You are on page 1of 33

BAB - 3

Analisa hidrologi

3.1 UMUM

Analisa Hidrologi dalam merencanakan Pembangkit Listrik Tenaga Air adalah


analisa yang berhubungan dengan Daerah Aliran Sungai, iklim dan cuaca.
Dimana faktor-faktor tersebut digunakan sebagai data awal dalam menganalisa
curah hujan, evapotranspirasi, debit andalan dan kurva durasi debit selama
beberapa tahun. Hasil utama dari analisa hidrologi pada perencanaan ini untuk
mengetahui debit andalan (debit minimum) dan kurva durasi debit yang
mengalir di Daerah Aliran Sungai sampai titik pengambilan baik itu free intake
ataupun bendung.

3.2 METODOLOGI PEKERJAAN

Metodologi pekerjaan dalam analisa hidrologi adalah langkah-langkah yang


dilakukan nantinya dalam menganalisa hidrologi. Adapun metodologi analisa
hidrologi ditampilkan pada gambar di bawah ini:
Pengumpulan Data Hidrologi dan
Klimatologi

Penentuan Catchment Area


Daerah Aliran Sungai

Analisa Curah Hujan Maksimum Analisa Curah Hujan Rata-Rata


Rata-Rata Bulanan Bulanan

Analisa Curah Hujan Kala Ulang Analisa Evapotranspirasi Bulanan


10, 25, 50, dan 100 Tahun

Uji Distibusi Curah Hujan Kala Analisa Debit Bulanan


ulang dengan smirnov
kolmogorov
Analisa Debit Andalan Bulanan

Analisa Debit Banjir Kala Ulang


10, 25, 50, dan 100 Tahun Duration Curve atau kurva durasi
debit

3.3 DAERAH ALIRAN SUNGAI

Luas daerah pengaliran sungai sampai bendung PLTM Saur Manggita sebesar
73 km dengan panjang sungai dari hulu sampai ke bendung mencapai 7.3
km. Daerah Aliran Sungai Aek Tapian Nauli sampai hilir mencapai luasan
daerah aliran sungai sebesar 400 km2 dengan panjang sungai mencapai 40
km. Sungai Aek Tapian Nauli merupakan sungai utama yang alirannya berasal
dari beberapa sungai yaitu Sungai Sungai Aek Sibuluan/Aek Sipan Haporas,
Sungai Aek Horsik, Sungai Aek Doras, Sungai Aek Sarudik, dan Sungai Aek
Male. Daerah aliran Sungai Aek Tapian Nauli berasal dari selatan barat daya
Pegunungan Adian Antamasi pada ketinggian 1000 mdpl dan Gondang
Lumayang pada ketinggian 743 mdpl.
BENDUNG
1 43' 25.49" LU
98 56' 26.96 BT

Gambar 3.1 : Catchment Area Aek Tapian Nauli dan Posisi Bendung
3.4 ANALISA IKLIM DAN CUACA

Keadaan iklim dipengaruhi oleh Samudera Hindia, suhu udara minimum rata
rata berkisar antara 24oC dengan kelembaban rata rata sekitar 80% dan
kecepatan angin rata rata 109.49 km/hari, penyinaran matahari rata rata
sekitar 32 % dan penguapan rata rata sekitar 5.21 mm/hari, dilokasi pekerjaan
terdiri dari 2 (dua) musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Data curah
hujan dan klimatologi diperoleh dari 3 Stasiun penakar curah hujan yaitu
Stasiun Kecamatan Sorkam, Stasiun Pinangsori Sibolga, dan Stasiun Adian
Koting. Adapun data curah hujan 10 tahun dari 3 stasiun ditampilkan pada
tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 : Data Curah Hujan Bulanan 10 Tahun Stasiun Sorkam

NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES

1 2006 282 147 297 289 186 250 618 268 308 453 181 437
2 2007 155 219 221 196 167 224 459 146 256 587 199 683
3 2008 162 189 401 372 68 202 288 166 199 241 286 326
4 2009 261 106 245 93 72 103 152 288 163 203 130 267
5 2010 162 290 246 229 181 136 180 302 255 240 342 91
6 2011 142 96 199 211 122 225 73 207 199 305 363 373
7 2012 165 190 265 297 183 197 267 207 199 265 321 356
8 2013 69 433 213 338 280 138 88 179 174 185 393 335
9 2014 215 64 206 357 284 150 111 205 157 179 842 315
10 2015 129 199 238 348 289 317 215 474 349 280 420 253

Sumber: BMKG Sampali

Tabel 3.2 : Data Curah Hujan Bulanan 10 Tahun Stasiun Pinangsori

NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES

1 2006 462 427 363 477 191 186 230 365 505 719 425 557
2 2007 409 390 340 273 279 237 1024 221 513 945 546 583
3 2008 308 214 102 170 282 228 464 332 588 598 397 681
4 2009 366 241 486 341 220 190 254 476 586 407 468 314
5 2010 393 427 685 354 413 326 363 395 496 356 730 331
6 2011 373 269 418 483 227 152 231 392 317 710 828 873
7 2012 118 524 312 429 176 285 475 359 467 335 657 185
8 2013 211 190 183 412 310 188 134 424 318 526 605 273
9 2014 338 25 132 481 268 302 227 325 423 222 713 467
10 2015 350 194 275 458 294 161 164 380 463 262 435 670

Sumber: BMKG Sampali


Tabel 3.3 : Data Curah Hujan Bulanan 10 Tahun Stasiun Adian Koting

NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES

1 2006 235 298 289 343 278 152 182 211 268 362 530 404
2 2007 326 362 313 469 174 184 220 185 341 583 366 460
3 2008 230 120 222 397 347 72 205 180 217 183 186 289
4 2009 145 190 224 120 55 83 2 136 280 374 57 426
5 2010 296 141 149 253 141 173 141 185 246 295 609 357
6 2011 159 161 487 395 359 136 95 317 270 300 494 378
7 2012 233 425 214 333 317 253 311 306 268 431 612 248
8 2013 242 335 393 454 434 122 134 269 255 399 560 493
9 2014 231 267 81 507 362 133 273 224 344 469 116 106
10 2015 342 248 125 568 317 82 362 62 317 396 481 610

Sumber: BMKG Sampali

Tabel 3.4 : Data Klimatologi Bulanan Stasiun Adian Koting


No Jenis Iklim Satuan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
1 Temperatur Rata-rata C 24.4 25.4 25.4 25.4 26.4 26.9 26.5 25.9 25.4 25.7 25.5 25.3
2 Penyinaran Matahari Jam 2.9 3.9 2.7 5.3 4.9 5.8 4.4 4.7 2.3 2.7 2.3 1.2
3 Kelembaban Udara % 86 80 83 81 83 75 73 76 80 82 83 83
4 Jumlah Hari hujan Hari 16 15 18 19 16 13 15 18 17 20 23 20
5 Kecepatan Angin m/dtk 0.82 0.45 0.5 1.28 0.82 2.9 3.48 1.52 1.07 0.6 0.5 0.83
6 Penguapan mm 4.19 4.89 4.21 5.44 4.95 6.36 6.59 5.92 4.93 4.91 4.66 5.56
Sumber: BMKG Sampali

