You are on page 1of 9

MAKALAH

INSTRUMENTASI DAN KONTROL

Disusun oleh:

1. Bagas Oktaihza Hananta (061640411921)


2. Miranda Dwi Cendani (061640411928)
3. Nurya Ulfa Sari (061640411933)
4. Rizky Rahmadian (061640412224)

Judul : Karakteristik Pengendalian Proses

Kelas : 2 EGD

Dosen : Ida Febriana, S.Si,.M.T.

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya
kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul KARAKTERISTIK PENGENDALIAN
PROSES pada mata kuliah instrumentasi dan kontrol sebagai tugas kelompok.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ida Febriana, S.Si.,M.T.
sebagai pembimbing dalam mata kuliah instrumentasi dan kontrol. Yang telah memberikan
banyak saran kepada kami dalam menyelesaikan makalah berjudul KARAKTERISTIK
PENGENDALIAN PROSES

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
kedepannya. Kami ucapkan terima kasih.

Palembang, Mei 2017

Tim Penyusun
A. Evaluasi Pengendalian Sistem

1. Kriteria Evaluasi Pengendalian Proses


a. Error Sistem
Error system adalah ukuran dari error perpaduan antara harga set-point variable
pengendalian dan harga sebenarnya dari variable dinamis yang dijaga oleh system. Error
ini bisa dinyatakan sebagai presentasi penyimpangan C sebenarnya terhadap set point C sp.
Error lebih merupakan representasi ketidaktentuan system keseluruhan dalam mengatur
variable dinamis dengan penyempurnaan/perbaikan kualitas elemen-elemen system saja
yang dapat mengurangi error system ini.

b. Set-point
Harga variable dinamis yang diinginkan dalam suatu proses dikenal dengan sebutan
set-point. Walaupun set-point dinyatakan sebagai harga dari variable dinamis, set-point
tersebut harus disajikan dalam bentuk yang sama dengan yang disediakan oleh pengukuran
variable dinamis.

c. Tanggapan Dinamis
Tanggapan dinamis dari suatu system merupakan kriteria dasar untuk mengevaluasi
system. Definisi dari tanggapan dinamis tersebut adalah ukuran dari reaksi system, sebagai
fungsi waktu, dalam mengoreksi masukkan-masukkan transien, atau menyetel set-point
baru

d. Perubahan Set-point
Lup pengendalian proses harus memberikan tanggapan dengan mengoperasikan proses
untuk mengubah variabel dinamis ke harga baru tersebut. Tanggapan dari lup dapat diatur
dalam bentuk tanggapan siklis atau teredam, tergantung pada sifat proses.

Baru Csp ---------------------------------------------


Baru Csp ------------------------------------------

Lama Csp
Lama Csp

Perubahan Waktu
a. Tanggapan siklis sebuah system terhadap perubahan set-point

Baru Csp ------------------------------------------

Lama Csp

Perubahan Waktu
b. Tanggapan terendah yang mengikuti perubahan set point c
e. Tanggapan Transien
Kegunaan dasar suatu lup pengendalian proses adalah untuk menjaga beberapa variable
dinamis berada pada titik kerjanya. Tanggapan transien menggambarkan kemampuan
tanggapan dinamis system untuk bisa pulih dari suatu pengaruh mendadak pada proses
yang mengakibatkan perubahan mendadak pada variable terpengendalian.
Cm

Csp
Waktu
Transien

a. Pemilihan siklis suatu system terhadap suatu masukan transien

Cm

Csp Waktu
Transien

b. Pemilihan terendah suatu system terhadap suatu masukan transien

2. Kriteria Evaluasi Tanggapan Proses Lup (Dinamis)

a. Settling Time
Suatu lup pengendalian proses akan mempunyai set-point (Csp). Pada saat ada
masukan transien atau perubahan pada set-point, settling time adalah waktu yang
dibutuhkan oleh lup pengendalian proses untuk membawa variable dinamis kembali ke
daerah yang diperbolehkan, yaitu Csp C.

b. Kesalahan Puncak (Peak Error)


