Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
USNANTO
NP: 0011017821
Siclang Munaqasyah
Anggota
Pcugu.ii II
KATA PENGANTAR
SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada
Rosululloh SAW, beserta keluarga dan sahabatnya serta kepada kita semua selaku
umatnya, mudah-mudahan kita semua mendapatkan syafa'at beliau di hari akhir nanti
(amien).
Penulis amat menyadari bahwa tidak mungkin skripsi ini dapat terselesaikan
tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan
1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
2. Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama
4. !bu Dra Fadhilah Suralaga Msi, dan !bu Sururin M.Ag. selaku dosen pembimbing
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan
Agama Islam yang telah membantu penulis sejak awal hingga akhir proses
perkuliahan.
8. Pimpinan dan staf serta karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah
dan Perpustakaan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah memberikan berbagai
9. Ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk kedua orang tuaku, ayahanda
Bapak Ramj ani dan Ibunda Uliyah tercinta, yang dengan ikhlas selalu
memberikan dukungan dan do'a, kakakku tercinta Siti Rohmelani dan suami
ini, serta adik-adikku tersayang, Urip Mulyana, Dera Khoirul Umam dan Maulana
perkuliahan yang penuh dengan warna suka dan duka. Hadi yang selalu
memberikan dukungan, buat Ralunat, Co'ing, Milah, Ijah, Dewi makasih buat
suport kalian selama ini, serta buat seluruh sahabat-sahabat PAI/D 2000 yang
tiada hari tanpa keceriaan semoga selalu kompak dan sukses selalu.
Ald1irnya, kepada mereka semua penulis berdo'a semoga kebaikan yang
diberikan kepada penulis mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT (amien).
Dan mudah-mudahan karya yang sederhana ini dapat bermanfa'at ldmsusnya bagi
DAFTAR TABEL........................................................................ vn
DAFTAR GRAFIK...................................................................... vm
DAFTAR LAMPIRAN... ...... .. . ............ ... ...... ....... ...... .. .... ..... .. ....... IX
BAB I. PENDAHULUAN. ..... ... ... ......... .. . ...... ...... ......... ... ... ... .. . ... 1
D. Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. . . . . . . . 12
BAB II. KERANGKA TEORITIS........... .......... ... . . . ... ... .. .... ........ .... 14
I. Pengertian Inteligensi................................................. 14
a. Teori-teori Emosi.................................................... 19
Kecerdasan Emosi...... ............... ... . ...... .. ... ... . . . ... ......... ... 23
F. Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak Islami... ... . . . ... . . . ..... ... 38
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.................. 46
I. Kerangka Berpikir............ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48
J. Hipotesis. ..... ......... .. . ............ ......... ... . . .... ... . ..... ....... .... 51
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...... :... .. .. ... . ... .. .. . . ... . . ... . . .. ..... 52
B. Varibel Penelitian......................................................... 52
E. Instrumen Penelitian.................................................... 56
B. Deskripsi Data............................................................ 65
C. Analisis Data............................................................... 70
BAB V. PENUTUP. ....... ....... .......... .. . . ... . ... . .. ...... ... ...... ... . . . ... . . . ... 76
A. Kesimpulan............................................................... .. 76
B. Saran-saran................................................................ 77
1. Saran Bagi Peneliti................................................... 77
DAFTARPUSTAKA................................................................... 81
LAMPIRAN........................................................................... .. 83
DAFTAR TABEL
3. Daftar Skor Kecerdasan Emosi Siswa Kelas III MTs. Nurul Yagin............. 65
4. Distribusi Frekuensi Tingkat El Siswa Kelas III MTs. Nurul Yagin .............. 66
5. Daftar Nilai Raport Siswa Kelas III MTs. Nurul Yagin ........................... 68
6. Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Siswa Kelas III MTs. Nurul Yagin ........ 69
12. Daftar Guru MTs Nurul Yagin Legok-Tangerang Tahun 2004-2005 ............ 98
DAFTAR GRAFIK
Nurul Yaqin... ..... .... ... . ......... .. .. . .......... .. ...... .... ......... ..... ........ 93
4. Perhitungan Data Prestasi Belajar Aqidah Alchlak Siswa Kelas III MTs
Nurul Yaqin...... ... ...... ... ... .............. ....... .. . ... . . .... ... ...... ... . . ...... 96
2004-2005........................................................................... 98
PENDAHULUAN
dalam diri rnanusia terdapat akal pikiran yang menjadi kekuatan fisik bagi
mahluk yang berpikir, berpikir itulah yang mencirikan hakekat manusia dan karena
berpikirlah dia disebut manusia. "Berpikir pada dasarnya merupakan sebuah proses
dalam mengikuti jalan pemikiran tertentu yang akhirnya sampai pada sebuah
Selain itu di dalam diri manusia juga terdapat hati nurani yang mendorong
setelah berbuat. Hal inilah yang dimaksud oleh Ary Ginanjar Agustin sebagai
mengaktiflcan nilai-nilai kita yang paling dalam, mengubahnya dari sesuatu yang kita
pikir menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati tahu hal-hal yang tidak, atau tidak dapat,
l~aufiq Pasiak, Revo/usi JQIEQISQ antara Neurosuins clan AL-Qur'an, (Bandung : Mizan
1
diketahui oleh pikiran. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan
komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita
belajar, menciptakan, ke1ja sama, memimpin dan melayani". 2 Dalan1 Al-Qur'an surat
hati bagi manusia, tetapi amatlal1 sedikit manusia bersyukur. Salah satu ciri manusia
Artinya: Dan dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran,
Potensi yang dimiliki manusia tidak akan memberikan manfaat apabila tidak
dikembangkan dan dilatih melalui proses pembelajaran, oleh karena itu proses
kehidupan bangsa serta merupakan modal dasar bangsa dan negara dalam
2
Ary Ginanjar Agustin, Rahasia sukses n1ernbangun kecerdasan e1nosi dan spiritual, (Jakarta
: Arga, 200 I), h. xlix
3
Ibid, h.78
3
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
itu adalah melalui jalur pendidikan dirumuskan secara sistematis proses pencerdasan
pendidikan formal atau yang lebih dikenal dengan sebutan sekolah, terdiri dari
beberapa jenjang. Yang paling dasar disebut Sekolah Dasar (SD), kemudian Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), diatasnya lagi adalah Sekolah Menengah Umum
Pada tahap awal, untuk menentukan tingkat kecerdasan atau sermg JUga
disebut inteligensi digunakan suatu tes kecerdasan. Dari tes kecerdasan ini akan
diketahui taraf inteligensi seseorang. Taraf inteligensi atau kecerdasan intelektual ini
disebut juga IQ. IQ singkatan dari Intelligence Quotient yaitu yang menunjukkan
ukuran atau taraf kemampuan intelektual, analisis, logika dan rasio seseorang.
yang dimiliki manusia yang sangat berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar.
Padahal kualitas hasil belajar tidak sepenuhnya ditentukan oleh faktor inteligensi.
1
UU No 20 Tahun 2003, Siste111 Pendidikan Nasional, (Yogyakarla: Media Wacana, 2003),
Cet. ke-1, 11. 9
4
Dalam kaitan ini kedudukan inteligensi memang mempunyai kedudukan yang sangat
setrategis sebagai motor mental yang akan menggerakkan proses atau aktivitas
emotional intelligence seperti diungkap oleh Danah Zohar dan Ian Marshall,
"membantu menciptakan asosiasi antar hal, misalnya antara rasa lapar dan nasi.
antara rumah dan kenyamanan, antara ibu dan cinta, antara salakan anjing dan
didefinisikan oleh John (Jack) Mayer dari Universitas New Hampshire dan Peter
Salovey dari Universitas Yale pada tahun 1990. mereka mengembangkan konsep
(1\1ultiple Intelligence) yang berpijak pada jalur saraf emosi yang ditemukan ahli saraf
5
Danah Zahar dan Ian Marshall, SQ : Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual da/am Berpikir
ln1egralistik dan Ho/istik untuk Memaknai Kehidupan; Edisi Indonesia, (Bandung : Mizan, 200 I), h.44
5
dengan menarik oleh Ary Ginanjar Agustin : "kita terhenyak oleh sebuah kecerdasan
emosi yang ternyata bisa sedemikian jauh mendahului sang kecerdasan otak (IQ)
dalam berkompetisi". 6
masyarakat pada umumnya ditentukan oleh faktor-faktor bukan IQ, melainkan oleh
faktor-faktor yang menentukan sukses dalam hidup, maka yang 80 persen diisi oleh
kekuatan-kekuatan lain". 7
salah satunya menurut Daniel Goleman adalah kecerdasan emosi, yaitu suatu
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan
dengan orang lain; mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak
Selain kecerdasan intelektual dan emosi, di dalam diri manusia juga terdapat
kecerdasan lain yang berupa kecerdasan spiritual (SQ), yang merupakan temuan
terkini seeara ilmiah, pertama kali digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall,
masing-masing dari Harvard University dan Oxford University melalui rise! yang
6
Ari Ginanjar Agustian, Op. Cit.. h. xxxvi
7
Daniel Goleman, Emotional intelligence, (Jakmia : Gramedia, 2000), Cet ke-10 h.44
6
dipaparkan Zohar dan Marshall dalam SQ. Spiritual Quotient, The Ultimate
psikologi/saraf, Michael Psingher pada awal tahun 1990-an, dan lebih mutakhir lagi
tahun 1997 oleh ahli sarafV.S. Ramachandran dan timnya dari California University,
yang menemukan eksistensi God-Spot dalam otak manusia. Ini sudah built-in sebagai
pusat spiritual (Spiritual Center) yang terletak di antarajaringan syaraf dan otak.
