Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian istishna;
b. Untuk mengetahui sumber hukum dan ketentuan istishna;
c. Untuk mengetahui pengakuan dan pengukuran akuntansi istishna;
d. Untuk mengetahui ilustrasi akuntansi istishna.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pada saat ada kepastian akad istishna dengan nasabah PT. Usman Jaya
bank mencatat:
Aktiva istishna dalam Rp -
penyele-saian 1.000.000,00
Beban pra akad yang - Rp
ditang-guhkan 1.000.000,00
5. Pada saat bank menerima barang pesanan dari pengembang yang sudah
selesai 100%, bank syariah akan membuat jurnal sebagai berikut:
Persediaan barang Rp -
istishna 171.000.000,0
0
Aktiva istishna dalam - Rp
penyelesaian 171.000.000,00
6. Pada saat penyerahan barang istishna dan penagihan bank kepada
nasabah PT. Usman:
Piutang istishna Rp -
150.000.000,0
0
Uang muka istishna Rp -
50.000.000,00
Persediaan barang - Rp
istishna 171.000.000,00
Pendapatan istishna - Rp
29.000.000,00
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian pada bagian pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
istishna adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara
pemesan (pembeli/mustahni) dan penjual (pembuat/shani). Terdapat dua
macam akad istishna yaitu istishna dan istishna paralel. Dalam praktiknya
dalam dunia perbankan, bank syariah lebih banyak menggunakan akad
istishna paralel. Karena, pertama, kegiatan istishna oleh bank syariah
merupakan akibat dari adanya permintaan barang tertentu oleh nasabah,
dan kedua bank syariah bukanlah produsen dari barang yang dimaksud.
Seperti halnya akad lain dalam muamalat, istishna juga memiliki rukun
dan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi. Rukun istishna yakni pelaku
terdiri atas pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat/shani),
objek akad berupa barang yang akan diserahkan dan modal istishna yang
berbentuk harga, dan ijab kabul/serah terima. Ketentuan atau syarat
mengenai rukun tersebut seperti yang telah disebutkan sebelumnya dalam
bagian pembahasan. Lalu, akuntansi syariah yang berlaku terhadap akad
istishna dalam bank sesuai dengan PSAK 104 di mana menunjukkan
ketentuannya pada bank apabila berada pada posisi sebagai penjual dan
pembeli.
Daftar Pustaka