Professional Documents
Culture Documents
Analisa hidrologi
3.1 UMUM
Luas daerah pengaliran sungai sampai bendung PLTM Saur Manggita sebesar
73 km dengan panjang sungai dari hulu sampai ke bendung mencapai 7.3
km. Daerah Aliran Sungai Aek Tapian Nauli sampai hilir mencapai luasan
daerah aliran sungai sebesar 400 km2 dengan panjang sungai mencapai 40
km. Sungai Aek Tapian Nauli merupakan sungai utama yang alirannya berasal
dari beberapa sungai yaitu Sungai Sungai Aek Sibuluan/Aek Sipan Haporas,
Sungai Aek Horsik, Sungai Aek Doras, Sungai Aek Sarudik, dan Sungai Aek
Male. Daerah aliran Sungai Aek Tapian Nauli berasal dari selatan barat daya
Pegunungan Adian Antamasi pada ketinggian 1000 mdpl dan Gondang
Lumayang pada ketinggian 743 mdpl.
BENDUNG
1 43' 25.49" LU
98 56' 26.96 BT
Gambar 3.1 : Catchment Area Aek Tapian Nauli dan Posisi Bendung
3.4 ANALISA IKLIM DAN CUACA
Keadaan iklim dipengaruhi oleh Samudera Hindia, suhu udara minimum rata
rata berkisar antara 24oC dengan kelembaban rata rata sekitar 80% dan
kecepatan angin rata rata 109.49 km/hari, penyinaran matahari rata rata
sekitar 32 % dan penguapan rata rata sekitar 5.21 mm/hari, dilokasi pekerjaan
terdiri dari 2 (dua) musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Data curah
hujan dan klimatologi diperoleh dari 3 Stasiun penakar curah hujan yaitu
Stasiun Kecamatan Sorkam, Stasiun Pinangsori Sibolga, dan Stasiun Adian
Koting. Adapun data curah hujan 10 tahun dari 3 stasiun ditampilkan pada
tabel di bawah ini:
NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
1 2006 282 147 297 289 186 250 618 268 308 453 181 437
2 2007 155 219 221 196 167 224 459 146 256 587 199 683
3 2008 162 189 401 372 68 202 288 166 199 241 286 326
4 2009 261 106 245 93 72 103 152 288 163 203 130 267
5 2010 162 290 246 229 181 136 180 302 255 240 342 91
6 2011 142 96 199 211 122 225 73 207 199 305 363 373
7 2012 165 190 265 297 183 197 267 207 199 265 321 356
8 2013 69 433 213 338 280 138 88 179 174 185 393 335
9 2014 215 64 206 357 284 150 111 205 157 179 842 315
10 2015 129 199 238 348 289 317 215 474 349 280 420 253
NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
1 2006 462 427 363 477 191 186 230 365 505 719 425 557
2 2007 409 390 340 273 279 237 1024 221 513 945 546 583
3 2008 308 214 102 170 282 228 464 332 588 598 397 681
4 2009 366 241 486 341 220 190 254 476 586 407 468 314
5 2010 393 427 685 354 413 326 363 395 496 356 730 331
6 2011 373 269 418 483 227 152 231 392 317 710 828 873
7 2012 118 524 312 429 176 285 475 359 467 335 657 185
8 2013 211 190 183 412 310 188 134 424 318 526 605 273
9 2014 338 25 132 481 268 302 227 325 423 222 713 467
10 2015 350 194 275 458 294 161 164 380 463 262 435 670
NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
1 2006 235 298 289 343 278 152 182 211 268 362 530 404
2 2007 326 362 313 469 174 184 220 185 341 583 366 460
3 2008 230 120 222 397 347 72 205 180 217 183 186 289
4 2009 145 190 224 120 55 83 2 136 280 374 57 426
5 2010 296 141 149 253 141 173 141 185 246 295 609 357
6 2011 159 161 487 395 359 136 95 317 270 300 494 378
7 2012 233 425 214 333 317 253 311 306 268 431 612 248
8 2013 242 335 393 454 434 122 134 269 255 399 560 493
9 2014 231 267 81 507 362 133 273 224 344 469 116 106
10 2015 342 248 125 568 317 82 362 62 317 396 481 610
8.00
6.85 6.75
6.00 6.00 5.80 5.74
5.37
4.00 3.76
2.00
0.00
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sep Okt Nop Des
Bulan
Grafik 3.1 : Debit Bulanan Daerah Aliran Sungai-Bendung Aek Tapian Nauli
Duration curve atau kurva durasi bertujuan untuk mengetahui besarnya debit
sungai selama beberapa waktu tertentu dalam satu tahun. Debit sungai
diperoleh dengan menggunakan metode empiris ataupun pendekatan seperti
metode FJ MOCK yang perhitungannya berdasarkan data curah hujan yang
dicatat di stasiun pos penakar curah hujan dengan data klimatologi lainnya
separti evapotranspirasi, tata guna lahan, permukaan tanah, kandungan air
tanah (soil moisture content), dan koefisien infiltrasi.
