Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
daripada laki-laki. Wanita lebih berisiko mengidap diabetes karena secara fisik
wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar.
Sindroma siklus bulanan (premenstrual syndrome), pasca-menopouse yang
membuat distribusi lemak tubuh menjadi mudah terakumulasi akibat proses
hormonal tersebut sehingga wanita berisiko menderita diabetes mellitus tipe 2
(Irawan, 2010).
Penelitian antara umur dengan kejadian diabetes mellitus menunjukkan
adanya hubungan yang signifikan. Kelompok umur < 45 tahun merupakan
kelompok yang kurang berisiko menderita DM Tipe 2. Risiko pada kelompok ini
72% lebih rendah dibanding kelompok umur 45 tahun. Selain itu, studi yang
dilakukan Sunjaya (2009), juga menemukan bahwa kelompok umur yang paling
banyak menderita diabetes mellitus adalah kelompok umur 45 52 (47,5%).
Peningkatan diabetes risiko diabetes seiring dengan umur, khususnya pada usia
lebih dari 40 tahun, disebabkan karena pada usia tersebut mulai terjadi
peningkatan intolenransi glukosa. Adanya proses penuaan menyebabkan
berkurangnya kemampuan sel pancreas dalam memproduksi insulin. Selain itu
pada individu yang berusia lebih tua terdapat penurunan aktivitas mitokondria di
sel-sel otot sebesar 35%. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar lemak
di otot sebesar 30% dan memicu terjadinya resistensi insulin
Kolesterol termasuk keluarga lemak, zat ini merupakan salah satu dari
komponen lemak itu sendiri. Kehadiran lemak sendiri dalam tubuh kita
sesungguhnya memiliki fungsi sebagai zat gizi yang sangat diperlukan oleh tubuh
di samping zat gizi lainnya seperti karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral
(Pellizzon, 2008).
Dalam menjalankan fungsinya apabila kolesterol dalam tubuh berlebih akan
menimbulkan kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan
maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Beberapa kelainan fraksi lipid yang
utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, trigliserida (TG),
serta penurunan kolesterol HDL. Berbagai perubahan profil lipid tersebut saling
terkait satu dengan lain sehingga tidak dapat dibicarakan sendiri-sendiri. Hal ini
menyebabkan kolesterol mudah sekali menempel dalam dinding pembuluh darah
koroner sehingga menimbulkan plak (timbunan lemak pada dinding pembuluh
darah ini disebut dengan plak aterosklerosis) (Handayani, 2003).
2
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul ingin mengambil judul Gambaran Kadar Kolesterol
Total Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Bhayangkara
Pekanbaru
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kadar kolesterol total pada pasien yang menderita
Diabetes Melitus tipe 2 di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru tahun 2016 ?.
3
1.5 Keaslian Penelitian
Judul Penelitian KTI : GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA PADA
PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH
SAKIT BHAYANGKARA PEKANBARU TAHUN
2016
Tabel 1.1 keaslian Penelitian
Peneliti Judul referensi Hasil Referensi Persamaan Perbedaan
Trisnawati, Sk, Faktor Resiko Terdapat hubungan Variabel Analisis
Setryorongo, Kejadian Diabetes anatar umur, jenis bebas : umur data bivariat
S., 2013 Mellitus Tipe 2 Di kelamin dengan dan jenis
Puskesmas kerjadian Diabetes kelamin
Kecamatan mellitus tipe 2 Metode
Cingkareng Jakarta penelitian
Barat Tahun 2012 adalah cross
secsional
Irawati, R. R. Faktor-Faktor Yang Tidak terdapat Metode
D., Meikawati, Berhubungan hubungan yang Masalah yang penelitian
W., Astuti, R., Dengan Kadar bermakna antara dibahas adalah yang
2013 Trigliserida Dalam umur, jenis kelamin, hubungan digunakan
Darah (Studi Pada status gizi, konsumsi antara umur, adalah
Penderita Diabetes makanan tinggi jenis kelamin univariat
Mellitus Di Rumah karbohidrat, dan dan kadar dan bivariat
Sakit Bhakti Wira riwayat keluarga trigliserida
Tamtama dengan kadar pada pasien
Semarang) trigliserida. Ada Diabetes
hubungan yang Mellitus.
