You are on page 1of 17

RINGKASAN MATA KULIAH : AKUNTANSI KEUANGAN

An empirical analysis of firms implementation experiences


with activity based costing

By :
Michael D. Shields
Michigan state University

Dosen :

Dosen : Dr. Ari Purwati, Ak, Msi

Oleh :

SITI CHOIRIAH (222160409)

SUHARIYANTO (222160410)

PROGRAM DOKTORAL KONSENTRASI AKUNTANSI

UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA

2017

Pendahuluan

Beberapa tahun ini banyak perusahaan menerapkan ABC system yang


Berkembang sangat pesat walaupun banyak perusahaan banyak mengalami
problem dari implementasi ABC tsb dan banyak juga yang tidak sukses .
Yang paling penting adalah banyak perusahaan yang fokus pada arsitektur
dan design software dari ABC dengan perhatian yang cukup diberikan pada
faktor perilaku dan organisasi yang terlibat. Di banyak perusahaan ABC
dikembangkan sebagai inovasi tehnik bukan inovasi administrasi
.Bagaimanapun juga tidak cukup dari umum atau jangka panjang untuk
kesusksesan sistem ABC. Sejak ABC tertanam menjadi perilaku dan
konteks organisasi yang mendifinisikan program-program dan inovasi yang
di jalankan dan sukses tp ada juga yang gagal. Jadi betapa pentingnya
implementasi strategi ABC untuk fokus menjadi variabel perilaku dan
organisasi. Banyak informasi yang dapat digunakan untuk membatu
bagaimana perusahaan menerapkan ABC menjadi penerapan yang strategis
dan sukses

Literatur Riview

Ada dua literatur yang membantu memberikan wawasan pemahaman yang


menentukan tingkat keberhasilan perusahaan dengan system abc yang
mereka terapkan. (1) Theoritical model dari pemahaman sistem manajemen
biaya yang di hasilkan denganmemberikan kerangka kerja untuk analisa
empiris. (2) Riview dari beberapa empiris yang sudah mencontohkan
penerapan ABC. Kombinasi dari penyediaan hasil ini sebagai dasar dari
lima perkiraan yang akan digunakan sebagai panduan analisa empiris yang
akan di jabarkan dalam paper ini.

Model Teoritical
Shield dan Young mengembangkan teori model secara komprehensif tentang

penerapan sistem manajemen biaya yang diterapkan di ABC . Model

Ini melakukan pelaksanaan sistem manajemen biaya, dalam hal ini ABC,

sebagai sebuah inovasi administrasi dalam suatu organisasi dimana

keberhasilan pelaksanaan tergantung pada bagaimana dan seberapa baik

berhubungan dengan variabel-variabel. Asumsi yang mendasari model ini

adalah bahwa sistem manajemen biaya dan ABC tidak inovasi teknis

(misalnya, mesin baru). Perbedaan antara inovasi administratif dan teknis

penting karena keputusan adopsi dan keberhasilan pelaksanaan

ditentukan lebih oleh variabel perilaku dan organisasi tertentu, dan untuk

yang keduanya mereka lebih banyak ditentukan oleh pertimbangan

ekonomi dan teknis.

Shields dan Young mengidentifikasi tujuh variabel perilaku dan

organisasi sebagai penting untukpenerapan sistem manajemen biaya: (1)

dukungan manajemen (2) keterkaitan sistem manajemen biaya untuk

strategi kompetitif, terutama kualitas dan kecepatan strategi; (3) keterkaitan

sistem manajemen biaya untuk evaluasi kinerja dan kompensasi; (4)

sumber daya yang cukup banyak (misalnya: waktu dari karyawan); (5)

pelatihan dalam merancang, menerapkan dan menggunakan sistem

manajemen biaya (6) kepemilikan yang tidak terbatas, dan (7) konsensus

tentang dan kejelasan tujuan dari sistem manajemen biaya.

Dukungan manajemen puncak untuk ABC sangat penting karena

mereka dapat memfokuskan sumber daya (misalnya, uang, waktu,

ketrampilan, tujuan, dan strategi inisiatif yang mereka anggap berharga.