Sedangkan bukti kedua adalah ahli saraf Austria, Wolf Singer pada era 1990-
an atas The Binding Problem, yang menunjukkan ada proses saraf dalam otak
manusia yang terkonsentrasi pada usaha yang mempersatukan dan memberi makna
dalam pengalaman hidup kita. Suatu jaringan saraf yang secara literal "mengikat"
pengalaman kita secara bersama "untuk hidup lebih bermakna". Pada God-Spot inilah
Akan tetapi SQ dari Baral tersebut menurut Ary Ginanjar Agustin belum atau
sebenarnya terletak pada suara hati yang bersumber dari spiritual center ini, yang
tidak bisa ditipu oleh siapapun, atau oleh apapun juga, termasuk diri kita sendiri.
Mata hati ini dapat mengungkapkan kebenaran yang hakiki yang tak tampak di
hadapan mata. 8
8
Ary Ginanjar Agustin, Loe. Cit., h.xxxix
7
proses belajar, kecerdasan emos1 akan menimbulkan emosi positif, yang membuat
otak lebih efektif. "Emosi yang positif mendorong ke arah kekuatan otak, yang
mengarah pada keberhasilan, yang mengarah pada kehormatan diri yang tinggi, yang
mengarah pada emosi yang positif, sebuah siklus aktif yang mengangkat diri lebih
sekali kaitannya, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan seperti halnya hukum
kausalitas, karena semua emosi; pada dasarnya, adalah dorongan untuk bertindak,
rencana seketika untuk mengatasi masalah yang telah te11anam di dalam diri manusia.
naluri moral, semakin banyak bukti bahwa sikap etik dasar dalam kehidupan berasal
medium Emosi; benih semua dorongan hati adalah perasaan yang mernunculkan diri
dalam bentuk tindakan, tindakan tersebut merupakan prilaku individu sebagai akibat
Emosi yang kita peroleh semasa kanak-kanak di rumah dan di sekolah, akan
membentuk sirkuit-sirkuit Emosi, membuat kita cakap atau tidak cakap dalam ha!
dasar-dasar Kecerdasan Emosi. Ini berarti bahwa masa kanak-kanak dan remaja
9
Bobbi De Poter dan Mike I-:lenarcki, Membiasakan Be/ajar !v'yan1an clan Jvfenyenangkan,
(Bandung: Mizan, 1999), h. 38
10
Daniel Goleman, Op.Cit., h.xiii
8
kita pada masa lalu, ha! ini sesuai dengan pandangan tentang penciptaan karakter
tuailah karakter". Hal serupa pernah diungkapkan oleh Fii.osof besar Aristoteles,
karakter kita dibentuk oleh kebiasaan-kebiasaan kita. Kita adalah apa yang kita
Statement Aristoteles di alas sama halnya dengan Akhlak dilihat dari seg1
etimologi yang berarti "Kebiasaan dan Kehendak", ini berarti bahwa kehendak itu
Emosi sebagai hasil dari pembelajaran secara berulang-ulang dan proses ingatan
ditanamkan di dalam hati dan pada akhirnya diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
penelitian lebih lanjut mengenai lmbungan kecerdasan emosi (EI) ini dengan hasil
belajar siswa kelas III, khususnya dalam mata pelajaran aqidah akhlak. Oleh karena
itu penulis mengangkat penelitian ini dengan judul : "Hubuni~an Kecerdasan Emosi
11
Ibid., h. xv
9
(Emotional l11tellige11ce) Dengan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas III
1. Identifikasi Masalah
2. Pembatasan Masalah
a. Emotional Intelligence
emosi. Dalam ha! ini ruang lingkup emosi didasarkan pada hasil penelitian
inti yaitu: takut, marah, sedih, dan senang. Sedangkan titik tekannya adalah
pada kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, keterampilan sosial dan empati.
Tingkat EQ yaitu skala kecerdasan emosi yang dimiliki oleh siswa dalam ha!
ini seberapa besar tingkat hubungannya dengan prestasi belajar aqidah akhlak.
b. Prestasi
dimaksud adalah basil yang telah dicapai oleh individu, dalam hal ini siswa,
dalam bentuk skor atau angka yang terdapat dalam raport berupa nilai mata
pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas III semester I. MTs. Nurul Yaqin Legok-
Tangerang.
c. Obyek Penelitian
Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas III
3. Perumusan Masalah
Emosi dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MTs Nurul Yaqin
adalah:
11
a. Bagaimana Kecerdasan Emosi siswa kelas III MTs Nurul Yaqin Legok-
Tangerang.?
b. Bagaimana prestasi belajar Aqidah Akhlak s1swa kelas III MTs Nurul
Yaqin Legok-Tangerang.?
dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MTs Nurul Yaqin
Legok-Tangerang.?
1. Tujuan Penelitian
a. Tu,juau Akademis
b. Tujuan Terapan
Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
Intelligence) dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MTs.
sama sekali tidak terdapat hubungan. Secara rinci penelitian ini bertujuan :
I) Untuk mengetahui kecerdasan emosi siswa kelas III MTs Nurul Yaqin
Legok-Tangerang.
12
2) Untuk mengetahui prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MTs
prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MTs Nurul Yaqin Legok-
Tangerang.
a. Secara Teoritis
bagi pendidik agama Islam khususnya dalam bidang bimbingan konseling dan
dijadikan sebagai acuan untuk dikembangkan lebih lanjut di masa yang akan
datang.
b. Signifikansi Terapan
Hasil ini penting bagi para pendidik (guru dan orang tua) dalam
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini dibagi dalam lima bab, pada setiap
bab dirinci Ice dalam beberapa sub bab. Dengan sistematika penulisan sebagai
berikut :
13
analisis data.
BABY Bagian ini merupakan bab penutup yang terdiri dari kesimpulan
dan saran-saran.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
1. Pengertian Inteligensi
yang lebih jelas, berikut ini dikemukakan beberapa definisi yang dirumuskan oleh
para ahli.
bahwa inteligensi itu erat lmbungannya dengan intelek atau pengetahuan, tetapi
1
AlisufSabri, Psiko/ogi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman llmu Jaya, 1996), h. 115
Keempat cara pendekatan tersebut tidak terpisah secarn eksklusif, akan tetapi
saling tumpang tindih sampai taraf tertentu. Dua pendekatan pertama dipandang
dari perspektif teoritis, sedangkan dua pendekatan terakhir lebih dipandang dari
segi praktis.
terletak pada pemahaman mengenai hukum dan prinsip urnum yang dipergunakan
oleh individu untuk memperoleh bentuk prilaku barn. Oleh karena itu dalam
pendekatan ini para ahli lebih memusatkan perhatian pada prilaku yang tampak
atau kualitas hasil belajar yang te1jadi dan bukan pada pengertian mengenai
anatomis dan biologis. Oleh karena itu dalam berbagai riset selalu dipentingkan
untuk melihat korelasi inteligensi pada aspek anatomi, elektrokimia atau fisiologi.
Pendekatan ini tampak pada teori inteligensi yang clikemukakan oleh Cattel dan
Hebb. 3
konstruk (construct) atau sifat (trait) psikologi yang berbeda kadarnya bagi setiap
orang. Dalam pendekatan ini terdapat dua arah stucli, yaitu pertama yang bersifat
praktis dan lebih menekankan pada pemecahan masalah clan yang keclua adalah
1
Ibid., h. 13
16
intelektual yang dimiliki individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah
dengan Emotional Intelligence (EI). Tapi kedua istilah itu mengacu pada satu arti
lstilah kecerdasan emosi pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh
psikologi Peter Salovey dari Harvard University dan Jhon (Jack) Mayer dari
yang melibatkan kemampuan untuk memantau perasaan clan emosi baik pada diri
1
' La\vrcnce E Shaphiro, lv!engajarkan Eu101ional Intelligence Pada Ana!c, (Jakarta: Gran1edia
Pustaka Utarna, 1999), h. 5
17
Book, M.D. Salovey dan Jack Mayer menjelaskan kembali tentang pengertian
kemampuan untuk mengenali perasaan kita sendiri clan perasaan orang lain,
baik pada cliri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain. 7
lingkungan. 8
5
ibid., h. 8
" Steven J. Stein. Ph, D dan Howard E. Book, M.D.,Ledakan EQ 15 Prinsip Dasar
Kecerdasan Emosiona! Meraih Sukses, (Bandung: Kaifa, 2002), Cet. Ke-I, h.30
7
Agus Nggennanto, Quan/11111 Quation: C'ara Praktis Meleji1kan IQ, EQ, dan SQ yang
harmonis, (Bandung: Nuansa, 200 I), h. 98
8
Steven J. Stein. Ph, D. dan Howard E. Book M. D, Op. Cit., h. 30
18
nafsu; setiap keadaan yang hebat atau meluap-luap". Selanjutnya Daniel Goleman
bertindak. 9
sendiri dan perasaan orang lain, dan mengelola emosi dengan baik pada diri
sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain, sehingga mampu secara
dilihat dari segi proses terjadinya penghayatan emosi yang akan membantu
optimalisasi intelektual, sedangkan yang kedua dilihat dari segi hasil atau buah
9
Daniel Goleman, Emotional Inte/egensi; Kecerdasan Emosional Mengapa EI lebih
Pernting dari IQ, (Jakarta: Gramedia Puataka Utama, 2002), Cet. ke 12, h. 411
19
dan pe1iahanan dari seluruh kecerdasan, aka! sehat yang penuh misteri, dan
kepekaan yang penting untuk berfungsi secara efektif setiap hari, dalam bahasa
dipaparkan teori-teori emosi dan ranah EI menurut Daniel Goleman serta cara
a. Tcori-teori Emosi
definisi tentang emosi yang telah disepakati oleh semua pakar emosi, masing-
pn'I arn.
