You are on page 1of 13

TUGAS

PENDIDIKAN KESEHATAN
DALAM KEPERAWATAN
_ KEPERAWATAN MENGHADAPI ERA GLOBALISASI _

DI BUAT OLEH:
KELOMPOK 4
HELCE SAHERTIAN
ASTRI F. PICAULIMA (Tidak Aktif)
ELLISYA SOPACUA (Tidak Aktif)
GRETI Y. SOATELEPUY
ANGGOTA : KEZIA SALAMOR (Tidak Aktif)
RENY LATUPEIRISSA
RISKA KWAAR (Tidak Aktif)
MARLIN Y. NANULAITTA (Tidak Aktif)
KELAS: B
PROGRAM STUDI: ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS: KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


(UKIM)

AMBON
2015

0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
segala bimbingan dan penyertaan tangan kasih-Nyalah, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul Keperawatan Menghadai Era
Globalisasi.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu Tugas
pada Mata kuliah Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan tahun akademik 2015/2016.
Selain itu, juga untuk menambah wawasan serta memperkaya pengetahuan dan pemahaman
penyusun mengenai kemampuan perawat dalam menghadapi era globalisasi yang semakin
pesat berkembang.
Tak lupa pula pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga, khusus bagi Tuhan Yesus Sang Sumber Hikmat dan Pengetahuan yang abadi, yang
telah memberi penyusun Hikmat serta Kemampuan yang baik untuk menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun juga menyadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, tidak luput dari kekurangan karena keterbatasan pengetahuan
yang dimiliki. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan segala saran, masukan, serta kritikan
yang bersifat membangun agar dapat menyempurnakan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Ambon, Desember 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I (PENDAHULUAN) . 3-4
I. LATAR BELAKANG... 3
II. PERUMUSAN MASALAH . 3
III. TUJUAN ... 3
IV.MANFAAT .. 3-4
BAB II (PEMBAHASAN)... 5-11
I. PENGERTIAN KEPERAWATAN DAN GLOBALISASI.. 5
II. PERKEMBANGAN GLOBALISASI ABAD 21 SAAT INI 5-6
III. PERKEMBANGAN KEPERAWATAN SAAT INI. 6-8
IV.KEPERAWATAN MENGHADAPI ERA GLOBALISASI. 8-11
a. Globalisasi dalam keperawatan 8
b. Tantangan keperawatan di indonesia 8-9
c. Perawat Indonesia dalam pandangan internasional.. 9-10
d. Tantangan perawat di Indonesia .. 10
e. Solusi untuk menaklukan tantangan bagi perawat Indonesia... 10-11
BAB III (PENUTUP) 12
I. KESIMPULAN . 12
II. SARAN. 12
DAFTAR PUSTAKA . 13

BAB I
(PENDAHULUAN)
I. LATAR BELAKANG
Dunia dewasa ini melewati proses yang sangat panjang hingga terjadinya berbagai
perkembangan, bukan hanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
saja, namun semua aspek kehidupan mengalaminya. Perkembangan ini yang disebut
dengan globalisasi.
Memasuki era globalisasi tentunya memiliki banyak keuntungan namun tidak
terlepas dari kerugian yang dirasakan masyarakat, misalnya dengan manusia memasuki
era globalisasi pengunaan teknologi megalami peningkatan dalam berbagai sektor
kehidupan baik ekonomi, politik, pertahanan, keamanan hingga tak terkecuali bidang
kesehatan dalam hal ini keperawatan.
Era globalisasi memainkan peranan penting dalam berbagai sektor dengan
menghadirkan berbagai perubahan perubahan, adanya persaingan persaingan dan
bahkan, terdapat tantangan tantangan yang harus dihadapi oleh manusia.

2
Dalam bidang kesehatan globalisasi diperkirakan dapat memberikan dampak atau
pengaruh baik terhadap pengunaan teknologi kesehatan, sistem pelayanan, penyakit
penyakit baru, hingga kondisi sosial kemasyarakatan lainnya. Bukan hanya teknologi
kesehatan yang mengalami perubahan tetapi ilmu dan pengetahuan kesehatan terutama
keperawatan juga mengalami perubahan dibuktikan dengan adanya pengadaan buku
buku keperawatan yang beragam, pendidikan pendidikan tinggi keperawatan hingga
jenjang spesialis dan lain sebagainya.
Jadi, apa dan bagaimana keperawatan dalam menghadapi era globalisasi yang
semakin pesat, yang dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat ataupun memberikan dampak negatif hal inilah yang akan dibahas
oleh penyusun dalam makalah ini.

II. PERUMUSAN MASALAH


Penyusun merumuskan masalah :
Apa yang dimaksud dengan keperawatan dan globalisasi?
Bagaimana perkembangan globalisasi di abad 21 ini?
Bagaimana perkembangan keperawatan di saat ini?
Bagaimana keperawatan menghadapi era globalisasi yang penuh dengan
tantangan?

III. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan tahun akademik 2015/2016. Selain itu
untuk menambah wawasan serta memperkaya pengetahuan dan pemahaman penulis
mengenai bagaimana keperawatan menghadapi era globalisasi

IV. MANFAAT
Manfaat dari penulisan Makalah ini terdiri dari 2 bagian. Pertama, Manfaat Praktis yang
diperoleh dari penulisan Makalah ini adalah penulis dapat memberikan kontribusi positif
bagi masyarakat, khususnya kita sebagai mahasiswa keperawatan agar memperoleh
pemahaman yang baik mengenai bagaimana keperawatan mampu menghadapi era
globalisasi. Kedua, Manfaat akademik yaitu penulis dapat memenuhi salah satu Tugas
pada Mata kuliah Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan tahun akademik
2015/2016.

3
BAB II
(PEMBAHASAN)
I. PENGERTIAN KEPERAWATAN DAN GLOBALISASI
Keperawatan adalah salah satu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spiritual
secara komperensif ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat
maupun sakit mencakup siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
Keperawatan adalah suatu profesi yang mengapdi pada manusia dan kemanusian,
mendahulukan kepentingan kesehatan masyarakat diatas kepentingan sendiri, suatu
bentuk pelayanan/ asuhan yang bersifat humanistik, mengunakan pendekatan holistik,
dilaksanankan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berpegang pada strandar
pelayanan/ asuhan keperawatan serta mengunakan kode etik keperawatan sebagai
tuntutan utama dalam melaksanakan asuhan keperawatan (Kusnanto, 2004).
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat (UU Kesehatan No.
38 tahun 2014)

4
Gobalisasi berasal dari bahasa asing (globalization) yaitu global artinya universal
dan lization artinya proses. Jadi secara asal usul kata globalisasi yaitu proses pelebaran
elemen elemen baru baik pemikiran, gaya hidup, informasi maupun teknologi, dengan
tanpa dibatasi batas negara atau mendunia.
Globalisasi dapat diartikan sebagi sebuah proses dimana batas batas dalam suatu
negara menjadi bertambah sempit karena adanya kemudahan dalam berinteraksi antar
negara baik perdagangan, gaya hidup, informasi maupun dalam bentuk interaksi yang
lain.
Globalisasi juga dapat diartikan sebagai suatu proses dimana dalam kehidupan
sehari hari, informasi dan ide ide menjadi tolak ukur standar diseluruh dunia. Proses
tersebut diakibatkan oleh bertambah cangihnya teknologi informasi dan komunikasi serta
trasportasi dan kegiatan ekonomi yang sudah memasuki pasar dunia.
Jadi, dapat disimpulkan keperawatan dalam globalisasi yaitu pelayanan asuhan
yang diberikan kepada individu, keluarga maupun masyarakat tanapa mengenal batasan
wilayah seiring dengan perkembagan ide ide, teknologi, informasi maupun yang
lainnya.

