You are on page 1of 12

MAKALAH KIMIA ORGANIK

HIDROKARBON AROMATIK

DISUSUN OLEH :

1. BAGAS OKTAIHZA HANANTA (061640411921)


2. HARI HANAFIAH (061640411924)
3. RAHMAD ALDI FAISAL (061640411934)
4. WIDI SAFITRI (061640411939)

KELOMPOK :5

KELAS : 2 EGD

DOSEN PEMBIMBING : IDHA SILVIYATI, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya
kami dapat meyelesaikan makalah yang berjudul HIDROKARBON AROMATIK pada
mata kuliah kimia organik sebagai tugas kelompok.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Idha silviyati sebagai
pembimbing dalam mata kuliah kimia organik. Yang telah memberikan banyak saran kepada
kami dalam menyelesaikan makalah berjudul HIDROKARBON AROMATIK

Kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
kedepannya. Kami ucapkan terima kasih.

Palembang, Maret 2017

Tim Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom
karbon (C) dan atom hidrokarbon (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan
atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga
sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.

Sebagai contoh, metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan
empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang
terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat
tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2n+2).

Pada dasarnya terdapat tiga jenis hidrokarbon:

1. Hidrokarbon aromatik, mempunyai setidaknya satu cincin aromatik


2. Hidrokarbon jenuh, juga disebut alkana, yang tidak memiliki ikatan rangkap atau
aromatik.
3. Hidrokarbon tak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap antara atom-
atom karbon, yang dibagi menjadi:
o Alkena

o Alkuna

Tiap-tiap atom karbon tersebut dapat mengikat empat atom lain atau maksimum hanya 4 buah
atom hidrogen. Jumlah atom hidrogen dapat ditentukan dari jenis hidrokarbonnya.

Alkana: CnH2n+2
Alkena: CnH2n

Alkuna: CnH2n-2

Hidrokarbon siklis: CnH2n

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. apa yang dimaksud dengan hidrokarbon aromatik ?
2. apa itu benzena ?
3. apa saja sifat-sifat yang dimiliki benzena ?
4. apa saja kegunaan dan turunan benzena ?
5. apa saja tata nama benzene dan turunannya ?
6. Reaksi subsitusi terhadap benzena meliputi reaksi reaksi
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN HIDROKARBON AROMATIK


Hidrokarbon tak jenuh yang disebut hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon
siklik yang memiliki ikatan ganda. Senyawa ini memiliki enam atom karbon dalam cincin
dengan ikatan tunggal dan ganda selang seling. Hidrokarbon aromatik yang lebih besar terdiri
dari dua atau lebih cincin, yang bergabung bersama oleh ikatan antara atom karbon mereka.
Nama hidrokarbon aromatik berasal dari aroma mereka yang kuat, atau bau. Itu sebabnya
mereka digunakan dalam penyegar udara dan kapur barus. Hidrokarbon aromatik yang
terkecil adalah benzena, yang hanya memiliki satu cincin. Adanya ikatan rangkap
terkonjugasi (selang seling) pada benzen, menjadikan senyawa hidro karbon ini sebagai
molekul yang relatif stabil dan bersifat khas. Kestabilan benzena ditunjukan oleh lambatnya
reaksi benzen dengan halogen.

BENZENA

Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C6H6,


dan rumus strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan rangkap selang
seling. Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini dapat berpindah pindah
posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap. Oleh karena posisi ikatan
rangkap yang tidak pasti ini, akhirnya senyawa ini digambarkan sebagai cinci lingkar.
Ikatan rangkap yang terdapat pada benzen disebut dengan ikatan rangkap
terkonjugasi. Struktur demikian diperkenalkan pertama kali oleh Kekule.
Senyawa yang mengandung cincin benzena dikenal dengan nama senyawa
aromatis. Senyawa aromatis dapat berisi satu, dua, tiga, atau lebih cincin benzena.

