You are on page 1of 5

LAPORAN CLINICAL ASSESSMENT PADA Tn.

S DENGAN NYERI
AKUT DI RUANG RAJAWALI 6B RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas pada Praktik Klinik Stase Medikal Bedah

Oleh:
Nindhita Setyaningrum
22020116210004

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS XXVIII


DEPARTEMEN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
LAPORAN CLINICAL ASSESSMENT PADA Tn. S DENGAN NYERI
AKUT DI RUANG RAJAWALI 6B RSUP Dr. KARIADI SEMARANG

A. Jenis Tindakan : Implementasi

B. Nama Tindakan : Terapi relaksasi genggam jari

C. Indikasi Tindakan :
Klien mengalami nyeri pada abdomen, dada dan punggung dan belum
mendapatkan terapi analgesik sehingga dibutuhkan terapi nonfarmakologis untuk
membantu mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien.

D. Tujuan Tindakan :
1. Mengurangi nyeri, takut dan cemas
2. Mengurangi perasaan panik, khawatir dan terancam
3. Memberikan perasaan yang nyaman pada tubuh
4. Menenangkan pikiran dan dapat mengontrol emosi
5. Melancarkan aliran dalam darah

E. Prinsip Tindakan :
Teknik relaksasi membuat pasien dapat mengontrol diri ketika terjadi
rasa tidak nyaman atau nyeri, stress fisik dan emosi pada nyeri. Relaksasi
juga dapat menurunkan kadar hormon stres yaitu hormon kortisol,
menurunkan tingkat depresi dan kecemasan, sehingga nyeri dapat terkontrol
dan fungsi tubuh semakin membaik.
Adanya stimulasi nyeri menyebabkan keluarnya mediator nyeri yang
akan menstimulasi transmisi impuls disepanjang serabut saraf aferen
nosiseptor ke substansia gelatinosa (pintu gerbang) di medula spinalis untuk
selajutnya melewati thalamus kemudian disampaikan ke kortek serebri dan
diinterpretasikan sebagai nyeri.
Menggenggam jari sambil menarik nafas dalam-dalam (relaksasi)
dapat mengurangi dan menyembuhkan ketegangan fisik dan emosi, karena
genggaman jari akan menghangatkan titik-titik keluar dan masuknya energi
pada meredian (energi channel) yang terletak pada jari tangan kita. Titik-titik
refleksi pada tangan akan memberikan rangsangan secara refleks (spontan)
pada saat genggaman. Rangsangan tersebut akan mengalirkan semacam
gelombang kejut atau listrik menuju otak. Gelombang tersebut diterima otak
dan diproses dengan cepat, lalu diteruskan menuju saraf pada organ tubuh
yang mengalami gangguan, sehingga sumbatan di jalur energi menjadi lancar.
Perlakuan relaksasi genggam jari akan menghasilkan impuls yang
dikirim melalui serabut saraf aferen nonnosiseptor dan menutup substansia
gelatinosa sehingga stimulus nyeri terhambat dan berkurang. Teori two gate
control menyatakan bahwa terdapat satu pintu gerbang lagi di thalamus
yang mengatur impuls nyeri dari nervus trigeminus. Dengan adanya relaksasi,
maka impuls nyeri dari nervus trigeminus akan dihambat dan mengakibatkan
tertutupnya pintu gerbang di thalamus. Tertutupnya pintu gerbang di
thalamus mengakibatkan stimulasi yang menuju korteks serebri terhambat
sehingga intensitas nyeri berkurang untuk kedua kalinya.
Kemampuan seseorang dalam mempersepsikan nyeri dipengaruhi oleh
sejumlah faktor seperi usia, jenis kelamin, lingkungan, kecemasan dan lain-
lain. Dimana faktor-faktor tersebut dapat meningkatkan atau menurunkan
persepsi nyeri, meningkatkan atau menurunkan toleransi terhadap nyeri, dan
mempengaruhi sikap atau respon terhadap nyeri.

