Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2015
TUGAS 1
1. Tahapan Proyek Arsitektur
A. Rancangan Skematis ; Tahap mengidentifikasi konsep bangunan oleh arsitek, yang bertujuan
untuk menetapkan karakter-karakter umum rancangan, mengidentifikasi pokok permasalahan
yang penting dan membuat keputusan awal yang digunakan sebagai dasar bagi tahap-tahap
berikutnya dan kesempatan bagi arsitek untuk meningkatkan aspirasi atau menggugah dan
mempesona klien.
B. Pengembangan Rancangan ; Tahap pengembangan rancangan adalah tahap setelah
disetujuinya rancangan skematik oleh klien, yang bertujuan untuk mengurai sifat terinci dan
maksud keseluruhan proyek, dokument-dokumen yang dihasilkan ; melibatkan klien atau
hanya tugas murni arsitek dalam hal menentukan cakupan dan sifat proyek yang spesifik
dalam pembahasan dan penentuan keputusan akhir; identifikasi alternatif-alternatif,
keputusan tentang unsur-unsur dasar struktural, mekanis dan teknis lainnya; pembuatan
gambar-gambar dengan skala besar untuk mempelajari pilihan-pilihan dan untuk merinci
bahan-bahan serta metode konstruksi serta membuat taksiran biaya total untuk
pengembangan rancangan berdasarkan penggunaan bahan dan spesifikasi tertentu (RAB)
C. Dokumen Konstruksi : tahap penyusunan dokumen konstruksi adalah tahap penyusunan
dokumen-dokumen berupa gambar kerja dan spesifikasi teknis. Tujuannya adalah untuk
memperlihat dengan jelas dan ringkas informasi yang perlu diketahui oleh kontraktor agar
dapat menawarkan dan membangun proyek yang bersangkutan.
D. Penawaran (Perundingan) : Penawaran atau perundingan dilakukan setelah konstruksi di
setujui oleh pemilik, bukan antara arsitek dan kontraktor. Selanjutnya pada tata laksana
kontrak konstruksi, arsitek bertanggung jawab untuk mengsupervisi semua aspek konstruksi,
yang menjamin bahwa bangunan akan dibuat menurut gambar-gambar dan spesifikasi teknis.
E. Tata Laksana Kontrak Konstruksi : merupakan tahapan akhir dari daur proyek. Ditahap ini,
arsitek bertanggung jawab untuk mengsuvervisi semua aspek konstruksi, yang menjamin
bahwa bangunan akan dibuat menurut gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi.
Permasalahan yang timbul dalam tahap ini merupakan tanggung jawab arsitek.
2. Tugas Arsitek
A. Arsitek sebagai koordinator proyek konstruksi yang memiliki integritas pengetahuan dari
berbagai disiplin ilmu, mampu menyelesaikan masalah, dapat berperan sebagai manajer
sekaligus mediator / perentara
C. Arsitek sebagai teknisi lingkungan yang tahu bagaimana menyediakan atau mewujudkan
kondisi lingkungan yang sesuai dengan keinginan / kebutuhan manusia
D. Arsitek sebagai seorang spesialis untuk mendesain dan menghasilkan sistem komponen dan
sistem struktur bangunan.
E. Arsitek sebagai seorang artis yang mempresentasikan desain untuk menciptakan kesan-kesan
khusus untuk tujuan komunikasi proyek pemasaran.
Lima tahapan ini tidak boleh dilangkahi / dilompati. Dilakukan dimulai dari tahap 1, dan dilanjut ke
tahap, tahap 2, tahap 3, tahap 4, tahap 5.
Permulaan Persiapan Pengajuan Usul
Tindakan Evaluasi
Merancang Diagr
Adalah tahap untuk mengkaji apakah suatu proyek pembangunan layak untuk dilaksanakan baik di
tinjau dari aspek perencanaan dan perancangan, aspek ekonomi (biaya dan sumber pendanaan),
maupun aspek lingkungannya.
Adalah tahap penyusunan kerangka acuan kerja yang berisi penjelasan dan keinginan pemilik, fungsi
bangunan, pendanaan dan ketentuan ketentuan lain yang akan dijadikan pedoman dalam perancangan
3. Tahap perancangan (design)
Adalah tahap untuk menyusun pradesain, rencana tapak dan tata organisasi ruangan, melengkapi
gambar detail, perhitungan konstruksi, biaya, spesifikasi teknis dan administrasi dan melengkapi
semua dokumen pelelangan
Adalah tahap untuk menunjuk kontraktor sebagai pelaksana atau sejumlah kontraktor sebagai sub-
kontraktor yang akan melaksanakan konstruksi di lapangan.
adalah tahap untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek yang sudah
dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan biaya waktu, dan mutu yang telah disepakati.
Adalah tahap untuk persiapan pengoperasian bangunan yang telah selesai sesuai dengan dokumen
kontrak dan menguji berfungsinya semua fasilitas sesuai rencana.
Menurut Andi et al. (2003), secara umum faktor faktor yang potensial untuk mempengaruhi
waktu pelaksanaan konstruksi terdiri dari tujuh kategori,yaitu tenaga kerja, bahan (material),
peralatan (equipment), karakteristik tempat (site characteristics), manajerial (managerial),
keuangan(financial), faktor-faktor lainnya antara lain intensitas curah hujan, kondisi ekonomi, dan
kecelakaan kerja. Sedangkan menurut Proboyo (1999), secara umum keterlambatan proyek sering
terjadi karena adanyaperubahan perencanaan selama proses pelaksanaan,manajerial yang buruk
dalam organisasi kontraktor, rencana kerja yang tidak tersusun dengan baik/terpadu, gambar dan
spesifikasi yang tidak lengkap, ataupun kegagalan kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan.
Adapun faktor-faktor lain yaitu :
TUGAS 2
Contoh Sebuah Proyek Sederhana
Contoh 1.
Contoh 2
Contoh 3
3. tahap pengadaan/pelelangan
Merupakan pelaksanaan pembangunan konstruksi fisik yang telah dirancang pada tahap
design. Pada tahap ini, setelah kontrak ditandatangani, SPK dikeluarkan, maka pekerjaan
pelaksanaan dilakukan.
secara skematis tahapan/proses proyek konstruksi dapat dijabarkan sebagai berikut: