You are on page 1of 3

ANALISIS EKUALITAS

1. PPN 10 (OKTOBER)
Berdasarkan SPT Masa PPN Oktober, jumlah penyerahan mecapai Rp 50.837.962.059
Terutang PPN sebesar Rp 5.083.796.206
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sebesar Rp 1.857.061.055, yang terdiri atas PM
Lokal sebesar Rp 28.311.055 dan PM Impor sebesar 1.828.750.000
Analisis Ekualitas SPT Masa PPN Oktober ke SPT Tahunan PT Obat Kuat:
- Jumlah penyerahan sebesar Rp 50.837.962.059 pada SPT Masa PPN berhubungan
dan dapat dicocokkan dengan Peredaran Usaha pada SPT Tahunan
- Jumlah PM sebesar Rp 1.857.061.055 pada SPT Masa PPN berarti bahwa terdapat
pembelian bahan baku sebesar Rp 18.570.610.550 dan dapat dicocokkan dengan
Harga Pokok Penjualan pada SPT Tahunan
Analisis Ekualitas SPT Masa PPN Oktober ke SPT Masa PPh 22 PT Obat Kuat:
- Jumlah PM Impor sebesar 1.828.750.000 pada SPT Masa PPN berhubungan dan
dapat dicocokkan dengan PPh Pasal 22 yang seharusnya sebesar
2,5%x18.287.500.000=Rp 457.187.500 (asumsi memiliki API)

2. PPN 11 (NOVEMBER)
Berdasarkan SPT Masa PPN November, jumlah penyerahan mecapai Rp
37.652.998.845
Terutang PPN sebesar Rp 3.765.299.885
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sebesar Rp 3.545.690.348, yang terdiri atas PM
Lokal sebesar Rp 11.956.348 dan PM Impor sebesar 3.533.734.000
Analisis Ekualitas SPT Masa PPN November ke SPT Tahunan PT Obat Kuat:
- Jumlah penyerahan sebesar Rp 37.652.998.845 pada SPT Masa PPN berhubungan
dan dapat dicocokkan dengan Peredaran Usaha pada SPT Tahunan
- Jumlah PM sebesar Rp 3.545.690.348 pada SPT Masa PPN pada SPT Masa PPN
berarti bahwa terdapat pembelian bahan baku sebesar Rp 35.456.903.480 dan
dapat dicocokkan dengan Harga Pokok Penjualan pada SPT Tahunan
Analisis Ekualitas SPT Masa PPN November ke SPT Masa PPh 22 PT Obat Kuat:
- Jumlah PM Impor sebesar 3.533.734.000 berhubungan dan dapat dicocokkan
dengan PPh Pasal 22 yang seharusnya sebesar 2,5%x35.337.340.000=Rp
883.433.500 (asumsi memiliki API)

3. PPN 11 (NOVEMBER)
Berdasarkan SPT Masa PPN Desember, jumlah penyerahan mecapai Rp
43.828.510.797
Terutang PPN sebesar Rp 4.382.851.080
Pajak Masukan yang dapat dikreditkan sebesar Rp 2.802.825.007, yang terdiri atas PM
Lokal sebesar Rp 41.746.007 dan PM Impor sebesar 2.761.079.000
Analisis Ekualitas SPT Masa PPN Desember ke SPT Tahunan PT Obat Kuat:
- Jumlah penyerahan sebesar Rp 43.828.510.797 pada SPT Masa PPN berhubungan
dan dapat dicocokkan dengan Peredaran Usaha pada SPT Tahunan
- Jumlah PM sebesar Rp 2.802.825.007, pada SPT Masa PPN berarti bahwa terdapat
pembelian bahan baku sebesar Rp 28.028.250.070 dan dapat dicocokkan dengan
Harga Pokok Penjualan pada SPT Tahunan
Analisis Ekualitas SPT Masa PPN Desember ke SPT Masa PPh 22 PT Obat Kuat:
- Jumlah PM Impor sebesar 2.761.079.000 pada SPT Masa PPN berhubungan dan
dapat dicocokkan dengan PPh Pasal 22 yang seharusnya sebesar
2,5%x27.610.790.000=Rp 690.269.750 (asumsi memiliki API)
4. PPN KESELURUHAN
Berdasarkan resume PPN, penjualan total mencapai Rp 449.358.536.831
Pajak Masukan Total mecapai Rp 37.390.856.769, pembelian bahan baku Rp
373.908.567.690
Pajak Masukan Impor mencapai Rp 34.162.650.000, PPh 22 impor sebesar Rp
2,5%x341.626.500.000=Rp 8.540.662.500
Analisis Ekualitas Pada SPT Tahunan PT Obat Kuat:
- Peredaran usaha yang dilaporkan dalam SPT 1771 Lampiran I Rp 499.925.282.900,
berbeda dengan jumlah penjualan total dalam rekapitulasi SPT Masa PPN.
Terdapat beberapa kemungkinan, seperti perusahaan melakukan pemakaian
sendiri untuk tujuan produktif yang menghasilkan Barang Kena Pajak, atau
terdapat barang terjual yang belum dikenai PPN.
- Harga Pokok Penjualan yang dilaporakn dalam SPT 1771 Lampiran I Rp
382.371.915.000, berbeda dengan jumlah pembelian dalam rekapitulasi SPT Masa
PPN. Terdapat indikasi perusahan mencatat biaya HPP terlalu tinggi.
- PPh Pasal 22 yang dilaporkan dalam SPT 1771 Lampiran III Rp 8.388.778.000,
berbedan dengan jumlah yang dihitung manual dengan DPP PPh 21 berdasarkan
rekapitulasi PPN.

You might also like