I 11
0
' Steven J. Stein. Ph, D dan Howard E. Book, M. D. foe. Cit., h. 30
11
Sri Lanawati, ffubungan antara El dan IQ dengan Prestasi Be/ajar, Tesis, Jakarta,
Universitas Indonesia, l 999, h. 45
20
Ada dua bagian sistem saraf yang terlibat dalam reaksi emosional,
yaitu: sistem limbik dan sistem saraf otonom, sistem limbik adalah suatu
kelompok sirkuit yang saling berkaitan satu sama lain, yang terletak jauh
tulang belakang dan otak, juga mengarah pada otot-otot halus dari organ
dalam tubuh seperti kelenjar, jantung, dan pembuluh daral1. Ketika muncul
fisiologis yang terjadi. Misalnya jantung berdenyut lebih cepat, nadi cepat,
otot tegang, gemetar, dan gejala tubuh lainnya. Respon ini dikenal dengan
12
Ibid., h.46
"Ibid., h, 47
21
timbulah rasa takut. .Jadi, orang itu bukan berdebar-debar karena takut
M Sarlito Wira\van Sarwono, Pengantar Un11un Psikologi, (Jakarta: Bulan bintang, 2000), Cet.
Ke-8, h. 5 l
15
Dalam Rita. L. Atkinson, dkk, Pengantar Psiko!ogi, (Jakarta: Erlangga), h. 83
22
terbuka 16
16
Sri Laanawati, op.cit., h.52
23
18
manusia te1jadi dalam konteks sosial tertentu. Maka dalam menjelaskan
dalam tubuh, melainkan juga ada pada produk interaksi individu pada
lingkungan.
yaitu: kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan
. I . 19
sosia
17
Ibid.. h. 54
18
Ibid., h. 55
19
Daniel Gole1nan, Op. cit, h. 58
24
a. Kesadaran Diri
yang sedang dialami. Orang yang mampu memantau emosi secara cermat,
adalah orang yang dapat mengendalikan hidupnya, mereka tidak hanya sadar
akan perasaan dirinya, mereka juga sadar akan pikiran dan hal-hal yang
mereka lakukan. Kesadaran diri, dalam arti mengenali perasaan dan menyusun
kosa kata untuk perasaan itu, dan melihat kaitan antara gagasan. perasaan dan
b. Pengendalian Diri
c. Motivasi Diri
keterampilan ini cenderung jauh lebih produktif dan efektif dalam ha! apapun
yang mereka ketjakan. Motivasi diri dalam arti menggunakan hasrat kita yang
membantu kita mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektii~ dan untuk
d. Empati
yang tersembunyi. Empati dalam arti memahami perasaan orang lain, dan
e. Keterampilan Sosial
orang lain, kemampuan membaca reaksi dan perasaan orang lain, mmnpu
diri-sendiri.
memahami perasaan dan masalah orang lain, dan berpikir dengan sudut
berbagai ha!.
mengumpat.
anak-anak yang lain, dengan orang tua, dengan para guru; contoh
20
Daniel Gole111an, Loe. cit h. 429
28
Berikut ini akan dipaparkan cara kerja IQ dan EI dilihat dari perspektif
neurologis.
yang tinier, logis dan tidak melibatkan perasaan tidaklah keliru, dilihat dari sudut
neurologi, otak mampu melakukan ha! ini karena di dalam otak terdapat sel-sel
beke1ja secara terpadu dengan seluruh bagian otak, mengolah imformasi dan
Selain sel neuron, juga terdapat sel glia yang bertanggung-jawab memberi
makan neuron dan menyokongnya sampai kukuh dan kuat. Se! ini adalah "]em"
yang rnerekatkan neuron supaya kuat dan tidak rnudah lepas. Sel-sel penting otak
Se! neuron ini adalah unit terkecil dari sistern saraf yang membentuk
serabut saraf yang rnirip kawat-kawat kecil yang menyusun sebuah kabel listrik.
Besarnya kabel itu tergantung dari banyalmya kawat penyusunnya. Kawat ini
adalah kawat "hidup" karena ia dapat tumbuh, berkembang, dan rnati, antara satu
sel saraf dengan yang lainnya rnenjalin hubungan fungsional yang sangat berarti.
29
Jalinan sel saraf mirip pohon dengan cabang dan rantingnya. Cabang dan ranting
disebut dendrit (dari kata yunani dendron yang berarti pohon), batang pohon
disebut nucleus (dari kata latin nux yang berarti biji). Pesan-pesan antar sel
disalurkan melalui sebuah lubang atau tabung yang disebut akson (clari kata
yunani axon yang berarti sumbu, pesan-pesan memang bagaikan sumbu dalam
tabung). Pesan-pesan akan dikirim oleh sel saraf lain melalui sebuah sinaps (dari
kata yunani sinapimos, sinapisma, atau latin sinapismus yang berarti, "plester atau
fisik antara ujung-ujungnya ticlak ada karena terdapat celah sempit antara dua sel
saraf. Kontak dapat te1jadi melalui pelepasan zat kimia yang disebut
neurotransmitter (NT)
mati hidupnya sebuah sel saraf. Sebab ketika sebuah pesan atau imformasi hams
diteruskan keseluruh bagian otak, tentu untuk dapat ditanggapi secara baik, maka
harus te1jadi kontak antara sinaps, melalui zat kimia itu. Zat-zat kimia yang
dilepas di celah sel saraf itu bisa dibayangkan sebagai kunci dan anak kunci.
Ujung saraf yang satu melepas zat kimia tertentu dan "ditangkap" oleh zat kimia
tertentu dari ujung sel saraf yang dituju. Mereka harus cocok, seperti kecocokan
itu juga, dengan kecepatan yang sangat cepat, NT segera dibuat diujung sel-sel
30
saraf. Kernudian, rnasih dengan kecepatan yang sangat cepal NT itu disirnpan,
dilepaskan, be1temu dengan "kuncinya" (ini disebut reseptoar) pacla ujung sel
saraf berikutnya, akson dari sebuah atau dari sekelompok neuron merangsang
dendrit dari sebuah atau sekelompok neuron tetangga dan sebuah sinyal listrik-
kimiawi merambat disepanjang deretan neuron yang beke1ja dalam sebuah atau
ke1janya. Ketika ini berakhir, imformasi yang masuk be otak dipahami secara
lebih jelas clan terang. Apabila jalinan antar sel itu diclukung (clalam bentuk
selubung) oleh komponen bernama myelin (mielin), maka jalinan itu akan kuat
clan bertahan lama. Bergantung seberapa banyak dan tebalnya selubungan myelin
tersebut. Karena itu myelin berhubungan dengan daya ingat seseorang, semakin
sering seseorang rnengulang imformasi yang masuk, maka semakin tegas te1jadi
mielinisasi. 21
Milenium yang lalu para pernikir bertanya tentang "what is" (apa ini) ketika
21
Taufiq Pasiak, Revolusi JQ!EQISQ; Antara Neurosains dan A!-Qur'an, (Bandung : PT.
Mizan Pustaka, 2003), Cet. Ke-III, h. 74-79
31
adalah pemecahan persoalan atau meluruskan apa yang keliru. Cara ini adalah
Secara lebih sederhana, tiga bagian otak manusia (otak reptil, otak
mamalia dan neokorteks) menurut teori Roger Sperry dibagi menjadi belahan
kanan dan belahan kiri. Dalam belahan otak kiri inilah te1jadi proses berpikir yang
bersifat /ogis, sekuensial, linier dan rasional. Sisi ini sangat teratur, melalui
berpikir otak kiri ini taraf kecerdasan (IQ) dapat diukur. 23 Keunggulan dari cara
berpikir analitis, yang khas otak kiri itu adalah bahwa ia akurat, tepat dan dapat
sesuatu yang memang sudah ada, pemikirannya tidak berkembang, statis dan tidak
menghasilkan sesuatu yang baru. Dalam kegiatan berpikir, tujuan berpikir analisis
24
atau linier itu adalah kebenaran.
Bila dimasukkan dalam pembagian otak kanan dan otak kiri, maka cam
berpikir otak emosional yang assosiatif sama dengan otak kanan yang cara
berpikirnya bersifat acak, tidak teratur, intuitif dan holistik. Pikiran emosional
bekerja secara para/el dan tidak berpola serta mengutamakan hal-hal abstrak dan
22
Ibid., I 17
13
Bobbi De Porter dan Mike Henarcki, Quanllun learning; Men1biasakan Belqjar Nycunan
clan Men.ienangkan, (Bandung: Kaifa, 2000), h. 36
retina Ice talamus yang bertugas menerjemahkan sinya! itu Ice dalam bahasa otak.
Sebagian besar pesan itu kemudian dikirim Ice korteks visual yang menganalisis
dan menentukan makna dan respons yang cocok; jika respons bersifat emosional,
sebagian kecil sinyal asli langsung menuju amigdala dari talamus dengan
transmisi yang lebih cepat, sehingga memungkinkan adanya respons yang lebih
cepat (meski kurang akurat). Jadi, amigdala dapat memicu suatu rcspons
Lebih jelasnya di dalam anatomi tubuh manusia, terdapat tiga bagian otak
(otak reptil, otak mamalia dan otak neokorteks). Stem system atau otak reptil
manusia berfungsi sebagai sistem pengaman yang terletak di lapisan paling dalam
dari otak, ia beke1:ja secara instinctive otomatis. Pada situasi aman ia beke1ja
secara normal, sedangkan dalam situasi bahaya ia beke1ja dengan cepat dan
menghindari bahaya. Untuk keperluan belajar dan berpikir kreatif, mestinya otak
reptil dikondisikan aman. Dalam kondisi aman otak reptil mampu bekerja dengan
baik dan mendukung bagian otak lain untuk belajar. Bahkan dalam kondisi aman,
25
Daniel Gole111an, Op. cit. h. 25
33
otak reptil akan memberontak. Termasuk yang mengancam otak reptil adalah:
takut pada guru, takut kena hukuman, takut tidak lulus atau ketakutan-ketakutan
yang lain.
situasi dan kondisi yang membosankan serta menjenuhkan, otak mama/ia beke1ja
secara negatif.