3.4.1 Analisa Curah Hujan Rata-Rata Bulanan

Analisa cura hujan rata-rata bulanan bertujuan untuk mengetahui besarnya


curah hujan yang jatuh ke Daerah Aliran Sungai yang mempengaruhi terhadap
besarnya aliran Sungai Aek Tapian Nauli. Analisa curah hujan rata-rata
menggunakan data 10 tahun terakhir dari 3 stasiun yang berada di sekitar
Daerah Aliran Sungai. Adapun hasil curah hujan rata-rata bulanan dari 3
stasiun ditampilkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.5 : Analisa Curah Hujan Rata-Rata Bulanan Dari 3 Stasiun Selama 10
Tahun
Tahun Stasiun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
Sorkam 282 147 297 289 186 250 618 268 308 453 181 437
Pinang Sori 462 427 363 477 191 186 230 365 505 719 425 557
2006
Adian Koting 235 298 289 343 278 152 182 211 268 362 530 404
Rata-Rata 326 291 316 370 218 196 343 281 360 511 379 466
Sorkam 155 219 221 196 167 224 459 146 256 587 199 683
Pinang Sori 409 390 340 273 279 237 1024 221 513 945 546 583
2007
Adian Koting 326 362 313 469 174 184 220 185 341 583 366 460
Rata-Rata 297 324 291 313 207 215 568 184 370 705 370 575
Sorkam 162 189 401 372 68 202 288 166 199 241 286 326
Pinang Sori 308 214 102 170 282 228 464 332 588 598 397 681
2008
Adian Koting 230 120 222 397 347 72 205 180 217 183 186 289
Rata-Rata 233 174 242 313 232 167 319 226 335 341 290 432
Sorkam 261 106 245 93 72 103 152 288 163 203 130 267
Pinang Sori 366 241 486 341 220 190 254 476 586 407 468 314
2009
Adian Koting 145 190 224 120 55 83 2 136 280 374 57 426
Rata-Rata 257 179 318 185 116 125 136 300 343 328 218 336
Sorkam 162 290 246 229 181 136 180 302 255 240 342 91
Pinang Sori 393 427 685 354 413 326 363 395 496 356 730 331
2010
Adian Koting 296 141 149 253 141 173 141 185 246 295 609 357
Rata-Rata 284 286 360 279 245 212 228 294 332 297 560 260
Sorkam 142 96 199 211 122 225 73 207 199 305 363 373
2011 Pinang Sori 373 269 418 483 227 152 231 392 317 710 828 873
Adian Koting 159 161 487 395 359 136 95 317 270 300 494 378
Rata-Rata 225 175 368 363 236 171 133 305 262 438 562 541
Sorkam 165 190 265 297 183 197 267 207 199 265 321 356
Pinang Sori 118 524 312 429 176 285 475 359 467 335 657 185
2012
Adian Koting 233 425 214 333 317 253 311 306 268 431 612 248
Rata-Rata 172 380 264 353 225 245 351 291 311 344 530 263
Sorkam 69 433 213 338 280 138 88 179 174 185 393 335
Pinang Sori 211 190 183 412 310 188 134 424 318 526 605 273
2013
Adian Koting 242 335 393 454 434 122 134 269 255 399 560 493
Rata-Rata 174 319 263 401 341 149 119 291 249 370 519 367
Sorkam 215 64 206 357 284 150 111 205 157 179 842 315
Pinang Sori 338 25 132 481 268 302 227 325 423 222 713 467
2014
Adian Koting 231 267 81 507 362 133 273 224 344 469 116 106
Rata-Rata 261 119 140 448 305 195 204 251 308 290 557 296
Sorkam 129 199 238 348 289 317 215 474 349 280 420 253
Pinang Sori 350 194 275 458 294 161 164 380 463 262 435 670
2015
Adian Koting 342 248 125 568 317 82 362 62 317 396 481 610
Rata-Rata 274 214 213 458 300 187 247 305 376 313 445 511
Rata-Rata 10 Tahun 244 255 250 384 278 139 193 208 281 379 401 377

3.4.2 Analisa Evapotranspirasi Bulanan

Analisa evapotranspirasi bulanan bertujuan untuk mengetahui besarnya


penguapan yang terjadi baik itu penguapan dari tumbuhan dan dari permukaan
tanah. Evapotranspirasi dalam analisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor iklim
seperti kecepatan angin, kelembaban udara, penyinaran matahari, jumlah hari
hujan dan temperatur. Analisa evapotranpirasi dalam perencanaan ini
menggunakan metode penman, adapun hasil evapotranspirasi ditampilkan di
bawah ini.

Tabel 3.6 : Hasil Analisa Evapotranspirasi Potensial Bulanan (Eto)


Besaran Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Temperatur, t ( C ) 24.4 25.4 25.4 25.4 26.4 26.9 26.5 25.9 25.4 25.7 25.5 25.3
Kec. Angin, U (knots) 1.74 1.93 1.86 1.99 1.99 1.93 1.93 1.99 1.99 1.86 1.93 1.86
Kec. Angin, U (km/hr) 71 39 43 111 71 251 301 131 92 52 43 72
f(U)=0.27(1+U/100) 0.46 0.37 0.39 0.57 0.46 0.95 1.08 0.62 0.52 0.41 0.39 0.46
Sunshine, n/N (%) 24 33 23 44 41 48 37 39 19 23 19 10
RH (%) 86 80 83 81 83 75 73 76 80 82 83 83
ea (mbar) (Tabel ) 29.52 31.82 31.82 31.82 34.12 35.27 34.35 32.97 31.82 32.51 32.05 32.13
ed = ea x RH/100 25.39 25.46 26.41 25.77 28.32 26.45 25.08 25.06 25.46 26.66 26.60 26.67
ea - ed 4.13 6.36 5.41 6.05 5.80 8.82 9.27 7.91 6.36 5.85 5.45 5.46
W (Tabel ) 0.76 0.77 0.74 0.74 0.75 0.76 0.76 0.75 0.77 0.77 0.77 0.77
1-W 0.24 0.23 0.26 0.26 0.25 0.24 0.25 0.25 0.23 0.23 0.23 0.23
Ra (Tabel ) 14.36 15.05 15.52 15.38 14.85 14.37 14.55 15.07 15.30 15.13 14.55 14.15
Rs = (0.25 + 0.5 n/N) Ra 5.33 6.21 5.62 7.24 6.75 7.06 6.31 6.72 5.29 5.49 5.03 4.24
Rns = (1 - a) Rs ; a=0.25 3.99 4.66 4.22 5.43 5.06 5.30 4.73 5.04 3.97 4.11 3.77 3.18
f(T) (Tabel ) 15.58 15.78 15.55 15.55 15.80 15.93 15.83 15.68 15.78 15.84 15.80 15.76
f(ed) = 0.34 - 0.044 Ved 0.12 0.12 0.11 0.12 0.11 0.11 0.12 0.12 0.12 0.11 0.11 0.11
f(n/N)= 0.1 + 0.9 n/N 0.32 0.39 0.30 0.50 0.47 0.54 0.43 0.45 0.27 0.30 0.27 0.19
Rn1 = f(T).f(ed).f(n/N) 0.59 0.73 0.54 0.90 0.78 0.97 0.81 0.85 0.51 0.54 0.49 0.34
Rn = Rns - Rn1 3.41 3.92 3.68 4.53 4.28 4.33 3.92 4.19 3.46 3.57 3.29 2.85
U (m/det) 0.78 0.86 0.83 0.89 0.89 0.86 0.86 0.89 0.89 0.83 0.86 0.83
U siang/ U malam 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
C (konstanta) 1.10 1.10 1.00 0.90 0.90 0.90 0.90 1.00 1.10 1.10 1.10 1.10
ET=C(W.Rn+(1-W)(ea-ed).f(U)) 3.36 3.92 3.28 3.83 3.50 4.77 4.87 4.38 3.77 3.63 3.31 3.05

