Professional Documents
Culture Documents
net
SD SMP SMA SBMPTN Blog Categories
By going to the movies, and because of other things, too, going to college, making a wide variety of friends, moving around traveling, I became a lot more open-minded than
the heritage I was born into might have suggested. -Roger Ebert
Gue sepakat sama Roger Ebert dengan membuka diri dalam berkegiatan dapat membuka lebih besar peluang untuk melihat keadaan dunia di luar sana sekaligus membuka
wawasan seseorang. Salah satunya adalah dengan menonton film. Sebuah film bisa membuat kita belajar mengenai sebuah peristiwa berdasarkan konteks budaya pada
waktu itu. Gue mungkin bukan movie snob, film yang gue tonton mungkin gak sebanyak teman gue yang lain. Akan tetapi, jika kalian ajak gue ngobrolin tentang film, maka
obrolan kita bisa panjang banget. Di waktu luang, gue akan mengisi waktu dengan menonton berbagai film dan ini adalah daftar rekomendasi film yang bisa kalian tonton buat
mengisi waktu luang.
FILM
1. "Dead Poets Society" (1989)
Robin Williams adalah aktor gaek, dari Mrs. Doubtfire, Patch Adams, bahkan Bicentennial Man selalu ada bagian dari Robin Williams yang membuat penonton tergugah.
Dalam Dead Poets Society, Robin Williams (berperan sebagai John Keating) memberikan penggambaran apik tokoh seorang pendidik kepada muridnya untuk belajar kritis
dengan membuat suasana kelas lebih interaktif.
Kehidupan anak jalanan yang keras itu adalah tema yang diangkat Garin Nugroho sepanjang film. Polosnya anak-anak ditempa kehidupan ekonomi yang sulit dirajut menjadi
untaian cerita dengan alur runtut yang membuat gue kadang bergidik ngeri sambil menahan kagum dengan kemampuan sinematografi Garin dalam membuat film ini.
Su dan Chow, saling jatuh cinta, namun tidak bisa mengungkapkan perasaannya. Jauh dari kesan romansa yang klise, justru film ini menggambarkan gimana wajarnya dua
converted by W eb2PDFConvert.com
orang yang saling memendam perasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Sejujurnya gue suka dengan film-film Hayao Miyazaki, tapi gue pikir akan sangat umum kalau merekomendasikan film beliau. Maka gue pilih film ini sebagai opsi lain. Gue
butuh waktu tiga kali bersambung buat tamat nonton. Asli, gue sedih nontonnya. Film ini menggambarkan apa saja yang harus dikorbankan ketika perang pecah antar
Negara. Grave of The Fireflies menceritakan perjuangan hidup kakak adik, Seita dan Setsuko pasca perang dunia II di Jepang.
Run, Forrest Run! adalah salah satu kutipan yang terkenal dari film ini. Sepanjang film lo akan disuguhkan kisah hidup Forrest yang mengalir. Alur cerita yang ringan dari
sudut pandang Forrest adalah hal yang membuat film ini menyenangkan untuk ditonton berulang kali.
10k
Kisah dengan setting komplek militer era Nazi membuat gue berpikir film ini sarat kekerasan. Gue salah besar. Tidak banyak kekerasan ditunjukkan di dalamnya. Justru cerita
Like
film fokus pada persahabatan anak pejabat militer Nazi dan anak kecil Yahudi yang menjadi tahanan. Tonton dari awal sampai akhir agar lo tidak terlewatkan pesan moral
0
terbesar dari film ini.
Apa rasanya dihukum untuk kesalahan yang nggak lo perbuat? Kesel, marah, atau dendam? Sepanjang film, gue nggak kebayang perasaannya Andy yang dipenjara karena
tuduhan membunuh istrinya yang nggak pernah dia lakukan. Awalnya, gue kesel pas nonton film ini, sampai pada akhirnya tetap nonton dan mengerti kenapa film ini
dinobatkan sebagai salah satu film yang terbaik versi IMDB.
converted by W eb2PDFConvert.com
Sebagai komedian yang brilian (dan tampan menurut gue), Chaplin punya banyak karya. Salah satu yang paling banyak mendapat pujian adalah The Great Dictator. Lho,
terus kenapa gue rekomendasiin film ini? Alur yang lebih lugas dari sebagian besar film Chaplin, humor slapstick yang pas, dan cerita yang lebih dekat dengan kesehariaan
membuat film ini salah satu film yang lebih pas buat ditonton di waktu luang.
Gue suka dengan karya Chuck Palahniuk. Namun, menurut gue Fight Club bukan tulisan terbaiknya, juga bukan favorit gue (favorit gue adalah Choke). Namun, ketika
diangkat ke film, Fight Club adalah yang paling menarik. Film ini memang mengandung kekerasan, namun jalan cerita yang tidak bisa ditebak membuat penontonnya bertahan
dari awal sampai akhir film. As simple as how we love to know the bitter truth than the sweet lie.