Keterkaitan strategi yang kompetitif,evaluasi kinerja dan kompensasi

sangat penting untuk memotivasi dan penghargaan thd karyawan untuk

fokus tepat dan menggunakan informasi ABC untuk meningkatkan posisi

dan profit dari perusahaan mereka. Begitu pula dengan pelatihan dalam
mendesain , melaksanakan sehingga mereka merasa nyaman dgn system

ABC .

Menurut S&Y, Konsistensi dengan inovasi administrasi lainnya ,

penerapan sistem manajemen biaya tidak tergantung dari sumber daya

teknis, contohnya seperti software yg digunakan,sistem yang terintegrasi

atau berdiri sendiri atau konsultan external yag digunakan. Penting untuk

dikenali bahwa sumber daya teknis dpt membantu keberhasilan jika

digunakan bersamaan dengan dan mendukung variabel perilaku dan

orgnisasi yang telah diketahui sebelumnya

Bukti Empiris

Sebagian besar perusahaan belum menerapkan ABC,Dalam sebuah survei

dari 187 akuntan manajemen Inggris, Innes dan Mitchell (1991)

menemukan bahwa 52 % dari perusahaan dimana responden bekerja tidak

menggunakan ABC sementara 33 % saat ini sedang mempertimbangkan

apakah akan menggunakannya. Dari 15 % dari perusahaan-perusahaan

yang telah memutuskan untuk menggunakannya, 9% kemudian telah

menolak sementara 6% masih menggunakannya. Dengan demikian, 60 %

dari perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan itu memiliki

kemungkinan untuk berhenti menggunakannya.

Cobb et all (1993) menemukan problem ABC dimana kurang memadainya

sumber daya internal,waktu pekerja dan sumber daya di bag komputer.

Tetapi penerapan kesuksesan terbesar terjadi ketika individu spesific yang

ditargetkan di identifikasi pada tahap awal project ABC dan ada yang

menjadi sponsor yaitu anggota manajemen puncak.


Mereka menyarankan bahwa pelaksanaan ABC akan lebih efektif bila ABC

pendukung memulai proyek dengan berfokus pada keterlibatan awal bukan

akuntan yang akan menjadi pengguna utama informasi ABC, sponsor

adalah anggota manajemen puncak, dan program pelatihan menekankan

logika, desain, implementasi dan penggunaan ABC

Prediksi:

Berdasarkan Shields dan Young (1989) dan Argyris dan (1994) model

teoritis Kaplan dan bukti empiris disajikan, lima prediksi dinyatakan dan

diuji dengan data survei:

Prediksi 1 : Adanya variasi yang signifikan dalam perusahaan yang sukses

menerapkan ABC

Prediksi 2 : Beberapa variabel perilaku dan organisasi menjelaskan variasi

yang signifikan dalam keberhasilan ABC; ini meliputi:

dukungan manajemen puncak; linkage dari ABC untuk strategi

bersaing, terutama kualitas dan JIT / kecepatan; linkage dari

ABC untuk evaluasi kinerja dan kompensasi; pelatihan dalam

merancang, menerapkan dan menggunakan ABC;

nonaccounting kepemilikan yang bertentangan dengan

kepemilikan akuntansi; konsensus tentang dan kejelasan

tujuan ABC; dan sumber daya internal yang memadai

Prediksi 3 : Variabel teknis tidak menjelaskan variasi yang signifikan

dalam keberhasilan ABC; ini termasuk: perangkat lunak kaleng,

perangkat lunak kustom, berdiri sendiri vs sistem yang

terintegrasi, dan konsultan eksternal.

Prediksi 4 : Variabel implementasi ABC digunakan dalam bagian yang

terdiri dari variabel perilaku dan organisasi atau variabel teknis


Prediksi 5 : Bagian dari variabel pelaksanaan perilaku dan organisasi

menjelaskan lebih banyak variasi dalam keberhasilan ABC

daripada himpunan bagian dari variabel pelaksanaan teknis.