II. PERKEMBAGAN GLOBALISASI DI ABAD 21 SAAT INI


Era globalisasi yang terus berlanjut di abad ke-21, pada mulanya merupakan wujud
perubahan dan perkembangan sistem informasi, telekomunikasi, serta transportasi
dengan fenomena dasar, yaitu mempersingkat jarak hubungan antarnegara atau
antarwilayah dalam batas ruang dan waktu. Perkembangan demikian oleh terjadinya
kemajuan kemajuan yang cepat dan menakjubkan dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK).
Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi informasi,
demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup. Serta hal ini dapat dipicu dari
adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televisi baik langsung maupun
tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga
menimbulkan kesenjangan sosial. Terjadinya perubahan nilai nilai sosial pada
masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada
dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul.
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena
globalisasi di dunia.
a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang barang seperti
telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
b. Pasar dan produksi ekonomi di negara negara yang berbeda menjadi saling
bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan
pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olahraga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang

5
melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan
makanan.
d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens
menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil
bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan
selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta
kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan
globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

III. PERKERMBANGAN KEPERAWATAN SAAT INI


Pendidikan tinggi keperawatan saat ini dikembangkan berdasarkan dan bertolak dari
paradigma keperawatan. Orientasi pendidikan tinggi keperawatan yang mantap dan
kerangka konsep pendidikan tinggi yang kokoh memungkinkan profesi keperawatan
menghadapi masa depan dan tidak tergoyahkan oleh perubahan perubahan pandangan
perorangan, terutama yang bersifat menyimpang dari hakekat keperawatan yang
sesunguhnya. Keperawatan berkeyakinan dan berpandangan bahwa manusia dan
kemanusiaan merupakan fokus utama dari setiap upaya pelayanan keperawatan dengan
menjunjung tinggi nilai dan martabatnya sebagai mahkluk ciptaan Tuhan. Bertolak dari
pandangan ini, disusun paragdigma keperawatan yang terdiri dari empat konsep dasar,
yaitu manusia, lingkungan, sehat, dan keperawatan. Kelly (1981) dalam Marifin (2003)
mengembangkan kriteria profesi meliputi:
1. Layanan yang diberikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kemanusiaan
yaitu layanan kesehatan berupa asuhan keperawatan oleh perawat kepada individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat.
2. Adanya body of knowledge yang khusus dipelajari dan dikembangkan melalui proses
penelitian misalnya penyusunan tugas tugas akhir oleh mahasiswa keperawatan
dengan penyusunan karya ilmiah tesis maupun skripsi serta penelitian lainnya yang
dilakukan.
3. Layanan yang diberikan termasuk aktifitas intelektual, tangung jawab dan tangung
gugat secara individu merupakan suatu tantangan yang besar dan harus dijawab yaitu
dengan melakukan dokumentasi atas setiap tindakan keperawatan yang dilakukan.
4. Perawat pratiksi relatif bebas dan dapat mengontrol kebijakan dan aktifitas yang
mereka perbuat (otonomi).
5. Perawat praktisi harus memiliki dasar pendidikan di institusi pendidikan tinggi yaitu
dengan adanya jengang pendidikan keperawatan mulai dari DIII keperawatan, S1,
pendidikan Ners, pascasarjana keperawatan dengan program spesialis: kepemimpinan
dan manajemen keperawatan, keperawatan komunitas, keperawatan maternitas,
keperawatan medikal bedah, dan keperawatan jiwa.

6
Jenjang pendidikan tinggi keperawatan

6. Perawat pratiksi memberikan pelayanan dengan motivasi altruistik dan mengangap


bahwa pekerjaan yang mereka lakukan merupakan kegiatan terpenting dalam
hidupnya.
7. Terdapat kode etik yang memberikan panduan dalam mengambil keputusan dan
meneruskan praktik yang mereka lakukan yaitu peraturan perundang undangan
nasional yang mengatur tentang profesi keperawatan ataupun aturan aturan pada
institusi yang tekait dengan kesehatan dan keperawatan baik di rumah sakit dan
lainnya yang mengatur tentang hak dan kewajiban baik klien atau pasien, dan
perawat.
8. Terdapat organisasi profesi yang dapat memberikan bantuan dan dorongan dalam
menerapkan standar paraktik keperawatan yaitu organisasi nasional yaitu PPNI
maupun organisasi nasional misalnya ANA dan lainya.
Hakikat profesi keperawatan yang mengapdi kepada masyarakat melalui pelayaan yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan, orientasi pendidikan tinggi keperawatan di
Indonesia adalah ilmu pengetahuan dan teknologi, serta masyarakat. Kerangka konsep
pendidikan tinggi keperawatan yang merupakan tonggak utama dalam penyusunan
kurikulum pendidikan tinggi keperawatan terdiri dari penguasaan ilmu dan teknologi
keperawatan, sikap, perilaku, dan kemampuan profesional keperawatan, kemampuan
menyelesaikan masalah secara ilmiah, belajar mandiri, dan belajar masyarakat.

