Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
Kelas : 2 EGD
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya
kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul KARAKTERISTIK PENGENDALIAN
PROSES pada mata kuliah instrumentasi dan kontrol sebagai tugas kelompok.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida Febriana, S.Si.,M.T.
sebagai pembimbing dalam mata kuliah instrumentasi dan kontrol. Yang telah memberikan
banyak saran kepada kami dalam menyelesaikan makalah berjudul KARAKTERISTIK
PENGENDALIAN PROSES
Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
kedepannya. Kami ucapkan terima kasih.
Tim Penyusun
A. Evaluasi Pengendalian Sistem
b. Set-point
Harga variable dinamis yang diinginkan dalam suatu proses dikenal dengan sebutan
set-point. Walaupun set-point dinyatakan sebagai harga dari variable dinamis, set-point
tersebut harus disajikan dalam bentuk yang sama dengan yang disediakan oleh pengukuran
variable dinamis.
c. Tanggapan Dinamis
Tanggapan dinamis dari suatu system merupakan kriteria dasar untuk mengevaluasi
system. Definisi dari tanggapan dinamis tersebut adalah ukuran dari reaksi system, sebagai
fungsi waktu, dalam mengoreksi masukkan-masukkan transien, atau menyetel set-point
baru
d. Perubahan Set-point
Lup pengendalian proses harus memberikan tanggapan dengan mengoperasikan proses
untuk mengubah variabel dinamis ke harga baru tersebut. Tanggapan dari lup dapat diatur
dalam bentuk tanggapan siklis atau teredam, tergantung pada sifat proses.
Lama Csp
Lama Csp
Perubahan Waktu
a. Tanggapan siklis sebuah system terhadap perubahan set-point
Lama Csp
Perubahan Waktu
b. Tanggapan terendah yang mengikuti perubahan set point c
e. Tanggapan Transien
Kegunaan dasar suatu lup pengendalian proses adalah untuk menjaga beberapa variable
dinamis berada pada titik kerjanya. Tanggapan transien menggambarkan kemampuan
tanggapan dinamis system untuk bisa pulih dari suatu pengaruh mendadak pada proses
yang mengakibatkan perubahan mendadak pada variable terpengendalian.
Cm
Csp
Waktu
Transien
Cm
Csp Waktu
Transien
a. Settling Time
Suatu lup pengendalian proses akan mempunyai set-point (Csp). Pada saat ada
masukan transien atau perubahan pada set-point, settling time adalah waktu yang
dibutuhkan oleh lup pengendalian proses untuk membawa variable dinamis kembali ke
daerah yang diperbolehkan, yaitu Csp C.
e. Daerah Minimum
Respon dinamis suatu sistem terhadap masukan-masukan transien (berubah-ubah), atau
perubahan-perubahan set-point mengakibatkan terjadinya deviasi (penyimpangan) dari set-
point yang dikehendaki.. lup-lup pengendalian proses sering kali dirancang untuk
meminimalkan penyimpangan dari set-point operasional dan rentang waktu terjadinya
deviasi (penyimpangan) tersebut.
1. Diagram Blok
Ada dua macam diagram blok yang biasa dipakai pada ilmu sistem pengendalian, yaitu
diagram balok simnolis dan diagram balok matematis. Kegunaan dari diagram blok adalah
memungkinkan penganalisaan sistem pengendalian proses pengendalian proses sebagai
interaksi dari subsistem-subsistem yang lebih kecil dan lebih sederhana.
Elemen Kontrol
Csp
Control Proses
Cm
Pengukuran
2. Simbol P & ID
a. Interkoneksi
Interkoneksi dalam P & ID dapat melibatkan berbagai tipe sinyal dan aliran proses,
yang penting dalam P & ID adalah untuk menunjukkan sinyal-sinyal tertentu seperti sinyal
4-20 mA berlawanan arah dengan sinyal 10-50 mA yang keduanya digambarkan dengan
garis putus-putus (dashed line) dan simbol garis digunakan untuk menggambarkan sinyal
alami.
Gambar: Sinyal dan garis proses dalam P & ID
b. Simbol Balon
Simbol balon digunakan untuk menunjukkan instrument yang digunakan dalam
pengendalian proses. Huruf-huruf yang ada dalam balon menyatakan peralatan misalnya
FC berarti alat pengendalian aliran (FC = flow controller) dan angka menunjukkan pada
lup pengendalian proses dimana elemen tersebut bekerja.
c. Simbol Instrumen
Tranduser yang digunakan dalam lup pengendalian proses seringkli dijabarkan menjadi
elemen primer (huruf E kedua dalam balon) dan transmitter (huruf T kedua) untuk
memperhitungkan tranduser dan pengondisian sinyak yang sebenarnya.
Tabel: Simbol khusus yang digunakan untuk tranduser dan EKA
A Analysis
C Conductivity
D Density
E Voltage
F Flow Rate
I Current
L Level
M Moisture(Humidity)
P Pressure or Vacuum
T Temperature
V Viscosity
C Controller Y Calculation
HS Hand Switch
HV Hand Valve
Q Totalizer
C. Karakteristik Proses
2. Regulasi Diri
Regulasi diri merupakan kemampuan suatu sistem atau proses untuk stabil pada harga baru
setelah terjadi perubahan (gangguan pada proses) tanpa adanya pengaturan ataupun
pengendalian terhadap sistem atau proses.
1. Error
Error atau penyimpangan dari variable yag dikendalikan diukur dari set-point
ditunjukkan dalam persamaan berikut ini.
E = Cm - Csp
Dimana :
E = Error
Cm = Harga variable yang diukur
Csp = set-point dari variable
Pada proses alat pengendalian yang sebenarnya kita tidak mempergunakan representasi
error, kita pergunakan error yang dinyatakan sebagai presentasi dari daerah variable skala
penuh.
= ( )
Dimana :
EP = error sebagai persentasi skala oenuh dari set-point
Cm = Harga variable yang diukur
CmP = set-point dari variable
Cmaks = harga maksimum variable
Cmin = harga minimum variable
2. Daerah Variabel
Umumnya variable dinamis dibawah pengendalian mempunyai daerah harga dimana
pengendalian tersebut dijaga. Daerah ini dapat dinyatakan sebagai harga minimum dan
maksimum dari variable dinamis atau harga nominal ditambah dan dikurangi penyebarannya
disekitar nominal ini.
4. Kelambatan Pengendalian
Pada waktu variable dinamis mengalami perubahan mendadak, lup proses
pengendalian beraksi dengan cara mengeluarkan perintah kepada elemen pengendali akhir
untuk mengadopsi suatu harga baru guna mengkompensasikan perubahan yang dideteksi.
Kelambatan pengendalian menunjukkan bahwa pada waktu yang doperlukan oleh lup
pengendali proses untuk melakukan pengaturan-pengaturan bagi elemen pengendali akhir.
5. Waktu Mati
Waktu mati merupakan variable waktu lain yang berkaitan dengan pengendalian proses
yang merupakan fungsi dari sistem pengendalian proses dan prosws itu sendiri. Waktu mati
meruapakan selang waktu antara munclnya error (penyimpangan) dan munculnya tindakan
koreksi pada saat pertama dilakukan.
6. Sikling (Cycling)
Sikling merupakan tingkah laku dari error variable dinamis yang berada pada berbagai
mode pengontrolan, salah satu mode yang terpenting adalah osilasi error disekitar nol. Sikling
dapat terjadi pada kondisi amplitudo puncak dari error dan periode osilasi. Jika amplitudo
sikling meluruh ke nol, berarti telah mempumyai error transien siklis.