Tabel 3.9 : Duration Curve Debit Bulanan DAS Aek Tapian Nauli-Bendung
Selama 10 Tahun
Urutan Data Probabilitas (%) Debit (m3/det) Urutan Data Probabilitas (%) Debit (m3/det) Urutan Data Probabilitas (%) Debit (m3/det)
1 100 1.62 41 67 5.93 81 33 8.18
2 99 1.97 42 66 5.93 82 33 8.20
3 98 2.10 43 65 5.98 83 32 8.20
4 98 2.17 44 64 6.11 84 31 8.23
5 97 2.32 45 63 6.14 85 30 8.25
6 96 2.36 46 63 6.17 86 29 8.27
7 95 2.90 47 62 6.29 87 28 8.34
8 94 2.98 48 61 6.31 88 28 8.64
9 93 3.21 49 60 6.32 89 27 8.64
10 93 3.22 50 59 6.35 90 26 8.66
11 92 3.52 51 58 6.39 91 25 8.68
12 91 3.55 52 58 6.42 92 24 8.70
13 90 3.72 53 57 6.45 93 23 8.93
14 89 3.78 54 56 6.61 94 23 9.10
15 88 3.83 55 55 6.70 95 22 9.13
16 88 3.86 56 54 6.75 96 21 9.28
17 87 3.98 57 53 6.79 97 20 9.33
18 86 4.08 58 53 6.85 98 19 9.37
19 85 4.15 59 52 6.86 99 18 9.56
20 84 4.16 60 51 6.89 100 18 9.63
21 83 4.40 61 50 6.95 101 17 9.80
22 83 4.47 62 49 7.06 102 16 9.92
23 82 4.53 63 48 7.07 103 15 10.01
24 81 4.58 64 48 7.08 104 14 10.70
25 80 4.60 65 47 7.13 105 13 10.76
26 79 4.61 66 46 7.17 106 13 11.28
27 78 4.78 67 45 7.36 107 12 11.37
28 78 4.79 68 44 7.37 108 11 11.51
29 77 4.95 69 43 7.44 109 10 11.85
30 76 4.97 70 43 7.46 110 9 12.92
31 75 5.02 71 42 7.54 111 8 13.19
32 74 5.04 72 41 7.62 112 8 13.44
33 73 5.13 73 40 7.65 113 7 13.95
34 73 5.18 74 39 7.66 114 6 14.11
35 72 5.33 75 38 7.70 115 5 14.63
36 71 5.33 76 38 7.78 116 4 14.66
37 70 5.39 77 37 7.81 117 3 14.86
38 69 5.68 78 36 7.92 118 3 14.88
39 68 5.68 79 35 7.93 119 2 14.88
40 68 5.92 80 34 8.07 120 1 18.95
Duration Curve Debit Bulanan Aek Tapian Nauli Bendung 10 Tahun
20.00
19.00
18.00
17.00
16.00
15.00
14.00
13.00
Debit (m3/det)
Potensi daya untuk pembangkit listrik tenaga air dapat dihitung dengan
menggunakan rumus atau formula sebagai berikut:
P = 9.8 Q H (kw)
Di mana: P = Potensi Daya (kw).
Q = Debit (m3/det).
H = Head atau perbedaan tinggi muka air (m).
NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
1 2006 40 56 45 80 58 44 56 70 65 59 64 64
2 2007 40 55 65 70 49 57 131 71 62 101 47 101
3 2008 60 59 85 114 29 59 131 67 67 63 83 71
4 2009 80 37 67 57 24 35 78 66 42 45 28 42
5 2010 24 78 75 66 45 17 51 52 63 82 77 31
6 2011 43 43 41 47 38 42 15 41 49 51 101 99
7 2012 46 53 60 74 51 46 67 64 68 66 69 63
8 2013 30 63 68 65 56 51 47 37 41 47 67 61
9 2014 55 24 62 98 56 31 22 71 85 52 89 45
10 2015 35 71 37 60 99 72 54 110 127 83 72 63
Tabel 3.11 : Data Curah Hujan Harian Maksimum 10 Tahun Stasiun Pinangsori
NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
Tabel 3.12 : Data Curah Hujan Harian Maksimum 10 Tahun Stasiun Adian
Koting
NO TAHUN JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
1 2006 30 16 23 24 60 11 40 19 22 17 27 52
2 2007 85 31 31 55 40 27 55 35 57 60 47 50
3 2008 41 24 31 44 41 27 20 25 26 22 43 39
4 2009 24 20 24 24 25 30 16 30 39 42 10 42
5 2010 40 29 28 30 25 28 20 72 30 30 40 40
6 2011 25 25 38 40 42 20 73 84 53 35 45 25
7 2012 56 46 40 38 44 46 36 63 35 74 99 21
8 2013 59 30 47 48 41 35 30 40 30 40 35 35
9 2014 30 35 21 91 51 28 30 35 30 31 31 45
10 2015 35 39 12 65 53 26 37 74.8 39 90 51 61
Analisa curah hujan rata-rata maksium dari 3 stasiun selama 10 tahun
bertujuan untuk mengetahui besarnya curah hujan maksimum yang
mempengaruhi DAS Aek Tapian Nauli secara merata yang mengalir secara
runoff atau limpasan sampai ke sungai. Oleh sebab itu perlu dianalisa curah
hujan maksimum rata-rata agar dapat diketahui nantinya debit banjir yang
mengalir di DAS Aek Tapian Nauli. Adapun hasil analisa curah hujan rata-rata
maksimum dari 3 stasiun ditampilkan di bawah ini:
Pola distribusi curah hujan bertujuan untuk mengetahui jenis distribusi yang
dapat digunakan untuk menganalisa curah hujan kala ulang dengan distribusi
normal, log normal, log pearson III, dan Gumbel. Pola distribusi curah hujan
juga dapat mengetahui data yang telah dihitung dari stasiun penakar curah
hujan dapat dipercaya atau tidak nantinya dalam menganalisa debit banjir.
Analisa pola distrisbusi curah hujan dilakukan dengan menggunakan
parameter statistik. Adapun hasil analisa distribusi curah hujan dengan
parameter statistik ditampilkan di bawah ini:
No Xi xi x ( x i x) 2 ( x i x) 3 ( x i x) 4
Dari tabel didapat data nilai parameter statistik data curah hujan wilayah
dengan sebaran normal sehingga dapat ditentukan nilai simpangan baku,
koefisien varians, koefisien skewnes dan koefisien kurtosis.
Rata-Rata = 79451672/10
= 7945167.23 mm.
Simpangan Baku
X X
N
2
i
Sx i 1 = 37.26
N 1
Sx
Koefisien Varians (Cv) = Cv = 0.340
X
Cs
N
3
Xi X= 2.107
3
N 1N 2Sx
Koefisien Kurtosis
n 2 ( R x ) 4
Ck = 5.727
(n 1)(n 2)((Sx) 4
Syarat
Jenis Sebaran
Cs Ck
Normal 0 3
Log Normal 0.763 3
Log Pearson III 0 0
Gumbel <1.1396 <5.4002
Hasil parameter statistik terhadap uji distribusi ditampillan pada tabel di bawah
ini.