IV. KEPERAWATAN MENGAHADAPI ERA GLOBALISASI


a. GLOBALISASI DALAM KEPERAWATAN
Globalisasi sering diartikan sebagai interaksi antara manusia di muka bumi yang
sudah semakin intensif karena kemajuan teknologi komunikasi. Globalisasi membuat
ruang, jarak dan waktu menjadi lebih sempit dan singkat. Dalam kenyataannya
globalisasi bisa seperti pisau, di salah satu sisi memberikan banyak sekali manfaat
jika hal tersebut sesuai dengan nilai-nilai yang ada dan di sisi lain memberikan

7
kerugian jika bertentangan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Hal ini tentunya
menjadi sebuah dilema bagi siapapun.
Globalisasi saat ini juga telah mempengaruhi bidang keperawatan, hal ini membuat
profesi keperawatan harus mempersiapkan dan menyediakan hal hal yang
dibutuhkan pada era globalisasi. Pengaruh yang sangat menonjol adalah ketika
perawat Indonesia dan perawat asing bisa dengan bebas keluar masuk luar negeri.
Padahal Indonesia sendiri belum memiliki Undang Undang Praktik Keperawatan
sehingga hal yang dikhawatirkan adalah ketika perawat Indonesia disamakan seperti
buruh, padahal perawat adalah sebuah profesi yang memiliki induk organisasi profesi
yaitu PPNI.
Globalisasi yang akan berpengaruh terhadap keperawatan adalah tersedianya
alternatif pelayanan dan persaingan penyelenggaraan pelayanan untuk menarik minat
pemakai jasa pemakai kualitas untuk memberikan jasa pelayanan kesehatan yang
terbaik. Dengan hal tersebut berarti tenaga keperawatan diharapkan dapat memenuhi
standar tersebut agar dapat bersaing secara global. Sehingga tenaga keperawatan
dituntut memiliki kemampuan yang profesional, termasuk dalam asuhan keperawatan
dan kecakapan komunikasi.
b. TANTANGAN KEPERAWATAN DI INDONESIA
Tantangan tenaga keperawatan di Indonesia saat ini semakin meningkat. Tantangan
tersebut tidak hanya berasal dari luar (eksternal) tapi juga banyak tantangan yang
berasal dari dalam (internal) profesi itu sendiri termasuk pelayanan keperawatan,
asuhan keperawatan dan praktik keperawatan. Masih ada lagi tantangan eksternal
yang menambah daftar tantangan ini yaitu masalah sertifikasi, lisensi, tentang sistem
pendidikan keperawatan, perkembangan penyakit yang begitu pesat dan masih
banyak lagi.
Di Indonesia profesi perawat termasuk tenaga kesehatan yang besar jumlahnya.
Karena pada setiap lembaga pendidikan di Indonesia melahirkan ribuan perawat.
Padahal hanya beberapa persen saja yang diserap di rumah sakit sehingga banyak
sekali perawat yang menganggur. Ironis memang, sudah sekolah tinggi namun belum
bisa bekerja. Hal ini membuat tidak sedikit perawat yang membuka praktik sendiri.
Memang jika mengantongi Surat Ijin Praktik Perawat memberi keuntungan financial
yang besar tapi kalau tidak mengantongi tentu saja menjadi sebuah masalah. Namun
utuk membuat SIPP masih terbentur dengan masalah perijinan, sampai sekarang
masih belum jelas bagaimana nasib Undang Undang Praktik Keperawatan.
Penggodokan Undang Undang Praktik Keperawatan membutuhkan waktu yang
sangat lama sejak tahun 2008.
Meskipun pemerintah telah menerbitkan Kepmenkes No.1239 tahun 2001 tentang
Registrasi dan Praktik Perawat, serta Permenkes No.148 tahun 2010, namun belum
bisa menyelesaikan masalah ini. Peraturan ini tidak menjamin kebebasan profesi
perawat untuk mengatur dan mengembangkan diri. Selain itu proses pembuatan surat
izin ini juga terlalu sulit dan membutuhkan waktu yang lama, sehingga untuk
mengadakan praktik mandiri tidak semudah mendapatkan pekerjaan yang sudah
tersedia. Padahal perawat adalah sebuah profesi yang diperoleh dari pengembangan
keilmuan dan keterampilan.
Selain ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan perawat diperlukan juga bagaimana
cara perawat menghadapi pasien dengan berbagai macam keluhan. Diharapkan jika
memiliki keterampilan yang mumpuni perawat dapat bekerja dengan baik.
Namun sekarang juga tak sedikit perawat yang memiliki keterampilan (skills) yang
kurang mumpuni. Hal seperti inilah yang menyumbang sederetan tantangan bagi
tenaga keperawatan Indonesia. Selain keterampilan sikap juga tak kalah penting.

