kerja setelah pemasangan.
1.12. Penyedia wajib menempatkan tenaga ahli di lapangan selama pekerjaan berlangsung.
1.13. Penyedia harus saling berkoordinasi dengan sesama pekerja lain atas petunjuk konsultan
pengawas, sehingga diperoleh hasil kerja yang baik dan memuaskan.
1.14. Jika karena kesalahan atau kelalaian penyedia, menyebabkan instalasi berbeda dengan shop
drawing yang sudah disetujui atau peralatan yang dipasang tidak memenuhi syarat, maka
penyedia harus membongkar, memperbaiki, mengganti peralatan/bahan dan
mengembalikan keadaan sekelilingnya. Biaya yang ditimbulkan hal diatas, menjadi tanggung
jawab penyedia.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

1.15. Penyedia wajib menyerahkan gambar instalasi terpasang (As built drawing) kepada PPTK
untuk semua pekerjaan yang telah dikerjakan.
1.16. Setelah pemasangan sistem selesai, Penyedia wajib mengadakan pengetesan / percobaan
untuk menunjukkan bahwa sistem dipasang dengan benar, memenuhi persyaratan dan
bekerja dengan baik.
1.17. Dalam pekerjaan ini, penyedia harus mempunyai Surat Pengesahan Instalatus (SPI)
golongan C dan Surat Ijin Kerja Instalasi (SIKA) golongan C yang keduanya dikeluarkan
oleh Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi, dan masih berlaku pada saat pelaksanaan
pekerjaan.
1.18. Peralatan / bahan yang akan dipasang harus memenuhi persyaratan pengujian, yaitu
pengujian pabrik dan pengujian pada Instalasi yang bersangkutan (Lembaga Masalah
Ketenagaan) PLN.
1.19. Untuk mendapatkan hasil pekerjaan listrik yang baik dan memuaskan, maka persyaratan
peralatan/pemasangan dan pengetesan instalasi listrik harus sesuai PUIL-2000, standart-
standart negara lain yang digunakan (IEC, VDE, BS, JIS) dan lain-lain.
1.20. Penyedia wajib mengadakan setting terhadap pemutus tenaga (circuit breaker), sehingga
sistem akan bekerja dengan baik.
1.21. Semua Pekerjaan Instalasi Listrik harus berpedoman pada persyaratan yang tercantum
pada SNI 0225-1987-D, SNI 0255-1997.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan listrik dalam pekerjaan ini meliputi :

2.1. Pemasangan Instalasi Listrik Bangunan;


2.2. Pengadaan dan pemasangan lampu-lampu;

PASAL 3
PERSYARATAN TEKNIS

3.1. Kabel untuk stop kontak, saklar adalah NYM 3 x 2,5 mm2 (kwalitas I HSPLN)
3.2. Kabel untuk stop kontak AC adalah NYM 3 x 4 mm2 (Kwalitas I HSPLN)
3.3. Stop kontak, saklar dan perlengkapan lainnya menggunakan bahan kwalitas I standart PLN
3.4. Lampu yang digunakan adalah :
- Lampu downlight LED 10 watt

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 4
PEMASANGAN

4.1. Pemasangan Kabel di dalam Trench


4.1.1. Kabel-kebel di dalam trench harus ditempatkan didalam rak kabel, konstruksi rak harus
kuat, dipasang melintang, jarak antara konstruksi pendukung kabel maximum 25 cm.
Kabel harus terikat dengan kuat pada rak.
4.1.2. Setelah semua kabel digelar didalam trench, baru tutup trench dipasang.
4.1.3. Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel, type press dengan ukuran
ukuran yang sesuai dengan ukuran kabel
4.1.4. Tidak diperkenankan adanya sambungan di kabel daya.
4.1.5. Pemasangan kabel antar tiap lantai dipasang dibawah plat lantai dengan cara di klem pipa-
pipa instalasi listriknya

4.2. Pemasangan kabel diatas lantai


Kabel yang dipasang diatas lantai sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang dikeluarkan
PLN atau PUIL.