contoh senyawa aromatis

Benzena adalah salah satu komponen dalam minyak bumi, dan merupakan salah satu
bahan petrokimia yang paling dasar serta pelarut yang penting dalam dunia industri. Karena
memiliki bilangan oktan yang tinggi, maka benzena juga salah satu campuran penting pada
bensin. Benzena juga bahan dasar dalam produksi obat-obatan, plastik, bensin, karet buatan,
dan pewarna. Selain itu, benzena adalah kandungan alami dalam minyak bumi, namun
biasanya diperoleh dari senyawa lainnya yang terdapat dalam minyak bumi. Karena bersifat
karsinogenik, maka pemakaiannya selain bidang non-industri menjadi sangat terbatas.

Sifat Fisik benzena :


Zat cair tidak berwarna
Memiliki bau yang khas

Mudah menguap

Tidak larut dalam pelarut polar seperti air air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang
polar atau nonpolar, seperti eter dan tetraklorometana
Titik Leleh : 5,5 derajat Celsius

Titik didih : 80,1derajat Celsius

Densitas : 0,88

Sifat Kimia benzena:


Bersifat kasinogenik (racun)

Merupakan senyawa nonpolar

Tidak begitu reaktif, tapi mudah terbakar dengan menghasilkan banyak jelaga

Lebih mudah mengalami reaksi substitusi dari pada adisi.

Senyawa Turunan Benzena dan kegunaanya

1. Asam Salisilat: adalah nama lazim dari asam ohidroksibenzoat. Ester dari
asam salisilat dengan asam asetat digunakan sebagai obat dengan nama aspirin
atau asetosal.
2. Asam benzoat digunakan sebagai pengawet pada berbagai makanan olahan.
3. Anilina: merupakan bahan dasar untuk pembuatan zat-zat warna diazo. Reaksi
anilina dengan asam nitrit akan menghasilkan garam diazonium, dan proses ini
disebut diazotisasi.
4. Toluena: kegunaan toluena yang penting adalah sebagai pelarut dan sebagai
bahan baku pembuatan zat peledak trinitrotoluena (TNT).
5. Stirena: jika stirena mengalami polimerisasi akan terbentuk polistirena, suatu
jenis plastik yang banyak digunakan untuk membuat insulator listrik,
bonekaboneka, sol sepatu, serta piring dan cangkir.
6. Benzaldehida: digunakan sebagai zat pengawet serta sebagai bahan baku
pembuatan parfum karena memiliki bau yang sedap.
7. Natrium Benzoat: seperti asam benzoat, natrium benzoat juga digunakan
sebagai bahan pengawet makanan dalam kaleng.
8. Fenol: fenol (fenil alkohol) dalam kehidupan sehari-hari lebih dikenal dengan
nama karbol atau lisol, dan dipergunakan sebagai zat disinfektan (pembunuh
bakteri) karena dapat menyebabkan denaturasi protein.
Syarat-syarat Aromatisitas
Molekul harus berbentuk siklik.

Setiap atom pada cincin tersebut harus mempunyai orbital pi, membentuk sistem
berkonjugasi.
Molekul haruslah planar.

Jumlah elektron pi molekul haruslah ganjil dan memenuhi kaidah Huckel: (4n+2)
elektron pi.

Reaksi subsitusi terhadap benzena meliputi reaksi reaksi

a. Nitrasi

Reaksi ini merupakan reaksi subsitusi gugus nitro (-NO 2) terhadap atomhidrogen
dalam benzena. Pada reaksi ini, diperlukan H2SO4 pekat sebagai katalis dan HNO3 pekat
sebagai pensubsitusi. Pada subsitusi kedua, gugus nitro kedua akan menempati posisi meta
karena gugus nitro merupakan gugus meta. Akibatnya, pada subsitusi gugus nitro ke dalam
benzena, akan didapatkan maksimum 3 gugus nitro yang dapat masuk.

b. Sulfonasi

Reaksi ini merupakan reaksi substitusi hidrogen pada benzena dengan gugus sulfonat
(-SO3H). pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat pekat berasap (H2SO4 + SO3).