8
Untuk apa pandai dan terampil namun memiliki sikap yang kurang baik, padahal
pada kenyataannya setiap hari perawat praktik di rumah sakit yang dihadapi adalah
manusia yang mempunyai perasaan. Jika sikap perawat kurang baik, maka itu akan
memberi dampak yang kurang baik juga bagi perawat maupun bagi pihak yang
mempekerjakannya.
Tenaga keperawatan Indonesia cukup tertinggal di ASEAN seperti Piliphina,
Thailand, dan Malaysia, apalagi bila ingin disandingkan dengan Amerika dan Eropa.
Pendidikan rendah, gaji rendah, pekerjaan selangit inilah paradoks yang ada.
Rendahnya gaji menyebabkan tidak sedikit perawat yang bekerja di dua tempat, pagi
hingga siang di rumah sakit negeri, siang hingga malam di rumah sakit swasta.
Dalam kondisi yang demikian maka sulit untuk mengharapkan kinerja yang
maksimal. Apa lagi bila dilihat dari rasio perawat dan pasien, dalam satu shift hanya
ada 2 3 perawat yang bertugas jaga sedangkan pasien ada 20 25 per bangsal jelas
tidak proporsional (Yusuf, 2006).
Selain itu, kemampuan bersaing perawat Indonesia bila di bandingkan dengan
Negara Negara lain seperti Filipina dan India masih kalah. Penyebab utama
mengapa hal tersebut muncul adalah karena dalam sistem pendidikan keperawatan
kita masih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam proses
pendidikan. Hal tersebut yang membuat Perawat kita kalah bersaing di tingkat global.
Bahasa merupakan suatu sarana untuk menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran
kita agar lawan bicara kita mengerti apa yang kita maksud. Padahal untuk bisa
bekerja sebagai perawat professional di luar negeri modal utamanya adalah mampu
berbahasa internasional yaitu Bahasa Inggris. Calon perawat yang akan bekerja di
luar negeri harus lulus sejumlah tes antara lain ujian NLEX (National Licence
Examination) serta harus mencapai skor TOEFL 540.
c. PERAWAT INDONESIA DALAM PANDANGAN INTERNASIONAL
Beberapa tahun terakhir pengiriman tenaga kesehatan Indonesia khususnya perawat
ke luar negeri menjadi suatu trending topic di berbagai media. Di tengah semakin
banyaknya jumlah pengangguran tenaga keperawatan di Indonesia dari tahun ke
tahun, bahwa dilaporkan perawat Indonesia memiliki peluang untuk bekerja di luar
negeri hal ini tentu saja membuat perawat Indonesia sedikit merasa lega. Profesi ini
berpeluang bekerja di Amerika dan negara negara Eropa, Timur Tengah maupun di
kawasan Asia Tenggara sendiri. Seiring dengan tingginya minat terhadap tenaga kerja
Indonesia khususnya perawat, tentunya perlindugan terhadap tenaga kerja tersebut
harus diperhatikan.
Pemerintah berkeinginan agar tenaga kerja Indonesia, semakin banyak yang di sektor
formal. Saat ini, pekerja Indonesia di luar negeri baru sekitar 20% yang bekerja di
sektor formal.
Permintaan terhadap tenaga medis terutama perawat memang sangat besar namun
kebanyakan biasanya terkendala dengan masalah bahasa dan kultur yang berbeda.
Masih banyak keluhan yang dirasakan baik oleh pihak perawat sendiri ataupun dari
pihak yang mempekerjakannya. Padahal bahasa merupakan sarana komunikasi sehari
hari juga untuk penulisan laporan (askep)
d. TANTANGAN PERAWAT DI INTERNASIONAL
Berdasarkan kesepakatan pasar bebas ASEAN (AFTA) tahun 2003 dan APEC tahun
2010, keperawatan dituntut untuk mampu memberikan pelayanan profesional sesuai
dengan standar global. Banyak negara di dunia diantaranya Amerika Serikat, Eropa,
Australia, Kuwait, dan negara negara di timur tengah membutuhkan tenaga perawat
Indonesia, namun kenyataannya tidak banyak dari tenaga perawat Indonesia yang

