You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Filantropi adalah tindakan seseorang yang mencintai sesama manusia, sehingga
menyumbangkan waktu, uang, dan tenaganya untuk menolong orang lain
Merupakan prinsip dasar Islam, bahwa seorang muslim yang tergolong mampu dalam hal harta
diperintahkan oleh Allah SWT untuk berbagi dan menolong kepada sesamanya umat muslim .
Maknanya adalah jelas bahwa hal itu sudah tidak terlalu asing lagi, apalagi di Indonesia . Sudah
banyak lembaga-lembaga di Indonesia yang membantu menaungi dana bantuan kita misalnya
seperti Domper Dhuafa , LAZIZ Muhammadiyah , Yayasan Dana Sosial , Yayasan Daarut
Tauhid , Yayasan Sosial Ummul Quro , Baitul Mal , Rumah Zakat , Bank Muamalat , dll.
Oleh sebab itu tak ada lagi halangan kita untuk tidak berbagi kepada sesama.
Filantropi berasal dari dunia Barat yang berarti kedermawanan . Filantropi Islam dapat
diartikan sebagai pemberian karitas (charity) yang berdasarkan pada pandangan untuk
mempromosikan keadilan social dan maslahat bagi masyarakat umum . Dalam ajaran Islam ,
wacana filantropi sesungguhnya sudah ada dan melekat dalam system teologi yang dimilikinya
dan telah dipraktekan sejak dahulu dalam bentuk zakat , wakaf , dan sebagainya . Khusus di
Indonesia , praktik-praktik tersebut masih berlangsung secara konvensional , yaitu melalui
hubungan perseorangna yang disalurkan secara langsung , sehingga kegiatan karitas lebih
banyak bersifat konsumtif ketimbang produktif . Pada gilirannya , hal itu tidak mampu
mencapai keadilan social sebagaimana tujuan akhir dari Filantropi Islam itu sendiri .
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Filantropi Islam


2. Menjelaskan Sejarah Filantropi Islam
3. Apa yang dimaksud dengan Wujud Filantropi Islam
4. Menjelaskan Praktik Filantropi Islam
5. Apa yang dimaksud Islamisasi CSR (Corporate Social Responsibility)

1
1.3 Tujuan
1. Memahami Filantropi Islam
2. Memahami Sejarah Filantropi Islam
3. Memahami Wujud Filantropi Islam
4. Memahami Praktik Filantropi Islam
5. Memahami Islamisasi CSR

1.4 Manfaat
1. Manfaat
Dengan dilakukannya penelitian ini penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat
untuk berbagai pihak. Adapun manfaat yang ingin diperolrh dari penelitian ini antara lain :

A. Penulis
Penelitian ini dapat diharapkan memberikan wawasan dan menambah khasanah ilmu
pengetahuan bagi penulis dalam meningkatkan pengetahuan mengenai perubahan dari berbagai
sudut pandang.

B. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan berguna untuk kalangan akademis yang dijadikan sebagai
pedoman, bahan referensi atau juga untuk menambah informasi bagi penelitian selanjutnya
atau penelitian yang terkait

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Filantropi Islam


Secara umum, filantropi dalam Islam dipahami sebagai-meminjam kata-kata
Robert McChesney- Kewajiban moral orang-orang yang beriman untuk melakukan
perbuatan baik atas nama Tuhan.1 Dalam Islam, kewajiban moral ini telah
dilembagakan kedalam banyak bentuk, ada yang menurut hukum Islam menjadi hal
yang dianjurkan (sunnah) dan ada yang diwajibkan. Zakat merupakan salah satu dari
tiga bentuk filantropi yang paling banyak dipraktikkan di dunia Islam, dua bentuk
lainnya, yaitu sedekah dan wakaf. Bentuk bentuk filantropi ini memiliki beberapa
persamaan dan juga perbedaan dengan praktik filantropi diagama lain, karena mungkin
praktik praktik ini telah dipengaruhi oleh berbagai praktik yang ada sebelumnya seperti
tithe dalam tradisi Kristiani, isedaka dalam agama Yahudi dan lembaga filantropi
Zoroaster dan Sasanian.2
Filantropi Islam berarti wujud dari jalinan hubungan baik dan kepedulian Islam
terhadap lingkungan sekitarnya. Filantropi berasal dari bahsa Yunani Philos berarti
cinta dan anthopos: manusia.
Dalam ajaran Islam, Filantropi sesungguhnya sudah muncul sejak Islam lahir
15 abad lampauu wacana filantropi sudah ada melekat dalam sistem teologi yang
dimilikinya dan telah dipraktikkan sejak dahulu dalam bentuk zakat, wakaf, dan
sebagainya.
Sejak 15 abad lalu, banyak ayat Al-Quran maupun Al-Hadits yang menegaskan
pentingnya berderma kepada sesama manusia. Dalam ayat Al-Quran (QS, Al-Tawbah,
9: 103)