Tabel 3.18 : Hasil Uji Parameter Statistik Terhadap Analisa Curah Hujan Rata-
rata Maksimum
Dari hasil di atas diperoleh bahwasanya nilai curah hujan rata-rata maksimum
hasil distribusi sesuai ataupun memenuhi syarat dengan metode log perason
III, sehingga nantinya dalam analisa debit banjir digunakan curah hujan kala
ulang dengan distrisbusi Log Pearson III. Hasil distribusi curah hujan kala ulang
dengan Log Pearson III ditampilkan di bawah ini
Tabel 3.19 : Hasil Analisa Parameter Distribusi Curah Hujan Kala Ulang
Dengan Metode Log Person III
0.13570 0.02201
n
Rata-Rata
Log X i
Log X i 1
N
= 2.02 mm
Standar Deviasi
Log X
n
2
i Log X
S i 1 = 0.123
N 1
Koefisien Kemencengan
n
N Log X i Log X
3
G i 1 = 0.979
N 1 N 2 S 3
Tabel 3.20 : Hasil Perhitungan Curah Hujan Kala Ulang Dengan Metode Log
Perason III
Hasil curah hujan maksimum yang telah dianalisa dengan metode Log Pearson
III untuk mendapatkan nilai curah hujan kala ulang 2- 100 tahun akan diuji
kebenaran datanya dengan metode uji chi kuadrat dan smirnov kolmogorov.
Tabel 3.21 : Hasil Uji Distribusi Curah Hujan Kala Ulang Log Pearson III
Dengan Chi Kuadrat
2 2
No Kemungkinan Ei Oi (Ei-Oi) (Ei-Oi) /Ei
1 69.46 < x < 99.21 2 6 16 8
2 99.21 < x < 128.96 2 2 0 0
3 128.96 < x < 158.71 2 1 1 0.5
4 158.71 < x < 188.46 2 0 4 2
5 188.46 < x < 218.21 2 1 1 0.5
10 10 11
Tentukan P(x)
Tentukan P(x<)
P(x<) = 1- P(x)
Tentukan Nilai Dmax dan bandingkan dengan nilai tabel Do (Tabel)
Hasil perhitungan ditampilkan di bawah ini
Curah Hujan
No Tahun
Max (mm) X i
m P(X) Nm1 P(X ) k XSxX P' (X) Nm1 P'(X<) D = P(X<)-P'(X<)
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Dmaksimum yaitu = 0.202, sementara jika
dibandingkan dengan nilai Do atau D kritis dari tabel di bawah ini:
Analisa debit banjir kala ulang bertujan untuk mengetahui besarnya debit banjir
yang terjadi di DAS Bendung Aek Godang, sehingga nilai debit banjir dapat
menentukan dimensi tinggi bendung yang akan direncanakan dan tanggul
sungai. Analisa debit banjir kala ulang menggunakan 4 metode yaitu:
1. Melchior
2. Hasper
3. Der Weduwen
4. HSS Nakayasu
5. MAF (Mean Annual Flood)
Adapun hasil analisa debit banjir ditampilkan di bawah ini
3.10.1 Melchior
- A = 73 Km2
- L = 40 Km
- I = 0.002
Penentuan q dari tabel di atas q diperoleh dari F atau A luas DAS sehingga jika
menggunakan interpolasi diperole nilai q jika F=73 km2 yaitu 6.22.
Qn . . A.q.Rn
Di mana: = Run off coeffisien
= Reduction Coeffisien
q = Intensitas hujan yang diperhitungkan (m3/km2/det)
A = Luas daerah pengaliran (km2)
Rn = Curah hujan kala ulang T (tahun)
Qn = Debit Banjir Periode Kala Ulang (m3/det)
Koefisien Pengaliran ()
1 0,012 A0, 7
1 0,075 A0, 7
Q = q A Rn/240
Di mana: = Run off coeffisien
= Reduction Coeffisien
q = Intensitas hujan yang diperhitungkan (m3/km2/det)
A = Luas daerah pengaliran (km2)
Rn = Curah hujan kala ulang T (tahun)
Qn = Debit Banjir Periode Kala Ulang (m3/det)
Reduction Coeffisien
=120+ (t+1)/(t+9) x A
120+1
= 1 - 4.1
q+7
Dari perhitungan di atas diperoleh nilai = 0.65
Sehingga diperoleh rekapitulasi debit banjir kala ulang dengan metode Der
Weduwen di bawah ini.