Metode Survey

Setelah pengembangan awal, survei direvisi dan disempurnakan

berdasarkan penelaahan itu oleh perwakilan dari Konsorsium Advanced

Manufacturing-International (CAM-I)

Pengukuran Variabel

Pendekatan sederhana dan langsung digunakan untuk mengukur variabel

dalam survei.

Variabel independen

Setiap responden diminta untuk menilai sejauh mana hal tersebut ada
untuk penilaian perusahaan dengan menggunakan metode ABC, pada skala
tujuh poin dengan perincian : 1 = sangat rendah dan 7 = Sangat Tinggi. 17
item yang tercantum dalam lampiran.

Variabel Dependen

Kesuksesan ABC diukur secara langsung oleh tanggapan terhadap dua

pertanyaan :

1. Secara keseluruhan, seberapa percaya anda terhadap system ABC di

perusahaan anda
Diukur pada skala 7 point dengan perincian : 1 = sangat rendah, 7=

sangat tinggi
2. Kesuksesan abc diukur dengan menanyakan , apakah telah diterima

atau belum keuntungan financial dari menggunakan system abc


Hasil Survey

Karakteristik Perusahaan

Tabel 1 melaporkan dari 143 penjualan perusahaan,jumlah karyawan dan


industry. Penjualan rata dari $ 1M-$ 32 M, rata2 $ 250 M dan rata2
$2,15B. Perusahaan ini memiliki karyawan rata2 15.944 org dan yg plg byk
1500 org. Perusahaan diukur dengan rata2 pendapatan, dimana
72%commercial mfg, 22% commercial non mfg,5% ... dan 2%.....

Karakteristik Responden

8% Accounting manajer /kontroller, 9% manajer operasional, 7% CFO dan


atau VP keuangan, 5%VP of Operation. 48% bag keuangan, 22% bag
operasional, 30 % mengindikasikan bahwa posisi mereka sama-sama
keuangan dan operasi. peran responden dalam pelaksanaan ABC yang
fasilitator (44 %), pemimpin (52 %) dan mentor (4%). pengalaman kerja
profesional ini responden berkisar 2-40 tahun, dengan rata-rata 15 tahun
dan rata-rata 14 tahun. Akhirnya, keterlibatan mereka dengan ABC
berkisar 1-20 tahun, dengan rata-rata 2,5tahun dan rata-rata dua tahun.

Karakteristik dari Sistem ABC

Usia sistem ABC berkisar antara 1-74 bulan dengan rata-rata dan median
19 bulan. Setiap perusahaan memiliki atau masih memiliki sistem biaya
ABC 0-23, dengan rata-rata satu dan mean dua. Tabel 2 menunjukkan
persentase rata-rata dari total biaya tahunan yang diproses oleh ABC setiap
tahun sejak ABC dimulai. Dua hasil yang patut diperhatikan

Pertama, perusahaan-perusahaan yang mulai menggunakan ABC telah


memproses total biaya tahunan mereka dengan ABC pada tahun pertama
digunakan daripada perusahaan-perusahaan yang mulai menggunakan
ABC sebelumnya.
Kedua,dari lima kolom, persentase rata-rata meningkat setiap tahun ketika
ABC digunakan (yaitu, peningkatan persentase median dari atas ke bawah
setiap kolom)

Tujuan asli dan arus ABC ditunjukkan pada tabel 3. Responden


menuliskan tujuan mereka dan kemudian, untuk menunjukkan
kepentingan relatif dari tujuan ini, mengalokasikan 100 poin di antara
tujuan awal mereka dan 100 poin di antara tujuan mereka saat ini.

Responden mencatat total 18 tujuan, yang digabungkan ke dalam enam


tujuan dalam tabel 3. Keenam tujuan semula adalah: Informasi biaya yang
lebih baik, mean = 35 persen: Informasi biaya produk, 32 persen: Informasi
biaya proses, 16 persen: Memperbaiki sistem biaya, 15 persen; Pengukuran
kinerja, dua persen: dan manajemen Qualitytime, satu persen.