Lapisan sebelah luar dari otak mamalia adalah lapisan otak neokorteks
yang memberikan kemampuan kepada manusia untuk membaca dan menulis serta
melakukan perhitungan yang rumit dan sebagainya. Intinya otak neokorteks dapat
bekerja secara optimal jika didukung oleh otak mamalia dan otak reptil.
termotivasi dan instingnya merasa aman. Sebaliknya, otak neokorreks tidak dapat
26
bekerja dengan baikjika otak mamalia bosan dan otak reptil terancam.
berpikir khas otak kiri dengan cara berpikir analitis tidak cocok lagi. "what can
be" (apa yang mungkin dilakukan) adalah pertanyaan yang relevan untuk masa
kini. Karena cara berpikir analitis, yang khas otak kiri itu, membuat manusia
26
Agus nggennanto, Op, cit. h. 43
34
pemikirannya tidak berkembang, statis dan tidak menghasilkan sesuatu yang baru.
Sebaliknya, bertanya "apa yang mungkin" dilakukan, seperti ciri khas imaj inatif
otak kanan, akan membawa pada ribuan kemungkinan dan ribuan kreativitas.
Pemikiran konstruktif dan imajinatif hanya dapat muncul dengan corak berpikir
otak kanan, gayanya yang bersifat lateral, integral dan holistik. 27 Keunggulan
yang lain adalah kecerdasan emosi (EQ) tidak begitu dipengaruhi oleh faktor
keturunan sehingga membuka kesempatan bagi orang tua dan guru sebagai
yang terdapat dalam diri setiap anak, agar setiap anak mempunyai peluang lebih
Antara pikiran rasional dan emosional memiliki cara pemahaman yang secara
mental manusia. Pertama, pikiran rasional, adalah model pemahaman yang lazimnya
kita sadari: lebih menonjol kesaclarannya, bijaksana, mampu bertinclak hati-hati clan
merefleksi. Bersamaan dengan itu ada sistem pernahaman yang lain: yang irnpulsif
27
Taufiq Pasiak, Loe. Cit. h.120
35
Kedua ha! tersebut pada umumnya bekerja dalam keselarasan yang erat, saling
melengkapi cara-cara mereka yang amat berbeda dalam mencapai pemahaman guna
keseimbangan antara pikiran rasional dan emosional, emosi memberi masukan dan
imformasi kepada proses pikiran rasional dan pikiran rasional memperbaiki dan
mencerminkan ke1ja jaringan sirkuit yang berbecla, namun saling terkait, di clalam
otak.
terkoorclinasi secara istimewa; perasaan sangat penting bagi pikiran, pikiran sangat
. bag1. perasaan. 28
pentmg
Secara terminologi prestasi berarti hasil yang telah clicapai (dari apa yang
telah clikerjakan, clilakukan dan sebagainya). 29 Dilihat dari akar katanya, prestasi
berasal clari bahasa belancla yaitu prestatie yang memiliki pengertian apa yang telah
dapat cliciptakan, hasil belajar; hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dari
j al an keuletan beke1j a. 30
28
Daniel Goleman, Loe. Cit., h. 12
29
Departemen pendidikan dan kebudayaan, Ka1nus Besar Bahasa /ndonersia, (Jakarata: PT
Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. Ke-7, h. 247
30
Habeyb, Kamus Popu/er, (Jakarta: Centra), h. 284
36
Pengertian prestasi yang paling sederhana adalah terdapat dalam kamus Besar
Bahasa Indonesia Populer, yaitu hasil yang telah dicapai. 31 Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari perbuatan yang telah
pendidikan berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku sebagai
akibat pengalanmn dan latihan. Perubahan akibat pengalaman dan latihan itu dapat
berupa memperoleh prilaku yang barn atau memperbaiki se1ia meningkatkan prilaku
yang sudah ada, dapat berupa prilaku yang baik (positif) atau prilaku yang buruk
(negatif). 32
laku individu yang relatif sebagai basil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan. 33
31
l-lanafi Ridwan dan Lita Mariatii Kannts Besar Indonesia Populer, (Surabaya: Tiga Dua,
1992), Cet. Ke-2, h. 251
32
M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendididkan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakai1a:
Pedornan llmu Jaya, 1996), Cet. Ke-2, h. 55
33
Muhibbin Syah, Psiko!ogi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 19997), Cet. Ke-3,
h. 91
31
W. S. Wingkel, Psiko!ogi Pendidikan dan Eva!uasi Be/ajar, (Jakarta: Gramedia, 1996), h.
102
37
pengertian belajar yaitu adanya perubahan baik pada pengetahuan maupun sikap, ha!
itu dihasilkan sebagai akibat daii proses latihan atau pengalaman yang diperoleh
SJSWa.
pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai test atau angka nilai yang diberikan oleh
Prestasi belajar merupakan hasil belajar yai1g telah dicapai atau diperoleh siswa
melakukan proses pembelajaran atau setelah siswa menerima pengajaian dari seorang
guru.
Untuk dapat mewujudkan hasil belajar yang baik atau sesuai dengan harapan,
diperlukan usaha yang maksimal baik dari pengajar maupun dari pese1ta didik. Yang
terpenting bagi pengajar adalah merumuskan tujuan clan rencana mengajar, hasil
35
Tin1 Penyusun l(a1nus Lembaga Pembinaan ctan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), Cet, Ke-9, h. 787
36
S. Nasution, Didaktif Dasar-dasar Mengajar, (Bandung: Jemmars, 1992), h. 25
38
belajar sangat erat hubungannya dengan rumusan tujuan belajar yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Benjamin Bloom yang secara garis besar membagi menjacli tiga ranah, yaitu : Ranah
Kognil(f; Ranah Apektif dan Ranah Psikomotorik. Ranah Kognitif berkenaan clengan
hasil belajar intelektual, Ranah apektif berkenaan dengan sikap dan Ranah
bertinclak. 37
Akhlak Islami berasal clari clua suku kata yaitu akhlak dan Islami. Sebelum
(istilah). Dari sudut kebahasaan kata akhlak mempunyai arti perangai, tabiat,
37
Nana Sudjana, Peni/aian Has ii Be/ajar Mengajar, (Bandung: Rosda Karya, 1997), h. 22
39
"Akhlak adalah sifat yang pertama dalam jiwa yang rnenimbulkan perbuatan-
pertimbangan''.3 9
adalah suatu Ilmu yang membahas arti baik dan buruk menerangkan apa yang
Lebih lanjut Asmaran. Mengatakan akhlak sebagai suatu kondisi atau sifat
yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbul
berbagai macam perbuatan dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan
38
Luis Ma'luf, Kamus al-Munzid, (Beurut: al-Maktabah al-Makturiyah), h. 19
39
Abu Hamid Muhammad al-Ghazali, Ihya U/um al-diin, (Beurut, Daar al-Fikr, 1989), Jilid
111, h. 48
IO Ahmad Amin, Etika: I/mu Akhlak, (Jakarta: Bulan Bintang, 19995), Cet. Ke-8, h. 3
"' Asmaran AS, Pengantar Sudi Akhlak, (Jakarta: Rajawali Pers, 1992), Cet5. Ke-I. h, 3
40
pengertian, pertama, akhlak sebagai perbuatan yang telah tertanarn kuat dalarn
atau secara spontan tanpa melalui proses pernikiran terlebih clahulu. Ketiga,
perbuatan yang timbul clari dalam cliri seseorang yang melakukannya tanpa
Oleh karena itu, maka suatu perbuatan baru clisebut akhlak jika terpenuhi
beberapa syarat:
Kata Islam yang beracla clibelakang kata akhlak (akhlak Islami) cl al am hal
ini menempati posisi sebagai sifat. Secara seclerhana akhlak Islami clapat diartikan
sebagai akhlak yang berclasarkan ajaran Islam atau akhlak yang bersifat Islami.
KH. Abdullah Salim mengatakan akhlak Islami aclalah tata nilai yang
bersifat samawi clan azzali, yang mewarnai cara berpikir, bersikap clan bertindak
41
seorang muslim terhadap dirinya, terhadap Allah dan Rosul-Nya, terhadap sesama
pengertian akhlak Islami ialah perbuatan yang dilakukan dengan mudah, tanpa
disengaja, mendarah daging dan sebenarnya yang didasarkan pada ajaran Islam. 43
bahwa tolak ukur kelakuan baik ialah mesti merujuk kepada ketentuan Allah.
Rumusan Akhlak Islmni yang demikian itu menurut Quraish Sihab adalah
rumusan yang diberikan oleh kebudayaan Ulama, perlu ditambahkan bahwa apa
yang dinilai baik oleh Allah, pasti baik pada esensinya. Demikian pula sebaliknya,
tidak mungkin Dia menilai kebohongan sebagai kelakuan baik karena esensinya
adalah buruk.
adalah sifat atau keadaan jiwa seorang Muslim yang melahirkan suatu perbuatan
42
KI-I. Abdullah Salim, Akh!ak Membina Rumah Tangga dan Masyarakat, (Jakarta: CV. Haji
Masagung, I 985), h, 5
13
' Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persaada, 2002), Cet. Ke-4, h,
145
ajaran Islam.
Akhlak dalam ajaran agama tidak dapat disamakan dengan etika, jika etika
dibatasi pada sopan santun antar sesama manusia, serta hanya berkaitan dengan
Pada dasarnya ruang lingkup akhlak Islami adalah sama dengan ruang
lingkup ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan pola hubungan.