1
Robson, Charity and Philanthropy in Islam, (Indianapolis : Indiana University Center on Philanthropy, 1995),
hal. 6
2
Azim Nanji, Almsgiving Encyclopedia of the Quran, (Laiden: Brill, 2006). Hal. 64

3






Yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.3 Dalam beberapa ayat Al-Quran dan Al-
Hadis dapat ditemukan ajaran ajaran Islam yang menganjurkan kedermawanan dalam
berbagai bentuk. Filantropi Islam sendiri memang memiliki cakupan yang sangat luas,
mulai dari masalah wakaf, infak, sedekah, hingga zakat.

2. Sejarah Filantropi Islam

Filantropi Islam dimulai di Nusantara pada waktu yang sama dengan hadirnya Islam itu
sendiri, karena zakat adalah salah satu dari 5 rukun islam yang memiliki tempat utama dalam
kehidupan muslim. Muslim pendatang, mungkin telah mempraktekkan sedekah dan zakat sejak
awal kehadiran mereka di Nusantara. Mengacu pada teori tentang orang yang pertama kali
membawa Islam ke Nusantara, yaitu pedagang, sufi, dan dai. 4Ada dua bukti arkeologis awal
yang menunjukkan keberadaan masyarakat Muslim di Nusantara. Pertama, adanya makam
Sultan di Sumatra Utara, yaitu batu nisan Sultan Sulaiman bin Abdullah bin al-Basir (w. 1211)
di Lamreh dan nisan Sultan Malik al-Salih (w. 1297) di Samudra Pasai. Dua nisan Sultan di
Sumatra bagian utara ini menegaskan cerita cerita lokal dan penjelasan Marco Polo tetntang
berdirinya kerajaan Islam, setidaknya pada awal abad ketiga belas di Sumatra Utara. Kedua,
ditemukannya batu nisan Islam dipemakaman keluarga kerajaan Majapahit di Trowulan dan
Tralaya yang menunjukkan bahwa pada abad keempat belas terdapat Muslim Jawa yang
mungkin merupakan anggota keluarga kerajaan Majapahit. Kehadiran kerajaan Islam adalah

3
Aminuddin, Dr., Pengantar Filantropi Islam, hal. 3
4
T.H Pigeaud, Java in the Fourteenth Century, (The Hague: Martinus Nijhoff,1962), hal. 241

4
manifestasi dari meningkatnya kesadaran keagamaan, ekonomi, dan politik komunitas Muslim.
Oleh karena itu, filantropi dan rukun Islam lainnya kemudian dipraktekkan di kerajaan
kerajaan, dimana Islam mendapatkan kekuasaan politik.5
Gerakan filantropi Islam di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup menarik
dan signifikan terutama Pasca Order Baru. Hal tersebut dapat dipahami karena pada era pasca
Soeharto terdapat beberapa fenomena yang mendorong munculnya lembaga lembaga amal
berbasis keagamaan seperti adanya suasana politik yang baru dan lebih terbuka.
Beberapa lembaga Filantropi Islam yang muncul dan berkembang sampai sekarang :
1. Dompet Dhuafa [Republika]
2. Rumah Zakat
3. LazizNU [Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqah Nahdatul Ulama]
4. LazizMU [Lembaga Amil Zakat dan Shodaqah Muhammadiyah]
5. Dewan Dawah Infaq Club.
6. BSMI
7. PKPU

