Professional Documents
Culture Documents
OLEH
Fajar Basuki
KERJASAMA ANTARA
FOOD AND AGRICULTURAL ORGANIZATION (FAO)
DENGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
1
I. KATA PENGANTAR
Peningkatan produksi ikan dari hasil budidaya harus terus menerus dilakukan,
budidaya mina padi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi ikan
sekaligus padi sehingga terjadi efisiensi penggunaan lahan yang berdampak pada
peningkatan pendapatan petani.
Pengembangan bisnis minapadi selama 5 tahun terakhir 2007 mencapai 121 229
hektar menjadi 160.000 hektar pada tahun 2013 dengan total luas potensi 4 juta hektar
lahan irigasi, dengan program pengembangan dan bimbingan teknis untuk minapadi
akan meningkatkan pemahaman petani dalam pelaksanaan minapadi yang berakhir
pada peningkatan produksi ikan dan padi secara bersamaan.
2
II. PENDAHULUAN
2.1 Latar Belakang
Dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan dan
perikanan dan industri perikanan, maka produksi perikanan terus ditingkatkan,
khususnya produksi ikan budidaya terus ditingkatkan target produksi budidaya ikan
pada tahun 2015 sebanyak 17,9 juta ton, tahun 2016 meningkat sebanyak 19,45 juta,
ton, tahun 2017 sebanyak 22,79 juta ton, tahun 2018 sebanyak 26,71 juta ton, tahun
2019 sebanyak 31,31 juta ton. Di sisi lain produksi pertanian juga harus terus
meningkat sampai terwujudnya swa sembada pangan nasional. Upaya dari Kementrian
Kelautan dan Perikanan serta upaya dari Kementrian Pertanian dapat disatukan
menjadi gerakan nasonal bersama dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat
melalui usaha minapadi.
Budidaya minapadi terpadu adalah budidaya ikan dengan padi di sawah secara
bersamaan dan keduanya dapat menghasilakan beras sebagai bahan konsumsi
manusia, yaitu beras sebagai pemasok karbohidrat dan ikan pemasok protein, sehingga
budidaya minapadi dapat meningkatkan produktivitas lahan basah karena selain tidak
mengurangi hasil padi, juga dapat menghasilkan ikan.
2.2 Tujuan
3
dalam penerapan budidaya minapadi, dari awal pembangunan sampai ikan dan beras
dipanen, produksi ikan diperkirakan akan mencapai lebih dari 2 ton per hektar sawah
produksi padi tidak berkurang dan keuntungan petani bertambah.
Melakukan monitoring dan evaluasi terus menerus sejak awal proses produksi
berjalan sampai panen dan apabila ditemukan kendala dalam aplikasi maka perlu
dilakukan pencarian solusi agar masalah segera terpecahkan.
Organisasi Pemasaran perlu dibuat untuk antisipasi harga dan terjaminnya harga
pasaran ikan hasil produksi
4
III. KEGIATAN BUDIDAYA MINAPADI
Kegiatan budidaya minapadi terdiri dari : Pemilihan Lokasi & Ketersediaan Air,
Pemahaman Wadah Budidaya, Pemilihan : Benih Ikan, Benih Padi, Model Penanaman
Padi, Proses Produksi dan karena dlakukan secara berkelompok klaster maka diwajibkan
melakukan Manajemen Lingkungan Klaster. Adapun bagan alir kegiatan minapadi sistem
klaster dilakukan sebagai berikut.
5
3.1. Pemilihan Lokasi dan Ketersediaan Sumber Air
3.1.a. Lokasi
Sawah dapat digunakan untuk kegiatan minapadi adalah sawah yang
memiliki irigasi teknis/non teknis atau sumber lain, sumber air yang digunakan
memenuhi persyaratan kualitas air budidaya dan tersedia selama masa
pemeliharaan. Selain ketersediaan air, sawah yang digunakan juga harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Lokasi harus bebas dari banjir dan sesuai dengan rencana tata ruang dan
wilayah;
b. Lokasi terpilih yang mempunyai tanah liat berpasir dan tidak berpori;
pemasaran;
d. Dipilih lokasi lahan yang dekat pemukiman dekat, sehingga kontrol dapat
(Lutrogale perspicillata)
6
Berdasarkan pilahan Direktorat Produksi maka dipilih 2 Lokasi yaitu :
Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Padang Sumatra Barat :
1. Pokdakan P3P alamat Jorong Talang Nagari Talang Maur Kec. Mungka
Kabupaten Limapuluh kota dengan Luas 20 ha.
