You are on page 1of 46

LBM 5 : GANGGUAN PERILAKU PADA ANAK

STEP 1

- Instabilitas genomik
o Ketidaksatabilangenomik ?
o Ketidakstabilankesuluruhangenetik yang dimilikisel

- IQ
o Angka yang
menjelaskantingkatkecerdasanseseorangdibandingkandengansesa
manyadalamsatupopulasi.
- Intelegensia
o Kemampuan orang
untukberpikirdanmemecahkanmasalahataukemampuan orang
untukberadaptasidenganlingkungan.

STEP 2

1. Apahubunganmakan seafood dankondisianaksekarang?


2. Kenapaanakbisaterlambatbicaraterutamapadahuruf R, L, dan S?
3. Bagaimanatahapanperkembanganperilakupadaanak?
4. Mengapapadausia 7 tahunanakcenderungpasif, tidaksukabermain,
sulitmengertiaturan main, suka main dengananakkecil, namabenda,
dansulitmengenalwarna, sulitmengenalnamabinatangdannama orang?
5. Apainterpretasidaripemeriksaan IQ denganhasil 50?
6. Apakelainankromosom yang mungkindidapatkan?
7. Apasajamacamgangguanperilakuanak?
8. Terapipadakasus/skenario?
9. DD?
10.Pemeriksaanpenunjang?
11.Cara penegakan diagnosis?
12.Etiologi&Faktorfaktor yang menyebabkankelainankromosom?

STEP 3

1. Mengapapadausia 7 tahunanakcenderungpasif, tidaksukabermain,


sulitmengertiaturan main, suka main dengananakkecil, namabenda,
dansulitmengenalwarna, sulitmengenalnamabinatangdannama orang?
- Karena IQ nyarendah
- Karenaadakelainan
- Seafood tercemarlogam seafood dikonsumsiibuberedar di
tubuh di
salurkankejaninjaninkeracunandarilogamberatkeracunanlogamb
eratmenyebabkankerusakanjaringanotakRetardasi mental (IQ
kurangdarisamadengan 70) gangguanbicara,
gangguaninteraksisosial, kemampuankognitifkurang.
2. Kenapaanakbisaterlambatbicaraterutamapadahuruf R, L, dan S?
- Bisakarenakelainananatomisseperti frenulum lingua yang
terlalupendek.
- Bisakarenaorangtua yang mengajarkancedal
- Bicara :motorikdansensoris.
i. Motorik : laringnyaseringdilatihuntukartikulasi yang
benaratautidak
ii. Sensorik :penglihatan, pendengaranmemahamiapa yang di
dengardan di lihat.
- Tercemarlogam (Pb) biasanyapadaminggu ke-3, proses
kontaminasisesuaiperkembanganorgannya. Gangguanbicara =
minggu ke-6 hinggaminggu ke-8.
KemungkinanintiksikasiPbpadaminggu ke-6 hinggaminggu ke-8.
- Kemampuansesuatu :berdasarkan IQ. IQ rendah =
kemampuanmenyerapinformasi, adaptasi, dll.
- Kenapanggakbisangomongnyacumanuruf S,L,R?
3. Bagaimanatahapanperkembanganperilakupadaanak?
- Milestone :empatkategori, yaitumotorikkasar, motorikhalus, sosial,
dan verbal.
- Penalaran/kognitif
i. Dari lahir s/d duabulan
:refleksmotorikdansensorikbawaansepertimenghisapdanmen
ggenggam.
ii. 2-5 bulan : menghisap
iii. 9bulan-1 tahun :meniruperilaku yang baru.
iv. 18 bulan 2 tahun : mengambilsatumainan
- Perilaku
i. Ssejaklahir 4 minggu : mecucu
ii. 16 minggu : berusahamenegakkankepala
iii. 18 bulan : mulaiberjalan
iv. 2 tahun : berlari
- Emosi
i. Lahir : senang, kecewa, terkejut
ii. 8 minggu : menangissaatmemintasesuatu
iii. 5-6 tahun : gelisah
- Komunikasi
i. Aspekkemampuanbicara
1. Represif : senyumpada orang (bahasaisyarat)
2. Ekspresif :mengucapkan mama,papa.
4. Apasajamacamgangguanperilakuanak?
Gangguanperilakuanak,gangguanperkembangandanadaptasi?
- Gangguanperkembangananakterdiridaripranatal, perinatal, post
natal, biologis, psikososial.
i. Pranatal :saat di kandungan. Dilihatdarikebiasaanibunya. Bisa
jug dilihatdarikromosom.
Bisakarenagangguanmetabolikdaninfeksi
ii. Perinatal :bisadikarenakanhipoglikemisaatlahir, hidrosefalus,
danbisajugakarenaasfiksia. Bisajugakarenalahirprematur.
iii. Post natal :banyaksekaliterjadikarenainfeksi, intoksisitas,
danbisajugakarena trauma.
iv. Biologis :kelainankromosom.
v. Psikososial
:lingkunganataudarikeluargadimanakeluargaadalahtempatbel
ajarutamadanpertamadarianakanak.
anakbiasanyamenirukanapa yang dialihat, terutamadari
orang orang yang ada di sekitarnyasepertikeluarganya.
5. Apahubunganmakan seafood dankondisianaksekarang?
- IntoksikasiPbdari seafood yang dikonsumsiibupadasaathamil.
- Ada reaksifisiologisdaritubuh. Metaliotionin
:untukmendetoksifikasiracunlogam. Ada beberapahal yang
bisamengurangitingkatkeefektifanmetaliotioninsepertidefisiensi
zinc, jumlahlogam yang berlebihan, dan gen
berkurangnyapembentukmetaliotionin.
Bisajugakarenamalfungsiregulasilogam.
Logammenumpukdalamtubuhdefek SSP.
6. Apainterpretasidaripemeriksaan IQ denganhasil 50?
- Rumuspenentuan IQ : (Umur Mental : Umurkronologis)x 100
Penentuanumurmental ?
Penentuan IQ dilakukanlebihdari 6 tahun. Jikakurangdari 6
tahunmenggunakan DDST.
- Interpretasi:
i. Mild retardation : 50-69.