9
dapat menembus pasar dunia sebagai tenaga profesional karena kurangnya
keterampilan yang berstandar internasional serta kemampuan dalam berbahasa asing.
Seperti yang telah dibahas diatas bahwa untuk dapat bekerja sebagai perawat
profesional di luar negeri perawat harus lulus serangkaian tes. Tentu saja kemampuan
seperti intelektual dan keterampilan serta bahasa disini menjadi sesuatu yang
menentukan apakah dia dapat lulus tes tersebut atau tidak tapi juga tidak dapat
dipungkiri bahwa ada factor keberuntungan juga. Dengan adanya kendala bahasa tak
jarang di luar negeri perawat kita hanya menjadi pembantu perawat padahal gelar
mereka sarjana yang tidak bisa didapat dalam waktu yang sebentar.
Ketika kualitas SDM perawat telah meningkat dan telah mampu berbahasa
internasional maka kesempatan kerja di luar negeri pun terbuka lebar asal ada
kemauan. Apalagi jika dilihat dari segi ekonomi, jika gaji di dalam negeri lebih
rendah maka perawat tersebut akan terbang ke luar negeri yang lebih terjamin
kesejahteraannya.
Karena perawat harus lulus serangkaian tes yang merupakan standar kualifikasi
perawat untuk bekerja di luar negeri kendala yang paling sering muncul adalah
masalah bahasa. Perawat dituntut untuk menguasai bahasa internasional. Tetapi jika
perawat tersebut berkompeten dan tentunya ada kemauan maka hal tersebut dapat
diatasi, biasanya sebelum berangkat ke negara tujuan atau bahkan di negara tujuan
mereka telah disediakan kursus bahasa selama beberapa bulan.
Selain itu perawat juga harus mengantongi gelar registered nurse yang bisa didapat
dengan tes semacam ujian nasional atau ujian negara.
Dan yang terpenting adalah mental perawat Indonesia mereka harus memiliki mental
yang tahan terhadap apa yang akan mereka hadapi nantinya, apalagi mereka bekerja
di negeri orang.
e. SOLUSI UNTUK MENAKLUKAN TANTANGAN BAGI PERAWAT INDONESIA
Semua masalah atau tantangan dapat diatasi dan ditaklukan asal ada kemampuan dan
kemauan. Seperti yang telah ditulis diawal bahwa tantangan seharusnya dihadapi
jangan hanya dibicarakan apalagi menjadi sesuatu yang ditakutkan.
Solusi bagi perawat itu pasti ada. Yang pertama tenaga keperawatan Indonesia harus
senantiasa meningkatkan kualitas SDM nya. Seperti intelektual dan keterampilan
(skills). Hal tersebut bisa kita lakukan dengan menambah jenjang pendidikan karena
pada saat ini keperawatan telah berkembang bahkan sudah sampai pada gelar
professor. Dengan mengikuti pelatihan pelatihan dan seminar juga tentunya dapat
menambah pengalaman dan kemampuan perawat.
Kemampuan berbahasa internasional juga tentunya menjadi penunjang agar perawat
Indonesia dapat go international. Dengan lulus tes TOEFL dan serangkaian tes
lainnya. Dan yang paling penting serta paling utama adalah disahkannya Undang
Undang Praktik Keperawatan karena dengan itulah tenaga keperawatan Indonesia
dapat terpayungi secara hukum.