Secara umum, setiap perubahan pada set-point baik system siklis maupun transien,
akan terjadi penyimpangan maksimum variable dinamis terhadap set-point.

c. Kesalahan Residual (Residual Error)


Setiap lup pengendalian proses mempunyai ketidak-linieran tertentu yang tidak dapat
dihindarkan sehinggah mencegah system untuk mengembalikan variable dinamis ke harga
set-point yang mengikuti suatu transien atau membuat system tetap berada pada suatu
keadaan tertentu karena perubahan pada set-point. Kondisi ini akan meningkatkan residual
error yang menggambarkan titik kerja yang distabilkan dari variable dinamis tersebut.
Kesalahan ini dapat dikurangi dengan penyetelan lebih lanjut.
d. Pengulangan (Cycling)
Pengulangan minimum sering berhubungan dengan rancang bangun sistem
pengendalian proses. Pengulangan minimum berarti bahwa sistem harus disetel jika terjadi
transien atau perubahan set-point, jumlah osilasi yang terjadi akan sekecil mungkin.

e. Daerah Minimum
Respon dinamis suatu sistem terhadap masukan-masukan transien (berubah-ubah), atau
perubahan-perubahan set-point mengakibatkan terjadinya deviasi (penyimpangan) dari set-
point yang dikehendaki.. lup-lup pengendalian proses sering kali dirancang untuk
meminimalkan penyimpangan dari set-point operasional dan rentang waktu terjadinya
deviasi (penyimpangan) tersebut.

B. Diagram Blok dan Simbol P & ID

1. Diagram Blok
Ada dua macam diagram blok yang biasa dipakai pada ilmu sistem pengendalian, yaitu
diagram balok simnolis dan diagram balok matematis. Kegunaan dari diagram blok adalah
memungkinkan penganalisaan sistem pengendalian proses pengendalian proses sebagai
interaksi dari subsistem-subsistem yang lebih kecil dan lebih sederhana.

Elemen Kontrol

Csp
Control Proses

Cm
Pengukuran

Gambar: Diagram blok lup pengendalian proses yang memperlihatkan 4 elemen


dasar

2. Simbol P & ID
a. Interkoneksi
Interkoneksi dalam P & ID dapat melibatkan berbagai tipe sinyal dan aliran proses,
yang penting dalam P & ID adalah untuk menunjukkan sinyal-sinyal tertentu seperti sinyal
4-20 mA berlawanan arah dengan sinyal 10-50 mA yang keduanya digambarkan dengan
garis putus-putus (dashed line) dan simbol garis digunakan untuk menggambarkan sinyal
alami.
Gambar: Sinyal dan garis proses dalam P & ID

b. Simbol Balon
Simbol balon digunakan untuk menunjukkan instrument yang digunakan dalam
pengendalian proses. Huruf-huruf yang ada dalam balon menyatakan peralatan misalnya
FC berarti alat pengendalian aliran (FC = flow controller) dan angka menunjukkan pada
lup pengendalian proses dimana elemen tersebut bekerja.

Gambar: Kode huruf dan simbol balon

c. Simbol Instrumen
Tranduser yang digunakan dalam lup pengendalian proses seringkli dijabarkan menjadi
elemen primer (huruf E kedua dalam balon) dan transmitter (huruf T kedua) untuk
memperhitungkan tranduser dan pengondisian sinyak yang sebenarnya.
Tabel: Simbol khusus yang digunakan untuk tranduser dan EKA

Huruf Pertama Parameter yang dikontrol

A Analysis

C Conductivity

D Density

E Voltage

F Flow Rate

I Current

L Level

M Moisture(Humidity)

P Pressure or Vacuum

T Temperature

V Viscosity

Huruf Selanjutnya Tipe Peralatan Kontrol IQ Indicating Totalizer

A Alarm XV Solenoid Valve

C Controller Y Calculation

I Indicator FY Ratio Callculation

T Transmitter SL Switch Low

V Control Valve SH Switch High

E Element AL Alarm Low

IC Indicator Controller ALL Alarm Low Low

FC Ratio Controller AH Alarm High

R Recorder AHH Alarm High High

HS Hand Switch

HV Hand Valve

Q Totalizer
C. Karakteristik Proses

1. Kelambatan Proses (Proses Lag)


Proses lag atau kelambatan proses merupakan ciri khas dari proses yang dapat dihilangkan.
Proses lag dalam pemanasan merupakan fungsi dari proses, dan bukannya dari sistem
pengendalinya. Bahwa tidak ada keuntungan dalam merancang sistem pengendalian yang
beberapa kali lebih cepat dari penundaan waktu tersebut.