4.3. Pemasangan kabel di dalam tanah


4.3.1. Pada pemasangan kabel dalam tanah harus diperhatikan konstruksi dan karakteristik kabel
yang bersangkutan.
4.3.2. Pemasangan kabel dalam tanag harus dilakukan dengan cara sedemikian rupa sehingga
kabel itu cukup terlindung terhadap kerusakan mekanis dan kimiawi yang mungkin timbul
pada tempat dimana kabel tersebut dipasang. Letak dari kabel tanah tersebut ditandai
dengan patok tanda kabel yang kuat, jelas dan tidak mudah hilang.
Perlindungan terhadap kerusakan mekanis pada umumnya dianggap mencukupi bila kabel
tanam itu ditanam :
a. Minimum 80 cm dibawah permukaan tanah pada jalan yang dilewati kenderaan;
b. Minimum 60 cm dibawah permukaan tanah yang tidak dilewati kenderaan.
4.3.3. Kabel tanah harus diletakkan didalam pasir atau tanah yang lembut bebas dari bebatuan,
diatas galian tanah yang stabil, kuat, rata dengan ketentuan tebal lapisan pasir atau tanah
halus tersebut diatas tidak kurang dari 5 cm disekeliling kabel tanah tersebut. Sebagai
tambahan perlindungan, maka diatas urugan pasir dapat dipasang beton, batu, atau bata
pelindung.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

BAB VI
PEKERJAAN PLUMBING
PASAL 1
UMUM

1.1. Penyedia wajib mengikuti/memenuhi semua persyaratan teknis yang ditulis dalam buku ini,
juga wajib mengikuti/memenuhi persyaratan umum yang dikeluarkan oleh PPTK dan KPA.
1.2. Dalam penawaran, penyedia wajib melampirkan daftar peralatan / bahan yang akan
dipasang, baik brosur, katalog, diagram, ukuran, warna dan keterangan lain yang
diterbitkan oleh pabrik pembuat dan penandai spesifikasi peralatan / bahan yang akan
dipasang dengan jelas.
1.3. Penyedia wajib menyertakan ahli yang ditunjuk oleh pabrik pembuat peralatan yang
dipasang untuk mengawasi, memeriksa dan menyetel peralatan sehingga sistem
beroperasi dengan sempurna.
1.4. Jika Penyedia menemukan kesalahan dalam gambar perencanaan, atau spesifikasi teknisnya
maka penyedia wajib memberitahukan kepada PPTK secara tertulis untuk mendapatkan
penjelasan.
1.5. Penyedia harus membuat gambar-gambar instalasi (shop Drawing) yang diperlukan
sebelum memulai pekerjaan untuk diperiksa dan disahkan oleh konsultan , PPTK dan
KPA.
1.6. Penyedia wajib menyerahkan contoh peralatan/bahan yang akan dipasang kepada PPTK
jika diminta, jika contoh yang diberikan ditolak, maka penyedia wajib mengganti sesuai
arahan yang diberikan.
1.7. Peralatan / bahan yang dipasang harus memenuhi persyaratan pengujian pabrik dan
pengujian instansi yang berwenang.
1.8. Semua peralatan/bahan/instalasi harus baru dan dirancang khusus untuk daerah tropis dan
mendapat jaminan dari pabrik pembuatnya.
1.9. Jika dikarenakan pekerjaan, Penyedia harus membongkar, membobok, menggali dan lain-
lain, penyedia harus mengembalikannya ke keadaan seperti semula.
1.10. Penyedia harus memperhitungkan adanya pembobokan dinding untuk pekerjaan instalasi
plumbing.
1.11. Penyedia harus membersihkan lengkungan kerja setelah pemasangan.
1.12. Penyedia wajib menempatkan tenaga ahli di lapangan selama pekerjaan berlangsung.
1.13. Penyedia harus saling berkoordinasi dengan sesama pekerja lain atas petunjuk konsultan
pengawas, sehingga diperoleh hasil kerja yang baik dan memuaskan.
1.14. Jika karena kesalahan atau kelalaian penyedia, menyebabkan instalasi berbeda dengan shop
drawing yang sudah disetujui atau peralatan yang dipasang tidak memenuhi syarat, maka
penyedia harus membongkar, memperbaiki, mengganti peralatan/bahan dan
mengembalikan keadaan sekelilingnya. Biaya yang ditimbulkan hal diatas, menjadi tanggung
jawab penyedia.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