Pemilihan film ini akan terkesan bias karena pada dasarnya gue suka banget sama Bjork. Akan tetapi, lebih banyak alasan obyektif lainnya kenapa film ini wajib ditonton. Film
ini menawarkan panorama cantik Islandia dengan jalan cerita yang menyentuh. Garis besar film fokus kepada kasih sayang ibu dengan segala keterbatasan yang dimilikinya.
Satu scene yang nggak boleh lo lewatin dalam film ini adalah waktu Bjork bawain lagu My Favourite Things.
Amelie akan mengajak kita bermain ke dalam dunianya yang surrealis di tengah pemandangan kota Perancis yang indah. Jalan cerita akan maju-mundur, namun sepanjang
itu pula lo bisa menikmati kelucuan dari ekspresi wajah cantik Amelie. Amelie membawa kita belajar bahwa kebahagiaan diri itu sepenuhnya adalah tentang bagaimana kita
menentukan dan menjalani pilihan hidup sehari-hari.
converted by W eb2PDFConvert.com
"Little Miss Sunshine" bertemakan kisah hidup keluarga yang gak sempurna, cenderung disfungsional, namun ini relatif sama dengan keseharian banyak orang. Film ini
lumayan segar, karena penokohan di dalam filmnya nggak umum. Oh iya, habis nonton film ini, gue langsung suka sama Paul Dano. Silahkan lo tebak dia mainin tokoh siapa
dengan nonton filmnya.
The Little Rascals bukan film anak-anak pada umumnya. Keseruan cerita dan tingkah laku anak-anak yang tidak wajar adalah hal yang tidak terlupa dari film ini. Tema
persahabatan kental terpampang di dalam film. At the end, if you ask me, how do I describe friendship? Well, it refers to the main characters, Spanky and Alfalfa.
Every person needs to learn from childhood how to be spend time with oneself. adalah kutipan dari Tarkovsky, seorang sinematek kelahiran Rusia. Buat gue, Tarkovsky
adalah sutradara handal yang semua filmnya menyuguhkan gambar berkualitas. Solaris adalah film fiksi ilmiah besutannya yang menggambarkan kehidupan seorang Psikolog
yang menyambangi planet fiksional yang bernama sama dengan judul film. Hal paling favorit dari film ini adalah bagaimana Tarkovsky membawa emosi penonton lewat tema
cerita sederhana dan detail dalam gambar yang disuguhkannya.
BUKU
The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you'll go. Dr.Seuss
Jika sebelumnya gue bahas tentang film, ini saatnya gue mengajak lo ke jendela dunia yang lain, yaitu buku. Gue suka membaca buku kalau ada kesempatan dan kalau
bukunya juga gue anggap menarik. Nah, ini dia beberapa buku yang gue anggap menarik dan gue rekomendasikan untuk lo baca.
converted by W eb2PDFConvert.com
Sebelum Murakami berjaya, Jepang memiliki tokoh sastra bernama Natsume Soseki. Botchan merupakan salah satu bacaan wajib di sebagian sekolah di Jepang. Bahasa yang
sederhana dan kisah yang sarat kasih sayang membuat gue nggak heran wajah Soseki pernah terpampang di salah satu mata uang Jepang.
Holden Caulfield adalah sentral dari novel ini. Salinger menggambarkan tokohnya secara detail yang membawa pembaca untuk merasakan muatan emosi yang intens. Alur
cerita yang kompleks namun dibalut pemilihan kata yang mudah dipahami membuat novel ini menyenangkan dibaca dari awal hingga akhir.
Penikmat karya Pram akan sepakat bahwa Tetralogi Pulau Buru adalah salah satu karya sastra terbaik dari Putera Bangsa. Akan tetapi, mengingat terdiri dari 4 buku maka
gue lebih merekomendasikan buku ini. Latar belakang cerita mengambil tahun 1920-an dimana pernikahan melalui perjodohan dan memiliki selir bagi priyai adalah hal yang
wajar. Seperti umumnya ciri khas Pram, maka lo akan menemukan betapa kaya pembendaharaan kata beliau dalam menggambarkan konteks budaya melalui alur cerita yang
sistematis.
Sudah nonton filmnya? Bagus, sekarang mari baca bukunya. Gue lebih dulu membaca bukunya sehingga gue menemukan ada ekspetasi yang tidak terpenuhi ketika
menonton filmnya. Penggambaran Zombie sebagai fokusnya memang gak ilmiah, tapi gue lebih salut dengan riset dan studi literatur yang dilakukan untuk menyusun buku ini.