Karena fenomena middle class inilah Filantropi Islam di Indonesia memiliki beberapa trend
yang cukup menarik:
1. Organisasinya semakin modern. Kelembagaan sudah terstruktur dengan rapi dari mulai
tingkat pusat sampai tingkat cabang dihampir seluruh Indonesia
2. Volunteer yang professional. Para sukarelawan yang ada di lembaga lembaga tersebut
merupakan para professional yang ahli dibidangnya masing masing.
3. Semakin banyak dan semakin kuat. Lembaga lembaga amal ini semakin hari semakin
berkembang baik dari sisi kualitas maupun kuantitas
4. Semakin mendapatkan tempat dan dukungan yang kuat baik di kalangan masyarakat
dan juga pemerintah
5. Lembaga lembaga amal seperti ini muncul tidak hanya ditangkat lokal/nasional , tetapi
juga di tingkat internasional dalam bentuk humanitarian aid dan kelompok kelompok
solidaritas seperti Komite Nasional untuk Rakyat Palestina, KISPA [Komite Indonesia
Untuk Solidaritas Palestina], dan lain lain

5
M.C.Ricklefs, Mystic Syntbesis in Java: A History of Islamisation from the Fourteenth to the Early Nineteenth
Centuries (Norwalk: EastBridge,2006), hal. 2

5
6. Mendapatkan dukungan financial dari perusahaan perusahaan. Dalam hal ini pihak
perusahaan juga cukup terbantu dalam dalam menjalankan program tanggungjawab
sosialnya. Kegiatan lembaga lembaga filantropi Islam lebih populer dan cendurung
bersifat [short term] sehingga sangat disukai oleh perusahaan perusahaan karena
hasilnya kasat mata dan bisa diukur dengan jelas

Filantropi Islam di Indonesia termasuk fenomena baru, maka proses proses advokasi belum
menjadi prioritas lembaga lembaga tersebut. Sehingga bukan menjadi suatu masalah ketika
mereka bekerjasama dengan perusahaan besar yang notabene merugikan masyarakat dan
negara seperti Freport.
Dalam konteks masyarakat plural seperti di Indonesia, gerakan filantropi Islam dituntut
untuk mampu bekerjasama dengan lembaga kemanusiaan berbasis agama lainnya6

3. Wujud Filantropi Islam


Wujud atau Ruang lingkup filantropi Islam terdapat lembaga social ekonomi yang
dapat menjembati dua kelompok sosial :
1. Shadaqah
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar.orang yang suka bersedekah
adalah orang yang benar pengakuan imannya. Menurut etimologi sedekah = infaq,
termasuk juga ketentuan dan hukumnya. Sifatnya suka rela dan tidak terikat syarat
syarat tertentu
2. Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk
kepentingan sesuatu. Menurut terminologi syariah infaq berarti mengeluarkan
sebagian dari harta atau pendap[atan (penghasilan) untuk suatu kepentingan yang di
perintahkan ajaran islam. Orang yang mengeluarkan infaq adalah munfiq.
Infaq dikeluarkan setiap orang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun
rendah, apakah ia disaat lapang maupun sempit. Sebagai firman Allah SWT dalam surat
Ali Imron : 134

6
Aminuddin Dr., op. Cit, hal.6

6







"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai
orang-orang yang berbuat kebajikan.

3. Hibah
Hibah adalah ungkapan tentang pengalihan hak kepemilikan atas sesuatu tanpa adanya
ganti atau imbalan sebagai pemberian dari seseorang kepada orang lain dengan
memenuhi rukun rukunnya :
Orang yang memberi, yaitu pemilik yang dihibahkan, disyaratkan harus merdeka,
dewasa, berakal sehat, tidak dipaksa, tidak berhutang, dan pengelolaan hartanya
tidak dilarang
Barang yang dihibahkan, yaitu suatu barang yang menjadi objek hibah
Orang yang menerima hibah, yaitu orang yang menerima barang hibah dari orang
yang memberi hibah
Ucapan hibah, yaitu sesuatu yang diucapkan dari orang yang memberi hibah yang
menunjukkan terjadinya hibah dengan format yang ditetapkan.