3.5 ANALISA DEBIT ANDALAN BULANAN DENGAN METODE FJ MOCK

Analisa debit andalan bulanan bertujuan untuk mengetahui besarnya debit


yang mengalir di Daerah Aliran Sungai Aek Tapian Nauli sampai ke titik
pengambilan. Debit andalan bulanan dapat diartikan debit minimum atau sering
juga disebut dengan debit probabilitas 80% sampai 90% (Q80%-Q90%). Debit
andalan untuk perencanaan PLTA biasanya digunakan dengan debit
probabilitas 90% (Q90%). Analisa debit andalan dipengaruhi oleh beberapa
parameter-parameter seperti curah hujan, catchment area, permukaan tanah,
evapotranspirasi, infiltrasi, soil moisture content, dan jumlah hari hujan. Hasil
daripada debit andalan bulanan di Daerah Aliran Sungai Aek Tapian Nauli
dengan metode FJ Mock akan ditampilkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.7 : Analisa Debit Bulanan Rata-Rata Dengan Metode FJ MOCK
No Data Unit Kons Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
A Meteorologi Data I I I I I I I I I I I I
1 Curah hujan P;mm/bulan 251.47 247.43 287.27 338.77 238.47 186.80 269.47 268.60 330.17 389.47 431.80 400.50
2 Hari hujan n;hari 16 16 19 20 17 14 16 18 18 21 24 22
3 Jumlah hari Hr;hari 31 29 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31
B Evapotranspirasi Potensial (Eto) mm/hari 3.36 3.92 3.28 3.83 3.50 4.77 4.87 4.38 3.77 3.63 3.31 3.05
4 Epm mm/bulan 104.07 113.76 101.54 114.77 108.35 143.03 151.06 135.72 113.03 112.58 99.40 94.54
C Limited Evapotranspirasi (EI)
5 Expose Surface (m) % 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00 30.00
6 Epm/Eto % 31.00 29.00 31.00 30.00 31.00 30.00 31.00 31.00 30.00 31.00 30.00 31.00
7 E = (m/20) x (18-n) mm/bulan 8.67 9.48 -5.08 -9.56 5.42 26.22 17.62 0.00 -1.88 -15.01 -28.16 -20.48
8 EI = Epm - E mm/bulan 95.39 104.28 106.61 124.33 102.93 116.81 133.43 135.72 114.91 127.59 127.56 115.02
D Water Surplus
9 As= (P - EI) (air hujan sampai ke tanah) mm/bulan 156.07 143.16 180.65 214.44 135.54 69.99 136.03 132.88 215.26 261.88 304.24 285.48
10 SMC = ISMC + (P-EI) mm/bulan 406.07 393.16 430.65 464.44 385.54 319.99 386.03 382.88 465.26 511.88 554.24 535.48
11 ISMC 250 656.07 643.16 680.65 714.44 635.54 569.99 636.03 632.88 715.26 761.88 804.24 785.48
12 Soil storage mm/bulan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
13 Water surplus (8+12) mm/bulan 156.07 143.16 180.65 214.44 135.54 69.99 136.03 132.88 215.26 261.88 304.24 285.48
E Total Run Off
14 Koefisien Infiltrasi (if) 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
15 Infiltrasi (13 x 14) (i;mm/bulan) 78.04 71.58 90.33 107.22 67.77 34.99 68.02 66.44 107.63 130.94 152.12 142.74
16 Konstanta resesi aliran (K) 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70
17 Percentage factor (PF) 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
18 1/2 x (1+K) x I Gs 66.33 60.84 76.78 91.14 57.60 29.74 57.81 56.47 91.48 111.30 129.30 121.33
19 K x Vn-1 19.67 19.67 38.36 67.53 95.06 93.53 71.63 73.61 73.72 95.98 122.43 154.88
20 Vn 50.00 80.51 115.13 158.66 152.67 123.28 129.44 130.08 165.21 207.28 251.73 276.21
21 Vn=Vn-(Vn-1) mm/bulan 30.33 60.84 76.78 91.14 57.60 29.74 57.81 56.47 91.48 111.30 129.30 121.33
22 Base Flow = i - Vn mm/bulan 47.70 10.74 13.55 16.08 10.17 5.25 10.20 9.97 16.14 19.64 22.82 21.41
23 Direct Run Off = WS - i mm/bulan 78.04 71.58 90.33 107.22 67.77 34.99 68.02 66.44 107.63 130.94 152.12 142.74
24 Storm run off=PxPF(jika P>250,SRO=0) mm/bulan 125.73 123.72 143.63 169.38 119.23 93.40 134.73 134.30 165.08 194.73 215.90 200.25
25 Total Run Off=Bflow+DRO+SRO mm/bulan 251.47 206.03 247.51 292.68 197.17 133.64 212.95 210.70 288.85 345.31 390.84 364.40
26 Catchment Area km 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73 73
3
27 Stream flow (m /second) (m/det) 6.85 6.00 6.75 8.24 5.37 3.76 5.80 5.74 8.14 9.41 11.01 9.93
Grafik Debit Bulanan Rata-Rata Daerah Aliran Sungai-Bendung
Aek Tapian Nauli
12.00
11.01
10.00 9.93
9.41
8.24 8.14
Debit (m3/det)

8.00
6.85 6.75
6.00 6.00 5.80 5.74
5.37

4.00 3.76

2.00

0.00
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
Bulan

Grafik 3.1 : Debit Bulanan Daerah Aliran Sungai-Bendung Aek Tapian Nauli

Untuk mengetahui besarnya debit andalan bulanan (Q80%- Q90%) perlu


dilakukan urutan data dari yang terbesar sampai yang terkecil. Adapun urutan
data debit bulanan dari yang terkecil sampai terbesar ditampilkan pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3.8 : Debit Andalan Bulanan dan Rata-Rata DAS Aek Tapian Nauli-
Bendung

Bulan Peringkat Probabilitas Debit Bulanan


(%) (m3/det)
Nop 1 8 11.01
Des 2 17 9.93
Okt 3 25 9.41
Apr 4 33 8.24
Sep 5 42 8.14
Jan 6 50 6.85
Mar 7 58 6.75
Feb 8 67 6.00
Juli 9 75 5.80
Ags 10 83 5.74
Mei 11 92 5.37
Juni 12 100 3.76
Rata-Rata 7.25