Tujuan saat ini serupa dengan tujuan awal, kecuali bahwa pentingnya
informasi biaya proses (27 persen) telah meningkat ke tingkat biaya produk
(30 persen) dan informasi biaya yang lebih baik (28 persen).

TABEL 2
Median Percentage Annual Total Costs Processed by ABC
Each Year Since Began Using ABC
YEARS SINCE BEGIN
YEAR 1 2 3 4 5
% TOTAL COSTS 1 50% 30% 10% 6% 4%
PROCESSED 2 65% 50% 10% 15%
EACH YEAR 3 70% 15% 20%
4 27% 30%
5 40%
% OF FIRMS 36% 36% 19% 4% 5%
TABEL
3
OBJECTIVES OF ACTIVITY BASED
COSTING

COMULATIVE PERCENTILES
0% 25% 50% 75% 100% MEAN
ORIGINAL OBJECTIVES
BETTER COST
INFORMATION 0% 0% 22% 70% 100% 35%
PRODUCT COSTING 0% 0% 20% 58% 100% 32%
COST OF PROSCESSES 0% 0% 0% 22% 100% 16%
IMPROVE COST SYSTEMS 0% 0% 0% 10% 100% 15%
PERFORMANCE
MEANSUREMENT 0% 0% 0% 0% 100% 2%
QUALITY-TIME
MANAGEMENT 0% 0% 0% 0% 100% 1%

CURRENT OBJECTIVES
PRODUCT COSTING 0% 0% 22% 47% 100% 30%
BETTER COST
INFORMATION 0% 0% 0% 49% 100% 28%
COST OF PROSCESSES 0% 0% 18% 45% 100% 27%
COST SYSTEMS 0% 0% 0% 0% 100% 11%
PERFORMANCE
MEANSUREMENT 0% 0% 0% 0% 100% 3%
QUALITY-TIME
MANAGEMENT 0% 0% 0% 0% 100% 1%

Status inisiatif ABC saat ini diukur pada skala tujuh poin yang berlabuh
pada 1 = Tidak ada pekerjaan yang diselesaikan dan 7 = Pekerjaan selesai.
Tabel 4 menunjukkan bahwa ada dispersi besar dalam pekerjaan yang
diselesaikan pada empat tujuan ABC. Rata-rata di atas perusahaan.
Analisis aktivitas adalah yang paling lengkap (rnean e 4.72), diikuti oleh
biaya produk (4.67), rekayasa ulang (3.28) dan pengukuran kinerja (3.16).
Tabel 5 memiliki informasi tentang tujuan penilaian. Pada skala tujuh poin
yang dilalui oleh l = Tidak dibayangkan dan 7 = Rencana, biaya produk
memiliki mean tertinggi (5,55), diikuti dengan analisis aktivitas (5.20).
Reengmeertng (5.14), dan pengukuran kinerja (4.94).

Variabel Implementasi ABC

Tabel 6 mencantumkan 17 variabel yang dipesan dengan mean turun. Dua,


hasil yang patut diperhatikan. Pertama, ada variasi luas dalam tingkat
dimana masing-masing variabel hadir. Kedua, ada dispersi luas di antara 17
variabel dalam tingkat kehadiran mereka. Lima variabel implementasi yang
paling banyak hadir adalah sistem yang berdiri sendiri (mean = 5,10,
dengan skala tujuh poin). Dukungan manajemen puncak (4.93), perangkat
lunak kalengan (4,85), kepemilikan akuntansi (4.59), dan kaitan dengan
strategi bersaing (4.39). Lima faktor yang paling tidak hadir adalah:
keterkaitan dengan evaluasi kinerja dan kompensasi (2,27). Perangkat
lunak kustom (2. 75), link ke JIT dan inisiatif kecepatan lainnya (3.30),
konsultan eksternal (3.39) dan sumber daya yang memadai (3.81).