Masihdapat di didik, independen, mampumengurusdirisendiri.


Tingkat perkembangannyasedikitterlambat. Biasanyamasaah
yang timbuladalahmasalah yang berkaitandenganbacatulis

ii. Moderate retardation : 35-49.

Dapatdilatih.
Biasanyaterdapatgangguan/keterlambatandalamperkmbangan,
pemahaman, danbahasa.
Terdapatjugakelainanketerlambatanmotorikdanmengurusdiri,
contohsudah 5 tahuntapibelumbvisamakansendiri

iii. Severe retardation : 20-34

Sudahtampakadakerusakanmotordanadadefisitneurologis.
Biasanyaberhubungandengankelainanorganik.
iv. Profound retardation :<20.

Mobilitasterbatas,
kemampuansangatterbatasdalamhalmengertiinstruksidanmem
ahamiinstruksi. Biasanyaharusmenggunakanbahasnon verbal.

Padaskenario, diklasifikasikansebagairetardasdi mental


ringan.

- Retardasi mental ringanbiasanyabisasampaikelas 6 SD.


Sosialisasimasihbisadiarahkan.
- Retardasi mental sedang : kemampuansosialberkurang,
sekolahcumansampaikelas 2 SD
- Retardasi mental berat :masihbisabicara,
tapimulaiadaketergantungankepada orang lain.
- Retardasi mental sangatberat : membutuhkanbantuan orang lain
7. Apakelainankromosom yang mungkindidapatkan?
- Kelainankromosomtertentudisertaienganretardasi mental, seperti :
i. Sindrom down (trisomi 21)
ii. Sindromedward (trisomi 18)
iii. Sindrompatau (trisomi 13)
iv. Kelainanpadaanaklakilaki yang memounyaikromosom X
berlebih.
v. Sindrom fragile X : terdapatkerapuhanpadakromosom X
vi. SindromPrader Willi : terdapatdelesipadakromosom 15
vii. GangguanRett : lebihseringpadawanita,
berkaitandengankromosom X
viii. Cri du chat syndrome :kehilanganbagianbagiankromosom 5,
danterdapatkelainanlaring.
- Orang dengankelainankromosombelumtentumengalamiretaradasi
mental.
8. Etiologi&Faktorfaktor yang menyebabkankelainankromosom?
i. Faktorgenetik:Gagalmemberikanperintahkepadaenzim,
biasanyaterjadipada masa konsepsi,
disiniterjadikelainanberupapenambahanataupenguranganpad
akromosomnya, yang mengakibatkankelainanfisik.
ii. Faktorbiologis non keturunan: Bisaterjadikarenaradiasisinar X
yang mengakibatkankelainanbentuk,
kerusakanotakdanumurnyabisapendek.
iii. Keadaangiziburukpadaibuketikahamil
:Ibugiziburukpembentukanselselotakkpadajaninakantergan
ggu.
iv. Obatobatan : bisamengakibatkancacatlahir, obat yang paling
sering Thalidomide,
obatpenenangjugabisamenyebabkancacatlahir
v. Faktor rhesus : padasaathamil, darahibudapatmenyerang
Rh+ janinmengakibatkanpenghancuranselseldarah
anemia ringanserebralpalsidanketerbelakangan mental
vi. Lingkungan :peran orang tuadanlingkungan. Kurang stimulus
jugabisamengakibatkangangguangangguantersebut.
9. Cara penegakan diagnosis?
- Melihat :
i. riwayatpenderita
1. Polaasuhdarikeluargadanlingkungan
2. Riwayatkehamilan
3. Riwayatpersalinan
4. Riwayatpenyakitkeluarga
ii. Pemeriksaanfisik
1. Pemeriksaan IQ
2. Ada karakteristiktertentuatautidak
(padasindromsindromtertentuterdapatpenampakankha
s)
iii. Pemeriksaanneurologis
iv. Pemeriksaanlaboratorium
1. Urin
2. Darah
v. Pemeriksaanpendengarandanbicara
vi. Pemeriksaanpsikologis
10.Pemeriksaanpenunjang?
- Laboratorium
- Neurologis
- Tespendengaran&tesbicara
- Tespsikologis