3.6 DURATION CURVE DEBIT DAS AEK TAPIAN NAULI-BENDUNG

Duration curve atau kurva durasi bertujuan untuk mengetahui besarnya debit
sungai selama beberapa waktu tertentu dalam satu tahun. Debit sungai
diperoleh dengan menggunakan metode empiris ataupun pendekatan seperti
metode FJ MOCK yang perhitungannya berdasarkan data curah hujan yang
dicatat di stasiun pos penakar curah hujan dengan data klimatologi lainnya
separti evapotranspirasi, tata guna lahan, permukaan tanah, kandungan air
tanah (soil moisture content), dan koefisien infiltrasi.
Tabel 3.9 : Duration Curve Debit Bulanan DAS Aek Tapian Nauli-Bendung
Selama 10 Tahun
Urutan Data Probabilitas (%) Debit (m3/det) Urutan Data Probabilitas (%) Debit (m3/det) Urutan Data Probabilitas (%) Debit (m3/det)
1 100 1.62 41 67 5.93 81 33 8.18
2 99 1.97 42 66 5.93 82 33 8.20
3 98 2.10 43 65 5.98 83 32 8.20
4 98 2.17 44 64 6.11 84 31 8.23
5 97 2.32 45 63 6.14 85 30 8.25
6 96 2.36 46 63 6.17 86 29 8.27
7 95 2.90 47 62 6.29 87 28 8.34
8 94 2.98 48 61 6.31 88 28 8.64
9 93 3.21 49 60 6.32 89 27 8.64
10 93 3.22 50 59 6.35 90 26 8.66
11 92 3.52 51 58 6.39 91 25 8.68
12 91 3.55 52 58 6.42 92 24 8.70
13 90 3.72 53 57 6.45 93 23 8.93
14 89 3.78 54 56 6.61 94 23 9.10
15 88 3.83 55 55 6.70 95 22 9.13
16 88 3.86 56 54 6.75 96 21 9.28
17 87 3.98 57 53 6.79 97 20 9.33
18 86 4.08 58 53 6.85 98 19 9.37
19 85 4.15 59 52 6.86 99 18 9.56
20 84 4.16 60 51 6.89 100 18 9.63
21 83 4.40 61 50 6.95 101 17 9.80
22 83 4.47 62 49 7.06 102 16 9.92
23 82 4.53 63 48 7.07 103 15 10.01
24 81 4.58 64 48 7.08 104 14 10.70
25 80 4.60 65 47 7.13 105 13 10.76
26 79 4.61 66 46 7.17 106 13 11.28
27 78 4.78 67 45 7.36 107 12 11.37
28 78 4.79 68 44 7.37 108 11 11.51
29 77 4.95 69 43 7.44 109 10 11.85
30 76 4.97 70 43 7.46 110 9 12.92
31 75 5.02 71 42 7.54 111 8 13.19
32 74 5.04 72 41 7.62 112 8 13.44
33 73 5.13 73 40 7.65 113 7 13.95
34 73 5.18 74 39 7.66 114 6 14.11
35 72 5.33 75 38 7.70 115 5 14.63
36 71 5.33 76 38 7.78 116 4 14.66
37 70 5.39 77 37 7.81 117 3 14.86
38 69 5.68 78 36 7.92 118 3 14.88
39 68 5.68 79 35 7.93 119 2 14.88
40 68 5.92 80 34 8.07 120 1 18.95
Duration Curve Debit Bulanan Aek Tapian Nauli Bendung 10 Tahun
20.00
19.00
18.00
17.00
16.00
15.00
14.00
13.00
Debit (m3/det)

12.00 Q10% = 11.85 m3/det


11.00
10.00
9.00
8.00 Q50% = 6.95 m3/det
7.00
6.00
5.00 Q80% = 4.60 m3/det
4.00 Q90% = 3.72 m3/det
3.00
2.00
1.00 Q100% = 1.62 m3/det
0.00
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 hari 182.5Hari
0 Jam 4380 Jam 365 Hari
8760 Jam
Probabilitas (%)
Grafik 3.2 : Duration Curve Debit Bulanan Aek Tapian Nauli-Bendung Selama 10 Tahun
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwasanya nilai:
1. Q100% = 1.62 m3/det.
2. Q90% = 3.72 m3/det.
3. Q80% = 4.60 m3/det.
4. Q50% = 6.95 m3/det.
5. Q10% = 11.85 m3/det.
6 Qrata-rata = 7.29 m3/det.

3.7 POTENSI DAYA

Potensi daya untuk pembangkit listrik tenaga air dapat dihitung dengan
menggunakan rumus atau formula sebagai berikut:
P = 9.8 Q H (kw)
Di mana: P = Potensi Daya (kw).
Q = Debit (m3/det).
H = Head atau perbedaan tinggi muka air (m).

3.8 ANALISA CURAH HUJAN RATA-RATA MAKSIMUM

Analisa curah hujan rata-rata maksimum bertujuan untuk menghitung curah


hujan kala ulang 2, 5, 10, 25, 50, dan 100 tahun, curah hujan kala ulang
tersebut nantinya dianalisa untuk sebagai parameter dasar dalam menghitung
debit banjir di DAS Aek Tapian Nauli menurut periode kala ulangnya. Data
curah hujan harian maksimum diperoleh dari 3 stasiun penakra curah hujan
yaitu: Stasiun Sorkam, Stasiun Pinangsori, dan Stasiun Adian Koting. Adapun
data curah hujan harian maksimum dari 3 stasiun ditampilkan di bawah ini:
Tabel 3.10 : Data Curah Hujan Harian Maksimum 10 Tahun Stasiun Sorkam

NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES

1 2006 40 56 45 80 58 44 56 70 65 59 64 64
2 2007 40 55 65 70 49 57 131 71 62 101 47 101
3 2008 60 59 85 114 29 59 131 67 67 63 83 71
4 2009 80 37 67 57 24 35 78 66 42 45 28 42
5 2010 24 78 75 66 45 17 51 52 63 82 77 31
6 2011 43 43 41 47 38 42 15 41 49 51 101 99
7 2012 46 53 60 74 51 46 67 64 68 66 69 63
8 2013 30 63 68 65 56 51 47 37 41 47 67 61
9 2014 55 24 62 98 56 31 22 71 85 52 89 45
10 2015 35 71 37 60 99 72 54 110 127 83 72 63

Tabel 3.11 : Data Curah Hujan Harian Maksimum 10 Tahun Stasiun Pinangsori

NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES

1 2006 83 136 90 79 36 117 65 108 101 100 68 153


2 2007 60 156 97 41 60 54 424 53 113 159 133 101
3 2008 69 112 10 50 81 65 91 96 162 110 71 105
4 2009 68 47 103 64 82 43 55 59 175 79 81 66
5 2010 104 70 171 86 170 90 120 89 154 72 113 83
6 2011 149 79 135 106 90 50 143 70 79 74 269 143
7 2012 31 109 104 93 50 72 108 75 229 42 89 188
8 2013 65 41 39 107 74 29 51 176 75 148 127 58
9 2014 85 13 46 122 37 137 38 76 230 165 165 92
10 2015 93 54 67 79 87 53 21 75 112 82 104 104