1.15. Penyedia wajib menyerahkan gambar instalasi terpasang (As built drawing) kepada PPTK
untuk semua pekerjaan yang telah dikerjakan.
1.16. Setelah pemasangan sistem selesai, Penyedia wajib mengadakan pengetesan / percobaan
untuk menunjukkan bahwa sistem dipasang dengan benar, memenuhi persyaratan dan
bekerja dengan baik.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan plumbing dalaM pekerjaan ini meliputi :

2.1. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi air bersih serta kelengkapannya untuk
bangunan
2.2. Pengadaan dan pemasangan sistem instalasi air kotor serta kelengkapannya untuk
bangunan
2.3. Pengadaan dan pemasangan alat plambing dan kelengkapannya untuk bangunan
2.4. Pengadaan dan pemasangan pompa air dan kelengkapannya.

PASAL 3
PERSYARATAN TEKNIS
3.1. Instalasi pipa air bersih untuk bangunan
3.1.1. Pipa
a. Pipa air bersih dan
b. Pipa air kotor 3
c. Pipa air kotoran 4
3.1.2. Fitting
Semua fitting pipa seperti knee, tee, reducer, union, elbow, plug, socket terbuat dari
bahan yang sama dengan bahan pipanya (PVC).
3.1.3. Standar mutu
Pipa-pipa dan fitting ex lokal kwalitas I

3.2. Instalasi pipa air kotor untuk bangunan


3.2.1. Pipa
Jenis pipa yang digunakan untuk instalasi air kotor adalah pipa PVC kelas AZ, dengan
kemampuan tekanan sebesar 8 kg/cm2.
3.2.2. Fitting
Fitting pipa seperti clean out, reducer, tee Y, elbow, buatan pabrik yang sama dengan
pipanya.
3.2.3. Standar Mutu
Pipa-pipa dan Fitting ex lokal kwalitas I

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

3.3. Instalasi pipa air bekas untuk bangunan


3.3.1. Pipa
Jenis pipa yang digunakan untuk instalasi air kotor adalah pipa PVC kelas AZ, dengan
kemampuan tekanan sebesar 8 kg/cm2.
3.3.2. Fitting
Fitting pipa seperti clean out, reducer, tee Y, elbow, buatan pabrik yang sama dengan
pipanya.
3.3.3. Standar Mutu
Pipa-pipa dan Fitting ex lokal kwalitas I

3.4. Pompa air bersih


3.4.1. Spesifikasi pompa air
Pompa air sumur jet pump automatic dengan daya dorong minimal 25 m sybmersible
kapasitas s/d 70 liter / menit, standart mutu kwalitas I

3.5. Alat Plumbing (Fixture)


3.5.1. Closet Jongkok
Closet jongkok yang digunakan dari bahan porselen kwalitas I
3.5.2. Closet Duduk
Closet duduk yang digunakan lengkap dengan tempat persediaan air, shower, monoblok,
dibuat dari bahan porselen dan kwalitas I
3.5.5. Kran air
Kran air yang digunakan dari bahan stainless steel mutu kwalitas I
3.5.6. Tangki air
Tangki air yang digunakan dari bahan fibreglass kwalitas I kapasitas 1000 liter.
3.5.7. Floor drain
Floordrain yang digunakan dari bahan stainless steel mutu kwalitas I

PASAL 4
PEMASANGAN
4.1. Umum
4.1.1. Sebelum mulai pelaksanaan, penyedia terlebih dahulu mengajukan contoh-contoh bahan
yang akan digunakan kepada PPTK/Pengawas.
4.1.2. Tempat dimana akan dipasang sanitaire tersebut, harus disiapkan terlebih dahulu dengan
teliti, ukuran harus diperiksa kembali sesuai dengan gambar kerja, demikian juga terhadap
pemasangan toilet, urinoir dan washtafel apakah sudah tepat posisinya.
4.1.3. Pemasangan alat-alat sanitaire tersebut harus mengikuti pedoman yang dianjurkan pabrik
pembuatnya.