Untuk menyelidiki apakah ada pola di antara 17 variabel ini pada tingkat di
mana mereka hadir, analisis faktor dengan rotasi Varimax digunakan.
Analisis faktor mengidentifikasi lima faktor dengan nilai Eigen lebih besar
dari pada yang menjelaskan 64 persen variasi dalam hal ini
17 variabel (tabel 7). Dimensi pertama diberi label organisasi karena port
dan koherensi karena terdapat tujuh variabel berikut: dukungan
manajemen puncak, konsensus dalam tujuan ABC, keterkaitan dengan
strategi persaingan, keterkaitan dengan prakarsa kualitas, keterkaitan
dengan JIT dan inisiatif kecepatan lainnya. Kepemilikan non akuntansi, dan
keterkaitan dengan evaluasi kinerja dan kompensasi. Dimensi kedua diberi
label pelatihan karena terdiri dari tiga jenis pelatihan ABC. Dimensi ketiga
memiliki empat variabel yang berhubungan dengan penggunaan ABC
sebagai konsultan eksternal: konsultan eksternal, sistem yang berdiri
sendiri, tujuan ABC yang jelas dan ringkas, dan sumber daya yang
memadai. Dimensi keempat diberi label perangkat lunak ABC karena
perangkat lunak kalengan dan perangkat lunak terdiri dari dimensi ini.
Dimensi terakhir memiliki satu variabel, yaitu kepemilikan akuntansi.

Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan ini menerapkan


ABC dengan menggunakan 17 variabel implementasi pada himpunan
bagian yang berurutan. Dua subset pertama (faktor) variabel menjelaskan
62,5% (= 40% / 64%) varians yang dijelaskan oleh lima faktor dan terdiri
dari sepuluh dari tiga belas variabel perilaku dan organisasi. Sebaliknya.
Keempat variabel implementasi teknis, bersama dua variabel perilaku dan
organisasi, dimuat pada faktor tiga dan empat di antaranya. Secara
keseluruhan, dijelaskan 26,5% (= 17% / 64%) varians yang dijelaskan oleh
kelima faktor tersebut. Secara keseluruhan, hasil ini konsisten dengan
prediksi keempat.
A B C Manfaat Sukses dan Keuangan

Tabel 8 menunjukkan bahwa ada variasi yang cukup besar di antara


responden di tingkat di mana mereka percaya ABC berhasil, namun
sebagian besar peringkat untuk poin skala 3-6, dengan rata-rata 4,35. Hasil
ini menunjukkan bahwa, secara total, ada keragaman keberhasilan
perusahaan dalam ABC dan, rata-rata, perusahaan memiliki tingkat
kesuksesan "moderat". Menimbang apakah perusahaan telah menyadari
keuntungan finansial dari ABC, 75 persen mengindikasikan bahwa mereka
memiliki 25 persen tidak mendapat keuntungan finansial. Hasil variasi yang
luas dalam tingkat keberhasilan pengalaman perusahaan dengan ABC
konsisten dengan prediktor pertama. Korelasi Pearson antara ABCsuccess
dan yang mendapat keuntungan finansial dari ABC adalah 0,53 (12 <0,01)
yang menunjukkan bahwa responden yang menilai ABC lebih sukses juga
dilaporkan mendapat keuntungan finansial darinya.

Berkorelasi dengan ABC Success

Keberhasilan ABC tidak signifikan (12 <0,05) terkait dengan karakteristik


perusahaan atau responden namun dikaitkan dengan beberapa
karakteristik sistem ABC. Status kerja saat ini dari sistem ABC berkorelasi
secara signifikan (12 <.05) dengan keberhasilan ABC: pengukuran kinerja (r
= .55). Analisis aktivitas (.54). Biaya produk (0,50) dan rekayasa ulang
(0,38). Keberhasilan ABC juga signifikan (12 <0,05) terkait dengan
persentase biaya yang diproses oleh ABC selama lima tahun (kelima korelasi
berkisar antara 0,32 sampai 0,55). Dari enam tujuan asli dan enam tujuan
di masa depan, hanya dalam dua kasus di mana pengukuran kinerja
adalah tujuan ABC, ada korelasi signifikan (12 <0,05) dengan
ABC sukses: tujuan asli (r = 19) dan arus (r = 20). Secara keseluruhan. itu
Hasil menunjukkan bahwa kesuksesan dengan ABC paling sering dikaitkan
Dengan menggunakan ABC untuk pengukuran kinerja, berbeda dengan
penggunaan yang banyak dibahas untuk biaya produk.