11.DD?
- Retardasi mental
Ada tigakriteriakhusus :
i. IQ kurangdarisamadengan 70
ii. Ada gangguankemampuansosial
iii. Onset kurangdari 18 tahun
- Retaradasi mental biologis :kelanandaridalamtubuh. Ringan
sangatberat, tampakdarilahir.
- Retardasi mental psikokultural :dariluartubuh. Ringan.
Mulaitampakpadausiasetelahlahir.
- Sindrom down, dansindromsindrom lain

12.Terapipadakasus/skenario?
- Tidakmembutuhkanobatuntukretaradasi mental nya.
- Obatdiberikanjikaadapenyakitpenyerta,
semisaladagangguankejiwaan, diberiobatobat anti
depresanatauobatobatjiwa yang lainnya.
- Untukretardasi mental sendiridenganpsikoterapi,
diajaritentangmakan, bicara, mendengarkanmusik, membaca.
Terapi yang dilakukanbertujuanuntukmengembangkanpotensi yang
dimiliki, bukanuntukmenghilangkanretardasimentalnya.
- Padaretardasi mental
beratdansangatberatsudahmengalamigangguanmotorik
(hiperkinetik), diberimethilphenidat.
Untukmeningkatkankemampuanbelajardiberi GABA dan
amphetamine.
- Padaretardasi mental beratbisaditempatkan di
rumahsakituntukterapipsikokultural yang
baikdanmenghindaripertengkarankeluarga/ayah danibu di rumah.

STEP 7

1. Mengapa pada usia 7 tahun anak cenderung pasif, tidak suka


bermain, sulit mengerti aturan main, suka main dengan anak
kecil, nama benda, dan sulit mengenal warna, sulit mengenal
nama binatang dan nama orang?