2. Kelompok KWT Pelita Harapan Jorong Maur Nagari Talang Maur Kec.
Mungka Kabupaten Limapuluh kota dengan Luas 5 ha.
a) Sebagai tempat untuk memelihara ikan dalam bentuk plot sawah, maka
sawah tersebut harus mampu menahan air;
f) Lebar parit 1 m, dengan kedalaman parit 50 cm dari akar padi, dan 80cm
g) Lebar kolam dan parit adalah 20% dari luas digunakan untuk sawah,
8
P
S
e
a Parit tepi n
l g
inlet e
u l
r K
u
a
a o Tempat Menanam Padi r
n L a
n
a
m
m Out let
a
a Pematang
i
r
s
u
k Gbr 4. Wadah Minapadi Kabupaten Sleman Yogyakarta
a
i
r
9
Gbr.5. Dimensi dari pematang dan
parit
h) Pagar dengan jaring keliling di sawah untuk ikan pemakan hewan atau
berang-berang / wregul (Lutrogale perspicillata), tinggi 100 cm dan jaring
ditanam ke dalam tanah 20 cm.
10
Pagar dengan
jaring keliling
di sawah
untuk
mencegah
hewan
pemakan ikan
masuk, tinggi
100 cm dan
jaring ditanam
Benih ikan mas yang digunakan untuk budidaya ikan beras ukuran berat
25 gram
Benih ikan nila yang digunakan untuk budidaya ikan beras ukuran berat
25 gram
11
3.3.b. Benih padi
Model ini memiliki pola tanam padi dengan perbandingan 2: 1 (Gbr. 7.).
Artinya, setiap dua baris padi yang ditanam di ladang dipetakan, diberi
baris kosong (tanpa benih padi). Tujuannya adalah agar beras dapat
tumbuh dengan baik di tepi, serta memberikan ruang untuk budidaya ikan,
juga agar dapat sinar matahari langsung pada plot sawah yang dapat
meningkatkan hasil padi oleh 12-22% dan memberikan ruang yang luas
untuk pemeliharaan ikan.
Menurut perhitungan jumlah rumpun per hektar yang dapat ditanam dalam
Jajar Legowo 2 : 1 adalah + 375.000 rumpun dibandingkan sistim tegel
20 X 20 cm hanya dapat menanam 250.000 rumpun
13
3.4. PROSES PRODUKSI
PENEBARAN IKAN
PEMELIHARAAN:
Tidak Sehat,
PEMANTA Tidak normal
PEMASAR UAN
AN
Sehat, normal
PEMANENAN PEMELIHARAAN:
14
3.4.1. PERSIAPAN LAHAN
Kegiatan dalam persiapan lahan dalam minapadi terdiri atas :
15
3. Kondisi kualitas air budidaya minapadi sesuai SNI yaitu seperti Tabel 1.
sebagai berikut.
o
1 Suhu C 25 31
2 pH - 58
3 DO mg/l >3
3.4.4. PEMELIHARAAN
1. Pakan tambahan diberikan dalam bentuk butiran kecil pelet dengan dosis
maks 2% dari berat dari berat biomassa;
Contoh perhitungan pemberian pakan pada awal (10 hari) pertama :
Setelah ikan ditebar sehari tanpa diberi pakan biar aklimatisasi dan
memakan pakan alami yang tersedia, baru hari ke-dua dicoba diberi
pakan sedikit demi sedikit, dihari ke tiga pakan dihitung, misalnya luas
minapadi 1000 m2 berarti benih yang ditebar 1250 ekor, berat 25
gram/ekor hasil pemantauan 3 hari yang mati hanya 25 ekor berarti
jumlah benih yang ada 1225 ekor atau survival rate (SR) masih 98%
berarti jumlah pakan yang harus diberikan setiap hari : 1225 ekor x 25
gram/ekor x 2% = 612,5 gram pakan diberikan 2 (dua) kali pagi dan sore
hari
Contoh perhitungan pemberian pakan pada ikan umur 20 hari:
Setelah ikan dipelihara 20 hari misalnya luas minapadi 1000 m2 berarti
benih yang ditebar 1250 ekor, berat awal 25 gram/ekor hasil pemantauan
20 hari berat ikan raata-rata 35 gram/ekor, total mati hanya 35 ekor berarti
jumlah benih yang ada 1215 ekor atau survival rate (SR) masih 97,20%
berarti jumlah pakan yang harus diberikan setiap hari : 1215 ekor x 35
gram/ekor x 2% = 850,5 gram pakan diberikan 2 (dua) kali pagi dan sore
hari
16
2. Protein pakan 30%
3. Pada tanaman padi waktu berusia 1-6 minggu pakan didistribusikan pada
tanaman padi.
4. 7 minggu umur padi dan sebagainya pakan didistribusikan di kolam ikan
dan di parit
5. Managemen Air: Air harus tergenang di sawah sehingga limbah ikan
dapat diserap oleh tanaman sebagai pupuk
3.4.5. PEMELIHARAAN
1. Pemantauan Biomassa dilakukan setiap 10 hari (ukuran, kesehatan dan
ukuran pakan yang diberikan)
2. Pemantauan kualitas air dilakukan agar kualitas air sesuai dengan standar
pemeliharaan ikan.
