PERFORMANCE COMMUNICATION

DEFINITION

This article describes a PhD project that aims to develop insight, knowledge and skills
concerning performance communication for classical singers. Performance communication, in
this project, is defined as the different variables one can choose to make use of in the
preparation and presentation of Leader. Through theoretical studies, data collection and the
authors own performances the field is approached from different angles.

I define performance communication as the different variables one can choose to make
use of in the preparation and presentation of, in my case, Lieder. These include verbal and
nonverbal communication, such as words, posture, gestures, mime and the use of the eyes; and
creative means of communication, such as programming, dramaturgy, the use of the concert
hall and the stage, as well as the use of other artistic expressions in a concert.

UNDERSTANDING
.....

EXAMPLES

The article describes methodological issues concerning the moving back and forth
between a subjective role as a singer and the more objective role as the researcher.

INTRODUCTION

Chamber music competes with the many and varied artistic expressions on offer
in the public sphere, such as theatre, dance, art galleries, pop, jazz and various types of
classical concerts. Where classical music once seemed to have a higher status compared
with other musical expressions, the different genres now compete on more equal terms.
In light of this situation, singers must develop their performance knowledge and skills,
and an awareness concerning the communication of classical chamber music to a much
greater extent than before. We cannot take for granted that there is an eager audience
 ready to attend our concerts. Singers must make sure that the concept of the recital is
intentional, interestingly prepared and performed.

Indonesian :
Musik Chamber bersaing dengan banyak ungkapan artistik dan beragam yang
ditawarkan di Ruang publik, seperti teater, tari, galeri seni, pop, jazz dan berbagai tipe
klasik Konser Dimana musik klasik dulu nampaknya memiliki status lebih tinggi
dibanding yang lain Ekspresi musik, genre yang berbeda sekarang bersaing dengan
persyaratan yang lebih setara. Dari situasi ini, penyanyi harus mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan kinerjanya, dan kesadaran akan komunikasi musik ruang
klasik menjadi jauh lebih besar dari sebelumnya. Kami tidak dapat menerima begitu
saja bahwa ada keinginan untuk siap menghadiri konser kami, Penyanyi harus
memastikan bahwa konsep resital itu intens, menariknya persiapan dan pertunjukkan.

METHODOLOGICAL ISSUES
Music formidling has been a subject at the Norwegian Academy of Music for
almost 30 years, and we have been occupied personally with the field for a long time,
both as a teacher and as a singer. W ehave developed a competence base of knowledge,
reflections, insights and skills, which we want to bring into play fully in our doctoral
project. On the one hand our aim is to explore our own tacit knowledge and describe
concert singers performance traditions, and on the other to explore new ideas and
possibilities for improvement in the field of performance communication with regard
to singers. We want to develop not only theoretical knowledge, but, by being active as
a singer, also practical insight and skills.

Indonesian :
Musik formidling telah menjadi mata pelajaran di Norwegian Academy of Music
selama hampir 30 tahun Tahun, dan kami telah lama ditempati secara pribadi dengan
lapangan, baik sebagai guru Dan sebagai penyanyi. Kami telah mengembangkan basis
kompetensi pengetahuan, refleksi, wawasan Dan keterampilan, yang ingin kami ikuti
sepenuhnya dalam proyek doktoral kami. Di sisi lain, Tujuan kami adalah untuk
mengeksplorasi pengetahuan tacit kami sendiri dan menggambarkan kinerja penyanyi
konser Tradisi, dan di sisi lain untuk mengeksplorasi gagasan dan kemungkinan baru
untuk perbaikan di Bidang komunikasi kinerja berkenaan dengan penyanyi. Saya ingin
berkembang tidak saja Pengetahuan teoritis, tapi, dengan menjadi aktif sebagai
penyanyi, juga wawasan praktis dan keterampilan.