Senyawa/bahan kimia, mikroorganisme dan cemaran fisik


berbahaya yang terdapat pada produk perikanan antara lain
disebabkan oleh lingkungan tempat hidup ikan, termasuk lokasi
budidaya. Logam berat terutama merkuri merupakan bahan
cemaran yang perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan efek
akumulatif seperti halnya penyakit Minamata di Jepang (Anon,
2000). Pada daerah perairan yang berdampingan/berdekatan
dengan industri berat diduga tingkat pencemarannya lebih tinggi
dibandingkan dengan perairan yang tidak berdekatan dengan
industri berat. Hal ini disebabkan senyawa logam berat banyak
digunakan dalam industri sebagai bahan baku, katalisator, fungisida
maupun bahan tambahan lainnya. Menurut FDA di dalam Anon
(1998), selain merkuri (Hg), jenis logam berat yang membahayakan
kesehatan antara lain timbal (Pb), kadmium (Cd), arsen (As),
khromiun (Cr) dan nikel (Ni). Jenis biota laut yang sangat potensial
terkontaminasi logam berat adalah kekerangan mengingat cara
makannya dengan menyaring air. Di samping itu, sifat kekerangan
ini lebih banyak menetap (sessile) dan bukan termasuk migratory
(Wahyuni & Hartati, 1991), sehingga biota ini sering digunakan
sebagai hewan uji dalam pemantauan tingkat akumulasi logam
berat pada organisme laut.
Berdasarkan Kep. Ditjen POM No. 03725/B/SK/VII/1989 dan
FAO/WHO (1976) kadar Hg maksimum pada biota laut yang boleh
dikonsumsi sebesar 0,5 ppm dan kadar Pb sebesar 2 ppm. Menurut
Inswiasri dkk. (1997), rata-rata kadar Hg dan Pb di perairan Teluk
Jakarta masing-masing adalah 0,004 ppm dan berkisar antara 0,00
1,57 ppm. Kadar logam berat tersebut akan terakumulasi apabila
limbah buangan industri di sekitar perairan Teluk Jakarta meningkat
terutama oleh pabrik penghasil peralatan listrik, pabrik baterai dan
industri penghasil tinta (Darmono, 1995).
Logam berat (Hg dan Pb) dalam air kebanyakan berbentuk ion
dan logam tersebut diserap oleh kerang secara langsung melalui air
yang melewati membran insang atau melalui makanan. Selain
melalui insang, logam berat juga masuk melalui kulit (kutikula) dan
lapisan mukosa yang selanjutnya diangkut darah dan dapat
tertimbun dalam jantung dan ginjal kerang (Noviana, 1994; Laws,
1981). Menurut Hutagalung (1991), kemampuan biota laut (ikan,
udang dan moluska) dalam mengakumulasi logam berat di perairan
tergantung pada jenis logam berat, jenis biota, lama pemaparan
serta kondisi lingkungan seperti pH, suhu dan salinitas. Semakin
besar ukuran biota air, maka akumulasi logam berat semakin
meningkat. Toksisitas logam berat dalam kerang yang ditimbulkan
akibat akumulasi dalam jaringan tubuh mengakibatkan keracunan
dan kematian bagi biota air yang mengkonsumsinya (Sukiyanti,
1987). Sifat toksik logam Hg dalam bentuk senyawa HgCl2 dengan
konsentrasi 0,027 ppm menyebabkan kematian pada larva bivalvia
(muloska) dan konsentrasi Pb sekitar 2,75 ppm mulai bersifat letal
bagi biota perairan seperti krustasea (Mulyaningsih, 1998).
Berdasarkan sifat kimia dan fisikanya, maka tingkat atau daya
racun logam berat terhadap hewan air dapat diurutkan (dari tinggi
ke rendah) sebagai berikut merkuri (Hg), kadmium (Cd), seng (Zn),
timah hitam (Pb), krom (Cr), nikel (Ni), dan kobalt (Co)
(Sutamihardja dkk, 1982).
Hg2+ >Cd2+ > Ag2+ > Ni2+ > Pb2+ > As2+> Cr2+ >Sn2+ >
Zn2+
Intoksikasi logam beratdefek SSPgangguan pada pusat
sensorium dan pusat memorysulit mengenal warna, mengerti
aturan bermain, nama benda, sulit mengingat nama binatang dan
orang.
Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya:
Airlangga Univesity Press.

2. Kenapa anak bias terlambat bicara terutama pada huruf R, L, dan


S?
Jenis retardasi mental :
a) Mental retardation ringan atau semu (Cultural familial
retardation), disebabkan oleh kondisi lingkungandan sosial
ekonomi keluarga yang tidak mendukung.
b) Mental retardation berat, disebabkan oleh faktor genetik yang
dibedakan menjadi:
a. Down syndrome, yang terdiri dari :
1) Trisomy 21, terjadi kelebihan kromosom pada pasangan
kromosom 21 yang terdiri atas tiga kromosom. Biasanya terjadi
pada anak-anak yang berasal dari ibu yang mengandung pada
usia kritis yaitu usia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun.
2) Mosaicism, terjadi karena adanya kegagalan dalam
perkembangan sel secara sempurna sehingga menimbulkan
kelebihan atau kekurangan kromosom pada tubuh.
3) Translocation, terjadi akibat adanya pasangan kromosom yang
melekat pada pasangan kromosom lainnya, sehingga
menimbulakan gangguan terhadap fungsi intelektual
penderitanya.
b. Phenylketonuria (PKU), kemampauan tubuh untuk mengubah
phenylalanin menjadi tirosin terganggu sehingga tidak memenuhi
persyaratan yang dibutuhkan tubuh.
c. Tay Sachs Disease, terjadi pembesaran pada tengkorak sehingga
menimbulkan kemunduran sistem syaraf. Penyakit ini biasa
terdeteksi pada usia 6 bulan. Akibat penyakit ini penderita
kehilangan kemampuan intelektual dan otot-ototnya menjadi
lemah.
Intoksikasi logam beratdefek SSPgangguan pada pusat
motorikbicara terhambat.
Harold I, dkk. (1997). Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Bina Rupa
- Kenapa nggak bias ngomongnya cuma huruf S,L,R?
3. Bagaimana tahapan perkembangan perilaku pada anak?
4. Apa saja macam gangguan perilaku anak? Gangguan perilaku
anak, gangguan perkembangan dan adaptasi?
Gangguan Perkembangan Pervasif (Pervasive Developmental
Disorders /PDD) terdiri dari beberapa jenis di antaranya adalah:
1) Autism
2) Aspergers
3) Retts
4) Childhood Disintegrative Disorder (CDD)
5) Gangguan pervasive opada masa kanak-kanak (Pervasive
Developmental Disorder) or Not Otherwise Specified
(PDD:NOS)
DSM-IV