10
BAB III
(PENUTUP)
I. KESIMPULAN
Keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat, baik dalam keadaan sakit maupun sehat (UU Kesehatan No.
38 tahun 2014). Sedangkan globalisasi dapat diartikan sebagai sebuah proses dimana
batas batas dalam suatu Negara menjadi bertambah sempit karena adanya kemudahan
dalam berinteraksi antar Negara baik perdaganagan, gaya hidup, informasi maupun
dalam bentuk interaksi yang lain. Jadi, dapat disimpulkan keperawatan dalam globalisasi
yaitu pelayanan asuhan yang diberikan kepada individu, keluarga maupun masyarakat
tanapa mengenal batasan wilayah seriring dengan perkembagan ide ide, teknologi,
informasi maupun yang lainnya
Perkembangan globalisasi di abad 21 saat ini, berjalan sangat cepat dan pesat
menyebabkan terjadinya berbagai perubahan di berbagai sektor sehingga jarak antar
berbagai wilayah menjadi sempit. Pekembangan globalisasi yang paling menonjol adalah
perkembangan informasi sehingga bukan hanya membawa dampak positif bagi berbagai
sektor namun juga dapat menimbulkan berbagai masalah yang multinasional.

11
Perkembangan keperawatan saat ini terus mengalami peningkatan seiring dengan
perkembanagan globalisasi, tentunya keperawatan baik di Indonesia maupun di dunia
internasional mengalami berbagai hambatan dan tantangan baik dalam hal pemberian
asuhan keperawatan (skills), sikap dan perilaku dalam memberikan pelayanan,
kemampuan intelektual, bahasa maupun perizinan dan perundang undangan untuk
melakukan praktik keperawatan baik di Indonesia maupun di internasional yang telah
terhubung dengan pasar bebas, yang mana dapat diselesaikan atau di hadapi oleh perawat
dengan terus meningkatkan kemampuanya (SDMnya dengan terus belajar), menambah
jenjang pendidikan serta membutuhkan peran pemerintah untuk mensahkan undang
undang praktik keperawatan yang mengikat dan menlindungi perawat dalam melakukan
tindakan keperawatan baik di Indonesia maupun di internasional.

II. SARAN
Penyusun menyarankan kepada perawat terlebih khusus bagi calon calon perawat
yang sedang berjuang di bangku pendidikan untuk terus mau belajar dan mengasah
pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tidak hanya berhenti sebagai seorang DIII
keperawatan ataupun S1 keperawatan tetapi mau belajar hingga mengambil profesi
keperawatan dalam hal ini ners bahkan hingga spesialis serta mau mengasah kemapuan
berbahasa internasional agar memiliki perizinan dan dapat atau mampu memenuhi
peluang untuk bekerja dalam lapangan kerja internasonal bukan hanya di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Adha Tazakka. 2014. Tantangan Keperawatan Indonesia untuk Mencapai Go Internasional.
http://adhatazakka.blogspot.co.id/2014/05/tantangan-perawat-indonesia-untuk.html. Diakses 06
Desember 2015 Jam 21.39 WIT

Alfiyyah Siti. tt. Globalisasi dalam Keperawatan http://alfiyyahaee.blogspot.co.id/p/globalisasi-


dalam-keperawatan.html. Diakses 06 Desember 2015 Jam 21.41 WIT

http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2012/02/tren-era-globalisasi.html. Diakses 07 Desember 2015


Jam 12.50 WIT

http://informasiana.com/pengertian-globalisasi-menurut-para-ahli/#. Diakses 07 Desember 2015 Jam


13.10 WIT

Kurniadi Rizki. 2012.http://asuhankeperawatanonline.blogspot.co.id/2012/02/normal-0-false-false-


false-en-us-x-none.html. Diakses 07 Desember 2015 Jam 13.24 WIT

Wicaksono Dirgantara. 2013. Kajian Kritis Mengenai Globalisasi Abad


21.http://dirgantarawicaksono.blogspot.co.id/2013/07/kajian-kritis-mengenai-globalisasi-abad.html.
Diakses 07 Desember 2015 Jam 12.41 WIT

12

You might also like