Tabel 3.12 : Data Curah Hujan Harian Maksimum 10 Tahun Stasiun Adian
Koting

NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES

1 2006 30 16 23 24 60 11 40 19 22 17 27 52
2 2007 85 31 31 55 40 27 55 35 57 60 47 50
3 2008 41 24 31 44 41 27 20 25 26 22 43 39
4 2009 24 20 24 24 25 30 16 30 39 42 10 42
5 2010 40 29 28 30 25 28 20 72 30 30 40 40
6 2011 25 25 38 40 42 20 73 84 53 35 45 25
7 2012 56 46 40 38 44 46 36 63 35 74 99 21
8 2013 59 30 47 48 41 35 30 40 30 40 35 35
9 2014 30 35 21 91 51 28 30 35 30 31 31 45
10 2015 35 39 12 65 53 26 37 74.8 39 90 51 61
Analisa curah hujan rata-rata maksium dari 3 stasiun selama 10 tahun
bertujuan untuk mengetahui besarnya curah hujan maksimum yang
mempengaruhi DAS Aek Tapian Nauli secara merata yang mengalir secara
runoff atau limpasan sampai ke sungai. Oleh sebab itu perlu dianalisa curah
hujan maksimum rata-rata agar dapat diketahui nantinya debit banjir yang
mengalir di DAS Aek Tapian Nauli. Adapun hasil analisa curah hujan rata-rata
maksimum dari 3 stasiun ditampilkan di bawah ini:

Tabel 3.13 : Analisa Curah Hujan Harian Rata-Rata Maksimum 10 Tahun


Tahun Stasiun Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Maksimum
Sorkam 40 56 45 80 58 44 56 70 65 59 64 64
Pinang Sori 83 136 90 79 36 117 65 108 101 100 68 153
2006
Adian Koting 30 16 23 24 60 11 40 19 22 17 27 52
Rata-Rata 51 69 53 61 51 57 54 66 63 59 53 90 90
Sorkam 40 55 65 70 49 57 131 71 62 101 47 101
Pinang Sori 60 156 97 41 60 54 424 53 113 159 133 101
2007
Adian Koting 85 31 31 55 40 27 55 35 57 60 47 50
Rata-Rata 62 81 64 55 50 46 203 53 77 107 76 84 203
Sorkam 60 59 85 114 29 59 131 67 67 63 83 71
Pinang Sori 69 112 10 50 81 65 91 96 162 110 71 105
2008
Adian Koting 41 24 31 44 41 27 20 25 26 22 43 39
Rata-Rata 57 65 42 69 50 50 81 63 85 65 66 72 85
Sorkam 80 37 67 57 24 35 78 66 42 45 28 42
Pinang Sori 68 47 103 64 82 43 55 59 175 79 81 66
2009
Adian Koting 24 20 24 24 25 30 16 30 39 42 10 42
Rata-Rata 57 35 65 48 44 36 50 52 85 55 40 50 85
Sorkam 24 78 75 66 45 17 51 52 63 82 77 31
Pinang Sori 104 70 171 86 170 90 120 89 154 72 113 83
2010
Adian Koting 40 29 28 30 25 28 20 72 30 30 40 40
Rata-Rata 56 59 91 61 80 45 64 71 82 61 77 51 91
Sorkam 43 43 41 47 38 42 15 41 49 51 101 99
Pinang Sori 149 79 135 106 90 50 143 70 79 74 269 143
2011
Adian Koting 25 25 38 40 42 20 73 84 53 35 45 25
Rata-Rata 72 49 71 64 57 37 77 65 60 53 138 89 138
Sorkam 46 53 60 74 51 46 67 64 68 66 69 63
Pinang Sori 31 109 104 93 50 72 108 75 229 42 89 188
2012
Adian Koting 56 46 40 38 44 46 36 63 35 74 99 21
Rata-Rata 44 69 68 68 48 55 70 67 111 61 86 91 111
Sorkam 30 63 68 65 56 51 47 37 41 47 67 61
Pinang Sori 65 41 39 107 74 29 51 176 75 148 127 58
2013
Adian Koting 59 30 47 48 41 35 30 40 30 40 35 35
Rata-Rata 51 45 51 73 57 38 43 84 49 78 76 51 84
Sorkam 55 24 62 98 56 31 22 71 85 52 89 45
Pinang Sori 85 13 46 122 37 137 38 76 230 165 165 92
2014
Adian Koting 30 35 21 91 51 28 30 35 30 31 31 45
Rata-Rata 57 24 43 104 48 65 30 61 115 83 95 61 115
Sorkam 35 71 37 60 99 72 54 110 127 83 72 63
Pinang Sori 93 54 67 79 87 53 21 75 112 82 104 104
2015
Adian Koting 35 39 12 65 53 26 37 74.8 39 90 51 61
Rata-Rata 54 55 39 68 80 50 37 87 93 85 76 76 93
Dari tabel di atas diperoleh nilai curah hujan rata-rata maksimum dari 3 stasiun
per tahun, sehingga dapat ditabelkan nilai curah hujan rata-rata maksimum dari
3 stasiun per tahun yaitu dari tahun 2006 s/d 2015. Hasil analisa curah hujan
rata-rata maksimum dari 3 stasiun ditampilkan pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.14 : Rekapitulasi Curah Hujan Harian Rata-Rata Maksimum 10 Tahun

Curah Hujan Harian Maksimum


Tahun
(RH Maximum) (mm)
2006 90
2007 203
2008 85
2009 85
2010 91
2011 138
2012 111
2013 84
2014 115
2015 93

Tabel 3.15 : Rangking Urutan Curah Hujan Harian Rata-Rata Maksimum


Selama 10 Tahun

Curah Hujan Harian Maksimum


No Tahun
(RH Maximum)
1 2007 203
2 2011 138
3 2014 115
4 2012 111
5 2015 93
6 2010 91
7 2006 90
8 2008 85
9 2009 85
10 2013 84

3.9 PENENTUAN POLA DISTRIBUSI CURAH HUJAN

Pola distribusi curah hujan bertujuan untuk mengetahui jenis distribusi yang
dapat digunakan untuk menganalisa curah hujan kala ulang dengan distribusi
normal, log normal, log pearson III, dan Gumbel. Pola distribusi curah hujan
juga dapat mengetahui data yang telah dihitung dari stasiun penakar curah
hujan dapat dipercaya atau tidak nantinya dalam menganalisa debit banjir.
Analisa pola distrisbusi curah hujan dilakukan dengan menggunakan
parameter statistik. Adapun hasil analisa distribusi curah hujan dengan
parameter statistik ditampilkan di bawah ini:

Tabel 3.16 : Analisa Parameter Statistik Curah Hujan Rata-Rata Maksimum

No Xi xi x ( x i x) 2 ( x i x) 3 ( x i x) 4

1 203.33 93.77 8792.19 824414.14 77302565.92


2 138.33 28.77 827.52 23805.02 684791.19
3 115.00 5.43 29.52 160.40 871.50
4 110.67 1.10 1.21 1.33 1.46
5 92.67 -16.90 285.61 -4826.81 81573.07
6 91.33 -18.23 332.45 -6061.75 110525.96
7 89.67 -19.90 396.01 -7880.60 156823.92
8 85.33 -24.23 587.25 -14231.13 344867.78
9 85.00 -24.57 603.52 -14826.50 364237.73
10 84.33 -25.23 636.72 -16066.60 405413.77
n 10 10 10 10 10
Total 1095.67 0.00 12492.01 784487.50 79451672.31
Rata-rata 109.57 0.00 1249.20 78448.75 7945167.23

Dari tabel didapat data nilai parameter statistik data curah hujan wilayah
dengan sebaran normal sehingga dapat ditentukan nilai simpangan baku,
koefisien varians, koefisien skewnes dan koefisien kurtosis.
Rata-Rata = 79451672/10
= 7945167.23 mm.