5. Apa hubungan makan seafood dan kondisi anak sekarang?


6. Apa interpretasi dari pemeriksaan IQ dengan hasil 50?
Sari Pediatri, Retardasi Mental
Tingkat-tingkat retardasi mental dibagi menjadi:
1) Retardasi Mental Ringan
Nilai IQ pada Retardasi Mental Ringan 52-69. ketrampilan sosial dan
komunikasinya mungkin adekuat dalam tahun-tahun pra sekolah.
Tetapi pada saan anak menjadi lebih besar, defisit kognitif tertentu
seperti kemampuan yang buruk untuk berpikir abstrak dan
egosentrik mungkin membedakan dirinya dari anak lain seusianya.
Biasanya mengalami keterlambatan dalam mempelajari bahasa.
Namun, masih dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari dan
mampu melakukan kegiatan sehari-hari serta terampil dalam
perkerjaan rumah tangga. Dan akan mengalami kesulitan dalam
pelajaran sekolah.
2) Retardasi Mental Sedang
Nilai IQ pada Retardasi Mental Sedang adalah 36-51. ketrampilan
komunikasi berkembang lebih lambat. Isolasi sosial dirinya mungkin
dimulai pada usia sekolah dasar. Dapat dideteksi lebih dini jika
dibandingkan dengan Retardasi Mental Ringan. Biasanya lambat
dalam perkembangan pemahaman dan penggunaan bahasa.
Ketrampilan merawat diri dan ketrampilan motoriknya pun
terlambat. Penderita juga memerlukan pengawasan seumur hidup
dan program pendidikan khusus demi mengembangkan potensi
mereka yang terbatas agar memperoleh beberapa ketrampilan
dasar.
3) Retardasi Mental Berat
Nilai IQ pada Retardasi Mental Berat 20-35. bicara anak terbatas dan
perkembangan motoriknya buruk. Pada usia pra sekolah sudah
nyata ada gangguan. Pada masa usia sekolah kemampuan
bahasanya berkembang. Kebanyakan dengan gangguan motorik
yang berat akibat kerusakan perkembangan pada susunan saraf
pusat.
4) Retardasi Mental Sangat Berat
Nilai IQ Retardasi Mental Sangat Berat di bawah 10. ketrampilan
komunikasi dan motoriknya sangat terbatas. Pada masa dewasa
dapat terjadi perkembangan bicara dan mampu menolong diri
sendiri secara sederhana. Tetapi juga masih membutuhkan
perawatan orang lain.
Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya:
Airlangga Univesity Press.

7. Apa kelainan kromosom yang mungkin didapatkan?


8. Etiologi & Faktor-faktor yang menyebabkan kelainan kromosom?
Sari Pediatri, Retardasi Mental
9. Cara penegakan diagnosis?
Sari Pediatri, Retardasi Mental

10. Pemeriksaan penunjang?


Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik:
1) Uji Laboratorium
Uji intelegensi standar dan uji perkembangan
Pengukuran fungsi adaptif
2) EEG (Elektro Esenflogram)
Gejala kejang yang dicurigai
Kesulitan mengerti bahasa yang berat
3) CT ata MRI
Pembesaran kepala
Dicurigai kelainan otak yang luas
Kejang lokal
Dicurigai adanya tumor intra kranial
Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jil. 1.
Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius.

11. DD?
RETARDASI MENTAL
Definisi:
1. Retardasi mental adalah kemampuan mental yang tidak
mencukupi (WHO, MENKES 1990).
2. Retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh
intelegensi yang rendah yang menyebabkan ketidakmampuan
individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan
masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal (Carter CH,
Toback C).