Our project is designed to enable us to trace the development of my performance

communication skills with improvement in my knowledge and perception concerning
music formidling. We started the project with a concert that we called Alma Mahler,
muse, femme fatale and composer, consisting of Lieder by Alma Mahler, Gustav
Mahler, Berg, Schnberg, Zemlinsky, Webern and Pfitzner. At the midpoint of the
project we will design and perform a cabaret concert, which will give us the opportunity
to expand my work to different aspects of musikkformidling. We will conclude the
project with a third concert, performing the same repertoire as in the first, though with
a different performance concept. Further, we will analyse the design and performance
process and the different outcomes of these three concerts. In the time between these
concerts, we will expose myself to feedback from the singers in the focus group, and
continue literature studies on different theories of performance communication and
musikkformidling. We will be influenced by other concerts as well, and of course by
all the different people involved in the projects, such as my supervisor, co-musicians,
audience members and colleagues.

Indonesian :
Proyek kami dirancang untuk memungkinkan kita melacak perkembangan kinerja
kami. Kemampuan berkomunikasi dengan peningkatan pengetahuan dan persepsi
Musik formidling kami. Kami memulai proyek dengan sebuah konser yang kami sebut
'Alma Mahler, muse, femme Fatale dan komposer ', yang terdiri dari Lieder oleh Alma
Mahler, Gustav Mahler, Berg, Schnberg, Zemlinsky, Webern dan Pfitzner. Pada titik
tengah proyek kami akan merancang dan melakukan Sebuah konser kabaret, yang akan
memberi kami kesempatan untuk memperluas pekerjaan kami ke tempat yang berbeda
Aspek musik formidling. Kami akan mengakhiri proyek dengan konser ketiga, tampil
Repertoar yang sama seperti yang pertama, meski dengan konsep performa yang
berbeda. Lebih lanjut, Saya akan menganalisis proses desain dan kinerja dan hasil yang
berbeda dari ini Tiga konser Di saat antara konser ini, kami akan mengekspos diri kami
 untuk umpan balik dari Para penyanyi di kelompok fokus, dan melanjutkan studi
literatur tentang teori yang berbeda Kinerja komunikasi dan musikkformidling. Kami
akan terpengaruh oleh konser lainnya Juga, dan tentu saja oleh semua orang yang
terlibat dalam proyek, seperti saya Supervisor, co-musisi, anggota audiens dan rekan
kerja.

THE FOCUS GROUP: SINGERS AS CO-RESEARCHERS

The focus group consists of six professional singers. we chose to invite singers
with different levels and types of experience: one recent graduate from an opera school,
one singer with an extensive European career, and three other singers with much
experience on the stage. The group consists of three men and three women, aged from
25 to 55 years. All singers were invited to participate in the group because of their
interest in the subject and their ability to reflect and articulate. The group will meet a
total of five times, and the discussions so far have concerned different aspects of the
performance of Lieder. We have performed for each other, watched videos and listened
to CDs by other singers. The aim of the focus group is to know more about informants
knowledge, both articulated and tacit, as well as their attitudes and insights concerning
musikkformidling. Another intention is for the group, when we become too subjective
as a researcher, to provide us with some opposition and a broader perspective.
Indonesian :
Kelompok fokus terdiri dari enam penyanyi profesional. Kami memilih untuk
mengundang penyanyi dengan tingkat dan jenis pengalaman yang berbeda: satu lulusan
baru dari sekolah opera, satu penyanyi dengan karir Eropa yang luas, dan tiga penyanyi
lain dengan banyak pengalaman di atas panggung. Kelompok ini terdiri dari tiga pria
dan tiga wanita, berusia antara 25 sampai 55 tahun. Semua penyanyi diundang untuk
berpartisipasi dalam kelompok tersebut karena ketertarikan mereka terhadap subjek dan
kemampuan mereka untuk merenungkan dan mengartikulasikan. Kelompok ini akan
memenuhi total lima kali, dan diskusi sejauh ini menyangkut aspek kinerja Lieder yang
berbeda. Kami telah tampil satu sama lain, menonton video dan mendengarkan CD oleh
penyanyi lain. Tujuan dari kelompok fokus adalah untuk mengetahui lebih banyak
tentang pengetahuan informan, baik yang diartikulasikan dan diam-diam, serta sikap
dan wawasan mereka mengenai musikkformidling. Tujuan lain adalah untuk kelompok
tersebut, ketika kita menjadi terlalu subjektif sebagai peneliti, untuk memberi kita
beberapa oposisi dan perspektif yang lebih luas.
 THEORY: THE SINGERS COMMUNICATION
The Latin word communicare means to give, to share or to do something
together. In studying stage communication, one can either choose to focus on the
interaction between the different participants or to study one of them. In this project I
have chosen the singular performers perspective and her impact on the communication
of music. Whereas there are many studies of both the performance interpretation of
music and its perception by listeners, there are comparatively few studies that focus on
the performers communication of a work. A concert is a communicative situation in
which music is performed for someone by someone. The interaction between the
participants involved in this communication can be understood variously as a simple or
as a more complex communication chain. A simple chain consists of a sender, a
message and a receiver. The senders in this case are the musicians, but also thecomposer
and in a song the poet; the message is the music, and the receiver is the audience.
Indonesian :
Kata Latin communicare berarti memberi, berbagi atau melakukan sesuatu bersama.
Dalam mempelajari komunikasi tahap, seseorang dapat memilih untuk berfokus pada
interaksi antara peserta yang berbeda atau untuk mempelajari salah satunya. Dalam
proyek ini saya telah memilih perspektif pemain tunggal dan dampaknya pada
komunikasi musik. Padahal ada banyak penelitian tentang interpretasi kinerja musik
dan persepsi pendengarnya, ada sedikit studi yang berfokus pada komunikasi seorang
pelaku sebuah karya. Konser adalah situasi komunikatif dimana musik dilakukan untuk
seseorang oleh seseorang. Interaksi antara peserta yang terlibat dalam komunikasi ini
dapat dipahami secara beragam sebagai rangkaian komunikasi yang sederhana atau
lebih rumit. Rantai sederhana terdiri dari pengirim, pesan dan penerima. Pengirim
dalam hal ini adalah para musisi, tapi juga komposer dan - dalam sebuah lagu - penyair;
Pesannya adalah musik, dan receiver adalah penontonnya.