Simpangan Baku

X X
N
2
i
Sx i 1 = 37.26
N 1

Sx
Koefisien Varians (Cv) = Cv = 0.340
X

Koefisien Skewness (Cs)

Cs
N
3
Xi X= 2.107
3

N 1N 2Sx

Koefisien Kurtosis
n 2 ( R x ) 4
Ck = 5.727
(n 1)(n 2)((Sx) 4

Data parameter statistik diuji terhadap kesesuaian paramater distribusi normal,


log normal, log pearson III, dan Gumbel. Parameter statistik untuk uji distribusi
ditampilkan di bawah ini.

Tabel 3.17 : Parameter Statistik Untuk Menentukan Jenis Distribusi

Syarat
Jenis Sebaran
Cs Ck
Normal 0 3
Log Normal 0.763 3
Log Pearson III 0 0
Gumbel <1.1396 <5.4002
Hasil parameter statistik terhadap uji distribusi ditampillan pada tabel di bawah
ini.

Tabel 3.18 : Hasil Uji Parameter Statistik Terhadap Analisa Curah Hujan Rata-
rata Maksimum

Syarat Hasil Perhitungan Perbandingan


Jenis Sebaran
Cs Ck Cs Ck Cs Ck
Normal (Gauss) 0 3 2.1070 5.7278 Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi
Log Normal 0.763 3 2.1070 5.7278 Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi
Log Pearson III 0 0 2.1070 5.7278 Memenuhi Memenuhi
Gumbel <1.1396 <5.4002 2.1070 5.7278 Tidak Memenuhi Tidak Memenuhi

Dari hasil di atas diperoleh bahwasanya nilai curah hujan rata-rata maksimum
hasil distribusi sesuai ataupun memenuhi syarat dengan metode log perason
III, sehingga nantinya dalam analisa debit banjir digunakan curah hujan kala
ulang dengan distrisbusi Log Pearson III. Hasil distribusi curah hujan kala ulang
dengan Log Pearson III ditampilkan di bawah ini

Tabel 3.19 : Hasil Analisa Parameter Distribusi Curah Hujan Kala Ulang
Dengan Metode Log Person III

Log X Log X Log X Log X


Curah Hujan Max 2
No Tahun Log (X i )
Log X Log X i Log X
3
(mm) X i i i

1 2007 203 2.31 2.02 0.29 0.08188 0.0234309


2 2011 138 2.14 2.02 0.12 0.01413 0.0016796
3 2014 115 2.06 2.02 0.04 0.00149 0.0000577
4 2012 111 2.04 2.02 0.02 0.00048 0.0000106
5 2015 93 1.97 2.02 -0.06 0.00304 -0.0001676
6 2010 91 1.96 2.02 -0.06 0.00377 -0.0002318
7 2006 90 1.95 2.02 -0.07 0.00482 -0.0003346
8 2008 85 1.93 2.02 -0.09 0.00827 -0.0007520
9 2009 85 1.93 2.02 -0.09 0.00858 -0.0007950
10 2013 84 1.93 2.02 -0.10 0.00923 -0.0008863

0.13570 0.02201
n
Rata-Rata
Log X i
Log X i 1
N
= 2.02 mm

Standar Deviasi

Log X
n
2
i Log X
S i 1 = 0.123
N 1
Koefisien Kemencengan


n
N Log X i Log X
3

G i 1 = 0.979
N 1 N 2 S 3

Tabel 3.20 : Hasil Perhitungan Curah Hujan Kala Ulang Dengan Metode Log
Perason III

T Log X K S Log X T Log X KT S XT (mm)


2 2.02 -0.161 0.12 2.002 100.54
5 2.02 0.760 0.12 2.115 130.44
10 2.02 1.340 0.12 2.187 153.66
25 2.02 2.038 0.12 2.272 187.19
50 2.02 2.533 0.12 2.333 215.31
100 2.02 3.008 0.12 2.391 246.30

Hasil curah hujan maksimum yang telah dianalisa dengan metode Log Pearson
III untuk mendapatkan nilai curah hujan kala ulang 2- 100 tahun akan diuji
kebenaran datanya dengan metode uji chi kuadrat dan smirnov kolmogorov.

3.9.1 Metode Chi Kuadrat

Menentukan Kelas Interval


Jumlah kelas interval (k)
k 1 3,3 log N
N = Jumlah tahun pengamatan
k 1 3,3 log 10 4,3 5 kelas
Untuk menentukan kelas awal, selang antar kelas, dan kelas akhir
diperhitungkan berikut ini:
Kelas Atas (Xmax) = 203.3
Kelas Bawah (Xmin) = 84.3
Nilai Awal X awal = (Xmin- 1/2x)
= 84.3 (29.5)
= 69.46
Selang Antar Kelas (x)
= (Xmax-Xmin)/(k-1)
= (203-84.3)/(5-1)
= 29.5
Hasil analisa chi kuadrat ditampilkan di bawah ini:

Tabel 3.21 : Hasil Uji Distribusi Curah Hujan Kala Ulang Log Pearson III
Dengan Chi Kuadrat

2 2
No Kemungkinan Ei Oi (Ei-Oi) (Ei-Oi) /Ei
1 69.46 < x < 99.21 2 6 16 8
2 99.21 < x < 128.96 2 2 0 0
3 128.96 < x < 158.71 2 1 1 0.5
4 158.71 < x < 188.46 2 0 4 2
5 188.46 < x < 218.21 2 1 1 0.5
10 10 11

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa.


1. Ei adalah Jumlah frekuensi yang diharapkan.
2. Oi adalah jumlah frekuensi yang diamatai.
3. (Ei-Oi)2 adalah selisih kuadrat frekuensi yang diharapkan dengan yang
diamati.
4. Chi Kuadrat(X2) = (Ei-Oi)2/Ei
= 11
Setelah mendapat nilai chi kuadrat (X2) hasil tersebut harus dikontrol terhadap
nilai chi kuadrat kritis (X2kritis) untuk mengetahui nilai tersebut dapat diterima
untuk perhitungan selanjutnya. Nilai Chi Kuadrat Kritis (X2 kritis) berdasarkan
tabel hubungan antara dk dengan kepercayaan diperoleh yaitu:
1. dk = k (R+1)
= 5-(1+1)
=3
2. 0.01 = 11.345 (dari tabel)
Sehingga dikontrol bahwasanya nilai chi kuadrat (X2) hasil perhitungan dengan
nilai chi kuadrat kritis (X2kritis) masih dalam batas toleransi.