Akhlak Islami Mencakup berbagai aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah,
hingga kepada sesama makhluk. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan sebagai
berikut:
Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap dan perbuatan yang
kholik. Quraish Shihab mengatakan bahwa titik tolak akhlak terhadap Allah
23: 12-13).
samping anggota badan yang kokoh dan sempurna kepada manusia (Q.S. an-
berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, binatang ternak dan sebagainya (Q.S. al-
sesama manusia, karena rnanusia dalarn hiclupnya ticlak dapat hiclup sendiri
pasti memerlukan bantuan orang lain guna kelangsungan hidupnya karena itu
46
Abuddin Natta, Op. Cit., h. 147-148
44
suatu tatanan nilai yang mengatur pola hubungan antara manus1a dengan
manusia lain.
perlakuan terhadap sesama manusia. Petunjuk mengenai hal ini bukan hanya
harta tanpa alasan yang benar, melainkan juga sampai kepada hal-hal negatif
dibelakangnya, tidak peduli aib itu benar atau salah, walaupun sambil
berarti apa-apa terhaclap kehiclupan manusia. Akan tetapi bila kita mau sedikit
ha! penting dan besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Alam cliciptakan
) 1 / } / ' / ~ } ,,, //
47
M. Quraish Sihab, Op. Cit., h,
45
Artinya: Sesunguhnya telah kami tempatkan kamu sekalian di muka bumi dan
seorang muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah "umat" Tuhan yang
hanya membicarakan dan mengatur manusia dengan manusia lain tetapi juga
tumbuhan.
dalam GBPP mata pelajaran Aqidah Akhlak. Mata pelajaran Aqidah Akhlak
48
Abuddin Nata, Loe. Cit., h. 150
46
Slameto faktor-faktor tersebut secara global dapat diuraikan dalam dua bagian yaitu
1. Faktor internal, yaitu faktor yang bcrasaI dari dalam diri siswa.
motif, kematangan dan kesiapan serta emosi, karena semua emosi; pada
2. Faktor cksternal, yaitu faldor yang berasal dari luar diri siswa.
49
Slarneto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jaakarta: Bumi Aksara),
h.54-72
50
Daniel Gole1nan, Op. Cit., h. xiii
47
gedung.
bergaul.
mental yang oleh ilmuwan kognitif disebut "ingatan kerja", yaitu kemampuan untuk
menyimpan dalam benak semua imformasi yang relevan dengan tugas-tugas yang
sedang dihadapi. 51
hendaknya diingat, merupakan letak perjumpaan antara perasaan dan emosi. Bila
sirkuit limbik yang bermuara di korteks pr~fiontal dikuasai beban emosional, salah
satu kerugiannya aclalah berkurangnya keefektifan ingatan ke1ja; kita tidak mampu
berpikir jernih.
yang cemas, marah, takut pada guru atau depresi mengalami kesulitan belajar;
51
Ibid., h. 110
48
dalam keadaan ini menemui kesukaran menyerap imformasi dengan efektif dan
Emosi negatif yang kuat membelokkan setiap perhatian agar selalu tetuju pada
hal-hal lain. Salah satu pertanda bahwa perasaan telah keluar dari jalur dan mengarah
I. Kcrangka Berpikir
Rasia dan rasa, pikiran dan intuisi, intelek dan intuisi atau kepala dan hati.
Apapun nama dari kedua istilah tersebut, merujuk kepada dua kecerdasan yang
climiliki oleh manusia yaitu kecerclasan intelektual (IQ) clan kecerdasan emosi (El).
Kedua istilah tersebut terasa sekali dalam bahasa keseharian kita, karena memang di
dalam diri kita terdapat kedua kecerdasan tersebut yang masing-masing memiliki pola
diperlukan. Kecerdasan lntelektual (IQ) tidak clapat berfungsi dengan baik tanpa
peran dan partisipasi Kecerdasan Emosi (El). Kecerclasan Emosi (El) sangat berguna
49
yang tidak bisa ditangani oleh kecerdasan intelektual (IQ), siswa tidak akan dapat
belajar dengan baik tanpa antisipasi penghayatan emosional akan mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah. Apalagi dalam proses belajar yang sara.t dengan rnasalah yang
berhubungan dengan menejerial emosi yang hanya bisa diatasi jika memiliki
apabila rnanusia itu tidak dapat mengendalikan atau memenej emosinya, malrn hal itu
akan berubah menjadi perbuatan yang dikendalikan oleh nafsu dan akan memperlebar
spektrum risiko, mulai dari depresi atau hidup penuh kekerasan hingga gangguan dan
emosinya, maka hal itu akan berimplikasi pada perbuatan ..perbuatan baik yang pada
Apabila kita memahami siswa, yang berada pada masa remaja, adalah masa
yang sudah mengenal baik dan buruk, tetapi selalu condong untuk mengikuti
kecerdasan emosi dapat mengurangi risiko tabi'at keras berlebihan dan membantu
akhlak siswa di sekolah, salah satunya adalah siswa dapat berakhlak positif sesuai
dengan akhlak Islam baik terhadap diri-sendiri, para guru dan kepada teman-
diwujudkan dalam bentuk tindakan atau prilaku manusia dalam ha! ini siswa. Akhlak
merupakan sifat atau perbuatan yang telah te11anam kuat dalam jiwa seseorang yang
merupakan hasil dari proses pembelajaran dan ingatan, sehingga sudah menjadi
bagian dari karakteristiknya dan dilakukan dengan mudah atau spontan tanpa melalui
proses pemikiran terelebih dahulu serta perbuatan itu timbul tanpa adanya paksaan
pembelajaran siswa. Salah satunya, hasil pembelajaran dari mata pelajaran aqidah
akhlak yang diajarkan di sekolah yang berciri khas Islam. Aqidah akhlak merupakan
ilmu yang membahas tentang bagaimana seharusnya kita sebagai manusia berprilaku
yang sesuai dengan ajaran agama atau norma yang berlaku dalam Islam.
Dari paparan di atas dapat dikemukakan bahwa: " Jika kecerdasan emosi akan
membawa kebaikan bagi siswa dalam meningkatkan prestasi belajar Aqidah Akhlak,
maka lidak ada siswa yang berprestasi buruk/rendah. Atau dengan kata lain semakin
tinggi kecerdasan emosi siswa maka akan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.
51
J. Hipotesis
sebagai berikut :
(Emotional Intelligence) dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MTs.
Agar dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terpengaruh dengan hipotesa
emosi (Emotional Intelligence) dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
Oktober 2004 sampai dengan tanggal 16 Maret 2005. Secara keseluruhan waktu
dalam ha! teori, penyebaran angket dan melakukan wawancara dilokasi yang telah
B. Variabel Penelitian
(Emotional Quotient). Skor kecerdasan emosi terdi:ri dari lima skor yang
Sosial). Skor kecerdasan emosi diperoleh dari nilai rata-rata penjumlahan lima
sub-tes.
dilihat dari nilai raport siswa. Variabel ini menduduki posisi sebagai varibel
clalam raport sebagai hasil ujian kelas III semester I tahun 2005; nilai tertinggi
belajar Aqiclah Akhlak tergolong tinggi apabila memperoleh nilai di atas atau
nilai sama atau di bawah 60 serta tergolong seclang apabila memperoleh nilai
antara 61-79.
Populasi target clalarn penelitian ini adalah kelas III yang tercliri dari 4 kelas
clengan rnasing-rnasing kelas berjurnlah 40 orang sehingga jumlah seluruh siswa kelas
54
III sebanyak 180 orang siswa. Penarikan sampel dalam penelitian ini beijurnlah 50 %
dari populasi, dilakukan dengan cara random sampling (secara acak) sesuai dengan
penulis dalam menentukan populasi hanya pada kelas III dikarenakan kurikulum atau
materi yang berkaitan dengan kecerdasan emosi sebagian besar terdapat dalam
2. Cinta pekeijaan atau etos ke1ja dengan giat beke1ja, hal 1111 mengajarkan
kemauan yang kuat dan teguh, pelajaran yang dapat diambil adalah :
a) Para Rosul Ulul Azmi adalah orang-orang yang sangat sabar dalam
Selain dari materi yang telah dipaparkan di alas, juga masih banyak lagi
materi yang lainnya yang tidak dipaparkan oleh penulis. Dari pemaparan materi di
atas mencerminkan kecerdasan emosional yang sesuai dengan dasar para meter
55
kerangka kerja kecerdasan emosional yang disusun oleh Daniel Goleman yang terdiri
dari lima kategori utama yaitu : kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri,
Tabel 1
I. Mctode Pengumpulan
responden penelitian yaitu Siswa kelas III Madrasah Tsanawiyah Nurul Yaqin
Legok-Tangerang.
2. Studi Dokumentasi
belajar Aqidah Akhlak Siswa kelas III Madrasah Tsanawiyah Nurul Yaqin yang
dilihat dari nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak yang terdapat dalam raport.
E. Instrumen Penelitian
lnvento1y yang disusun sendiri, alasan penulis menyusun sendiri adalah; pertama,
pertama dilihat dari segi proses te1jadinya penghayatan emosi yang akan rnembantu
optimalisasi intelektual, kedua dilihat dari segi hasil atau buah dari kecerdasan emosi
yang berupa tindakan atau prilaku, sedangkan alasan keclua adalah, karena penulis
memahami kecerclasan emosi dari dua sisi, maka penulis menentukan pernyataan-
penulis sebarkan kepada siswa kelas III sebagai responden, penulis rnernberikan
berdasarkan para-meter kerangka kerja kecerdasan emosi yang clisusun oleh Daniel
Goleman yang tercliri dari lima kategori utama yaitu: Self-Awareness (kesadaran diri),
57
1. Uji Validitas
NL,xy-(L,x)(Ly)
~[NL,x' -(L,x)'][NL,y' -(L,y)']
Antara 0, 6 - 0, 8 tinggi
Hasil uji validitas item terhadap 30 item adalah lebih besar atau sama
dengan 0,9614. Dengan demikian seluruh item memiliki tingkat validitas yang
2. Uji Reliabilitas
penguj ian reliabilitas intrumen dengan menggunakan rum us metode belah dua
11
2r--
r 22
=-~~
" 11
l+r--
22
Nilai tersebut diperoleh dengan mencari terlebih dahulu nilai rxy dengan
NL;xy-(L;x)(L;y)
r = -.=============
" ~[N L:x' -(L;x)'][NL;y' -(L;y)']
reliabilitas sebesar 0,58 > 0,217. Karena fhitung > r1abet dengan demikian seluruh
NOMORITEM
NO ASPEK F (%)
F : 1. 6. 11
1 Kesadaran Diri 5 (16,66)
TF : 16. 21.