THE SINGER AS A RHETORICIAN

Rhetoric was concerned with persuasion performed as skilfully and eloquently
as possible. Rhetoricians developed techniques and methods for composing and
performing an effective speech. Rhetoric is no longer simply a discipline for written or
oral presentations, but is used in many diverse areas concerned with communication,
 such as media, advertisements, popular music and in other sorts of communicative texts,
such as art exhibitions, films or concerts.
In order to communicate with an audience interested in also understanding the
words being sung, the singer must work with diction, nuances, varied stresses,
accentuations and flexibility in order to make the text as understandable as possible. In
classical singing this is not always easy. A classical singer often has the dilemma of
producing a rich, beautiful, even sound and a smooth legato on the one hand, and
pronouncing the words as clearly as possible on the other.
Indonesian :
Retorika sangat diperhatikan dengan persuasi skill yang cakap dan selayak mungkin.
Retorika mengembangkan teknik dan metode untuk menyusun dan melakukan pidato
yang efektif. Retorika bukan lagi sekedar disiplin tetapi untuk presentasi tertulis atau
lisan, namun digunakan di berbagai bidang yang terkait dengan komunikasi, seperti
media, iklan, musik populer dan sejenisnya Teks komunikatif, seperti pameran seni,
film atau konser.
Agar bisa berkomunikasi dengan ketertarikan penonton juga memahami kata-katanya
yang dinyanyikan, penyanyi harus bekerja dengan diksi, nuansa, tegangan bervariasi,
aksentuasi dan fleksibilitas agar teks dapat dimengerti sebisa mungkin. Dalam nyanyian
klasik ini selalu tidak mudah .Penyanyi klasik sering memiliki dilema dalam hal
produksi yang kaya, indah, bahkan suara dan legato halus di satu sisi, dan mengucapkan
kata-kata itu dengan jelas untuk memungkinkan di sisi lain.