4. Qurban
Qurban atau disebut juga Udhhiyah atau Dhahiyyah secara harfiah berarti hewan
sembelih.
Qurban dalam fiqih Islam yaitu dipotong dalam rangka taqarrub (mendekatkan diri)
kepada Allah, berkenaan dengan tibanya Idul adha atau yaumun nahr pada tanggal 10
Dzulhijjah dan pada hari hari tasyrik ( 11,12,13 Dzulhijjah).

5. Waris
Warisan adalah segala sesuatu baik yang bersifat materi maupun maknawi, yang telah
meninggal dunia dan dibagikan kepada ahli waris berdasarkan peraturan peraturan
tertentu. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT:

7


........baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan. (An-Nisa : 7)

6. Wasiat
Wasiat adalah pesan tentang suatu kebaikan yang akan dilaksanakan setelah orang yang
berwasiat itu meninggal dunia.
7. Zakat
Zakat adalah sebagian harta yang wajib diberikan kepada orang orang tertentu dengan
syarat syarat tertentu tertentu pula.
Zakat bukanlah derma atau sedekah biasa, ia adalah sedekah wajib. Setiap
muslim yang memenuhi syarat tertentu, berdasarkan dalil sebagai berikut:
A. Al-Quran
Surat at-Taubah: 103

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

B. Hadist Riwayat Bukhori dan Muslim


Hadist adalah sebagai diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim yang artinya
Islam itu berdiri di atas lima dasar yaitu beraksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
Nabi Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, naik haji,
dan puasa ramadhan

8
Macam macam zakat, antara lain:
Zakat mal (zakat harta), yaitu bagian dari harta kekayaan seseorang atau badan hukum
yang wajib dikeluarkan untuk golongan tertentu.
Zakat fitrah (zakat jiwa), yaitu zakat wajib dikeluarkan oleh setiap orang Islam baik
laiki laki maupun perempuan, besar atau kecil, setip tahun menjelang hari raya Idul fitri

Adapun secara lebih terperinci dapat dikemukakan hikmah zakat yang dirangkum dari
pernyataan Hussein Syahatah (1998) adalah sebagai berikut:
1. Sebagai sarana pendidikan bagi jiwa manusia untuk bersyukur kepada Allah SWT
2. Melatih manusia untuk dapat merasakan penderitaan dan kesuliatan fakir dan miskin
3. Sebagai sarana untuk menanamkan dalam jiwa manusia sifat jujur, amanah,
pengorbanan, ikhlas, mencintai sesama dan persaudaraan.
4. Membentuk masyarakat saling menanggung, menjamin, dan sling menyayangi
5. Mewujudkan pembangunan perekonomian sebab zakat dapat menanggulangi masalah
masalah penimbunan harta melalui anjuran mengola dan mengembangkan harta
6. Untuk menanggulangi pengangguran, untuk membeli kenutuhan kebutuhan pokok
tentunya itu akan meningkatkan produktifitas dan kesempatan kerja
7. Harta zakat dapat mengetaskan kemiskinan, karena zakat dapat mengubah orang orang
kafir menjadi orang orang yang dapat memanfaatkan harta zakat

Benda yang wajib dizakati, yaitu:


1. Emas , perak, dan uang,
2. Hasil, bumi dan buah buahna
3. Harta peniagaan
4. Barang tambang
5. Hewan ternak

Syarat syarat wajib zakat, yaitu:


1. Kemilikan yang sah dan pasti
2. Berkembang biak secara alami atau usaha
3. Mencapai nisab
4. Melebihi kebutuhan pokok
5. Bersih dan hutang
6. Mencapai haul yaitu perputaran satu tahun

9
Orang orang yang berhak menerima zakat disebut mustahiq. Sebagai firman Allah dalam
surat at-Taubah: 60








Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,


pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)
budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang
dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.7

8. Wakaf
Pengertian Wakaf, secara etimologis wakaf berasal dari kata waqafayaqifuwaqfan
yang mempunyai arti menghentikan atau menahan. Pengertian Wakaf adalah
perbuatan hukum wakif (pihak yang mewakafkan harta benda miliknya) untuk
dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan
kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Syarat Syarat Wakaf :


1. Syarat Wakaf harus ada Wakif
Dalam syarat wakaf harus ada wakif. Wakif adalah orang yang mewakafkan harta
benda miliknya. Wakif antara lain meliputi perseorangan, organisasi dan badan hukum.
Syarat perseorangan yaitu dewasa, berakal sehat dan juga tidak terhalang melakukan
perbuatan hukum dan pemilik sah harta benda wakaf.