F : 2. 7. 12. 15.
2 Pengendaliaan Diri 8 (26,66)
TF : 17. 22. 26. 30
F : 3. 8. 13.
3 Motivasi Diri 6 (20)
TF : 18. 23. 27.
F : 4. 9. 14.
4 Empati 6 (20)
TF : 19. 24. 28.
F : 5. 10. 5 (16, 66)
5 Keterampilan Sosial
TF : 20. 25. 29.
30 (100)
Total Persen
F = Favorabel
TF = Un-favorabel
Jawaban dari responden yang masuk diberi skor sesuai dengan pedoman
sebagai berikut :
kepada 80 orang siswa kelas III sebagai responden, pada pernyataan aspek-aspek
kecerdasan emosi siswa yang terdiri dari lima kategori utama yaitu : kesadaran diri,
pengendalian diri, motivasi diri, empati, dan keterampilan sosial yang terdapat dalam
Karena data yang diperoleh bersifat kualitatif, maka tmtuk menganalisis setiap
jawaban angket siswa, penulis memberi skor untuk jawaban responden yang terdapat
analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi. Tujuan dari korelasi
adalah untuk mengetahui apakah benar terdapat hubungan antara variabel X yang
dalam penelitian ini adalah Skala Kecerdasan Emosi (Emotional Intelligence) siswa,
dengan variabel Y yaitu Prestasi Belajar Aqidah Akhlak siswa yang dilihat dalam
N2.:xy-(2.:x)(2.:y)
/"=-;==================
" ~[N2.:x' -(2.:x)'][N2.:y' -(2.:y)']
r,Y Angka indeks korelasi "r" product moment antara varibel X dan
variabel Y
N Jumlah siswa (Number of Clases)
2.: xy Jumlah hasil perkalian antara skor X dengan skor Y
2.: x Jumlah seluruh skor X
2.: y Jumlah seluruh skor Y
moment, yakni menguji kebenaran dari hipotesis yang telah diajukan manakah
diperoleh dengan perhitungan (r0 ) dengan besar "r" yang tercantum dalarn
tabel ( r ) dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (df) atau degrees
BASIL PENELITIAN
Madarasah Tsanawiyah Nurul Yaqin adalah salah satu sekolah yang berciri
khas Agama Islam yang berada di wilayah Kecamatan Legok. Kabupaten Tangerang.
MTs Nurul Yaqin merupakan salah satu Sekolah yang berada dalam lingkungan
Yayasan Pendidikan Nurul Yaqin, selain Taman Pendidikan Alqur'an dan Pondok
Pesantren Nurul Yaqin yang dipimpin oleh Bpk Drs. K.H. Thohirudin.
Pada talmp awal perkembangan Yayasan Pendidikan Islam Nurul Yaqin. MTs
Nurul Yaqin merupakan sekolah yang berciri khas Agama Islam yang didirikan pada
tahun 1993 oleh keluarga besar Bpk K.H. Ismail ayahancla clari Bpk Drs K.H.
Thohiruclin. MTs Nurul Yaqin ini cliclirikan di Desa Babakan. Kecamatan Legok.
Kabupaten Tangerang di atas tanah seluas 1.500 m 2 . Dengan tujuh orang penclirinya,
yaitu : K.H Ismail, Drs K.H Thohiruclin, Drs Moch Yamin, H. Manaf, Abdul Wasyi,
Aclapun yang menjacli tujuan cliclirikannya MTs. Nurul Yaqin ini aclalah:
menengah ke bawah.
kemajuan yang cukup berarti, dengan status madrasah yang telah disamakan, yaitu
dengan SK. Kanwil Departemen Agama No. A I WI MTs I 028 I 1999. Dengan status
madrasah yang telah disamakan, ha! tersebut berpengaruh pada peningkatan jumlah
murid di madrasah ini, yang setiap tahunnya meningkat. Untuk lebih jelasnya
mengenai jumlah murid pada tahun ajaran 2003/2004 dan keadaan guru di MTs.
Nurul Yaqin dapat dilihat pada label yang terdapat dalam lampiran.
dari:
1. Gedung sekolah yang terdiri dari 2 lantai, dengan 12 kelas, I ruang guru, dan
Selain kegiatan belajar yang bersifat wajib. MTs. Nurul Yagin ini juga
itu terdiri dari: Kursus Komputer Mengetik, kursus Bahasa Arab, dan Bahasa Inggris,
Da'wah, Qiro'at serta kegiatan Pramuka, PMR dan Olah Raga yang terdiri dari Voli
dan Tenis.
65
B. Deskripsi Data
sebarkan kepada 80 siswa kelas III, maka basil atau data yang diperoleb sebagai
berikut:
Tabel 3
Daftar Skor Kecerdasan Emosi Siswa Kelas III MTs Nurul Yaqin
Respond en Nilai Responden Nilai
1 87 28 90
2 99 29 87
3 98 30 102
4 110 - 31 88
5 103 32 95
6 110 33 93
7 98 34 90
8 110 35 94
9 104 36 98
10 105 37 93
11 94 38 98
12 105 39 95
13 89 40 86
14 98 41 98
15 92 42 91
16 90 43 90
17 102 44 87
18 100 45 90
19 92 46 98
20 99 47 94
21 104 48 99
22 94 49 98
23 90 50 100
24 98 51 97
25 99 52 99
26 101 53 86
27 100 54 95
66
Tabel 4
Distribusi Frelmcnsi Tingkat EQ Siswa Kclas III
MTs Nurul Yaqiu Legok Taugcrang
80
67
x
40
35
30
25
20
15
10
5
~-1
0 y
85,5 90,5 95,5 100,5 105,5 110,5
Dari hasil pengumpulan data kecerdasan emosi siswa kelas Ill, diperoleh
nilai rata-rata (mean) sebesar 96,71 modus sebesar 98 dan median sebesar 97,5
memiliki kecerdasan emosi tinggi, sebagian lainnya sedang dan rendah, siswa
serta siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosi tergolong rendah sebanyak
19 %.
siswa yang dilihat dari nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak yang terdapat dalam
Daftar Nilai Raport Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Siswa Kelas III MTs
Nurul Yaqin.
Tabel 5
Daftar Nilai Raport Siswa MTs Nurul Yaqin
Secara ringkas, data prestasi belajar Aqidah Akhlak clari 80 orang siswa
kelas III sebagai responden dapat cligambarkan dalam Grafilc Histogram sebagai
berikut:
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar
Siswa Kelas III MTs Nurul Yaqin
40
x -
35
30
25
20
15
10
5
0
I ~Lv
0,5 1,5 2,5 3,5 4,5 5,5 6,5 7,5 8,5 9,5 10,5
Data prestasi belajar Aqidah Akhlak 80 orang siswa kelas III, nilai rata-
rata (mean) sebesar 7,5. modus sebesar 8, dan median sebesar 8, serta standar
deviasi sebesar 0,75 (lihat lampiran). Sebagian besar responden memiliki nilai
%, serta siswa yang memiliki tingkat prestasi belajar tergolong rendah sebanyak 8
%.
C. Analisis Data
Setelah diperoleh data mengenai skor EQ dan telah diketahui data prestasi
belajar Aqidah Akhlak dari 80 orang siswakelas III sebagai responden, maka untuk
menguji hipotesis yang penulis ajukan tentang ada tidalmya hubungan antara variabel
71
Tabel 7
Data Lengkap Kecerdasan Emosi dan Prestasi Belajar
Aqidah Akhlak Siswa MTs Nurul Yaqin
NO x y XY X" Y"
1 87 8 696 7569 64
2 99 8 792 9801 64
3 98 8 784 9604 64 - -
4 110 9 990 12100 81
5 103 8 824 10609 64
6 110 8 880 12100 64 - -
7 98 7 686 9604 49
8 110 8 880 12100 64 - -
9 104 7 728 10816 49
-
10 105 8 840 11025 64
11 94 8 752 8836 64
12 105 7 735 11025 49 - -
13 89 7 623 7921 49
14 98 8 784 9604 ---
64
15 92 8 736 8464 64
16 90 7 630 8100- - 49
17 102 8 816 10404 64
18 100 7 700 10000
-- --- 49 - -
19 92 8 736 8464 64
20 99 8 792 9801 64
21 104 7 728 - - - - - -49
10816 ----
22 94 9 846 8836 ---
81
23 90 8 720 8100 64
24 98 -
7 686 9604 -
49
25 99 8 792 -
9801 64 - -
26 101 8 808 10201 64
27 100 7 700 10000 49
28 90 8 720 - -8100
---- ~-
64
29 87 7 609 7569 49 - -
30 102 8 816 10404 64
72
31 88 8 704 7744 64
32 95 8 760 9025 64
33 93 7 651 8649 49
34 90 6 540 8100 36
35 94 7 658 8836 49
36 98 7 686 9604 49
37 93 8 744 8649 64
38 98 6 588 9604 36
39 95 7 665 9025 49
40 86 8 688 7396
--
64 - -
41 98 8 784 9604 64 --
42 91 7 637 8281 49
43 90 7 630 8100 49
44 87 6 522 7569 36
45 90 7 630 8100 49
46 98 8 784 9604 64
47 94 7 658 8836 49
48 99 8 792 9801 64
49 98 7 686 9604 49 - -
50 100 7 700 10000 49
51 97 6 582 9409 36
52 99 7 693 9801 49
53 86 6 516 7396 -
36
54 95 8 760 902:5 64
55 93 8 744 8649 64
56 100 9 900 10000 81 --
57 91 8 728 8281 64
58 91 7 637 8281 -
49
59 88 8 704 7744 64
60 110 7 770 12100 49
61 101 8 808 10201 64
62 105 8 840 11025 64
63 101 7 707 10201 49
64 105 8 840 11025 64
65 92 8 736 8464 64
66 87 7 609 7569 49
67 100 7 700 10000 49
68 92 8 736 ~-
8464 64
69 97 8 776 9409 64
70 93 8 744 8649 64
71 93 6 558 8649 36
73
72 96 9 864 9216 81
73 105 9 945 11025 81
74 99 8 792 9801 6~_
75 101 7 707 10201 49
76 109 8 872 11881 64
~
77 103 8 824 ~.