X2(hasil perhitungan) < X2Kritis


11 < 11.345......(OK)

3.9.2 Metode Smirnov Kolmogorov

Langkah dalam menguji ditribusi dengan metode Smirnov Kolmogorov adalah


sebagai berikut:
Urutkan data dari tang terbesar ke terkecil
Tentukan P(x)

Di mana: P(x) = Peluang masing-masing data


m = Nomor Urut
n = Jumlah data
Tentukan (Px<)
(Px<) = 1- P(x)
Tentukan f(t)

Tentukan P(x)
Tentukan P(x<)
P(x<) = 1- P(x)
Tentukan Nilai Dmax dan bandingkan dengan nilai tabel Do (Tabel)
Hasil perhitungan ditampilkan di bawah ini

Tabel 3.22 : Hasil Perhitungan Distribusi Maksimum Dengan Uji Smirnov


Kolmogorov

Curah Hujan
No Tahun
Max (mm) X i
m P(X) Nm1 P(X ) k XSxX P' (X) Nm1 P'(X<) D = P(X<)-P'(X<)

1 2007 203 1 0.0909 0.9091 2.5168 0.1111 0.8889 0.0202


2 2011 138 2 0.1818 0.8182 0.7721 0.2222 0.7778 0.0404
3 2014 115 3 0.2727 0.7273 0.1458 0.3333 0.6667 0.0606
4 2012 111 4 0.3636 0.6364 0.0295 0.4444 0.5556 0.0808
5 2015 93 5 0.4545 0.5455 -0.4536 0.5556 0.4444 0.1010
6 2010 91 6 0.5455 0.4545 -0.4894 0.6667 0.3333 0.1212
7 2006 90 7 0.6364 0.3636 -0.5341 0.7778 0.2222 0.1414
8 2008 85 8 0.7273 0.2727 -0.6505 0.8889 0.1111 0.1616
9 2009 85 9 0.8182 0.1818 -0.6594 1.0000 0.0000 0.1818
10 2013 84 10 0.9091 0.0909 -0.6773 1.1111 -0.1111 0.2020

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Dmaksimum yaitu = 0.202, sementara jika
dibandingkan dengan nilai Do atau D kritis dari tabel di bawah ini:

Tabel 3.23 : Nilai Do (Dkritis) Smirnov Kolmogorov


Dari tabel Do atau Dkritis apabila jumlah data 10 tahun dengan derajat
kepercayaan 0.20 nilai Do atau D kritis = 0.32, sementara nilai D maksimum
dari hasil perhitungan diperoleh yaitu Dmax = 0.20 sehingga dapat disimpulkan
bahwasanya

Dmax < Do atau Dkritis


0.20 < 0.32.....OK

3.10 Analisa Debit Banjir Kala Ulang

Analisa debit banjir kala ulang bertujan untuk mengetahui besarnya debit banjir
yang terjadi di DAS Bendung Aek Godang, sehingga nilai debit banjir dapat
menentukan dimensi tinggi bendung yang akan direncanakan dan tanggul
sungai. Analisa debit banjir kala ulang menggunakan 4 metode yaitu:
1. Melchior
2. Hasper
3. Der Weduwen
4. HSS Nakayasu
5. MAF (Mean Annual Flood)
Adapun hasil analisa debit banjir ditampilkan di bawah ini

3.10.1 Melchior

Di mana: = Run off coeffisien


= Reduction Coeffisien
q = Intensitas hujan yang diperhitungkan (m3/km2/det)
F = Luas daerah pengaliran (km2)
Rn = Curah hujan kala ulang T (tahun)
Qn = Debit Banjir Periode Kala Ulang (m3/det)
Data-data DAS

- A = 73 Km2
- L = 40 Km
- I = 0.002

Penentuan q dari tabel di atas q diperoleh dari F atau A luas DAS sehingga jika
menggunakan interpolasi diperole nilai q jika F=73 km2 yaitu 6.22.

Nilai diperoleh dari rumus di atas sehingga diperoleh nilai = 1.536.


Dari Melchior nilai berkisar antara (0.42-0.62), diambil nilai = 0.50.
Sehingga reapitulasi debit banjir kala ulang dengan Metode Melchior
ditampilkan di bawah ini:
Tabel 3.24 : Debit Banjir Kala Ulang Metode Melchior
Periode Kala
Ulang Debit
Tahun (m3/det)
2 175.30
5 227.43
10 267.92
25 326.38
50 375.41
100 429.45
3.10.2 Hasper

Qn . . A.q.Rn
Di mana: = Run off coeffisien
= Reduction Coeffisien
q = Intensitas hujan yang diperhitungkan (m3/km2/det)
A = Luas daerah pengaliran (km2)
Rn = Curah hujan kala ulang T (tahun)
Qn = Debit Banjir Periode Kala Ulang (m3/det)
Koefisien Pengaliran ()
1 0,012 A0, 7

1 0,075 A0, 7

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai = 0.49

1 t 3,7 x10 0, 4.t A0, 75


1 x
t 2
15 12
t 0,1 L0,8 S 0,3
R
qn T
3,6 t
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t = 12 jam, sehingga nilai reduction
coefisien yaitu =0.03. Hasil rekapitulasi debit banjir periode kala ulang
dengan metode Hasper ditampilkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.25 : Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode Hasper

Periode Kala Ulang Debit


Tahun (m3/det)
2 503.73
5 653.54
10 769.88
25 937.87
50 1078.76
100 1411.65
3.10.3 Der Weduwen

Q = q A Rn/240
Di mana: = Run off coeffisien
= Reduction Coeffisien
q = Intensitas hujan yang diperhitungkan (m3/km2/det)
A = Luas daerah pengaliran (km2)
Rn = Curah hujan kala ulang T (tahun)
Qn = Debit Banjir Periode Kala Ulang (m3/det)
Reduction Coeffisien
=120+ (t+1)/(t+9) x A
120+1

Dari perhitungan di atas diperoleh nilai = 0.85


q= 67.65
t+1.45

Dari perhitungan di atas diperoleh nilai q = 4.90

t 0.1 x L^0.8 x S^-0.3

Dari perhitungan di atas diperoleh nilai t = 12 jam

= 1 - 4.1
q+7
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai = 0.65

Sehingga diperoleh rekapitulasi debit banjir kala ulang dengan metode Der
Weduwen di bawah ini.

Tabel 3.26 : Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode Der Weduwen

Periode Kala Ulang Debit


Tahun (m3/det)
2 84.41
5 109.51
10 129.00
25 157.15
50 180.76
100 206.78

3.10.4 HSS Nakayasu

Di mana: A =Luas Tangkapan Air (km2)


R = Curah Hujan Kala Ulang (mm/Tahun)
tp = Waktu Puncak (jam)
t0.3 = Waktu Debit 0.3 kali Waktu Puncak
Hasil perhitungan debit banjir kala ulang HSS Nakayasu ditampilkan di bawah
ini
Input data hidrograf untuk mengetahui waktu puncak (tp), waktu lag (tg), dan
waktu dasar (tb) ditampilkan pada tabel di bawah ini;
Tabel 3.27 : Input Parameter Hidrograf HSS Nakayasu
No Parameter Unit Hidrograf
1 Panjang sungai/saluran (L)
L = 47.000 km
2 Luas DAS
FDAS = 73.000 km2
3 Koef. Pengaliran DAS
CwDAS = 0.3
4 Time tag (Tg)
Tg = 3.109 jam
Syarat :
L > 15 km; Tg = 0,4 +0,058L
L < 15 km; Tg = 0,21L0,7
5 Satuan waktu hujan (tr)
Tr = 2.177 jam
Syarat :
Tr = 0,5 tg s.d 1,0 tg
6 Peak time (Tp)
Tp = Tg + 0,8.tr = 4.85 jam
Parameter
7
hidrograf
Parameter alfa () = 2
T0,3 = 6.22 jam
0,5T0,3 = 3.11 jam
1,5T0,3 = 9.33 jam
2,0T0,3 = 12.44 jam
8 Curah hujan spesifik (R0)
R0 = 1 mm
9 Debit puncak
Qp = 0.79 m3/dt/mm
10 Base flow
Qb = 0.40 m3/dt/mm

Untuk mengetahui intensitas curah hujan dengan periode kala ulang


ditampilkan pada tbael di bawah ini.