7
Ibid., hal.6

10
Dalam syarat wakaf, wakif organisasi hanya dapat melakukan wakaf apabila memenuhi
ketentuan organisasi untuk mewakafkan harta benda wakaf milik organisasi sesuai
dengan anggaran dasar organisasi yang bersangkutan.
Dalam syarat wakaf, wakif badan hukum hanya dapat melakukan wakaf apabila
memenuhi ketentuan badan hukum untuk mewakafkan harta benda wakaf milik badan
hukum sesuai dengan anggaran dasar badan hukum yang bersangkutan.

2. Syarat Wakaf harus ada Nadzir


Dalam syarat wakaf harus ada nadzir. Nadzir adalah orang yang diserahi tugas
pemiliharaan dan pengurusan benda wakaf. Nadzir meliputi perseorangan, organisasi
dan badan hukum.
Dalam syarat wakaf, perseorangan dapat menjadi nadzir apabila memenuhi persyaratan
:
Beragama islam
Dewasa
Amanah
Mampu secara jasmaniah dan rohani
Tidak terhalang dalam melakukan perbuatan hukum.

Dalam syarat wakaf, Organisasi dapat menjadi nadzir apabila memenuhi persyaratan :
Pengurus organisasi yang bersangkutan dapat memenuhi persyaratan nadzir
perseorangan
Organisasi yang bergerak di bidang sosial, kemasyarakatan, pendidikan dan
keagamaan

Dalam syarat wakaf, Badan hukum hanya dapat menjadi nadzir apabila memenuhi
persyaratan :
Pengurus badan hukum yang bersangkutan dapat memenuhi nadzir perseorangan.
Badan hukum Indonesia yang dibentuk bedasarkan pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Badan hukum yang bersangkutan bergerak di dalam bidang sosial, pendidikan,
kemasyarakatan dan keagamaan.

11
3. Syarat Wakaf harus ada Harta Benda Wakaf
Syarat wakaf harus ada harta benda yang diwakafkan. Harta benda wakaf adalah benda
baik bergerak maupun tidak bergerak yang memiliki daya tahan yang tidak hanya sekali
pakai atau bernilai menurut ajaran islam. Harta benda wakaf diwakafkan apabila
dimiliki dan dikuasai oleh wakif secara sah. Harta benda wakaf terdiri atas benda
bergerak dan benda tidak bergerak.

4. Syarat Wakaf harus ada Ikrar Wakaf


Syarat wakaf harus ada ikrar wakaf. Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak dari wakif
untuk mewakafkan benda miliknya. Ikrar wakaf dilaksanakan oleh wakil kepada nadzir
di hadapan PPAIW (Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf) dengan disaksikan oelha 2
orang saksi, ikrar tersebut dinyatakan secara lisan dan atau tulisan serta diuangkan
dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW. Dalam hal wakif tidak dapat menyatakan ikrar
wakaf secara lisan atau tidak dapat hadir dalam pelaksanaan ikrar wakaf karena alasan
yang tidak dibenarkan oleh hukum, wakif dapat menunjuk kuasanya dengan surat kuasa
yang diperkuat oleh dua orang saksi.

5. Syarat Wakaf harus ada Peruntukan Harta Benda Wakaf


Syarat wakaf harus ada peruntukan harta benda wakaf. Dalam rangka mencapai fungsi
wakaf dan tujuan wakaf, harta benda wakaf hanya dapat diperuntukan bagi :
Sarana ibadah
Kegiatan dan prasarana pendidikan serta kesehatan
Bantuan kepada anak terlantar, fakir miskin, yatim piatu dan beasiswa
Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat
Kemajuan dan juga kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan
syariah dan peraturan perundang-undangan.