10609 64
78 92 7 644 8464 49
79 97 7 679 9409 49
80 94 8 752 8836 64
Berdasarkan data yang telah diperoleh yang penulis paparkan pada label di
N = 80 I:y = 604
belajar Aqidah Akhlak siswa Kelas III MTs Nurul Yaqin, sebagai berikut:
N 2.:xy- (2.:x)(2.:y)
rxy = J[NI:x' -(2.:x) 2 ][N2.:y 2 -(2.:y) 2 ]
80.58503- (7737)(604)
r.= .
2
'' Jc8o. 1s 1293(7737) 2 )(80.4602 - c604) l
4680240 - 4673148
r = ' ...
J $60103440-59861169)(368160-364816)
7092
r =
xy ,}(242271)(3344)
74
7092
l"_-.;y =
vlsl0154224
7092
rxy =
28463,20
rxy = 0,25
interpretasi terhadap I\y dengan membandingkan pada Tabel Nilai "r" Product
Moment.
selanjutnya adalah merneriksa tabel nilai "r" Product Moment. Ternyata harga df= 78
tidak terdapat dalam tabel, oleh karena itu penulis menggunakan df = 80, jika df = 80
rnaka harga "r" pada taraf signifikansi 5 % adalah 0,217, sedangkan pada taraf
signifikansi I % adalah 0,283, sebelumnya telah diketahui r0 atau fxy yaitu 0,25.
Karena r0 pada taraf signifikansi 5 % lebih besar daripada "r" tabel, maka pada taraf
signifikansi 5 % hipotesa nihil atau nol ditolak, sedangkan hipotesa alternatif diterima
atau disetujui, berarti pada taraf signifikansi 5 % itu memang terdapat korelasi positif
dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas III MTs Nurul Yaqin Legok-
Tangerang.
Diketahui : r = 0,25
r2 = 0 0625
'
KD=rxl00%
= 0,25x100%
= 0,0625 x 100 %
= 6,25 %
sebesar 6,25 %. Ini berarti bahwa, kecerdasan emosi siswa yang diperoleh dari
PENUTUP
A. Kesimpulau
Emosi (Emotional Intelligence) terhadap prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas
III MTs Nurul Yaqin Legok-Tangerang, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai
berikut:
sebagian lainnya berkategori sedang dan rendah, siswa yang memiliki tingkat
kecerclasan emosi siswa MTs Nurul Yaqin diperoleh dari hasil penyebaran
96,7.
belajar Aqidab Akblak siswa MTs Nurul Yaqin. Berarti ada kecenderungan,
siswa yang memiliki tingkat kecerdasan emosi tinggi maka tinggi pula
prestasi belajar akidab akblalmya dan sebaliknya, siswa yang memiliki tingkat
kecerdasan emosi rendab malca rendal1 pula prestasi belajar akidab akblaknya.
B. Saran-Saran
diajukan saran-saran bagi penelitian selanjutnya, bagi pendidik dan orang tua.
sampel yang menurut konstruk teoritik lebib sesuai, yaitu orang dewasa
c. Untuk penelitian lebib lanjut diperlukan alat ukur yang metodenya agak
berbeda dengan metode yang dipakai dalam penelitian ini, tidalc banya
secara Self-Inventory tetapi juga tes mengenai hasil belajar aqidall akblalc
optimal potensi siswa baik secara rasional maupun secara emosional, akan
yang terdiri dari lima unsur di atas. Bimbingan dalam pengenalan dan
yang berkaitan dengan akhlak atau prilakunya, perlu dibina pada siswa
sejalc TK, mereka perlu belajar siapa diri mereka sebenarnya, termasuk
merasa asing terhadap diri mereka sendiri dikemudian hari, mereka akan
dasar emosi seperti kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati
dan keterampilan social, karena kelima unsur itu apabila diterapkan dalam
terhadap diri sendiri, orang tua, teman sebaya, guru maupun masyarakat
sekitarnya.
dengan melihat hasil penelitian ini malca orang tua diharapkan membantu anak
Selain itu, orang tua tetap diharapkan dapat meluangkan waktu yang lebih banyak
emosi, dilihat dari segi proses terjadinya akan membantu optimalisasi intelektual,
Selain itu, dilihat dari segi hasil kecerdasan emosi yang berupa tindakan atau
diri-sendiri dan perasaan orang lain, mengelola emosi dengan baik pada diri
sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain, sehingga mampu secara
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar, Rahasia sukses membangun kecerdasan emosi dan c,piritual,
Jakarta: Arga. 2001
Poter. Dt\ nobbi, clan Mike Hemu-cki, Memhiasalwn Be/ajar Nyaman dan
Menyenangkan, Bandung : Mizan, 1999
Nggermanto, Agus, Quantum Quotion: Cara Praktis Jvlelejitkan IQ, EQ, dan SQ
yang hannonis, Bandung: Nuansa, 2001
Lanawati, Sri, Hubungan antara El dan IQ dengan Prestasi Be/ajar, Tesis, Jakarta,
Universitas Indonesia, 1999
Ridwan, Hanafi dan Lita Mariati, Kamus Besar Indonesia Popu/er, Surabaya: Tiga
Dua, 1992, Cet. Ke-2
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 19997, Cet.
Ke-3
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Be/ajar A1engajar, Bandung: Rosda Karya, 1997
al-Ghazali, Abu Hamid Muhammad, lhya Ulum al-diin, Beurut, Daar al-Fikr, 1989
Jilid 3
Amin, Ahmad, Etika: I/mu Akhlak, Jakarta: Bulan Bintang, 19995, Cet. Ke-8
AS, Asmaran, Pengantar Sudi Akhlak, Jakarta: Rajawali Pers, 1992, Cet5. Ke-1
Salim, Kl-!. Abdullah, Akhlak Jviembina Rumah Tangga dan 1\1asyarakat, Jakarta:
CV. Haji Masagung, 1985
Natta, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta: Raja Grafindo Persaada, 2002, Cet. Ke-4
Sihab, M. Quraish, Wawasan al-Qur 'an, Bandung, Mizan, 1996, Cet. Ke-3
ANGKET
Nama : ......................................... .
Kelaas : ......................................... .
Petunjuk Pengisian
A. Item-Aitem Pertanyaan
2. Saya sering berpikir terlebih clahulu sebelum bertinclak clan melihat akibat-akibat
clari perbuatan saya.
4. Saya merasa kasihan pada mereka yang mengalami musibah clan berusaha
menolongnya
7. Saya dapat mengendalikan dorongan atau keinginan untuk merokok walaupun ada
pengaruh dari lingkungan
9. Saya sangat peduli dengan saudara saya di Aceh yang tertimpa musibah.
10. Mudah bagi saya untuk menyesuaikan diri dengan situasi yang baru.
11. Ba!1kan dalam keadaan marallpun, saya tetap menyadari apa yang saya rasakan
12. Apabila ada teman yang mengejek saya. saya masih bisa menahan amarah saya
dengan tidak membalas dengan pukulan.
16. Apabila suasana hati saya sedang jelek, saya merasa rism1 dan larut Ice dalamnya
scrta sulit bagi saya melepaskan diri dari suasana tersebut dengan lebih cepat.
18. Saya selalu merasa tidak yakin dengan kemampuan saya dalam menghadapi ujian.
19. Saya tidak mersa kasihan dan tidak peduli terhac!ap mereka yang tertimpa
musibah di Aceh itu urusan mereka.
20. Saya merasa sulit bergaul dengan orang yang belum saya kenal.
2 l. Apabila saya rnerasa seclih saya scrmg menang1s clan berlarut-larut clalam
keseclihan.
22. Apabila saya marah, saya ticlak memikirkan akibatnya clan saya merasa sukar
untuk menjacli tenang kembali.
23. Apabila nilai raport saya jelek, saya sering merasa putus asa, karena ha! itu
membuat saya jacli malas belajar.
26. Saya 111crasa sulit mengendalikan rasa ccmas, apalagi ke1ika menghadapi ujian.
27. Saya selalu mcrasa orang lain lebih mampu dari pada :mya.
28. Saya tir.lak suka 111cnolong orang yang kccclakaan di jalan, ilu bukan urusan saya
29. Saya bergaul hanya clengan orang-orang yang saya sukai atau satu geng.
Tabel 8
Perhitungan Uji Vali<litas Item
Skala E111otio11al l11tellige11ce
-----,,--~~-- -- ----.---------- ---~
Tabet 9
Perhitungan Uji Rcliabilitas
Item Skala Emotional /11tel!igence
- - --.. ------- ___ ,._, ..