Penggambaran konteks budaya, geografis, bahkan kebijakan politik digambarkan mendekati fakta yang ada.
converted by W eb2PDFConvert.com
Harper Lee pantas menerima Pulitzer untuk buku ini. Isu rasial adalah hal yang sensitif untuk dibicarakan, apalagi menyangkut kesetaraan. Harper Lee menuliskan apa yang
menurutnya benar dalam buku ini. Dari buku ini gue belajar bahwa apa yang menjadi bagian dari sejarah itu gak selamanya baik, tetapi itu harus jadi pelajaran untuk
menjalani masa sekarang.
Apa yang akan lo lakukan kalau suatu hari lo bangun pagi dan diri lo berubah wujud jadi buruk rupa? Bahkan menjadi menyerupai monster. Itu yang terjadi pada Gregor
Samsa, tokoh utama dalam novel ini. Penggambaran cerita hidup keluarga Samsa menarik buat dibaca, sebab konflik mereka sebenarnya adalah konflik umum dengan tema
yang mungkin saja dialami semua orang.
Buku ini terkesan seperti buku anak-anak. Akan tetapi, sehabis membaca lo akan sadar mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang hendak disampaikan melalui buku ini.
Bahwasanya manusia adalah makhluk yang oportunis. Sejauh apa oportunisnya? Lo bisa temukan di dalam buku yang fokus menyajikan cerita tentang persahabatan manusia
dan sebatang pohon ini.
Buku anak-anak yang bukan untuk anak-anak adalah hal yang terlintas di kepala gue begitu selesai baca buku ini. Alasan yang sangat filosofis karena selama membaca buku
ini kita akan disuguhkan dengan pertanyaan dari Little Prince yang sifatnya eksistensialis. Jangan dulu baca buku filsafat yang berat kalau lo belum baca buku ini.
Gue punya pertanyaan, menurut lo, apa yang bikin turun angka kriminalitas di Amerika secara drastis? Kemudian, apa kecurangan terbesar yang dilakukan para atlet Sumo di
Jepang? Hal-hal itu yang dijelaskan di dalam Freakonomics tentang bagaimana korelasi antar data menghasilkan statistik yang menjelaskan berbagai fenomena. Buku ini
berjenis nonfiksi, namun bagian yang gue suka, dimana Levitt dan Dubner menyajikan dengan gaya bahasa santai sehingga maksud dari buku mudah diterima.
converted by W eb2PDFConvert.com
10. Understanding Comics (Scott Mc Cloud, 1993)
Apa komik favorit lo? Kalau gue pasti akan jawab Understanding Comics. Scott McCloud akan mengajak pembaca komik ini untuk belajar memahami komik dengan
berpetualang di dunia komik. Ini serius. Understanding Comics adalah komik di dalam komik yang patut dibaca kapan pun lo punya waktu. Paling penting dari semuanya,
Understanding Comics juga menjelaskan sejarah komik dengan gambar dan penuturan yang seru.
Thats it and thats all from me. I hope youll find some kind of jolly through my recommendation. Happy watching and reading, Zenius fellow!
=======================================================
Source gambar:
Amelie : http://www.imdb.com/title/tt0211915
Solaris : http://www.imdb.com/title/tt0069293
Freakonomics : http://www.goodreads.com/book/show/1202.Freakonomics
Buat kamu yang masih bingung gimana caranya belajar yang efektif, zenius sangat menyarankan untuk belajar melalui zenius.net yang udah kita update dengan bahan materi
SBMPTN yang paling lengkap sebagai senjata utama lo menghadapi SBMPTN 2016. Di website zenius.net, kamu bisa mendapatkan akses ke 41.000+ video pembahasan
materi dan 2.500+ modul latihan soal, termasuk pembahasan soal UN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri dari beberapa Universitas ternama seperti SIMAK UI dan UTUL UGM.
converted by W eb2PDFConvert.com
About Gisca Syalindri
Gisca Syalindri adalah Account Executive di Zenius Education. Gisca mengambil gelar Sarjana di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
Categories:
Zenius References
Tags:
Search zenius.net
Popular Posts
Recent Posts
converted by W eb2PDFConvert.com
Berbagai pandangan yang keliru tentang HIV/AIDS
Persiapan UAS Semester Ganjil untuk SMP - SMA
Apa sih yang membuat kita bisa konsisten dengan komitmen kita?
Gimana Cara Mengerjakan Soal TPA Diagram Venn?
Benarkah Bahan Bakar Fosil Mengancam Peradaban Manusia?
converted by W eb2PDFConvert.com
Zenius Multimedia Lea
283,331 likes
My Tweets
2015 zenius.net
converted by W eb2PDFConvert.com