Etiologi:
Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari Retardasi Mental.
Faktor-faktor yang potensial sebagai penyebab Retardasi Mental:
Non organik:
Kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis.
Faktor sosiokultural.
Interaksi anak-pengasuh yang tidak baik.
Penelantaran anak.
Organik:
Faktor Pra-konsepsi
Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik,
kelainan neurocutaneous).
Kelainan kromosom.
Faktor Pre-natal
Gangguan pertumbuhan otak trimester I
Kelainan kromosom
Infeksi intra uterin, misal HIV
Zat-zat teratogen (alkohol, radiasi)
Disfungsi plasenta
Kelainan konginetal dari otak
Gangguan pertumbuhan otak trimester II dan III
Infeksi intra uterin, misal HIV
Zat-zat teratogen (alkohol, kokain, logam-logam berat)
Ibu DM, PKU
Toksemia gravidarum
Disfungsi plasenta
Ibu malnutrisi
Faktor Peri-natal
Sangat prematur
Asfeksia neotorum
Trauma lahir
Meningitis
Kelainan metabolik
Faktor Post Natal
Trauma berat pada kepala/susunan saraf pusat
Neurotoksin
CVA
Anoksia, misalnya tenggelam
Metabolik, misalnya gizi buruk, kelainan hormonal
Infeksi, misalnya meningitis ensefalitis
Patofisiologi:
Retardasi Mental termasuk kelemahan atau ketidakmampuan
kognitif yang muncul pada masa kanak-kanak (sebelum usia 18
tahun) yang ditandai dengan fungsi kecerdasan di bawah normal (IQ
70-75 atau kurang) dan disertai keterbatasan-keterbatasan
sedikitnya dua area fungsi adaptif yaitu berbicara dan berbahasa,
ketrampilan merawat diri, kerumahtanggaan, ketrampilan sosial,
penggunaan sarana prasarana komunitas, pengarahan diri
kesehatan dan keamanan akademik fungsional bersantai dan
bekerja.
Pada Retardasi Mental terjadi kerusakan muskuloskeletal. Kerusakan
neurologis itu meliputi: kerusakan otak, kelainan kongenital dan
mikrosefal. Sedangkan kerusakan muskuloskeletal meliputi: anomali
ekstremitas konganital, masukan kalori/nutrisi tidak mencukupi,
distorsi muskular. Kerusakan neurologis dan kerusakan
muskuloskeletal akan menyebabkan terjadinya kurang kesadaran
tentang bahaya dan kerusakan fungsi motorik dari otot sehingga
akan muncul berbagai masalah dalam keperawatan.

AUTISME
Definisi:
Istilah autisme berasal dari kata Autos yang berarti diri sendiri dan
isme yang berarti suatu aliran, sehingga dapat diartikan sebagai
suatu paham tertarik pada dunianya sendiri (Suryana, 2004).

Ciri-ciri autisme:
Menurut American Psychiatric Association dalam buku Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorder Fourth Edition Text
Revision (DSM IV-TR, 2004), kriteria diagnostik untuk dari gangguan
autistik adalah sebagai berikut:
A. Jumlah dari 6 (atau lebih) item dari (1), (2) dan (3), dengan
setidaknya dua dari (1), dan satu dari masing-masing (2) dan (3):
1. Kerusakan kualitatif dalam interaksi sosial, yang
dimanifestasikan dengan setidak-tidaknya dua dari hal
berikut:
a) Kerusakan yang dapat ditandai dari penggunaan beberapa
perilaku non verbal seperti tatapan langsung, ekspresi
wajah, postur tubuh dan gestur untuk mengatur interaksi
sosial.
b) Kegagalan untuk mengembangkan hubungan teman
sebaya yang tepat menurut tahap perkembangan.
c) Kekurangan dalam mencoba secara spontanitas untuk
berbagi kesenangan, ketertarikan atau pencapaian dengan
orang lain (seperti dengan kurangnya menunjukkan atau
membawa objek ketertarikan).
d) Kekurangan dalam timbal balik sosial atau emosional.
2. Kerusakan kualitatif dalam komunikasi yang dimanifestasikan
pada setidak-tidaknya satu dari hal berikut:
a) Penundaan dalam atau kekurangan penuh pada
perkembangan bahasa (tidak disertai dengan usaha untuk
menggantinya melalui beragam alternatif dari komunikasi,
seperti gestur atau mimik).
b) Pada individu dengan bicara yang cukup, kerusakan
ditandai dengan kemampuan untuk memulai atau
mempertahankan percakapan dengan orang lain.
c) Penggunaan bahasa yang berulang-ulang dan berbentuk
tetap atau bahasa yang aneh.
d) Kekurangan divariasikan, dengan permainan berpura-pura
yang spontan atau permainan imitasi sosial yang sesuai
dengan tahap perkembangan.
3. Dibatasinya pola-pola perilaku yang berulang-ulang dan
berbentuk tetap, ketertarikan dan aktivitas, yang
dimanifestasikan pada setidak-tidaknya satu dari hal berikut:
a) Meliputi preokupasi dengan satu atau lebih pola
ketertarikan yang berbentuk tetap dan terhalang, yang
intensitas atau fokusnya abnormal.
b) Ketidakfleksibilitasan pada rutinitas non fungsional atau
ritual yang spesifik.
c) Sikap motorik yang berbentuk tetap dan berulang (tepukan
atau mengepakkan tangan dan jari, atau pergerakan yang
kompleks dari keseluruhan tubuh).
d) Preokupasi yang tetap dengan bagian dari objek
B. Fungsi yang tertunda atau abnormal setidak-tidaknya dalam 1
dari area berikut, dengan permulaan terjadi pada usia 3 tahun:
(1) interaksi sosial, (2) bahasa yang digunakan dalam komunikasi
sosial atau (3) permainan simbolik atau imajinatif.
C. Gangguan tidak lebih baik bila dimasukkan dalam Retts Disorder
atau Childhood Disintegrative Disorder.