THE SINGER, THE PLAY AND THE ROLES

In our thesis, we will discuss the concert event: the different singers and their
roles. Nowadays there is a major focus on famous musicians and singers. Record
companies and concert agents launch and promote their stars, placing them front and
centre of concert events. It may seem as if both the music and the concerts serve as
tools in building careers.
Indonesian :
Dalam tesis kami, kami akan berdiskusi tentang acara konser: para penyanyi dan peran
mereka masing2. Sekarang ada fokus utama pada musisi dan penyanyi terkenal.
Merekam perusahaan dan konser ,Agen meluncurkan dan mempromosikan bintang
mereka, menempatkan mereka di depan dan pusat acara konser. Itu mungkin tampak
seolah-olah musik dan konser berfungsi sebagai alat dalam membangun karier.
 PERFORMANCE: THE RESEARCHER AS A SINGER
Obviously, there are methodological problems involved in studying our own
concert activity. we will address the issue of reflexivity by writing a log during the
preparation, videotaping both the rehearsals and the concerts and making audio
recordings of the concerts. It is both impossible and undesirable for us as researcher-
performer to have work in progress - performance communication: skills and insight
for classical singers 106 a totally objective perspective, and it will not be possible to
baldly generalize from this material. Instead, we will construct a richly textured
phenomenological description of our development as a communicator, based both o our
performances and the parallel scholarly research. This rich description can then
participate in the ongoing research conversation in our field.
Indonesian :
Jelas, ada masalah metodologis yang terlibat dalam mempelajari aktivitas konser kami.
Kami akan membahas masalah refleksivitas dengan menulis log selama persiapan
,rekaman video baik latihan dan konser dan pembuatan rekaman audio. Keduanya itu
tidak mungkin dan tidak diinginkan bagi kami sebagai peneliti-pemain untuk pekerjaan
yang sedang berjalan - komunikasi kinerja: keterampilan dan wawasan untuk penyanyi
klasi 106 , benar-benar perspektif obyektif, dan tidak akan mungkin menggandakan
generalisasi dari bahan ini. Sebagai gantinya, kita akan membuat deskripsi
perkembangan tekstur fenomena yang kaya kita sebagai komunikator, berbasis pada
penampilan kami dan paralel Penelitian ilmiah. Deskripsi kaya ini kemudian dapat
berpartisipasi dalam penelitian yang sedang berlangsung di bidang kita.

FINAL REFLECTIONS
It is important for us to be creative and innovative, but at the same time make
sure that the effects and means do not disturb the music. The music must always be in
focus. The idea is to find ways to adjust, adapt and prepare a performance of music in
such a way that listeners will achieve a rich experience of the music.
Indonesian :
Penting bagi kita untuk menjadi kreatif dan inovatif, tapi pada saat yang sama pastikan
bahwa efek dan sarana tidak mengganggu musik. Musik harus selalu fokus. Idenya
adalah untuk menemukan 'cara mengatur diri, menyesuaikan dan menyiapkan
 penampilan musik dimana pendengar akan bisa mencapai pengalaman kaya akan
musik.

LITERATURE
1. Andersen, yvind (2004) I retorikkens hage. Oslo: Universitetsforlaget.
2. Birdwhistell, R. L. (1970) Kinesics and Context: Essays on Body Motion
3. Communication. Philadelphia:
4. University of Pennsylvania Press.
5. Caruso, Enrico and Luisa Tetrazzini (1975) Caruso and Tetrazzini on the Art of
Singing. New York:Dover Publications.
6. Cone, Edvard T. (1974) The Composers Voice. Berkeley etc.: University of California
Press.
7. Duro, Paul (1996) Introduction, in: Paul Duro (ed.) The Rhetoric of the Frame. New
York etc.:Cambridge University Press.
8. Gadamer, Hans-Georg (2003) Truth and Method. New York: Continuum,.
9. Lindhardt, Jan (1999) Retorikk. Kbenhavn: Rosinant (first ed. 1987).
10. Nesheim, Elef, Eline Hjelle and Bjrn Ster (1997) Fra verom til scene. Oslo:
Gyldendal NorskForlag ASA.
11. Polanyi, Michael (2000) Den Tause Dimensjonen. En introduksjon til taus kunnskap
(trans. of The Tacit Dimension). Oslo: Spartacus Forlag.
12. Schneider, Sara K. (1994) Concert Song as Seen. Kinesthetic Aspects og Musical
Interpretation.Stuyvesant, NY: Pendragon Press.
13. Schitz, Aksel (1970) The Singer and His Art. New York: Harper and Row.
14. Solhjell, Dag (2001) Formidler og formidlet. En teori om kunstformidlingens praksis.
Oslo:Universitetsforlaget. ysleb, Olaf (1989) Ikkeverbal kommunikasjon. Oslo:
Universitetsforlaget.