4
bermakna antara
aktifitas fisik dengan
trigliserida
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.1.2 Klasifikasi Diabetes Melitus
Secara umum dibagi menjadi 4 tipe, yaitu:
A. Diabetes Melitus tipe 1(insulin-dependent diabetes mellitus)
Diabetes Melitus tipe 1 adalah diabetes dengan pankreas sebagai
pabrik insulin tidak dapat atau kurang mampu membuat insulin. Akibatnya,
insulin tubuh kurang atau tidak ada sama sekali dan gula akan menumpuk
dalam peredaran darah karena tidak dapat diangkut ke dalam sel.Gejala
yang ditimbulkan mendadak dan bisa berat sampai koma apabila tidak
segera ditolong dengan suntikan insulin. Pengobatan dapat dilakukan
dengan penggunaan insulin (suntikan insulin, melalui pump yaitu pemberian
masukan insulin setiap 24 jam sehari dengan dosis yang ditentukan).
Pengobatan harus berlanjut terus(Tandra,2013)
6
Secara umum diabetes melitus pada kehamilan dibagi menjadi dua
kelompok yaitu diabetes melitus yang memang sudah diketahui sebelumnya
dan kemudian menjadi hamil yang kedua diabetes melitus yang baru
ditemukan saat hamil. Diabetes melitus gestasional didefinisikan sebagai
suatu intoleransi glukosa yang terjadi atau pertama kali ditemukan pada saat
hamil. Dinyatakan diabetes melitus gestasional bila glukosa plasma
puasa>126 mg/dL atau 2 jam setelah beban glukosa <200mg atau toleransi
glukosa terganggu. Faktro resiko diabetes melitus gestasional usia saat
hamil <30 tahun,riwayat diabetes dalam keluarga,dan riwayat pada
kehamilan sebelumnya(Adam,2015)
4. DiabetesMelitusTipe Lain
DM disebabkan karena kelainan genetic, penyakit pancreas, obat,
infeksi, antibody, sindroma penyakit lain. Diabetes tipe lain dapat juga
disebabkan defek genetik fungsi insulin, defek genetik kerja insulin,
penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat atau zat
kimia(Sutjahjo dkk, 2006).
7
Glukosa Darah Puasa (mg/dL) 80-109 110-125 126
Glukosa darah 2 jam (mg/dL) 110-144 145-179 180
Glukosa sewaktu 80-144 145-179 180
A1C <6,5 6,5-8 >8
Kolesterol total (mg/dL) <200 200-239 240
Kolesterol LDL (mg/dL <100 100-129 130
Kolesterol HDL (mg/dL) >45
Trigliserida (mg/dL) <150 150-199 200
Sumber: konsensus pengolahan dan pencegahan DM Tipe II Perkeni di
indonesia,2006
8
2.2.5 Faktro Resiko Diabetes Melitus
Peningkatan jumlah penderita diabetes melitus yang sebagian besar diabetes
melitus tipe 2 berkaitan dengan beberapa faktro yaitu faktor resiko yang dapat
diubah ,faktor resiko yang tidak dapat diubah dan faktor lain. Menurut america
diabetes associantion bawah diabetes berkaitan dengan faktor resiko yang tidak
dapat diubah meliputi riwayat keluarga dengan diabetes melitus,umur 45 tahun,
etnik,riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi>4000 gram atau
riwayat pernah menderita diabetes melitus gestasional. Faktor resiko yang dapat
diubah meliputi obesitas,kurangnya aktivitas fisik,hipertensi,dislipidemia,dan diet
tidak sehat(Waspadji,2009)
2.2 Kolesterol
2.2.1 Lipid
Lipid atau lemak tubuh adalah salah satu komponen yang dibutuhkan
untuk proses-proses kimiawi dalam tubuh. Lipid bertindak sebagai bahan dasar
pembuatan hormon, sumber energi dan berperan sebagai komponen struktural
membran sel. Lipid juga berperan dalam membantu proses pencernaan. Lipid
besumber dari makanan yang dikonsumsi serta disintesis pula dalam hati. Lipid
terdiri dari beberapa kelompok yaitutriasilgliserol, fosfolipid, kolesterol, dan asam
lemak bebas. Lipid agar dapat diangkut melalui aliran darah harus berikatan
dengan protein membentuk senyawa yang larut dalam air yang disebut
lipoprotein(Burtis,2008)
2.2.2 Pengertian kolesterol
Kolesterol merupakan derivat lipid yang tergolong steroid atau sterol yang
selalu berikatan dengan asam lemak lain dalam bentuk ester. Kolesterol dalam
tubuh berasal dari makanan (eksogen) dan disintesis oleh tubuh (endogen).
Kolesterol eksogen hanya terdapat pada hewan seperti otak, usus, dan ginjal
sedangkan kolesterol endogen disintesis dari asetil KoA (intermediet glikolisis).
Kolesterol mempunyai fungsi utama dalam tubuh yaitu, pembentukan membran
sel, sintesis hormon-hormon steroid, sintesis asam empedu (Zulbadar Panil,
2008).