6. Syarat Wakaf harus ada Jangka Waktu Wakaf


Syarat wakaf harus ada jangka waktu wakaf. Pada umumnya para ulama berpendapat
yang diwakafkan zatnya harus kekal. Namun Imam Malik dan golongan syiah
Imamiyah menyatakan bahwa wakaf itu boleh dibatasi waktunya.
Golongan Hanafiyah mensyaratkan bahwa harta yang diwakafkan itu zatnya harus
kekal yang memungkinkan dapat dimanfaatkan terus-menerus.

12
Macam-macam wakaf menurut fiqih, yaitu sebagai berikut :
1. Wakaf Ahli (keluarga atau khusus)
Macam-macam wakaf salah satunya adalah wakaf Ahli. Wakaf ahli merupakan wakaf
yang ditujukan kepada orang-orang tertentu seseorang atau lebih dari satu, baik
keluarga wakif atau bukan, misalnya mewakafkan buku untuk anaknya yang mampu
mempergunakannya, kemudian diteruskan kepada cucu-cucunya. Macam wakaf ini
dipandang sah dan yang berhak menikmati harta wakaf adalah mereka yang ditunjuk
dalam pernyataan wakaf.

2. Wakaf Umum
Macam-macam wakaf salah satunya wakaf umum. Wakaf umum ialah wakaf yang
sejak semula ditujukan untuk kepentingan umum, tidak dikhususkan pada orang-orang
tertentu. Wakaf umum ini sejalan juga dengan amalan wakaf yang menyatakan bahwa
pahalanya akan terus mengalir sampai wakif itu meninggal dunia. Apabila harta wakaf
masih, tetap diambil manfaatnya sehingga wakaf itu dapat dinikmati oleh masyarakat
secara luas dan merupakan sarana untuk menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat
baik dalam bidang sosial, pendidikan, kebudayaan, ekonomi serta keagamaan.
Manfaat wakaf semacam ini jauh lebih besar dibandingkan wakaf ahli dan macam
wakaf ini nampaknya lebih sesuai dengan tujuan wakaf secara umum. Secara
substansinya, wakaf jenis ini merupakan salah satu segi dari cara membelanjakan harta
di jalan Allah SWT. Apabila harta wakaf tersebut digunakan untuk pembangunan, baik
bidang keagamaan maupun perekonomian, maka manfaatnya sangat terasa untuk
kepentingan umum, tidak terbatas untuk keluarga atau kerabat terdekat.

Macam Macam Wakaf Mengenai macam-macam wakaf di dalam Peraturan


Pemerintah No.2 Tahun 1977 maupun dalam menjelaskan tidak diatur, di mana dalam
peraturan pemerintah tersebut hanya mengatur wakaf sosial (untuk umum) atas tanah
milik. Macam-macam wakaf lainnya seperti wakaf keluarga tidak termasuk dalam
peraturan pemerintah tersebut. Hal tersebut untuk menghindari kekaburan
permasalahan perwakafan. 8
Para ahli dipandang sebagai landasan perintah untuk berwakaf, yaitu:

8
Muhammad Jawad Mughniyah, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta: PT Lentera Basritama, 2001), hal. 129

13
1. Al-Quran
Surat al-Hajj : 77





Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah


Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.

Surat Al-Baqarah : 267










Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan
ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

14
2. Hadits
Ghaira mutaatstsilin malan (tanpa menyimpannya sebagai harta hak milik)

Tujuan tujuan wakaf:


Untuk kepentingan umum
Untuk menolong fakir miskin
Untuk kepentingan anggota keluarga sendiri