Tabel 3.28 : Intensitas Curah Hujan Kala Ulang HSS Nakayasu


Perioda ulang Curah hujan Nisbah Jam ke- (%) Intensitas Curah Hujan Jam ke-
Tahun mm 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
2 100.54 55% 15% 11% 7% 7% 5% 55.30 15.08 11.06 7.04 7.04 5.03
5 130.44 55% 15% 11% 7% 7% 5% 71.74 19.57 14.35 9.13 9.13 6.52
10 153.66 55% 15% 11% 7% 7% 5% 84.52 23.05 16.90 10.76 10.76 7.68
25 187.19 55% 15% 11% 7% 7% 5% 102.95 28.08 20.59 13.10 13.10 9.36
50 215.31 55% 15% 11% 7% 7% 5% 118.42 32.30 23.68 15.07 15.07 10.77
100 246.30 55% 15% 11% 7% 7% 5% 135.46 36.94 27.09 17.24 17.24 12.31
Tabel 3.29 : Pehitungan Unit Hidrograf HSS Nakayasu

Waktu Lengkung Naik Lengkung Turun Debit


0 < t Tp t < Tp + T0,3 t < Tp + T0,3 + 1,5T0,3 t > Tp + T0,3 + 1,5T0,3 Jumlah Unit Hidrograf
t Koef. Qt

jam m3/dt

1 2 3 4 5 6 7
0.00 0.00 0.00 0.000
1.00 0.02 0.02 0.018
2.00 0.09 0.09 0.094
3.00 0.25 0.25 0.249
4.00 0.50 0.50 0.497
4.85 0.79 0.79 0.790
5.00 0.77 0.77 0.767
6.00 0.63 0.63 0.632
7.00 0.52 0.52 0.521
8.00 0.43 0.43 0.429
9.00 0.35 0.35 0.353
10.00 0.29 0.29 0.291
11.00 0.24 0.24 0.240
11.06 0.24 0.24 0.237
12.00 0.21 0.21 0.210
13.00 0.18 0.18 0.185
14.00 0.16 0.16 0.162
15.00 0.14 0.14 0.143
16.00 0.13 0.13 0.125
17.00 0.11 0.11 0.110
18.00 0.10 0.10 0.097
19.00 0.09 0.09 0.085
20.00 0.07 0.07 0.075
20.38 0.07 0.07 0.071
21.00 0.07 0.07 0.067
22.00 0.06 0.06 0.061
23.00 0.06 0.06 0.055
24.00 0.05 0.05 0.050
Tabel 3.30 : Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode HSS Nakayasu
Waktu Unit Hidrograf Grand Total Debit (m3/d)
Qt Kala Ulang
(jam) (m3/dt) 2 5 10 25 50 100
0.00 0.000 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
1.00 0.018 2.19 2.72 3.14 3.74 4.24 4.79
2.00 0.094 9.87 12.69 14.87 18.03 20.68 23.60
3.00 0.249 25.46 32.92 38.71 47.07 54.08 61.80
4.00 0.497 50.39 65.27 76.81 93.49 107.47 122.88
4.85 0.790 79.79 103.41 121.74 148.22 170.42 194.89
5.00 0.767 77.56 100.51 118.33 144.06 165.64 189.42
6.00 0.632 63.96 82.86 97.54 118.74 136.52 156.11
7.00 0.521 52.76 68.33 80.42 97.88 112.53 128.67
8.00 0.429 43.53 56.36 66.32 80.70 92.76 106.06
9.00 0.353 35.93 46.49 54.70 66.55 76.49 87.44
10.00 0.291 29.66 38.37 45.13 54.89 63.08 72.10
11.00 0.240 24.51 31.68 37.25 45.29 52.03 59.46
11.06 0.237 24.23 31.32 36.82 44.77 51.43 58.78
12.00 0.210 21.53 27.81 32.70 39.74 45.65 52.17
13.00 0.185 18.97 24.49 28.78 34.97 40.17 45.89
14.00 0.162 16.72 21.57 25.34 30.78 35.35 40.38
15.00 0.143 14.74 19.01 22.32 27.10 31.11 35.53
16.00 0.125 13.00 16.75 19.66 23.86 27.39 31.28
18.75 0.110 11.47 14.77 17.33 21.02 24.12 27.53
19.00 0.097 10.13 13.03 15.28 18.52 21.24 24.24
20.00 0.085 8.95 11.50 13.47 16.32 18.72 21.35
21.00 0.075 7.91 10.15 11.89 14.39 16.50 18.81
22.00 0.071 7.55 9.68 11.34 13.72 15.73 17.93
23.00 0.067 7.14 9.14 10.70 12.94 14.83 16.90
24.00 0.061 6.51 8.33 9.74 11.78 13.50 15.38

Tabel 3.31 : Resume Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode HSS Nakayasu

Periode Kala Ulang Debit


Tahun (m3/det)
2 79.79
5 103.41
10 121.74
25 148.22
50 170.42
100 194.89
3.10.5 Metode MAF (Mean Annual Flood)
Rumus Debit Banjir MAF
V = 1.02 - (0.0275 Log Area ) = 0.968
PBAR (Curah Hujan Kala Ulang)
ARF = 1.152 - 0.123 Log AREA = 0.922 (Faktor Reduksi)
APBAR = PBAR x ARF
SIMS (Kemiringan Dasar Sungai Rata-Rata) = 0.002
LAKE (Indeks Danau Jika Tidak Terdapat Danau ambil nol)
MAF = 8.0 x 10^-6 x AREA x APBAR^2.445 x SIMS^0.117 x (1+LAKE)^-0.85
Qt = GF (Grown Factor dari Tabel) x MAF

Tabel 3.32 : Hasil Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode MAF
T PBAR APBAR AREA Qt
ARF SIMS V GF MAF
Tahun mm mm km2 m3/det
2 100.54 0.92 92.78 0.002 73.00 0.97 1.27 8.85 11.24
5 130.44 0.92 120.37 0.002 73.00 0.97 1.28 16.73 21.41
10 153.66 0.92 141.80 0.002 73.00 0.97 1.54 24.97 38.45
25 187.19 0.92 172.74 0.002 73.00 0.97 1.84 40.46 74.44
50 215.31 0.92 198.69 0.002 73.00 0.97 2.30 56.96 131.01
100 246.30 0.92 227.29 0.002 73.00 0.97 2.72 79.14 215.25

Dari hasil beberapa metode perhitungan debit banjir rencana kala ulang
ditampilkan pada tabel di bawah ini

Tabel 3.33 : Rekapitulasi Hasil Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang


Metode Melchior HSS Nakayasu Metode Hasper Metode Der Weduwen Metode MAF
Periode Kala Ulang
Debit
Tahun (m3/det)
2 175.30 79.79 503.73 84.41 11.24
5 227.43 103.41 653.54 109.51 21.41
10 267.92 121.74 769.88 129.00 38.45
25 326.38 148.22 937.87 157.15 74.44
50 375.41 170.42 1078.76 180.76 131.01
100 429.45 194.89 1411.65 206.78 215.25

You might also like