You are on page 1of 35

GROWTH HORMONE

Exma Mutatal Hikmah


011614153004
IKD Faal
2017
Growth Hormone (GH) = Somatotropik/Somatotropin

Hormon peptida, rantai tunggal 191 asam amino


Disekresi oleh sel somatotropik (sel asidofil) di
hipofisis anterior.

FUNGSI FISIOLOGIS
1. Merangsang pertumbuhan tubuh
2. Merangsang sekresi Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1)
3. Fungsi metabolik :
a. Deposisi protein
b. Deposisi Glikogen (utamanya Glikogen otot)
c. Mobilisasi simpanan lemak untuk energi
(Guyton, 2016)
HIPOFISIS ANTERIOR (Sherwood, 2013)
PEMICU SEKRESI (Guyton, 2016 dan Ganong, 2010).
1. Defisiensi Substrat Energi : Hipoglikemi, 2-deoksiglukosa,
olahraga, puasa
2. Peningkatan kadar asam amino : protein makanan,
arginine/infus asam amino lain
3. Penurunan asam lemak bebas (Free fatty acid/FFA) dalam
darah
4. Glukagon
5. Rangsangan stress : Pirogen, vasopressin lisin, psikologis
6. Testosteron/Estrogen
7. Tidur lelap (stadium II dan IV)
8. GHRH (Growth Hormon Realising Hormone) : Pelepas GH
9. L-Dopa dan agonis adregenik- yang menembus otak
10. Apomorfin dan agonis reseptor dopamin lainnya
PENGHAMBAT SEKRESI (Guyton, 2016 dan Ganong, 2010).
1. Peningkatan Glukosa Darah
2. Peningkatan FFA
3. Proses penuaan
4. Obesitas
5. GH-IH (GH Inhibiting Hormone/Somatostatin)
6. Hormon pertumbuhan eksogen
7. IGF-1/Somatomedin C
8. Kortisol
9. Tidur REM
10. Medroksiprogesteron
KONTROL SEKRESI GH
(Sherwood, 2013).
KONTROL SEKRESI GH

Sumber : Midlands Technical College E-Learning


GROWTH HORMONE
(Silverthorn, 2016)
GROWTH HORMONE RECEPTOR, melalui JAK2-STAT

2016 - Ganongs Review of Medical Phys. 25thed

1. Aktivasi STAT (Signal transducers and activators of transcription)


2. Fosforilasi oleh JAK kinase, STAT akan migrasi ke inti sel, aktivasi
berbagai gen
Reseptor Tyrosin-kinase

Sherwood, 2013
EFEK DAN MEKANISME KERJA GH
I. EFEK PERTUMBUHAN (Sherwood, 2013).
Hiperplasia : mitosis, apoptosis
Jaringan Lunak
Hipertrofi : sintesis protein

+ Tebal : Pengendapan tulang baru


oleh osteoblas di periosteum
Jaringan Tulang
+ Panjang : di epifisial plate

Kondrosit membelah epifisial plate membesar


Kondrosit tua mati Invasi osteoblas Osifikasi
Anatomi Tulang Panjang (Sherwood, 2013).
Pertumbuhan Tulang (Sherwood, 2013).
SOMATOMEDIN C : Faktor Pertumbuhan (Sherwood, 2013)
= IGF (Insulin-like Growth Factor)-1
Polipeptida, struktur mirip insulin
Dihasilkan oleh hati dan jaringan lain, stimulasi oleh GH.
Sebagai factor pertumbuhan, ikatan GH pada plasma lemah,
waktu paruh 20 menit. IGF-1 + 20 jam
Bekerja dengan berikatan dengan reseptor yang
mengaktifkan jalur tirosin-kinase
Produksi diatur oleh :
a. Nutrisi : , terkadang tidak sesuai GH dengan IGF, spt puasa
GH IGF-1
b. Usia : Pubertas terjadi lonjakan IGF-1
c. Faktor stimulatorik spesifik jaringan
II. EFEK METABOLIK (Guyton, 2016).
A. Deposisi Protein : Penyimpanan Protein di Jaringan
1. transport asam amino ke dalam sel
2. kerja ribosom, translasi
3. pembentukan RNA, transkripsi
4. katabolisme protein dan asam amino