F. Prosedur Tindakan :
Waktu yang di butuhkan untuk menjelaskan dan mempraktikkan teknik
relaksasi genggam jari yaitu 10 menit. Pasien di minta untuk mempraktikkan
teknik relaksasi genggam jari selama 10 menit, dapat di ulang sebanyak 3
kali. Teknik relaksasi genggam jari dapat dilakukan setelah kegawatan pada
pasien teratasi. Pelaksanaan teknik relaksasi genggam jari :
1. Persiapkan pasien dalam posisi yang nyaman
2. Siapkan lingkungan yang tenang
3. Kontrak waktu dan jelaskan tujuan
4. Perawat meminta pasien untuk merilekskan pikiran kemudian motivasi
pasien
5. Jelaskan rasional dan keuntungan dari teknik relaksasi genggam jari
6. Cuci tangan dan observasi tindakan prosedur pengendalian infeksi
lainnya yang sesuai, berikan privasi, bantu pasien keposisi yang nyaman
atau posisi bersandar dan minta pasien untuk bersikap tenang
7. Minta pasien menarik nafas dalam dan perlahan untuk merilekskan
semua otot, sambil menutup mata
8. Peganglah jari dimulai dari ibu jari selama 2-3 menit, bisa menggunakan
tangan mana saja
9. Anjurkan pasien untuk menarik nafas dengan lembut
10. Minta pasien untuk menghembuskan nafas secara perlahan dan teratur.
11. Berikan reward
12. Anjurkan pasien menarik nafas, hiruplah bersama perasaan tenang,
damai, dan berpikirlah untuk mendapatkan kesembuhan
13. Minta pasien untuk menghembuskan napas, hembuskanlah secara
perlahan sambil melepaskan perasaan dan masalah yang mengganggu
pikiran dan bayangkan emosi yang mengganggu tersebut keluar dari
pikiran
14. Motivasi pasien untuk mempraktikkan kembal iteknik relaksasi genggam
jari
15. Dokumentasi respon pasien

G. Evaluasi Tindakan :
1. Struktur
a. Telah membuat kontrak waktu dengan klien 1 hari sebelum tindakan
b. Telah membuat kontrak waktu dengan pembimbing klinik dan
akademik 1 hari sebelum tindakan
c. Telah menyiapkan preplanning kegiatan 1 hari sebelum tindakan
2. Proses
a. Rencana pelaksanaan kegiatan sesuai namun sasaran kegiatan tidak
sesuai karena klien menjalani program foto thorax ketika akan
dilakukan kegiatan terapi sehingga memerlukan klien lain yang
mengalami nyeri derajat ringan sampai sedang untuk melakukan
terapi genggam jari.
b. Klien dapat mengikuti terapi dengan baik dan kooperatif.
3. Hasil
a. Klien mengatakan bahwa terapi genggam jari dapat mengurangi rasa
takut dan nyeri serta untuk melancarkan aliran darah dalam tubuh.
b. Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang. Sebelum dilakukan
terapi klien mengatakan bahwa nyerinya sedang dan timbul nyeri
saat batuk. Setelah dilakukan terapi klien mengatakan nyerinya
menjadi ringan dan lebih nyaman.
c. Klien mampu melakukan terapi genggam jari secara mandiri
d. Klien mengatakan sebelum melakukan terapi harus mencari posisi
yang nyaman dan tenang, kemudian menutup mata dan tarik nafas
lalu hembuskan nafas. Kemudian memulai terapi genggam jari dan
fokus pada kesembuhan.

H. Daftar Pustaka :
Kepala RSPAD Gatot Soebroto. Draf SPO Teknik Genggam Jari
Pinandita, Iin, Ery Purwanti & Bambang Utoyo. 2012. Pengaruh Teknik
Relaksasi Genggam Jari terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Pasien Post Operasi Laparatomi. Jurusan Keperawatan STIKes
Muhammadiyah Gombong, 8 (1:32-43)

You might also like