3.4.6. PEMANTAUAN
1. Pemantauan Biomassa dilakukan setiap 10 hari (ukuran, kesehatan dan
ukuran pakan yang diberikan)
Berat Ikan : Ambil sampel pada tiga petak budidaya per petak dengan
hati-hati diambil pakai serok sebanyak 15 ekor dimasukkan dalam ember
kemudian dengan hati-hati ditimbang total kemudian dirata-rata per ekor
dari setiap petak, maka dapat diisi formulir sebagai berikut :
Panjang dan Lebar Ikan : Ambil sampel pada tiga petak budidaya per
petak dengan hati-hati diambil pakai serok sebanyak 10 ekor dimasukkan
dalam ember kemudian dengan hati-hati diukur panjang total dan lebar
ikan dengan menggunakan millimeter blok (Gbr.10.) kemudian dirata-rata
per ekor dari setiap petak, maka dapat diisi formulir Tabel 3, sebagai
berikut :
17
Gbr.10. Pengukuran Panjang dan Lebar Ikan dengan Milimeter blok
18
Panjan
g Panjan Panjan Panjan Panjan Panjan Panjan
No Panjan 10 g 20 g 30 g 40 g 50 g 60 g 70 Panjang
Ikan g Awal hari hari hari hari hari hari hari 80 hari
19
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rera
ta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rera
ta
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rera
ta
20
hari hari hari hari hari hari hari
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerat
a
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerat
a
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rerat
a
2. Pemantauan kualitas air dilakukan agar kualitas air sesuai dengan standar
pemeliharaan ikan.
21
Oksigen : Pemantauan oksigen sangat penting dilakukan (Gbr. 11),
karena oksigen mendukung kehidupan dan pertumbuhan ikan, disarankan
dinamika oksigen diukur selama 24 penuh untuk mengetahui dinamika
oksigen terutama pada petak dekat saluran dan yang jauh dari saluran,
pengukuran oksigen dengan DO meter (Dari Dinas). Setelah diketahui
oksigen tertinggi dan terendah maka selanjutnya pengukuran pada
oksigen tertinggi dan terendah, kemudian diisi formulir sebagai berikut:
1
2
rerata
22
No Awa 10 20 30 40 50 60 70 80
Ikan l hari hari hari hari hari hari hari hari
Leve
l
Ting
gi
Leve
l
rend
ah
Rera
ta
23
Tabel 7. Dinamika Suhu
1
2
rerata
No Awa 10 20 30 40 50 60 70 80
Ikan l hari hari hari hari hari hari hari hari
Leve
l
Ting
gi
Leve
l
rend
ah
Rera
ta
24
Gbr.13. Pemantauan Kedalaman
Tabel 9. Dinamika Kedalaman
1
2
rerata
No Awa 10 20 30 40 50 60 70 80
Ikan l hari hari hari hari hari hari hari hari
Deka
t
Sumb
er Air
Jauh
Sumb
er Air
Rerat
a
25
yang jauh dari saluran, pengukuran kedalaman dengan pH. Setelah
diketahui pH, kemudian diisi formulir sebagai berikut:
1
2
rerata
No Awa 10 20 30 40 50 60 70 80
Ikan l hari hari hari hari hari hari hari hari
Deka
t
Sumb
er Air
Jauh
Sumb
er Air
Rerat
a
26
3.4.7. PEMANENAN
1. Panen Ikan dilakukan satu minggu sebelum panen padi, dilakukan pada
pagi atau sore hari saat udara temperatur rendah;
2. Setelah masa pemeliharaan 90 hari, berat ikan mencapai setidaknya 200
g / ekor, dengan kelangsungan hidup Tingkat 80% maka diharapkan akan
menghasilkan 2 ton, dan maksimum Makanan Konversi Rasio 1: 1
3. Persiapan panen harus matang peralatan, kendaraan pengangkut, dan
pedagang penerima ikan
3.4.8. PEMASARAN
Disarankan, sebelum petani ikan yang dipanen harus sudah memiliki
pembeli.
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Ketua Penataan Air
Angg. Penataan Air
Ketua Umum
Sekretaris Umum
27
Bendahara Umum
Ketua Pengamanan
Lingkungan
Angg. Pengamanan
Lingkungan
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Ketua Pengamanan
Lingkungan Dari
Obat
Angg. Pengamanan
Lingkungan Dari
Obat
4. Organisasi Pemasaran
Tugas utama tim pemasaran adalah mencari pembeli dengan harga baik,
pembayaran tepat waktu, menyiapkan peralatan panen, transportasi ikan
dll
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Ketua Pemasaran
Angg. Pemasaran
28
5. Organisasi Kesinambungan Program
Tugas utama tim ini adalah untuk mempersiapkan kesinambungan usaha
pasca program dan membuat embrio perusahaan rakyat yang berbadan
hukum dan adil, serta berkesinambungan
Ketua Umum
Sekretaris Umum
Bendahara Umum
Ketua
Kesinambungan
Program
Angg.
Kesinambungan
Program
29
30