B. Mobilisasi Simpanan Lemak untuk Sumber Energi


1. penguraian simpanan lemak trigliserida di jar. adiposa
2. asam lemak darah
3. penggunaan lemak bagi otot
C. Metabolisme Karbohidrat
1. pemakaian Glukosa dan Glikogen untuk energi
2. penyerapan glukosa oleh sel glukosa darah
Pituitary Diabetes

GH sebagai Efek Diabetogenik


1. GH mencegah penggunaan glukosa disimpan : Glikogen
2. Timbunan Glikogen menghambat glukosa masuk ke sel
3. Glukosa Darah hiperglikemi akibat GH = Pituitary
Diabetes
4. Pankreas terus dipicu menghasilkan Insulin kelelahan sel
dalam sekresi insulin Diabetes Mellitus
GH dan Kadar Glukosa

Ganong, 2010
MAKAN

PITUITARY PANKREAS
Glukosa Darah
DIABETES

kerusakan
GH (-) (+)
Insulin
Insulin
(-)
bakar Simpan : Diabetes
Glikogen Mellitus (DM)

SEL
Lama : jenuh
Poliuria pada Pituitary Diabetes
Glukosa yang masuk tb. Ginjal tonisitas intra dan
peritubuler tidak jauh berbeda volume urin diuresis
Poliuria

Glukosa

Reabsorpsi Air Reabsorpsi G


Glukosa
(Perbedaan tekanan rendah) max
+++
+ +
Dehidrasi
+
Haus

Polidipsi
Urine >> (Poliuria)
REGULASI SEKRESI GH (Guyton, 2016).
Konsentrasi GH
Dewasa : 1,6-3 ng/ml
Anak: 6 ng/ml

GH terus disekresi seumur hidup, fluktuatif, pengaruh :


1. Peningkatan :
a. Nutrisi : asam amino seperti arginin, lesitin
b. Stress : lapar, hipoglikemi, exercise, tidur nyenyak,
trauma
2. Penurunan : pada pemberian kortisol/glukokortikoid
Fluktuasi GH Harian

(Guyton, 2016).
GH Realising Hormone dan GH Inhibiting Hormon
GH-RH dan GH-IH (Somatostasin)
(Sherwood, 2013)

Ikatan dengan G reseptor pada jalur cAMP 2nd messenger :


GH-RH cAMP GH-IH cAMP

1. GH sekresi IGF-1
2. IGF-1 inhibitorik primer ke GH via sel somatotropik hipofisis
3. IGF-1 inhibitorik GHRH via sel penyekresi GH dan rangsang
sel penyekresi Somatostasin
4. GH menghambat GHRH dan rangsang GHIH (Somatostasin)
KONTROL SEKRESI GH

(Perez, 2013).
ABNORMALITAS SEKRESI GH
I. HIPOSEKRESI GH (Panhipopituarisme) (Sherwood, 2013).
A. Dwarfisme pada Anak-anak
Otot kurang berkembang (sintesis protein otot )
Lemak subkutis berlebihan (mobilisasi lemak )
Tumbuh proporsional, tetapi derajat pertumbuhan rendah
Hanya 1/3 dari penderita yang punya fungsi seksual