NO
------ -
x L:Y I:X;---~)~;
--- '
]~-Xl~
--------------- .........- - - - -
I 47 40 ---
2209 1600 1880
2 49 50 2401 2s_oo I 2450
-
5' 51 47 -
2601 2209 23 97
-
4 54 56 2916 3136 3024
5 54 49 2916 2401 2646
6 56 54 3136 2916--- 3024
7 49 49 2401 2401 --- 2401
--~-
8 53 57 2809 3249 3021
~---
9 51 53 2601
-
2809 2703
------
---
JO 55 50 3025 2500 2750
-
11 48 46 2304 2116 2208
12 50 55 2500 3025 2750
;::: .
~--
~c ;:;~1
13
-----
45 44 2025
14
------
53 45 2809
15 44 48 1936 2304 2112
-
16 46 44 2116 1936 2024
17 51 51 2601 2601 2601
18 54 46 2916 2116 2484
19 49 43 2401 1849 2107
20 52 47 2704 2209 2444
21 53 51 2809 260! 2703
22 49 45 2401 2025 2205
23 53 37 2809 1369 1961
24 50 48 2500 2304 2400
r_) 49 50 2401 2500- 2450
26 52 49 2704 I 2401 2548
27 49 51 2401 2601 2499
28 45 45 2025 2025 2025
29 43 44 1849 1936 1892
30 50 52 2500 2704 2600
31 50 38 2500 1444 1900
32 48 47 2304 2209 2256
33 49 44 2401 1936 2156
34 44 46 1936 2116 2024
35 47 47 2209 2209 2209
36 54 44 2916 1936
-- -- 2376
91
---
37 48 45 2304 - 2025
----------
2160
-
38 51 47 2601 2209- - 2397
39
1 - - - --
49 46 2401 2116
------- ------- __
2254 -
._.
40 .... - --"--
44 ------- 42 --- 1936 1764 ...._----------
-.---~-~---
-".-
1848
~-
41 49 49 2401 2401 2401
__ 42__ - - -50
,,_., 41 2500 168!
----~--
2050 --
43
---------
46 -- 44 2116 1936-- ---- 2024
44 44 43 1936 1849 1892
45 47 43 2209 1849 - - - 2021
46 - 48 50 2304 2500 2400
47 49 45 2401 2025 2205
48
-----
49 50 -
2401 2500 2450
49
~----
48 50 2304 2500 2400
50
~---
53 47 2809 2209 2491
51
~----
48 49 2304 2401 2352----
-~
--------- ---- 50
)_ 49 2500 2401
----
2450
SJ
------ - -
50 36 2500 1296 1800
54
-- -- "--------- -
49 46 2401 ---
2116 2254
55 48 45 2304 2025 2160 -
56 51 49 2601 2401 - 2499
57 47 44 2209 1936 2068
58 47 44 2209 1936 2068
59 44 44 1936 1936 1936
60 58 52 3364 2704 - 3016
61 54 47 2916 2209 2538
62 51 54 2601 2916 2754
63 50 51 2500 2601 2550
64 52 53 2704 2809 2756
65 46 46 2116 2116 2116
66 47 40 2209 1600 1880
67 52 48 2704 2304 2496
68 48 44 2304 1936 2112
69 47 50 2209 2500 2350
70 49 44 2401 1936 2156
71 49 44 2401 1936 2156
72 50 46 2500 2116 2300
-
73 55 50 3025 2500 -- 2750
~-
N L:xy- (L:xl(L: y)
J' = - __c--- :.~.CC~.---- '" -- -.. - _ .-- ------
14990560-14955786
]' = ..
.j(l 5792160-15729156)(14330l60-1422044 r)
34774
]' ..
.j( 63004 )(109719)
34774
]'
"
=
,/6912735876
J'xy
=34774 =0418
83142,86 ,
11
2r--
r =-....12_
" 11
l+r--
22
2(0,418)
r =
" l+0,418
r = 0,836 = 0 58
" 1,418 ,
Karena l'hitung > ftabel yaitu 0,58 > 0,217 maka dengan melihat l'tabcl dapat
Tabel 10
Perhitungan Data Keccrdasan Emosi Sisw> Kelas III
-
x F FX x2 FX 2
~- - --
--
110 4 440 12100 48400
- 109 I 109 -
11881 ---
11881
105 5 525 11025 - 55125
--
104 2 208 10816----- 21632
103 2 206 10609 21218
102 .. 2 204 10404 --- 20808 --
101 4 404 10201- 40804
100 5 500 10000-- 50000
99 6 594 9801 58806
98 9 882 9604 86436
97
---------- -
----- -
3 291 9409
---------- ------------
28227 --
96 1 96
---- ----- -------- - - - - - - ----------.--
--
9216
------~-
9216
----------
95
~-------
3 285 9025 ---- 27075 ..
94 5 470 --- ---------- 44180
8836
---------
____ _____
,.9:1 ,. __ 5 465 -
8649 - - - -43245
92 5 460 8464 --- 42320
91 3 273 8281 24843
90 6 540 8100 48600
89 1 89 7921 7921
88 2 176 7744 15488
87 4 348 7569 30276
86 2 172 7396 14792
80=N 7737 207051 751293
7737 = 96 71
80 ,
94
2.Fx' = 75129
N = 80
Rumus yang digunakan adalah :
1
--)60103440-59861169
80
_l_f24227
80
1
- x 492,21
80
= 6,15
~
x F Fkb Fka
110 4 80=N 4
109 1 76 -
5
105 5 75 - -
10
-
104 2 70 21 --
103 2 68 .. 14
102 2 66 16
101 4 64 - .
20
100 5 60 25
99 6 55 31
98 9 49 -
40
97 "J 40 43
96
95 3
1 37
36
i 44
47
94 5 33 ....L
I 52
95
93 5 28
92 5 ?"
-J
91 "J 18
~
90 6 ..
15
89 1 9
88 2 8 ---
87
.....-----
_____ ,, 4
- - - .. ,.
6
.. ..------
.,
86 2 ..
2
-
80=N ------
= 9650+ (40-371
' 3
= 96,50 + 1
= 97,5
Modus = 98
96
Lampiran 4
Tabel 11
Pehitnngan Data Prestasi belajar Aqidah Akhlak
Siswa kelas III MTs Nurul Yaqin
-----~,---
y F FY y2 FY 2
9 5 45 81 405
8 40 320 64 2560
7 29 203 49 1421
6 6 36 36 216
Jumlah 80 604 230 4602
-
Diketahui : I: Fy = 604
N = 80
2:Fy 2 = 4602
1
- Jcso)(4602)-(604)'
80
97
1
= - .J368160-364816
80
1
= - .J3344
80
1
= -x57,82
80
SD = 0,72
y F Fkb Fka
9 5 80=N 5
8 40 75 45
7 29 35 74
6 6 .. 6
80 =N
Modus = 8
98
Lampirnn 5
Tabcl 12
Daftar Guru MTs. Nurul Yaqin Lcgok-T:mgcrang
Tal11111 2004-2005
--- - --
___ , . ___ --.--- ----~- - - - - - ---.--------------- --------
.JABATAN/GlJRlJ MATA
NO NAMA
PELAJARAN
----..
--.-~-
I K.I-1. Thohirudin S.sos ---
Kamad I B. Arab ----
2 Apipuclin S.pcl Kesiswaan I Fisika Biologi
"_, Drs. Moch Yani Wakamacl I B. Inggris
--
4 Drs. Nanclang Sulaiman PPKN
5 Drs. Moch Amin Pembinaan PMR
6 Dra Ida Faricla !PS (Geografi & Fisika)
--
-
7 St. Amalia Syahfuroh.S.pcl MTK & Ekonomi --
8 Dra. St. Zakiyah B. Indonesia
9 Drs. Slamet Pembinaan Prarnuka I Penjas
10 Ora.I-lj. Thohiroh Qur'an -- Haclist ---~
----
l l Ora. Tuti Alawiyah - ---
FJQ[]!
---
12 Usman S.pcl Qur'an :-- Haclist
13 Basuki KT,KS
14 Ora. St Barkah SKI
15 Sukarya B. Arab
16 Nuralaena B.lnggris
17 Dra. St Amalia SJ:ahiro Biologi
18 Encep Sae11uclin S.11cl Aqidah Akhlak
19 Drs Sumantri Kurikulum / Fisika
20 Ora. Neneng Wiarsih B. Arab
21 A be! Rohman FISIKA
22 Drs Syahrul Ma'mun B. Arab --
23 Lies I-Ierawati B. Indonesia
24 Abel Halim Mulok (Tulis Baca Al-Qur'an)
25 Syahyudin Tata Usaha
26 St. Sobariyah Tata Usaha
27 M. satibi Pekarya
York: Longmans, Green and Co.), hlm. 437 - 439, dengan penyesuaian seperlunya;
Temlm1w1 :
I. Dekan FITK
2. Ketua Jurusan ybs.
DEPARTEMEN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERJ[
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
Telp. : (6221) 7443328, 7401925, Fax. (62-21) 7402982
omor 95, Ciputat 15412, Indonesia Email : uinjkt@cabi.net.id
Kepada Yth.
Kepala MTs Nurul Yaqin
di-
Logok Tangerang
nbusan:
DekanFITK
Ketua Jurusan ybs.
Mahasiswa yang bersangkutan.
Surat Kcterangan
No: MTs-i/03/IIl/PP.006/157/2005
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Tsanawiyah Nurul Yaqin
Ds. Babakan, Kee. Legok, Kab. Tangerang menerangkan bahwa :
Nama : Usnanto
NIM : 0011017821
Fakultas : Ilmu tarbiyah dan Keguruan
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Alamat : JL. M. Husein Rt 01/03 No 13 Ds. Caringin Kee. Legok, Kab.
Tangerang
. Thohimdin