Tabel 3.26 : Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode Der Weduwen
jam m3/dt
1 2 3 4 5 6 7
0.00 0.00 0.00 0.000
1.00 0.02 0.02 0.018
2.00 0.09 0.09 0.094
3.00 0.25 0.25 0.249
4.00 0.50 0.50 0.497
4.85 0.79 0.79 0.790
5.00 0.77 0.77 0.767
6.00 0.63 0.63 0.632
7.00 0.52 0.52 0.521
8.00 0.43 0.43 0.429
9.00 0.35 0.35 0.353
10.00 0.29 0.29 0.291
11.00 0.24 0.24 0.240
11.06 0.24 0.24 0.237
12.00 0.21 0.21 0.210
13.00 0.18 0.18 0.185
14.00 0.16 0.16 0.162
15.00 0.14 0.14 0.143
16.00 0.13 0.13 0.125
17.00 0.11 0.11 0.110
18.00 0.10 0.10 0.097
19.00 0.09 0.09 0.085
20.00 0.07 0.07 0.075
20.38 0.07 0.07 0.071
21.00 0.07 0.07 0.067
22.00 0.06 0.06 0.061
23.00 0.06 0.06 0.055
24.00 0.05 0.05 0.050
Tabel 3.30 : Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode HSS Nakayasu
Waktu Unit Hidrograf Grand Total Debit (m3/d)
Qt Kala Ulang
(jam) (m3/dt) 2 5 10 25 50 100
0.00 0.000 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
1.00 0.018 2.19 2.72 3.14 3.74 4.24 4.79
2.00 0.094 9.87 12.69 14.87 18.03 20.68 23.60
3.00 0.249 25.46 32.92 38.71 47.07 54.08 61.80
4.00 0.497 50.39 65.27 76.81 93.49 107.47 122.88
4.85 0.790 79.79 103.41 121.74 148.22 170.42 194.89
5.00 0.767 77.56 100.51 118.33 144.06 165.64 189.42
6.00 0.632 63.96 82.86 97.54 118.74 136.52 156.11
7.00 0.521 52.76 68.33 80.42 97.88 112.53 128.67
8.00 0.429 43.53 56.36 66.32 80.70 92.76 106.06
9.00 0.353 35.93 46.49 54.70 66.55 76.49 87.44
10.00 0.291 29.66 38.37 45.13 54.89 63.08 72.10
11.00 0.240 24.51 31.68 37.25 45.29 52.03 59.46
11.06 0.237 24.23 31.32 36.82 44.77 51.43 58.78
12.00 0.210 21.53 27.81 32.70 39.74 45.65 52.17
13.00 0.185 18.97 24.49 28.78 34.97 40.17 45.89
14.00 0.162 16.72 21.57 25.34 30.78 35.35 40.38
15.00 0.143 14.74 19.01 22.32 27.10 31.11 35.53
16.00 0.125 13.00 16.75 19.66 23.86 27.39 31.28
18.75 0.110 11.47 14.77 17.33 21.02 24.12 27.53
19.00 0.097 10.13 13.03 15.28 18.52 21.24 24.24
20.00 0.085 8.95 11.50 13.47 16.32 18.72 21.35
21.00 0.075 7.91 10.15 11.89 14.39 16.50 18.81
22.00 0.071 7.55 9.68 11.34 13.72 15.73 17.93
23.00 0.067 7.14 9.14 10.70 12.94 14.83 16.90
24.00 0.061 6.51 8.33 9.74 11.78 13.50 15.38
Tabel 3.31 : Resume Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode HSS Nakayasu
Tabel 3.32 : Hasil Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang Dengan Metode MAF
T PBAR APBAR AREA Qt
ARF SIMS V GF MAF
Tahun mm mm km2 m3/det
2 100.54 0.92 92.78 0.002 73.00 0.97 1.27 8.85 11.24
5 130.44 0.92 120.37 0.002 73.00 0.97 1.28 16.73 21.41
10 153.66 0.92 141.80 0.002 73.00 0.97 1.54 24.97 38.45
25 187.19 0.92 172.74 0.002 73.00 0.97 1.84 40.46 74.44
50 215.31 0.92 198.69 0.002 73.00 0.97 2.30 56.96 131.01
100 246.30 0.92 227.29 0.002 73.00 0.97 2.72 79.14 215.25
Dari hasil beberapa metode perhitungan debit banjir rencana kala ulang
ditampilkan pada tabel di bawah ini