Dwarfisme Laron : GH normal, reseptor sel tidak peka


Pigmi Afrika : GH & reseptor normal, tidak ada IGF-1
B. Panhipopituarisme pada Dewasa (Guyton, 2016).
Penyebab :
a. Tumor kraniofaringioma Menekan kelenjar hipofisis dan
b. Tumor kromofob merusak fungsi sel

c. Trombosis pembuluh darah hipofisis, sering pada shock post


partum
Efek :
a. Hipotiroidisme
b. Sekresi korteks adrenal
c. Sekresi GnRH fungsi seks
Terapi :
Subtitusi hormon, misal tiroid atau adrenocortical
II. HIPERSEKRESI GH (Guyton, 2016).
1. GIGANTISME
Dimulai sejak anak-anak, sebelum epifisial plate menutup
Aktivitas sel asidofil atau ada tumor asidofilik
Diabetes mellitus pada 10% penderita
2. AKROMEGALI
Timbul setelah dewasa, epifisis sudah menutup
Tidak bertambah tinggi tetapi terjadi :
a. Penebalan tulang (seperti pada tulang tangan, kaki dan
membranous)
b. Jaringan lunak terus tumbuh perbesaran lidah, hepar,
ginjal, dll.
ABNORMALITAS
SEKRESI GH

Normal
Gigantisme
Dwarfisme

(Sherwood, 2016).
AKROMEGALI

(Guyton, 2016). (Silverthorn, 2016).


Hormon dan Faktor Lain dalam Pertumbuhan &
Regenerasi Jaringan (Sherwood, 2013).
Hormon :
a. Tiroid : GH bekerja apabila tiroid cukup.
Hiposekresi : pertumbuhan terganggu
Hipersekresi : pertumbuhan tidak berlebih
b. Insulin : Promotor pertumbuhan
Defisiensi insulin : menghambat pertumbuhan
Hiperinsulinisme : memicu pertumbuhan berlebihan
c. Androgen : Lonjakan pertumbuhan masa pubertas
Pertumbuhan linier, berat, massa otot.
Efek dipengaruhi adanya GH
d. Estrogen : merangsang & memacu penutupan epifisis
Faktor Lain :
a. Kecukupan Gizi
b. Genetis
c. Bebas dari penyakit kronik
d. Faktor lingkungan, seperti stress sekresi kortisol
e. Pertumbuhan Laki-laki > Perempuan, terkait usia
pubertas dan sekresi androgen

Tubuh tumbuh sampai kapan? (Silverthorn, 2010).


Periode pertumbuhan tinggi pada bayi dan pubertas
Pasca pubertas penutupan epifisis pertumbuhan
TERIMA KASIH
11 April 2017
Fase Tidur
GH melonjak
ketika 1-2 jam
setelah tidur
(Sherwood, 2013)
Tidur Non-REM
Sekresi Growth Hormone
(GH) berhubungan dengan
episode tidur slow wave
pertama di awal malam.

Pulsasi GH berhubungan
dengan peningkatan
aktivitas gelombang delta
(gelombang lambat
beramplitudo tinggi)

(Luboshitzky, 2000 dan


Altevogt, 2006)
Stress (Sherwood, 2013).
Kondisi fisik atau emosional yang mengancam homeostasis
General Adaptation Syndrome (GAS) atau respons stress :
1. Fase Peringatan : Epinefrin, dibantu ADH dan Aldosteron
Peningkatan kewaspadaan mental
Peningkatan konsumsi enrgi
Mobilisasi cadangan energi (glikogen dan lipid)
Perubahan sirkulasi darah, termasuk peningkatan aliran darah
ke otot skelet dan penurunan aliran darah ke kulit, ginjal dan
organ pencernaan.
Pengurangan secara drastis pencernaan dan produksi urine
Peningkatan sekresi kelenjar keringat
Peningkatan tekanan darah, denyut jantung dan laju respirasi.
2. Fase Resisten: >lama, Glukokortikoid, Epinefrin, GH, Tiroksin
Mobilisasi sisa lipid dan cadangan protein
Konservasi glukosa untuk jaringan saraf
Meningkatkan, menstabilkan konsentrasi glukosa darah
Konservasi garam dan air, dan membuang K+ dan H+.

3. Fase Kelelahan : Resisten berakhir.

You might also like