c. Halogenasi

Reaksi ini merupakan reaksi subsitusi terhadap hidrogen pada benzena. Pereaksinya
adalah halogen dengan katalis FeCl3.

d. Alkilasi

Reaksi ini merupakan reaksi substitusi suatu alkil terhadap atomhidrogen pada
benzena. Pereaksi yang digunakan adalah alkil halida dengan katalis AlCl 3. Sintesis ini
pertama kali dilakukan oleh Charles Friedel dan James Crafts sehingga disebut sebagai
alkilasi Friedel Crafts. Selain gugus alkil, sintesis Friedel Crafts dapat digunakan untuk
memasukan gugus karbonil ke dalam rantai benzena.

e. Adisi

Reaksi adisi terhadap benzena meliputi reaksi reaksi:

- Adisi Hidrogen
Oleh karena kestabilannya, maka reaksi adisi terhadap benzena merupakan reaksi
yang berjalan lambat. Untuk dapat berlangsung dengan baik, digunakan kataliss Ni pada suhu
420 K.

- Adisi Halogen

Agar reaksi adisi halogen terhadap benzena dapat berlangsung, diperlukan foton
cahaya. Reaksinya disebut sebagai reaksi fotokimia.

Tata nama benzena dan turunannya

1. Molekul benzena yang kehilangan sebuah atom hidrogen (C6H5-) disebut gugus fenil
sehingga penamaannya dimulai dengan nama fenil diikuti gugus yang diikat.

Contoh:

2. Penamaan dapat juga menggunakan nama gugus, diikuti dengan benzena.

Contoh:

3. Jika gugus yang terikat lebih dari satu, berikan penomoran. Penomoran diusahakan
sedemikian rupa sehingga gugus yang terikat bernomor kecil.

Contoh:
4. Posisi nomor atom karbon pada benzena diberi nama khusus, yaitu:

a). Posisi orto (o) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 2.

b). Posis meta (m) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 3.

c). Posisi para (p) untuk gugus yang terletak pada nomor 1 dan 4.

Contoh:

5. Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama khusus, tergantung gugus yang
diikatnya.
6. Jika terdapat dua gugus yang berbeda, salah satu gugus dianggap sebagai senyawa utama
dan gugus yang lain dianggap sebagai gugus cabang (gugus yang diikat). Gugus yang
menjadi senyawa utama didasarkan pada urutan prioritas.

7. Urutan prioritas gugus utama adalah sebagai berikut.

-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X.

> prioritas dari paling tinggi ke paling rendahh

Contoh:

8. Beberapa senyawa turunan benzena mempunyai nama trivial yang sering digunakan,
misalnya senyawa benzena yang mengikat gugus hidroksil dan metil disebut kresol serta
benzena yang mengikat dua gugus metil disebut xilena.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari
unsur atom karbon (C) dan atom hidrokarbon (H). Seluruh hidrokarbon
memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai
tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon
alifatik.
Hidrokarbon tak jenuh yang disebut hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon
siklik yang memiliki ikatan ganda. Senyawa ini memiliki enam atom karbon
dalam cincin dengan ikatan tunggal dan ganda selang seling. Hidrokarbon
aromatik yang lebih besar terdiri dari dua atau lebih cincin, yang bergabung
bersama oleh ikatan antara atom karbon mereka.
Benzena merupakan suatu senyawa hidrokarbon dengan rumus molekul C6H6,
dan rumus strukturnya merupakan rantai lingkar (siklis) dengan ikatan
rangkap selang seling. Kedudukan ikatan rangkap pada senyawa karbon ini
dapat berpindah pindah posisi. Peristiwa ini disebut resonansi ikatan rangkap

3.2 DAFTAR PUSTAKA

https://rdmymochi.wordpress.com/kimia-kelas-xii/senyawa-aromatik-biomolekul-dan-
polimer/senyawa-aromatik/

https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrokarbon_aromatik

https://plus.google.com/111800656186451440167/posts/QCWbCw5RCxZ

You might also like