4. Praktik Filantropi Islam

Praktik filantrpi Islam (zakat, sedekah, dan wakaf) diperkenalkan di Nusantara melalui
proses Islamisasi yang panjang dan lambat, dan cenderung damai. Praktik praktik tersebut telah
beradaptasi dengan kondisi sosial dan ekonomi dan dibentuk oleh kecendurungan penguasa
Muslim setempat. Namun, langkanya data yang tersedia menyulitkan pencairan terhadap
keberadaan masyarakat sipil yang mungkin merujuk kepada mesjid mesjid dan para pemuka
agama setempat. Sedekah dan wakaf tetap menjadi praktik yang bersifat sukarela, sedangkan
praktik zakat di kesultanan Islam telah mengalami kegagalan sebagaimana kecenderungan
umum zakat dalam dunia Islam.
Tiga bagian berikutnya menggambarkan bagaimana zakat, sedekah, dan wakaf
dipraktikkan. Ketiga praktik filantropi ini secara umum telah menjadi norma yang
menunjukkan kedermawanan, sebagai tanda kesalehan pribadi, dan bagaimana dari politik
Islamisasi. Berbeda dengan sedekah dan wakaf, praktik zakat ada yang sebagian kecil diatur
oleh negara/penguasa dengan aturan pelembagaan yang tidak sama antara satu kerajaan dengan
kerjaan lainnya. Pengelolaan zakat oleh negara perlahan mulai terhenti seiring dengan
runtuhnya kesultanan kesultanan Islam. Kondisi ini telah medorong muculnya masyarakat sipil
sebagai pengumpul dan pengelola zakat yang bebas dari campur tangan negara.9

9
Denys Lombard, Nusa Jawa: Silang Budaya, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996), hal. 129

15
5. Islamisai CSR (Corporate Social Responsibility)

Islamisasi adalah proses konversi masyarakat menjadi Islam. Dalam penggunaan


kontemporer, mungkin mengacu pada pengenaan dirasakan dari sistem sosial dan politik Islam
di masyarakat dengan latar belakang sosial dan politik pribumi yang berbeda.10
CSR, yaitu korporasi atau perusahaan perusahaan yang memberikandana CSR kepada
lembaga lembaga filantropi Islam. Dan jumlah dana CSR itu ratusan juta bahkan miliaran
rupiah

Beberapa catatan yang mungkin bisa dikembangkan dimasa yang akan datang berkaitan
dengan filantropi Islam di Indonesia:
1. Perlu adanya motif dan impian bersama dari lembaga lembaga charity berbasis agama
agama yang inspirasinya dapat diambil dari ajaran/konsep agama masing masing
2. Konsep common good atau welfare society, perlu dimaknai lebih luas dalam konteks
masyarakat plural seperti di Indonesia
3. Konsep kemaslahatan perlu dirumuskan bersama dengan baik supaya kategori
beneficiaries (penerima manfaat) dari gerakan filantropi Islam ini bisa lebih inklusif
yakni menyentuk seluruh warga masyarakat tanpa pandang agama, suku atau golongan.
4. Perlu dilakukan evaluasi dan kajian lebih dalam tentang manakah yang lebih doinan
dalam gerakan ini, antara charity atau aktivitas dakwah
5. Perlu dilakukan reinterprestasi terhadap onsep dakwah, beneficiary dan charity

10
https://id.wikipedia.org/wiki/Islamisasi

16
BAB II
PENUTUP
1. Simpulan
Filantropi Islam adalah bentuk kedermawanan suatu masyarakat yang mempunyai
tujuan tidak hanya memenuhi kewajiban agama sebagai perintah Allah, namun juga
untuk membantu masyarakat kurang mampu, sehingga masyarakat menjadi sejahtera.
Filantropi dapat berupa zakat, infaq, sodaqoah, dan wakaf.
2. Saran
Saya sebagai penulis berharap makalah ini dapat membantu pembaca untuk
mempraktikkan Filantropi Islam dikehidupan sehari-hari

17
DAFTAR PUSTAKA

Robson. 1995. Charity and Philanthropy in Islam, Indianapolis : Indiana University


Center on Philanthropy
Nanji Azim. 2006. Almsgiving Encyclopedia of the Quran. Laiden: Brill
Aminuddin, Dr., Pengantar Filantropi Islam
T.H Pigeaud. 1962 Java in the Fourteenth Century. The Hague: Martinus Nijhoff
M.C.Ricklefs. 2006 Mystic Syntbesis in Java: A History of Islamisation from the
Fourteenth to the Early Nineteenth Centuries Norwalk: EastBridge
Muhammad Jawad Mughniyah. 2001. Fiqih Lima Mazhab. Jakarta: PT Lentera
Basritama
Denys Lombard1996 Nusa Jawa: Silang Budaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
https://id.wikipedia.org/wiki/Islamisasi

18

You might also like