Tabel 9

Korelasi dengan variabel implementasi Tabel 9 berisi matriks korelasi

Pearson dari 17 variabel implementasi, keberhasilan ABC dan keuntungan


Finansial dari ABC. Dua belas dari 17 variabel pelaksanaan memiliki

korelasi dengan keberhasilan ABC yang sangat signifikan (12 <.01):

dukungan manajemen puncak Cr = .61). Link ke strategi komersil (0,50),

link ke inisiatif kualitas (.49). Sumber daya (.49),

Kepemilikan non akuntansi (.48). Konsensus tentang tujuan (.47), pelatihan

implementasi (.47), pelatihan desain (0,45), pelatihan menggunakan ABC

(.42). Keterkaitan dengan inisiatif JIT / kecepatan (0,40). Tujuan yang jelas

dan ringkas (0,38), dan keterkaitan dengan evaluasi kinerja dan kompensasi

(.36). Tidak ada korelasi untuk variabel teknis (software kalengan,

perangkat lunak kustom, sistem yang berdiri sendiri, konsultan eksternal)

secara signifikan (n <.05) berkorelasi dengan keberhasilan ABC. Hasil ini

konsisten dengan prediksi kedua dan ketiga karena hanya variabel perilaku

dan organisasi, dan bukan teknis, secara signifikan dikaitkan dengan

keberhasilan ABC.

Variabel implementasi yang berkorelasi secara individual dengan


keberhasilan ABC dimasukkan sebagai variabel independen dalam analisis
regresi bertahap dengan keberhasilan ABC sebagai variabel dependen. Tabel
10 menunjukkan bahwa regresi ini menjelaskan 51 persen variasi
keberhasilan ABC dan bahwa lima variabel secara statistik signifikan (n
<.05): dukungan manajemen puncak, pelatihan implementasi, kaitan
dengan evaluasi kinerja dan kompensasi, terkait dengan prakarsa kualitas
dan kecukupan sumber daya Kualitas yang diinginkan dari implementasi
ABC adalah memilikinya Variabel yang paling terkait dengan
keberhasilan ABC adalah orang-orang yang memiliki tingkat kehadiran
tertinggi selama implementasi.

Untuk 1 variabel penerapan ini, korelasi rangking antara hubungan Pearson


mereka antara kesuksesan ABC dan tingkat di mana mereka hadir dan
sejauh mana mereka hadir. 05 yang tidak signifikan (n <.05). Pemeriksaan
tabel 6 dan 9 menunjukkan hal itu. Dari lima variabel yang paling
berkorelasi dengan keberhasilan ABC, tiga (urutan peringkat) hadir kurang
dari yang diharapkan berdasarkan pada korelasi mereka dengan sukses
ABC-link ke prakarsa kualitas, sumber daya internal dan kepemilikan
nonaccounting yang memadai. Beralih ke lima variabel yang paling sedikit
dikaitkan dengan kesuksesan ABC, dua hadir lebih dari yang diharapkan
Didasarkan pada kepentingan mereka yang relatif rendah terhadap
kesuksesan dan penyimpanan ABC atas kepemilikan akuntansi.

Akhirnya, dilakukan analisis regresi berganda untuk mengetahui lima


faktor berikut dari analisis faktor (tabel 7) yang menjelaskan secara statistik
signifikan keberhasilan ABC (tabel 11). Model regresi signifikan dan
menjelaskan 50 persen varians dalam kesuksesan ABC, namun hanya dua
faktor pertama yang memberikan penjelasan signifikan secara statistik (p_
<.05) tentang keberhasilan ABC - keberhasilan ABC meningkat seiring
dengan peningkatan dukungan dan koherensi organisasional, dan latihan.
Hasil ini mendukung prediksi lima karena hanya faktor yang terdiri dari
variabel perilaku dan organisasi yang menjelaskan variasi signifikan dalam
kesuksesan ABC.