4.2. Pipa dan Fitting


4.2.1. Pipa diatas tanah
a. Pipa tidak boleh menembus kolom atau balok tanpa seizin PPTK/Pengawas.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

b. Semua pipa harus diikat dengan kuat menggunakan penggantung atau angker,
untuk menjaga agar tidak terjadi pergeseran dan inklinasi tetap serta mencegah
timbulnya getaran.
c. Pipa Horizontal yang digantung dengan penggantung harus dapat diatur jarak antar
penggantung maksimal 3 m, untuk kemiringan pipa kotor minimum 1%.
d. Penyedia harus mengajukan konstruksi dari sistem penggantung untuk disetujui
konsultan pengawas, penggunaan penggantung dari kawat atau rantai tidak
dibenarkan.
e. Penggantung atau penumpu pipa diikat pada konstruksi bangunan dengan angker
yang dipasang pada saat pengecoran beton atau dengan menembakkan baut
tembok (ramset)
f. Type vertikal harus ditumpu dengan klem. Jarak maksimal antar klem 3 m.

4.2.2. Pipa didalam tanah


a. Galian tanah untuk pipa harus memperhatikan kemiringan yang maks. 1%
b. Dalam galian harus cukup stabil dan rata, sehingga pipa tertumpu dengan baik.
c. Pipa galian air kotor dan air bersih harus dibuat terpisah.
d. Bidang galian harus bersih sebelum dimasukkan pipa, dan mendapat persetujuan
dari konsultan pengawas, setelah pipa terpasang baru ditutup dengan tanah bekas
galian atau yang didatangkan dengan persetujuan konsultan pengawas.
e. Pipa air bersih sebelum dimasukkan kedalam tanah harus dicat dengan flinckote
(anti karat)
f. Penimbunan galian jangan sampai menimbulkan pergeseran pada pipa.

4.2.3. Tembusan (sparing) untuk pipa-pipa


a. Tembusan pada beton untuk pipa harus dipasang dengan baik dengan space
kelonggaran kira-kira 5 mm dari sisi luar pipa.
b. Tembusan untuk dinding dibuat dari pipa baja yang padanya dilaskan beberapa
angker, rongga antar pipa dan tembusan harus disekat (seal).

4.2.4. Fiting
a. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan luas penampang
berbeda harus menggunakan reducer buatan pabrik yang sama dengan pipa.
b. Sedapat mungkin menggunakan belokan elbow dengan long radius. Belokan dari
jenis short radius hanya dibolehkan untuk yang tidak mungkin dipasang long radius
dengan persetujuan konsultan pengawas.
c. Sambungan-sambungan yang menimbulkan tanahan aliran yang tidak wajar tidak
diperkenankan.
d. Untuk semua jenis sambungan yang menggunakan flens harus jenis flens yang
permukaan timbul (raised face flange), sebelum diadakan pengikatan dengan baut,
antara kedua flens disisipkan packing dari jenis yang sesuai untuk air bersih, untuk
memudahkan pembukaan kembali pada masa pemeliharaan, maka setiap baut yang
dipasang harus dilumasi dengan compound anti karat dengan mendapat
persetujuan PPTK/Pengawas.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

4.3. Alat Plumbing


4.3.1. Semua pengering lantai yang dipasang pada lantai harus dilapisi dengan waterproofing.

4.3.2. Semua peturasan pengering lantai, kakus, cuci tangan harus diberi water trap, kecuali yang
sudah ada alat plumbing tersebut.

4.4. Pompa Air


Pompa air bersih dipasang diatas pondasi dengan menggunakan vibration isolator, untuk
mencegah getaran yang bisa menimbulkan penururan/retakan beton.

PASAL 5
PERBERSIHAN

5.1. Semua bagian yang terlindungi dinding harus bebas dari lemak atau kotoran lain.

5.2. Semua bagian yang dilapisi chroumium atau nickel, harus digosok bersih kembali.

5.3. Semua bagian pipa yang akan dipasang harus dibersihkan dahulu dari lemak atau lumpur
yang masuk.

5.4. Apabila terjadi kemacetan, akibat kelalaian penyedia disebabkan kotoran tetap akan
menjadi tanggung jawab penyedia untuk perbaikannya.

5.5. Penggantung/penumpu pipa dari peralatan logam/besi, harus dilapis dengan cat pencegah
karat.

PASAL 6
PENGUJIAN
6.1. Pengujian Sistem Pembuangan Air Kotor
6.1.1. Seluruh sistem pembuangan air kotor harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang vent tertinggi
untuk tiap lantai.
6.1.2. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas minimal
selama 24 jam dan tanpa ada penurunan air.
6.1.3. Bila PPTK/Pengawas menginginkan pengujian dengan cara lain disamping pengujian diatas ,
Penyedia harus melakukannya tanpa tambahan biaya.

6.2. Pengujian Sistem Pemipaan Air Bersih


6.2.1. Seluruh sistem Distribusi air bersih harus diuji dengan tekanan didrostatic sebesar 1 x
tekanan kerjanya.

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS


2017 SPESIFIKASI TEKNIS

6.2.2. Apabila suatu bagian dari instalasi pipa akan ditutup oleh tembok/konstruksi bangunan,
maka sebelum dit5utup harus diuji seperti tersebut diatas.
6.2.3. Setiap pompa air bersih juga harus dilakukan pengujian apakah sesuai dengan karakteristik
yang ditentukan dan pengujian dilakukan dengan melibatkan PPTK/Pengawas.

6.3. Kegagalan Uji.


6.3.1. Bilamana ada kegagalan dalam pengujian, baik sistem pemipaan maupun pompa air,
penyedia wajib mengganti bagian yang gagal tersebut dan akan tetap dilakukan pengujian
ulang.
6.3.2. Penggantian atas bagian yang gagal uji tersebut harus yang baru, penambalan (caulking)
dengan bahan apapun tidak diperkenankan.

PASAL 7

LAIN-LAIN

7.1. Peralatan yang tidak disebutkan dalam spesifikasi ini merupakan peralatan tambahan yang
harus disediakan penyedia, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan baik, menjadi
tanggung jawab penyedia tanpa ada tambahan biaya.

7.2. Penyedia juga harus mengurus perizinan yang diperlukan.

PASAL 8

MASA PEMELIHARAAN DAN JAMINAN

8.1. Masa pemeliharaan untuk seluruh instalasi plumbing yang disuply dan dipasang adalah
selama 3 bulan, terhitung sejak PHO disetujui, apabila ada terjadi kerusakan selama masa
pemeliharaan menjadi tanggung jawab dari Penyedia yang bersangkutan.

8.2. Jaminan (garansi) untuk seluruh instalasi plumbing yang dipasang adalah selama 12 bulan,
terhitung sejak penyerahan kedua (FHO) dilaksanakan. Segala kerusakan yang timbul
menjadi tanggung jawab penyedia untuk biaya transportasi dan tenaga kerja, sementara
suku cadang yang diperlukan menjadi tanggung jawab pemberi tugas.

Bengkalis, 16 Juni 2017


Kontraktor Pelaksana
CV. RIDIA PRATAMA

NORIZAL
Direktur

PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA INSTANSI PEMERINTAH JALAN PERTANIAN BENGKALIS

You might also like