2. Regulasi Diri
Regulasi diri merupakan kemampuan suatu sistem atau proses untuk stabil pada harga baru
setelah terjadi perubahan (gangguan pada proses) tanpa adanya pengaturan ataupun
pengendalian terhadap sistem atau proses.

D. Parameter Sistem Pengendali

1. Error
Error atau penyimpangan dari variable yag dikendalikan diukur dari set-point
ditunjukkan dalam persamaan berikut ini.
E = Cm - Csp
Dimana :
E = Error
Cm = Harga variable yang diukur
Csp = set-point dari variable

Pada proses alat pengendalian yang sebenarnya kita tidak mempergunakan representasi
error, kita pergunakan error yang dinyatakan sebagai presentasi dari daerah variable skala
penuh.

= ( )

Dimana :
EP = error sebagai persentasi skala oenuh dari set-point
Cm = Harga variable yang diukur
CmP = set-point dari variable
Cmaks = harga maksimum variable
Cmin = harga minimum variable

2. Daerah Variabel
Umumnya variable dinamis dibawah pengendalian mempunyai daerah harga dimana
pengendalian tersebut dijaga. Daerah ini dapat dinyatakan sebagai harga minimum dan
maksimum dari variable dinamis atau harga nominal ditambah dan dikurangi penyebarannya
disekitar nominal ini.

3. Daerah Parameter Pengendalian


Ini merupakan daerah lain yang berkaitan dengan keluaran alat pengendalian. Daerah
keluaran alat pengendalian adalah terjemahan dari keluaran pada daerah harga yang mungkin
dari elemen pengendali akhir. Keluaran alat pengendali (P) mempunyai persen skala penuh
pada waktu keluaran bervariasi diantara batas-batas yang telah ditentukan.

=( )

Dimana :
P = keluaran alat pengendalian sebagai persen skala penuh
SP = harga keluaran Teknik Instrumental Pengendalian Proses
Smaks = harga maksimum dari parameter pengendalian
Smin = harga minimum dari parameter pengendalian

4. Kelambatan Pengendalian
Pada waktu variable dinamis mengalami perubahan mendadak, lup proses
pengendalian beraksi dengan cara mengeluarkan perintah kepada elemen pengendali akhir
untuk mengadopsi suatu harga baru guna mengkompensasikan perubahan yang dideteksi.
Kelambatan pengendalian menunjukkan bahwa pada waktu yang doperlukan oleh lup
pengendali proses untuk melakukan pengaturan-pengaturan bagi elemen pengendali akhir.

5. Waktu Mati
Waktu mati merupakan variable waktu lain yang berkaitan dengan pengendalian proses
yang merupakan fungsi dari sistem pengendalian proses dan prosws itu sendiri. Waktu mati
meruapakan selang waktu antara munclnya error (penyimpangan) dan munculnya tindakan
koreksi pada saat pertama dilakukan.

6. Sikling (Cycling)
Sikling merupakan tingkah laku dari error variable dinamis yang berada pada berbagai
mode pengontrolan, salah satu mode yang terpenting adalah osilasi error disekitar nol. Sikling
dapat terjadi pada kondisi amplitudo puncak dari error dan periode osilasi. Jika amplitudo
sikling meluruh ke nol, berarti telah mempumyai error transien siklis.

7. Mode Alat Pengendalian


Alat pengendalian didefinisikan sebagai alat pengendali yang membangkitkan suatu
sinyal pengendalian ke elemen akhir, berdasarkan pada penyimpangan terukur dari variable
dinamis terhadap set-point.

You might also like