Korelasi Dengan Manfaat Finansial yang Diterima.

Tabel 9 menunjukkan bahwa menerima keuntungan finansial secara

signifikan (p_ <.05) dan berkorelasi positif dengan sepuluh variabel

pelaksanaan, semua variabel perilaku dan organisasi: dukungan

manajemen puncak, kesimpulan tentang tujuan ABC, terkait dengan

strategi bersaing, Link ke prakarsa kualitas, terhubung dengan inisiatif

kecepatan JITI, pelatihan dalam merancang, menerapkan dan

menggunakan ABC, kepemilikan yang tidak bertanggung jawab, dan link ke

evaluasi kinerja dan kompensasi. 5 Suatu regresi berganda beberapa

langkah dilakukan dengan menggunakan variabel-variabel ini sebagai

variabel independen dan keuntungan finansial sebagai variabel dependen

bergantian chotomously. 6 Sementara modelnya signifikan (E = 14,75, ll = .

0002), R-kuadrat yang disesuaikan hanya 0,10. Satu-satunya yang

signifikan

Cant (t = 3,84, p = .0002) variabel bebas adalah kepemilikan nonaccounting

(P = 0,084). Hasil ini mendukung prediksi kedua dan ketiga karena hanya

atribut organisasi behavioral yang terkait dengan penerimaan manfaat

finansial dari ABC.


HASIL PEMBAHASAN

Studi eksplorasi ini telah memberikan bukti empiris tentang 143

pengalaman perusahaan dengan ABC dengan menguji lima prediksi

berdasarkan model teoritis yang dikembangkan oleh Shields and Young

(1989). Secara keseluruhan, bukti empiris yang disajikan mendukung lima

prediksi mengenai variasi perusahaan dalam tingkat keberhasilan dengan

ABC, strategi implementasi mereka dan bagaimana variabel implementasi

Berkolrelasi dengan keberhasilan ABC.

Profil perusahaan tipikal yang memiliki pengalaman dengan ABC adalah

sebagai berikut: ABC telah digunakan selama hampir dua tahun dan dua

sistem ABC memproses sekitar 50 persen dari total biaya perusahaan.

Ada konsensus yang jelas dan tujuan yang tepat untuk ABC: tujuan ABC

asli adalah untuk menyediakan informasi biaya produk dan tujuan saat ini

adalah untuk memberikan informasi biaya produk dan biaya proses.

Sementara ABC memiliki dukungan manajemen puncak, sistem ini berdiri

sendiri oleh departemen akuntansi yang menggunakan perangkat lunak

kalengan. Hal ini tidak terkait erat dengan strategi kualitas dan kecepatan

atau sistem evaluasi kinerja dan penghargaan. Sedikit lebih banyak

pelatihan implementasi ABC diberikan daripada pelatihan dalam

menggunakan atau merancang sistem ABC.

Konsisten dengan prediksi pertama, ada variasi yang luas dalam

keberhasilan (atau kegagalan) dan keuntungan finansial (atau kurangnya

keuntungan) yang dilaporkan perusahaan mereka alami dengan ABC. Rata-

rata, mereka memiliki tingkat keberhasilan yang moderat dan telah

Mendapat keuntungan finansial dari ABC.

Konsisten dengan prediksi kedua dan ketiga, keberhasilan ABC dikaitkan

dengan variabel implementasi perilaku dan organisasi namun tidak dengan


variabel implementasi teknis. Mengingat hasil beberapa uji statistik, enam

variabel implementasi secara independen dikaitkan secara signifikan

dengan kesuksesan ABC atau mendapat keuntungan finansial dari ABC:

dukungan manajemen puncak: keterkaitan dengan strategi bersaing.

Terutama kualitas dan JIT / kecepatan; Keterkaitan dengan evaluasi kinerja

dan kompensasi: pelatihan penerapan ABC; Kepemilikan nonaccounting;

Dan sumber daya yang memadai.

