Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Baterai sekunder kini menggantikan baterai primer karena menghemat sumber daya dan mengurangi
polusi. Litium besi fosfat (LiFePO4) merupakan material katode dari baterai ion litium yang memiliki
kapasitas teoretik yang cukup tinggi yaitu 170 mAh/g memiliki tegangan stabil di 3,5 V, murah karena
bahan dasarnya (besi) melimpah di alam, tidak memiliki efek memori, dan ramah lingkungan. Namun
material ini memiliki kekurangan, yaitu konduktivitas elektronik dan koefisien difusi ion litiumnya
yang rendah, untuk lebih meningkatkan konduktivitas elektroniknya dengan memperkecil ukuran
partikel dengan mengoptimalkan kondisi sintesis (prekursor, suhu dan waktu). Pada penelitian ini
meningkatkan konduktivitas LiFePO4/C dengan mengoptimalkan suhu sintering. LiFePO4/C disintesis
dengan sintesis kimia padat dari prekursor LiH2PO4, Fe2O3, dan karbon dengan variasi suhu sintering
800oC, 850oC, 870oC, dan 900oC. Hasil dari penelitian, dari hasil XRD dapat diidentifikasi sampel
dengan suhu sintering 850oC, 870oC, dan 900oC sebagai LiFePO4/C dengan bentuk kristal ortorombik.
LiFePO4/C dengan suhu sintering 870oC memiliki kapasitas spesifik yang lebih baik sebesar 17,6 mAh
dan kestabilan kapasitas yang lebih baik dengan kapasitas yang hilang sebesar 40,3%.
Kata kunci: baterai ion litium, LiFePO4, suhu sintering, katode, konduktivitas
850OC
Tegangan/V
870OC
Analisa :
Praktikum kali ini terdiri dari 4 proses yaitu
sintesis bahan LiFePO4/C, preparasi elektroda
Tegangan/V