9
Kolesterol merupakan bentuk lemak yang berwarna kekuningan dan
berbentuk menyerupai lilin. Sekitar 75% kolesterol dalam darah diproduksi oleh
hati dan sel-sel dalam tubuh. Kadar kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-
200 mg/dl. Kadar kolesterol yang berlebih dalam tubuh dapat membahayakan
kesehatan (Yekti dan Ari,2001)
10
Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam
lemak dan gliserol, apabila terdapat satu asam lemak yang berikatan dengan
gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utma trigliserida adalah
sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh .
BAB III
METODE PENELITIAN
11
Populasi yang akan diteliti adalah semua pasien Diabetes Melitus tipe 2
yang rutin melakukan pengobatan di Rumah Sakit Bhayangkara Pekanbaru tahun
2016.
3.3.2 Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah penderita DM tipe 2 di Rumah Sakit
Bhayangkara Pekanbaru tahun 2016, sebanyak 30 sampel. Sampel yang diambil
adalah sampel yang memenuhi kriteria yaitu kriteria inklusi berjenis kelamin laki-
laki dan perempuan, dewasa berumur 45 tahun, berpuasa 12 jam sebelum
pengambilan darah dan kriteria eklusi adalah pasien berusia 45 tahun.
12
umur dan jenis kelamin. Data sekunder biasanya digunakan untuk melengkapi
data primer.
13
3.8.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada pemeriksaan ini adalah BA400, mikropipet,
Pintip, cup sampel serta alat gelas sesuai prosedur kerja. Bahan yang digunakan
pada penelitian ini adalah sampel serum yang diperoleh dari sentrifuge sebagai
bahan pemeriksaan kolesterol dan reagensia yang digunakan reagen kolesterol Bio
Systems dan menggunakan akuades.
3.8.2 Metode Pemeriksaan
Metode yang digunakan dalam pemeriksaan kolesterol yaitu pemeriksaan
enzymatic colimetric.
3.8.3 Prinsip
Kolesterol dan ester-esternya dibebaskan dari lipoprotein melalui proses
hidrolisa oleh kolesterol esterase. Kolesterol yang terbentuk dioksidasi oleh
kolesterol oksidase menghasilkan H2O2 selanjutnya H2O2 bereaksi dengan 4-
aminonantiphyrine oleh peroksidase menghasilkan 4 H2O dan quinoneimine.
Reaksi :
Cholesterol ester
Cholesterol ester+H2O cholesterol+fatty acid
Cholesterol oksidase
Cholesterol +O2 4Cholesterol-3-one+H2O2
peroksidase
2H2O2 + 4-aminoantiphyrine + phenol quinoneimine+4H2O
14
pilih kolesterol lalu klik simbol ceklis lalu klik patient selection masukkan nama
pasien kemudian pilih tekan positioning setelah pasien sudah terdaftar di
WORKSESSION PREPARATION klik positioning selected sample kemudian klik
AUTOMATIC SAMPLE POSITIONING sample secara otomatis akan terdaftar di
rak sampel, jika semua sudah pada posisi yang benar maka klik yang simbol
ceklis untuk ACCEPT kemudian tekan START untuk memulai. Untuk melihat
Results atau hasil tekan WORKSESSION RESULTS.
15
DAFTAR PUSTAKA
Adam, J. M. F., 2009. Dislipidemia. Dalam Sudoyo A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I.,
Marcellus, Simadibrata.K., & Setiati, S (Eds.), Buku ajar ilmu penyakit
dalam. Jilid 3. Edisi 4. Internal publishing. Jakarta.
Panil, Z., 2008. Memahami teori dan praktek biokimia dasar medis. Buku
kedokteran EGC. Jakarta.
16
Patonah., Sukandar, E. Y., Adnyana, I. K., & Tjahjono. D. H., 2010.
Antihipertrigliseridemi Kurkuminoid dan Smetilsistein: Metode Tes
Toleransi Lipid. 7: 4.
Purnamasari, D., 2009. Diagnosa dan klasifikasi diabetes melitus. Dalam Sudoyo
A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Marcellus, Simadibrata.K., & Setiati, S
(Eds.), Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jilid 3. Edisi 4.Internal publishing.
Jakarta.
Soebardi, S., & Yunir, E., 2009. Terapi non farmakologis pada diabetes melitus.
Dalam Sudoyo A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Marcellus, Simadibrata.K.,
& Setiati, S (Eds.), Bulu ajar ilmu penyakit dalam. Jilid 3. Edisi 4. Internal
publishing. Jakarta.
17