Konsisten dengan prediksi keempat. Variabel implementasinya adalah

Digunakan dalam himpunan bagian yang berbeda. Dua subset yang terdiri

dari variabel perilaku dan organisasi memberikan penjelasan terbesar

tentang varians dalam 17 variabel implementasi. Konsisten dengan

prediktor kelima, variabel perilaku dan organisasi menjelaskan porsi yang

signifikan dari variasi keberhasilan ABC sedangkan variabel penerapan

teknis tidak.

Secara keseluruhan, penelitian eksploratif ini telah mendukung model

teoritis implementasi ABC yang dikembangkan oleh Shields and Young

(1989) dan Argyris dan Kaplan (1994). Selain itu, metode survei telah

memberikan hasil yang mendukung dan memperluas temuan penelitian

empiris sebelumnya. Kontribusi penting dari penelitian ini, bagaimanapun,

adalah untuk menyoroti kebutuhan akan penelitian tambahan mengenai

perancangan, implementasi dan penggunaan sistem manajemen biaya

secara umum dan ABC pada khususnya.

Ada kebutuhan untuk konstruksi teori lebih lanjut. Penelitian ini telah
membantu mengidentifikasi variabel penting yang dapat menjadi fokus
upaya pengembangan teori masa depan. Secara umum, perhatian harus
difokuskan pada penggunaan hasil penelitian ini dan penelitian dalam
perilaku organisasi dan sosiologi untuk mengembangkan model cross-
sectional dan kausal yang lebih lengkap dan tepat untuk menerapkan ABC
pada sistem akuntansi khusus dan biaya dan manajemen pada umumnya.
Penekanan khusus harus diberikan pada bagaimana budaya organisasi,
strategi bersaing, pembelajaran dan insentif memberikan konteks di mana
karyawan, terutama koalisi yang kuat seperti manajemen puncak,
memutuskan inovasi administratif, seperti sistem manajemen biaya, yang
akan diadopsi.

Pendekatan yang menarik untuk penelitian semacam itu adalah untuk


mengidentifikasi mengapa dan bagaimana penerapan sistem manajemen
biaya berbeda, atau konsisten dengan, penerapan inovasi administratif
lainnya. Konstruksi teori semacam itu juga harus dibangun di atas Shields
and Young (1989) dan Argyris dan Kaplan (1994) dengan mengembangkan
teori ketahanan karyawan yang lebih lengkap tidak hanya terhadap
penerapan sistem manajemen biaya, namun juga penolakan mereka untuk
mengambil tindakan. Tersirat oleh informasi manajemen biaya. Perhatian
harus diberikan pada bagaimana kekuatan eksternal seperti persaingan,
akuntabilitas dan peraturan pemangku kepentingan mempengaruhi
penerapan dan penggunaan sistem manajemen biaya seperti ABC.

Penelitian empiris tambahan akan berguna tidak hanya untuk


memverifikasi, tapi juga untuk memperluas, bukti yang disajikan dalam
makalah ini. Penelitian selanjutnya dapat berfokus pada pengembangan
ukuran variabel kunci yang lebih baik. Dengan fokus khusus pada
beberapa tindakan. Penelitian masa depan mungkin menggunakan
pemodelan persamaan struktural untuk memberikan tes terpadu mengenai
model kausal perilaku dan organisasi seperti yang diusulkan oleh Shields
and Young (1989).

Pendekatan yang menarik untuk penelitian empiris adalah dengan


menggunakan desain penelitian yang menangkap aspek longitudinal dalam
perancangan, implementasi dan penggunaan sistem manajemen biaya.
Terkait, karena semua metode penelitian memiliki kelebihan dan
kekurangan, penelitian masa depan harus menggunakan beberapa metode
antara penelitian dan dalam penelitian (Birnberg et al 1990).

Singkatnya, makalah ini telah berkontribusi dalam memperbaiki praktik


dengan mengidentifikasi satu set variabel yang dapat digunakan sebagai
strategi implementasi perilaku untuk meningkatkan kesuksesan dengan
ABC. Ini juga telah memberikan bukti untuk mendukung penelitian terkait
sebelumnya dan untuk mengidentifikasi arahan untuk penelitian
selanjutnya.

You might also like