Tingkat kecerdasan anak autis:


Pusponegoro dan Solek (2007) menyebutkan bahwa tingkat
kecerdasan anak autis dibagi mejadi 3 (tiga) bagian, yaitu:
a) Low Functioning (IQ rendah)
Apabila penderitanya masuk ke dalam kategori low functioning (IQ
rendah), maka dikemudian hari hampir dipastikan penderita ini tidak
dapat diharapkan untuk hidup mandiri, sepanjang hidup penderita
memerlukan bantuan orang lain.
b) Medium Functioning (IQ sedang)
Apabila penderita masuk ke dalam kategori medium functioning (IQ
sedang), maka dikemudian hari masih bisa hidup bermasyarakat
dan penderita ini masih bisa masuk sekolah khusus yang memang
dibuat untuk anak penderita autis.
c) High Functioning (IQ tinggi)
Apabila penderitanya masuk ke dalam kategori high functioning (IQ
tinggi), maka dikemudian hari bisa hidup mandiri bahkan mungkin
sukses dalam pekerjaannya, dapat juga hidup berkeluarga.

Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jil. 1. Ed.


3. Jakarta: Media Aesculapius.
Maramis, W. F. (1995). Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya:
Airlangga Univesity Press.
Pdiatri. Buku Kedokteran. Jakarta: EGC.
ADHD
Definisi:
ADHD merupkan kependekan dari attention deficit hyperactivity
disorder, (Attention = perhatian, Deficit = berkurang,
Hyperactivity = hiperaktif, dan Disorder = gangguan). Atau
dalam bahasa Indonesia, ADHD berarti gangguan pemusatan
perhatian disertai hiperaktif.
Jadi, jika didefinisikan, secara umum ADHD menjelaskan kondisi
anak-anak yang memperlihatkan simtom-simtom (ciri atau
gejala) kurang konsentrasi, hiperaktif,dan impulsif yang dapat
menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup
mereka.

Etiologi:
Bahan kajian lebih lanjut akan dikemukakan hasil penelitian Faron
dkk, 2000, Kuntsi dkk, 2000, Barkley, 20003 (dalam MIF Baihaqi
&Sugiarmin, 2006), yang mengatakan bahwa terdapat faktor
yang berpengaruh terhadap munculnya ADHD, yaitu:
Faktor genetika
Bukti penelitian menyatakan bahwa faktor genetika merupakan
faktor penting dalam memunculkan tingkah laku ADHD. Satu
pertiga dari anggota keluarga ADHD memiliki gangguan, yaitu jik
orang tua mengalami ADHD, maka anaknya beresiko ADHD
sebesar 60 %. Pada anak kembar, jika salah satu mengalami.
ADHD, maka saudaranya 70-80 % juga beresiko mengalami
ADHD.
Pada studi gen khusus beberapa penemuan menunjukkan bahwa
molekul genetika gen-gen tertentu dapat menyebabkan
munculnya ADHD.Dengan demikian temuan-temun dari aspek
keluarga, anak kembar, dan gen-gen tertentu menyatakan bahwa
ADHD ada kaitannya dengan keturunan.
Faktor neurobiologis
Beberapa dugaan dari penemuan tentang neurobiologis
diantaranya bahwa terdapat persamaan antara ciri-ciri yang
muncul pada ADHD dengan yang muncul pada kerusakan fungsi
lobus prefrontl. Demikian juga penurunan kemampuan pada anak
ADHD pada tes neuropsikologis yang dihubungkan dengan fungsi
lobus prefrontal. Temuan melalui MRI (pemeriksaan otak dengan
teknologi tinggi)menunjukan ada ketidaknormalan pada bagian
otak depan. Bagian ini meliputi korteks prefrontal yang saling
berhubungan dengan bagian dalam bawah korteks serebral
secara kolektif dikenal sebagai basal ganglia.
Bagian otak ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif,
penundaan respons, dan organisasi respons. Kerusakan-
kerusakan daerah ini memunculkan ciri-ciri yang serupa dengan
ciri-ciri pada ADHD. Informasi lain bahwa anak ADHD mempunyai
korteks prefrontal lebih kecil dibanding anak yang tidak ADHD.

Ciri-ciri ADHD:
a. Inatensi
Yang dimaksud adalah bahwa sebagai individu penyandang
gangguan ini tampak mengalami kesulitan dalam memusatkan
perhatiannya. Mereka sangat mudah teralihkan oleh rangsangan
yang tiba-tiba diterima oleh alat inderanya atau oleh perasaan
yang timbul pada saat itu. Dengan demikian mereka hanya
mampu mempertahankan suatu aktivitas atau tugas dalam
jangka waktu yang pendek, sehingga akan mempengaruhi proses
penerimaan informasi dari lingkungannya.
b. Impulsifitas
Yang dimaksud adalah suatu gangguan perilaku berupa tindakan
yang tidak disertai dengan pemikiran. Mereka sangat dikuasai
oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi. Mereka sulit
untuk memberi prioritas kegiatan, sulit untuk
mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu perilaku
yang akan ditampilkannya. Perilaku ini biasanya menyulitkan
yang bersangkutan maupun lingkungannya.
c. Hiperaktivitas
Yang dimaksud adalah suatu gerakan yang berlebuhan melebihi
gerakan yang dilakukan secara umum anak seusianya. Biasanya
sejak bayi mereka banyak bergerak dan sulit untuk ditenangkan.
Jika dibandingkan dengan individu yang aktif tapi produktif,
perilaku hiperaktif tampak tidak bertujuan. Mereka tidak mampu
mengontrol dan melakukan koordinasi dalam aktivitas
motoriknya, sehingga tidak dapat dibedakan gerakan yang
penting dan tidak penting. Gerakannya dilakukan terus menerus
tanpa lelah, sehingga kesulitan untuk memusatkan perhatian.
American Psychiatric Assosiations (2005). Diagnostic and
Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV). Washington,
DC. American Psychiatric Associations.
Alberto, P. A,. & Anne, C. A,. (1986). Applied Behavior Analysis
for Teachers. Ohio: Merrill Publishing Company.
Grad, L. Flick. (1998). ADD/ADHD Behavior-change Resource
Kit. New York: The Center for Applied Research in Education.

12. Terapi pada kasus/skenario?


Penatalaksanaan Medis
Terapi terbaik adalah pencegahan primer, sekunder dan tersier:
a) Pencegahan primer
Tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan atau
menurunkan kondisi yang menyebabkan gangguan. Tindakan ini
termasuk pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat umum, usaha terus menerus dari
profesional bidang kesehatan, konseling keluarga dan genetik
dapat membantu.
b) Pencegahan sekunder
Tujuannya mempersingkat perjalanan penyakit.
c) Pencegahan tertier
Tujuannya menekan kecacatan yang terjadi

Dalam pelaksanaannya, kedua jenis ii dilakukan bersamaan


meliputi:
a) Pendidikan untuk anak mancakup latihan ketrampilan adaptif,
sosial dan kejuruan.
b) Terapi pra luka agresif dan melukai diri
c) Kognitif dan psikodinamika
d) Pendidikan keluarga
e) Intervensi farmakologis:
Obat-obatan psikotropika (Tioridasin/Mellaril) untuk remaja
dengan perilaku yang membahayakan diri sendiri.
Psikostimulan untuk remaja yang menunjukkan tanda-tanda
gangguan konsentrasi/gangguan hiperaktif.
Antidepresan (Imipramin/Trofanil)
Karbamazepin (Tegretol) dan Propanolol (Inderal)
Mansjoer, Arif. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jil. 1.
Ed. 3. Jakarta: Media Aesculapius.

You might also like